PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh HAMDA WARA

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODELOGI PENELITIAN. Sugiyono (2012:3) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah

I.PENDAHULUAN. seutuhnya, sangatlah tepat. Konsep Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa,

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU ANTARA MEDIA AUDIO-VISUAL DENGAN MEDIA GRAFIS (JURNAL) Oleh LUSIANA SIMAMORA

ABSTRAK. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI. Desi Ilva Maryani 1), Pargito 2), Irma Lusi 3)

AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR. (Jurnal) Oleh YULIANA RIA ARISKA

AKTIVITAS PENERAPAN MODEL QUANTUM LEARNING DENGAN PENDEKATAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR. (Jurnal) Oleh KYKY ZEPTIANA

ABSTRAK. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture Terhadap Hasil Belajar

PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING. (Jurnal) Oleh SEFTI NAELZA

Darussalam Banda Aceh, ABSTRAK. Kata Kunci: Project Based Learning, Hasil Belajar Kognitif, Sistem Pernapasan Manusia

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu

PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI DENGAN PEMBELAJARAN TPS DAN TS KELAS X SMAN 15 BANDARLAMPUNG (J U R N A L) Oleh TIURMA LAERIS RULLITA.

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

Jurusan Kimia, Jalan Mannuruki IX, Makassar 90224

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

PENGARUH METODE PRAKTIKUM DAN MEDIA KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT PADA SISWA KELAS X SMAN 6 MATARAM

III METODE PENELITIAN. digunakan adalah eksperimen semu. Eksperimen semu dilakukan karena keadaan

PENGARUH AKTIVITAS DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI (JURNAL) Oleh : NETI BETRIA SARI

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUICK ON THE DRAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA (JURNAL) Oleh SYAHDA AULIA FATMANINGRUM

PENGARUH MEDIA WINDOWSMOVIE MAKER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI (JURNAL) Oleh: SHELLA SAPUTRI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN GI (Studi Pada SMA NEGERI 14 BandarLampung)

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL PICTURE AND PICTURE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pembahasan mengenai bab ini akan dikemukakan mengenai rancangan

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PEMBELAJARAN EKOSISTEM SISWA KELAS VII SMPN 35 BATAM

Tabel 4.1 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa

EFEKTIVITAS PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA YP UNILA (JURNAL) Oleh. Sinta Rahma Dhanty

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE MIND MAPS

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALLING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 MALANG

BAB III METODE PENELITIAN

OLEH: SITI FATIMAH NIM. E1M

Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experimen (experimen

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL. Oleh: RISQHE RUMSI SUGIYANTO SUGIMAN

PENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS RUMAH TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI. Fuspa Dewi¹, Zulkarnain², Rahma Kurnia Sri U³

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG MENGGUNAKAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF DAN MEDIA PRESENTASI

Journal of Mechanical Engineering Learning

PENERAPAN MEDIA BENDA SEBENARNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN CARA PENGGUNAAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI

PEMBELAJARAN LUAR KELAS (OUT DOOR STUDY) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 SUNGAI KAKAP

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU (JURNAL) Oleh : ALFI ZAHRUL FUADAH

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Oleh: Maharani Tri Ayu Ratnasari dan M. Nur Rokhman, M.Pd Universitas Negeri Yogyakarta ABSTRAK

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA ANIMASI DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROSFER

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment)

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 03 Februari 2014 sampai dengan 7 Juli 2014

PRESTASI BELAJAR IPA

Edu Geography 3 (3) (2015) Edu Geography.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

III METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA ANTARA PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE DAN KONVENSIONAL (JURNAL) Oleh : Evi Mivtahul Khoirullah

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh NUR INDAH KURNIAWATI NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M TARUNA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR (MP PKB) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

Keterangan E = simbol untuk kelompok eksperimen

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

PERBEDAAN PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

UNM Geographic Journal

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA MENGGUNAKAN MODEL TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION DAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT 1. Oleh

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR K3 DI SMK COKROAMINOTO 2 BANJARNEGARA MENGGUNAKAN METODE TS-TS

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang

BAB III METODE PENELITIAN

THE EFFECTIVENESS OF PROBLEM-BASED LEARNING MODEL WITH MACROMEDIA FLASH ON ELECTRIC LIGHTING INSTALLATION COMPETENCE AT SMK NEGERI 2 WONOSARI

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012 yang terdiri atas 7

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandarlampung. Populasi dalam

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

PERBANDINGAN MODEL MAKE A MATCH DAN MODEL PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMA PADA MATERI PELUANG

Transkripsi:

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI (Jurnal) Oleh HAMDA WARA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2015

ABSTRAK PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI Hamda Wara (1) Pargito (2) Sudarmi (3) This research aimed to find out the differences of using outdoor study learning method toward students. This research was using experiment method by applying posttest control group design. The sample was two classes that were XI IPS 1 and XI IPS 2. The data was analyzed by using parametric statistic in which the hypothesis was using t-test through SPSS program. The results showed that (1) there was no significant difference between students score averages of pretest by using outdoor study and conventional,(2) there was significant difference between students posttest score averages that using outdoor study method and conventional in which score averages of outdoor study was higher than conventional ones, (3) there was a difference between students achievement n-gain that was taught by using outdoor study and conventional ones in which n-gain outdoor study was higher and it was included in middle criteria. Keywords: method outdoor study, outcome learning, geography learning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaaan penggunaan metode pembelajaran outdoor Study terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pretest-posttest control group design. Sampel kelas XI IPS 1 dan kelas XI IPS 2. Analisis data menggunakan uji statistik parametrik dimana uji hipotesis menggunakan uji-t pada program SPSS seri 20 for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tidak ada perbedaan signifikan antara nilai ratarata pretest siswa menggunakan metode outdoor study dengan konvensional, (2) ada perbedaan signifikan antara nilai rata-rata posttest siswa menggunakan metode outdoor study dengan konvensional dimana nilai rerata outdoor study lebih besar dari rata-rata konvensional (3) ada perbedaan n-gain hasil belajar siswa yang diajarkan dengan metode outdoor study dengan konvensional, dimana n-gain outdoor study lebih besar dan termasuk dalam kriteria sedang. Kata kunci: metode outdoor study, hasil belajar, pembelajaran geografi. Keterangan: 1 Mahasiswa Pendidikan Geografi 2 Dosen Pembimbing 1 3 Dosen Pembimbing 2

I. PENDAHULUAN Aspek yang dominan dalam proses belajar mengajar adalah guru dan siswa. Kegiatan yang dilakukan guru dan siswa dalam hubungannya dengan pendidikan disebut kegiatan belajar mengajar. Untuk menciptakan suasana belajar siswa aktif, maka diperlukan pemilihan metode yang tepat agar keaktifan siswa dapat terjadi. Pembelajaran geografi pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan bagian dari ilmu pengetahuan sosial. Keberadaan geografi dalam struktur program pengajaran di SMA sangat penting untuk diajarkan, karena geografi memberi pengetahuan, pembentukan nilai dan sikap serta keterampilan kepada peserta didik yang secara langsung berinteraksi dengan lingkungan. Hasil observasi, Pembelajaran geografi di kelas tidak sepenuhnya melibatkan peserta didik untuk aktif. Hasil yang diamati, siswa cenderung tidak termotivasi karena guru menerapkan metode yang konvensional dan kurang bervariasi. Terlihat juga pada observasi bahwa pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar siswa juga masih belum maksimal. Lingkungan sekolah yang baik dapat membuat siswa menjadi nyaman berada di sekolah. Jika siswa belajar dengan memanfaatkan lingkungan sekolah dapat membuat ingatan siswa menjadi lebih lama karena siswa belajar langsung melihat lingkungan sekitar kita dan kenyataan yang ada, oleh karena itu guru perlu memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar, dan menggunakan metode pembelajaran yang tepat. Hasil belajar Geografi siswa kelas XI di SMA Al-Kautsar masih rendah. Hasil belajar merupakan hal yang dapat menjadi acuan apakah siswa sudah memahami mengenai materi yang sudah diajarkan oleh guru. Dapat dilihat dari tabel bahwa nilai siswa sebagian besar masih rendah. Tabel 1. Persentase Nilai Ulangan harian Siswa SMA Al-Kautsar Bandar Lampung Kelas XI IPS Tahun Ajaran 2014/2015. No KKM Frekuensi Presentase 75(tuntas) 67 41.61 < 75 (tidak tuntas) 94 58,39 Jumlah 161 100,00 Sumber: Dokumentasi Guru Mata Pelajaran Geografi Kelas XI IPS di SMA Al- Kautsar Bandar Lampung Tahun Ajaran 2014/2015.

2 Salah satu metode pembelajaran yang erat kaitannya dengan lingkungan yaitu metode pembelajaran outdoor study. Siswa diharapkan mampu memahami materi dan mampu menunjukan contoh riil dari materi. Melalui metode pembelajaran outdoor study, lingkungan di luar sekolah dapat digunakan sebagai sumber belajar. Berdasarkan uraian diatas maka judul penelitian ini adalah Penerapan Metode Pembelajaran Outdoor Study Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI pada Mata Pelajaran Geografi di SMA Al-Kautsar Bandar Lampung. Identifikasi Masalah Berdasarkan pada analisis situasi dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: a. Siswa cenderung tidak termotivasi karena guru menerapkan metode yang kurang bervariasi. b. Pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar siswa masih belum maksimal. c. Siswa belum dapat menghubungkan konsep-konsep geografi dengan fenomena yang ditemui dan terjadi dalam kehidupan sehari-hari. d. Metode pembelajaran masih menggunakan metode konvensional, dan belum menerapkan model pembelajaran yang inofatif, aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. e. Hasil belajar geografi siswa kelas XI masih rendah. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata pretest siswa sebelum menggunakan metode dengan metode pembelajaran konvensional. 2. Untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata posttest siswa setelah menggunakan metode dengan metode pembelajaran konvensional. 3. Untuk mengetahui perbedaan n- Gain hasil belajar siswa yang menggunakan metode dengan metode pembelajaran konvensional. Manfaat Penelitian a) Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini sebagai pemahaman pengembangan pengetahuan dan memperluas wawasan berpikir. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi peneliti yang akan meneliti permasalahan tentang metode pembelajaran. b) Manfaat Praktis Manfaat bagi guru Dengan hasil penelitian yang diperoleh dapat memberikan masukan bagi para guru tentang sebagai motode pembelajaran yang lebih efektif.

3 II. Manfaat bagi sekolah METODE PENELITIAN Outdoor Study dan kelompok kontrol yang menggunakan metode pembelajaran konvensional Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest-posttest control group design. Rancangan tersebut terdiri dari kelompok eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran Populasi dan Sampel Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Al- Kautsar Bandar Lampung. seperti pada tabel berikut: Tabel 2. Data Populasi Kelas XI IPS SMA Al-Kautsar Bandar lampung No Kelas Siswa Jumlah L P Total 1 XI IPS 1 19 20 39 2 XI IPS 2 19 21 40 3 XI IPS 3 19 22 41 4 XI IPS 4 22 19 41 Jumlah 79 82 161 Sumber: Dokumentasi Guru Mata Pelajaran Geografi Semester Genap Kelas XI di SMA Al-Kautsar Bandar Lampung Tahun Ajaran 2014/2015. Sampel Sugiyono (2012:118) mengungkapkan sampel adalah bagian dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut. Sampel dalam penelitian diambil dari populasi terjangkau. Berdasarkan karakteristik yang telah dijelaskan maka pemilihan sampel digunakan dengan teknik cluster random sampling, dengan mengambil dua kelas secara acak dari beberapa kelas yang memiliki karakteristik yang sama. Satu kelas akan menjadi kelas eksperimen dengan menggunakan pembelajaran outdoor (di luar kelas) dan satu kelas menjadi kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran konvensional (ceramah). Tabel 3. Data sampel kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2 Tahun Ajaran 2014/2015. Kelas Kelompok Siswa Jumlah L P Total XI IPS 1 Eksperimen 19 20 39 XI IPS 2 Kontrol 19 21 40 Sumber Dokumentasi Guru Mata pelajaran Geografi Semester Genap Kelas XI di SMA Al-Kautsar Bandar Lampung Tahun Ajaran 2014/2015.

4 Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono 2014:38). Pada penelitian ini melibatkan dua variabel yaitu penerapan metode pembelajaran di luar kelas (outdoor) di simbolkan dengan huruf X. Variabel ini diposisikan sebagai variabel bebas (independen) yakni masukan yang akan memberi pengaruh pada hasil belajar geografi. Sedangkan variabel terikatnya (dependen) adalah hasil belajar geografi siswa dengan huruf Y. Variabel ini merupakan hasil dari pengaruh variabel dependen. Tahap Pelaksanaan Mengadakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkanpembelajaran outdoor study pada kelas eksperimen dan menerapkan model pembelajaran konvensional yakni ceramah pada kelas kontrol. Pembelajaran dilakukan sebanyak empat kali pertemuan, dilakukan pretest sebelum diberikan perlakuan dan posttest setelah diberikan perlakuan. A. Instrumen Penelitian a. Validitas. Untuk mengetahui validitas suatu instrumen penelitian dilakukan pengujian. Sugiyono (2012:121) menyatakan bahwa hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti, atau dengan kata lain instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. b. Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik reliabilitas internal yaitu dengan rumus alpha. c. Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran adalah suatu parameter untuk menyatakan bahwa item soal adalah mudah, sedang, dan sukar. d. Daya Pembeda Soal Uji daya pembeda suatu soal menyatakan seberapa jauh kemempuan butir soal tersebut mampu membedakan antara siswa yang dapat menjawab soal dengan siswa yang tidak dapat menjawab soal. Teknik Analisis Data Analisis data bisa dilakukan jika sudah dilakukan uji analisis. Untuk uji persyaratan analisis meliputi uji normalitas dan uji homogenitas varian. Setelah kedua sampel diberi perlakuan yang berbeda, data yang diperoleh

5 dianalisis untuk mengetahui besarnya peningkatan kemampuan belajar peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data hasil tes akhir yang diperoleh digunakan sebagai dasar dalam menguji hipotesis penelitian. Uji hipotesisinya menggunakan uji t dan N-Gain. III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Lokasi penelitian ini adalah SMA Al- Kautsar Bandar Lampung terletak di kelurahan Rajabasa yang beralamat di Jalan Soekarno Hatta Rajabasa Bandar Lampung. Secara astronomis, SMA Al Kautsar Bandar Lampung terletak pada 105 11 30 BT 105 12 53 BT dan 05 22 10 LS 05 23 06 LS. SMA Al-Kautsar Bandar Lampung sebagai salah satu sekolah di bawah Naungan Yayasan Al-Kautsar mulai menerima murid untuk pertama kali pada tahun pelajaran 1992/1993. Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 dengan menerapkan metode dan kelas XI IPS 2 dengan menerapkan metode pembelajaran konvensional. Penelitian ini dilakukan masing-masing sebanyak 4 kali pertemuan di bulan Mei 2015 pada pokok bahasan lingkungan hidup. 1. Hasil Belajar (pretest) SiswaKelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Tabel 4. Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Nilai Kelas Eksperimen(XIIPS 1) Kontrol (XI IPS 2) F % F % Tuntas 75 3 7,70 1 2.50 < Tidak tuntas 75 36 9,23 39 97,50 Jumlah 39 100,00 40 100,0 Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian Tahun 2015 2. Hasil Belajar (Posttest) SiswaKelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Tabel 5. Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelas Nilai Eksperimen (XIIPS 1) Kontrol (XI IPS 2) F % F % Tuntas 75 37 94,90 10 25,00 < Tidak tuntas 75 2 5,10 30 75,00 Jumlah 39 100,00 40 100,00 Sumber: Hasil Pengelolaan Data Penelitian Tahun 2015

6 3. Hasil Perhitungan Hasil Belajar Menggunakan N-Gain Tabel 6. Perbedaan N-Gain Kelas Outdoor Study Dan Konvensonal No. Kelas Metode Nilai Rata-Rata Kriteria Pembelajaran 1. XI IPS 1 Outdoor Study 0.5954 Sedang 2. XI IPS 2 Konvensional 0.1588 Rendah Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian Tahun 2015 4. Analisis Data Penelitian Taraf signifikasni yang dipakai pada penelitian ini adalah 0,05. Berdasarkan hasil uji normalitas pretest kelas outdoor study diketahui data berdistribusi normal. Dengan nilai signifikan pretest siswa kelas outdoor study sebesar 0,200. Hasil uji normalitas pretest kelas konvensional diketahui data berdistribusi normal. Dengan nilai signifikan pretest siswa kelas konvensional sebesar 0,057. Hasil uji normalitas posttest kelas outdoor study dapat diketahui bahwa data berdistribusi normal. Dengan nilai signifikan posttest siswa kelas outdoor study sebesar 0,055. Hasil uji normalitas posttest kelas konvensional diketahui data berdistribusi normal. Dengan nilai signifikan siswa kelas konvensional sebesar 0,160. Kemudian uji homogenitas pretest outdoor study dan konvensional memiliki data yang homogen karena nilai signifikan lebih dari 0,05 yaitu nilai signifikan sebesar 0,284. Jadi dapat disimpulkan bahwa H 0 diterima karena data mempunyai varians sama.hasil uji homogenitas posttest outdoor study dan konvensional memiliki data yang homogen juga karena nilai signifikan lebih dari 0,05 yaitu nilai signifikan sebesar 0,450. Jadi dapat disimpulkan bahwa H 0 diterima karena data mempunyai varians sama. Berdasarkan hasil perhitungan pada hipotesisis 1 yatu nilai rata-rata pretest, diperoleh t hitung sebesar 0,899. Besaran t tabel pada taraf signifikan 0,05 : 2 = 0,025 (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-2 atau 79 2 = 77, hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 1,991. Nilai t hitung pada tabel diatas adalah 0,899 dan t tabel 1,991 artinya t hitung < t tabel jadi H 0 diterima dan H a ditolak. Hipotesisis 2 diperoleh t hitung sebesar 4,618. Besaran t tabel dengan derajat kebebasan (df) n-2 atau 79 2 = 77, hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 1,991. Nilai t hitung pada tabel diatas adalah 10,325 dan t tabel 1,991 artinya t hitung > t tabel, jadi H 0 ditolak dan H a diterima. Hipotesisis 3 diperoleh t hitung sebesar 7,627 Besaran t tabel dengan derajat kebebasan (df) n-2 atau 79 2 = 77, hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 1,991. Nilai t hitung pada tabel diatas adalah 7,627 dan t tabel 1,991 artinya

7 t hitung > t tabel, jadi H 0 ditolak dan H a diterima. Pembahasan 1. Berdasarkan uji hipotesis dan analisis data yang sudah dilakukan bahwa hasil pretest siswa kelas eksperimen menggunakan metode dengan hasil pretest siswa kelas kontrol dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional sebelum diberikan pembelajaran ternyata tidak terdapat perbedaan. Nilai siswa pada awal pembelajaran sebelum diterapkan pembelajaran wajar jika nilai siswa masih rendah. Karena pretest digunakan untuk melihat kemampuan awal siswa, maka dari itu perlu adanya pembelajaran selanjutnya mengenai materi yang akan dipelajari. Sehubungan dengan teori yang dikemukakakn oleh Djamarah dan Aswan Zain (2010: 107), apabila 75% atau lebih dari jumlah siswa yang mengikuti proses belajar mengajar mencapai taraf keberhasilan kurang (di bawah taraf minimal), maka proses belajar mengajar berikutnya hendaknya bersifat perbaikan. 2. Nilai posttest kelas yang menggunakan metode outdoor study lebih baik dibandingkan dengan kelas yang menggunakan metode konvensional. Dalam pelaksanaannya siswa kelas XI IPS 1 yang proses pembelajarannya menerapkan metode pembelajaran outdoor study siswanya lebih bersemangat belajar. Dilihat dari hasil observasi juga bahwa kelas outdoor study lebih aktif di bandingkan kelas kontrol dimana terdapat siswa yang aktif sebanyak 9 siswa dan pada kelas konvensional hanya ada 1 siswa. Ini sangat sejalan dengan pendapat menganai outdoor study. Menurut (Husamah 2013:23) melalui metode outdoor study lingkungan di luar sekolah dapat digunakan sebagai sumber belajar. Peran guru di sini adalah sebagai motivator, artinya guru sebagai pemandu agar siswa belajar secara aktif, kreatif dan akrab dengan lingkungan. Dalam variasi pembelajaran outdoor study dapat mengurangi rasa jenuh, bosan siswa, dan dapat membuat siswa senang juga tertarik terhadap pelajaran dan lingkungan sekitarnya. Keadaan siswa demikian akan sangat mempengaruhi daya tangkap siswa dalam menerima dan memahami konsep yang dipelajari. Bila dalam suatu proses pembelajaran siswa merasa senang, tidak jenuh dan bosan, maka daya tangkkap siswa dalam menerima dan memahami konsep yang dipelajari akan baik sehingga secara langsung dapat mempengaruhi hasil belajar siswa itu sendiri. 3. Terdapat perbedaan signifikan n- Gain hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode dengan metode pembelajaran konvensional pada pokok bahasan lingkungan. Siswa yang diterapkan metode lebih baik dikarenakan metode

8 membuat siswa lebih bersemangat dalam belajar dan siswa tidak mudah bosan, sehinggga dapat menerima pelajaran dengan baik dan siswa mendapat nilai lebih baik. Ini sangat sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh para ahli karena outdoor study erat sekali dengan lingkungan hidup sehingga siswa mudah menerima pelajaran geografi dengan baik. IV. Menurut Adelia Vera (2012:17) dalam bukunya yang berjudul metode mengajar anak diluar kelas (outdoor study) mengungkapkan bahwa: Outdoor learning itu sendiri yaitu suatu kegiatan menyampaikan pelajaran di luar kelas, sehinga kegiatan belajar mengajar berlangsung di luar kelas. Sebagian orang menyebutnya dengan outing class, yaitu suatu kegiatan yang melibatkan alam secara langsung untuk dijadikan sebagai sumber belajar Hasil belajar siswa sesudah perlakuan meningkat dari hasil belajar sebelum diberikannya perlakuan. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata pretest kedua kelas sebelum diterapkannya metode pembelajaran outdoor study dengan metode pembelajaran konvensional. 2. Ada perbedaan signifikan nilai ratarata posttest siswa setelah diajarkan dengan menggunakan metode pembelajaran outdoor dengan metode pembelajaran konvensional. Kelas yang diterapkan metode lebih baik nilainya dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional. 3. Ada perbedaan signifikan n-gain hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode dengan metode pembelajaran konvensional. Dimana nilai n-gain kelas yang diterapkan metode outdoor study n- Gain nya lebih tinggi, siswa lebih dapat menerima pelajaran geografi dengan baik jika menerapkan metode pembelajaran outdoor study. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat diberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Bagi siswa Dalam proses pembelajaran disarankan kepada siswa untuk selalu aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. 2. Bagi guru Guru harus lebih membuat kondisi yang menyenangkan saat pembelajaran di kelas, karena siswa akan lebih aktif pada saat pembelajaran dan memahami apa yang diajarkan. Guru dapat menggunakan metode sebagai alternatif di kelas untuk dapat meningkatkan hasil belajar geografi siswa.

9 DAFTAR PUSTAKA Adelia,Vera. 2012. Metode Mengajar Anak di Luar Kelas (Ourdoor Study).Yogyakarta: Divapress. Djamarah, S.B dan Zain, A. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Husamah. 2013. Pembelajaran Luar Kelas Outdoor Learning. Jakarta: Prestasi Pustaka. Sugiyono. 2012. Metodologi PenelitianPendidikan. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.