DAMPAK PENAMBAHAN BAHAN AMANDEMEN DI BERBAGAI KELENGASAN TANAH TERHADAP KETERSEDIAAN HARA PADA VERTISOL. Oleh: Moch. Arifin 1)

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. jagung juga digunakan sebagai bahan baku industri, pakan ternak dan industri

Pengaruh Vermikompos terhadap Perubahan Kemasaman (ph) dan P-tersedia Tanah ABSTRAK

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN

I. PENDAHULUAN. pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi per kapita akibat

HASIL DAN PEMBAHASAN. perlakuan Pupuk Konvensional dan kombinasi POC 3 l/ha dan Pupuk Konvensional

TINJAUAN PUSTAKA. Karakteristik Lahan Sawah. reduksi (redoks) dan aktifitas mikroba tanah sangat menentukan tingkat

IV. HASIL PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2015 ISBN:

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Tinggi tanaman padi akibat penambahan jenis dan dosis amelioran.

Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai

IV. HASIL 4.1. Sifat Fisikokimia Tanah Percobaan dan Sifat Kimia Kotoran Sapi Tabel 2 No Analisis Metode Hasil Status Hara

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

TINJAUAN PUSTAKA. kalium dari kerak bumi diperkirakan lebih dari 3,11% K 2 O, sedangkan air laut

Latar Belakang. Kalium merupakan salah satu hara makro setelah N dan P yang diserap

Pemberian Bahan Organik Kompos Jerami Padi dan Abu Sekam Padi dalam Memperbaiki Sifat Kimian Tanah Ultisol Serta Pertumbuhan Tanaman Jagung

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

DASAR-DASAR ILMU TANAH

PENGARUH PEMBERIAN AIR LAUT DAN BEBERAPA BAHAN ORGANIK TERHADAP SIFAT KIMIA TANAH ULTISOL DAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG (Zea mayz. L) SKRIPSI.

THE INFLUENCE OF N, P, K FERTILIZER, AZOLLA (Azolla pinnata) AND PISTIA (Pistia stratiotes) ON THE GROWTH AND YIELD OF RICE (Oryza sativa)

I. PENDAHULUAN. Ultisols merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Sifat Fisikokimia Tanah Percobaan dan Sifat Kimia Kotoran Sapi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

DASAR-DASAR ILMU TANAH

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Pemberian Kotoran Kambing Terhadap Sifat Tanah. Tabel 4.1. Karakteristik Tanah Awal Penelitian

EFEKTIFITAS KOMPOS CAMPURAN AMPAS TEH, KOTORAN SAPI DAN KOTORAN KAMBING TERHADAP SERAPAN N PADA TANAMAN BAWANG DAUN PADA INCEPTISOL

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH PADA APLIKASI DOSIS PUPUK ORGANIK PADAT DAN CAIR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Animal Agriculture Journal, Vol. 1. No. 1, 2012, p Online at :

PENDAHULUAN. Latar Belakang. (Subagyo, dkk, 2000). Namun demikian, tanah Ultisol ini memiliki kandungan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi

PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI

Pengaruh ph tanah terhadap pertumbuhan tanaman

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. terpenting setelah padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah

rv. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE. (Gambar 1. Wilayah Penelitian) penelitian dan bahan-bahan kimia yang digunakan untuk analisis di laboratorium.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai termasuk family leguminosae yang banyak varietasnya.

SP-36 PADA ULTISOL UNTUK MENINGKATKAN KETERSEDIAAN P DAN HASIL TANAMAN JAGUNG (Z

Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2015, Palembang 8-9 Oktober 2015 ISBN:

TANGGAP BEBERAPA VARIETAS KEDELAI TERHADAP PEMUPUKAN DI LAHAN KERING [THE RESPONSES OF SEVERAL SOYBEAN VARIETIES ON FERTILIZATION ON DRYLAND]

A. PENDAHULUAN. Jurnal Geografi Vol. 1 No.1 Agustus

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS BOKASHI MELALUI PEMBERIAN CANGKANG TELUR, ABU DAPUR, DAN URINE SAPI SERTA PENERAPANNYA DALAM BUDIDAYA SAWI SECARA ORGANIK

Lampiran 1. Nama unsur hara dan konsentrasinya di dalam jaringan tumbuhan (Hamim 2007)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Ubikayu merupakan salah satu tanaman penting di Indonesia. Ubikayu

BAB I PENDAHULUAN. tunggang dengan akar samping yang menjalar ketanah sama seperti tanaman dikotil lainnya.

PERUBAHAN BEBERAPA SIFAT KIMIA TANAH AKIBAT PEMBERIAN LIMBAH CAIR INDUSTRI KELAPA SAWIT DENGAN METODE LAND APPLICATION

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil percobaan menujukkan bahwa pemberian sludge limbah tapioka dan pupuk

PENGUJIAN PUPUK TULANG AYAM SEBAGAI BAHAN AMELIORASI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SORGHUM DAN SIFAT- SIFAT KIMIA TANAH PODZOLIK MERAH KUNING PEKANBARU

PENGARUH MANAJEMEN JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Oleh: MUDI LIANI AMRAH A

Aplikasi limbah panen padi dan pupuk kalium untuk meningkatkan hara kalium dan pertumbuhan serta produksi kedelai (Glycine max (L.) Merrill.

SERAPAN CD OLEH TANAMAN MENDONG (Fimbristylis globulosa (Retz.) Kunt) PADA TANAH YANG DIBERI PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK HAYATI ABSTRAK

PENINGKATAN KUALITAS KOMPOS SAMPAH KOTA DENGAN PENGKAYA UREA DAN LIMBAH SISA PANEN

Relationship between WCa Ratios in the Soil Solution with the Dynamic of K in UZtisol and Vertisol of Upland Area ABSTRACT

KUALITAS PUPUK ORGANIK CAIR DARI URINE SAPI PADA BEBERAPA WAKTU SIMPAN Lena Walunguru ABSTRACT

PERBAIKAN SIFAT KIMIA TANAH FLUVENTIC EUTRUDEPTS PADA PERTANAMAN SEDAP MALAM DENGAN PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK NPK

PENGARUH KECEPATAN DEKOMPOSISI PUPUK ORGANIK CAIR LIMBAH TAHU TERHADAP SERAPAN N DAN S TANAMAN JAGUNG PADA ALFISOL

PUPUK KANDANG MK : PUPUK DAN TEKNOLOGI PEMUPUKAN SMT : GANJIL 2011/2011

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kesuburan Tanah

Jurnal Cendekia Vol 13 No 2 Mei 2015 ISSN RESPON MACAM VARIETAS TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) TERHADAP BEBERAPA DOSIS PUPUK PETROGANIK

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DAN PUPUK ANORGANIK TERHADAP KADAR N, P, DAN K TANAH, SERAPAN N, P, DAN K SERTA PERTUMBUHAN PADI DENGAN SISTEM SRI

KETERSEDIAAN FOSFAT, SERAPAN FOSFAT, DAN HASIL TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) AKIBAT PEMBERIAN BOKASHI ELA SAGU DENGAN PUPUK FOSFAT PADA ULTISOLS

TINJAUAN PUSTAKA. Reaksi tanah menyatakan tingkat kemasaman suatu tanah. Reaksi tanah dapat

PENGARUH PUPUK NPK DGW COMPACTION DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

Dasar Ilmu Tanah semester ganjil 2011/2012 (EHN & SIN) Materi 09: Sifat Kimia (2)- Mineral Liat & Bahan Organik Tanah

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Sifat Kimia dan Fisik Latosol sebelum Percobaan serta Komposisi Kimia Pupuk Organik

BAB I PENDAHULUAN. tanaman kedelai, namun hasilnya masih kurang optimal. Perlu diketahui bahwa kebutuhan

Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian USU, Medan *Corresponding author : ABSTRACT

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Awal Tanah Gambut

TINJAUAN PUSTAKA. baik terus-menerus sepanjang tahun maupun bergiliran dengan tanaman palawija.

PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA MACAM BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) di POLYBAG

EFEKTIVITAS NODULASI Rhizobium japonicum PADA KEDELAI YANG TUMBUH DI TANAH SISA INOKULASI DAN TANAH DENGAN INOKULASI TAMBAHAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Campuran Tulang Sapi Dengan Asam Organik Untuk Meningkatkan P- Tersedia dan Pertumbuhan Tanaman Jagung di Inceptisol

UJI GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA UMUR GENJAH TOLERAN LAHAN MASAM DI KALIMANTAN SELATAN

Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.5.No.1, Januari 2017 (22):

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

Metode Penelitian Kerangka penelitian penelitian secara bagan disajikan dalam Gambar 4. Penelitian ini dipilah menjadi tiga tahapan kerja, yaitu:

Transkripsi:

52 Jurnal Penelitian Ilmu-ilmuPertanian Vol. 4 No. 1 Juni 2004 DAMPAK PENAMBAHAN BAHAN AMANDEMEN DI BERBAGAI KELENGASAN TANAH TERHADAP KETERSEDIAAN HARA PADA VERTISOL Oleh: Moch. Arifin 1) ABSTRACT The research was conducted to study the effect of organic matter and soil moisture condition to total nitrogen content, available phosphate, potassium content and soil cation exchange capacity on. The experiment arranged in factorial completely randomized design. The first factor was organic matter, i e. 0, 10, 15 and 20 ton. ha- 1. The second factor was soil moisture condition i e. field capacity and submerged condition. Each treatment combination replicated three times. The result showed that organic matter and soil moisture condition affected nitrogen, phosphate, potassium and soil cation exchange capacity of. Key word : organic, moisture, vertisol PENDAHULUAN Pada dekade tahun terakhir ini, pemerintah mengusahakan tercapainya swasembada pangan, khususnya beras. Untuk mencapai tujuan tersebut banyak dikembangkan pertanian lahan kering yang dapat menambah produksi pangan untuk memenuhi pasokan beras, di samping tetap mengusahakan peningkatan hasil pada pertanian lahan basah (sawah). Sebagian tanah-tanah di Indonesia yang telah diusahakan terus menerus mempunyai kadar bahan organik rendah, terutama bila sisa-sisa panen diangkut ke luar lahan. Oleh sebab itu perbaikan lingkungan tumbuh dengan mengembalikan sisa-sisa panen dapat digunakan sebagai alternatif dalam menjaga kemantapan produksi serta melestarikan sumber daya tanah (Sri Adiningsih dan Sri Rochayati, 1981). Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari sisa-sisa tanaman, daundaunan atau kotoran hewan yang dikembalikan ke tanah dan mengalami proses penghacuran alami (Sarief, 1985). Ketersediaan bahan organik merupakan salah satu faktor yang menentukan kesuburan tanah. Pembenaman bahan organik ke dalam tanah akan meningkatkan kemampuan tanah menyimpan air, serta mengurangi pengaruh limpasan permukaan (Wibisono dan Basri, 1993). Bahan organik yang ditambahkan ke dalam tanah, setelah mengalami proses dekomposisi, akan menghasilkan senyawa organik yang lebih sederhana dan senyawa anorganik yang tidak stabil (Higa, 1994). Senyawa anorganik yang dihasilkan dari proses dekomposisi bahan organik merupakan sumber nutrisi tanaman, terutama nitrogen dan phosphor, serta dapat meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) dalam tanah (Wibisono dan Basri, 1993). Pemberian jerami padi dapat meningkatkan kadar C-organik sekitar 60-80% (Millar, 1955), memperbaiki struktur tanah sehingga tanah lebih mudah diolah, yang pada akhirnya akan memperbaiki pertumbuhan akar tanaman palawija yang ditanam setelah padi (Sri Adiningsih dan Sri Rochayati, 1983). Kondisi kelengasan tanah sangat. Berpengaruh terhadap proses perombakan bahan organik dalam tanah. Tanah-tanah yang mengalami penggenangan mengalami peningkatan nilai C/N rasio, sehingga bahan organik 1) Staf Jurusan Ilmu Tanah

Dampak Penambahan Bahan Amandemen di Berbagai Kelengasan (Moch. Arifin) 53 akan lebih cepat terdekomposisi pada tanah-tanah tergenang dibandingkan pada tanah aerobik (Sanchez, 1976). Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%, untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. BAHAN DAN METODE Penelitian dilakukan di rumah kaca dan Lab. Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan "Veteran" Jawa Timur, di Surabaya. Tanah yang digunakan adalah dengan kedalaman lapisan olah 0-30 cm. Bahan organik yang dipakai dalam penelitian adalah jerami padi yang dipotong kecil, diberikan sesuai dengan dosis perlakuan dan dicampur merata pada pot yang berisi tanah sebanyak 10 kg setara kering oven. Pengaturan kondisi kelengasan tanah dilakukan dengan pemberian air pada kapasitas lapang dan berlebih hingga tergenang. Perlakuan disusun dalam rancangan acak lengkap faktorial, diulang tiga kali. Faktor pertama adalah pemberian bahan organik jerami padi, yang terdiri atas 4 tingkatan, yaitu 0 ton. ha- I (DO), 10 ton. ha- I (D1), 15 ton ha- I (D2) dan 20 ton ha- I (D3). Faktor kedua berupa kondisi kelengasan tanah yang terdiri atas kapasitas lapang (SO) dan tergenang (SU). Parameter yang diamati meliputi N- total (metode Kjeldahl), P-tersedia (metode Bray II), K-tersedia dan KTK (metode NH40Ac ph 7,0). Data dianalisis sidik ragam, kemudian dilanjutkan dengan uji HASIL DAN PEMBAHASAN Pemberian bahan organik berupa jerami padi pada berbagai tingkatan dosis memberikan hasil pada peningkatan pada unusur nitrogen, ketersediaan fosfor dan Kalium dan kapasitas tukar kation (KTK). Pemberian bahan organik dan kelengasan tanah berpengaruh terhadap peningkatan N- total dalam tanah (Tabel 1). Kelengasan tanah berpengaruh positip terhadap nitrogen dalam tanah (Ismunadji, 1985). Hal ini karena air dibuton uhkan untuk merombak bahan organik. Kehilangan Amonium lebih banyak terjadi pada tanah-tanah yang kering, hal ini disebabkan Amonium lebih mudah mengalami volatilisasi menjadi gas nitrogen yang mudah lepas ke udara (Delaune dan Patrick, 1970). Kandungan N-total tanah terendah (0,12%) didapatkan pada perlakuan D O S O (pemberian bahan organik 0 ton ha- 1 pada kapasitas lapang), sedangkan N-total tertinggi (0,15%) didapatkan pada D 3 S 1 (pemberian bahan organik 20 ton ha- I dan kondisi tergenang). Pemberian bahan organik 20 ton ha- 1 dan kondisi tergenang (D 3 S 1 ) memberikan peningkatan N-total sebesar 0,15% dan nyata lebih tinggi dari perlakuan yang lain. Tabel 1. Pengaruh pemberian bahan organik dan kelengasan tanah terhadap N- total pada D O S O (Dosis 0 ton ha- 1 Tanah Kapasistas Lapang) 0,12 a 0,13 b D I S O (Dosis 10 ton ha- 1 Tanah Kapasistas Lapang) 0,13 b 0,14 c D 2 S O (Dosis 15 ton ha- 1 Tanah Kapasistas Lapang) 0,13 b 0,14 c D 3 S O (Dosis 20 ton ha- 1 Tanah Kapasistas Lapang) 0,14 c 0,15 d BNT 0,003 Keterangan : Angka-angka sekolom yang didampingi huruf sama tidak berbeda nyata menurut uji BNT 5%.

54 Jurnal Penelitian Ilmu-ilmuPertanian Vol. 4 No. 1 Juni 2004 Tabel 2. Pengaruh pemberian bahan organik dan kelengasan tanah terhadap P-tersedia pada D O S O (Dosis 0 ton ha- 1 Tanah Kapasistas Lapang) 163,78 a 164,40 b D I S O (Dosis 10 ton ha- 1 Tanah Kapasistas Lapang) 164,81 bc 165,50 c D 2 S O (Dosis 15 ton ha- 1 Tanah Kapasistas Lapang) 165,52 cd 167,18 e D 3 S O (Dosis 20 ton ha- 1 Tanah Kapasistas Lapang) 166,43 d 168,60 f BNT 0,55 Keterangan : Angka-angka sekolom yang didampingi huruf sama tidak berbeda nyata menurut uji BNT 5%. Bahan organik dan kelengasan tanah dapat meningkatkan kandungan fosfor tersedia (Ptersedia) dalam tanah (Tabel 2). Hal ini disebabkan bertambahnya kelarutan trikalsium fosfat yang sukar larut menjadi bentuk dikalsium fosfat yang mudah larut. Sanchez (1976) mengatakan bahwa pemberian air pada tanah akan menyebabkan peningkatan jumlah fosfor yang larut air dalam tanah. Pemberian air hingga tergenang pada tanah-tanah alkalis akan menurunkan kemasaman tanah, dan meningkatkan kandungan P-tersedia (Harjosuwiryo, 1986). P-tersedia dalam tanah yang terendah (163,78 ppm) didapatkan pada perlakuan pemberian bahan organik 0 ton ha- 1 dan kapasitas lapang (D O S O ). P-tersedia tertinggi (168,60 ppm) didapatkan pada perlakuan pemberian bahan organik 20 ton ha- I dan tergenang (D 3 S 1 ), dan nyata lebih tinggi dari P-tersedia akibat perlakuan yang lain. Bahan organik dan kelengasan tanah berpengaruh nyata terhadap peningkatan K-- tersedia dalam tanah (Tabel 3). Perombakan bahan organik di samping melepaskan kalium, juga menghasilkan asam-asam organik yang dapat menurunkan nilai kemasaman tanah, sehingga ketersediaan kalium meningkat. Perombakan bahan organik berupa jerami padi akan memperbesar ketersediaan dan jumlah total kadar Kalium dalam tanah yang diperoleh dari hasil perombakan jerami padi (Sri Adiningsih dan Sri Rochayati, 1981). Kelengasan tanah yang meningkat pada menyebabkan kalium yang terikat pada kisi-kisi mineral lempung montmorilonit akan digantikan oleh ion hidrogen dari air, sehingga ketersediaan kalium dalam ton anah menjadi bertambah (Sudaryono, 1987). Kalium tersedia dalam tanah yang terendah (0,28 cmol kg- 1 ) terdapat pada perlakuan pemberian bahan organik 0 ton ha- I dan kondisi air kapasitas lapang (D O S O ). K- tersedia tertinggi (0,56 cmol kg- 1 ) didapatkan pada pemberian bahan organik 20 ton ha- I dan kondisi tergenang (D 3 S 1, yang nyata berbeda dengan perlakuan lain kecuali D 2 S 1 (pemberian bahan organik 15 ton ha- 1 dan kondisi air tergenang) (Tabel 3). Pemberian bahan organik dan kelengasan tanah juga berpengaruh pada nilai Kapasitas Tukar Kation (KTK) dalam tanah (Tabel 4). Pemberian bahan organik dapat meningkatkan jumlah gugus karboksil dan fenol yang bermuatan negatif. Selain itu, adanya substitusi isomorfik pada mineral montmorilonit dapat meningkatkan muatan negatif dalam tanah yang berakibat pada

Dampak Penambahan Bahan Amandemen di Berbagai Kelengasan (Moch. Arifin) 55 peningkatan nilai KTK tanah. Black (1957) menyatakan bahwa adanya disosiasi ion hidroksil pada tanah akan mengakibatkan peningkatan jumlah muatan negatif, sehingga nilai muatan negatif pada tanah menjadi meningkat. KTK tanah yang terendah (48,50 cmol kg -1 ) terdapat pada perlakuan pemberian bahan organik 0 ton ha- 1 dan kondisi air kapasitas lapang (D O S O ). KTK tertinggi (50,63 cmol kg -1 ) didapatkan pada perlakuan D 2 S 1 (pemberian bahan organik 15 ton ha- 1 dan kondisi tergenang), yang nyata lebih tinggi dibandingkan perlakuan yang lain kecuali dengan perlakuan D 3 S O (pemberian bahan organik 20 ton ha- 1 dan kapasitas lapang). Tabel 3. Pengaruh pemberian bahan organik dan kelengasan tanah terhadap K-tersedia pada D O S O (Dosis 0 ton ha- 1 Tanah Kapasistas Lapang) 0,28 a 0,31 ab D I S O (Dosis 10 ton ha- 1 Tanah Kapasistas Lapang) 0,36 b 0,44 c D 2 S O (Dosis 15 ton ha- 1 Tanah Kapasistas Lapang) 0,41 b 0,50 de D 3 S O (Dosis 20 ton ha- 1 Tanah Kapasistas Lapang) 0,45 cd 0,54 e BNT 0,05 Keterangan : Angka-angka sekolom yang didampingi huruf sama tidak berbeda nyata menurut uji BNT 5%. Tabel 4. Pengaruh pemberian bahan organik dan kelengasan tanah terhadap KTK pada D O S O (Dosis 0 ton ha- 1 Tanah Kapasistas Lapang) 48,50 a 49,11 b D I S O (Dosis 10 ton ha- 1 Tanah Kapasistas Lapang) 49,61 c 50,23 de D 2 S O (Dosis 15 ton ha- 1 Tanah Kapasistas Lapang) 50,11 d 50,63 f D 3 S O (Dosis 20 ton ha- 1 Tanah Kapasistas Lapang) 50,53 ef 50,27 de BNT 0,39 Keterangan : Angka-angka sekolom yang didampingi huruf sama tidak berbeda nyata menurut uji BNT 5%. KESIMPULAN Pemberian bahan organik 15-20 ton ha -1 yang diberikan pada kondisi kelengasan tanah tergenang efektif untuk meningkatkan N- total, fosfor tersedia, kalium tersedia, dan meningkatkan Kapasitas Tukar Kation (KTK) tanah. DAFTAR PUSTAKA Black, C.A. 1957. Soil-Planton Relationships. John Willey and Sons. Inc. New York. USA.

56 Jurnal Penelitian Ilmu-ilmuPertanian Vol. 4 No. 1 Juni 2004 Delaune, R. A- and H. Wm. Patrick, Jr. 1970. Soil Microbiology and Biochemistry. Harjosuwiryo, S. 1986. Pengkajian Pengaruh. Ketegaran Lengas Tanah dan Salingtindaknya dengan Pemupukan Fosfat atas Peragaan Tanaman Kedelai (Glycine max (L) Merr) pada Tanah. Disertasi S3. UGM. Yogyakarta. Higa, T. 1994. Effective microorganism: Bioteknologi Bagi Umat manusia. Dalam Indonesian Kyussei Nature Farming Societies. Vol.04/JKNFS/Th II/Juni 1994. Millar, C. E. 1955. Soil Fertility. John Willey and Sons. Inc. New York. USA. Sanchez, R A. 1976. Properties and Soil Management of Soil in The Tropics. Soil. Sci. Amer. Proc. 34. John Willey and Sons. Inc. New York. USA. Sarief, E. S. 1985. Pupuk dan Cara Pemupukan. Pustaka Buana. Bandung. Sri Adiningsih, J., dan Sri Rochayati. 1981. Pertemuan Teknis Penelitian Tanah. Cipayung 10-13 Nopember 1981 Sudaryono. 1987. Pengkajian Kelakuan Kalium Asli dan Ketersediaannya untuk Tanaman dalam Tanah yang Disurjankan. Disertasi S3. UGM. Yogyakarta. Wibisono, A. dan M. Basri. 1993. Pemanfaatan limbah organik untuk pupuk. Bul. Kyussei Nature Farming. Vol. 03/IKNFS/Th I/Desember 1993.