UJI COBA DAN ANALISIS SENSOR SERAT OPTIK UNTUK WEIGHT IN MOTION (WIM) PADA REPLIKA KENDARAAN STATIS DAN DINAMIS
|
|
- Sri Tedjo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Fibusi (JoF) Vol. 3 No. 3, Desember 2015 UJI COBA DAN ANALISIS SENSOR SERAT OPTIK UNTUK WEIGHT IN MOTION (WIM) PADA REPLIKA KENDARAAN STATIS DAN DINAMIS Widodo 1, Dwi Hanto 2*, dan Waslaluddin 3* 1,3 Departemen Pendidikan Fisika, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Jl. Dr. Setiabudhi 229, Bandung. 2 Pusat Penelitian Fisika Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Kompleks Puspiptek Serpong, Setu, Tangerang Selatan widodo@student.upi.edu, waslaluddin@upi.edu ABSTRAK Serat optik dapat digunakan sebagai sensor berat untuk Weight In Motion (WIM) pada replika kendaraan berupa miniatur truk dalam keadaan statis dan dinamis dengan memanfaatkan prinsip mikrobending. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur berat miniatur truk statis dan dinamis dengan menggunakan sensor serat optik. Metode yang digunakan adalah melakukan percobaan di Laboratorium. Penelitian ini menggunakan Light Emitting Diode (LED) dengan panjang gelombang 1310 nm, sensor serat optik, serat optik multimode step index, photodetector, Data Acquisition (DAQ), softwere weight in motion sensor yang dibuat oleh Pusat Penelitian Fisika LIPI, dan miniatur truk. Dari hasil karakterisasi sensor diperoleh persamaan untuk mengukur berat miniatur truk statis dan dinamis yaitu BT = (D + B) volt x 11,8 kg/volt + 9,66 kg. Sensor serat optik mampu merespon baik untuk berat miniatur truk antara 22,83 kg sampai 62,85 kg dengan kecepatan mendekati 0,5 km/jam sampai 1 km/jam. Faktor kecepatan mempengaruhi berat miniatur truk yang terukur. Pada nilai kecepatan maksimum 2,5 km/jam, berat miniatur truk dinamis fluktuatif. Hasil pengujian berat kendaraan pada miniatur truk tanpa muatan, miniatur truk dengan muatan 20 kg, dan miniatur truk dengan muatan 40 kg menunjukkan error masing-masing 0,16 %, 2,26 %, dan 7,3 %. Dengan error yang relatif kecil maka sensor serat optik dapat dijadikan sebagai alternatif lain dalam pengukuran berat kendaraan statis maupun dinamis. Kata Kunci : Sensor Serat Optik, Weight In Motion (WIM), Kendaraan Statis dan Dinamis *Penanggung Jawab
2 Widodo, dkk, Uji Coba Dan Analisis Sensor Serat Optik Untuk Weight In Motion (Wim) Pada Replika Kendaraan Statis Dan Dinamis THE TEST AND ANALYSIS OF FIBER OPTIC SENSOR FOR WEIGHT IN MOTION (WIM) TOWARD THE REPLICA OF STATIC AND DYNAMIC VEHICLES ABSTRACT Optical fiber can be used as a weight sensor for Weight in Motion (WIM) toward the replica of miniature truck in a static and dynamic condition by using the principle of micro bending. This research was conducted to measure the weight of the static and dynamic miniature trucks using fiber optic sensors. The methods used are conduct experiments in the laboratory. This study also used a Light Emitting Diode (LED) with a wavelength of 1310 nm, optical fiber sensors, step-index multimode optical fiber, power meter, photo detector, Data Acquisition (DAQ), software weight in motion sensor made by the Physics Research Center of LIPI, and miniature trucks. The results shows that to measure the weight of static and dynamic miniature trucks can be used the equations that obtained from the characterization of optical fiber sensors which BT = (D + B) x 11.8 kg volt / volt kg. Fiber optic sensors are able to respond well of truck miniature weight between kg to kg at speeds approaching 0.5 km / h to 1 km / h. Speed factors affecting the measured weight of miniature trucks, which the value of the maximum speed 2.5 km / h, the dynamic truck miniature weight is volatile. the last are results of unladed miniature truck, then truck with a load of 20 kg, and a miniature truck with a load of 40 kg shows that error respectively 0.16%, 2.26% and 7.3%. The error is relatively small, so the fiber optic sensors can be used as an alternative for the measurement of static and dynamic vehicle weight. Keywords: Optical Fiber Sensors, Weight In Motion (WIM), Static and Dynamic Vehicles PENDAHULUAN Pengawasan terhadap sarana dan prasarana pada sistem transportasi merupakan hal yang harus dilakukan pemerintah untuk menunjang proses perkembangan ekonomi rakyat. Salah satu upaya pemerintah dalam melakukan pengawasan tersebut adalah dengan mengoperasikan jembatan timbang yang hasilnya dapat digunakan dalam perencanaan transportasi (Amil, dkk. 2013, hlm. 18). Namun demikian penggunaan jembatan timbang masih banyak mengalami kendala diantaranya biaya kontruksi dan pemeliharaan yang mahal (Wahyu, dkk. 2014, hlm. 300). Selain itu tidak sedikit muatan sumbu terberat dilapangan lebih besar dari saat dilakukan penimbangan sehingga menyebabkan terjadinya muatan beban yang berlebih (overloading) (Rudy, dkk. 2008, hlm Seiring berkembangnya teknologi, berat kendaraan bisa diukur dengan memanfaatkan teknologi Weight In Motion (WIM), yaitu teknologi pengukuran beban pada kendaraan tanpa henti. Namun demikian, teknologi ini mempunyai beberapa kekurangan diantaranya mudah terkena korosi, kecepatan pengukuran yang rendah, dapat terkena interferensi elektromagnetik, dan memiliki akurasi yang rendah (Hendro, dkk. 2014, hlm. 287). Berdasarkan permasalahan yang diungkapkan di atas, sensor berbasis serat optik bisa dijadikan sebagai solusi alternatif untuk mengatasi permasalahan pada teknologi Weight In Motion (WIM) (Andi, dkk. 2013, hlm. 82). Serat optik merupakan sebuah kaca murni yang tipis, panjang, dan mempunyai diameter dalam orde mikro (Dwi, dkk. 2013, hlm. LPF1346-1). Dalam pengukuran berbasis serat optik, serat optik memanfaatkan
3 Fibusi (JoF) Vol. 3 No. 3, Desember 2015 prinsip pembengkokan yang terjadi ketika sebuah beban berada tepat diatasnya (Andi, dkk. 2012, hlm 179). Serat optik mempunyai beberapa keuntungan diantaranya sensitivitas tinggi, tahan terhadap gangguan elektromagnetik, suhu tinggi dan korosi sehingga serat optik dapat menjadi alternatif untuk mengukur beban (Dwi, dkk. 2013, hlm. LPF1346-1). Penulis sebelumnya telah menunjukkan bahwa sensor beban berbasis serat optik yang memanfaatkan prinsip mikrobending dapat digunakan sebagai alternatif lain dalam pengukuran beban statis maupun dinamis (Andi, dkk. 2012, hlm 179). Oleh karena itu, pada penelitian ini penulis akan melakukan pengukuran berat beban statis dan dinamis dengan menggunakan sensor serat optik dan timbangan digital. Timbangan digital digunakan sebagai pembanding dari hasil pengukuran pada sensor serat optik. Objek yang digunakan dalam penelitian ini yaitu replika kendaraan berupa sebuah miniatur truk. Dalam penelitian ini penulis juga menggunakan sensor kecepatan untuk mendeteksi kecepatan kendaraan dinamis. METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan melakukan percobaan di Laboratorium. Pengukuran berat miniatur truk dilakukan dengan menggunakan timbangan digital. Pengukuran ini merupakan pembanding hasil pengukuran berat menggunakan sensor serat optik. Skema pengukuran ini ditunjukkan pada gambar 1. Berat miniatur truk Timbangan digital Komputer Gambar 1. Skema sensor serat optik Pengukuran ini dilakukan pada miniatur truk statis dan dinamis. Pengukuran berat miniatur truk statis dilakukan dengan meletakkan roda depan dan roda belakang miniatur truk secara bergantian di atas timbangan digital. Timbangan digital akan mendeteksi berat axle load roda depan dan roda belakang miniatur truk. Data dari timbangan digital akan dikirimkan ke komputer dengan menggunakan kabel RS232. Untuk mengetahui berat total miniatur truk dapat dilakukan dengan menjumlahkan berat axle load roda depan dan roda belakang miniatur truk. Pengukuran berat miniatur truk statis dilakukan dalam 3 keadaan yaitu keadaan miniatur truk tanpa muatan, miniatur truk bermuatan 20 kg, dan miniatur bermuatan 40 kg. Sedangkan pengukuran berat miniatur truk dinamis dilakukan dengan mendorong miniatur truk sehingga melaju di atas lintasan. Pengukuran ini dilakukan dalam 3 keadaan seperti keadaan pada pengukuran berat miniatur dinamis. Pada masing-masing keadaan tersebut miniatur truk di dorong dengan kecepatan mendekati 0,5 km/jam, 1 km/jam, 1,5 km/jam, 2 km/jam, dan 2,5 km/jam. Sensor serat optik menggunakan Light Emitting Diode (LED) dengan panjang gelombang 1310 nm, serat optik berbasis mikrobending, dan photodetector. Skema sensor serat optik ditunjukkan pada gambar 2. LED 1310 nm Serat optik berbasis mikrobending Photodet ector Gambar 2. Skema sensor serat optik Seberkas cahaya yang datang dari sebuah LED dengan panjang gelombang 1310 nm dilewatkan pada sebuah serat optik berbasis mikrobending. Serat optik tersebut akan menerima beban sehingga terjadi mikrobending yang menyebabkan intensitas cahaya berkurang. Intensitas cahaya LED ini dideteksi dan dikuatkan oleh photodetector. Output dari photodetector ini berupa tegangan keluaran. Untuk lebih jelas mengenai serat optik berbasis mikrobending ditunjukkan pada gambar 3. Pada pembuatan serat optik berbasis mikrobending menggunakan karet dengan *Penanggung Jawab
4 Widodo, dkk, Uji Coba Dan Analisis Sensor Serat Optik Untuk Weight In Motion (Wim) Pada Replika Kendaraan Statis Dan Dinamis panjang 30 cm, lebar 5 cm, dan tebal 1 cm, serat optik jenis multi mode step index diameter core 50 μm dan cladding 125 μm, bending modulator berupa tusuk gigi dengan panjang 4 cm sebanyak 64 buah, niser silicone rubber produk RTV-586 sebanyak 0,78 liter, hardener sebanyak 5 ml, dan double tip. Mula-mula menempelkan double tip pada karet, mengupas jaket pada serat optik kira-kira sepanjang 40 cm kemudian meletakkan bagian serat optik yang terkupas di tengah karet dengan posisi sejajar dengan panjang karet. Setelah itu meletakkan bending modulator melintang di atas serat optik dengan jarak antar tusuk giginya 1 mm. Tahap berikutnya yaitu melakukan pengecoran menggunakan silicon rubber yang telah dicampur hardener. Setelah pengecoran selesai, sensor dibiarkan hingga mengeras dan siap digunakan. Bending modulator 1mm karet serat optik Gambar 3. Skema serat optik berbasis mikrobending Untuk mengetahui nilai tegangan keluaran axle load roda depan dan roda belakang miniatur truk dibuat skema seperti yang ditunjukkan pada gambar 4. Penelitian ini menggunakan sensor serat optik, akuisi data, komputer, dan miniatur truk.... Sensor serat optik akan mendeteksi berat beban yang ada di atasnya, baik beban itu dalam keadaan statis maupun dinamis. Akibat beban tersebut menyebabkan terjadinya mikrobending sehingga besar intensitas cahaya setelah melalui serat optik menjadi berkurang. Sinyal dari sensor serat optik akan dikonversi menjadi sinyal digital dan akan diolah dengan menggunakan data akuisisi. Besarnya tegangan keluaran axle load roda depan dan roda belakang miniatur truk akan ditampilkan pada komputer. Tegangan keluaran total pada axle load roda miniatur truk merupakan jumlah tegangan keluaran axle load roda depan dan roda belakangnya. Berat miniatur truk dapat diketahui dengan menggunakan persamaan dari hasil karakterisasi sensor serat optik yang digunakan. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengukuran berat miniatur truk statis dengan menggunakan timbangan ditunjukkan pada gambar 5. Pada grafik tersebut, sumbu x menunjukkan jumlah sampel penelitian dan sumbu y menunjukkan berat axle load roda miniatur truk statis tanpa muatan. Berat Miniatur Truk Sensor Serat Optik Komputer Akuisisi Data Gambar 4. Skema pengukuran tegangan keluaran pada roda miniatur truk dengan menggunakan sensor serat optik Gambar 5. Grafik berat axle load roda miniatur truk statis tanpa muatan Berdasarkan gambar 5. didapatkan berat rata-rata axle load roda depan sebesar 14,69 kg dan axle load roda belakang sebesar 8,12 kg. Berat total miniatur truk statis tanpa muatan yaitu
5 Fibusi (JoF) Vol. 3 No. 3, Desember 2015 jumlah berat rata-rata axle load roda depan dan roda belakang yaitu sebesar 22,81 kg. Hasil pengukuran berat total miniatur truk statis dengan muatan 20 kg yaitu 42,77 kg. Sedangkan hasil pengukuran berat total miniatur truk statis dengan muatan 40 kg yaitu 62,66 kg. Hasil pengukuran berat axle load roda miniatur truk dinamis tanpa muatan dengan kecepatan mendekati 0,5 km/jam ditunjukkan pada gambar 6. Secara keseluruhan hasil pengukuran berat axle load roda miniatur truk dinamis tanpa muatan ditunjukkan pada tabel 1. truk fluktuatif untuk kecepatan yang berbeda, hal ini dikarenakan percepatan saat mendorong miniatur truk tidak konsisten ditambah lagi posisi timbangan yang diletakkan dintara lintasan memiliki tinggi yang berbeda dengan lintasannya sehingga menyebabkan timbangan sedikit bergeser dari posisi awalnya. Adapun hasil pengukuran tegangan keluaran pada axle load roda miniatur truk dengan beban 20 kg dan 40 kg dengan kecepatan maksimum 2,5 km/jam menghasilkan berat miniatur truk yang fluktuatif juga. Hasil pengukuran tegangan keluaran axle load roda miniatur truk statis tanpa muatan ditunjukkan pada gambar 7. Pada grafik tersebut, sumbu x menunjukkan jumlah sampel penelitian dan sumbu y menunjukkan tegangan keluaran axle load roda miniatur truk statis tanpa muatan. Gambar 6. Grafik berat axle load roda miniatur truk statis tanpa muatan Berdasarkan gambar 6. hasil pengukuran berat rata-rata axle load roda depan sebesar 15,23 kg dan axle load roda belakang sebesar 8,2 kg. Berat total miniatur truk statis tanpa muatan dengan kecepatan 0,5 km/jam yaitu sebesar 23,43 kg. Tabel 1. Berat miniatur truk dinamis tanpa muatan v (km/jam) Roda Depan (kg) Roda Belakang (kg) Total (kg) Berdasarkan tabel 1. berat axle load roda depan dan roda belakang miniatur Gambar 7. Grafik tegangan keluaran roda miniatur truk statis tanpa muatan Dari hasil pengukuran didapatkan tegangan keluaran rata-rata axle load roda depan sebesar 1,38 volt dan roda belakang sebesar 0,9 volt. Tegangan keluaran total miniatur truk statis tanpa muatan adalah jumlah tegangan keluaran rata-rata axle load roda depan dan roda belakang miniatur truk yaitu sebesar 2,28 volt. Adapun hasil pengukuran tegangan keluaran total pada axle load roda miniatur truk bermuatan 20 kg sebesar 3,78 volt dan hasil pengukuran tegangan keluaran total *Penanggung Jawab
6 Widodo, dkk, Uji Coba Dan Analisis Sensor Serat Optik Untuk Weight In Motion (Wim) Pada Replika Kendaraan Statis Dan Dinamis pada axle load roda miniatur truk bermuatan 40 kg sebesar 4,44 volt. Adapun hasil pengukuran tegangan keluaran axle load roda miniatur truk dinamis tanpa muatan dengan kecepatan mendekati 0,5 km/jam ditunjukkan pada gambar 8. Secara keseluruhan hasil pengukuran tegangan keluaran axle load roda miniatur truk dinamis tanpa muatan ditunjukkan pada tabel 2. Gambar 8. Grafik tegangan keluaran axle load roda miniatur truk tanpa muatan dengan kecepatan mendekati 0,5 km/jam. Berdasarkan gambar 8. hasil pengukuran tegangan keluaran rata-rata axle load roda depan sebesar 0,98 volt dan roda belakang sebesar 0,31 volt. Tegangan keluaran total miniatur truk statis tanpa muatan dengan kecepatan mendekati 0,5 km/jam yaitu sebesar 2,28 volt. Tabel 2. Tegangan keluaran miniatur truk dinamis tanpa muatan v (km/jam) Roda Depan (volt) Roda Belakang (volt) Total (volt) Berdasarkan tabel 2. respon tegangan keluaran axle load roda depan dan roda belakang miniatur truk fluktuatif untuk kecepatan yang berbeda, hal ini dikarenakan percepatan yang diberikan pada miniatur truk tidak stabil, ketinggian sensor serat optik terhadap lintasan tidak rata, dan respon sensor serat optik pada setiap titik tekan akibat axle load miniatur truknya berbeda. Adapun hasil pengukuran tegangan keluaran pada axle load roda miniatur truk dengan beban 20 kg dan 40 kg dengan kecepatan maksimum 2,5 km/jam menghasilkan nilai tegangan keluaran yang fluktuatif juga. Satuan berat seringkali dinyatakan dalam besaran kilogram. Konversi satuan tegangan keluaran dalam kilogram dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran berat total miniatur truk dengan hasil pengukuran tegangan keluaran total miniatur truk. Pembandingan ini dilakukan untuk tiga keadaan miniatur truk yaitu keadaan miniatur truk tanpa muatan, keadaan miniatur truk dengan muatan 20 kg, dan keadaan miniatur truk dengan muatan 40 kg. Konversi satuan kecepatan miniatur truk dalam kilogram dapat dilakukan dengan membandingkan satu nilai kecepatan masing-masing dengan kecepatan mendekati 0,5 km/jam dan 1 km/jam untuk beberapa sampel data nilai tegangan keluaran yang telah dikonversi ke dalam kilogram. Pada nilai kecepatan mendekati 0,5 km/jam dan 1 km/jam, sensor serat optik mampu merespon tegangan keluaran axle load roda miniatur truk dengan konsisten. Hasil konversi satuan tegangan keluaran dalam kilogram berupa persamaan (1). Persamaan ini berlaku untuk berat miniatur truk antara 22,83 kg sampai 62,85 kg dengan rentang kecepatan 0,5 km/jam sampai 1 km/jam. BT = (D + B) x 11,8 kg/volt + 9,66 kg (1) Dimana : BT = Berat total miniatur truk D = Tegangan keluaran roda depan (volt) B = Tegangan keluaran roda belakang(volt) Hasil uji sensor serat optik pada roda miniatur truk bermuatan 20 kg diperoleh
7 Fibusi (JoF) Vol. 3 No. 3, Desember 2015 tampilan seperti gambar 9. Berdasarkan hasil pengujian ini, kecepatan miniatur truk sebesar 0,58 km/jam dan nilai tegangan keluaran totalnya 2,73 volt. Berat total miniatur truk yang terukur 41,87 kg. Berat miniatur truk yang sebenarnya 42,85 kg. Error hasil pengukuran terhadap berat sebenarnya yaitu 2,26%. Gambar 9. Tampilan hasil pengujian tegangan keluaran oleh roda miniatur truk dinamis dengan muatan 20 kg Hasil pengujian lain untuk miniatur truk tanpa muatan menghasilkan nilai tegangan keluaran total 1,1 volt dan kecepatan 0,56 km/jam. Berat total miniatur truk yang terukur sebesar 22,64 kg dan berat miniatur truk yang sebenarnya 22,83 kg. Error hasil pengukuran terhadap berat sebenarnya yaitu 0,16%. Sedangkan hasil pengujian untuk miniatur truk bermuatan 40 kg menghasilkan nilai tegangan keluaran total 4,12 volt dan kecepatan 0,53 km/jam. Berat total yang terukur sebesar 58,28 kg dan berat miniatur truk yang sebenarnya 62,85 kg. Error hasil pengukuran terhadap berat sebenarnya yaitu 7,3%. KESIMPULAN Dari hasil karakterisasi sensor diperoleh persamaan untuk mengukur berat miniatur truk statis dan dinamis yaitu BT = (D + B) volt x 11,8 kg/volt + 9,66 kg. Sensor serat optik mampu merespon baik untuk berat miniatur truk antara 22,83 kg sampai 62,85 kg dengan kecepatan mendekati 0,5 km/jam sampai 1 km/jam. Faktor kecepatan mempengaruhi berat miniatur truk yang terukur. Sensor serat optik yang digunakan belum bisa merespon beban di atasnya secara konsisten terutama untuk kecepatan di atas 1 km/jam. Pada nilai kecepatan maksimum 2,5 km/jam berat miniatur truk dinamis fluktuatif, hal ini dikarenakan percepatan yang diberikan pada miniatur truk tidak stabil, ketinggian sensor serat optik terhadap lintasan tidak rata, dan respon sensor serat optik pada setiap titik tekannya berbeda. Hasil pengujian berat kendaraan pada miniatur truk tanpa muatan, miniatur truk dengan muatan 20 kg, dan miniatur truk dengan muatan 40 kg menunjukkan error masing-masing 0,16 %, 2,26 %, dan 7,3 %. Dengan error yang relatif kecil ini maka sensor serat optik dapat dijadikan sebagai alternatif lain dalam pengukuran berat kendaraan statis maupun dinamis. DAFTAR PUSTAKA Ilham, A. A., & Suwoyo. (2013). Rancang bangun sistem otomatisasi pengawasan jembatan timbang dengan mikrokontroler AT89S51. Jurnal Penelitian Enjiniring Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, (hlm ), Makassar. Hidayat, W. dkk. (2014). Analisa cahaya keluaran pada serat optik terbengkokkan untuk aplikasi weight in motion. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains IX. Fakultas Sains dan Matematika, UKSW (hlm ), Salatiga. Simatupang, R. H. H. dkk. (2008). Sistem informasi pengawasan kendaraan angkutan barang pada jembatan timbang untuk penentuan pelanggaran muatan lebih dan damage factor. Jurnal Forum Teknik Sipil, 17(2), hlm Novianto, H. dkk. (2014). Pembuatan prototipe sensor beban bergerak berbasis serat optik berbentuk koil dengan interaksi arduino uno dan labview. Prosiding Pertemuan Ilmiah *Penanggung Jawab
8 Widodo, dkk, Uji Coba Dan Analisis Sensor Serat Optik Untuk Weight In Motion (Wim) Pada Replika Kendaraan Statis Dan Dinamis XXVIII HFI Jateng & DIY (hlm ), Yogyakarta. Setiono, A. dkk. (2013). Investasi sensor serat optik untuk aplikasi sistem Pengukuran berat beban dinamis (weight in motion). Telaah Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, 31(01), hlm Setiono, A. dkk. (2012). Kajian mikrobending sebagai sensor beban berbasis serat optik multimode. Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVI HFI Jateng & DIY (hlm ), Yogyakarta. Hanto, D. dkk. (2013). Analisa pengaruh mikrobending untuk aplikasi pada sensor beban berbasis serat optik. Seminar Nasional 2nd Lontar Physics Forum 2013 (hlm. LPF LPF1346-4), Medan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi literatur. Pengujian daya optik pada sensor serat optik
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian sensor serat optik untuk Weight In Motion (WIM) pada replika kendaraan statis dan dinamis adalah dengan melakukan
Lebih terperinci2015 UJI COBA DAN ANALISIS SENSOR SERAT OPTIK UNTUK WEIGHT IN MOTION (WIM) PADA REPLIKA KENDARAAN STATIS DAN DINAMIS
A. Latar Belakang Penelitian. BAB I PENDAHULUAN Pengawasan terhadap sarana dan prasarana pada sistem transportasi merupakan hal yang harus dilakukan pemerintah untuk menunjang proses perkembangan ekonomi
Lebih terperinciBAB III. Tahap penelitian yang dilakukan terdiri dari beberapa bagian, yaitu : Mulai. Perancangan Sensor. Pengujian Kesetabilan Laser
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1. Tahapan Penelitian Tahap penelitian yang dilakukan terdiri dari beberapa bagian, yaitu : Mulai Perancangan Sensor Pengujian Kesetabilan Laser Pengujian variasi diameter
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sistem transportasi merupakan kebutuhan penting yang mana berfungsi untuk menunjang kemajuan ekonomi karena akan memudahkan mobilitas penduduk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak diperkenalkan oleh Kao dan Hockham bahwa serat optik dapat digunakan pada sistem komunikasi, metode modulasi cahaya pada serat optik telah banyak diinvestigasi.
Lebih terperinciInvestigasi Sensor Serat Optik untuk Aplikasi Sistem Pengukuran Berat Beban Berjalan (Weight in Motion System)
Investigasi Sensor Serat Optik untuk Aplikasi Sistem Pengukuran Berat Beban Berjalan (Weight in Motion System) (Andi Setiono) Akreditasi LIPI Nomor: 377/E/2013 Tanggal 16 April 2013 Investigasi Sensor
Lebih terperinciSENSOR BEBAN BERBASIS SERAT OPTIK DENGAN PRINSIP MIKROBENDING SKRIPSI CINDY AL KINDI
SENSOR BEBAN BERBASIS SERAT OPTIK DENGAN PRINSIP MIKROBENDING SKRIPSI CINDY AL KINDI 090801012 DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013 SENSOR
Lebih terperinciDesain Sensor Serat Optik pada Uji Aspal dengan Marshall Stability Testing untuk Pengukuran Stabilitas
Desain Sensor Serat Optik pada Uji Aspal dengan Marshall Stability Testing untuk Pengukuran Stabilitas Rumaisya Hilmawati Program Studi Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Lebih terperinciRancangan Alat Timbang Berbasis Serat Optik Mikrobending Menggunakan Mikrokontroler ATmega32
Rancangan Alat Timbang Berbasis Serat Optik Mikrobending Menggunakan Mikrokontroler ATmega32 Dwi Hanto 1, Dessy Hervina Sari 2, Andi Setiono 1, Bambang Widiyatmoko 1 dwi.hanto@lipi.go.id 1 Group Tera-Hertz
Lebih terperinciPembuatan Alat Ukur Beban Berbasis Fiber Optik Dengan Pelapisan Karet Pada Serat Optik Polimer
Pembuatan Alat Ukur Beban Berbasis Fiber Optik Dengan Pelapisan Karet Pada Serat Optik Polimer Deli Yusuf Saputra Program Studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai pembuatan sensor putaran berbasis serat optik dilakukan di Laboratorium Optik dan Fotonik serta Laboratorium Bengkel Jurusan
Lebih terperinciPERANCANGAN ALAT UKUR TSS (TOTAL SUSPENDED SOLID) AIR MENGGUNAKAN SENSOR SERAT OPTIK SECARA REAL TIME
PERANCANGAN ALAT UKUR TSS (TOTAL SUSPENDED SOLID) AIR MENGGUNAKAN SENSOR SERAT OPTIK SECARA REAL TIME Ani Fatimah 1, Harmadi 2 dan Wildian 2 1 Program Pascasarjana FMIPA Universitas Andalas 2 Departemen
Lebih terperinciANALISA RUGI-RUGI PELENGKUNGAN PADA SERAT OPTIK SINGLE MODE TERHADAP PELEMAHAN INTENSITAS CAHAYA
ANALISA RUGI-RUGI PELENGKUNGAN PADA SERAT OPTIK SINGLE MODE TERHADAP PELEMAHAN INTENSITAS CAHAYA Yovi Hamdani, Ir. M. Zulfin, MT Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik
Lebih terperinciRancang Bangun Alat Ukur Getaran Mesin Sepeda Motor Menggunakan Sensor Serat Optik
Rancang Bangun Alat Ukur Getaran Mesin Sepeda Motor Menggunakan Sensor Serat Optik Nadia Yudia Putri*, Harmadi, Wildian Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi, JurusanFisika FMIPAUniversitasAndalas
Lebih terperinciKAJIAN RUGI-RUGI AKIBAT MAKROBENDING PADA SERAT OPTIK PLASTIK BERBASIS PC
KAJIAN RUGI-RUGI AKIBAT MAKROBENDING PADA SERAT OPTIK PLASTIK BERBASIS PC Egyn Furqon Ghozali, Mohtar Yunianto, Nuryani Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PEMBENGKOKAN PADA ALAT UKUR TINGKAT KEKERUHAN AIR MENGGUNAKAN SISTEM SENSOR SERAT OPTIK
ANALISIS PENGARUH PEMBENGKOKAN PADA ALAT UKUR TINGKAT KEKERUHAN AIR MENGGUNAKAN SISTEM SENSOR SERAT OPTIK Mardian Peslinof 1, Harmadi 2 dan Wildian 2 1 Program Pascasarjana FMIPA Universitas Andalas 2
Lebih terperinciPEMBUATAN BIOSENSOR FIBER BERBASIS EVANESCENT WAVE SEBAGAI SENSOR SENYAWA GLUKOSA DENGAN LED
PEMBUATAN BIOSENSOR FIBER BERBASIS EVANESCENT WAVE SEBAGAI SENSOR SENYAWA GLUKOSA DENGAN LED Abstrak Arni Candra Pratiwi 1, Ahmad Marzuki 2 1 Program Studi Fisika FMIPA UNS, Surakarta. Jl. Ir Sutami No.
Lebih terperinciANALISA RUGI DAYA MAKROBENDING SERAT OPTIK MODA TUNGGAL TERHADAP PENGARUH PEMBEBANAN DENGAN VARIASI JUMLAH DAN DIAMETER LILITAN
ANALISA RUGI DAYA MAKROBENDING SERAT OPTIK MODA TUNGGAL TERHADAP PENGARUH PEMBEBANAN DENGAN VARIASI JUMLAH DAN DIAMETER LILITAN Henry Prasetyo 1109100060 Pembimbing : Endarko, M.Si., Ph.D Department of
Lebih terperinci11/9/2016. Jenis jenis Serat Optik. Secara umum blok diagram transmisi komunikasi fiber optik. 1. Single Mode Fiber Diameter core < Diameter cladding
TT 1122 PENGANTAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI Information source Electrical Transmit Optical Source Optical Fiber Destination Receiver (demodulator) Optical Detector Secara umum blok diagram transmisi komunikasi
Lebih terperinciKARAKTERISASI FIBER BRAG GRATING TERHADAP SUHU MENGGUNAKAN TEKNIK SAPUAN PANJANG GELOMBANG LASER
Prosiding Pertemuan Ilmiah XXIV HFI Jateng & DIY, Semarang 10 April 2010 241 hal. 241-246 KARAKTERISASI FIBER BRAG GRATING TERHADAP SUHU MENGGUNAKAN TEKNIK SAPUAN PANJANG GELOMBANG LASER Andi Setiono dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dasar Sistem Komunikasi Serat Optik Sistem komunikasi optik adalah suatu sistem komunikasi yang media transmisinya menggunakan serat optik. Pada prinsipnya sistem komunikasi serat
Lebih terperinciKARAKTERISASI SISTEM SENSOR SERAT OPTIK BERDASARKAN EFEK GELOMBANG EVANESCENT
KARAKTERISASI SISTEM SENSOR SERAT OPTIK BERDASARKAN EFEK GELOMBANG EVANESCENT Andeskob Topan Indra, Harmadi Laboratorium Fisika Elektronika dan Instrumentasi, Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas Kampus
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Optik dan Fotonik, Laboratorium Kimia dan Laboratorium Terpadu FMIPA UNS Jl. Ir. Sutami
Lebih terperinciPERANCANGAN SENSOR SERAT OPTIK UNTUK PENGUKURAN PERGESERAN OBYEK DALAM ORDE MIKRON MENGGUNAKAN SERAT OPTIK MULTIMODE WIDYANA
PERANCANGAN SENSOR SERAT OPTIK UNTUK PENGUKURAN PERGESERAN OBYEK DALAM ORDE MIKRON MENGGUNAKAN SERAT OPTIK MULTIMODE WIDYANA - 2406100093 PENDAHULUAN Kebutuhan suatu alat pengukuran pergeseran obyek dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Pada bagian ini akan dipaparkan prosedur pengambilan data dari penelitian ini. Namun sebelumnya, terlebih dahulu mengetahui tempat dan waktu penelitian, alat dan bahan yang dipakai
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM KONTROL FREKUENSI GETARAN AKUSTIK BERBASIS SENSOR SERAT OPTIK
PERANCANGAN SISTEM KONTROL FREKUENSI GETARAN AKUSTIK BERBASIS SENSOR SERAT OPTIK (The Design of Control System of Acoustic Vibration Frequency Based on Fiber Optic Sensor) Harmadi 1 *, Firmansyah 2, Wildian
Lebih terperinciBAB II SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK
BAB II SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK 2.1 Dasar Sistem Komunikasi Serat Optik Serat optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut,
Lebih terperinciTIPE MODULASI INTENSITAS UNTUK APLIKASI
1. Ahmad Marzuki S.Si, Ph.D............... NIP. 19680508 1997021001 2. Ir. Ary Setyawan, M.Sc, Ph.D............... NIP. 196612041995121001 3. Dra. Riyatun, M.Si............... NIP. 196802261994022001 4.
Lebih terperinciPENENTUAN RUGI-RUGI BENGKOKAN SERAT OPTIK JENIS SMF-28. Syahirul Alim Fisika FMIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta
PENENTUAN RUGI-RUGI BENGKOKAN SERAT OPTIK JENIS SMF-8 Syahirul Alim Email: arul_alim@yahoo.com Fisika FMIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstrak Telah dilakukan penelitian tentang Rugi-rugi bengkokan
Lebih terperinciOleh : Akbar Sujiwa Pembimbing : Endarko, M.Si., Ph.D
Oleh : Akbar Sujiwa Pembimbing : Endarko, M.Si., Ph.D Serat optik FTP 320-10 banyak digunakan Bagaimana karakter makrobending losses FTP 320-10 terhadap pembebanan Bagaimana kecepatan respon FTP 320-10
Lebih terperinciAPLIKASI DIRECTIONAL COUPLER DAN DOUBLE COUPLER SEBAGAI SENSOR PERGESERAN BERDIMENSI MIKRO
APLIKASI DIRECTIONAL COUPLER DAN DOUBLE COUPLER SEBAGAI SENSOR PERGESERAN BERDIMENSI MIKRO Oleh ANWARIL MUBASIROH 1109 100 708 Dosen Pembimbing Drs. Gatut Yudoyono, M.T JURUSAN FISIKA FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciPERANCANGAN SENSOR SERAT OPTIK UNTUK PENGUKURAN PERGESERAN OBYEK DALAM ORDE MIKROMETER MENGGUNAKAN SERAT OPTIK MULTIMODE
PERANCANGAN SENSOR SERAT OPTIK UNTUK PENGUKURAN PERGESERAN OBYEK DALAM ORDE MIKROMETER MENGGUNAKAN SERAT OPTIK MULTIMODE Widyana - Heru Setijono Laboratorium Rekayasa Fotonika Jurusan Teknik Fisika Fakultas
Lebih terperinciSISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK
SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK Submitted by Dadiek Pranindito ST, MT,. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM LOGO PURWOKERTO Topik Pembahasan Chapter 1 Overview SKSO Pertemuan Ke -2 SKSO dan Teori
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Tekanan Pada Serat Optik Terhadap Sistem Transmisi Data BerbasisMikrokontroler ATMega32 Dengan Akuisisi Data Menggunakan Matlab
JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. 04, No.01, Januari Tahun 2016 Analisis Pengaruh Tekanan Pada Serat Optik Terhadap Sistem Transmisi Data BerbasisMikrokontroler ATMega32 Dengan Akuisisi Data Menggunakan
Lebih terperinciSISTEM PENDETEKSI KADAR ALKOHOL BERBASIS MIKROKONTROLLER PADA MINUMAN BERALKOHOL DENGAN TAMPILAN LCD
Fibusi (JoF) Vol. 2. 1, April 2014 1 SISTEM PENDETEKSI KADAR ALKOHOL BERBASIS MIKROKONTROLLER PADA MINUMAN BERALKOHOL DENGAN TAMPILAN LCD A. F. Mustapa 1, Waslaluddin 2*, A. Aminudin 3* 1,2,3 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciKajian Rugi-Rugi Akibat Macrobending pada Serat Optik Plastik Berbasis PC
ISSN:2009 0133 Indonesian Journal of Applied Physics (2014) Vol.04 No.1 Halaman 43 April 2014 Kajian Rugi-Rugi Akibat Macrobending pada Serat Optik Plastik Berbasis PC ABSTRACT Egyn Furqon Ghozali, Mohtar
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SUMBER MEDAN MAGNETIK DINAMIK UNTUK IDENTIFIKASI ANOMALI MAGNETIK LAPISAN TANAH
Fibusi (JoF) Vol. 3 No. 2, September 2015 RANCANG BANGUN SUMBER MEDAN MAGNETIK DINAMIK UNTUK IDENTIFIKASI ANOMALI MAGNETIK LAPISAN TANAH Kartini Kartikasari 1 ; Ahmad Aminudin,; Nanang Dwi Ardi 3* 1,2,3Jurusan
Lebih terperinciFABRIKASI SENSOR PERGESERAN BERBASIS MACROBENDING SERAT OPTIK
FABRIKASI SENSOR PERGESERAN BERBASIS MACROBENDING SERAT OPTIK Oleh; Hadziqul Abror NRP. 1109 100 704 Pembimbing: Dr. Melania Suweni Muntini, M.T Ruang Sidang Fisika, 20 Maret 2012 Outline Pendahuluan Tinjauan
Lebih terperinciDAB I PENDAHULUAN. komponen utama dan komponen pendukung yang memadai. Komponen. utama meliputi pesawat pengirim sinyal-sinyal informasi dan pesawat
DAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi, terutama dalam bidang komunikasi saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Kebutuhan komunikasi dan bertukar informasi antar satu dengan
Lebih terperinciBAB III TEORI PENUNJANG. Perambatan cahaya dalam suatu medium dengan 3 cara : Berikut adalah gambar perambatan cahaya dalam medium yang ditunjukkan
BAB III TEORI PENUNJANG Bab tiga berisi tentang tentang teori penunjang kerja praktek yang telah dikerjakan. 3.1. Propagasi cahaya dalam serat optik Perambatan cahaya dalam suatu medium dengan 3 cara :
Lebih terperinciTELAAH JURNAL ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI. VOLUME 31 No. 2, November 2013 PUSAT PENELITIAN FISIKA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
TELAAH ISSN: 0125-9121 Akreditasi No: 522/Akred/P2MI - LIPI/04/2013 JURNAL ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI VOLUME 31 No. 2, November 2013 PUSAT PENELITIAN FISIKA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA TELAAH
Lebih terperinciAPLIKASI SERAT OPTIK SEBAGAI SENSOR KEKENTALAN OLI MESRAN SAE 20W-50 BERBASIS PERUBAHAN TEMPERATUR
APLIKASI SERAT OPTIK SEBAGAI SENSOR KEKENTALAN OLI MESRAN SAE 20W-50 BERBASIS PERUBAHAN TEMPERATUR Azmi Wahyu Anggita, Harmadi Program Sarjana FMIPA Universitas Andalas Jurusan Fisika, FMIPA Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan tentang metode penelitian aplikasi multimode
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan tentang metode penelitian aplikasi multimode fiber coupler sebagai sensor ketinggian permukaan bensin dan oli berbasis sensor pergeseran yang meliputi
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM PENGONTROL FREKUENSI GETARAN MENGGUNAKAN SERAT OPTIK
RANCANG BANGUN SISTEM PENGONTROL FREKUENSI GETARAN MENGGUNAKAN SERAT OPTIK Firmansyah, Harmadi Program Sarjana FMIPA Universitas Andalas Departemen Fisika, FMIPA Universitas Andalas, Padang 25163 e-mail:
Lebih terperinciTUGAS AKHIR RANCANG BANGUN SENSOR TEMPERATUR MENGGUNAKAN SERAT OPTIK PLASTIK SEBAGAI MEDIA TRANSMISI DATA PADA PLANT BOILER
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN SENSOR TEMPERATUR MENGGUNAKAN SERAT OPTIK PLASTIK SEBAGAI MEDIA TRANSMISI DATA PADA PLANT BOILER Laboratorium Rekayasa Fotonika Jurusan Teknik Fisika Surabaya, Januari 2011 Oleh:
Lebih terperinciPerkembangan bahan elektronik dan serat optik sudah mendukung. pengukurannya. Pengukuran kelembaban udara sangat penting di berbagai sektor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelembaban udara merupakan ukuran jumlah uap air di udara. Perkembangan bahan elektronik dan serat optik sudah mendukung dikembangkannya berbagai jenis sensor kelembaban
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014. Perancangan alat penelitian akan dilaksanakan di Laboratorium Elektronika
Lebih terperinciADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. tiga jenis bahan pembuat gigi yang bersifat restorative yaitu gigi tiruan berbahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, kesehatan mulut dan gigi telah mengalami peningkatan, namun prevalensi terjadinya kehilangan gigi tetap menjadi masalah klinis yang signifikan. Kehilangan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM ALAT UKUR TURBIDITY UNTUK ANALISIS KUALITAS AIR BERBASIS ARDUINO UNO
Fibusi (JoF), Vol. 4 No. 1 April 2016 RANCANG BANGUN SISTEM ALAT UKUR TURBIDITY UNTUK ANALISIS KUALITAS AIR BERBASIS ARDUINO UNO Abdul Fatah Maemunnur 1 ; Goib Wiranto 2* ; Waslaluddin 3* 1,3Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciXpedia Fisika. Optika Fisis - Soal
Xpedia Fisika Optika Fisis - Soal Doc. Name: XPFIS0802 Version: 2016-05 halaman 1 01. Gelombang elektromagnetik dapat dihasilkan oleh. (1) muatan listrik yang diam (2) muatan listrik yang bergerak lurus
Lebih terperinciANALISIS PENGGERAK PADA SISTEM PENGAMAN PINTU BER-PASSWORD
Analisis Penggerak Pada Sistem Pengaman Pintu. (Gandung Listiono) 163 ANALISIS PENGGERAK PADA SISTEM PENGAMAN PINTU BER-PASSWORD ANALYSIS OF ACTIVATOR OF PASSWORDED DOOR SECURITY SYSTEM Oleh: Gandung Listiono
Lebih terperinciPengembangan Spektrofotometri Menggunakan Fiber Coupler Untuk Mendeteksi Ion Kadmium Dalam Air
Pengembangan Spektrofotometri Menggunakan Fiber Coupler Untuk Mendeteksi Ion Kadmium Dalam Air Pujiyanto, Samian dan Alan Andriawan. Program Studi S1 Fisika, Departemen Fisika, FST Universitas Airlangga,
Lebih terperinciDISTRIBUTION OF HIGHWAY AXLE LOADS IN WEST JAVA AND METHODS OF MEASURING VEHICLE LOADING
DISTRIBUTION OF HIGHWAY AXLE LOADS IN WEST JAVA AND METHODS OF MEASURING VEHICLE LOADING T 388.314 ZUL SUMMARY DISTRIBUTION OF HIGHWAY AXLE LOADS IN WEST JAVA AND METHODS OF MEASURING VEHICLE LOADING,
Lebih terperinciAnalisis Sensor Regangan dengan Teknik Pencacatan Berbasis Serat Optik Multimode Step-Index
B22 Analisis Sensor Regangan dengan Teknik Pencacatan Berbasis Serat Optik Multimode Step-Index Muhadha Shalatin dan Agus Rubiyanto Departemen Fisika, Fakultas Ilmu Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciJURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) ( X Print) B-50
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) 2337-3520 (2301-928X Print) B-50 Analisis Pengaruh Perubahan Suhu dan Perubahan Panjang Kupasan Cladding serta Coating Terhadap Rugi Daya yang Dihasilkan
Lebih terperinciOTOMATISASI TITRASI ASAM BASA BERBASIS MIKROKONTROLER ABSTRACT
OTOMATISASI TITRASI ASAM BASA BERBASIS MIKROKONTROLER Oleh: Fahrunnisa, Arfan Eko Fahrudin, S.Si., M.Eng., Iwan Sugriwan, S.Si., M.Si. Program Studi Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Lebih terperinciADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. gelombang cahaya yang terbuat dari bahan silica glass atau plastik yang
BAB I PENDAHULUAN Pada bagian ini akan dipaparkan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. Latar belakang dari penelitian ini adalah banyaknya
Lebih terperinciANALISIS LEBAR PUNCAK SIGNAL LOSS KELUARAN DARI SENSOR FIBER OPTIK UNTUK KENDARAAN BERJALAN SEBAGAI FUNGSI KECEPATAN
ANALISIS LEBAR PUNCAK SIGNAL LOSS KELUARAN DARI SENSOR FIBER OPTIK UNTUK KENDARAAN BERJALAN SEBAGAI FUNGSI KECEPATAN Disusun oleh : WILLIAM YOHANES S M0211075 SKRIPSI PROGRAM STUDI FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciKARAKTERISASI SENSOR PHOTODIODA, DS18B20, DAN KONDUKTIVITAS PADA RANCANG BANGUN SISTEM DETEKSI KEKERUHAN DAN JUMLAH ZAT PADAT TERLARUT DALAM AIR
DOI: doi.org/10.21009/spektra.022.09 KARAKTERISASI SENSOR PHOTODIODA, DS18B20, DAN KONDUKTIVITAS PADA RANCANG BANGUN SISTEM DETEKSI KEKERUHAN DAN JUMLAH ZAT PADAT TERLARUT DALAM AIR Zulfiah Ayu Kurnia
Lebih terperinciStudi Awal Aplikasi Fiber coupler Sebagai Sensor Tekanan Gas
Studi Awal Aplikasi Fiber coupler Sebagai Sensor Tekanan Gas Samian, Supadi dan Hermawan Prabowo Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga Surabaya Kampus C Mulyorejo, Surabaya
Lebih terperinciRancang Bangun Data Logger Massa Menggunakan Load Cell
PROSIDING SKF Rancang Bangun Data Logger Massa Menggunakan Load Cell Kamirul,a), Hezliana Syahwanti,b), Afni Nelvi,c) dan Hendro M.S.,d) Program Studi Magister Fisika, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha
Lebih terperinciJURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol.6, No.1, (2017) ( X Print) B-9
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol.6, No.1, (2017) 2337-3520 (2301-928X Print) B-9 Studi Awal Fabrikasi dan Karakterisasi Directional Coupler Konfigurasi 4 4 Berbahan Serat Optik Plastik Step Index Multimode
Lebih terperinciAslam Chitami Priawan Siregar, Agus Muhamad Hatta
PENGARUH SUHU PADA PENGUKURAN PERGESERAN DENGAN MENGGUNAKAN SERAT OPTIK BERSTRUKTUR SMS (SINGLEMODE-MULTIMODE-SINGLEMODE) DAN OTDR (OPTICAL TIME DOMAIN REFLECTOMETER) Aslam Chitami Priawan Siregar, Agus
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT UKUR TINGKAT KEKERUHAN ZAT CAIR BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 MENGGUNAKAN SENSOR FOTOTRANSISTOR DAN PENAMPIL LCD
RANCANG BANGUN ALAT UKUR TINGKAT KEKERUHAN ZAT CAIR BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 MENGGUNAKAN SENSOR FOTOTRANSISTOR DAN PENAMPIL LCD Yefri Hendrizon, Wildian Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi,
Lebih terperinciFiber Optics (serat optik) Oleh: Ichwan Yelfianhar (dirangkum dari berbagai sumber)
Fiber Optics (serat optik) Oleh: Ichwan Yelfianhar (dirangkum dari berbagai sumber) Bahan fiber optics (serat optik) Serat optik terbuat dari bahan dielektrik berbentuk seperti kaca (glass). Di dalam serat
Lebih terperinciFORMULASI MATEMATIS UNTUK PERANCANGAN SISTEM ALAT UKUR BEBAN KENDARAAN BERJALAN (WIM DEVICE) Rini Khamimatul Ula, Thomas Budi Waluyo, Dwi Hanto
okakarya Ilmiah Nasional Aplikasi Optik dan Fotonik (INOF 2015) Pusat Penelitian Fisika IPI, Tangerang Selatan 9-10 Juni 2015 ISSN 2502-5279 FORMUASI MATEMATIS UNTUK PERANCANGAN SISTEM AAT UKUR BEBAN KENDARAAN
Lebih terperinciDeteksi Konsentrasi Kadar Glukosa Dalam Air Destilasi Berbasis Sensor Pergeseran Serat Optik Menggunakan Cermin Cekung Sebagai Target
Deteksi Konsentrasi Kadar Glukosa Dalam Air Destilasi Berbasis Sensor Pergeseran Serat Optik Menggunakan Cermin Cekung Sebagai Target Hilyati N., Samian, Moh. Yasin, Program Studi Fisika Fakultas Sains
Lebih terperinciPERANCANGAN PENYEBARAN DAYA PADA SINGLE-MODE FIBER DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN LITHIUM NIOBATE (LiNbO 3 ) DAN PARAFIN (C 20 H 42 )
PERANCANGAN PENYEBARAN DAYA PADA SINGLE-MODE FIBER DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN LITHIUM NIOBATE (LiNbO 3 ) DAN PARAFIN (C 2 H 42 ) Teodora Maria Meliati Sinaga*, Saktioto, Iwantono Jurusan Fisika Fakultas
Lebih terperinciPENENTUAN RUGI-RUGI KELENGKUNGAN FIBER OPTIK MODE TUNGGAL SECARA KOMPUTASI
Jurnal Komunikasi Fisika Indonesia (KFI) Jurusan Fiska FMIPA Univ. Riau Pekanbaru. Edisi Oktober 2016. ISSN.1412-2960 PENENTUAN RUGI-RUGI KELENGKUNGAN FIBER OPTIK MODE TUNGGAL SECARA KOMPUTASI Saktioto,
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. yang biasanya berbentuk sinyal listrik menjadi sinyal cahaya dan kemudian
BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Teknologi serat optik merupakan suatu teknologi komunikasi yang sangat bagus pada zaman modern saat ini. Pada teknologi ini terjadi perubahan informasi yang biasanya berbentuk
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SENSOR JARAK GP2Y0A02YK0F UNTUK MEMBUAT ALAT PENGUKUR KETINGGIAN PASANG SURUT (PASUT) AIR LAUT
PENGEMBANGAN SENSOR JARAK GP2Y0A02YK0F UNTUK MEMBUAT ALAT PENGUKUR KETINGGIAN PASANG SURUT (PASUT) AIR LAUT DEVELOPMENT OF THE DISTANCE SENSOR GP2Y0A02YK0F TO BUILD A LEVEL METER OF TIDE SEA Abdul Muid
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SENSOR BEBAN BERBASIS SERAT OPTIK SINGLEMODE-MULTIMODE-SINGLEMODE MENGGUNAKAN HIGH DENSITY POLYETHYLENE SEBAGAI MATERIAL PENAHAN BEBAN
1 RANCANG BANGUN SENSOR BEBAN BERBASIS SERAT OPTIK SINGLEMODE-MULTIMODE-SINGLEMODE MENGGUNAKAN HIGH DENSITY POLYETHYLENE SEBAGAI MATERIAL PENAHAN BEBAN Ika Puspita, Sekartedjo, Agus Muhamad Hatta Teknik
Lebih terperinciDESAIN FIBER SENSOR BERBASIS RUGI-RUGI KARENA BENDING UNTUK STRAIN GAUGE
DESAIN FIBER SENSOR BERBASIS RUGI-RUGI KARENA BENDING UNTUK STRAIN GAUGE Widya Carolina Dwi Prabekti, Ahmad Marzuki, Stefanus Adi Kristiawan Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Lebih terperinciAslam Chitami Priawan Siregar, Agus Muhamad Hatta
PENGARUH SUHU PADA PENGUKURAN STRAIN BERBASIS SENSOR SERAT OPTIK BERSTRUKTUR SMS (SINGLEMODE- MULTIMODE-SINGLEMODE) DAN OTDR (OPTICAL TIME DOMAIN REFLECTOMETER) Aslam Chitami Priawan Siregar, Agus Muhamad
Lebih terperinciBAB II ISI MAKALAH A. PENGIRIM OPTIK
BAB II ISI MAKALAH A. PENGIRIM OPTIK Pada prinsipnya fiber optik memantulkan dan membiaskan sejumlah cahaya yang merambat di dalamnya. Efisiensi dari serat optik ditentukan oleh kemurnian dari bahan penyusun
Lebih terperinciAPLIKASI OPTIK DAN FIBER OPTIK SEBAGAI SENSOR ph
SEMINAR TUGAS AKHIR APLIKASI OPTIK DAN FIBER OPTIK SEBAGAI SENSOR ph Oleh : Rahardianti Ayu K. (1106 100 042) Dosen Pembimbing : Drs. Hasto Sunarno, M.Sc PENDAHULUAN Selama dua dekade terakhir, pembangunan
Lebih terperinciOverview Materi. Redaman/atenuasi Absorpsi Scattering. Dispersi Rugi-rugi penyambungan Tipikal karakteristik kabel serat optic
Overview Materi Redaman/atenuasi Absorpsi Scattering Rugi-rugi bending Dispersi Rugi-rugi penyambungan Tipikal karakteristik kabel serat optic Redaman/Atenuasi Redaman mempunyai peranan yang sangat
Lebih terperinciKARAKTERISASI RUGI LENGKUNGAN SERAT OPTIK DENGAN OPTICAL TIME DOMAIN REFLECTOMETER UNTUK PENGGUNAANNYA SEBAGAI SENSOR PERGESERAN TANAH
KARAKTERISASI RUGI LENGKUNGAN SERAT OPTIK DENGAN OPTICAL TIME DOMAIN REFLECTOMETER UNTUK PENGGUNAANNYA SEBAGAI SENSOR PERGESERAN TANAH Tomi Budi Waluyo, Dwi Bayuwati dan Bambang Widiyatmoko Pusat Penelitian
Lebih terperinciISSN: Indonesian Journal of Applied Physics (2013) Vol.3 No.2 Halaman 163 Oktober 2013
ISSN:2089 0133 Indonesian Journal of Applied Physics (2013) Vol.3 No.2 Halaman 163 Oktober 2013 Desain Sensor Serat Optik Sederhana untuk Mengukur Konsentrasi Larutan Gula dan Garam Berbasis Pemantulan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. karakterisasi tegangan keluaran detektor terhadap pergeseran cermin. Selanjutnya,
BAB III METODE PENELITIAN Bab ketiga ini akan dijelaskan metode penelitiannya, antara lain tempat dan waktu pelaksanaan penelitian, bahan dan alat yang digunakan saat penelitian, prosedur pelaksanaan penelitian
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560
RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 Oleh : Andreas Hamonangan S NPM : 10411790 Pembimbing 1 : Dr. Erma Triawati Ch, ST., MT. Pembimbing 2 : Desy Kristyawati,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemantulan adalah perubahan arah rambat sinar ke arah sisi (medium) asal, setelah menumbuk antarmuka dua medium (Kerker, 1977). Prinsip pemantulan dalam serat
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN ANALISIS JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH) DENGAN OPTISYSTEM UNTUK PERUMAHAN PERMATA BUAH BATU I BANDUNG
PERANCANGAN DAN ANALISIS JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH) DENGAN OPTISYSTEM UNTUK PERUMAHAN PERMATA BUAH BATU I BANDUNG DESIGN AND ANALYSIS OF FIBER TO THE HOME (FTTH) NETWORK WITH OPTISYSTEM FOR PERMATA
Lebih terperinciAntiremed Kelas 12 Fisika
Antiremed Kelas 12 Fisika Optika Fisis - Latihan Soal Doc Name: AR12FIS0399 Version : 2012-02 halaman 1 01. Gelombang elektromagnetik dapat dihasilkan oleh. (1) Mauatan listrik yang diam (2) Muatan listrik
Lebih terperinciPembuatan Alat Ukur Pola Distribusi Intensitas Difraksi Cahaya Berbasis Mikrokontroller
Pembuatan Alat Ukur Pola Distribusi Intensitas Difraksi Cahaya Berbasis Mikrokontroller Akhmad Yuniar, Prawito Departemen Fisika Instrumentasi, FMIPA UI, Kampus UI Depok, 16424 akhmad_yun@yahoo.com, prawito@sci.ui.ac.id
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Nama : Timbangan Bayi. 2. Jenis : Timbangan Bayi Digital. 4. Display : LCD Character 16x2. 5. Dimensi : 30cmx20cmx7cm
49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Alat 1. Nama : Timbangan Bayi 2. Jenis : Timbangan Bayi Digital 3. Berat : 5 Kg 4. Display : LCD Character 16x2 5. Dimensi : 30cmx20cmx7cm 6. Sensor : Loadcell
Lebih terperinciPEMBAGIAN SERAT OPTIK
FIBER OPTIC CABLE Fiber Optik (Serat optic) adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Cahaya yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mulai bulan Maret 2011 sampai bulan November Alat alat yang digunakan dalam peneletian ini adalah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Optika dan Aplikasi Laser Departemen Fisika Universitas Airlangga dan Laboratorium Laser Departemen Fisika
Lebih terperinciRancang Bangun Sensor Strain Menggunakan Metode Interpolasi Lagrange Berbasis Serat Optik Berstruktur SMS (Singlemode-Multimode- Singlemode) dan OTDR
Rancang Bangun Sensor Strain Menggunakan Metode Interpolasi Lagrange Berbasis Serat Optik Berstruktur SMS (Singlemode-Multimode- Singlemode) dan OTDR Aslam Chitami Priawan Siregar Jurusan Teknik Informatika,
Lebih terperinciPERANCANGAN TIMBANGAN DAN PENGUKUR DIAMETER KAWAT TEMBAGA PADA MESIN GULUNG KAWAT TEMBAGA DENGAN MIKROKONTROLER ATmega328 ABSTRAK
PERANCANGAN TIMBANGAN DAN PENGUKUR DIAMETER KAWAT TEMBAGA PADA MESIN GULUNG KAWAT TEMBAGA DENGAN MIKROKONTROLER ATmega328 Disusun oleh : Iwan Setiawan 0822005 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI...
ABSTRACT The development of production in industrial s world requires an automatic control system to get maximum result with most minimum fault. One of automatic control system in packed beverage s production
Lebih terperinciFABRIKASI DAN KARAKTERISASI DIRECTIONAL SINGLE DAN DOUBLE COUPLER PADA BAHAN SERAT OPTIK PLASTIK STEP INDEX MULTIMODE TIPE FD
FABRIKASI DAN KARAKTERISASI DIRECTIONAL SINGLE DAN DOUBLE COUPLER PADA BAHAN SERAT OPTIK PLASTIK STEP INDEX MULTIMODE TIPE FD-620-10 LUCKY PUTRI RAHAYU NRP 1109 100 012 Dosen Pembimbing Drs. Gatut Yudoyono,
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Panjang Kupasan dan Perubahan Suhu Terhadap Pancaran Intensitas pada Serat Optik Plastik Multimode Tipe FD
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. 2 (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) B-103 Analisis Pengaruh Panjang Kupasan dan Perubahan Suhu Terhadap Pancaran Intensitas pada Serat Optik Plastik Multimode Tipe
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.
44 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium
Lebih terperinciPENENTUAN ANGKA EKIVALEN BEBAN SUMBU KENDARAAN DI RUAS JALAN PADALARANG CIANJUR
PENENTUAN ANGKA EKIVALEN BEBAN SUMBU KENDARAAN DI RUAS JALAN PADALARANG CIANJUR Wira Putranto NRP: 0021024 Pembimbing : Prof. Wimpy Santosa, Ph. D FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 20 Juli sampai 19 Oktober 2012 di Laboratorium Group THz-photonics bidang Instrumentasi Fisis dan Optoelektronika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan dan manfaat dari penelitian ini. teknologi telekomunikasi, terutama dalam era moderen seperti sekarang ini.
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan menjelaskan tentang latar belakang dari penelitian ini, Permasalahan yang belum terpecahkan, sehingga dilakukannya penelitian ini yang memiliki batasan-batasan dalam
Lebih terperinciAlat Ukur Massa Menggunakan Flexiforce Berbasis Mikrokontroler ATMega 8535
JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. 02, No. 02, Juli 2014 Alat Ukur Massa Menggunakan Flexiforce Berbasis Mikrokontroler ATMega 8535 Mardianto, Gurum Ahmad P. dan Warsito Jurusan Fisika FMIPA Universitas
Lebih terperinciPERANCANGAN ALAT PENGUKUR KECEPATAN KENDARAAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA32 DAN MODUL BLUETOOTH DBM 01
PERANCANGAN ALAT PENGUKUR KECEPATAN KENDARAAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA32 DAN MODUL BLUETOOTH DBM 01 Disusun Oleh : Nama : Mulyawan NRP : 0622038 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Serat optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Serat optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Cahaya
Lebih terperinci