ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA MADING DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA JURNAL ILMIAH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. akal dan pikiran yang sempurna diantara makhluk-makhluk ciptaannya.

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH MUHAMMADIYAH 1 WELERI TAHUN AJARAN 2013/2014

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA KALIMAT MAHASISWA THAILAND YANG BELAJAR DI UMS (ASPEK EJAAN, KEMUBAZIRAN, KEPADUAN, DAN KELOGISAN)

NASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan rangkaian bunyi yang mempunyai makna tertentu, rangkaian

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN AFIKS PADA KARANGAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SAMBI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan berkomunikasi merupakan hal yang sangat diperlukan saat

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan bahasa sebagai sarana untuk berinteraksi antar manusia.

ANALISIS BENTUK DAN MAKNA AFIKS VERBA PADA TEKS BACAAN DALAM BUKU SISWA BAHASA INDONESIA SMP/MTS KELAS VII KURIKULUM 2013

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EYD PADA MAJALAH DINDING SISWA DI SMK BATIK 1 SURAKARTA JURNAL ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA SURAT KABAR HARIAN JATENG POS EDISI JANUARI 2013 NASKAH PUBLIKASI

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berbagai hal manusia melahirkan ide-ide kreatif dengan

ANALISIS DAN KOREKSI KESALAHAN PENALARAN PADA PENGGUNAAN BAHASA PAPAN PERINGATAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA SKRIPSI

AMBIGUITAS FRASA NOMINA PADA JUDUL ARTIKEL SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS SEPTEMBER-OKTOBER 2013 NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS REDUPLIKASI PADA CERITA FABEL SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI

BAB1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan berpengaruh terhadap sistem atau kaidah

ANALISIS GEJALA BAHASA PADA KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SAWIT

PEMAKAIAN PREFIKS DALAM CERITA PENDEK DI MAJALAH ANEKA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah

MASALAH-MASALAH MORFOLOGIS DALAM PENYUSUNAN KALIMAT SISWA KELAS XSMA WAHIDIYAH KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dalam arti, bahasa mempunyai kedudukan yang penting bagi

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM BIDANG MORFOLOGI PADA KARANGAN SISWA KELAS VII G SMP NEGERI 1 GODONG NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS AFIKSASI DAN PENGHILANGAN BUNYI PADA LIRIK LAGU GEISHA DALAM ALBUM MERAIH BINTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA PENULISAN SURAT DINAS SISWA KELAS VIIIB SMP MUHAMMADIYAH 4 SAMBI BOYOLALI. Naskah Publikasi

BAB I PENDAHULUAN. alat berkomunikasi dan berinteraksi. Fungsi utama bahasa sebagai alat

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA PENULISAN PENGALAMAN PRIBADI SISWA KELAS X A SMK BATIK 2 SURAKARTA JURNAL ILMIAH

ANALISIS NOSI AFIKS DAN PREPOSISI PADA KARANGAN NARASI PENGALAMAN PRIBADI SISWA X-7 SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, bahasa Indonesia semakin berkembang. Dalam penelitiannya

PROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT AL QUR AN YANG MENGGAMBARKAN KEPRIBADIAN NABI MUHAMMAD SAW NASKAH PUBLIKASI

KELOGISAN GAGASAN PADA KALIMAT DALAM KARANGAN SISWA KELAS IX A SMP AL-ISLAM KARTASURA NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA MADING DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Kesalahan Menulis Karangan Pengalaman Pribadi Berbahasa Jawa Siswa Kelas V SD Muhammadiyah Purworejo

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA PENULISAN LATAR BELAKANG SKRIPSI MAHASISWA NON BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan dan menerima informasi atau pesan.

Oktorita Kissanti Rahayu

ANALISIS FUNGSI DAN NOSI PREFIKS PADA KARANGAN SISWA KELAS Vlll E SMP NEGERI 1 PLAOSAN, MAGETAN, JAWA TIMUR

Oleh: Dwi Astuti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

PROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AL QUR AN SURAT AR-RUM. NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BENTUK SINONIMI KATA DALAM NOVEL KOLEKSI KASUS SHERLOCK HOLMES KARYA SIR ARTHUR CONAN DOYLE NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM KARANGAN SISWA KELAS X AK 3 SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI. Oleh Tuti Mardianti ABSTRAK

ABSTRAK. Kata kunci : kesalahan kebahasaan, surat dinas, pemerintahan desa grugu.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi memunyai peranan yang sangat

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF DALAM DAKWAH DI RADIO NASKAH PUBLIKASI

INTERERENSI FONOLOGIS DAN MORFOLOGIS BAHASA JAWA KE DALAM BAHASA INDONESIA PADA PROSES PEMBELAJARAN DI SD SE-KECAMATAN KRAMAT, KABUPATEN TEGAL

KATA CINTA DALAM BAHASA INDONESIA KAJIAN MORFOLOGI DAN SEMANTIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA PENULISAN SURAT DINAS DI KANTOR KECAMATAN GEYER KABUPATEN GROBOGAN PERIODE MARET TAHUN 2012

PEMAKAIAN BAHASA GAUL PENYIAR RADIO JPI FM DALAM ACARA POPIKU PADA BULAN FEBRUARI MINGGU PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah

BAB I PENDAHULUAN. menengah. Di antara keempat kegiatan berbahasa tersebut, menulis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PROSES MORFOLOGIS KARANGAN SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 2 GATAK SUKOHARJO TAHUN AJARAN JURNAL ILMIAH

ANALISIS FUNGSI DAN FAKTOR PENYEBAB PEMAKAIAN PREFIKS. MeN- YANG DOMINAN DALAM CERPEN MAJALAH STORY EDISI 14/ TH.II/ 25 AGUSTUS - 24 OKTOBER 2010

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

I. PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan satuan pendidikan formal yang

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA PADA BUKU TEKS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS VIII SMP DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMK

Oleh Rolina Santi Harianja Trisnawati Hutagalung, S.Pd., M.Pd.

Kata Kunci : Analisis Kesalahan Berbahasa, Linguistik, Surat-surat Resmi Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan berbahasa dalam

ANALISIS CAMPUR KODE DALAM TABLOID SOCCER EDISI DESEMBER Naskah Publikasi

BAB V PENUTUP. rubrik cerita Pasir Luhur Cinatur pada majalah PS, maka diperoleh simpulan

Analisis Kesalahan Menulis Karangan Narasi Ragam Krama pada Siswa Kelas XI SMA Islam Sudirman Kaliangkrik Kabupaten Magelang

PERBANDINGAN MORFEM TERIKAT BAHASA INDONESIA DENGAN MORFEM TERIKAT BAHASA MELAYU SUBDIALEK KECAMATAN LINGGA UTARA KABUPATEN LINGGA ARTIKEL E-JOURNAL

BAB V PENUTUP. berdasarkan konteks pemakaian dibedakan atas istilah umum, dan istilah

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EJAAN DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA SWASTA TAMAN SISWA BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA MAKALAH MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAMULANG

Memahami Lafal Baku/Tidak Baku

INTERFERENSI BAHASA JAWA DALAM KARANGAN NARASI BERBAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA SURAT DINAS DI BALAI DESA BUTUH KRAJAN, KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI

ANALISIS KESALAHAN BIDANG MORFOLOGI PADA KARANGAN DESKRIPTIF SISWA SMA

KESALAHAN EJAAN PADA TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMK PN 2 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMK

BENTUK PENGACUAN EKSOFORA PADA BAGIAN LATAR BELAKANG SKRIPSI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI PERGURUAN TINGGI UMS, UNS DAN UNIVET

Oleh: RIA SUSANTI A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS RAGAM BAHASA PADA PESAN KESEHATAN DI PUSKESMAS TENGARAN SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat.

ANALISIS PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF PADA RUBRIK HUKUM DAN KRIMINAL DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI AGUSTUS-OKTOBER 2013

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang. Kenyataannya, dalam kehidupan sekarang masih ditemukan

ANALISIS FUNGSI DAN MAKNA PADA JUDUL BERITA SURAT KABAR HARIAN JAWA POS EDISI OKTOBER 2014

ANALISIS RAGAM BAHASA PADA PESAN KESEHATAN DI PUSKESMAS TENGARAN JURNAL ILMIAH. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat

ANALISIS FUNGSI DAN MAKNA AFIKS DALAM LIRIK LAGU PETERPAN SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. guna mencapai derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memiliki arti penting bagi kehidupan manusia yang ditunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam mata

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

DISFEMIA DALAM BERITA UTAMA SURAT KABAR POS KOTA DAN RADAR BOGOR

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Januari 2014 KATA BERIMBUHAN DALAM LAPORAN PRAKERIN SISWA SMK NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013

Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan pendapat, gagasan, atau ide yang sedang mereka. muka bumi ini harus diawali dengan bahasa.

ABSTRAK. Kata kunci : kesalahan kebahasaan, surat dinas, pengadilan negeri kabupaten wonosobo

NASKAH PUBLIKASI. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Bahasa, Sastra, Indonesia, dan Daerah DIAN TITISARI A

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011

ANALISIS MORFEM BAHASA MELAYU SUB-DIALEK SEKANAK DESA TINJUL KECAMATAN SINGKEP BARAT KABUPATEN LINGGA

Transkripsi:

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA MADING DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA JURNAL ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah Disusun Oleh: YAKUB PRIYONO A 310080069 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA MADING DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA YAKUB PRIYONO A 310080069 Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan bentuk kesalahan berbahasa bidang morfologi pada mading di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Tujuan yang kedua yaitu mendeskripsikan pemilihan kata yang tepat (diksi) pada mading di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Metode yang digunakan dalam menganalisis data pada penelitian ini yaitu menggunakan metode agih. Metode agih merupakan metode yang alat penentunya dari bagian bahasa yang bersangkutan itu sendiri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masih ada kesalahan-kesalahan berbahasa yang terdapat pada mading di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Kesalahan-kesalahan itu antara lain: (1) berbahasa pada mading di Universitas Muhammadiyah Surakarta terdapat 12 macam kesalahan berbahasa bidang morfologi yaitu: Penulisan prefiks di, gabungan prefiks di dengan sufiks kan, Prefiks me, gabungan prefiks me dengan sufiks i, prefiks ber, prefiks ter, konfiks ke-an, sufiks nya, simulfiks me kan, sufiks kan, Penulisan kata depan (preposisi), dan Penulisan pleonasme. (2) Wujud kesalahan berbahasa pada mading di Universitas Muhammadiyah Surakarta terdapat dua jenis yaitu, kesalahan karena penulisan kata, dan kesalahan karena pemilihan kata yang kurang tepat. Kata kunci: kesalahan berbahasa bidang morfologi, mading, diksi A. Pendahuluan Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang paling mendasar. Menulis bisa diaplikasikan dalam bentuk karya-karya, salah satunya pada majalah dinding. Mading merupakan salah satu tempat karya atau ekspresi dari seseorang yang diwujudkan melalui kreativitas-kreativitas tulisan, gambar maupun bidang yang lainnya. Mading merupakan media komunikasi yang paling praktis karena sifatnya yang sederhana dan dapat dijumpai di manapun. Penggunaan bahasa terutama bahasa kita sendiri yaitu bahasa Indonesia akan selalu diperkaya oleh para pemakai bahasa. Mereka

mempelajari ilmu bahasa secara terus menerus sejak lahir sampai meninggal yang dikenal dengan linguistik. Rohmadi, (2009: 1) menjelaskan dalam kamus linguistik bahwa Linguistik adalah ilmu tentang bahasa. Selain itu, linguistik merupakan penyelidikan bahasa secara ilmiah. Maka dari itu, linguistik mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Dalam mempelajari bahasa sebagai alat komunikasi akan terkait erat dengan yang namanya morfologi, yaitu bidang linguistik yang mempelajari bagian dari struktur bahasa yang mencakup kata dan bagian-bagian kata, yaitu morfem. Morfologi menjadi penting dalam pembelajaran bahasa karena memiliki peran penting pembentukan morfem sebagai dasar pembentukan frase, klausa, kalimat, paragraf, serta wacana (Rohmadi, 2009: 3). Mading sebagai media komunikasi, tempat karya atau ekspresi seseorang, melatih kebiasaan menulis dan membaca, dan lain sebagainya. Penulisan artikel atau wacana yang ada di mading tentunya harus baik dan benar. Mudah dibaca dan memuat berita yang baru. Selain itu, penampilan mading juga harus menarik, baik dalam hal penyusunan maupun variasi. penggunaan bahasa dalam mading biasanya terdapat beberapa kesalahan. Bahasa yang digunakan dalam mading biasanya berstruktur tidak baku atau ejaan yang tidak tepat. Selain mengesampingkan pedoman kaidahkaidah penulisan bahasa yang benar, mading hanya mengedepankan isi dari informasi yang disampaikan melalui artikel atau wacana yang ada di dalamnya, tampilan yang mengandalkan kreativitas dan imjinasi tinggi. Padahal bahasa yang baik dan benar sangat penting dalam pembuatan majalah dinding. Hal itu dapat menunjang karakteristik majalah dinding sebagai media komunikasi massa sehinggga pesan dari wacana mading dapat diterima oleh masyarakat dengan baik dan jelas. Permasalahan yang mendasar dalam penelitian ini adalah bagaimanakah wujud kesalahan berbahasa bidang morfologi pada mading di Universitas Muhammadiyah Surakarta?. Kemudian yang kedua yaitu bagaimanakah pemilihan kata yang tepat (diksi) pada mading di Universitas Muhammadiyah Surakarta?

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk kesalahan berbahasa bidang morfologi pada mading di Universitas Muhammadiyah Surakarta, dan mendeskripsikan pemilihan kata yang tepat (diksi) pada mading di Universitas Muhammadiyah Surakarta. B. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan selama dua minggu dalam mengumpulkan data. Tempat penelitian ini dilaksanakan di kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta, yang belamat di jalan A. Yani, Tromol Pos I, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo. Penelitian mengenai kesalahan berbahasa bidang morfologi pada mading di Universitas Muhammadiyah Surakarta ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Moleong (dalam Margono, 2004: 36) adalah sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang diamati. Objek pada kajian ini adalah mading yang ada di kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta dan mengalami kesalahan berbahasa bidang morfologi dalam penulisannya. Sedangkan data dalam penelitian ini adalah kesalahan berbahasa bidang morfologi serta pemilihan kata yang tepat (diksi) pada mading yang terdapat di kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Teknik Observasi Menurut Muhammad Ali (1987: 91) observasi adalah penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan terhadap objek, baik secara langsung maupun tidak langsung. Karena dengan pengamatan memungkinkan gejala-gejala penelitian dapat diamati secara langsung atau dari dekat. 2. Teknik Dokumentasi Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa dokumentasi diantaranya menggunakan foto, dan catatan-catatan kecil. Catatan-catatan

kecil tersebut peneliti gunakan untuk mencatat lokasi atau tempat di mana mading itu berasal. 3. Teknik Simak Catat Metode simak yaitu merupakan metode penyediaan data yang dilakukan dengan cara menyimak penggunaan bahasa. Dalam teknik simak catat, peneliti sebagai instrumen kunci melakukan penyimakan secara cermat, terarah, dan teliti terhadap sumber data yang sesuai dengan tujuan penelitian. Setelah dilakukan penyimakan, diteruskan pencatatan terhadap data yang relevan dan yang sesuai dengan tujuan penelitian sehingga dapat ditentukan klasifikasi data ( Subroto, 1992: 41-42). 4. Teknik Analisis Data Analisis data menurut Patton (dalam Moleong, 1988: 88) adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Analisis data secara induktif digunakan untuk menilai dan menganalisis data yang sudah difokuskan pada penelitian kesalahan berbahasa bidang morfologi pada mading secara terperinci dan terarah. Setelah semua data terkumpul secara lengkap, kemudian dilakukan analisis data. Metode yang digunakan dalam menganalisis data pada penelitian ini menggunakan metode agih. Metode agih merupakan metode yang alat penentunya dari bagian bahasa yang bersangkutan itu sendiri (Sudaryanto, 1993: 15). Analisis data bermaksud mengorganisasikan data-data yang terkumpul. Setelah terkumpul secara lengkap, data-data tersebut diatur dan diurutkan. Setelah itu, tahap selanjutnya mengelompokkan data-data berdasarkan jenis dan kategori yang sesuai. Supaya dalam pengelompokan lebih jelas diberikan kode, dan dikategorikannya. Setelah data-data yang terkumpul itu dipelajari dan ditelaah satu demi satu secara cermat, membuat rangkuman inti yang memuat masing-masing data sesuai dengan kelompokknya. Langkah selanjutnya yaitu menentukan satuan-satuan inti dan kemudian dilakukan perbandingan berkelanjutan untuk menentukan

kategori yang lebih terperinci. Setelah itu, dilakukan membuat penafsiranpenafsiran yang sesuai dengan kajian. Apabila sudah di dapat, melakukan penarikan simpulan akhir hingga ditemukan hasil pelelitian yang jelas. C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian mengenai kesalahan berbahasa pada mading yang terdapat di Universitas Muhammadiyah Surakarta dapat disajikan sebagai berikut. Data kesalahan berbahasa yang diambil dari beberapa mading yang terdapat di Universitas Muhammadiyah Surakarta. 1. Ketiga tujuan itu di kaitkan dengan apa yang dikatakan oleh Ki Hajar Dewantara. 2. Pernahkah Anda dengar bahwa seseorang dikatakan meneteskan "air mata buaya"? 3. Motif geometris berpola dasar bentuk segi empat ini memiliki arti keluhuran. 4. Maka bila bola mata kekiri, berarti dia berusaha mengingat. 5. Sepatu, tas tangan, koper, ikat pinggang, dan barang lain yang dibuat dari kulit buaya memang indah, awet, dan sangat menarik sekali. 6. Posisi yang umum menyebabkan mendengkur adalah tidur telentang. 7. Limbah adalah sumber daya alam yang telah hilang fungsinya. 8. karena usia yang masih sangat muda. 9. meningkatkan kualitas lingkungan hidup, dan menindak para pelanggar yang penyebab rusaknya lingkungan. 10. Jangan mengeluh harimu, bersyukurlah atas nafasmu. 11. Hati yang menyayangi tak kan lelah tuk bertahan, tak kan menyerah tuk berjuang, karena ia yakin adanya kebahagiaan bersama orang yg sayang kamu. 12. Harap bersegera untuk mempersiapkan diri datang ke masjid.

Analisis penelitian ini dilakukan dengan mengklasifikasikan kata yang teridentifikasi sebagai bentuk kesalahan berbahasa bidang morfologi yang diketahui dengan kata yang bercetak miring. 1. Penulisan prefiks di- Ketiga tujuan itu di kaitkan dengan apa yang dikatakan oleh Ki Hajar Dewantara. Awalan di- pada kata di kaitkan pada kalimat di atas seharusnya digabung. di + kait + kan = dikaitkan Ketiga tujuan itu dikaitkan dengan apa yang dikatakan oleh Ki Hajar Dewantara. 2. Kesalahan penulisan prefiks me- Pernahkah Anda dengar bahwa seseorang dikatakan meneteskan "air mata buaya"? Bentuk prefiks me- yang melekat pada bentuk dasar akibat morfofonemik menimbulkan bunyi nasal. Me + dengar = mendengar Penambahan fonem nasal n karena bentuk dasar dimulai dengan konsonan d. Sehingga bentuk benarnya adalah mendengar. Pernahkah Anda mendengar bahwa seseorang dikatakan meneteskan "air mata buaya"? 3. Penulisan prefiks ber- Motif geometris berpola dasar bentuk segi empat ini memiliki arti keluhuran. Bentuk prefiks ber- sebenarnya memiliki alomorf (variasi bentuk) jika melekat pada morfem tertentu. Alomorf ber- yaitu be- dan bel-.

Namun, kesalahan berbahasa pada kata bentuk apabila digabungkan dengan prefiks ber- tidak mengalami perubahan. ber + bentuk = berbentuk Motif geometris berpola dasar berbentuk segi empat ini memiliki arti keluhuran. 4. Kesalahan penulisan kata depan (preposisi) Maka bila bola mata kekiri, berarti dia berusaha mengingat. Bentuk kata depan atau preposisi ditulis terpisah dengan kata yang diikutinya. Penulisan kata depan ke- pada kata kekiri dalam kalimat di atas kurang tepat. Sesuai dengan pedoman Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), penulisan kata depan harus terpisah dengan kata yang diikutinya sehingga penulisan yang benar, yaitu ke kiri. Fungsi dari kata depan itu sendiri untuk merangkaikan kata yang satu dengan yang lainnya. Ke + kiri = ke kiri Maka bila bola mata ke kiri, berarti dia berusaha mengingat. 5. Kesalahan karena pleonasme (bentuk sangat atau sekali) Sepatu, tas tangan, koper, ikat pinggang, dan barang lain yang dibuat dari kulit buaya memang indah, awet, dan sangat menarik sekali. Penulisan kata-kata yang lebih seperti kata sangat dan sekali kurang tepat. Hal itu merupakan bentuk kemubaziran karena makna dari kedua kata tersebut sama yaitu paling dalam suatu perbandingan. Penggunaan kata-kata tersebut cukup salah satu karena kedua kata tersebut bisa saling menggantikan. (Terdapat dua jenis bentuk benar dari kesalahan di atas.)

a) Sepatu, tas tangan, koper, ikat pinggang, dan barang lain yang dibuat dari kulit buaya memang indah, awet, dan sangat menarik. b) Sepatu, tas tangan, koper, ikat pinggang, dan barang lain yang dibuat dari kulit buaya memang indah, awet, dan menarik sekali. 6. Penulisan prefiks ter- Posisi yang umum menyebabkan mendengkur adalah tidur telentang. Bentuk prefiks ter- mempunyai fungsi membentuk kata kerja pasif. Penulisan pada kata telentang yang mendapatkan prefiks ter- pada kalimat di atas dalam bahasa tulis atau lisan ragam resmi kurang tepat. Kata tersebut yang benar yaitu terlentang karena fonem pada awal kata dasar bukan r maka alomorf ter- tidak berubah. ter + lentang = terlentang Posisi yang umum menyebabkan mendengkur adalah tidur terlentang. 7. Pemakaian konfiks ke-an Limbah adalah sumber daya alam yang telah hilang fungsinya. Bentuk konfiks ke-an melekat bersama-sama dengan bentuk dasarnya. Konfiks ke-an langsung membentuk kata baru ketika melekat pada bentuk dasarnya. Konfiks ke-an saat melekat pada kata dasar hilang tidak bisa -an atau ke- terlebih dahulu. ke-an + hilang = kehilangan bukan hilang + an atau ke + hilang Limbah adalah sumber daya alam yang telah kehilangan fungsinya. 8. Pemakaian sufiks nya karena usia yang masih sangat muda. Bentuk sufiks -nya menempel pada bagian belakang bentuk dasarnya. Bentuk dasar usia dari kalimat di atas merupakan kesalahan berbahasa.

Kata tersebut apabila mendapatkan sufiks -nya berubah menjadi usianya. usia + nya = usianya karena usianya yang masih sangat muda. 9. Penulisan simulfiks me kan meningkatkan kualitas lingkungan hidup, dan menindak para pelanggar yang penyebab rusaknya lingkungan. Bentuk kata dasar yang berfonem awal p, s, k, atau t dituliskan luluh ketika mendapatkan awalan me-. Seperti kesalahan berbahasa pada kata penyebab bentuk kata dasar sebab yang berfonem awal s apabila mendapat awalan me- akan menimbulkan nasal. me-kan + sebab = menyebabkan meningkatkan kualitas lingkungan hidup, dan menindak para pelanggar yang menyebabkan rusaknya lingkungan. 10. Pemakaian sufiks kan Jangan mengeluh harimu, bersyukurlah atas nafasmu. Bentuk sufiks kan diletakkan pada bagian akhir kata. Pada kata mengeluh sudah terdapat prefiks me-. Namun dalam kalimat di atas kurang baku, sehingga perlu adanya tambahan supaya menjadi kalimat yang baku. me + keluh = mengeluh mengeluh + kan = mengeluhkan Jangan mengeluhkan harimu, bersyukurlah atas napasmu. 11. Pemakaian gabungan prefiks me- dengan sufiks i

Hati yang menyayangi tak kan lelah tuk bertahan, tak kan menyerah tuk berjuang, karena ia yakin adanya kebahagiaan bersama orang yg sayang kamu. Bentuk kata dasar yang berfonem awal p, s, k, atau t dituliskan luluh ketika mendapatkan awalan me-. Seperti pada bentuk kata dasar sayang yang berfonem awal s apabila mendapat awalan me- akan menimbulkan nasal. me +sayang = menyayang menyayang + i = menyayangi Hati yang menyayangi tak akan lelah untuk bertahan, tidak akan menyerah untuk berjuang, karena ia yakin adanya kebahagiaan bersama orang yang menyayangi kamu. 12. Penulisan gabungan prefiks di- dengan sufiks kan Harap bersegera untuk mempersiapkan diri datang ke masjid. Bentuk imbuhan awalan di- tidak mempunyai variasi bentuk. Peristiwa pengafikan dengan menggunakan prefiks di- tidak menimbulkan alomorf. Imbuhan awalan di- hanya melekat pada kata kerja pasif. Sedangkan bentuk sufiks -kan diletakkan pada bagian akhir kata. di + harap =diharap diharap + kan = diharapkan Diharapkan bersegera untuk mempersiapkan diri datang ke masjid. D. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dari penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: Masih banyaknya kesalahan berbahasa. Kesalahan-kesalahan tersebut di dominasi pada bidang morfologi, diantaranya: 1. Kesalahan penulisan prefiks di-,

2. Kesalahan penulisan prefiks me-, 3. Kesalahan penulisan prefiks ber-, 4. Kesalahan penulisan kata depan (preposisi), 5. Kesalahan karena pleonasme, 6. Kesalahan penulisan prefiks ter-, 7. Kesalahan penulisan konfiks ke-an, 8. Kesalahan penulisan sufiks nya, 9. Kesalahan penulisan simulfiks me kan, 10. Kesalahan penulisan sufiks kan, 11. Kesalahan penulisan gabungan prefiks me- dengan sufiks i, dan 12. Kesalahan penulisan gabungan prefiks di- dengan sufiks kan. Selain terdapat kesalahan-kesalahan dalam penulisannya, ditemukan juga pemilihan kata-kata yang kurang tepat, tidak berpedoman pada kaidah-kaidah bahasa yang benar, sehingga menyebabkan kerancuan kalimat yang membuat maknanya menjadi kurang jelas.

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Muhammad. 1987. Penelitian Kependidikan & Strategi. Bandung; Angkasa. Chaer, abdul. 2008. Morfologi Bahasa Indonesia, (Pendekatan Proses). Jakarta: Rineka Cipta. Imron, Ali. 2003. Metode Pengkajian Sastra, Teori dan Aplikasi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Kutha ratna, Nyoman. 2010. Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmuilmu Sosial Humaniora pada Umumnya.Yogyakarya: Pustaka Pelajar. Mahsun. 2007. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode dan Tekniknya. Jakarta: Rajawali Pers. Edisi Revisi. Margono. 2000. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. ------------ 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Markhamah, dkk. 2011. Analisis Kesalahan dan Karakteristik Bentuk Pasif. Surakarta: Jagad Abjad. Moleong, Lexy J. 1988. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Depdikbud. ------------------- 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: remaja Rosdyakarya. Edisi Revisi. Pamungkas. 1972. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Surabaya: Giri Surya. Pateda, Mansoer. 1989. Analisis Kesalahan. Flores: Nusa Indah. Rohmadi, dkk. 2009. Morfologi, Telaah Morfem dan Kata. Surakarta: Yuma Pustaka. Rohmadi, dkk. 2010. Morfologi, Telaah Morfem dan Kata. Surakarta: Yuma Pustaka. Subroto, Edi. 1992. Pengantar Metode Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Tarigan, Henry Guntur. Dkk. 1990. Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung: Angkasa.