ANALISIS TENTANG KOMPETENSI PROFESIONAL DAN PEDAGOGIK GURU DALAM MERANCANG PERANGKAT PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN IPS SMP DAN MTs DI KOTA DUMAI

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMAKASIH... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii BAB I PENDAHULUAN...

Unnes Physics Education Journal

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

KAJIAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI SMP KOTA SEMARANG 1. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran. Agar proses

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pendidikan Guru Agama (PGA) Muhammadiyah Sambi. PGA Muhamadiyah

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Dalam pengembangan pendidikan di Indonesia pihak

Upaya Peningkatan Kompetensi Pedagogik dan Profesional dalam Kegiatan MGMP Bahasa Inggris SMA Sumatera Barat

PENGEMBANGAN PROFESI GURU SD/MI. Udin S. Sa ud, Ph.D

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dilakukan berdasarkan rancangan yang terencana dan terarah

KATA KUNCI: GURU PROFESIONAL, KOMPETENSI PEDAGOGIK, KOMPETENSI PROFESIONAL, KINERJA

Diajukan Oleh: Friska Tiananda A

BAB I PENDAHULUAN. pemikiran. Walaupun secara luas lupa akan susunan kalimatnya, namun jika kita

BAB I PENDAHULUAN. mungkin proses belajar mengajar akan berhasil dengan lancar dan baik.

Kata Kunci: Guru Profesional, kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kinerja

Permendiknas No.16 Tahun 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kopetensi Guru

Analisis Kebutuhan Pelatihan Kompetensi Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan kompetensi setiap individu akan berkembang sesuai dengan jenjang

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. maka dikemukakan kesimpulan sebagai berikut:

V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. simpulan, implikasi dan saran dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Pemahaman wawasan dan landasan kependidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dibuktikan dengan sertifikat pendidik yang kemudian disebut dengan

PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dalam masyarakat, karena dengan pendidikan, manusia dapat

PENGEMBANGAN INSTRUMEN UJI KOMPETENSI GURU

INDIKATOR ESENSIAL Menjelaskan karakteristik peserta. didik yang berkaitan dengan aspek fisik,

KISI-KISI PENGEMBANGAN SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2012

KISI- KISI SOAL UJI KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN. Kompetensi Guru Mapel (Kompetensi Dasar) Kompetensi Inti Guru (Standar Kompetensi)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pendidikan yang dilakukan pemerintah saat ini sangatlah

Standard Guru Penjas Nasional (Rumusan BSNP)

PENGARUH PELAKSANAAN MGMP IPA TERPADU DAN SUPERVISI AKADEMIK OLEH KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA SMP/MTS SE-KOTA MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. ajar dan pengalaman belajar yang di programkan, direncanakan dan dirancang

KEMAMPUAN GURU MATEMATIKA DALAM MENERAPKAN PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM 2013 PADA KELAS VII SMP NEGERI 2 BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN MATEMATIKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Mutu pendidikan di Indonesia saat ini belum tercapai seperti yang

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN Kompetensi Guru Mata Pelajaran (Kompetnsi Dasar)

KOMPETENSI ALUMNI PG PAUD FIP UNNES DI LEMBAGA PENDIDIKAN

PROBLEMATIKA KOMPETENSI DAN PROFESIONALISME GURU

BAB IV ANALISIS DATA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI DI MTs NEGERI KECAMATAN WINONG KABUPATEN PATI

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATERI PEDAGOGIK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di SMP Negeri 1 Bandar Lampung, SMP Negeri 2

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern yang menuntut spesialisasi dalam masyarakat yang. semakin kompleks. Masalah profesi kependidikan sampai sekarang

STANDAR KOMPETENSI GURU (Permendiknas No. 16 Tahun 2007)

PERBEDAAN PENILAIAN KEPALA SEKOLAH DAN PENILAIAN DIRI SENDIRI TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PRODUKTIF DI SMKN 1 PARIAMAN

III. METODE PENELITIAN. dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta atau. baru dan menaikan tingkat ilmu serta teknologi.

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

SOSIALISASI DAN PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 / 34

II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Deskripsi Teoritis Tinjauan tentang Guru, Kompetensi, Kompetensi Pedagogik, dan PAUD

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN NAUTIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

JURNAL. Profil Kompetensi Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Matematika UN PGRI Kediri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kountur (Wiwid, 2006:48) Penelitian deskriftif adalah jenis penelitian yang

KISI-KISI SOAL UKG 2015 BAHASA JEPANG KOMPETENSI GURU MAPEL (KG)

KOMPARASI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU AKUNTANSI YANG SUDAH DAN BELUM MENGIKUTI SERTIFIKASI. Oleh : Wilis Puspita Dewi ABSTRACT

BAB IV STANDAR KOMPETENSI GURU. Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami standar

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. penelitian yang berjudul Pengaruh Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi

PEDOMAN PENILAIAN PROFIL KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR

I. PENDAHULUAN. Semua warga Negara Indonesia dituntut aktif serta dalam pembangunan. nasional. Pembangunan nasional pada hakekatnya adalah membangun

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI GURU GURU TAHUN Kompetensi Guru Mata Pelajaran (Kompetnsi Dasar)

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kerangka dan tujuan organisasi.masalah kompetensi itu menjadi penting,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peranan guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Permendiknas No. 16 Tahun 2007, guru harus memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tugas yang mudah, karena sumber daya manusia yang berkualitas bukan hanya

Widya Miftahul Sholeha, Umi Chotimah, Kurnisar Universitas Sriwijaya

DESKRIPSI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU KIMIA PADA MATERI HIDROKARBON

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Anggis Nusantri, 2014 Kompetensi Guru Seni Budaya Dalam Meingplementasikan Kurikulum 2013

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KIMIA

BAB I PENDAHULUAN. dengan eksistensi pendidikan. Jika pendidikan memiliki kualitas tinggi, maka

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL STANDAR KOMPETENSI GURU KURIKULUM 2006 (KTSP)

Oleh: Drs.NANA DJUMHANA M.Pd PRODI PGSD FIP UPI

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN ALAT MESIN PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN Kompetensi Guru Mata Pelajaran (Kompetensi Dasar)

MATA PELAJARAN : MEKATRONIKA JENJANG PENDIDIKAN : SMK

KISI-KISI SOAL PLAMBING DAN SANITASI

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, tanpa keikutsertaannya kegiatan belajar-mengajar tidak akan. berjalan dengan baik. Sebagaimana dikemukakan Mulyasa:

BAB V PENUTUP. yang bersertifikat pendidik di Kabupaten Kulon Progo dilihat dari segi. kesimpulan yang lebih rinci sebagi berikut:

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. 3. Kompetensi pedagogik berpengaruh langsung terhadap tinggi rendahnya

KISI-KISI SOAL UKG 2015 BAHASA ARAB

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN BAHASA MANDARIN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam upaya membantu siswa untuk mencapai tujuan, maka guru harus

Kompetensi Dasar. perencanaan program. rangka implementasi

MATA PELAJARAN TARI (SMK) Standar Kompetensi Guru KD

BAB III METODE PENELITIAN. Prosedur penelitian merupakan gambaran tahapan atau langkah-langkah

DAFTAR ISI... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia kompetensi berarti kewenangan. kuantitatif. Johnson (dalam Usman 2006: 14) menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kegiatan pelaksanaan pendidikan di sekolah, guru merupakan orang yang

Journal of Physical Education and Sports

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

PENGEMBANGAN KOMPETENSI KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PENDIDIK ANAK USIA DINI DI KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR

DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... LAMPIRAN-LAMPIRAN... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

KISI-KISI SOAL UKG 2015 BAHASA INGGRIS

Potret Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional Guru Mata Pelajaran IPA dan IPS (Studi Kasus : SMP N 1 Salatiga) Artikel

BAB I PENDAHULUAN. adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan moral siswa.

ISSN E-ISSN Volume 11 Nomor 2 (2017) UPAYA PENINGKATAN KOMPETESI PROFESIONALISME GURU IPS KABUPATEN JEMBER

PERANAN MGMP PENJAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU PENJAS. Oleh. Drs. Andi Suntoda S., M.Pd.

Transkripsi:

ANALISIS TENTANG KOMPETENSI PROFESIONAL DAN PEDAGOGIK GURU DALAM MERANCANG PERANGKAT PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN IPS SMP DAN MTs DI KOTA DUMAI Hendripides dan Rina Selva Johan Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Riau Email : hendripides@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan tentang kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik guru dalam merancang perangkat pembelajaran mata pelajaran IPS pendekatan kurikulum 2013 di SMP dan MTs se Kota Dumai. Rancangan penelitian ini pada dasarnya merupakan penelitian deskriptif dan eksploratif. Variabel penelitian dideskripsikan berdasarkan kompetensi professional (2 indikator) dan kompetensi pedagogik (12 indikator). Hasil penelitian ini menunjukkan dari 39 responden hanya 13 orang yang masuk dalam kategori sangat baik dan 26 orang masuk dalam kategori baik dilihat dari kompetensi professional guru dalam merancang perangkat pembelajaran dan 13 orang yang masuk dalam kategori sangat baik, 26 orang masuk dalam kategori baik jika dilihat dari kompetensi pedagogik guru dalam merancang perangkat pembelajaran pendekatan kurikulum 2013. Kata kunci : Kompetensi profesional dan pedagogik LATAR BELAKANG PENELITIAN Sebagai pendidik profesional, guru bukan saja dituntut melaksanakan tugasnya secara profesional, tetapi juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan profesional sebab guru (kompetensi professional dan pedagogik) berpengaruh terhadap proses belajar mengajar. Kompetensi pedagogik dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 merupakan kemampuan yang berkenaan dengan pemahaman peserta didik dan pengelola pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Selain kompetensi pedagogik, kompetensi profesional juga dibutuhkan dalam proses belajar mengajar. Menurut Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 kompetensi profesional merupakan kemampuan guru dalam penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan bidang masing-masing. Permasalahan penting yang mendasari penelitian ini adalah adanya indikasi rendahnya tingkat kompetensi pedagogik dan profesional guru mata pelajaran IPS SMP/MTs se kota Dumai. Informasi ini diperoleh ketika penulis di undang 4 kali (kurun waktu 2011-2014) nara sumber dan pendampingan pembuatan perangkat pembelajaran (silabus, pengembangan silabus dan sistem penilaian, RPP, bahan ajar, media pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran) pada kegiatan musyawarah guru kegiatan (MGMP) IPS SMP dan MTs. Sehubungan dengan kondisi di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang Analisis tentang Kompetensi Profesional dan Pedagogik Guru dalam Merancang Perangkat di Kota Dumai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan tentang kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik guru dalam merancang perangkat pembelajaran mata pelajaran IPS di SMP dan MTs se Kota Dumai. 58

Pekbis Jurnal, Vol.7, No.1, Maret 2015 : 58-64 KAJIAN PUSTAKA Kompetensi Profesional Menurut Iskandar Agung (2012) kompetensi profesional mengacu pada pengertian kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan Standar Nasional Pendidikan. Secara lebih spesifik menurut Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru, standar kompetensi ini dijabarkan ke dalam lima kompetensi inti, yaitu: 1. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. 2. Menguasai standar kompetensi, dan kompetensi dasar mata pelajaran atau bidang pengembangan yang diampu. 3. Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif. 4. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif. 5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri. Kompetensi Pedagogik Menurut Badan Standar Pendidikan Nasional (dalam Jejen Musfah, 2011) yang dimaksud dengan kompetensi pedagogik adalah kemampuan dalam pengelolaan peserta didik yang meliputi (a) pemahaman wawasan atau landasan kependidikan; (b) pemahaman tentang peserta didik; (c) pengembangan kurikulum/silabus; (d) perancangan pembelajaran; (e) pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis; (f) evaluasi hasil belajar; dan (g) pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru telah menggarisbawahi 10 kompetensi inti yang harus dimiliki oleh guru terkait dengan standar kompetensi pedagogik. Kesepuluh kompetensi inti tersebut adalah sebagai berikut: 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, kultural, emosional, dan intelektual. 2. Menguasai teori-teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. 3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran atau bidang pengembangan yang diampu. 4. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik. 5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran. 6. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. 7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik. 8. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar. 9. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran. 10. Malakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran 59

METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di SMP dan MTs se Kota Dumai, dimulai pada bulan April-Oktober 2014. Variabel Penelitian Kompetensi guru adalah kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban secara bertanggung jawab dan layak serta kemampuan dan kewenangan guru dalam melaksanakan profesi keguruannya. Kompetensi guru yang akan diuraikan meliputi variabel dan indikator sebagai berikut: a. Kompetensi profesional adalah kemampuan guru dalam menguasai pembelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan bidangnya masingmasing. Kompetensi profesional dapat diukur dengan menggunakan indicator penilaian perencanaan pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013: 1. Kejelasan dan urutan materi ajar 2. Kesesuai strategi pembelajaran (metode dan pendekatan) dengan tujuan pembelajaran dan materi ajar. b. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan yang berkenaan dengan pemahaman peserta didik dan pengelola pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Kompetensi pedagogik dapat diukur dengan menggunakan indikator: 1. Kesesuaian Antar kompetensi Dasar dari KI 1, KI 2, KI 3, dan KI 4 2. Kesesuaian Rumusan Indikator Pencapaian dengan kompetensi Dasar (dari KI 1, KI 2.KI 3, dan KI 4) yang akan dicapai. 3. Kesesuaian Perumusan Tujuan Pembelajaran dengan Indikator Pencapaian Kompetensi. 4. Kesesuaian Materi Pembelajaran dengan Indikator dankompetensi Dasar yang akan dicapai. 5. Kesesuaian Strategi Pembelajaran dengan Karakteristik Peserta Didik. 6. Kejelasan Skenario Pembelajaran (langkah-langkah kegiatan Pembelajara) dengan Tujuan yang akan dicapai. 7. Skenario Pembelajaran (langkah langkah kegiatan pembelajaran) Menggambarkan Active Learning dan Mencerminkan Scientific Learning. 8. Ketepatan Kegiatan Penutup dalam Pembelajaran. 9. Penilaian Mencakup Aspek Aspek Kompetensi Dasar dari KI 1, KI 2, KI 3, dan KI 4 yang Harus Dicapai. 10. Kesesuaian Teknik Penilaian dengan Indikator/ Kompetensi yang akan dicapai. 11. Kelengkapan Perangkat Penilaian (soal, kunci, rubrik penilaian). 12. Keterpaduan dan kesinkronan antar Komponen antar komponen dalam RPP. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan eksploratif. Data yang terkumpul dianalisis dengan cara mendeskripsikan secara sistematis, faktual, dan akurat melalui tabel frekuensi dan presentase tentang fakta-fakta, sifat-sifat populasi, dan objek tertentu sesuai dengan variable penelitian. 60

Pekbis Jurnal, Vol.7, No.1, Maret 2015 : 58-64 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru mata pelajaran IPS SMP dan MTs se Kota Dumai yang berjumlah 78 orang (data MGMP per November 2013), indikator pupulasi untuk dijadikan sampel adalah guru yang telah disertifikasi sampai dengan tahun 2013 berjumlah 39 orang. Teknik Pengumpulan Data Dalam upaya memperoleh data yang diperlukan, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: a. Kuesioner (Angket) Pengumpulan data dengan cara membuat daftar pertanyaan dalam bentuk tabel kuesioner yang berkaitan dengan kompetensi pedagogik dan profesional guru di SMP/MTs se Kota Dumai. Pertanyaan dalam angket menggunakan lima alternatif jawaban, masing-masing diberi bobot sebagai berikut: Sangat tidak baik = 1 Tidak baik = 2 Kurang baik = 3 Baik = 4 Sangat baik = 5 b. Observasi Pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan dengan sistematika hal-hal yang ditemui penulis selama kegiatan penelitian. Teknik Analisis Data Teknik analisis data menggunakan teknik analisis statistik deskripstif, untuk menghitung skor interval dengan rumus sebagai berikut : Angka-angka tersebut kemudian dianalisis dengan perhitungan presentase sebagai berikut: Keterangan: P = Presentase f = Frekuensi N = Jumlah Populasi 61

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan kompetensi professional kemampuan guru dalam merancang perangkat pembelajaran dapat dilihat sebagaimana dalam tabel berikut: Tabel 1 Distribusi Frekuensi Kompetensi Profesional Guru dalam Merancang Perangkat Pembelajaran di SMP/MTs Negeri/Swasta Se- Kota Dumai Skor Interval Kategori Frekuensi Persentase (%) 8,4-10 Sangat Baik 13 33,4 6,7-8,3 Baik 26 66,6 4,9-6,5 Kurang Baik 0 0 3,2-4,8 Tidak Baik 0 0 1,5-3,1 Sangat Tidak Baik 0 0 Jumlah 39 100 Sumber: Data Olahan Lampiran 1 Berdasarkan tabel diatas Kompetensi Profesional Guru dalam Merancang Perangkat Pembelajaran di SMP/MTs Negeri/Swasta Se- Kota Dumai, hanya 26 orang masuk dalam kategori baik dan 13 orang masuk kedalam kategori sangat baik. Artinya jika dipersentasekan kemampuan guru tersebut hanya 33,4% kemampuan guru yang mampu menyusun perangkat pembelajaran pendekatan kurikulum 2013 berdasarkan 2 indikator penilaian perencanaan penyusunan perangkat pembelajaran, yaitu Kejelasan dan urutan materi ajar, dan kesesuaian strategi pembelajaran (metode dan pendekatan dengan tujuan pembelajaran dan materi ajar). Berdasarkan kompetensi pedagogik guru dalam merancang perangkat pembelajaran dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini. Berdasarkan tabel tersebut Kompetensi Pedagogik Guru dalam Merancang Perangkat Pembelajaran di SMP/MTs Negeri/Swasta Se- Kota Dumai, hanya 26 orang masuk dalam kategori baik dan 13 orang masuk kedalam kategori sangat baik. Tabel 2 Distribusi Frekuensi Kompetensi Pedagogik Guru dalam Merancang Perangkat Pembelajaran di SMP/MTs Negeri/Swasta Se- Kota Dumai 62 Skor Interval Kategori Frekuensi Persentase (%) 50,4-60 Sangat Baik 13 33,4 40,7-50,3 Baik 26 66,6 31,0-40,6 Kurang Baik 0 0 21,3-30,9 Tidak Baik 0 0 11,6-21,2 Sangat Tidak Baik 0 0 Jumlah 39 100 Sumber: Data Olahan Lampiran 1

Pekbis Jurnal, Vol.7, No.1, Maret 2015 : 58-64 Artinya jika dipersentasekan kemampuan guru tersebut hanya 33,4% kemampuan guru yang mampu menyusun perangkat pembelajaran pendekatan kurikulum 2013 berdasarkan 12 indikator penilaian perencanaan penyusunan perangkat pembelajaran. Jika kita bandingkan hasil penelitian tabel diatas kompetensi professional dan kompetensi pedagogik guru dalam merancang perangkat pembelajaran menunjukkan hasil yang sama. Berdasarkan tabel 4.3 memberikan informasi tentang kemampuan guru dalam merancang perangkat pembelajaran pendekatan kurikulum 2013, berdasarkan kompetensi professional dan pedagogik sebagai berikut: Tabel 3 Distribusi Frekuensi Kompetensi Profesional dan Pedagogik Guru dalam Merancang Perangkat Pembelajaran di SMP/MTs Negeri/Swasta Se- Kota Dumai Skor Interval Kategori Frekuensi Persentase (%) 58,8-70 Sangat Baik 14 35,9 47,5-58,7 Baik 25 64,1 36,2-47,4 Kurang Baik 0 0 24,9-36,1 Tidak Baik 0 0 13,6-24,8 Sangat Tidak Baik 0 0 Jumlah 39 100 Sumber: Data Olahan Lampiran 1 Berdasarkan tabel diatas apabila dilihat dari 14 indikator penilaian perencanaan perangkat pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 menunjukkan hasil 14 orang masuk dalam kategori sangat baik (33,9%) dan hanya 25 orang masuk dalam kategori baik (64,1%). Artinya hanya 14 orang guru dari 39 orang guru yang masuk kategori sangat baik dalam merancang perangkat pembelajaran mata pelajaran IPS SMP/MTs di Kota Dumai, berdasarkan 14 indikator penilaian perencanaan pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013. SIMPULAN 1. Kompetensi Profesional Guru Mata Pelajaran IPS dalam Merancang Perangkat Pembelajaran yang masuk dalam kategori sangat baik hanya 13 orang (33,4%) dan 26 orang (66,6%) masuk dalam kategori baik di SMP/MTs Negeri/Swasta se Kota Dumai. 2. Kompetensi pedagogik guru Mata Pelajaran IPS dalam merancang perangkat pembelajaran pendekatan kurikulum 2013 hanya 13 orang (33,4%) yang masuk dalam kategori sangat baik dan 26 orang (66,6%) masuk dalam kategori baik di SMP/MTs Negeri/Swasta se Kota Dumai. 3. Kompetensi professional dan pedagogic guru Mata Pelajaran IPS dalam merancang perangkat pembelajaran pendekatan kurikulum 2013 hanya 14 orang (35,9%) yang masuk dalam kategori sangat baik dan 25 orang (64,1%) masuk dalam kategori baik di SMP/MTs Negeri/Swasta se Kota Dumai. 63

DAFTAR PUSTAKA Hasan Saragih. 2008. Kompetensi Minimal Seorang Guru. Jurnal Tabularasa. (Online). 5(1). http://digilib.unimed.ac.id/public/unimed-article-24625-abdul%20hasan.pdf. (diakses 25 Februari 2014). Iskandar Agung. 2012. Menghasilkan Guru Kompeten & Prefesional. Bee Media. Jakarta. Ngurah Ayu N. M., Susilawati, dan Siti Patonah. 2011. Kajian Kompetensi Profesional Guru IPA Di SMP Kota Semarang. Jurnal JP2F. (Online). 2(2). http://e-jurnal.ikippgrismg.ac.id/index.php/jp2f/article/view/133/119. (diakses 25 Februari 2014). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Kualifikasi Akademik dan Kompetensi guru. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Pendidikan Nasional. Salamah. 2006. Kemampuan Mengajar Guru ditinjau Dari Sikap Terhadap Profesi Guru, Pengalaman Mengajar, Dan Konsep Diri Guru SD di Yogyakarta. Jurnal Skolar. (Online). 7 (1). http://upy.ac.id/digilib/journal/salamah/13_kemampuan_mengajar_guru.pdf. (diakses 25 Februari 2014). 64