Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 2 ISSN 2354-614X Meningkatkan Kemampuan Mengidentifikasi Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Pendekatan Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SDN Bumi Harapan Kecamatan Wita Ponda Kabupaten Morowali Lina Sri Raayu, Acmad Ramadan, dan Najamuddin Laganing Maasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetaui pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam mengidentifikasi ewan berdasarkan makanannya pada siswa kelas IV SDN Bumi Harapan, (2) mengetaui tingkat pencapaian siswa Kelas IV SDN Bumi Harapan melalui pendekatan kooperatif Tipe STAD, dan (3) melalui pendekatan kooperatif Tipe STAD dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas IV SDN Bumi Harapan pada mengidenfikasi ewan berdasarkan makanannya.penelitian ini adala penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian adala seluru siswa kelas IV SDN Bumi Harapan, sebanyak 22 orang siswa yang terdiri dari 12 orang Laki-laki dan 10 orang Perempuan pada taun pelajaran 2013/2014 semester ganjil dengan mata pelajaran sains standar kompetensi menggunakan Pendekatan kooperatif Tipe STAD dilaksanakan melalui 5 taap yaitu: presentase kelas, kegiatan dalam kelompok, tes, peningkatan skor-skor individu, dan pengargaan kelompok. Untuk mengetaui tingkat penguasaan kemampuan mengidentifikasi ewan dengan menggunakan pendekatan kooperatif Tipe STAD maka yang perlu diperatikan adala aktifitas guru dan siswa dalam proses belajar mengajar dengan meliat keterampilan kooperatif siswa dan pengelolaan pendekatan kooperatif ole guru, serta pencapaian asil belajar siswa. Dari asil penelitian tindakan siklus I diperole nilai Rata-rata 62,95 dan KBK 45,45 %, Pada tindakan siklus II diperole nilai Rata-rata 88,18 dan KBK 100 %. Sedangkan asil perolean skor keseluruan tindakan pada siklus I 254,5 dan pada siklus II meningkat menjadi 400. Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan pada pembelajaran pada aktivitas guru dan siswa maupun asil tes siswa. Hasil analisis data disimpulkan bawa pendekatan kooperatif Tipe STAD dapat meningkatkan kemampuan siswa pada materi mengidentifikasi ewan berdasarkan makanannya di kelas IV SDN Bumi Harapan dan perlu dijadikan referensi dalam kegiatan pembelajaran, kususnya mengidentifikasi ewan berdasarkan makanannya. Kata Kunci: Identifikasi, Hewan dan STAD 23
I. PENDAHULUAN Dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan, maka guru mempunyai posisi dan peran yang sangat penting. Ole karena itu, guru perlu mengupayakan cara penyampaian materi pembelajaran yang dapat meningkatkan asil belajar siswa. Dengan demikian guru di tuntut untuk memili serta menerapkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar (PBM). Untuk mencapai maksud tersebut, dalam upaya meningkatkan asil belajar siswa, guru arusberupaya menggunakan dan memili model, metode, media, dan pendekatan dalam melaksanakan praktek pembelajaran. Masala pendidikan dan pengajaran merupakan masala yang cukup kompleks di mana banyak faktor yang ikut mempengaruinya. Sala satu faktor tersebut diantaranya adala guru. Guru merupakan komponen pengajaran yang memegang peranan penting dan utama, karena keberasilan proses belajar-mengajar sangat ditentukan ole faktor guru. Pembelajaran Ilmu Pengetauan Alam (IPA) di Sekola Dasar bertujuan agar peserta didik memiliki rasa ingin tau tentang konsep kealaman beserta kejadian-kejadian yang ada di lingkungan sekitar secara sistematis, seingga IPA bukan anya penguasaan kumpulan pengetauan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan dan sebagai produkmata pelajaran IPA di sekola dasar. Pelajaran IPAmerupakan sala satu proses pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengadapi lingkungan sekitarnya. Tujuan pembelajaran IPA di kelas yaitu mengembangkan kognitif, afektif dan psikomotorik siswa,seingga pembelajaran IPA ideal bagi siswa tingkat SD kelas IV,maka diperlukan pengalaman siswa secara langsung,al ini bertujuan untuk merangsang daya pikir siswa teradap gejala alam yang timbul. Sala satu kajian materi yang terdapat dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) IPA 2006 kelas IV SD adala materi mengidentifikasi ewan berdasarkan makanannya, dimana materi ini sangat dekat dengan lingkungan kesearian siswa. Olenya itu siswa arus mampu memaami dan menguasai konsep tersebut dengan baik, seingga dapat diaplikasikan dalam memaami fenomena-fenomena yang mungkin terjadi di lingkungannya yang berubungan dengan materi mengidentifikasi ewan berdasarkan makanannya. Namun kenyataannya, berdasarkanobservasiyang dilakukanpeneliti, di kelas IVSDN Bumi Harapan, diperole informasi bawa pemaaman siswa akan materi mengidentifikasi ewan berdasarkan makanannya masi renda. Hal ini terungkap dari asil observasi awal yang dilakukan peneliti di SD tersebut. Dari data asil observasi awal juga terungkap bawa pemaaman siswa pada materi mengidentifikasi ewan berdasarkan makanannya masi renda, al ini dapat diliat dari ketidakmampuan siswa menyelesaikan soal dengan baik, dari asil tes awal yang dilakukan diperole nilai rata-rata siswa anya mencapai 45,45.Dengan demikian untuk mengatasi masala-masala diatas maka dipandang perlu memili metode serta pendekatan yang tepat sesuai dengan karakteristik pembelajaran IPA.Dalam memaami konsepmateri mengidentifikasi ewan berdasarkan makanannya, dibutukan kreativitas berfikir siswa memaami konsep tersebut melalui konstruksi pemikiran siswa seingga dapat memaami materi tersebut dengan baik.ole karena itu, seorang guru perlu merancang suatu pembelajaran yang menarik bagi siswa dalam menanamkan konsepmateri mengidentifikasi ewan berdasarkan makanannya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dalam mengembangkan dan meningkatkan pemaaman berfikir siswa. Student Team Acievement Division (STAD) merupakan sala satu model kooperatif yakni sebua bentuk pembelajaran bernuansa kerja team yang menyertakan segala kaitan, 23
interaksi, dan perbedaan untuk memaksimalkan momen belajar secara bertaap, yakni: penyajian materi ole guru, siswa bekerja dalam team yang terdiri dari 4-5 anggota dengan latar berbeda, presentasi kelas atas asil kerja dan kuis serta pengargaan asil belajar baik kelompok maupun individual. Penggunaan kooperatif tipe STAD merupakan gaya pembelajaran sederana tetapi sangat tepat dan relevan, untuk digunakan dalam proses belajar dan pembelajaran IPA pada siswa kelas IVSDN Bumi Harapandianggap representatif untuk menumbukembangkan kepekaan dan pola pikir aktif, kreatif, dan inovatif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa sekaligus meningkatkan pemaaman dan konsep IPA yang dapat diterapkan dalam keidupan seari-ari dilingkungan sekitar baik secara individu, maupun kelompok.stad juga mengajarkan pola interaksi sosial untuk mengargai dan mengormati pendapat orang, teman dan team, melati memecakan masala secara demokratis, dan memberi kesempatan bagi siswa untuk mengekspresikan argumen-argumen tentang alam seingga pembelajaran tidak monoton. Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan suatu penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Pokok Baasan mengidentifikasi ewan berdasarkan makanannya Di Kelas IV SDNBumi Harapan. Sesuai dengan latar belakang yang diuraikan di atas, maka peneliti dapat merumuskan masala dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu Apaka dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe STADdapat meningkatkan asil belajar siswa kelas IV SDN Bumi Harapanpada pokok baasanmengidentifikasi ewan berdasarkan makanannya?. Adapun tujuan pelaksanaan penelitian ini adala Untukmeningkatkan asil belajar siswa kelas IV SDN Bumi Harapanpada pokok baasanmengidentifikasi ewan berdasarkan makanannya melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. II. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini direncanakan dua siklus tindakan. PenelitianTindakan Kelas, yaitu rancangan penelitian berdaur ulang al ini mengacu pada pendapat Kemmis dan Mc. Taggart dalamarikunto (2008:23) bawa Penelitian Tindakan Kelas terdiri atas empat komponen utama, yaitu (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan Tindakan, (3) observasi, (4) refleksi (perenungan). Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tes, wawancara, pengamatan, dan catatan lapangan keempat teknik tersebut adala diuraikan sebagai berikut: a. Tes dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang pemaaman siswa teradap pembelajaran.tes dilaksanakan pada awal penelitian pada setiap akir setela diberikan serangkaian tindakan. b. Wawancara dilaksanakan dengan subjek penelitian pada setiap akir pembelajaran, yang akan digunakan sebagai baan refleksi untuk tindakan selanjutnya. Wawancara dimaksud untuk (a) mengetaui secara lebi mendalam teradap latar kesulitan yang diadapi siswa dalam menyelesaikan soal-soal tersebut, (b) mengetaui sejau mana siswa tela benar-benar menunjukan kinerja yang diarapkan. c. Pengamatan difokuskan untuk segala aktifitas siswa terlibat aktif dalam pelaksanaan tindakan, peneliti yang mengajar guru kelas IV dan guru mata pelajaran IPA sebagai teman sejawat. Proses analisis data dimulai dengan menelaa seluru data yang terjadi dari berbagai sumber yaitu asil pengamatan, wawancara, catatan lapangan dengan indikator keberasilan yang ditetapkan pada taap refleksi dari siklus penelitian. 24
Teknik yang digunakan dalam menganalisis data kuantitatif dalam menentukan presentase tingkat aktivitas dan ketuntasan belajar dengan menggunakan rumus sebagai berikut. (Sumber: KKM SDN Bumi Harapan) a. Daya serap individu = 100% = 100% Siswa dinyatakan tuntas belajar apabila presentase DSI = 70 % b. Ketuntasan belajar klasikal = Σ 100% Σ = 100% Suatu kelas dinyatakan tuntas apabila presentase KBK mencapai 80 % c. Daya serap klasikal = 100% = 100% Suatu kelas dinyatakan tuntas belajar jika presentase DSK 70 % Adapun penjabaran taap-taap analisis data Kualitatif menurut Miles dan Huberman (1992:74) adala sebagai berikut: 1. Reduksi data adala proses menyeleksi, memfokuskan, dan menyederanakan semua data yang diperole, mulai dari awal pengumpulan data sampai menyusun laporan kegiatan. 2. Penyajian data dilakukan dengan menyusun data secara sederana kedalam table dan diberi nama kualitatif. Seingga memberikan kemungkinan adanaya penarikan kesimpulan. 3. Varifikasi/Penyimpulan adala proses pengambilan inti sari dari sajian data yang tela terorganisir dalam bentuk pernyataan atau informasi yang singkat dan jelas. Data dalam penelitian ini dianalisis secara kualitatif, meliputi 3 alur yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan data yang diperole melalui perangkat pengumpulan data akan dianalisis dan selanjutnya direduksi secara sistematis. Data tereduksi ini akan disajikan secara terorganisir untuk dilakukan penarikan kesimpulan. Indikator dalam penelitian tindakan ini meliputi indikator proses dan asil dalam penerapan pembelajaran kooperatif model STAD. Dari segi proses ditandai dengan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran baik dalam diskusi kelompok maupun diskusi kelas sesuai dengan rencana dan memenui taap-taap pembelajaran kooperatif model STAD dan asil evaluasi pemaaman siswa jika semua siswa kelas IV SDNBumi Harapan memperole nilai 70. Maka siklus berikutnya tidak dilanjutkan lagi karena indikator keberasilan tela tercapai. Adapun taraf keberasilan asil penilaian adala sebagai berikut: 90 % <NR <100 % = Sangat Baik 25
80 % <NR < 90 % = Baik 60 % <NR < 70 % = Cukup 50 % <NR < 60 % = Kurang (Depdiknas, 2005) III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Sebelum Penelitian Tes awal diikuti 22 orang siswa, berdasarkan asil tes awal dan pertimbangan guru kelas masi banyak siswa melakukan kesalaan dalam menjawab soal. Berdasarkan dari asil tes awal diperole siswa yang memperole nilai terenda berjumla 3 siswa yaitu Arya bagus saputra, Afdal yudistira dan Karisma dewi pratiwi dengan perolean nilai 20. Sedangkan siswa yang memperole nilai tertinggi adala Anggiarta dengan perolean nilai 70. Dari data tes awal tersebut diperole nilai rata-rata siswa 45,45 dan presentase ketuntasan belajar klasikal siswa 4,54 %. 2. Data Tindakan Siklus I a. Perencanaan Tindakan Siklus I Materi pokok yang dilaksanakan pada tindakan siklus 1 adala Menggolongkan ewan berdasarkan makanannya. Perencanaan disusun dan dikembangkan ole peneliti yang dikonsultasikan dengan dosen pembimbing berupa rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar kerja siswa dan tes formatif. Selain itu, peneliti menyiapkan lembar pengamatan dan alat peraga. b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pembelajaran tindakan siklus I berlangsung selama 70 menit yang diadiri 22 orang siswa. Dengan standar kompetensi adala memaami penggolongankan ewan berdasarkan makanannya. Dengan kompetensi dasar adala mengidentifikasi ewan berdasarkan makanannya. Indikatornya adala menggolongkan jenis-jenis ewan berdasarkan makanannya. Sedangkan tujuan pembelajaran yang dirumuskan peneliti adala (1) siswa dapat menyebutkan berbagai macam makanan ewan yang termasuk karnivora, erbivora, dan omnivora. (2) siswa dapat mendeskripsikan ciri-ciri ewan karnivora, erbivora dan omnivora. 1. Kegiatan awal Kegiatan awal guru mempersiapkan fasilitas yang berkaitan dengan pembelajaran penggolongan ewan. Guru mengawali tindakan dengan mengucapkan salam dan memimpin doa sebelum memulai pelajaran, serta mengabsen keadiran siswa dan menyampaikan topik yang akan dipelajari yaitu mengidentifikasi ewan berdasarkan makanannya. Setela itu, guru menyampaikan tujuan yang dicapai. 2. Kegiatan Inti Sesuai dengan RPP yang tela disusun, maka pelaksanaan kegiatan kooperatif Tipe STAD dilakukan melalui beberapa taap yaitu:penyajian materi ole guru, belajar dalam kelompok,pemberian skor peningkatan individu,dan pengargaan kelompok. 3. Kegiatan akir Pada kegiatan akir pelaksanaan pembelajaran guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran. Dalam kegiatan akir ini guru membimbing siswa membuat 26
rangkuman dan memberikan penguatan bagi siswa. Mengakiri rangkaian pembelajaran guru mengucapkan salam. c. Hasil Observasi dan Temuan Tindakan Siklus I Observasi yang dilakukan pengamat di kelas IV SDN Bumi Harapan pada pembelajaran tindakan siklus I menyangkut pelaksanaan kegiatan pembelajaran berlangsung sesuai rencana yang tela disusun. Hasil observasi tersebut dijelaskan bawa di awal pembelajaran, peneliti tela menyiapkan RPP, LKS dan alat/baan pembelajaran. Guru mengawali pembelajaran mengucapkan salam kemudian berdoa bertanda pelajaran akan dimulai, selanjutnya mengabsen keadiran siswa. Setela itu, guru menyajikan materi penggolongan ewan dengan menggali pengetauan awal siswa dengan menunjukkan bentuk-bentuk menyebutkan berbagai macam binatang, serta memotivasi dan mengkomunikasikan materi dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.pada akir pembelajaran guru dan siswa menyimpulkan asil pembelajaran dengan meminta siswa membuat rangkuman materi penggolongan ewan. d. Analisis dan Refleksi Tindakan siklus I Dari asil tes yang diberikan, siswa yang tela mencapai nilai sesuai dengan target KKM 70 sebanyak 10 (45,45 %) siswa, untuk siswa yang belum mencapai target ada12 (54,54). Sedangkan asil perolean skor kelompok dan individu berjumla 254,5.Peneliti memberikan tindakan pada saat dilakukan wawancara. Berdasarkan analisis data di atas, peneliti dan pengamat memutuskan untuk melanjutkan pada tindakan siklus II dengan memperatikan al-al: (1) rencana pembelajaran tindakan siklus I perlu direvisi dengan memaksimalkan waktu dalam kerja kelompok, (2) guru perlu lebi banyak memotivasi siswa terutama siswa yang belum mencapai target kususnya dalam belajar berkelompok. 3. Data Tindakan Siklus II a. Perencanaan Tindakan Siklus II Hasil analisis dan refleksi pada tindakan siklus I siswa tela mencapai tujuan kusus pembelajaran yang tela diarapkan.karena itu pembelajaran dilanjutkan dengan pembelajaran tindakan siklus II.Perencanaan tindakan siklus II diberikan agar dapat menentukan langka-langka untuk mengidentifikasi ewan berdasarkan makanannya.pembelajaran tindakan siklus II dilaksanakan 1 kali pertemuan dengan waktu 70 menit. Perencanaan disusun dan dikembangkan ole peneliti serta dikonsultasikan dengan dosen pembimbing berupa: rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar kerja siswa, dan tes formatif. Selain itu peneliti menyiapkan lembar pengamatan, serta menyediakan alat peraga. b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pembelajaran pada tindakan siklus II berlangsung selama 70 menit. Standar kompetensi adala menggolongan ewan berdasarkan makanannya. Kompetensi dasar mengidentifikasi jenis makanan ewan dan abitat tempat tinggalnya, sedangkan indikatornya adala menggolongankan jenis makanan ewan dan abitat tempat tinggalnya, Sementara tujuan pembelajaran yang dirumuskan adala (1) siswa dapat menyebutkan berbagai macam makanan ewan yang termasuk karnivora, erbivora, dan omnivora. (2) Siswa dapat menggolongakan ewan pemakan tumbuan,pemakan daging dan pemakan segalanya, siswa dapat mengelompokan ewan berdasarkan makanannya dan abitat tempat tinggalnya. 27
1. Kegiatan awal Pada awal kegiatan awal, guru terlebi daulu menyiapkan alat/baan pelajaran sebelum memulai pembelajaran. Dalam mengawali kegiatan ini guru mengucapkan salam, dilanjutkan dengan membaca doa dan mengapsen keadiran siswa. Setela itu, guru menyampaikan materi yang dipelajari yaitu penggolongan ewan serta tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran. 2. Kegiatan inti Sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang tela disusun, pelaksanaan pembelajaran penggolongan ewan dengan belajar secara kooperatif Tipe STAD. Kegiatan belajar Tipe STAD meliputi beberapa taap yaitu: penyajian materi, bekerja dalam kelompok, kuis (tes), pemberian skor peningkatan individu dan pengargaan kelompok. 3. Kegiatan akir Pada kegiatan akir pelaksanaan pembelajaran guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran. Dalam kegiatan akir ini guru membimbing siswa membuat rangkuman dan memberikan penguatan bagi siswa. Mengakiri rangkaian pembelajaran mengucapkan salam. Seubungan dengan pemaaman siswa, asil wawancara menunjukkan bawa siswa dapat menjelaskan jawaban pada LKS dan tes formatif dengan benar. Meskipun pada saat pelaksanaan tes masi ada soal yang masi sala dikerjakan siswa namun peneliti suda menganggap siswa suda mengerti secara keseluruan. Tetapi pada saat dilakukan wawancara, siswa tersebut dapat menyadari kesalaan yang diperbuat dan menyadari letak kesalaan yang dilakukannya. Selain itu juga, pada asil itu juga terungkap siswa senang dengan pendekatan kooperatif Tipe STAD. c. Hasil Observasi dan Temuan Tindakan Siklus II Observasi yang dilakukan pengamat di kelas IV SDN Bumi Harapan pada pembelajaran tindakan siklus IImenyangkut pelaksanaan kegiatan pembelajaran berlangsung sesuai rencana yang tela disusun. Hasil observasi tersebut dijelaskan bawa di awal pembelajaran, guru tela menyiapkan RPP, LKS dan alat/baan pembelajaran. Guru mengawali pembelajaran mengucapkan salam kemudian berdoa bertanda pelajaran akan dimulai, selanjutnya mengabsen keadiran siswa. Setela itu, guru menyajikan materi penggolongan ewan dengan mengali pengetauan awal siswa dengan menunjukkan gambar-gambar ewan, serta membangun kreatifitas siswa untuk menggolangkan ewan menggunakan media gambar dalam bentuk kliping. Memotivasi dan mengkomunikasikan materi dan tujuan pembelajaran yang dicapai.pada akir pembelajaran peneliti dan siswa menyimpulkan asil pembelajaran dengan meminta siswa membuat rangkuman materi pelajaran penggolongan ewan. d. Analisis Dan Refleksi Tindakan siklus II Dari asil tes yang diberikan, semua siswa tela mencapai nilai sesuai dengan terget nilai 70. Berdasarkan analisis data di atas, peneliti dan pengamat memutuskan penelitian ini berakir karena tela berasil dan dianggap selesai. Pembaasan Pada pembaasan diuraikan asil penelitian yang dianggap penting dalam meningkatkan kemampuan siswa pada penggolongan ewan melalui pendekatan kooperatif Tipe STAD di kelas IV SDN Bumi Harapan. Fokus pembaasanya yaitu: pelaksanaan pendekatan kooperatif Tipe STAD dalam penggolongan ewan, tingkat pencapaikan kelas IV SDN Bumi Harapan pada materi penggolongan ewan melalui pendekatan kooperatif 28
Tipe STAD, danpendekatan kooperatif Tipe STAD dapat meningkatkankemampuan pemaaman siswa kelas IV SDN Bumi Harapan. Berdasarkan evaluasi asil pada pelaksanaan pembelajaran dengan belajar pendekatan kooperatif Tipe STAD, ditemukan bawa pada dasarnya pendekatan kooperatif ini memiliki potensi yang cukup baik untuk meningkatkan kemampuan siswa teradap penggolongan ewan. Hal ini ditunjukkan ole rata-rata kelas asil tes siswa yang dilaksanakan di akir pembelajaran pada setiap siklus mengalami peningkatan yaitu tindakan I (nilai rata-rata siswa 45,45 meningkat menjadi 62,95), dan dari tindakan II (62,95 meningkat menjadi 88,18), sedangkan skor perolean Individu dan kelompok siklus I 254,5 dan pada siklus II meningkat menjadi 400. Dengan demikian, pendekatan kooperatif Tipe STAD merupakan Tipe pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan siswa teradap sains kususnya dalam penggolongan ewan. Hal ini sesuai dengan pendapat Nurasna (2012 : 3) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Acievement Division (STAD) dapat meningkatkan asil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di kelas IV SDN Binangga. Peningkatan asil belajar siswa tiap siklusnya dapat diliat melalui grafik berikut: Nilai Rata-rata Hasil Belajar Siswa 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Diagram Hasil Belajar Siswa 88,18 62,95 45,45 Taapan Proses 1Belajar Test Awal Siklus I Siklus II Sumber : Hasil ola data Berdasarkan rata-rata skor yang dicapai siswa pada setiap akir pembelajaran tersebut dari tindaklan I ingga tindakan II menunjukkan peningkatan yang baik. Hal ini dapat diinterprestasikan bawa setiap siswa suda mengalami peningkatan pemaaman teradap penggolongan ewan. Hal ini menunjukan bawa belajar dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan dan memperlancar komunikasi sains secara efektif, baik itu pendekatan kemampuan konsep/prinsip, problem solving maupun alasan-alasan logik. IV. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan rumusan masala, asil penelitian dan pembaasan, maka dapat disimpulkan bawa pelaksanaan pendekatan kooperatif Tipe STAD dapat memberikan kemampuan siswa pada penggolongan ewan melalui beberapa taap yaitu penyajian materi, belajar dalam kelompok, pemberian skor peningkatan individu dan pengargaan kelompok. Hal ini dapat diliat dari nilai rata-rata dan KBMdari asil belajar siswa kelas IV 29
SDN Bumi Harapan mulai dari siklus I sampai siklus II yaitu dari 62,95 naik menjadi 88,18, KBM siklus I sampai siklus II dari 45,45 % naik menjadi 400 %, sedangkan skor perolean keseluruan tindakan siklus I ke siklus II dari 254,5 menjadi 400. Demikian juga dengan nilai asil kelompok, dengan kelompok 3 yang memperole pengargaan Super, kelompok 1 memperole pengargaan Hebat dan kelompok 2 memperole pengargaan Baik. Dengan demikian dapat disimpulkan Pendekatan kooperatif Tipe STAD dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas IV SDN Bumi Harapan pada pembelajaran mengidentifikasi ewan berdasarkan makannya sangat baik. Saran Berdasarkan kesimpulan yang tela diuraikan, maka dikemukakan beberapa saran berikut: 1. Guru, Kepala Sekola dan pengawas yang bertanggung jawab langsung kepada pendidikan/pembelajaran disarankan untuk menjadikan belajar kooperatif Tipe STAD sebagai sala satu alternatif dalam pembelajaran penggolongan ewan. 2. Guru sains disarankan untuk menerapkan belajar kooperatif Tipe STAD dalam sala satu pendekatan yang diterapkan di sekola. 3. Guru yang menerapkan Tipe STAD disarankan endaknya mengadakan tes untuk setiap akir pembelajaran dan segera mengumumkan asil tes serta memberi pengargaan kelompok seingga siswa lebi aktif selama kegiatan pembelajaran. Peneliti lain disarankan untuk melakukan penelitian penerapan pendekatan kooperatif Tipe STAD pada materi lain dalam mata pelajaran sains. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Depdiknas. 2005. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Depdiknas. 2006. KTSP. Direktorat Pendidikan Dasar dan Menenga Umum. Jakarta. 2013. Kriteria Ketuntasan Minimum. SDN Bumi Harapan Miles, M.B & Huberman, 1992. Analisis Data Kualitatif. Terjemaan ole Tjetjep RoendiRoidi. Jakarta: Universitas Indonesia Perss. Nurasna.2012. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tie Student Teams Acievement Division (STAD) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Pembelajaran IPA di SDN Binanga. Disertasi Sarjana pada FKIP Palu: Tidak Terbit 30