ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMAHAMAN MATERI FUNGSI KOMPOSISI SISWA KELAS XI SEMESTER 2 MAN PESANGGARAN TAHUN PELAJARAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tes penelitian dilaksanakan pada hari rabu tanggal 5 juni 2013 di kelas VIII F.

METODE PENELITIAN. kualitatif yaitu untuk menggambarkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan dan apabila ada, seberapa eratnya hubungan serta berarti atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

III. METODE PENELITIAN. kualitatif, jadi penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI MTs KAPETAKAN CIREBON SKRIPSI

III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Rumbia. Populasi dalam penelitian

Konsep Dasar Pengajaran Remedial untuk Meningkatkan Motivasi dan Minat Belajar Peserta Didik dalam Mempelajari Statistika

ANALISIS KESULITAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI PASURUAN PADA POKOK BAHASAN TEKNIK PENGINTEGRALAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl.

PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS VII DI SMPN 13 BANJARMASIN. Aminah Ekawati 1

ANALISIS KESALAHAN PESERTA DIDIK DALAM MENJAWAB SOAL PROGRAM LINEAR KELAS XII IPA MAN 1 MAKASSAR

STUDI KORELASI ANTARA FASILITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR DI SD NEGERI SONOREJO TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD N PANDANSARI WARUNGASEM BATANG TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN. expost facto, karena bertujuan menggambarkan keadaan atau fenomena yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD se-gugus Karangmojo III yang meliputi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SIDOARJO PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI ALJABAR BAGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SALATIGA

BAB III METODO PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJARSISWA JURNAL. Oleh ERNILA INDAH FEBRIKA SUGIYANTO BAHARUDDIN RISYAK

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan satu cara atau langkah dalam mengumpulkan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN

Tarmizi, Upaya Meningkatkan Kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis, faktual dan akurat mengenai sifat-sifat, serta hubungan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.

Oleh: Lilis Setia Ningrum dan Sri Sutarni

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Hasil Belajar. a. Pengertian Hasil Belajar

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL SUDUT, LUAS, DAN KELILING SEGITIGA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 MLATI, SLEMAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBANTU WONDERSHARE DENGAN PENDEKATAN RME PADA MATERI SMP

PRESTASI BELAJAR DI TINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR PADA MATA KULIAH KOMPUTER AKUNTANSI I

MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ATEMATIKA DENGAN METODE MULTIPLE INTELLIGENCE SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 SANDEN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif analisis. Metode penelitian ini diambil karena berkesesuaian

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF SISWA KELAS IV SD NEGERI KEMBANGARUM 2 MRANGGEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional.

PENGARUH KEMAMPUAN MEMORI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 Bandar Lampung yang terletak di Jl.

PENGARUH MOTIVASI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA TAHUN 2011/2012

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mancapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR BAGAN... x

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN. Kecerdasan Spiritual Siswa di SMA Negeri 1 Kunto Darussalam. Bulan April sampai dengan Bulan Juni 2014.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

METODE PENELITIAN. akibat. Menurut Sumadi Suryabrata, (2003:82). Tujuan penelitian korelasi adalah

III. METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010: 3)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen. Tujuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB I PENDAHULUAN. prasarana pendidikan, sistem penilaian dan pengelolaan pendidikan. Pembenahan semua komponen pendidikan, pada tahun terakhir ini

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada kegiatan pembelajaran matematika untuk meningkatkan mutu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Keterangan: rxy : Koefisien Korelasi item soal N : Banyaknya peserta tes X : Jumlah skor item Y : Jumlah skor total

STUDI TENTANG FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI I TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO

(Luhut Panggabean, 1996: 31)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pijakan dari serangkaian pelaksanaan kegiatan dalam penelitian. Memilih

III. METODOLOGI PENELITIAN. korelasional, yaitu suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data

III. METODE PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ini hanya

BAB III MOTODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Tamansiswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. materi, sarana, serta prasarana belajar. Variabel bebas adalah lembar kerja siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Penerapan Metode Drill pada Materi Statistika Kelas VII SMP Negeri 10 Banda Aceh Tahun Pelajaran 2015/2016

Transkripsi:

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMAHAMAN MATERI FUNGSI KOMPOSISI SISWA KELAS XI SEMESTER 2 MAN PESANGGARAN TAHUN PELAJARAN 2014-2015 Nawal Ika Susanti 12, Siswi Yulaida 13 Abstrak. Prestasi yang didapatkan oleh siswa tentunya merupakan suatu kebanggaan bagi masyarakat Indonesia dan bagi dunia pendidikan matematika khususnya, tapi jika dilihat dari kenyataan yang ada, ternyata pada umumnya prestasi matematika siswa masih berada pada tingkat rendah. Salah satu materi matematika di kelas XI MAN Pesanggaran adalah fungsi. Pada dasarnya materi ini memiliki peluang lebih besar untuk dipahami oleh siswa karena materi fungsi sudah mereka pelajari sejak SMP. Harapan materi ini dikuasai dengan baik masihlah belum tercapai. Masih ada beberapa siswa yang kesulitan dalam mengerjakan beberapa model soal yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) kesulitankesulitan yang dialami oleh siswa kelas XI MAN Pesanggaran dalam memahami materi fungsi yang berkaitan dengan konsep dan prinsip, (2) faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar siswa kelas XI MAN Pesanggaran dalam memahami materi fungsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam penguasaan konsep, siswa masih mengalami kesulitan dalam membandingkan konsep dengan sifat fungsi dan hal ini berada pada kategori tinggi yaitu 80%, kesalahan yang paling banyak dilakukan siswa dalam penguasaan konsep adalah ketika siswa mengidentifikasi definisi sifat dengan contoh fungsi, di dalam penguasaan prinsip siswa masih mengalami kesulitan dalam membandingkan sifat-sifat fungsi dengan contoh soal yang berada pada kategori tertinggi yaitu 80%. Faktorfaktor yang menyebabkan kesulitan pemahaman siswa kelas XI MAN Pesanggaran dalam mempelajari fungsi berasal dari faktor intern yaitu pada bakat siswa dengan kategori cukup (49%), sedangkan faktor ekstern terletak pada kualitas guru yang meliputi penguasaan materi yang belum pas dengan keadaan siswa, kejelasan menerangkan, dan pada metode yang digunakan dalam proses pembelajaran pada kategori cukup (41%) serta pada teman bergaul, dimana hal ini dilakukan teman sekelas yang mengganggu waktu belajar berlangsung pada kategori cukup (40%). Kata Kunci: Kesulitan Siswa, Fungsi Komposisi PENDAHULUAN Untuk menghasilkan siswa yang unggul tentunya diperlukan peningkatan kualitas pendidikan dalam berbagai bidang, diantaranya dalam pembelajaran matematika. Peningkatan dan pengembangan mutu pendidikan merupakan masalah yang selalu menuntut perhatian, diantaranya perhatian terhadap perbedaan tingkat serap siswa, kurikulum pendidikan yang diterapkan, SDM tenaga kependidikan dan kerja sama lembaga pendidikan. Perbedaan tingkat serap antara siswa yang satu dengan yang lainnya terhadap materi pelajaran matematika menuntut seorang guru matematika haruslah sering melakukan evaluasi dalam pembelajaran matematika. Evaluasi tersebut mengharuskan seorang guru untuk melakukan inovasi-inovasi dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan metode- 12 Dosen Institut Agama Islam Darussalam Banyuwangi 13 Mahasiswa Institut Agama Islam Darussalam Banyuwangi

100 Pancaran, Vol. 4, No. 4, hal 99-112, Nopember 2015 metode yang sesuai. Sehingga mempermudah pemahaman siswa dalam pembelajaran matematika. Hal ini diharapkan dapat mengubah anggapan siswa terhadap pembelajaran dari yang sulit menjadi lebih mudah, dengan menganalisis dan mempelajari letak kesulitan siswa dalam memahami materi yang menjadi pembelajarannya. Banyaknya kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal bisa menjadi petunjuk sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi. Dari kesalahan inilah dikaji kesulitan apa yang dialami oleh siswa dalam memahami materi yang diajarkan. Sumber kesalahan harus segera mendapat pemecahan yang tuntas. Pemecahan masalah ditempuh dengan menganalisis akar permasalahan yang menjadi penyebab kesalahan yang dilakukan siswa. Diharapkan dengan ditemukannya akar permasalahan dapat menemukan pemecah masalahnya, sehingga kesalahan yang sama tidak akan terulang kembali. Dalam penelitian ini materi matematika yang akan diteliti adalah fungsi kelas XI. Agar tidak meluas ruang lingkup penelitian ini mengkaji kesulitan siswa dalam pemahaman materi Fungsi Komposisi terkait dengan penugasan konsep dan prinsip. Faktor-faktor kesulitan ini tentunya akan ditinjau dari faktor intern dan faktor extern. Rumusan masalah dalam Penelitian ini adalah 1) apa saja kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa kelas XI MAN Pesanggaran dalam memahami materi Fungsi Komposisi?, dan 2) apa saja faktor yang menyebabkan siswa kesulitan dalam mempelajari materi Fungsi Komposisi? METODE PENELITIAN Kerangka berpikir dalam penelitian ini yang berkaitan dengan analisis kesulitan siswa dalam pemahaman materi fungsi sebagai berikut: Objek yang dipelajari dalam Matematika Prinsip Konsep Kesulitan Memahami Kesulitan Belajar Analisis Kesulitan Siswa Gambar 1. Kerangka Berfikir

Nawal dkk: Analisis Kesulitan Siswa dalam Pemahaman Materi Fungsi... 101 Populasi penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI MAN Pesanggaran Banyuwangi tahun ajaran 2014/2015 Pada MAN Pesanggaran Banyuwangi memiliki 5 kelas untuk kelas XI, yaitu; XI A1, XI A2, XI S1, XI S2, dan XI AG. Sedangkan sampel peneliti yaitu sekelas XI AG. Informasi data-data dalam penelitian deskriptif diperoleh melalui tes hasil belajar, wawancara, dan angket. Tes hasil belajar dilaksanakan bersama-sama. Data hasil tes ini digunakan sebagai sampel dan bahan pengamatan mengenai kesulitan siswa terhadap persoalan Fungsi Komposisi. Hasil kerja siswa dalam penelitian ini diberi skor dengan ketentuan jika siswa salah dalam menuliskan suatu langkah dalam mengerjakan soal yang berkaitan dengan konsep dan prinsip diberi skor 0 dan jika benar diberi skor 1. Kumpulan data berupa skor dianalisis untuk mengetahui persentase tingkat kesulitan siswa yang salah dianalisis untuk kemudian dikelompokkan kedalam jenis-jenis yang berkaitan dengan konsep dan prinsip. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup yaitu terdiri atas pertanyaan dengan sejumlah jawaban tertentu sebagai pilihan (Nasution, 2010: 129). Adapun kisi-kisi angket terlihat pada Tabel 1. Tabel 1. Kisi-Kisi Angket Faktor-Faktor Kesulitan Siswa dalam Pemahaman Materi Fungsi Komposisi No Faktor Aspek Indikator No Item 1 Faktor intern Siswa 2 Faktor Ekstern 2.1. Keluarga Minat Motivasi Bakat Intelegensi a. Sarana / prasarana ketertarikan pada pembelajaran Fungsi Komposisi Sikap terhadap pembelajaran Fungsi Komposisi Perhatian terhadap Fungsi Komposisi Usaha untuk belajar Fungsi Komposisi Pemahaman terhadap Fungsi Komposisi Kemampuan menyelesaikan soal Fungsi Komposisi Kecakapan dalam menyelesaikan persoalan Fungsi Komposisi Ruang Belajar Alat-alat dan buku 2.2 Guru a. kualitas Penguasaan Materi Kejelasan menerangkan b. metode Penggunaan metode mengajar Penggunaan alat peraga 1A(-), 2A(-), 3A(-) 4A(+), 5A(+), 6A(-) 7A(-), 8A(-) 9A(-), 01A(-) 2B(+), 11A(+) 12A(+), 1B(-), 13A(+), 4B(+) 3B(+), 14A(+)

102 Pancaran, Vol. 4, No. 4, hal 99-112, Nopember 2015 No Faktor Aspek Indikator No Item 1 Faktor intern Siswa 2 Faktor Ekstern 2.1. Keluarga Minat Motivasi Bakat Intelegensi a. Sarana / prasarana ketertarikan pada pembelajaran Fungsi Komposisi Sikap terhadap pembelajaran Fungsi Komposisi Perhatian terhadap Fungsi Komposisi Usaha untuk belajar Fungsi Komposisi Pemahaman terhadap Fungsi Komposisi Kemampuan menyelesaikan soal Fungsi Komposisi Kecakapan dalam menyelesaikan persoalan Fungsi Komposisi Ruang Belajar Alat-alat dan buku 2.2 Guru a. kualitas Penguasaan Materi Kejelasan menerangkan 1A(-), 2A(-), 3A(-) 4A(+), 5A(+), 6A(-) 7A(-), 8A(-) 9A(-), 01A(-) 2B(+), 11A(+) 12A(+), 1B(-), 13A(+), 4B(+) 2.3 Sekolah a. alat Fasilitas yang ada 6B(+) b. gedung Kondisi gedung Letak gedung 5B(+), 6B(+) Sumber: Nasution: 2010 Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data hasil tes fungsi, hasil wawancara, dan hasil pengisian angket. Setelah data terkumpul dilakukan reduksi data yang bertujuan untuk memfokuskan pada hal-hal yang akan diteliti yaitu menganalisis kesulitan siswa yang telah dipilih sebagai subyek penelitian (sampel). Dalam pengolahan data, peneliti menggunakan teknik perhitungan persentase, untuk mengetahui kesulitan yang dihadapi siswa dalam memahami materi fungsi. Persamaan 1. dengan Peneliti melakukan pengolahan dan penghitungan data tingkat kesulitan menggunakan P = S S + B : P = Persentase yang dilakukan siswa S = langkah yang salah B = langkah yang benar Hasilnya akan dibandingkan dengan kriteria kesulitan pada Tabel 2: 100 % (1)

Nawal dkk: Analisis Kesulitan Siswa dalam Pemahaman Materi Fungsi... 103 Tabel 2. Taraf atau Tingkat Kesulitan Taraf/Tingkat Kesulitan (%) Kriteria 80-100 Sangat Tinggi 66-79 Tinggi 0-65 Sedang 0-39 Rendah Sumber: Arikunto (2008) Selanjutnya peneliti melakukan analisa terhadap tingkat pengaruh masing-masing faktor penyebab kesulitan pemahaman siswa, yaitu dengan menggunakan Persamaan 2. Persentase pengaruh = jumlah skor yang dijawab siswa jumlah skor maksimal 100%... (2) Hasil perhitungan kemudian dikualifikasikan berdasarkan Tabel 3 (Rudiwan, 2002:15). Dari kualifikasi faktor penyebab kesulitan tersebut, maka dapat ditentukan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan siswa dalam pemahaman materi Fungsi Komposisi adalah dengan kualifikasi cukup, kuat, dan sangat kuat. Tabel 3 Kualifikasi Faktor-faktor Penyebab Kesulitan Pemahaman Siswa Persentase Penyebab Kualifikasi Penyebab 82%-100% Sangat Lemah 61%-80% Lemah 41%-60% Cukup 21%-40% Kuat 0%-20% Sangat Kuat Sumber : Arikunto (2008) HASIL DAN PEMBAHASAN Tes dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 27 Januari 2015 dikelas XI AG. Di kelas ini dari 25 siswa yang mengikuti tes, 5 siswa dapat memenuhi Standar Ketuntasan Minimal (SKM) dan 20 siswa lainnya belum dapat mencapai Standar Ketuntasan Minimal (SKM) skor yang mereka peroleh dibawah angka 7,00 dengan daya serap soal pada butir pertama 44%, butir soal kedua 73%, butir soal ketiga 58%, butir soal keempat 47%, butir soal kelima 86%, butir soal keenam 56% dan butir soal ketujuh 59%. Untuk mengetahui letak kesulitan siswa dalam penguasaan konsep dan prinsip dapat dilihat dari kesalahan-kesalahan siswa dalam menuliskan setiap langkah pengerjaannya dari butir soal nomor 1-7. Hasil analisis konsep dan prinsip tersebut dapat dilihat pada Lampiran 6. Berdasarkan data hasil analisis pengerjaan siswa tersebut, kemudian dihitung persentase

104 Pancaran, Vol. 4, No. 4, hal 99-112, Nopember 2015 kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan persoalan fungsi yang berkaitan dengan konsep dan prinsip. Adapun selengkapnya hasil analisis dari masing-masing kesalahan yang dilakukan siswa dalam konsep fungsi disajikan dalam Tabel 4. Tabel 4. Rangkuman Hasil Pekerjaan Siswa dalam Penguasaan Konsep Indikator Indikator Soal/Pengalaman Belajar Salah Benar Menandai dan Siswa dapat menentukan definisi fungsi 10 15 mengidentifikasikan konsep Siswa dapat menentukan fungsi 11 14 berdasarkan definisi Mengidentifikasi Siswa dapat menentukan rumus dari 20 5 konsep terhadap soal sesuai rumus sebuah fungsi Siswa dapat mengkombinasikan rumus 17 8 dengan definisi Mengidentifikasi Siswa mengetahui rumus fungsi 11 14 rumus fungsi Siswa menggabungkan beberapa fungsi 20 5 Mengidentifikasi Siswa dapat menentukan fungsi 13 12 konsep yang diberikan dan mengenali kondisi lebih dari dua fungsi Siswa dapat memahami aturan fungsi 14 11 yang dibutuhkan suatu konsep Siswa dapat mengenal aturan operasi 8 17 fungsi Membandingkan Siswa dapat membuktikan identitas suatu 19 6 konsep dengan sifat fungsi fungsi Siswa dapat mengenali dan memahami 21 4 persamaan pada sifat fungsi Menggunakan rumus Dapat menyelesaikan soal sesuai konsep 16 9 fungsi dalam soal fungsi Dapat menyelesaikan soal sesuai aturan 13 12 operasi fungsi Menterjemahkan Siswa dapat menyelesaikan operasi fungsi 15 10 konsep kedalam soal fungsi lebih dari dua fungsi Siswa dapat menyelesaikan soal sesuai konsep dan prinsip 18 7 Berdasarkan analisa data hasil pekerjaan siswa dalam penguasaan konsep tersebut, kemudian dihitung persentase tingkat kesalahan siswa menggunakan persamaan 1 terlihat pada Tabel 5. Tabel 5. Persentase Tingkat kesulitan dalam Penguasaan Konsep Standar Kompetensi Konsep % Interpertasi Mengidentifikasi fungsifungsi baik yang dapat atau tidak dapat dikan melalui contoh Melakukan latihan soal fungsi yang bervariasi Menandai dan mengidentifikasikan konsep Mengidentifikasi konsep terhadap soal sesuai rumus Mengidentifikasi rumus fungsi 42 Sedang 74 Tinggi 62 Sedang

Nawal dkk: Analisis Kesulitan Siswa dalam Pemahaman Materi Fungsi... 105 Standar Kompetensi Konsep % Interpertasi Menggunakan aturan dari beberapa fungsi Menyimpulkan syarat fungsi Menyelidiki dan definisi fungsi melalui contoh Mengidentifikasi konsep yang diberikan dan mengenali kondisi yang dibutuhkan suatu konsep Membandingkan konsep dengan sifat fungsi Menggunakan rumus fungsi dalam soal Menterjemahkan konsep kedalam soal fungsi 47 Sedang 80 Sangat Tinggi 58 Sedang 66 Sedang Berdasarkan tabel persentase tingkat kesulitan siswa dalam penguasaan konsep di atas dapat digambarkan grafik kategori tingkat kesulitan siswa dalam penguasaan konsep dalam Gambar 2. 100 50 0 1 2 3 4 5 6 Gambar 2. Grafik Tingkat Kesulitan Siswa dalam Penguasaan Konsep Tingkat kesalahan yang dilakukan siswa pada penugasan konsep pada setiap indikatornya berbeda-beda: a. indikator pertama menandai dan mengidentifikasikan konsep berada dikategori sedang (42%), sehingga dapat dikatakan sebagian siswa masih banyak mengalami kesulitan dalam mengidentifikasikan konsep. b. Indikator kedua yaitu mengidentifikasikan konsep terhadap soal sesuai rumus berada dikategori tinggi (74%), sehingga dapat dikatakan siswa masih mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi konsep terhadap soal sesuai dengan rumus fungsi. c. Indikator ketiga yaitu mengidentifikasi rumus fungsi berada di kategori sedang (62%), sehingga dapat dikatakan sebagian siswa masih banyak mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi rumus fungsi. d. Indikator keempat yaitu mengidentifikasi konsep yang memberikan dan mengenali kondisi yang dibutuhkan suatu konsep berada di kategori sedang (47%).

106 Pancaran, Vol. 4, No. 4, hal 99-112, Nopember 2015 e. Indikator kelima yaitu membandingkan konsep dengan sifat fungsi berada dikategori sangat tinggi (80%), indikator ini adalah yang paling banyak kesulitan dialami siswa, sehingga hal ini harus dijadikan perhatian bagi guru dalam pembelajaran fungsi, sehingga pada pembelajaran selanjutnya guru dapat memberikan penjelasan yang lebih terhadap konsep ini. f. Indikator keenam yaitu menggunakan rumus fungsi berada dikategori sedang (58%), sehingga dapat dikatakan sebagaimana kriteria sedang adalah sebagian siswa masih mengalami kesulitan pada cara penggunaan rumus fungsi. g. Indikator ketujuh yaitu menterjemahkan konsep kedalam soal fungsi berada dikategori sedang (66%), sehingga kategori ini sama dengan kategori sebelumnya dimana sebagian siswa masih kesulitan dalam menerjemahkan konsep. Sedangkan hasil analisis dari masing-masing kesalahan yang dilakukan siswa dalam prinsip fungsi disajikan dalam Tabel 6. Tabel 6. Rangkuman Hasil Pekerjaan Siswa dalam Penguasaan Prinsip Indikator Mengenali kapan suatu prinsip diperlukan Mengidentifikasi prinsip dalam fungsi Mengenal sifat fungsi Mengidentifikasi prinsip yang ada dalam fungsi Membandingkan sifat prinsip fungsi dengan contoh soal Menggunakan rumus fungsi dalam soal Menterjemahkan prinsip kedalam soal fungsi Indikator Soal/Pengalaman Belajar Siswa dapat menggunakan sifat fungsi sebagai tolak ukur kebenaran Siswa dapat menentukan hasil dari fungsi Siswa dapat mengerjakan mengidentifikasi sifat fungsi Siswa dapat menentukan fungsi lebih dari dua fungsi Siswa dapat memahami aturan fungsi Siswa dapat mengenal aturan operasi fungsi Siswa dapat membuktikan identitas suatu fungsi Dapat menyelesaikan soal sesuai konsep fungsi Dapat menyelesaikan soal sesuai aturan operasi fungsi Siswa dapat menyelesaikan operasi fungsi lebih dari dua fungsi Siswa dapat menyelesaikan soal sesuai konsep dan prinsip Salah 11 14 16 9 10 15 11 14 10 15 10 15 21 4 16 9 16 9 18 7 18 7 Benar Berdasarkan analisa data hasil pekerjaan siswa dalam penguasaan prinsip tersebut, kemudian dihitung persentase tingkat kesalahan siswa menggunakan persamaan 1 terlihat dalam Tabel 7 berikut ini.

Nawal dkk: Analisis Kesulitan Siswa dalam Pemahaman Materi Fungsi... 107 Tabel 7. Persentase Tingkat kesulitan dalam Penguasaan Prinsip Standar Kompetensi Prinsip % Interpretasi Mengidentifikasi fungsifungsi baik yang dapat atau tidak dapat dikan melalui contoh Melakukan latihan soal fungsi yang bervariasi Menggunakan aturan dari beberapa fungsi untuk menyelesaikan Menyimpulkan syarat fungsi Menyelidiki dan sifat-sifat fungsi melalui contoh Mengenali kapan suatu prinsip 44 Sedang diperlukan Mengidentifikasi prinsip dalam fungsi 64 Sedang Mengenal sifat fungsi 40 Sedang Mengidentifikasi prinsip yang ada dalam fungsi Membandingkan sifat prinsip fungsi dengan contoh soal Menggunakan rumus fungsi dalam soal Menterjemahkan prinsip kedalam soal fungsi 42 Sedang 84 Sangat Tinggi 64 Sedang 72 Tinggi Berdasarkan tabel persentase tingkat kesulitan siswa dalam penguasaan prinsip pada Tabel 7, dapat digambarkan grafik kategori tingkat kesulitan siswa dalam penguasaan konsep dalam Gambar 3. 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 1 2 3 4 5 6 Gambar 3. Grafik Tingkat Kesulitan Siswa dalam Penguasaan Prinsip Tingkat kesalahan yang dilakukan siswa pada penugasan konsep pada setiap indikatornya berbeda-beda, begitu pula dalam penugasan prinsip sebagai berikuy: a. Indikator pertama mengenali kapan suatu prinsip diperlukan berada dikategori sedang (44%). b. Indikator kedua yaitu mengidentifikasi prinsip dalam fungsi berada dikategori sedang (64%) c. Indikator ketiga yaitu mengenal sifat fungsi berada dikategori sedang (40%).

108 Pancaran, Vol. 4, No. 4, hal 99-112, Nopember 2015 d. Indikator keempat yaitu mengidentifikasi prinsip yang ada dalam fungsi berada dikategori sedang (42%). Keempat indikator pertama berada pada kategori sedang, sehingga dapat diketahui bahwa sebagian siswa masih mengalami kesulitan pada hal-hal terkait pada keempat indikator tersebut. e. Indikator yang kelima yaitu membandingkan sifat-sifat fungsi dengan contoh soal berada dikategori sangat tinggi (84%) sehingga dapat diketahui bahwa tingkat kesulitan siswa dalam membandingkan sifat-sifat fungsi sangatlah tinggi. f. Indikator keenam yaitu menggunakan rumus fungsi dalam soal berada dikategori sedang (64%), sehingga dapat diketahui sebagian siswa masih mengalami kesulitan dalam menggunakan rumus fungsi g. Indikator yang ketujuh yaitu menerjemahkan prinsip kedalam soal fungsi berada dikategori tinggi (72%), sehingga diketahui siswa masih kesulitan dalam menterjemahkan prinsip kedalam soal, untuk itu guru pengajar diharuskan untuk memperbaiki atau tepatnya mencari metode yang pas agar pada saat pembelajaran fungsi selanjutnya kesalahan ini tidak terulang kembali. Hasil penyebaran angket tertutup pada kelas XI AG yang dilakukan pada selasa 24 maret 2015. Langkah selanjutnya yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menguji valid atau tidaknya angket yang telah dibuat oleh peneliti. Angket yang dibuat berisi pertanyaan yang berhubungan dengan faktor intern dan faktor ekstern yang ada pada siswa. Adapun hasil valid dan tidaknya instrumen angket terlihat dalam Tabel 8. No Soal Tabel 8 Rangkuman Hasil Uji Validitas Angket R Hitung (Faktor Internal) r Hitung (Faktor Eksternal) r Tabel Interpretasi 1 0,746 0,710 0,396 Valid 2 0,597 0,646 0,396 Valid 3 0,448 0,757 0,396 Valid 4 0,589 0,402 0,396 Valid 5 0,460 0,795 0,396 Valid 6 0,711 0,498 0,396 Valid 7 0,590 0,534 0,396 Valid 8 0,720 0,397 0,396 Valid 9 0,643 0,598 0,396 Valid 10 0,688 0,756 0,396 Valid 11-0,450 0,396 Valid Setelah teruji kevaliditasan angket, maka dilanjutkan dengan tes reliabilitas angket. Perhitungan Reliabilitas instrumen dalam penelitian ini. Hasil tes reliabilitas angket penelitian dengan program SPSS disajikan dalam Tabel 9.

Nawal dkk: Analisis Kesulitan Siswa dalam Pemahaman Materi Fungsi... 109 Tabel 9. Hasil Uji Reliabilitas Angket Penelitian Cronbach s Alpha N of Item Faktor Internal 0,752 10 Faktor Eksternal 0,497 11 Berdasarkan Tabel 9 terlihat bahwa instrumen penelitian reliabel. Dalam hal ini dapat dikatakan intrumen penelitian dapat digunakan karena telah memenuhi uji validitas dan reliabilitas. Tabel 10 dibawah ini akan menunjukkan faktor-faktor manasajakah yang mempengaruhi tingkat pemahaman siswa dalam materi fungsi. Tabel 10. Presentase Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Siswa No Faktor Aspek Indikator % Kualifikasi 1 Faktor Intern Minat Ketertarikan pada 71 Lemah pembelajaran 1.1 Siswa Motivasi perhatian terhadap 75 Lemah pembelajaran fungsi Usaha untuk belajar 83 Sangat Lemah fungsi Bakat Pemahaman terhadap 49 Cukup fungsi Kemampuan dalam 55 Cukup menyelesaikan persoalan fungsi Intelegensi Kecakapan dalam 84 Sangat Lemah menyelesaikan persoalan fungsi 2 Faktor Ekstern Sarana Alat-alat dan buku 69 Lemah 2.1. Keluarga Kualitas Penguasaan materi 55 Cukup Kejelasan 52 Cukup menerangkan Metode Penggunaan metode 41 Cukup mengajar Penggunaan alat peraga 85 Sangat Lemah 2.3. sekolah Alat Fasilitas yang ada 66 Lemah Gedung Fasilitas yang ada 75 Lemah Kondisi gedung 86 Sangat Lemah 2.4 Masyarakat Teman Bergaul Menganggu Waktu Belajar 40 Cukup Hasil dari Tabel 10 menunjukkan bahwa faktor intern yang berasal dari diri siswa dalam setiap indikatornya termasuk kualifikasi lemah, sehingga dapat dikatakan bahwa faktor intern tidak begitu mempengaruhi kesulitan siswa dalam mempelajari Fungsi Komposisi. Namun ada dua indikator yang cukup mempengaruhi kesulitan siswa yaitu dalam pemahaman dan kemampuan menyelesaikan soal. Sedangkan faktor ekstern dengan indikator penguasaan materi, kejelasan mengajar, dan penggunaan metode mengajar cukup mempengaruhi, berarti pemahaman, kemampuan meyelesaikan soal, penguasaan materi, penggunaan metode, dan kejelasan mengajar belum cukup optimal. Sedangkan indikator lainnya termasuk kualifikasi telah masuk dalam kualifikasi lemah dan sangat lemah, sehingga

110 Pancaran, Vol. 4, No. 4, hal 99-112, Nopember 2015 dapat dikatakan bahwa hampir semua faktor ekstren telah terpenuhi dengan baik sehingga tidak mempengaruhi kesulitan belajar siswa dalam mempelajari fungsi. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil tes fungsi, wawancara, dan angket yang diberikan kepada siswa dapat diambil kesimpulan yaitu: kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa kelas XI AG MAN Pesanggaran dalam menyelesaikan persoalan fungsi yang berkaitan dengan konsep dan prinsip adalah dalam penguasaan konsep, siswa masih mengalami kesulitan dalam mengidentifikasikan konsep terhadap soal sesuai rumus sebesar 74%. Selain itu siswa masih kesulitan dalam membandingkan konsep dengan sifat fungsi dan hal ini berada pada 80% yang mana pada saat pembelajaran konsep adalah hal penting dalam urusan matematika yang terkait definisi dan rumus. Dalam penguasaan prinsip siswa masih mengalami kesulitan dalam membandingkan sifat-sifat fungsi dengan contoh soal yang berada pada kategori tertinggi yaitu 84%. Faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan siswa dalam pemahaman materi fungsi berasal dari faktor intern dan ekstern sebagai berikut penyebab kesulitan siswa yang berasal dari faktor intern adalah pada bakat siswa. Penyebab kesulitan siswa yang berasal dari faktor ekstern adalah pada kualitas guru yang meliputi penguasaan materi yang belum pas dengan keadaan siswa melihat siswa kurang bakat dalam matematika, kejelasan menerangkan, dan pada metode yang digunakan dalam proses pembelajaran serta terletak pada teman bergaul, dimana hal ini dilakukan teman sekelas yang menganggu waktu belajar berlangsung. Berdasarkan hasil penelitian ini, saran yang dapat diberikan peneliti kepada peneliti lain yaitu: 1. Peneliti lain dapat meneliti lebih lanjut tentang faktor-faktor kesulitan belajar siswa tentang matematika yang berhubungan dengan objek langsung dan objek tak langsung matematika. 2. Peneliti lain dapat menganalisa kesulitan belajar siswa pada materi matematika yang lainnya. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Nawal dkk: Analisis Kesulitan Siswa dalam Pemahaman Materi Fungsi... 111 Hariyanto. 2010. Pengertian Kesulitan Belajar. (Belajarpsikologi.com diakses pada 17 Maret 2015) Hidayati, F. 2010. Kajian Kesulitan Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 16 Yogyakarta dalam belajar Matematika. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta. Koestoer & Hadisuparto. 1978. Dasar-dasar pendidikan MIPA. Jakarta: UT Nasution. 2010. Landasan Matematika. Jakarta: Bhratara karya aksara. Rudiwan. 2012. Analisis Kesulitan Siswa. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. Russefendi, E.T. 1988. Pengetahuan Matematika Berdasarkan Pendekatan System. Jakarta: PT Citra Adyta. Suherman, Erman, dkk 2010. Strategi Belajar Mengajar Kontemporer. Bandung: depdikbud. Syah, Muhibbin. 2012. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

112 Pancaran, Vol. 4, No. 4, hal 99-112, Nopember 2015