Kriptografi Visual dengan Metode Color Split

dokumen-dokumen yang mirip
Kriptografi Visual pada Citra Biner dan Citra Berwarna serta Pengembangannya dengan Steganografi dan Fungsi XOR

Studi dan Eksperimen terhadap Kombinasi Warna untuk Kriptografi Visual Warna Kromatik. Ibnu Alam

Kriptografi Visual Menggunakan Adobe Photoshop

Perbandingan Metode Visual Sharing Scheme dan General Access Structure pada Kriptografi Visual

Pemanfaatan Steganografi dalam Kriptografi Visual

Perbandingan Kriptografi Visual dengan Penyembunyian Pesan Gambar Sederhana Adobe Photoshop

Kriptografi Visual tanpa Ekspansi Piksel dengan Pembangkitan Warna dan Kamuflase Share

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Kriptografi Visual dengan Memanfaatkan Algoritma ElGamal untuk Citra Berwarna

Kriptografi Visual Berwarna dengan Metode Halftone

Studi Extended Visual Cryptography Schemes dan Kontribusinya Dalam Kehidupan

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK KRIPTOGRAFI VISUAL TANPA EKSPANSI PIKSEL DAN ALGORITMA RLE

Penggunaan Ide Visual Kriptografi dalam Pengenkripsian Multimedia

Tanda Tangan Digital Untuk Gambar Menggunakan Kriptografi Visual dan Steganografi

Kriptografi Visual Pada Berkas Video

Studi dan Eksperimen Kombinasi Kriptografi Visual dan Aspek Steganografi IF3058 Kriptografi

STEGANOGRAFI GANDA DENGAN MANIPULASI GAMBAR

KRIPTOGRAFI VISUAL (4,4) UNTUK BERBAGI 3 CITRA RAHASIA LEWAT 4 CITRA TERSANDI. Jevri Eka Susilo

Perancangan Perangkat Lunak untuk Penyembunyian Data Digital Menggunakan 4-Least Significant Bit Encoding dan Visual Cryptography

Pemanfaatan Kriptografi Visual untuk Pengamanan Foto pada Sistem Operasi Android

ANALISIS METODE MASKING-FILTERING DALAM PENYISIPAN DATA TEKS

Studi Kriptografi Visual dengan Enkripsi Gambar Lain

Pengembangan Kriptografi Visual dengan Menggunakan Adobe Photoshop

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kriptografi Visual, Teori dan Aplikasinya

IMPLEMENTASI KRIPTOGRAFI DAN STEGANOGRAFI PADA MEDIA GAMBAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE DES DAN REGION-EMBED DATA DENSITY.

Perbandingan Algoritma Kunci Nirsimetris ElGammal dan RSA pada Citra Berwarna

APLIKASI KRIPTOGRAFI VISUAL PADA DOKUMEN KEUANGAN

PERBANDINGAN CITRA DENGAN ALGORITMA DITHERING ZHIGANG FAN, SHIAU FAN DAN STUCKI SEBAGAI MASUKAN KRIPTOGRAFI VISUAL

Pengembangan Fungsi Random pada Kriptografi Visual untuk Tanda Tangan Digital

Studi Digital Watermarking Citra Bitmap dalam Mode Warna Hue Saturation Lightness

ARDES : Sebuah Algortima Block Cipher Modifikasi Data Encryption Standard

PENYEMBUNYIAN DATA SECARA AMAN DI DALAM CITRA BERWARNA DENGAN METODE LSB JAMAK BERBASIS CHAOS

BAB II LANDASAN TEORI

KRIPTOGRAFI VISUAL UNTUK BERBAGI DUA CITRA RAHASIA MENGGUNAKAN METODE FLIP (2,2) Putri Kartika Sari

dan c C sehingga c=e K dan d K D sedemikian sehingga d K

APLIKASI PENGAMANAN DATA TEKS PADA CITRA BITMAP DENGAN MENERAPKAN METODE LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB)

Kriptografi Visual Berbasis Model CMY Menggunakan Mask Hitam Putih Untuk Hasil Digital Watermarking Menggunakan Teknik Penggabungan DWT Dan DCT

KEAMANAN DATA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RIVEST CODE 4 (RC4) DAN STEGANOGRAFI PADA CITRA DIGITAL

Kriptografi Audio Dengan Teknik Interferensi Data Non Biner

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

ABSTRCTK & EXEUTIVE SUMMARY HIBAH BERSAING. Sistem Pengkodean File Image Kedalam Citra Foto Menggunakan Teknik Steganografi

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

Kriptografi Visual dengan Plain Partition dan Skema (n-1,n)

APLIKASI DAN IMPLEMENTASI SECRET SHARING MENGGUNAKAN KRIPTOGRAFI VISUAL PADA CITRA BINER PUBLIKASI JURNAL SKRIPSI

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 420

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. ada beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain : akan digunakan untuk melakukan pengolahan citra.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Penerapan Metode Adaptif Dalam Penyembunyian Pesan Pada Citra

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM STEGANOGRAFI BERBASIS SSB-4 DENGAN PENGAMANAN BAKER MAP UNTUK CITRA DIGITAL

Eksperimen Steganalisis dengan Metode Visual Attack pada Citra Hasil EzStego Berformat GIF

Penerapan Metode End Of File Pada Steganografi Citra Gambar dengan Memanfaatkan Algoritma Affine Cipher sebagai Keamanan Pesan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencegah informasi tersebut sampai pada pihak-pihak lain yang tidak

Teknik Penyisipan Pesan pada Kanal Citra Bitmap 24 bit yang Berbeda-beda

PERANCANGAN APLIKASI PENGACAKAN CITRA MENGGUNAKAN M-SEQUENCE BERDASARKAN PARAMETER

TEKNIK PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN METODE KECERAHAN CITRA KONTRAS DAN PENAJAMAN CITRA DALAM MENGHASILKAN KUALITAS GAMBAR

Analisis Perbandingan Berbagai Metode Dalam Kriptografi Visual

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latarbelakang

Digital Watermarking pada Gambar Digital dengan Metode Redundant Pattern Encoding

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mengirimkan pesan, tetapi juga bisa menggunakan layanan yang tersedia di

Studi dan Analisis Teknik-Teknik Steganografi Dalam Media Audio

IV. RANCANG BANGUN SISTEM. Perangkat lunak bantu yang dibuat adalah perangkat lunak yang digunakan untuk

STUDI PERBANDINGAN ALGORITMA SIMETRI BLOWFISH DAN ADVANCED ENCRYPTION STANDARD

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

ENKRIPSI CITRA BITMAP MELALUI SUBSTITUSI WARNA MENGGUNAKAN VIGENERE CIPHER

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring perkembangan teknologi, berbagai macam dokumen kini tidak lagi dalam

KRIPTOGRAFI VISUAL PADA CITRA BERWARNA MENGGUNAKAN METODE KOMBINASI PERLUASAN WARNA RED GREEN DAN BLUE

Perangkat Lunak Enkripsi Video MPEG-1 dengan Modifikasi Video Encryption Algorithm (VEA)

IMPLEMENTASI ALGORITMA ADVANCED ENCRYPTION STANDARD (AES) UNTUK ENKRIPSI DAN DEKRIPSI PADA DOKUMEN TEKS ABSTRAK

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGAMANAN DATA TEKS DENGAN KOMBINASI CIPHER BLOCK CHANING DAN LSB-1

PENGGUNAAN METODE MODIFIKASI HILL CIPHER PADA KRIPTOGRAFI

PEMBERIAN TANDA AIR PADA CITRA DIGITAL DENGAN SKEMA TANDA AIR BERDASARKAN KUANTITASI WARNA DAN MENGGUNAKAN STANDARD ENKRIPSI TINGKAT LANJUT

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KRIPTOGRAFI VISUAL UNTUK GAMBAR BERWARNA BERBASIS DISTRIBUSI ACAK PADA SHARE DENGAN PENYISIPAN LSB DIGITAL WATERMARKING

ANALISIS KEKUATAN DAN DAYA TAMPUNG PESAN OPTIMAL PADA CITRA STEGANOGRAFI METODE STEGO N BIT LSB DENGAN PENGURUTAN GRADASI WARNA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

TRIPLE STEGANOGRAPHY

Pengamanan Data Teks dengan Kriptografi dan Steganografi Wawan Laksito YS 5)

Suatu proses untuk mengubah sebuah citra menjadi citra baru sesuai dengan kebutuhan melalui berbagai cara.

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL... xii I. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah...

BAB I PENDAHULUAN. pesan. Kriptografi mengubah informasi asli (plaintext) melalui proses enkripsi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS KEAMANAN PESAN MENGGUNAKAN TEKNIK STEGANOGRAFI MODIFIED ENHANCED LSB DAN FOUR NEIGHBORS DENGAN TEKNIK KRIPTOGRAFI CHAINING HILL CIPHER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

KRIPTOGRAFI KURVA ELIPTIK ELGAMAL UNTUK PROSES ENKRIPSI- DEKRIPSI CITRA DIGITAL BERWARNA

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pemanfaatan Second Least Significant Bit dan Kunci Dua Kata Untuk Mencegah Serangan Enhanced LSB Pada Citra Digital

Transkripsi:

Kriptografi Visual dengan Metode Color Split Aden Rohmana #1 # Departemen Teknik Informatika ITB, Jl. Ganesha No. 1 Bandung - Indonesia 1 mysticswordsman21@gmail.com Abstraksi Penerapan kriptografi visual untuk natural image cenderung kurang mempertahankan kualitas image setelah proses enkripsi dekripsi. Gambar yang dihasilkan dengan penggabungan shares cenderung mengandung banyak noise. Atas dasar itu dirumuskan metode kriptografi visual color split yang diharapkan dapat mempertahankan kualitas image hasil dekripsi. Metode color split menggunakan tiga prinsip utama yakni basis operasi XOR, color channel split, dan noise randomizer. Kata Kunci kriptografi visual, color split, pixel, plain image, share image, combined image. I. PENDAHULUAN Kriptografi visual telah dikembangkan dengan berbagai metode, mulai dari metode dasar pemisahan keutuhan pixel sampai ke kriptografi visual yang digabungkan dengan steganografi. Dalam metode kriptografi visual pada citra biner atau teks, adanya noise tidak begitu mempengaruhi keutuhan pesan. Sedangkan pada kriptografi visual pada citra berwarna / natural image, adanya noise sangat mempengaruhi keutuhan dan keterbacaan pesan. Metode kriptografi visual color split adalah metode kriptografi visual baru, yang diharapkan dapat mempertahankan kualitas image hasil dekripsi. Dasar metode color split yakni dengan menggunakan prinsip pemisahan color value, berbasis representasi channel digital image yakni RGB. Makalah ini membahas rancangan, implementasi, dan pengujian metode kriptografi visual color split. Gambar 1. Contoh kriptografi visual B. Metode Kriptografi Visual Pada dasarnya, metode enkripsi kriptografi visual berbasis pada pixel splitting, yakni mempertimbangkan keutuhan pixel. Kriptografi visual yang dieksekusi oleh enkriptor khusus dapat melakukan pixel-splitting ini dengan rapi dan teratur. Model sederhana yang dikemukakan oleh Moni Naor dan Adi Shamir yakni kriptografi visual pada citra biner. Pada masing-masing pixel, dilakukan hal sebagai berikut: 1. Membangkitkan permutasi acak p pada himpunan {1,..., m!}. 2. Jika pixel P berwarna hitam, maka ambil matriks boolean S dari C 0 pada indeks ke-p. Sedangkan jika berwarna putih, diambil dari C 1. 3. Untuk 1 i n, baris ke-i pada S menyatakan seluruh subpixel dari P pada share ke-i. Setiap pixel gambar dibagi menjadi bagian yang lebih kecil lagi. Jumlah blok hitam dan blok putih akan selalu sama. Jika sebuah pixel dibagi menjadi dua bagian, akan ada satu blok hitam dan satu blok putih. Ini dijelaskan pada gambar 2. II. STUDI LITERATUR A. Kriptografi Visual Kriptografi visual adalah teknik kriptografi yang membuat informasi visual (gambar, grafik, teks, dll) dienkripsi sedemikian hingga proses dekripsi dapat dilakukan dengan daya visual manusia, tanpa bantuan komputer. Visual kriptografi awalnya ditemukan oleh Moni Naor dan Adi Shamir di tahun 1994. Mereka memperkenalkan skema visual secret sharing, dimana sebuah gambar dibagi menjadi sejumlah n bagian / share, biasanya berbentuk transparansi. Hanya orang yang mempunyai seluruh n share yang dapat mendekripsi gambar itu. Contoh kriptografi visual sederhana ditunjukkan pada gambar 1. Gambar 2. Metode pixel splitting dengan 4 blok (Rijmenants, 2004) 1

C. Aplikasi Kriptografi Visual Kriptografi visual dapat digunakan untuk mengamankan suatu pesan / informasi yang dibagi ke berbagai pihak. Tingkat keamanan pesan / informasi tersebut menjadi lebih kuat, karena orang perlu mengumpulkan semua share dari pihak pihak tersebut. Kriptografi visual juga dapat digunakan untuk implementasi enkripsi one-time pad, dimana sebuah transparansi berfungsi sebagai shared random pad, dan sisanya berfungsi sebagai ciphertext. B. Penggunaan Operasi XOR Sebagai Basis Pemisahan dan Penggabungan Pada umumnya noise yang digenerate akan mereduksi citra hasil penggabungan. Solusi metode yang mempertahankan keduanya adalah dengan kriptografi visual berbasis XOR. Inversi pada basis XOR memungkinkan noise generation yang mengembalikan nilai yang sama dengan operasi semula. Karakteristik XOR yang dimaksud ditunjukkan pada gambar 5. D. Model Warna RGB Model warna RGB adalah format warna dengan prinsip additive color model dimana cahaya berwarna merah, hijau, dan biru ditambahkan dengan metode tertentu untuk menghasilkan warna warna yang ada. Warna merah, hijau dan biru ini yang digunakan karena merupakan tiga warna dominan dalam spektrum cahaya. Gambaran pencampuran warna RGB dapat dilihat pada gambar 3. A XOR B = A XOR B Gambar 5. Karakteristik XOR yang dimanfaatkan Gambar 3. Basis model warna RGB Dalam perumusan metode kriptografi color split, model warna RGB digunakan sebagai dasar pemisahan warna per channel (R, G, dan B). III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SOLUSI A. Konsep Metode Color Split Metode kriptografi visual yang diterapkan adalah berbasis pemisahan color value tiap pixel dari plain image. Color value diambil dari representasi warna RGB; channel Red, Green dan Blue. Metode ini tidak mengubah jumlah total pixel dan dimensi dari plain image ke cipher image, sehingga cipher images dan hasil citra penggabungan berdimensi sama dengan plain image. Gambar 4 menunjukkan gambaran umum color split per pixel. C. Alur Proses Metode Color Split Dilakukan perumusan metode untuk proses enkripsi saja, sedangkan proses dekripsi cukup melalui operasi XOR seluruh share images. Proses enkripsi metode kriptografi visual color split meliputi beberapa tahap, antara lain: a) Iterator b) Channel splitter c) Color split Middle Split dan Full Split d) Noise Randomizer Proses dimulai dengan masukan gambar (plain image), disimpan di dalam variabel image_plain. Kemudian image iterator melakukan iterasi per pixel, mengambil nilai RGB tiap pixel. Nilai RGB ini disimpan dalam variabel pixel_plain. Channel splitter berfungsi untuk memisahkan nilai RGB ke masing-masing channel Red, Green, dan Blue. plain_pixel diproses oleh channel splitter, mengeluarkan tiga value sesuai nilai RGB plain_pixel, masing-masing Red, Green, dan Blue. Kemudian channel-channel tersebut diproses oleh color splitter middle split dan full split. Satu diantara tiga channel tersebut diproses dengan middle split, dan dua sisanya diproses dengan full split. Hasil split yakni tiap channel terbagi menjadi sejumlah n_cipher (jumlah cipher yang diinginkan). Output ini dimasukkan ke variabel array of pixels pixel_cipher[ ]. Setelah terbagi menjadi dua, pixel_cipher[ ] diproses ke noise randomizer. Di sini ditentukan apakah pixel ini menjadi noise pixel atau tidak. Kemudian hasilnya berupa final cipher pixel yang dimasukkan ke output buffer ber-type array of images image_cipher. Gambar 4. Gambaran umum color split per pixel 2

Lalu jika pixel yang diproses tadi adalah pixel terakhir dari plain image, maka proses enkripsi berakhir. Jika tidak, sistem meneruskan proses enkripsi ke pixel berikutnya. Alur prosesnya secara lengkap dijelaskan pada gambar 6. 2) Full Split: memindahkan value dari plain image ke salah satu cipher image secara acak. Value cipher sisanya bernilai nol. Skema Full Split dijelaskan pada gambar 8. Gambar 8. Skema Full Split Metode kriptografi visual color split ini menggunakan dua channel full split dan satu middle split, dengan contoh ditunjukkan pada gambar 9. Gambar 9. Contoh Channel Split Gambar 6. Alur Metode Kriptografi Visual Color Split D. Color Split Middle Split dan Full Split Untuk memaksimalkan variansi pixel pada cipher image, color split dilakukan dengan dua cara yakni middle split dan full split. 1) Middle Split: Membagi RGB value dari plain image ke masing-masing cipher image secara parsial. Pembagian dilakukan secara sekuensial, dan besar pembagian per cipher ditentukan secara acak. Skema middle split ditunjukkan pada gambar 7. E. Noise Randomizer Setelah proses pemisahan warna, pixel value pada cipher images telah terdistorsi sampai suatu tingkat tertentu. Namun karena warna hanya dapat dipisah terbatas pada rentang nol sampai original value, maka cipher images cenderung masih dapat dikenali oleh indera manusia. Maka dari itu diperlukan noise untuk kamuflase / menyamarkan gambar. Perbandingan jumlah kontras warna yang optimal agar memaksimalkan ketidakteraturan adalah 1:1. Maka persentase noise yang digunakan untuk optimum contrast adalah 50% dari seluruh pixel. Noise generation dibuat berdasarkan karakteristik XOR yang telah dibahas di analisis, yakni inverse. Maksimum value dari tiap channel RGB adalah 255, maka inverse dari value adalah 255 value. Nilai inversi XOR yang mengembalikan nilai yang sama hanya berlaku pada jumlah cipher genap. Untuk jumlah cipher ganjil, salah satu noise di antara cipher images dihilangkan. F. Proses Dekripsi Metode dekripsi yakni menggunakan operasi XOR semua pixel cipher. Urutan operasi XOR tidak harus urut. Berikut adalah skema dekripsi dengan XOR. Gambar 7. Skema Middle Split pixel_combine = pixel_cipher[0] XOR pixel_cipher[1] XOR pixel_cipher[2]... XOR pixel_cipher[n_cipher] 3

IV. IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK A. Model Use Case Perangkat Lunak Pemodelan use case dibangun sesuai kebutuhan fungsional dan kebutuhan non-fungsional perangkat lunak. User dapat melakukan load image, split image, combine image, dan save image. Jenis Berwarna kartun Plain Share s Combined B. Rancangan Kelas Program terdiri dari tiga kelas utama, yakni SplitterMain, Panel, dan Processor. SplitterMain adalah kelas utama keseluruhan program. Panel berfungsi untuk tempat penyimpanan gambar dan untuk preview image. Processor berfungsi sebagai pemroses image dengan metode color split. C. Implementasi Antarmuka Program memiliki antarmuka sederhana yakni satu window utama untuk proses enkripsi dan dekripsi. Keseluruhan antarmuka dibagi dalam 3 panel yakni panel plain image, cipher images, dan combined image. V. PENGUJIAN Pengujian yang dilakukan bertujuan untuk menguji: Kesesuaian hasil implementasi dengan spesifikasi perangkat lunak Tes pada metode kriptografi visual color split Melihat tingkat performansi metode, meliputi keamanan skema dan keamanan individual share images. Berwarna natural image Secara umum performansi sudah bagus di bermacam jenis image, kecuali pada citra biner. Proses enkripsi pada citra biner menghasilkan share images yang cenderung masih kelihatan bentuknya seperti pada plain image, disebabkan karena citra biner hanya mengandung nilai warna 0 dan 255 yang masing-masing terkumpul dalam blok area yang berdekatan. B. Performansi Ketidakteraturan share images Hasil pengujian dalam hal ketidakteraturan share images ditunjukkan pada tabel III. TABEL II PERFORMANSI KETIDAKTERATURAN SHARE IMAGES Skenario pengujian yakni dengan melakukan proses enkripsidekripsi pada berbagai jenis image, dan dengan jumlah skema n_cipher antara (2, 2) (6, 6). A. Performansi pada Bermacam Jenis Hasil pengujian pada bermacam jenis image ditunjukkan pada tabel II. TABEL I PERFORMANSI PADA BERMACAM JENIS IMAGE Jenis Plain Share s Combined Biner Grayscale Ketidakteraturan share images bagus pada jumlah share genap, namun kurang bagus di jumlah share image ganjil. Hal ini karena pada algoritma noise adder, sesuai sifat XOR, pada jumlah share image ganjil perlu dikurangi noise pada salah satu share image. 4

C. Performansi Kualitas Hasil Dekripsi Pada pengujian bagian ini, didapatkan bahwa pada semua kasus kualitas image hasil dekripsi secara visual persis dengan plain image. Hasil pengujian kualitas image dekripsi ditunjukkan pada gambar 13. Sedangkan penggabungan seluruh share image sejumlah n adalah untuk perfection, untuk mendapatkan image dekripsi yang persis dengan plain image. E. Pengujian Fungsionalitas Pengujian fungsionalitas berjalan seperti harapan. Sesuai spesifikasi, aplikasi dapat melakukan load image, preview image, split image, combine image dan save image. VI. PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh dengan pengerjaan tugas akhir ini antara lain: Gambar 10. Hasil pengujian kualitas image dekripsi D. Performansi Keamanan Metode Hasil pengujian perihal keamanan metode ditunjukkan pada tabel IV. TABEL III PERFORMANSI KEAMANAN METODE 1. Metode Kriptografi Visual color split telah dirumuskan dengan dasar pemisahan pixel color value dan menggunakan basis operasi XOR. 2. Perangkat lunak implementasi metode kriptografi visual color split telah dibuat dan berjalan sesuai harapan. 3. Kualitas gambar hasil penggabungan berhasil dipertahankan, karena dekripsi share images dari metode color split menghasilkan image yang serupa dengan plain image. 4. Metode color split bagus digunakan untuk jumlah share genap, namun kurang bagus digunakan untuk jumlah share ganjil. Ini disebabkan karena enkripsi dengan metode color split menghasilkan share images yang tidak teratur untuk jumlah share genap, namun masih cenderung teratur untuk jumlah share ganjil. 5. Tingkat keamanan lebih baik untuk jumlah share kecil saja, yakni 2. Untuk skema selebihnya relatif kurang aman karena dapat didekripsi dengan menggabungkan 2 share image saja. B. Saran Saran pengembangan tugas akhir ini adalah: Pada setiap skema, cukup menggunakan 2 share images saja sudah didapatkan gambaran bentuk plain image walau ada noise. Ini terutama disebabkan karena metode color split cenderung membagi color value merata pada tiap share images. Color value yang terbagi merata tersebut cenderung dapat dikenali secara parsial dengan hanya dua share images saja. Pada awalnya metode color split hanya dirancang untuk skema kriptografi visual (2,2). Maka untuk keamanan, dapat dikatakan metode color split bersifat aman untuk skema (2,n). 1. Metode akan lebih baik jika disempurnakan terutama untuk jumlah share images ganjil. 2. Skema yang ada (2,n) akan lebih baik jika bisa dikembangkan menjadi skema (k,n) yang fleksibel sehingga diperlukan sejumlah k share images untuk mendapatkan hasil yang berbentuk seperti plain image. DAFTAR REFERENSI [1] Poynton, C. A. (2002) : Digital Video and HD: Algorithms and Interfaces (The Morgan Kaufmann Series in Computer Graphics), San Fransisco, U.S.A., Morgan Kaufmann Publishers, 234 237. [2] Galer, M, dan Horvat, L. (2002): Digital Imaging: Essential Skills, Second Edition (Photography Essential Skills), Burlington MA, Focal Press, 72-75. [3] Nakajima, M. dan Yamaguchi, Y. (2005) : Extended Visual Cryptography for Natural s, Departement of Graphics and 5

Computer Sciences Graduate School of Arts and Science The University of Tokyo, Japan. [4] Romdhoni, M. A. (2006) : Kriptografi Visual pada Citra Biner dan Citra Berwarna serta Pengembangannya dengan Steganografi dan Fungsi XOR, Makalah Tugas Akhir Program Studi Informatika, Institut Teknologi Bandung. [5] Blundo, C., Santis, A. D., dan Stinson, D. R. (1998) : On the Contrast in Visual Cryptography Schemes, Departement of Computer Science and Engineering University of Nebrasca-Lincoln, Lincoln NE 68588, USA. Pustaka dari situs internet: [6] Shamir, A. Dan Naor, M. (1994) : Visual Cryptography, http://www.cs.nccu.edu.tw/~raylin/undergraduatecourse/comtenporar ycryptography/spring2009/visualcrypto.pdf, diunduh pada 29 Desember 2012. [7] Rijmenants, D. (2004) : Cipher Machines and Cryptology - Visual Cryptography, http://users.telenet.be/d.rijmenants/en/visualcrypto.htm, diunduh pada 29 Desember 2012. [8] King, J, C. (2008) : Why Color Management?, Adobe Systems Incorporated, http://www.color.org/whycolormanagement.pdf, diunduh pada 29 Desember 2012. 6