ISSN: Indonesian Journal of Applied Physics (2013) Vol.3 No.2 Halaman 163 Oktober 2013

dokumen-dokumen yang mirip
Sensor Fiber Optik Dari Bahan Fiber Optik Polimer Untuk Pengukuran Refractive Index Larutan Gula

DESAIN SENSOR PENGUKUR INDEK BIAS LARUTAN BERBASIS FIBER OPTIK

PEMBUATAN BIOSENSOR FIBER BERBASIS EVANESCENT WAVE SEBAGAI SENSOR SENYAWA GLUKOSA DENGAN LED

Deteksi Konsentrasi Kadar Glukosa Dalam Air Destilasi Berbasis Sensor Pergeseran Serat Optik Menggunakan Cermin Cekung Sebagai Target

Sistem Pengembangan Pendeteksian Indeks Bias Zat Cair Menggunakan Serat Optik Singlemode Berbasis Otdr (Optical Time Domain Reflectometer)

Deteksi Kadar Glukosa dalam Air Destilasi Berbasis Sensor Pergeseran Menggunakan Fiber Coupler

Perancangan Sistem Pengukuran Konsentrasi Larutan Menggunakan Metode Difraksi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PERANCANGAN SISTEM KONTROL FREKUENSI GETARAN AKUSTIK BERBASIS SENSOR SERAT OPTIK

PEMANFAATAN PENGUKURAN REDAMAN SERAT OPTIK MENGGUNAKAN OTDR UNTUK MENDETEKSI KADAR GLUKOSA DALAM AIR

KAJIAN RUGI-RUGI AKIBAT MAKROBENDING PADA SERAT OPTIK PLASTIK BERBASIS PC

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. spektrofotometer UV-Vis dan hasil uji serapan panjang gelombang sampel dapat

DESAIN FIBER SENSOR BERBASIS RUGI-RUGI KARENA BENDING UNTUK STRAIN GAUGE

Perancangan Sistem Pengukuran Konsentrasi Larutan Gula Menggunakan Metode Difraksi

BAB I PENDAHULUAN. informasi dengan kapasitas besar dengan keandalan yang tinggi. Pada awal

RANCANG BANGUN SISTEM PENGONTROL FREKUENSI GETARAN MENGGUNAKAN SERAT OPTIK

Kajian Rugi-Rugi Akibat Macrobending pada Serat Optik Plastik Berbasis PC

Pengembangan Spektrofotometri Menggunakan Fiber Coupler Untuk Mendeteksi Ion Kadmium Dalam Air

Xpedia Fisika. Optika Fisis - Soal

PEMANFAATAN SERAT OPTIK PLASTIK UNTUK PENDUGAAN KANDUNGAN KOLESTEROL DALAM SERUM DARAH MANUSIA

DESAIN SENSOR SERAT OPTIK UNTUK PENGUKURAN INDEKS BIAS LARUTAN GARAM DAN LARUTAN GULA

KARAKTERISASI FIBER BRAG GRATING TERHADAP SUHU MENGGUNAKAN TEKNIK SAPUAN PANJANG GELOMBANG LASER

Sensor Indeks Bias Larutan Menggunakan Fiber Coupler

Antiremed Kelas 12 Fisika

Perancangan Sistem Pengukuran Konsentrasi Larutan Gula Dengan Menggunakan Interferometer Michelson

PEMBUATAN PROTOTIPE SENSOR TANAH LONGSOR BERBASIS FIBER OPTIK POLIMER DENGAN KONFIGURASI KOIL MENGGUNAKAN PIRANTI LINIER MEKANIK

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. mengalami suatu gaya geser. Berdasarkan sifatnya, fluida dapat digolongkan

Analisis Pengaruh Panjang Kupasan dan Perubahan Suhu Terhadap Pancaran Intensitas pada Serat Optik Plastik Multimode Tipe FD

PENENTUAN KOEFISIEN LINIER ELEKTRO OPTIS PADA AQUADES DAN AIR SULING MENGGUNAKAN GELOMBANG RF

Perancangan Sistem Pengukuran Konsentrasi Larutan Dengan Menggunakan Interferometer Michelson

BAB III METODE PENELITIAN. mulai bulan Maret 2011 sampai bulan November Alat alat yang digunakan dalam peneletian ini adalah

Rancang Bangun Directional Coupler Konfigurasi 3x3 Planar Step Index Multimode Fiber Optic sebagai Sensor Kemolaran dan ph

DAB I PENDAHULUAN. komponen utama dan komponen pendukung yang memadai. Komponen. utama meliputi pesawat pengirim sinyal-sinyal informasi dan pesawat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Sensor Ketinggian Permukaan Oli Berbasis Sensor Pergeseran Fiber Coupler

BAB III TEORI PENUNJANG. Perambatan cahaya dalam suatu medium dengan 3 cara : Berikut adalah gambar perambatan cahaya dalam medium yang ditunjukkan

KARAKTERISASI SISTEM SENSOR SERAT OPTIK BERDASARKAN EFEK GELOMBANG EVANESCENT

ANALISA RUGI DAYA MAKROBENDING SERAT OPTIK MODA TUNGGAL TERHADAP PENGARUH PEMBEBANAN DENGAN VARIASI JUMLAH DAN DIAMETER LILITAN

PENGEMBANGAN SISTEM MEKANIK PADA SPEKTROMETER UNTUK MENGUKUR SPEKTRUM CAHAYA SUMBER

PENGARUH PERUBAHAN KONSENTRASI CLADDING TERHADAP LOSS POWER SERAT OPTIK SINGLEMODE SMF-28

PEMETAAN BEBAN OLEH BIDANG SERAGAM DENGAN METODE BENDING LOSS AKIBAT GRATING PADA SERAT OPTIK

PENGARUH POLARITAS MEDAN LISTRIK EKSTERNAL DAN SUDUT POLARISASI LASER DIODA UNTUK PENGAMATAN EFEK KERR

BAB II SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK

Bahan Kuliah Fisika Dasar 2. Optika Fisis

PEMANFAATAN SERAT OPTIK PLASTIK UNTUK PENDUGAAN KANDUNGAN KOLESTEROL DALAM SERUM DARAH MANUSIA

SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK

Perancangan Sensor Kebakaran (Asap) Menggunakan Serat Optik Plastik

APLIKASI SERAT OPTIK SEBAGAI SENSOR KEKENTALAN OLI MESRAN SAE 20W-50 BERBASIS PERUBAHAN TEMPERATUR

ANALISA RUGI-RUGI PELENGKUNGAN PADA SERAT OPTIK SINGLE MODE TERHADAP PELEMAHAN INTENSITAS CAHAYA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan tentang metode penelitian aplikasi multimode

DAN KONSENTRASI SAMPEL

ANALISIS PENGARUH PEMBENGKOKAN PADA ALAT UKUR TINGKAT KEKERUHAN AIR MENGGUNAKAN SISTEM SENSOR SERAT OPTIK

Aplikasi Sensor Pergeseran Serat Optik untuk Mengukur Lapisan Tipis Hidroxiapatit

Pembuatan Alat Ukur Beban Berbasis Fiber Optik Dengan Pelapisan Karet Pada Serat Optik Polimer

Studi Pengaruh Konsentrasi Larutan MnCl2 Terhadap Intensitas Citra Spektrometer Keping VCD

ANALISIS INDEKS BIAS PADA PENGUKURAN KONSENTRASI LARUTAN SUKROSA (C 12 H 22 O 11 ) MENGGUNAKAN PORTABLE BRIX METER. Skripsi

Perancangan Prototipe Biosensor Serat Optik Berbasis pada Metode End-Butt Coupling

Kumpulan Soal Fisika Dasar II.

Studi Awal Aplikasi Fiber coupler Sebagai Sensor Tekanan Gas

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) ( X Print) B-50

Desain Sensor Serat Optik pada Uji Aspal dengan Marshall Stability Testing untuk Pengukuran Stabilitas

APLIKASI DIRECTIONAL COUPLER DAN DOUBLE COUPLER SEBAGAI SENSOR PERGESERAN BERDIMENSI MIKRO

BAB III. Tahap penelitian yang dilakukan terdiri dari beberapa bagian, yaitu : Mulai. Perancangan Sensor. Pengujian Kesetabilan Laser

Studi Teori dan Eksperimen Sensor Pergeseran Menggunakan Fiber Coupler dengan Target Cermin Cekung

TUGAS II REGULER C AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA TAHUN AKADEMIK 2011/2012

Gravitasi Vol. 15 No. 1 ISSN:

Key words : external electrics field, non-linear optics, polarization, polarization angle

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. gelombang cahaya yang terbuat dari bahan silica glass atau plastik yang

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. tiga jenis bahan pembuat gigi yang bersifat restorative yaitu gigi tiruan berbahan

Analisis Sensor Regangan dengan Teknik Pencacatan Berbasis Serat Optik Multimode Step-Index

Penyetaraan Nilai Viskositas terhadap Indeks Bias pada Zat Cair Bening

Review Studi Difraksi Fresnel Menggunakan Celah Bentuk Lingkaran

Untuk terang ke 3 maka Maka diperoleh : adalah

ANALISIS SUDUT PUTAR JENIS PADA SAMPEL LARUTAN SUKROSA MENGGUNAKAN PORTABLE BRIX METER

Fiber Optics (serat optik) Oleh: Ichwan Yelfianhar (dirangkum dari berbagai sumber)

PENGEMBANGAN SENSOR TEMPERATUR BERBASISPOLYMER OPTICAL FIBER (POF) YANG DISISIPI GEL

Pengukuran Pengaruh Kelengkungan Serat Optik terhadap Rugi Daya Jaringan Sistem Komunikasi Menggunakan Optical Time Domain Reflectometer (OTDR)

HASIL DAN PEMBAHASAN. Absorbansi Probe Sensor terhadap Variasi Konsentrasi Gas H 2 S

TUGAS. : Fitrilina, M.T OLEH: NO. INDUK MAHASISWA :

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - GELOMBANG ELEKTROMAGNET - G ELO MB ANG ELEK TRO M AG NETIK

FABRIKASI SENSOR PERGESERAN BERBASIS MACROBENDING SERAT OPTIK

Kata kunci : laju aliran udara, tabung venturi dan fiber coupler.

STUDI EFEK KERR UNTUK PENGUJIAN TINGKAT KEMURNIAN AQUADES, AIR PAM DAN AIR SUMUR

SIFAT OPTIS TAK-LINIER PADA MATERIAL KDP

UJI COBA DAN ANALISIS SENSOR SERAT OPTIK UNTUK WEIGHT IN MOTION (WIM) PADA REPLIKA KENDARAAN STATIS DAN DINAMIS

Analisis Sensor Pengukuran Konsentrasi Glukosa Prinsip Macrobending Pada Serat Optik Multimode Step-Index

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam Bab IV ini akan dipaparkan hasil penelitian aplikasi multimode fiber

Berkala Fisika ISSN : Vol. 7, No. 3, Juli 2004, hal 91-96

PERANCANGAN SENSOR SERAT OPTIK UNTUK PENGUKURAN PERGESERAN OBYEK DALAM ORDE MIKRON MENGGUNAKAN SERAT OPTIK MULTIMODE WIDYANA

LAPORAN R-LAB. Pengukuran Lebar Celah

BAB III METODE PENELITIAN. Mulyorejo Surabaya pada bulan Februari 2012 sampai bulan Juni 2012.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan diperlihatkan hasil penelitian aplikasi multimode fiber

Efek Magnetooptis Pada Lapisan AgBr Terekspos

PENGAMATAN PERUBAHAN SUDUT POLARISASI CAHAYA AKIBAT PEMBERIAN MEDAN LISTRIK STATIS PADA GLISERIN

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM Pengukuran Panjang Gelombang Laser

PENENTUAN RUGI-RUGI KELENGKUNGAN FIBER OPTIK MODE TUNGGAL SECARA KOMPUTASI

BAB I PENDAHULUAN. yang berada di daratan sebagai air sungai, air danau, air tanah dan sebagainya. Air

Transkripsi:

ISSN:2089 0133 Indonesian Journal of Applied Physics (2013) Vol.3 No.2 Halaman 163 Oktober 2013 Desain Sensor Serat Optik Sederhana untuk Mengukur Konsentrasi Larutan Gula dan Garam Berbasis Pemantulan dengan Menggunakan Konfigurasi Jarak Cermin-Fiber Optik Tetap Arrini Nurul M, Ahmad Marzuki, Mohtar Yunianto Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Sebelas Maret arrini11@yahoo.com Received 05-03-2013, Revised 09-04-2013, Accepted 15-04-2013, Published 13-10-2013 ABSTRACT A simple method to measure a solution refractive index using fixed mirror refractive optical fiber sensor has been investigated. The solution used are sugar and salt solution, with concentration varies from 1M to 5M. The diameter of polymer optical fiber used is 0.5 mm and light source used is LED (λ=676 nm). The sensor work based on light intensity modulation, subjected to mechanical structure change of the fiber due to an applied force. The result showed that the concentration of sugar and salt linearly are related with their refractive indeces (R 2 =0,95006) and (R 2 =0,99858). Keyword : fiber optic sensor, refractive index, sugar sensor ABSTRAK Sebuah metode sederhana untuk mengukur indek bias larutan telah ditemukan. Instrumen dasarnya menggunakan desain sensor optik jarak cermin tetap (d= 8mm). Pengambilan data dilakukan terhadap larutan gula dan larutan garam dengan variasi konsentrasi 1M sampai dengan 5M. Fiber optik polimer yang digunakan adalah fiber optik polimer berdiameter 0,5 mm dan sumber cahaya berupa LED (λ=676 nm). Sensor bekerja berdasarkan modulasi amplitude intensitas transmisi cahaya dalam serat. Adanya perubahan struktur mekanik dari serat karena gaya yang diberikan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa konsentrasi gula dan garam berhubungan secara linear dengan nilai indek biasnya (R 2 =0.95006) dan (R 2 =0,99858). Kata kunci : sensor serat optik, indek bias, sensor gula PENDAHULUAN Sensor serat optik memiliki banyak aplikasi dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan dan rekayasa. Dalam dunia industri pengukuran indek bias suatu cairan sangat penting, misalnya dalam industri gula untuk mengetahui tingkat konsentrasi larutan gula [1]. Beberapa metode pengukuran indek bias yang sudah dikembangkan adalah menggunakan serat optik sebagai sensor dengan menghilangkan cladding dimana ketebalan dari cladding dapat mempengaruhi sensitivitas sensor [2] dan sensor pergeseran serat optik dan menunjukkan bahwa posisi puncak intensitas tergantung pada indeks bias medium [3]. Pengukuran indek bias menggunakan interferometry cenderung rumit dibandingkan dengan menggunakan Abbe-Refractometer yang lebih efisien waktu dan mudah digunakan [4]. Desain alat ini dibuat secara sederhana tetapi tidak portable. Dengan adanya dasar ini

Desain Sensor Serat... Halaman 164 dibuat desain sensor serat optik sederhana untuk mengukur indek bias larutan gula dengan menggunakan fiber optik berdiameter 0,5 mm dengan konfigurasi jarak optik tetap. Prinsip kerja alat ini dilakukan dengan konsep cermin di desain tegak lurus terhadap transmitter sebagai pemantul cahaya dan receiver sebagai penerima pantulan cahaya yang ditangkap oleh serat optik. Intensitas cahaya yang ditangkap oleh serat optik receiver akan diteruskan kedalam photodetector dan dibaca oleh oscilloscope sebagai tegangan (mv). METODE Tujuan dari penelitian ini adalah mendesain fiber sensor untuk menentukan indek bias larutan gula dan larutan garam. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan fiber optik polimer berdiameter 0,5 mm. Sumber cahaya yang digunakan adalah LED. Pertimbangannya adalah LED tersedia secara murah di pasar. Untuk mengetahui bagaimana perubahan intensitas cahaya yang bersesuaian dengan panjang gelombang LED dilakukan uji UV-Vis. Sedangkan panjang gelombang LED sendiri diketahui dengan menggunakan metode difraksi dengan menggunakan setup standard experiment difraksi cahaya [6-7]. Dengan metode ini, panjang gelombang cahaya ditentukan dengan menggunakan persamaan: = Dengan d adalah jarak antara tiap celah pada kisi sebesar 644 nm [6], y adalah jarak terang ke-n dari terang pusat, L adalah jarak celah ke layar, dan orde (m) yang digunakan dalam percobaan ini adalah 1. Eksperimen untuk mendesain fiber sensor di perlihatkan oleh Gambar 1. Sumber cahaya (LED) dipecah menjadi dua: melalui fiber referensi dan fiber termodulasi. Pada fiber referensi, sumber cahaya yang tertangkap oleh photodetector kemudian diubah menjadi sinyal listrik dan dibaca oleh oscilloscope (V reff ). Selanjutnya pada fiber termodulasi, cahaya terpantul di dalam larutan oleh cermin kemudian ditangkap oleh fiber receiver, cahaya yang tertangkap dalam fiber receiver disalurkan ke photodetector yang kemudian diubah dalam sinyal listrik sehingga dapat dibaca oleh oscilloscope (V mod ). Dari keluaran ini berikutnya dapat dihitung besar atenuasi seperti yang diberikan oleh: = 10 (2) (1) Gambar 1. Skema eksperimen fiber sensor untuk mengukur reflaktif indek larutan

Desain Sensor Serat... Halaman 165 HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 2 adalah hasil uji absorbansi cahaya untuk rentang panjang gelombang 500 nm sampai 800 nm dari larutan gula (Gambar 2a) dan larutan garam (Gambar 2b). Terlihat bahwa beda intensitas serapan antara satu konsentrasi dengan konsentrasi yang lain sangat ditentukan oleh panjang gelombang. Dari gambar 2 dapat ditunjukkan bahwa beda serapan cahaya antara satu larutan gula dengan larutan gula yang lain mempunyai nilai yang kecil saat λ= 750-800 nm. Penggunaan sumber cahaya dalam rentang ini karenanya tidak disarankan. Saat mengalami pergeseran ke arah warna biru (λ < 750 nm), beda nilai serapan untuk larutan gula ini membesar. Keteraturan perubahan absorbansi pada range ini mulai tampak. Saat konsentrasi larutan gula membesar, nilai absorbansi dari larutan ini juga membesar. Perbedaan absorbansi antara larutan gula sebagai fungsi panjang gelombang pada rentang panjang gelombang eksperimen tidak teramati pada larutan garam. Terlihat bahwa beda serapan cahaya antara satu konsentrasi dengan konsentrasi yang lain untuk larutan garam mempunyai rentang yang besar. Absorbansi 0,080 0,075 0,070 0,065 0,060 0,055 1M 1,5M 2M 2,5M 3M 4M 5M Absorbansi 0,250 0,225 0,200 0,175 0,150 0,125 1M 2M 3M 4M 5M 0,050 0,100 0,045 0,075 0,040 500 550 600 650 700 750 800 Panjang Gelombang 0,050 600 625 650 675 700 725 750 775 800 Panjang Gelombang (nm) Gambar 2. (color online) Spektrum absorbansi untuk beberapa larutan larutan gula dan larutan garam 5.50x10-2 2.00x10-1 5.25x10-2 1.75x10-1 Absorbansi (a.u) 5.00x10-2 4.75x10-2 4.50x10-2 4.25x10-2 A (676 nm) A (685 nm) A (700 nm) A (730 nm) A (750 nm) A (790 nm) Absorbansi (a.u) 1.50x10-1 1.25x10-1 1.00x10-1 7.50x10-2 A (676 nm) A (685 nm) A (700 nm) A (730nm) A (750 nm) A (790 nm) Konsentrasi (M) Konsentrasi (M) Gambar 3. (color online) Grafik hubungan konsentrasi dengan absorbansi larutan gula dan larutan garam Gambar 3 adalah grafik hubungan konsentrasi larutan dengan absorbansi. Pada larutan gula, perubahan secara linier dapat diamati saat panjang gelombang mengecil. Tiga grafik terbawah pada Gambar 3a menunjukkan tingkat linieritas yang jauh lebih baik dari tiga grafik bagian atas. Panjang gelombang LED yang digunakan untuk sensing konsentrasi larutan gula ini ada dalam kelompok grafik bagian bawah. Ini berarti bahwa sumber cahaya λ= 676 nm layak digunakan untuk penentuan konsentrasi larutan gula. Sebagaimana

Desain Sensor Serat... Halaman 166 terlihat dalam Gambar 2b, linieritas yang baik dari grafik hubungan antara absorbansi dengan konsentrasi larutan garam seperti ditunjukkan oleh Gambar 3b sudah dapat diduga. Ini berarti bahwa penentuan panjang gelombang untuk sensing konsentrasi larutan garam lebih bebas dibandingkan dengan larutan gula. 7.0 4.95 6.5 6.0 4.90 5.5 5.0 4.85 4.80 4.5 4.0 4.75 C (M) C (M) Gambar 4. Grafik hubungan konsentrasi dengan intensitas larutan gula dan larutan garam Gambar 4 merupakan grafik hubungan konsentrasi larutan gula dan larutan garam dengan intensitas cahaya yang keluar dari fiber receiver hasil eksperimen. Dalam eksperimen ini, intensitas cahaya terukur sebagai tegangan listrik yang nilainya dapat dibaca dalam osiloskop. Grafik ini menggambarkan rasio hasil pengukuran tegangan dari fiber referensi dengan fiber termodulasi sebagai fungsi jarak antara cermin fiber dengan fiber optik untuk larutan gula. Saat konsentrasi semakin besar maka semakin besar pula intensitas yang diperoleh. Kecenderungan naik yang diamati dalam hasil ini sesuai dengan hasil seperti pada Gambar 4, namun cara kenaikannya tidak linear. Hasil demikian dapat diterangkan dari kenyataan seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 5. Bila dua fiber yang masingmasingnya mempunyai core dengan diameter D dan keduanya dipisahkan sejauh x maka porsi cahaya (N α ) yang keluar dari fiber transmitter masuk ke fiber receiver adalah = = ( ) (3) Untuk nilai d (jarak antara ujung fiber dengan cermin) yang tetap, maka bila konsentrasi larutan berubah dan karenanya indek bias larutan berubah sudut keluaran α maksimum juga akan berubah. Hubungan antara perubahan indek bias larutan dengan sudut keluaran maximum ini diberikan oleh = (4) Terlihat dari persamaan (3) dan (4), porsi dari cahaya yang keluar dari fiber transmitter yang dipantulkan oleh cermin dan masuk ke fiber receiver untuk nilai jarak antara fiber dengan cermin (d) yang tetap akan sangat bergantung pada refractive index larutan.

Desain Sensor Serat... Halaman 167 Gambar 5. Ilustrasi cahaya yang dipantulkan cermin dan diterima oleh serat optik receiver. Gambar 6 menunjukkan bagaimana indek bias larutan berubah ketika konsentrasi dari dua larutan (gula dan garam) yang diteliti dalam penelitian ini berubah. Indek bias larutan meningkat saat konsentrasi larutan meningkat. Angka linieritas untuk kedua larutan cukup tinggi. Masing-masing secara berurutan adalah (R 2 =0,95006) dan (R 2 =0,99858). 1.46 1.40 1.44 1.38 1.42 1.36 n n 1.40 Equation y = a + b 1.34 Adj. R-Squa 0.95006 1.38 Value Standard Err n Intercept 1.3594 0.0031 n Slope 0.0208 0.00121 1.32 Equation y = a + b*x Adj. R-Square 0.9991 Value Standard Error n Intercept 1.34524 0.0073 1.36 C 1.30 n Slope 0.00535 0.00159 C Gambar 6. (color online) Grafik hubungan konsentrasi dengan indek bias larutan gula dan larutan garam Menggabungkan hasil eksperimen dari UV-VIS-NIR spectroscopy dengan refractometer ABBE di atas dapat diketahui bahwa banyak cahaya masuk ke fiber receiver sangat ditentukan oleh seberapa banyak cahaya diserap oleh larutan dan refractive index dari larutan itu sendiri. KESIMPULAN Penelitian yang ditujukan untuk membuat fiber sensor sederhana untuk pengukuran indek bias larutan gula dan larutan garam telah dilakukan. Porsi cahaya yang masuk ke fiber receiver meningkat dengan naiknya konsentrasi larutan. Cara kenaikan ini dipercaya merupakan gabungan antara serapan cahaya oleh larutan yang adalah fungsi panjang gelombang dan perubahan porsi cahaya masuk ke fiber receiver akibat perubahan refractive index larutan. DAFTAR PUSTAKA 1 Kumar, J. A., Gowri, N.M., Raju, Nirmala, Bellubbi and Krishna. 2006. Study of Fiber Optic Sugar Sensor. Pramana Journal of Physics. Vol. 67, No.2 August 2006, pp.383-387. 2 Banerjee, A., Mukherjee, S., Kumar, R., Biman, J., Tapan, K., Mrinmoy, C., Rahul, D., Sandip, B., Ashutosh, S, Vadana, S., Rakesh, M., Ram, S., Paramhans, T., Setyendra, K., Vishal, S., Anjan, K, Joseph, J., Pinaki, G. 2007. Fiber Optic Sensing of Liquid Refractive Index. Indian Institute of Technology Kanpur. India. Sensors and Actuators B 123 (2007), pp. 594 605. 3 Govindan, G., Raj, S.G., Sastikumar, D. 2009. Measurement of Refractive Index of Liquids Using Fiber Optic Displacement Sensors. Marsland Press Journal of American Science 2009:5(2), pp. 13-17. 4 Nath, P. 2010. Non-intrusive Refractometer Sensor. Pramana Journal of Physics. Vol. 74, No.4 April 2010 pp. 661-668. 5 Wulansari, N., Marzuki, A., dan Yunianto, M. 2012. Sensor Fiber Optik dari Bahan Fiber Optic Polimer untuk Pengukuran Refractive Index Larutan Gula. Indonesian Journal of Applied Physics. Vol.2, No.1 pp 29-37.

Desain Sensor Serat... Halaman 168 6 Khumaedi, Sutikno, dan Supliyadi. 2010. Percobaan Kisi Difraksi dengan Menggunakan Keping DVD dan VCD. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. pp 26-29. 7 Rediansyah, H., Purwono, BS., dan Mustopa, EJ. 2011. Spektroskopi sederhana menggunakan keeping dvd. Prosiding Seminar Kontribusi Fisika 2011 (SKF 2011). 8 Pedrotti, F.L., and Pedrotti, L.S. 1993. Introduction to Optics. Prentice-Hall, Inc.