BAB IV PERHITUNGAN SISTEM PROTEKSI PENANGKAL PETIR DI GEDUNG PT BHAKTI WASANTARA NET JAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR PUSTAKA. 1. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000 Badan Standarisasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan mulai bulan september 2013 sampai dengan bulan maret

Vol.13 No.2. Agustus 2012 Jurnal Momentum ISSN : X

SISTEM PROTEKSI PENANGKAL PETIR PADA GEDUNG WIDYA PURAYA

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PERANCANGAN SISTEM PROTEKSI BANGUNAN THE BELLAGIO RESIDENCE TERHADAP SAMBARAN PETIR

BAB II PENANGKAL PETIR DAN ARUS PETIR. dan dari awan ke awan yang berbeda muatannya. Petir biasanya menyambar objek yang

SISTEM PENANGKAL PETIR

BAB I PENDAHULUAN Proses terjadinya petir

BAB III IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH

PERENCANAAN SISTEM INSTALASI PENANGKAL PETIR JENIS ELEKTROSTATIK BERDASARKAN PUIPP

Penerapan Metode Jala, Sudut Proteksi dan Bola Bergulir Pada Sistem Proteksi Petir Eksternal yang Diaplikasikan pada Gedung [Emmy Hosea, et al.

by: Moh. Samsul Hadi

BAB III SISTEM PERLINDUNGAN PENANGKAL PETIR DAN DATA JUMLAH HARI GURUH PERTAHUN

BAB III METODE PENELITIAN

Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB II SISTEM PENANGKAL PETIR

BAB IV STUDI PERENCANAAN PENANGKAL PETIR PADA GEDUNG STC (SPORT TRADE CENTRE) - SENAYAN

DESAIN SISTEM PROTEKSI PETIR INTERNAL PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA KUALA BEHE KABUPATEN LANDAK

GROUNDING SYSTEM HASBULLAH, MT. Electrical engineering Dept. Oktober 2008

Presented by dhani prastowo PRESENTASI FIELD PROJECT

TUGAS AKHIR. Evaluasi Sistem Proteksi Instalasi Penangkal Petir Eksternal Pada Bangunan Gedung Departemen Kelautan dan Perikanan

Rizky Fajar Adiputra

JOBSHEET PRAKTIKUM 6 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIK

BAB III METODE PENELITIAN

KETENTUAN TEKNIS INFRASTRUKTUR BERSAMA TELEKOMUNIKASI

BAB II FENOMENA ALAMIAH TERBENTUKNYA PETIR

SISTEM PROTEKSI EKSTERNAL DAN INTERNAL TERHADAP SAMBARAN PETIR PADA GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ANDALAS

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014 ISSN: X Yogyakarta, 15 November 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR. Evaluasi Sistem Proteksi Petir di Gedung Rumah Sakit Permata Hijau dengan Metode Konvensional dan Elektrostatis

a. Bahwa tenaga kerja dan sumber produksi yang berada ditempat kerja perlu di jaga keselamatan dan produktivitasnya.

MENGGAMBAR RENCANA PELAT LANTAI BANGUNAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS AKHIR PERENCANAAN PENANGKAL PETIR PADA GEDUNG STC (SPORT TRADE CENTRE) SENAYAN JAKARTA

SISTEM PROTEKSI PENANGKAL PETIR DI GEDUNG PT BHAKTI WASANTARA NET JAKARTA

ANALISIS PROTEKSI SAMBARAN PETIR EKSTERNAL MENGGUNAKAN METODE COLLECTION VOLUME STUDI KASUS GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA

PT. Ciriajasa Cipta Mandiri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS SISTEM PROTEKSI PETIR EKSTERNAL DI OFFTAKE WARU, PT. PERUSAHAAN GAS NEGARA (PERSERO) TBK SBU WIL II JABATI

EVALUASI SISTEM PROTEKSI PETIR MENARA TELEKOMUNIKASI PT DAYAMITRA TELEKOMUNIKASI (TELKOM GROUP) SIMPANG TIMBANGAN INDRALAYA

BAB III ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR

IMPLEMENTASI PENANGKAL PETIR TIPE EMISI ALIRAN MULA ( EARLY STREAMER EMISSION ) GUNA MENGURANGI DAMPAK SAMBARAN PETIR PADA BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT

PEMODELAN PERLINDUNGAN GARDU INDUK DARI SAMBARAN PETIR LANGSUNG DI PT. PLN (PERSERO) GARDU INDUK 150 KV NGIMBANG-LAMONGAN

Trestle : Jenis struktur : beton bertulang, dengan mtu beton K-300. Tiang pancang : tiang pancang baja Ø457,2 mm tebal 16 mm dengan panjang tiang

Nurudh Dhuha

Perancangan Sistem Proteksi Petir Eksternal Menggunakan Metoda Collecting Volume pada Gudang TNT di PT Dahana (Persero)

BAB II PETIR DAN PENANGKAL PETIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMILIHAN LOKASI JEMBATAN

KONSTRUKSI PONDASI Pondasi Dangkal Pasangan Batu bata/batu kali

ANALISA PENGARUH JARAK DAN KEDALAMAN TERHADAP NILAI TAHANAN PEMBUMIAN DENGAN 2 ELEKTRODA BATANG

BAB III PROTEKSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) TERHADAP SAMBARAN PETIR

BAB III LANDASAN TEORI. Kayu memiliki berat jenis yang berbeda-beda berkisar antara

Perancangan Sistem Penangkal Petir Batang Tegak Tunggal, Tugas Akhir BAB II TEORI DASAR

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER.02/MEN/1989 T E N T A N G PENGAWASAN INSTALASI PENYALUR PETIR

BAB 2 DASAR TEORI. Bab 2 Dasar Teori. TUGAS AKHIR Perencanaan Struktur Show Room 2 Lantai Dasar Perencanaan

BAB II TEGANGAN LEBIH SURYA PETIR. dibangkitkan dalam bagian awan petir yang disebut cells. Pelepasan muatan ini

Pintu dan Jendela. 1. Pendahuluan

Evaluasi dan Perancangan Sistem Proteksi Petir Internal dan Eksternal Divisi Fabrikasi Baja pada Perusahaan Manufaktur

EVALUASI SISTEM PENANGKAL PETIR EKSTERNAL DI GEDUNG REKTORAT UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Kajian Perancangan Sistem Penangkal Petir Eksternal Pada Gedung Pusat Komputer Universitas Riau

Aplikasi Konsep Fisika Pada Proses Terjadinya Petir dan Pentingnya Penggunaan Penangkal Petir Pada Bangunan *) Nia Nopeliza **)

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Departemen Jendral Perhubungan Darat (1998), Satuan ruang

BAB IV ANALISA DAN EVALUASI DATA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. terus berkembang dengan pesat dan besar. Apabila terjadi kesalahan di sistem tenaga

SISTEM PROTEKSI TERHADAP TEGANGAN LEBIH PADA GARDU TRAFO TIANG 20 kv

MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR

BAB II DASAR TEORI. hari. Jumlah hari guruh yang terjadi pada suatu daerah dalam satu tahun disebut

PT. ADHIMIX PRECAST INDONESIA

Evaluasi Sistem Proteksi Listrik Kantor Bupati Landak

RANCANG BANGUN SISTEM PENGAMAN ELEKTRONIK PENGENDALI ON OFF JARAK JAUH PADA SERVER INTERNET

PENENTUAN LOKASI PEMASANGAN LIGHTNING MASTS PADA MENARA TRANSMISI UNTUK MENGURANGI KEGAGALAN PERLINDUNGAN AKIBAT SAMBARAN PETIR

METODE PENELITIAN. Pengukuran Besaran Elektrik Laboratorium Teknik Elektro Terpadu Jurusan

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

BAB IV HASIL DAN ANALISIS Prosedur Perencanaan Sistem Proteksi Kebakaran

ANALISA SISTEM PENANGKAL PETIR PADA GEDUNG BERTINGKAT DI APARTEMEN THE PAKUBUWONO VIEW, KEBAYORAN LAMA, JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. perlengkapan bangunan yang menggunakan energi listrik yang memiliki

LANDASAN TEORI. Katungau Kalimantan Barat, seorang perencana merasa yakin bahwa dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN Perumusan Masalah

STUDI AWAL ALAT PROTEKSI PETIR DENGAN METODE PEMBALIK MUATAN

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. mengetahui metode di lapangan, maka dibuatkan gambar shop drawing. Dimana

BAB IV ALTERNATIF PEMILIHAN BENTUK SALURAN PINTU AIR

LATIHAN UJIAN NASIONAL

BAB X PENUTUP KESIMPULAN

BAB I PENDAHULUAN Tinjauan Umum

BAB II GANGGUAN TEGANGAN LEBIH PADA SISTEM TENAGA LISTRIK

EVALUASI SISTEM PENTANAHAN TRANSFORMATOR DAYA 60 MVA PLTGU INDRALAYA

Sambungan Kayu. Sambungan Kayu: Hubungan Kayu:

Jenis-Jenis Elektroda Pentanahan. Oleh Maryono

BAB VII TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL

BAB III LANDASAN TEORI

LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN

BAB III LANDASAN TEORI

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 1. LISTRIK STATISLatihan Soal 1.1

Transkripsi:

BAB IV PERHITUNGAN SISTEM PROTEKSI PENANGKAL PETIR DI GEDUNG PT BHAKTI WASANTARA NET JAKARTA 4.. PENANGKAL PETIR DI PT. BHAKTI WASANTARA NET JAKARTA Sambaran petir terhadap bangunan dapat mengakibatkan kerusakan dan bahaya yang di akibatkannya, maka pada yang tinggi dibutuhkan suatu peralatan pelindung terhadap sambaran petir. Sehingga di butuhkan istallasi penangkal petir yang dapat berfungsi dengan baik guna mengamankan bangunan, peralatan di dalam bangunan dan orang-orang yang bekerja di dalam bangunan tersebut. Berdasarkan hal tersebut dapat diperkirakan bahwa sistem penangkal petir yang baik utuk gedung tinggi dan runcing atau memiliki menara atau tower yang tinggi adalah sistem penangkal petir jenis Franklin. Dengan menggunakan model atau prinsip metode penggunaan praktis dihitung kemungkinan bangunan tinggi tersambar petir dan proteksi petir pada bangunan. Sebagai aplikasi metode, perhitungan dipakai untuk menghitung proteksi sambaran petir pada bangunan GEDUNG PT BHAKTI WASANTARA NET JAKARTA. 4... Data-data Bangunan Gedung PT. Bhakti Wasantara Net Dilihat dari bentuk dan peruntukan bangunan gedung pt. Bhakti Wasantara Net seperti pada gambar 4. yang berlokasi di Jl. Gedung Kesenian No. Jakarta Pusat. Analisa data pada gedung PT. Bhakti Wasantara Net ini adalah sebagai berikut : Bangunan banyak orang bekerja di dalamnya. Konstruksi beton bertulang Bahan dinding samping terdiri dari tembok dan kaca. 4 4

Memiliki menara pemancar radio link dengan ketinggian 40 meter dan terletak di lantai 7. Tinggi bangunan 4 meter dan tinggi menara 40 meter jadi total tinggi 54 meter. Ukuran dasar bangunan 45 x 5 meter Jumlah hari guruh per tahun untuk kota Jakarta memiliki IKL rata-rata setiap tahun sebesar 70. Daerah tersebut terletak di ketinggian -/+ meter dari permukaan laut. Letak geografis kota Jakarta berada pada posisi 6 o s/d o lintang selatan. Maka diharuskan memiliki sistem proteksi penangkal petir yang dapat di andalkan guna mengamankan menara dan bangunan gedung ini dari sambaran petir. Gambar 4.. Gedung PT Bhakti Wasantara Net Jakarta 4 4

4... Data Perlindungan Petir Tegak Jenis perlindungan petir yang digunakan adalah jenis Franklin, pelindung petir batang tegak terdiri dari kepala berujung runcing dan batang besi peninggi yang terpasang tegak. Pemasangan sebagai berikut : Dilakukan pemasangan Satu buah batang finial dan besi batang tegak setinggi meter dan di pasang pada tower pada bagian atasnya setinggi 45 meter. Jarak pemasangan perlindungan petir tegak dengan sisi bangunan bagian tepi adalah kurang lebih 5 meter. 4... Resiko Kegagalan Proteksi Dengan menggunakan persamaan-persamaan yang telah diberikan sebelumnya, maka akan dihitung kegagalan proteksi berdasarkan data-data yang ada. Dengan memilih besaran arus minimum (dianjurkan 5 ka) dapat diketahui jarak sumber yang terjadi dengan memakai persamaan rumus sebagai berikut : r s 9,4. I, dimana I 5 5 r s 9,4 x 5 r s 9,4 x,94 r s 7,5 meter Dengan di ketahuinya data-data bangunan maka, dapat diketahui dan dicari batas dari daerah proteksi dengan menggunakan persamaan (.8), dengan parameter rs jarak sambaran (m), Xa jarak perlindungan antar proteksi pelindung petir pada bidang dan batasan dari daerah perlindungan (m) dan H ketinggian batas perlindungan (m). X a. H.9,4. I H 4 4

X a.54.7,5 54 7,48 meter Arus maksimum yang dapat menggagalkan proteksi dapat dihitung berdasarkan persamaan (.9). Xa + H I ka 8,8. H 7,48 + 54 I 8,8.54 ka I 7,48 + 54 8,8.54 5,009 ka Dari harga arus maksimum ini dicari kemungkinan untuk mendapatkan serangan dengan besaran arus akan berkurang atau sama dengan sebuah penghasil kegagalan didekatkan dengan persamaan (.) dengan parameter P IF dimana kemungkinan arus lebih kecil dari ka, P dimana kemungkinan melebihi arus ka. P I I + 5 P I 0,9648 5,009 + 5 P IF ( P I ) P IF ( 0,9648) 0,085 Dari data yang telah ada, diketahui bahwa hari guruh pertahun (IKL) yang terjadi untuk daerah Jakarta adalah 70. Oleh karena itu kerapatan sambaran petir ditentukan dengan persamaan yang dianjurkan untuk di Indonesia adalah : No 0,5. T d No 0,5. 70 0,5 sambaran tahun/km 44 44

Persamaan penarikan sambaran pada permukaan didapat dengan menggunakan persamaan (.) dengan parameter, a ukuran lebar pada puncak bangunan (m), b ukuran panjang puncak bangunan (m), h ketinggian bangunan (m) sehingga : S a. b + 4. h. ( a + b ) + 4. h S (45. 5) + 4. 45. ( 45 + 5 ) + 4. (45) S 4075 Sambaran yang diharap pertahun dapat dicari dengan persamaan (.) dengan parameter N L sambaran yang diharapkan pertahun (sambaran-tahun), S penarikan sambaran pada permukaan (m ), No jumlah sambaran petir (sambaran-tahun/km ). N L S. No N L 4075 x 0,5 x 0-6 0,5 sambaran-tahun Maka sambaran yang terjadi 0,5 4 tahun Resiko kegagalan proteksi didapat dengan menggunakan persamaan (.4) dengan parameter P fr resiko kegagalan perlindungan, P IF kemungkinan arus lebih kecil dari (ka) dan N L sambaran yang diharapkan pertahun (sambarantahun). P fr P IF. N L P fr 0,085. 0,5 P fr 0,0096 Sehingga kegagalan proteksi yang terjadi 0,0096 0,8 tahun 4..4. Hasil Dari Semua Perhitungan Resiko Kegagalan Proteksi Arus maksimum yang dapat menyebabkan kegagalan adalah : I 5,009 Kemungkinan arus kurang atau sama dengan I adalah : P IF 0,085 45 45

Sambaran yang diharapkan adalah : N L 0,5 sambaran atau, satu sambaran untuk setiap 4 tahaun. Resiko kegagalan proteksi adalah : P fr 0,0096 sambaran atau, satu kegagalan proteksi untuk setiap 0,8 tahun. 4.. PERHITUNGAN TEKNIS KEMUNGKINAN TERJADINYA SAMBARAN PETIR PADA GEDUNG. Gedung PT. Bhakti Wasantara Net Jl. Gedung Kesenian No. Jakarta Pusat 070 dimana menurut peta IKL pulau jawa daerah tersebut mempunyai IKL sebesar 70 dan daerah tersebut terletak di ketinggian -/+ meter dari permukaan laut. Letak geografis kota Jakarta berada pada posisi 6 o s/d o lintang selatan, ketinggian gedung adalah 54 meter. Menurut Golde R.H Jarak sambaran petir ( d ) di gambarkan pada.. dalam gambar besarnya arus petir dan dimensi dari bangunan menentukan luas daerah yang menarik sambaran petir. Perhitungannya dapat di gunakan persamaan (.6). d. h d. 54 08 meter Luasnya daerah yang menarik untuk tersambar petir ( F dalam km ) pada gedung tersebut dapat dihitung. Bila luas daerah yang menarik untuk tersambar petir ( d ) dari bangunan tersebut telah diketahui, kemudian dapat ditentukan ( F ) dengan menggunakan persamaan (.). F ( d ) F ( 08 ) 664 m 0.0664 Km Untuk besarnya jumlah sambaran petir per hari per km ( N E ) dapat di tentukan dengan menggunakan persamaan (.4). N E ( 0. + 0.5 x sin λ ) ( 0.4 ± 0. ) N E ( 0. + 0.5 x sin o ) ( 0.4 ± 0. ) 46 46

( 0.78 ) ( 0.4 ± 0. ) ( 0.069 ± 0.0456 ) sambaran petir / hari / km. Besarnya kemungkinan bangunan tersebut tersambar petir/tahun, dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan (.5). L 0.0664 x 70 x ( 0.069 ± 0.0456 ) 0.8648 x ( 0.069 ± 0.0456 ) ( 0.0564 ± 0.08 ) sambaran petir / tahun. 7.7± 5.46 L 0.0564 ± 0.08 tahun Gedung PT Bhakti Wasantara Net Jakarta minimal akan tersambar kilat satu kali dalam 5.57 tahun dan maksimal satu kali dalam 7.7 tahun. Tinggi bangunan 4 meter Tinggi pemasangan finial di atas menara / tower 40 meter + Total ketinggian ( h ) 54 meter Sistem pengetanahan yang dipakai adalah dengan elektroda batang yang ditanam tegak lurus pada permukaan tanah sampai didapat tahanan pentanahan sebesar kurang dari 5 Ω. Dari hasil pengukuran dilapangan didapat untuk elektroda batang dari pipa besi dengan Ǿ yang ujungnya dipasang runcingan tembaga dengan panjang meter dengan tahanan Ω. Perletakannya dari tepi bangunan atau benda lain yang dikhawatirkan dapat rusak karena sambaran petir adalah meter dengan perhitungan, untuk perhitungan jarak aman dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan (.). D 0,. R + 5 h. n D 0, x + 54 4.476 meter 5. 47 47