BAB I PENDAHULUAN. adalah penyebab sepertiga kematian pada anak-anak muda di beberapa bagian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. positif ataupun negatif. Perilaku mengonsumsi minuman beralkohol. berhubungan dengan hiburan, terutama bagi sebagian individu yang

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan istilah alcoholism (ketagihan alkohol), istilah ini pertama kali

BAB I PENDAHULUAN. tergolong makanan jika diminum, diisap, dihirup, ditelan, atau disuntikkan,

BAB I PENDAHULUAN. saja fenomena - fenomena yang kita hadapi dalam kehidupan sehari - hari dalam

DAMPAK PERILAKU PENGGUNAAN MINUMAN KERAS DI KALANGAN REMAJA DI KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. (NAPZA) kian mengerikan sekaligus memprihatinkan.

Rio Jamaludin F

BAB I PENDAHULUAN. Adiktif lainnya. Kata lain yang sering dipakai adalah Narkoba (Narkotika,

BAB 1 : PENDAHULUAN. karena membunuh 6 juta orang setiap tahunnya (1). Sekitar 21% dari populasi dunia

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, penyalahgunaan konsumsi alkohol sudah. sangat marak di kalangan masyarakat awam. Di Negara maju

persepsi atau mengakibatkan halusinasi 1. Penggunaan dalam dosis yang 2

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja, dan generasi muda pada umumnya (Waluyo, 2011).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembangunan bangsa yang signifikan tidak terlepas dari Pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan perkembangan zaman yang terus berubah (Junaedi dkk, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari proses interaksi sosial. Soerjono Soekanto (1986) mengutip

BAB 1 PENDAHULUAN. kondisi ketertiban, keamanan, kejahatan dan kekerasan pelakunya menyadari

BAB I PENDAHULUAN. Setiap hari orang terlibat di dalam tindakan membuat keputusan atau decision

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Alkohol adalah zat adiktif yang sering. disalahgunakan di masyarakat. Alkohol banyak terkandung

BAB I PENDAHULUAN. Disisi lain, apabila disalahgunakan narkoba dapat menimbulkan ketergantungan dan

BAB I PENDAHULUAN. tetapi merambah di semua kalangan. Merokok sudah menjadi kebiasaan di

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kepribadiannya. Sebagai bentuk pengembangan diri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seseorang yang mengkonsumsinya (Wikipedia, 2013). Pada awalnya, alkohol

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dikarenakan berpengaruh langsung pada lingkungan. Kenyataan yang ada

BAB 1 PENDAHULUAN. Narkotika di satu sisi merupakan obat atau bahan yang bermanfaat di bidang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DUKUNGAN PSIKOSOSIAL KELUARGA DALAM PENYEMBUHAN PASIEN NAPZA DI RUMAH SAKIT JIWA PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. yang luar biasa (Extra Ordinary Crime). Permasalahan ini tidak hanya menjadi

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan alkohol pada tahun 2002, dan penyebab utama terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. mengatasi tantangan hidup, dapat menerima orang lain apa adanya dan

2015 PENGARUH PROGRAM BIMBINGAN INDIVIDUA TERHADAP KEHARMONISAN KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. anastesi yang dapat mengakibatkan tidak sadar karena pengaruh system saraf

BAB I PENDAHULUAN. terjadi akhir-akhir ini sangat memprihatinkan. Perilaku Agresi sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Masa remaja merupakan suatu proses perkembangan antara masa anakanak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengkonsumsi alkohol dapat berpengaruh langsung pada lingkungan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu keadaan dimana seseorang yang terbebas dari gangguan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga memunculkan masalah-masalah sosial (sosiopatik) atau yang biasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. baik bagi masa depan negara. Oleh karena itu banyak pihak yang menaruh

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan masyarakatnya. Kondisi masyarakat yang sehat dan cerdas akan. tantangan global di masa kini dan di masa yang akan datang.

BAB 1 : PENDAHULUAN. sekedar untuk, misalnya bersenang-senang, rileks atau relaksasi dan hidup mereka tidak

BAB I PENDAHULUAN. penuh kedamaian, kesejukan, dan ketenangan lahir batin dalam lingkungan

BAB 1 PENDAHULUAN. lainnya) bukan merupakan hal yang baru, baik di negara-negara maju maupun di

BAB I PENDAHULUAN. sosial dimana mereka tinggal.

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia sesuai Visi Indonesia Sehat 2010 ditandai dengan

RUMAH SAKIT KETERGANTUNGAN OBAT DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. anak - anak dan sebelum dewasa yaitu dari usia Menurut WHO,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tindak kejahatan yang menjadi fenomena akhir-akhir ini

BAB I PENDAHULUAN. orang disepanjang hidup mereka pasti mempunyai tujuan untuk. harmonis mengarah pada kesatuan yang stabil (Hall, Lindzey dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Remaja atau adolesense adalah periode perkembangan selama individu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. konsekuensi bahaya atas tindakan yang dilakukan. Individu yang memiliki kontrol

2015 PUSAT REHABILITASI KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA PRIA

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. disalahgunakan masyarakat meskipun terbukti menimbulkan. menyebabkan kurang lebih 3.3 juta kematian per tahunnya


BAB I PENDAHULUAN. dan merupakan salah satu tempat pembentukan kepribadian seseorang. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. genetik, faktor organo-biologis, faktor psikologis serta faktor sosio-kultural.

BAB 1 : PENDAHULUAN. Narkoba(Narkotika dan obat/bahan berbahaya) sebagai kelompok obat, bahan, atau zat

BAB I PENDAHULUAN. inaktivitas fisik, dan stress psikososial. Hampir di setiap negara, hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. mengancam hampir semua sendi kehidupan masyarakat, bangsa dan Negara. Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Komnas perempuan tahun 2014 yang dirilis pada 6 Maret Jumlah kasus

BAB I PENDAHULUAN. menjadi masalah bagi sebagian besar negara di dunia. Hal ini dapat dimengerti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap manusia sebagai makhluk pribadi mengalami beberapa proses

BAB 1 PENDAHULUAN. karena terjadinya gangguan peredaran darah otak dan bisa terjadi pada siapa saja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja adalah masa tumbuh dan berkembang dimana terjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang datang dari dirinya maupun dari luar. Pada masa anak-anak proses

HUBUNGAN ANTARA SUPPORT SYSTEM KELUARGA DENGAN KEPATUHAN BEROBAT KLIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih mudah dengan berbagai macam kepentingan. Kecepatan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dijelaskan bahwa remaja merupakan masa peralihan antara masa kanakkanak

BAB I PENDAHULUAN. 1

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Perancangan Interior Panti Rehabilitasi Penyalahgunaan Narkoba

BAB I PENDAHULUAN. atau di kota. Namun banyak manusia yang sudah mempunyai kemampuan baik

BAB I PENDAHULUAN. pasar narkoba terbesar di level Asean. Menurut United Nation Office on Drugs and

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Della Alvialli Suwanto, 2013

BAB I PENDAHULUAN. mendasar bagi manusia. World Health Organization (WHO) sejaterah seseorang secara fisik, mental maupun sosial.

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia telah lahir beberapa peraturan perundang-undangan yang

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh penyelesaian yang lebih baik. Walaupun demikian, masih banyak

BAB I PENDAHULUAN. Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif. Semua istilah ini baik narkoba atau napza

BABI. Pada masa sekarang, diketahui bahwa banyak sekali larangan dan. himbauan yang berupa tulisan maupun lisan, baik di media cetak ataupun

BAB`1 PENDAHULUAN. berbagai perubahan baik secara fisik maupun mental. Remaja. mengalami perkembangan yang sangat pesat yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia mengalami situasi darurat kekerasan. terhadap perempuan. Berdasarkan catatan tahunan dari

Dwi Gita Arianti Panti Rehabilitasi Narkoba di Samarinda BAB I PENDAHULUAN

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA PECANDU NARKOBA DI PANTI REHABILITASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Tindak kekerasan merupakan pelanggaran hak azasi manusia dan kejahatan

I. PENDAHULUAN. Narkotika selain berpengaruh pada fisik dan psikis pengguna, juga berdampak

Menghilangkan Kecemasan Berlebihan Itu Mudah.. Begini Caranya..

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa seorang individu mengalami peralihan dari

population Council mengemukakan jumlah kasus aborsi di Indonesia pada berarti terjadi sekitar 18 aborsi per 100 kehamilan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Destalya Anggrainy M.P, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja adalah individu yang unik. Remaja bukan lagi anak-anak, namun

BAB I PENDAHULUAN. alkohol, napza, seks bebas) berkembang selama masa remaja. (Sakdiyah, 2013). Bahwa masa remaja dianggap sebagai suatu masa dimana

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan pesat, secara garis besar masalah kesehatan jiwa. Masalah psikososial membutuhkan kemampuan penyesuaian dan

BAB II LANDASAN TEORI. merupakan zat psikoaktif yang bersifat adiksi atau adiktif. Zat psikoaktif adalah

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di negara-negara berkembang. Direktorat Pengawasan Narkotika,

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tak kurang dari 320.000 orang antara usia 15-29 tahun meninggal setiap tahun karena berbagai penyebab terkait alkohol. Jumlah ini mencapai sembilan persen dari seluruh kematian dalam kelompok usia tersebut. Demikian menurut Laporan Status Global mengenai Alkohol dan Kesehatan 2011 keluaran WHO pekan lalu. Direktur Departemen Kesehatan Mental dan Penyalahgunaan Obat-obatan WHO, Shekhar Saxena, mengatakan alkohol adalah penyebab sepertiga kematian pada anak-anak muda di beberapa bagian dunia (Kompas, 2011). Laporan WHO mendapati enam persen kematian semua laki-laki di dunia terkait dengan alkohol, sementara jumlah tersebut hanya satu persen pada perempuan. Laporan ini mengatakan satu dari lima laki-laki meninggal, karena sebab-sebab terkait alkohol di Rusia dan negara-negara tetangganya. Ada empat penyebab utama kematian terkait alkohol. Yang pertama adalah cedera dari kecelakaan mobil atau kekerasan. Penyakit-penyakit seperti cirrhosis hati, kanker, jantung dan sistem peredaran darah merupakan penyebab lainnya. Menurut laporan WHO ini, penyalahgunaan alkohol juga menambah resiko 200 penyakit lainnya.walaupun begitu, mayoritas orang di dunia bukan peminum alkohol. Laporan ini mengatakan pada tahun 2005 hampir separuh laki-laki dan dua pertiga perempuan sama sekali tidak minum alkohol (Kompas, 2011). 1

2 Komisi nasional anti kekerasan terhadap perempuan (Komnas Perempuan) menunjukkan catatan tahunan kekerasan terhadap perempuan tahun 2010 dari beberapa kasus 105.103 yang ditangani oleh 384 lembaga pengada layanan, menunjukkan 101.128-nya terjadi ranah personal. Kasus kekerasan terhadap istri masih paling banyak, yaitu 98.577 kasus (Kompas, 2010). Selebihnya, terdapat 1.299 kasus kekerasan dalam pacaran, dan 600 kasus kekerasan terhadap anak perempuan. Meskipun negara telah berupaya memberikan perlindungan melalui UU tentang Penghapusan Kekerasan di Dalam Rumah Tangga pada tahun 2004, jumlah laporan kasus kekerasan dalam rumah tangga tetap saja tinggi. Bahkan menurut catatan Komnas Perempuan, sejak tahun 2007 hingga kini, penyikapan negara berjalan lamban atas kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan yang terus terjadi tanpa penyelesaian berarti. Pria yang melakukan domestic violence sering kali dikatakan tumbuh dalam keluarga dengan ayah yang juga melakukan kekerasan terhadap istri dan anak-anaknya. Namun, hal ini sebenarnya tak bisa dijadikan pembenaran. Dalam kenyataannya, kebanyakan pelaku KDRT tidak memiliki latar belakang tersebut. Beberapa dari mereka berasal dari keluarga yang berkekurangan, dan beberapa yang lain mengalami ketergantungan pada alkohol (Kompas, 2011). WHO berencana untuk mengurangi penggunaan alkohol yang membahayakan. Rencana ini termasuk meningkatkan pajak alkohol, mengurangi jumlah tempat-tempat membeli alkohol dan meningkatkan batas

3 umur yang diperbolehkan minum alkohol. Para pejabat mengatakan upayaupaya lain termasuk UU mengemudi dalam keadaan mabuk yang efektif dan larangan beberapa iklan (Jawa Pos, 2012) Selain dapat menyebabkan kematian, pecandu alkohol juga memunculkan masalah psikologis seperti putus asa yang disertai dengan prasangka buruk dan deskriminasi dari orang lain yang kemudian dapat menimbulkan tekanan psikologis (Jawa Pos, 2012). Minuman keras adalah semua minuman yang mengandung alkohol (zat psikoaktif) bersifat adiktif yang bekerja secara selektif, terutama pada otak, sehingga dapat menimbulkan perubahan pada perilaku, emosi, dan kognitif, serta bila dikonsumsi secara berlebihan dan terus-menerus dapat merugikan dan membahayakan jasmani, rohani maupun bagi kepentingan perilaku dan cara berfikir kejiwaan. Perilaku penggunaan minuman keras saat ini merupakan permasalahan yang cukup berkembang dan menunjukkan kecenderungan yang meningkat dari tahun ke tahun, yang akibatnya dirasakan dalam bentuk kenakalan-kenakalan, perkelahian, perbuatan asusila, dan maraknya premanisme (Surya, 2011) Hasil wawancara ditemukan bahwa subjek mengalami keputusasaan ketika dirinya menjadi seorang pecandu alkohol. Ketakutan tersebut berimbas ketika dirinya kehilangan orang yang disayanginya. Butuh waktu yang cukup lama untuk subjek dapat menerima kondisinya. Seiring dengan penerimaan diri dan clean dari kecanduannya, subjek dapat mengerti makna hidupnya

4 dengan memenuhi sumber-sumber makna hidupnya (Hasil wawancara pada tanggal 6 Juli 2013). Dengan berbagai macam permasalahan dan konsekuensi yang ditanggung oleh mantan pecandu alkohol menimbulkan banyak pertanyaan seputar makna hidup mantan pecandu alkohol. Bagaimana proses seorang mantan pecandu alkohol dapat mencapai makna hidupnya. Penelitian makna hidup mantan pecandu alkohol penting untuk dilakukan karena nilai positiv dari kesejahteraan di dalamnya membuat seseorang untuk mengidentifikasi apa yang hilang dalam hidupnya. Hal inilah yang melatarbelakangi peneliti untuk meneliti bagaimana gambaran makna hidup mantan pecandu alkohol. B. Fokus Penelitian Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang makna hidup mantan pecandu alkohol maka fokus penelitian yang hendak diangkat adalah bagaimana makna hidup mantan pecandu alkohol. C. Keaslian Penelitian Untuk mendukung penelitian ini, peneliti menemukan beberapa kajian riset terdahulu mengenai makna hidup untuk dijadikan sebagai pedoman dalam penelitian ini.penelitian terpublikasi di Indonesia diantaranya; Sebuah penelitian oleh Wartiny (2012) yang berjudul Makna Hidup Pada Remaja Putri Pengguna NAPZA di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Pelembang (Sumatera Selatan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor subjek menggunakan NAPZA karena kekecewaan terhadap perceraian

5 orangtuanya. Subjek juga dapat menemukan makna hidupnya semenjak berada di lapas karena subjek semakin mendekatkan diri kepada Tuhan dan keluarga. Subjek sudah mendapatkan kebahagiaan yang diimpikan selama ini. Sebuah penelitian oleh Putri (2012) yang berjudul Makna Hidup Penderita Skizofrenia Pasca Rawat Inap. Skizofrenia dikenal sebagai gangguan yang memiliki riwayat tidak begitu baik untuk dapat sembuh total. Ketika penderita skizofrenia dikembalikan ke rumah, ada tantangan-tantangan baru yang membuat penderita harus bertahan dalam kehidupannya yang belum tentu lebih baik. Untuk itu penting bagi penderita skizofrenia untuk mencari makna dalam hidupnya mengingat pentingnya makna hidup bagi setiap manusia. Dengan mencari hal yang berharga dalam hidup, penderita skizofrenia secara tidak langsung mempertahankan kesembuhan dan meminimalisir potensi untuk relaps. Sebuah penelitian oleh Darojah (2008) yang berjudul Pendekatan Family Support Dalam Pemulihan Korban Penyalahgunaan NAPZA Di Panti Sosial Pamardi Putra Sehat Mandiri. Hasil penelitian ini adalah peran aktif anggota keluarga dibutuhkan dalam proses pemulihan korban penyalahgunaan napza dengan bentuk memahami masalah, menerima kenyataan, mengkui, mengerti dan mendorong penyalahgunaan untuk mengikuti program pemulihan. Sebuah penelitian oleh Jamaludin, Rio (2009) yang berjudul Hubungan antara konformitas dengan perilaku minum-minuman keras pada

6 remaja. Hasilnya Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada Hubungan antara Konformitas dengan Perilaku minum-minuman keras pada Remaja. D. Tujuan Penelitian Berdasarkan fokus penelitian diatas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami makna hidup mantan pecandu alkohol. E. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberi manfaat, baik secara teoritis maupun praktis. 1. Manfaat Teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan memperkaya wawasan mengenai makna hidup mantan pecandu alkohol. 2. Manfaat Praktis bagi mantan pecandu alkohol, penelitian ini dirasa penting mengingat didalamnya memberikan gambaran bagaimana makna hidup dapat ditemukan, serta factor-factor yang diinginkan yang terkait didalamnya untuk dapat menjalani kehidupan yang lebih baik dan terarah. F. Sistematika Pembahasan Bagian ini merupakan jalan untuk memudahkan peneliti dalam mengklasifikasikan hal-hal dalam penelitian, maka dari itu peneliti membuat tulisan dengan bentuk perbab yaitu: BAB I : Bab ini membahas tentang pendahuluan yang berisi tentang penjelasan mengenai latar belakang, permasalahan, fokus penelitian atau perumusan masalah penelitian, keaslian penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

7 BAB II : Bab ini mengemukakan kajian pustaka yang membahas tentang teori-teori tentang makna hidup, pecandudan alkohol serta kerangka teori. BAB III : Bab ini menjelaskan tentang metode penelitian, yang di dalamnya menguraikan tentang pendekatan jenis penelitian, kehadiran peneliti, lokasi penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data, analisis data dan pengecekan keabsahan temuan. BAB IV : Bab ini merupakan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh selama proses penelitian berlangsung, yang meliputi setting penelitian, hasil penelitian serta pembahasan. BAB V: Bab ini merupakan penutup yang berisikan kesimpulan atas jawaban permasalahan dalam bab I, serta saran-saran terhadap pihak yang terkait dengan permasalahan penelitian