memiliki lokalitas kuat, yaitu kedekatannya dengan alam dan arsitektur asli Amerika (antara lain rumah pertanian, padang rumput dan memori peradaban

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM ARSITEKTUR FRANK LLOYD WRIGHT

INTERIOR Konsep interior kontemporer (Materi pertemuan 9 )

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

RUMAH USONIAN SEBAGAI PENERAPAN ARSITEKTUR ORGANIK FRANK LLOYD WRIGHT

Nama Mata Kuliah : Arsitektur Moderen dan Pasca Moderen Kode Mata Kuliah : AR 35214

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. I.1.1. Perkembangan arsitektur dan urbanisme

BAB III KONSEP PERANCANGAN PUSAT ILMU PENGETAHUAN DAN KEBUDAYAAN RUSIA

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan untuk fasilitas-fasilitas pendukungnya. menginap dalam jangka waktu pendek.

BAB V KAJIAN TEORI. Tema desain menjadi sebuah konsep untuk merancang dan membuat

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAGIAN 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Kebutuhan akan pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipungkiri

PROSES BERARSITEKTUR DALAM TELAAH ANTROPOLOGI: Revolusi Gaya Arsitektur dalam Evolusi Kebudayaan

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Institut Seni

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penjajahan Belanda di Indonesia membawa pengaruh penting bagi aspek

GALERI ARSITEKTUR JAKARTA

Kementerian Pendidikan Nasional merupakan lembaga pemerintahan yang bertugas meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. salah satu langkah yang di

BAB IV ANALISIS PROYEK

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

MATA KULIAH TEORI DAN METODE PERANCANGAN ARSITEKTUR 2

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. media atau sarana yang digunakan untuk mengekspresikan diri. Musik adalah

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II Arsitektur Post Modern (Materi pertemuan 2)

Contoh Penerapan Riset Desain Interior dalam Menghasilkan Konsep Desain

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Pengertian Judul

PUSAT DESAIN SURABAYA PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR RICHARD MEIER

BAB I PENDAHULUAN. maju, salah satunya adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

PENDAHULUAN Introduction to Architecture

RENCANA PERKULIAHAN DI 4275

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II Gaya Arsitektur Dekonstruksi (Materi pertemuan 3)

BAB III TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORERIKAL PENDEKATAN ARSITEKTUR ORGANIK PADA TATA RUANG LUAR DAN DALAM HOMESTAY DAN EKOWISATA SAWAH

BAB III METODE PERANCANGAN. Pembahasan yang dikemukakan dalam bagian bab ini ditujukan untuk

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR I Pengertian Perkembangan Arsitektur (Materi pertemuan 1 dan 2)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan gaya tipografi Swiss yang dikenal dengan International Typographic Style

APLIKASI REGIONALISME DALAM DESAIN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB II KAJIAN LITERATUR

BAB I PENDAHULUAN HOTEL INNA DIBYA PURI SEBAGAI CITY HOTEL DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. kekhasan sejarah dan budaya tersendiri, salah satunya adalah Nanggroe Aceh

BAB II STEP BY STEP, UNDERSTANDING THE WHOLE PICTURE

BAB V KAJIAN TEORI. memanfaatkan lingkungan seperti pemanfaatan limbah peti kemas.

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah bidang bangunan. Pembangunan gedung-gedung saat ini

PENELUSURAN HISTORIS MELALUI VISUAL BANGUNAN ART DECO. SEBUAH UPAYA BUFFER KUALITAS WAJAH KOTA KE ERA KOMERSIALISASI DI MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Sumber:

DEKONSTRUKSI PADA ZAMAN ARSITEKTUR POST MODERN

1. BAB I INTRODUCTION. perbelanjaan dengan tema besar Post-Modern Vernacularism. Adapun definisi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Desain Interior I ( Pengantar )

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. sering terlewatkan, dalam sejarah arsitektur dunia (Curtis, 1988:10). India

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. besar ke kota Medan (Sinar, 1996). Orang Cina dan Jawa didatangkan sebagai kuli

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Muhamad Fakhri Aulia. Argumentasi

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

kesulitan tertentu, sehingga tahapan desain diakhiri dengan solusi terhadap kesulitan-kesulitan tersebut. Melalui penjelasan di atas, solusi desain me

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri kreatif saat ini telah memasuki era yang sangat

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemilihan Studi

BAB I PENDAHULUAN. 1. Judul. 2. Pengertian Judul COMPUTER CENTRE

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi

TEORI DAN KONSEP PERANCANGAN RUANG DALAM

BAB I PENDAHULUAN. pemakaian energi karena sumbernya telah menipis. Krisis lingkungan sangat mempengaruhi disiplin arsitektur di setiap

BAB I PENDAHULUAN. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2007) ekonomi gelombang ke-4 adalah

Landasan Konseptual Perencanaan dan Perancangan. Pengembangan Kawasan Kerajinan Gerabah Kasongan BAB I PENDAHULUAN

ARSITEKTUR KONTEMPORER ARSITEKTUR KONTEMPORER

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang kaya dengan hasil pertanian serta

BAB I PENDAHULUAN. 2 (dua) orang Sarjana Arsitektur yaitu Ir. Muhammad Hasan (alm) dan Ir. M.

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas lembaga pendidikan dan kurikulum yang digunakan menjadi. lulusan tersebut akan memiliki profesionalitas yang baik pula.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KAJIAN TEORI. Pengembangan Batik adalah arsitektur neo vernakular. Ide dalam. penggunaan tema arsitektur neo vernakular diawali dari adanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

PUSAT PELATIHAN MUSIK PULOMAS DENGAN PENERAPAN ARSITEKTUR KINETIK UNTUK PENGOPTIMALAN BENTUK RUANG BERDASARKAN SUARA

CUBISM (materi pengayaan)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KOMPETENSI LULUSAN S2 MAYOR ARSITEKTUR LANSKAP (ARL)

HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA SARANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Validitas Posisi Yang Dimiliki Arsitektur

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dalam bahasa Indonesia merupakan peristiwa yang benar-benar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PUSAT INFORMASI BATIK di BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latarbelakang Latarbelakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemilihan Studi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pembaharuan dalam pemanfaatan hasil teknologi pendidikan untuk proses belajar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LAPORAN TUGAS AKHIR

PENGARUH FAKTOR INTERNAL KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PUSAT KERAJINAN KUNINGAN DAN TEMBAGA PAMUNGKAS GALLERY BOYOLALI SKRIPSI

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dihadapi dalam proyek Sekolah Tinggi Arsitektur. Pembahasan dibagi dalam 4 aspek yaitu

BAB III METODE PERANCANGAN. Berdasarkan obyek yang akan dirancang yaitu Perancangan Pusat

PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR PADA STASIUN PASAR MINGGU

BAB I PENDAHULUAN. Analisis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh

Transkripsi:

2 memiliki lokalitas kuat, yaitu kedekatannya dengan alam dan arsitektur asli Amerika (antara lain rumah pertanian, padang rumput dan memori peradaban suku Indian) dan hidup dalam masa transisional menuju era modern abad 20 dengan pemikiran teori arsitektur baru, material dan teknologi baru, Frank Lloyd Wright memiliki keunikan yang membuatnya berbeda dari para arsitek sejamannya yang menerapkan arsitektur eklektik (akhir abad 19) atau yang kemudian international style (tahun 1920-50an). Ketika pemikiran modern diberikan pada seorang arsitek seperti Frank Lloyd Wright yang memiliki latar belakang kelokalan dan kedekatan dengan alam dan seni yang kuat, maka karya arsitektur yang dihasilkannya memiliki keunikan, yaitu memiliki kompatibilitas dengan jaman, baik di jaman arsitektur Modern (1900-1960an) sampai ke jaman arsitektur Postmodern (1970an dan setelahnya). Frank Lloyd Wright dianggap sebagai salah satu arsitek Amerika paling berpengaruh di abad 20, telah mewariskan gaya arsitektural yang terpisah dari pengaruh Eropa, juga memasukkan ide bahwa bangunan dapat berada dalam harmoni dengan lingkungan alam dan manusia. Wright menghasilkan ide-ide Organic Architecture, Prairie Style, Textile Concrete Block, Hemicycle Design dan mengembangkan konsep rumah Usonian. Iapun menyumbangkan ide urban dengan konsep Broadacre City. Karya-karyanya merupakan contoh orisinil dan inovatif, dimana ia juga seringkali mendesain secara menyeluruh sampai ke elemen interior bangunannya seperti perabot dan stained glass.

3 Skema 1.1. Arsitektur Frank Lloyd Wright dan Arsitektur Modern Sumber : Sumalyo, 1997 dan konstruksi Peneliti, 2014 Ditinjau dari masa atau periode ia berkarya, Frank Lloyd Wright termasuk dalam jajaran arsitek Modern. Namun, jika dilihat dari hasil karya arsitekturnya, Frank Lloyd Wright memiliki keunikan yang membedakannya dari Arsitektur Modern Internasional. Ketika Arsitektur Modern Internasional kemudian mengalami kemunduran, tereduksi menjadi produk tanpa kekayaan bentuk dan makna, yang dalam perkembangannya memunculkan arsitektur Postmodern, Arsitektur Frank Lloyd Wright tidak mengalami nasib yang sama. Dengan mengikuti perjalanan karya-karya arsitektur Frank Lloyd Wright, peneliti ingin menelusuri Arsitektur Frank Lloyd Wright yang memiliki memiliki kompatibilitas dengan jaman. Dimana peneliti melihat bahwa : (1) Arsitektur Frank Lloyd Wright merupakan alternatif terhadap dominasi Arsitektur Modern

4 Internasional (International Style), serta (2) terdapat indikasi adanya pemikiran Postmodern di dalam Arsitektur Frank Lloyd Wright yang memasukkan kembali unsur kelokalan dan sejarah ke dalam Arsitektur Modern. Melalui penelitian ini, peneliti memiliki harapan dapat meneliti teori, konsep dan metode tokoh Frank Lloyd Wright, untuk memperkaya pemahaman mengenai proses berarsitektur, juga dapat melihat kompatibilitas Arsitektur Frank Lloyd Wright dengan jaman, dengan menelusuri adanya pemikiran Arsitektur Postmodern di dalam Arsitektur Frank Lloyd Wright. Skema 1.2. Sumbangan pengetahuan dari penelitian tentang Frank Lloyd Wright Sumber : Konstruksi Peneliti, 2014

5 I.2. Permasalahan Penelitian Pertanyaan yang menjadi bahasan dalam penelitian ini adalah : 1. Apa ideologi, konsep dan metode yang dikembangkan oleh Frank Lloyd Wright dalam membangun/mendesain karya-karya arsitekturnya? 2. Apakah ada hubungan antara pemikiran Arsitektur Postmodern dengan ideologi, konsep dan metode yang dikembangkan Frank Lloyd Wright? I.3. Keaslian Penelitian Penelitian tentang perkembangan arsitektur, yaitu tentang arsitek dan karyanya, juga tentang sejarah dan perancangan arsitektur telah cukup banyak dilakukan. Berdasarkan penelusuran penelitian-penelitian yang telah dilakukan, ditemukan beberapa penelitian yang mempunyai keterkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan, yaitu : 1. Penelitian berjudul Dekonstruksi dalam Arsitektur, kajian pada konsep dan metode pada karya-karya dekonstruksi oleh Adityarini Natalisa (2002), menggunakan metode. 2. Penelitian berjudul Postmodernisme dalam Arsitektur, kajian pada konsep dan metode perancangan formal pada karya-karya postmodern oleh Ikhwanuddin (2001), menggunakan metode.

6 3. Penelitian berjudul Eklektikisme dan Gaya Arsitektur Eklektik di Amerika Serikat, kajian konsep dan prinsip-prinsip perancangan oleh Afifah Harisah (2005), menggunakan metode. 4. Penelitian berjudul Bernard Tschumi, kajian teori, metode dan aplikasi oleh Prima Widia Wastuty (2007), menggunakan metode. 5. Penelitian berjudul Arsitektur Minimalis, kajian konsep dan prinsip desain Arsitektur Minimalis oleh Harry Kurniawan (2008), menggunakan metode. 6. Penelitian berjudul Kisho Kurokawa: Teori, Metode dan Aplikasi, oleh Mashuri (2009), menggunakan metode. 7. Penelitian berjudul Strategi dan aplikasi pendekatan Kontekstual dalam Perancangan karya arsitektural Renzo Piano, kajian pendekatan Kontekstual dalam perancangan karya Renzo Piano, oleh Muhamad Ridha Alhamdani (2010), menggunakan metode. 8. Penelitian berjudul Le Corbusier, Penerapan 5 butir Arsitektur Baru, kajian penerapan metode arsitektur Le Corbusier oleh Rony Setia Siswadi (2010), menggunakan metode. Penelitian berjudul Pemikiran Postmodern dalam Arsitektur Frank Lloyd Wright, memiliki perbedaan dalam judul (objek penelitian), namun memiliki persamaan dalam metode (content analysis) dan fokus penelitian (metode dan prinsip-prinsip desain) dengan penelitian-penelitian di atas. Persamaan dan

7 perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya dapat dilihat dari tabel berikut : Tabel 1.1. Daftar Penelitian sebelumnya yang terkait No. Judul Tahun Topik Penelitian Metode Penelitian 1 Dekonstruksi dalam Arsitektur 2002 Dekonstruksi 2 Post Modern dalam Arsitektur : 2004 Postmodern Kajian Metode Perancangan Formal 3 Eklektikisme dan Gaya Arsitektur Eklektik di Amerika Serikat 2005 Eklektikisme 4 Bernard Tschumi : Teori, Metode dan Aplikasi 2007 Bernard Tschumi 5 Arsitektur Minimalis 2008 Arsitektur Minimalis 6 Kisho Kurokawa: Teori, Metode 2009 Kisho dan Aplikasi Kurokawa 7 Strategi dan aplikasi pendekatan Kontekstual dalam Perancangan karya arsitektural Renzo Piano 8 Le Corbusier, Penerapan 5 butir Arsitektur Baru 9 Pemikiran Postmodern dalam Arsitektur Frank Lloyd Wright 2010 Renzo Piano 2010 Le Corbusier Contet 2014 Frank Lloyd Wright Sumber : Daftar Penelitian UGM, konstruksi Peneliti, 2014 Fokus Penelitian Metode dan Teori, metode dan aplikasi Pendekatan Kontekstual Penerapan Metode dalam karya Teori, metode dan aplikasi Kebaruan dalam penelitian ini adalah obyek pembahasan penelitian yaitu teori, metode dan aplikasi arsitektur Frank Lloyd Wright. Serta nilai kompatibilitas arsitektur Frank Lloyd Wright dengan jaman, melalui penelusuran adanya pemikiran Arsitektur Postmodern dalam arsitektur yang dihasilkannya.

8 I.4. Tujuan Penelitian 1. Mengidentifikasi ideologi, konsep dan metode yang dikembangkan oleh Frank Lloyd Wright dalam karya-karya arsitekturnya. 2. Menganalisis adanya pemikiran arsitektur Postmodern di dalam keunikan arsitektur Frank Loyd Wright. I.5. Manfaat Penelitian Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : a. Akademisi dan Mahasiswa : Sebagai literatur mengenai konsep, teori dan metode dan sebagai bahan kajian-akajian akademis lebih lanjut. Sebagai referensi mengajar terutama yang berkaitan dengan teori dan perancangan arsitektur, dan sebagai referensi untuk penelitian serupa dengan topik berbeda atau yang lebih khusus b. Praktisi : Sebagai literatur dan sebagai referensi dan memperluas wawasan untuk mendesain karya-karya dan menjadi bahan pemahaman lebih jauh tentang Frank Lloyd Wright dan sumbangannya dalam arsitektur c. Masyarakat umum : Sebagai literatur mengenai Frank Lloyd Wright sebagai salah satu hasil akhir dari proses kerja arsitek atau konsultan arsitek.