BAB I PENDAHULUAN. Prevalensi depresi di dunia diperkirakan 5-10% per tahun dan life time prevalence

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. hiperkolesterolemia, dan diabetes mellitus. angka kejadian depresi cukup tinggi sekitar 17-27%, sedangkan di dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari seorang anak menjadi seorang

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah peserta didik pada jenjang pendidikan tinggi. 1 Menurut

HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN PERILAKU MASTURBASI PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN TAHUN PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN. Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. Kecemasan merupakan reaksi terhadap stres yang. dialami sehari-hari (Ebert et al., 2000). Prevalensi

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan depresi adalah gangguan yang mempengaruhi. fisik, mood, dan pikiran seseorang. Gangguan depresi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dilakukan di Puskesmas Wonosari pada bulan September-Oktober 2016.

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi internet telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN. Padahal deteksi dini dan penanganan yang tepat terhadap depresi dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINGKAT STRES PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ANGKATAN 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional. Dalam penelitian

BAB I PENDAHULUAN. suram, pesimistis, ragu-ragu, gangguan memori, dan konsentrasi buruk. 1

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi di bidang kedokteran atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERBEDAAN PREVALENSI DEPRESI PADA KO-ASISTEN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA DAN KO-ASISTEN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WARMADEWA

BAB III METODE PENELITIAN. penulis memilih untuk menggunakan rancangan cross sectional dimana variabel bebas

BAB I PENDAHULUAN. membuatnya depresi. Depresi menjadi masalah kesehatan jiwa yang sangat

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kedokteran Jiwa.

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KONFLIK ORANGTUA (AYAH IBU) - ANAK DENGAN DEPRESI PADA REMAJA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Depresi adalah suatu gangguan suasana perasaan (mood) yang

BAB I PENDAHULUAN. dialami oleh perempuan daripada laki-laki, khususnya pada awal melahirkan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kesehatan fisik manusia tersebut. 1 Stres normal merupakan. sehingga timbul perubahan patologis bagi penderitanya.

BAB I PENDAHULUAN. riskan pada perkembangan kepribadian yang menyangkut moral,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stres muncul sejalan dengan peristiwa dan perjalanan kehidupan yang dilalui

BAB I PENDAHULUAN. Data demografi menunjukkan bahwa populasi remaja mendominasi jumlah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penyakit tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif. 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mahasiswa kedokteran semester VI angkatan 2012/2013 sebanyak 100 orang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Wonosari Kabupaten. Gunungkidul DIY pada bulan September-Oktober 2016.

METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah observasional (non

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang penelitian. Menurut perkiraan United States Bureau of Census 1993, populasi lanjut

BAB I PENDAHULUAN. Kecemasan dan ketakukan adalah sinyal peringatan. dan bertindak sebagai peringatan atas ancaman dari dalam

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health organization (WHO) pada tahun 2012, depresi. konsentrasi yang buruk. Sementara itu depresi merupakan gangguan

BAB I PENDAHULUAN. berkelanjutan terhadap golongan pelajar ini dapat menyebabkan pola tidur-bangun. berdampak negatif terhadap prestasi belajarnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. lain. Manusia akan menjalani proses kehidupan yang memiliki 5 yakni

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Filariasis merupakan penyakit zoonosis menular yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal penting yang diinginkan. setiap manusia. Menurut World Health Organization (WHO)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tahun 2013 menjelaskan. HIV atau Human Immunodefisiensi Virus merupakan virus

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan untuk menjaga homeostatis dan kehidupan itu sendiri. Kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DEPRESI PADA LANSIA DI DESA MANDONG TRUCUK KLATEN

BAB I PENDAHULUAN survei rutin yang dilakukan rutin sejak tahun 1991 oleh National Sleep

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Estimasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan pertumbuhan

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian adalah Ilmu Kedokteran Jiwa.

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dapat dikatakan stres ketika seseorang tersebut mengalami suatu

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan setiap manusia sejak mulai meninggalkan masa kanak-kanak

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. gejala klinik yang manifestasinya bisa berbeda beda pada masing

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

1 BAB I PENDAHULUAN. Mood disorders atau gangguan emosional merupakan. salah satu gangguan mental yang umum terjadi. Sekitar 3

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Depresi merupakan salah satu bentuk gangguan kejiwaan

19

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup disiplin ilmu penelitian adalah ilmu kedokteran jiwa.

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah masa dimana manusia mengalami transisi dari masa anakanak

BAB I PENDAHULUAN. pengobatan farmakologis dan psikoterapeutik sudah sedemikian maju. Gejalagejala

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari

HUBUNGAN LAMANYA MENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN POLI PENYAKIT DALAM RSD Dr.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan gejala-gejala atau kecacatan yang membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Penyakit paru obstruksi kronik (PPOK) adalah penyakit yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak terlepas dari stres, masalahnya adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. yang biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan tidak dapat dihindari serta

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tahap dewasa merupakan tahap tubuh mencapai titik perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bermakna pada beberapa dekade terakhir ini. Peningkatan tersebut adalah 45,7 tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Puskesmas Lhoksukon dan rumah pasien rawat jalan Puskesmas Lhoksukon.

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization(WHO) tahun2012 mendeskripsikandepresi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masa enam minggu sejak bayi lahir sampai saat organ-organ

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Disfungsi seksual merujuk pada masalah yang. terjadi selama siklus respons seksual yang menghambat

PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI PADA MURID YANG AKTIF DAN TIDAK AKTIF BEROLAHRAGA DI KELAS II SMA AL-ISLAM I SURAKARTA TAHUN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan anugerah Tuhan yang diberikan kepada. orang tua. Pada saat dilahirkan ke dunia anak membawa

GAMBARAN SKALA DEPRESI PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA MARGOMULYO KECAMATAN PUGER KABUPATEN JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah Indonesia dalam pembangunan nasional, telah. mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang berupa kemajuan

DIFFERENCES IN STRESS LEVEL BETWEEN FIRST YEAR AND LAST YEAR MEDICAL STUDENTS IN MEDICAL FACULTY OF LAMPUNG UNIVERSITY

EPIDEMIOLOGI MANIFESTASI KLINIS

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku merokok tampaknya telah menjadi kebiasaan banyak. seperti Indonesia bermunculan rokok-rokok terbaru yang setiap produk

BAB I PENDAHULUAN. realistik terhadap berbagai peristiwa kehidupan sehari-hari. 2 Studi di Amerika

Prevalensi Ansietas Menjelang Ujian Tulis pada Mahasiswa Kedokteran Fk Unand Tahap Akademik

HUBUNGAN ANTARA STATUS INTERAKSI SOSIAL DAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANJUT USIA DI PANTI WERDHA DARMA BHAKTI SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh gelar sarjana (Sugiyono, 2013). Skripsi adalah muara dari semua

BAB I PENDAHULUAN. kronis dimana tulang rawan sendi lutut mengalami degenerasi secara perlahan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup ilmu kedokteran jiwa. Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah.

BAB 1 PENDAHULUAN. gangguan mual-mual, perut keras bahkan sampai muntah (Simadibrata dkk,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

menempati posisi paling tinggi dalam kehidupan seorang narapidana (Tanti, 2007). Lapas lebih dikenal sebagai penjara. Istilah tersebut sudah sangat

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN DAYA TAHAN JANTUNG PARU DENGAN KONDISI PSIKOLOGIS PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKES FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG ANGKATAN 2008 DAN 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. dipungkiri bahwa dengan adanya perkembangan ini, masalah yang. manusia. Menurut National Institute of Mental Health, 20% populasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN DAN DEPRESI PADA MAHASISWA SISTEM PERKULIAHAN TRADISIONAL DENGAN SISTEM PERKULIAHAN TERINTEGRASI

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi bergeser ke penyakit non-infeksi/penyakit tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KECENDERUNGAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BAKTI SURAKARTA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah depresi kini sudah tidak asing lagi bagi masyarakat karena dapat menyerang seluruh usia dan lapisan masyarakat. Depresi merupakan gangguan suasana perasaan (mood) yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pola tidur dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, anhedonia, kelelahan, rasa putus asa dan tak berdaya, serta gagasan bunuh diri. 1 Prevalensi depresi di Indonesia cukup tinggi, yakni sekitar 17-27%. Prevalensi depresi di dunia diperkirakan 5-10% per tahun dan life time prevalence bisa mencapai dua kali lipatnya. Hasil survei di 14 negara tahun 1990 menunjukkan depresi merupakan masalah kesehatan dengan urutan ke-4 terbesar di dunia yang mengakibatkan beban sosial. WHO memperkirakan bahwa depresi akan menjadi penyakit dengan beban global kedua terbesar di dunia setelah penyakit jantung iskemik pada tahun 2020. 2 Berdasarkan data yang dihimpun CDC pada tahun 2007-2010, prevalensi depresi paling tinggi diderita oleh kelompok usia 40-59 tahun, yakni sebesar 9,45%. Angka tertinggi kedua diperoleh oleh kelompok usia 18-39 tahun, yakni sebesar 8%, disusul dengan kelompok usia 12-17 tahun sebesar 6,3%. 3 Dua kelompok terakhir merupakan kelompok usia ideal seseorang memasuki masa pendidikan di universitas, atau lebih tepatnya menjadi mahasiswa. Usia rata-rata orang memasuki universitas di Indonesia ialah 17-21 tahun, atau bisa 1

2 dikategorikan sebagai masa remaja akhir. Masa remaja awal (11-13 tahun), pertengahan (14-16 tahun), dan akhir (17-20 tahun) dibedakan berdasarkan kematangan psikoseksual. 4 Menurut perspektif perkembangan manusia, depresi mulai banyak muncul pada usia remaja. Para peneliti menduga tingginya angka depresi pada remaja terkait dengan meningkatnya angka perceraian, tuntutan akademis, dan tekanan sosial. 5 Marcotte menemukan bahwa 20-35% remaja lakilaki dan 25-40% remaja perempuan di Kanada dan Amerika Serikat mengalami depresi. 6 Banyak studi menyatakan bahwa jenis kelamin perempuan lebih rentan menderita depresi, namun terdapat pengecualian pada populasi mahasiswa, yang menyatakan bahwa tidak ada perbedaan mencolok antara jumlah mahasiswa maupun mahasiswi yang depresi. 7 Pada penelitian yang dilakukan terhadap 182 mahasiswa berbagai fakultas di Amerika, dilaporkan sebanyak 11,1% mahasiswa dan 13.2% mahasiswi mengalami depresi, dalam hal ini perbedaan prevalensi antara kedua gender tidak terlalu mencolok. 8 Depresi pada mahasiswa dapat disebabkan karena adanya masa transisi dari masa sekolah biasa menjadi universitas, lingkungan baru, cara pembelajaran baru, teman baru, dan perpisahan dengan keluarga. Mahasiswa fakultas kedokteran juga mengalami hal yang serupa, bahkan mungkin lebih, dikarenakan tingginya stresor yang dialami. Penelitian yang dilakukan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran UII menuturkan bahwa 47,4% responden tidak mengalami depresi, 28,4% mengalami depresi ringan, 18,9% responden mengalami depresi sedang dan 5,3% responden mengalami depresi berat. 9 Mahasiswa fakultas kedokteran dinilai memiliki angka depresi yang lebih tinggi

3 daripada populasi umum, khususnya pada mahasiswa baru yang harus menghadapi transisi ke masa perkuliahan. 10 Penelitian yang dilakukan terhadap mahasiswa fakultas kedokteran tahun pertama di Vietnam menyatakan bahwa 39,6% mahasiswa mengalami depresi, dan 60,4% sisanya tidak mengalami depresi. Dari 129 mahasiswa laki-laki yang diteliti, 75 mahasiswa mengalami depresi (36,8%). Dari 83 mahasiswa perempuan (mahasiswi) yang diteliti, 64 mahasiswi mengalami depresi (43,5%). 11 Manifestasi depresi pada sangat bergantung pada tahap perkembangan individu. Pada remaja, gangguan depresi sangat khas, dan dikaitkan dengan gangguan kepribadian. Meski demikian, beberapa manifestasi depresi pada dewasa juga dapat terjadi pada remaja, seperti lemas, rasa ingin tidur meningkat, insomnia, perubahan nafsu makan, masalah pencernaan, dan ketidaktertarikan seksual. Penelitian di Texas, Amerika Serikat, menyatakan bahwa mahasiswi yang depresi memang mengalami penurunan dorongan seksual dengan lawan jenis, namun lebih menikmati pemuasan seksual dengan diri sendiri, yakni masturbasi, dibandingkan dengan mahasiswi yang tidak depresi. Hingga saat ini, masturbasi banyak direkomendasikan sebagai salah satu cara mengurangi depresi dan kecemasan. Penelitian di Universitas Robert Morris, Pennsylvania, Amerika, menyatakan bahwa 52% laki-laki melakukan masturbasi untuk mengurangi depresi dan rasa cemas. 12 Masturbasi sendiri lebih dominan merupakan gejala dari gangguan jiwa, daripada merupakan penyebab dari gangguan jiwa. Gangguan jiwa yang sering melatarbelakangi terjadinya masturbasi ialah depresi dan cemas. 13

4 Bercermin dari penelitian dan literatur sebelumnya, depresi dapat memiliki manifestasi peningkatan masturbasi, dan masturbasi sendiri dapat mengatasi depresi. Sebagai individu yang memiliki banyak stressor, mahasiswa fakultas kedokteran tahun pertama juga mungkin melakukan masturbasi akibat depresi. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti ingin mengungkap adakah hubungan antara depresi dengan kebiasaan masturbasi pada mahasiswa fakultas kedokteran tahun pertama. 1.2 Masalah Penelitian Apakah terdapat hubungan antara tingkat depresi dengan perilaku masturbasi pada mahasiswa fakultas kedokteran tahun pertama? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Mengetahui hubungan antara tingkat depresi dengan perilaku masturbasi pada mahasiswa fakultas kedokteran tahun pertama. 1.3.2 Tujuan Khusus Tujuan khusus dari penelitian ini sebagai berikut. 1) Mengetahui tingkat depresi pada mahasiswa fakultas kedokteran tahun pertama. 2) Mengetahui perilaku masturbasi pada mahasiswa fakultas kedokteran tahun pertama.

5 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan sebagai berikut. 1) Memperkaya pengetahuan bidang kedokteran, khususnya bidang ilmu kedokteran jiwa. 2) Menjadi referensi baru tentang penelitian tingkat depresi dan perilaku masturbasi pada mahasiswa fakultas kedokteran tahun pertama. 3) Memberikan informasi tentang tingkat depresi dan perilaku masturbasi yang dialami mahasiswa angkatan 2013 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, baik pada mahasiswa, maupun instansi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. 1.5 Orisinalitas Tabel 1. Orisinalitas Penelitian Nama Metode Penelitian Hasil Cross Sectional. Siswa SMU Kesatrian I Semarang. Variabel bebas: harga diri. Variabel terikat: perilaku seksual masturbasi. Afrilia Fauzul Adziem. Hubungan antara Harga Diri dengan Perilaku Seksual Masturbasi pada Remaja Pria. 2002. 14 Quyen Dinh Do. Depression and Stress among The First Year Medical Students in University of Medicine Hochiminfgewfh City, Vietnam. 2007. 11 Cross Sectional. Mahasiswa Fakultas Kedokteran tahun pertama Variabel bebas : depresi. Variabel terikat : sumber stres. Tidak ada hubungan yang bermakna antara harga diri dengan perilaku seksual masturbasi pada remaja pria. Prevalensi mahasiswa dengan depresi 39,6%. Mahasiswa laki-laki dengan depresi 36,8% dan mahasiswi dengan depresi 43,5%.

6 Penny Frohlich dan Cindy Meston. Sexual Functioning and Self-Reported Depressive Symptoms Among College Woman.2002. 15 Cross Sectional. Mahasiswi Universitas Texas. Variabel bebas: Simtom depresi. Variabel terikat: Aktivitas seksual sendiri (contoh: masturbasi). Perempuan dengan simtom depresi secara signifikan cenderung melakukan masturbasi dibandingkan perempuan tanpa simtom depresi. Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini adalah mengenai variabel bebas, subyek penelitian, dan tahun penelitian. Penelitian ini menggunakan variabel bebas tingkat depresi, variabel terikat perilaku masturbasi, dan subyek penelitian yakni mahasiswa tahun pertama Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, dengan instrumen pengukur Beck Depression Inventory-II (BDI-II).