LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SMK-SMAK PADANG TAHUN ANGGARAN 2016

dokumen-dokumen yang mirip
C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dimana pimpinan

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMAK PADANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEM ERINTAH (LAKIP) SM K SM TI BANDA ACEH TAHUN ANGGARAN 2017

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUN 2016

Plt. Sekretaris Jenderal Haris Munandar N

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2016

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN

KATA PENGANTAR. Surabaya, 12 Oktober 2015 Kepala Balai Diklat Industri Surabaya. Yulius Sarjono Eddy, SE, MM NIP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 POLITEKNIK STMI JAKARTA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2014

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

RENCANA KINERJA TAHUN 2013

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

KATA PENGANTAR. Syarif Hidayat

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT IKM PANGAN BARANG DARI KAYU DAN FURNITUR TAHUN ANGGARAN 2017

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah b

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

REVIU I RENCANAA STRATEGIS (RENSTRA)

KATA PENGANTAR. Surakarta, Januari 2016 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP

BAB I VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. A. Visi Menghasilkan tenaga kesehatan profesional dan kompetitif

KATA PENGANTAR. Surakarta, 24 Januari 2017 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan

BAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak di dalam sektor publik. Reformasi birokrasi muncul karena adanya

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015

RENCANA STRATEGIS PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PELATIHAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN

RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI. Revisi 1

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

RENCANA STRATEGIS SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMAK PADANG

SMK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA. ii DAFTAR ISI.. vi

RENCANA KINERJA POLTEKKES KEMENKES BANTEN TAHUN Pembinaan dan Supervisi - Uang Makan Mahasiwa yang di asramakan

BAB I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

LAKIP LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016

RENCANA STRATEGIS TAHUN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

RENCANA KINERJA TAHUNAN

Kopertis Wilayah III Jakarta RENSTRA. Tahun

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

WALIKOTA PADANG PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG

4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republi

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN SUMBER DAYA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN SUMBER DAYA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Powered by TCPDF (

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Revisi ke 03 Tanggal : 31 Desember 2015

Rencana Kerja Tahunan TA KATA PENGANTAR

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

2 Teknologi Kimia Industri Medan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indone

KATA PENGNTAR RKT INSPEKTORAT

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

TUPOKSI DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTA MATARAM

LAPORAN AKUNTABILITAS

BUPATI CILACAP TENTANG KABUPATEN CILACAP BUPATI CILACAP,

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

LAKIP BPPSDMP TAHUN 2011 RINGKASAN EKSEKUTIF

Revisi ke 01 Tanggal : 12 Mei 2015

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

RENCANA KERJA (RENJA)

Rencana Kinerja Tahunan Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta Tahun 2015

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian. Tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. ANALISIS PENGOLAHAN DATA DAN INFORMASI

Bab II Perencanaan Kinerja

Transkripsi:

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SMK-SMAK PADANG TAHUN ANGGARAN 2016

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunianya sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekolah Menengah Kejuruan SMAK Padang Tahun Anggaran 2016 dapat diselesaikan. SMK SMAK Padang sebagai salah satu unit kerja di lingkungan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Industri, Kementerian Perindustrian, wajib menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Penyusunan LAKIP ini mengacu pada Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 150/M-IND/PER/12/2011 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kementerian Perindustrian. Penyusunan LAKIP SMK SMAK Padang Tahun Anggaran 2016 berdasarkan pelaksanaan tugas penyelenggaraan pendidikan kejuruan kompetensi keahlian analisis kimia dalam rangka memberikan kontribusi peningkatan sumber daya manusia terhadap pembangunan khususnya di bidang industri. Laporan ini memuat Rencana Strategis seperti visi, misi, dan tujuan organisasi, dan akuntabilitas kinerja unit yang telah diukur dengan satuan ukur yang telah ditetapkan. Laporan ini diharapkan dapat menjadi masukan kepada Pimpinan dalam menentukan strategi dan kebijaksanaan yang akan diambil untuk meningkatkan kinerja SMK SMAK Padang dalam melaksanakan penyelenggaraan pendidikan kejuruan di masa mendatang. Laporan ini juga diharapkan dapat memberikan gambaran kepada masyarakat mengenai SMK-SMAK Padang dan kinerjanya di tahun berjalan. Padang, 05 Januari 2017 Kepala SMK-SMAK Padang Sih Parmawati 1

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...1 DAFTAR ISI...2 DAFTAR TABEL...3 IKHTISAR EKSEKUTIF...4 BAB I. PENDAHULUAN...6 1.1. Tugas dan Fungsi SMK-SMAK Padang...6 1.2. Struktur Organisasi SMK-SMAK Padang...6 1.3. Peran Strategis SMK-SMAK Padang...9 1.4. Rencana Strategis SMK-SMAK Padang......10 BAB II. PERENCANAAN KINERJA...15 2.1. Perencanaan Kinerja SMK-SMAK Padang Tahun 2016...15 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA...17 3.1. Capaian Kinerja Organisasi...17 3.2. Realisasi Anggaran...26 BAB IV. PENUTUP...30 2

DAFTAR TABEL Tabel 1. Data Serapan Alumni SMK-SMAK Padang pada DU/DI 4 (Empat Tahun) terakhir... 18 Tabel 2. Data Jumlah Siswa SMK-SMAK Padang...19 Tabel 3. Mitra Teaching Factory...19 Tabel 4. Skema Kompetensi Yang Telah Dilaksanakan...21 Tabel 5. Skema Sertifikasi...23 Tabel 6. Realisasi Anggaran SMK-SMAK.....27 Tabel 7. Realisasi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)...27 3

IKHTISAR EKSEKUTIF Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dimana pimpinan Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Pemerintah Daerah, Satuan Kerja atau Unit Kerja didalamnya, diminta untuk membuat laporan akuntabilitas kinerja secara berjenjang serta berkala untuk disampaikan kepada pimpinan yang lebih tinggi. Menindak lanjuti peraturan tersebut, maka Sekolah Menengah Kejuruan SMAK Padang atau disingkat dengan SMK SMAK Padang menyusun Laporan Kinerja SMK-SMAK Padang Tahun 2016. Secara umum laporan kinerja SMK SMAK Padang menjabarkan pencapaian kinerja SMK SMAK Padang selama tahun 2016 yang mencakup analisis capaian kinerja SMK SMAK Padang. Dalam Renstra 2015 2019 dijabarkan mengenai visi Lulusan Mandiri, Unggul, Berimtaq, Beriptek, Berwawasan Lingkungan. Pencapaian visi tersebut dituangkan pada misi, tujuan dan sasaran yang akan dicapai pada tahun 2016. Penetapan visi, misi dan tujuan SMK- SMAK Padang sesuai dengan Visi dan Misi Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Industri, Kementerian Perindustrian. Visi Pusdiklat Industri adalah:menjadi Pelopor Institusi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Industri Yang Terpercaya Dalam Pengembangan SDM Industri Kompeten, dengan Misi: 1. Menjadi pendidikan vokasi industri dan pelatihan industri yang elite dalam pengertian terkenal, disegani dan dibutuhkan oleh kalangan industri 2. Memiliki spesialisasi sebagai ikon Politeknik Industri,SMK Industri dan Balai Diklat Industri yang dikenal secara luas oleh masyarakat dan dunia usaha industri 3. Memiliki workshop dan laboratorium yang terintegrasi/terpadu 4. Meningkatkan jenjang pendidikan bagi Politeknik 5. Meningkatkan kapasitas optimal siswa,mahasiswa dan peserta pelatihan, untuk Politeknik sebanyak 1000-1500 orang, SMK 750-1000 orang dan balai diklat 100-300 orang perbatch 6. Memiliki unit inkubator bisnis yang handal dan terpercaya dalam menghasilkan wirausaha industri. Program-program SMK-SMAK Padang terkait dengan Visi dan Misi Pusdiklat Industri Kementerian Perindustrian meliputi: peningkatan jumlah penerimaan siswa baru, peningkatan jumlah siwa yang tersertifikasi kompetensi, dan peningkatan jumlah lulusan yang terserap ke industri. Capaian kinerja SMK-SMAK Padang pada tahun 2016 antara lain: peningkatan sarana prasana pendidikan melalui pembangunan gedung pendidikan. Hal ini seiring dengan penambahan daya tampung SMK-SMAK Padang yang memiliki 9 lokal untuk siswa kelas X. 4

Dalam pengelolaan sekolah, SMK-SMAK Padang telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015, Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2015, dan telah merintis persiapan dokumen untuk akreditasi Sistem Manajemen Laboratorium ISO 17025:2008. Sebagai sekolah kejuruan berbasis kompetensi, SMK-SMAK Padang telah mensertifikasi para siswa untuk keahlian kimia analisis yang bekerja sama dengan LSP-P1 SMK-SMAK Padang. Selain itu, untuk menghasilkan lulusan yang tersertifikasi secara internasional, pada tahun ini SMK-SMAK Padang untuk yang ketiga kalinya melakukan kerja sama dengan Hobart Institute of Technology dalam melakukan sertifikasi kompetensi dan pemetaan kurikulum SMK-SMAK Padang dengan kurikulum Australia. Tahunini merupakan tahun kedua SMK-SMAK Padang melakukan program pertukaran pelajar dan magang industri bagi siswa dan guru dengan Photaram Technical College, Thailand. Pada tahun ini pula SMK-SMAK Padang menerima siswa magang dari Sekolah Kebangsaan Chini, Malaysia. Perluasan jejaring kerjasama juga telah dibangun melalui forum-forum internasional yang difasilitasi oleh Southeast Asian Minister of Education Organization Regional Open Learning Centre (SEAMOLEC), salah satunya dengan praktik kerja industri siswa SMK- SMAK Padang di Changde University, China. Di bidang layanan publik, SMK-SMAK Padang berhasil meraih prestasi sebagai unit kerja dengan layanan publik terbaik di lingkungan Kementerian Perindustrian serta meraih Predikat Perak SNI Award kategori perusahaan/organisasi kecil jasa. Secara garis besar SMK-SMAK Padang telah berhasil melaksanakan tugas, fungsi dan misi yang diembannya dalam pencapaian kinerja SMK-SMAK Padang tahun 2016. Beberapa sasaran yang ditetapkan dapat dicapai. Keberhasilan pencapaian sasaran SMK-SMAK Padang disamping ditentukan oleh kinerja faktor internal juga ditentukan oleh dukungan eksternal, seperti kerjasama dengan institusi terkait. Hasil lebih rinci secara keseluruhan tergambar dalam Laporan Kinerja SMK-SMAK Padang Tahun 2016. 5

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tugas dan Fungsi SMK-SMAK Padang Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 78 Tahun 2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekolah Menengah Kejuruan SMAK, SMK-SMAK Padang mempunyai tugas melaksanakan pendidikan menengah kejuruan kompetensi keahlian analis kimia. SMK-SMAK Padang dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah menyelenggarakan fungsi: 1. Penyusunan rencana dan program pendidikan dan pengajaran 2. Pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di dalam dan luar sekolah 3. Pelaksanaan kerjasama pendidikan dan pengajaran 4. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga 1.2 Struktur Organisasi SMK-SMAK Padang Struktur organisasi merupakan bagian penting dalam kegiatan manajemen, baik operasional maupun administratif. Struktur organisasi SMK-SMAK sebagai bagian dari Kementerian Perindustrian ditetapkan melalui Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 78/M-IND/PER/8/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekolah Menengah Kejuruan SMAK. KEPALA SEKOLAH SUBBAGIAN TATA USAHA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Gambar 1. Bagan Organisasi Sekolah Menengah Kejuruan - SMAK Selanjutnya, struktur organisasi Sekolah Menengah Kejuruan SMAK Padang tertuang dalam Keputusan Kepala Sekolah Menengah Kejuruan - SMAK Padang Nomor 01/SK/SJ-IND.6.10/01/2016 tentang Peta dan Uraian Jabatan Pegawai Sekolah Menengah Kejuruan - SMAK Padang. SMK-SMAK Padang dipimpin oleh Kepala Sekolah yang membawahi 6 bidang sebagai berikut: 6

1. Bidang Kurikulum Bidang Kurikulum mempunyai tugas sebagai berikut: a. Melakukan pengembangan kurikulum; b. Menyelenggarakan proses pembelajaran termasuk pembagian tugas mengajar dan guru piket; c. Menganalisis ketercapaian target kurikulum dan daya serap; d. Mengkoordinasi persiapan dan pelaksanaan ujian sekolah, uji kompetensi dan ujian nasional e. Melakukan supervisi guru 2. Bidang kesiswaan Bidang Kesiswaan mempunyai tugas: a. Melaksanakan penerimaan siswa baru; b. Melaksanakan pembinaan siswa; c. Merekap, mendata dan menganalisis laporan rutin bulanan dari wali kelas; d. Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan karir kejuruan; e. Merencanakan pendaftaran ulang siswa; f. Menyusun pembagian kelas bekerjasama dengan bidang lainnya sebelum tahun pelajaran baru dimulai; g. Menyelenggarakan administrasi kesiswaan, absensi, buku induk siswa dan surat pindah; h. Mengarahkan siswa untuk membentuk organisasi kelas; i. Melaksanakan, mengawasi dan mengevaluasi: - Tata tertib siswa - Pertemuan dengan orang tua siswa - Upacara dan menyusun daftar pembina upacara - Peringatan hari besar nasional / keagamaan. - Kegiatan ekstrakurikuler, Kemah Bakti Siswa 3. Bidang Hubungan Industri dan Masyarakat Bidang Hubungan Industri dan Masyarakat dan mempunyai tugas: a. Melakukan negosiasi dengan institusi terkait mengenai penempatan prakerin, uji kompetensi, ujian lisan prakerin dan rekrutmen lulusan; b. Menjajaki dan melakukan kerjasama dengan institusi terkait mengenai prakerin dan rekrutmen lulusan; c. Melakukan promosi untuk pemasaran lulusan; d. Melakukan penelusuran alumni; e. Melakukan administrasi hubungan industri dan masyarakat; 7

4. Bidang Jaminan Mutu Pendidikan Bidang Jaminan Mutu Pendidikan mempunyai tugas: a. Menyusun prosedur mutu; b. Memastikan seluruh proses yang diperlukan dalam pelaksanaan SMM ISO 9001 : 2008 dan sistem manajemen lingkungan (SML) ISO 14001:2004, serta sistem manajemen laboratorium ISO 17025:2005 ditatakan, diimplementasikan dan dipelihara; c. Merencanakan dan memantau program audit mutu internal dan audit eksternal; d. Melaporkan kinerja sistem manajemen mutu (SMM), sistem manajemen lingkungan (SML) dan Sistem Manajemen Laboratorium untuk perbaikan berkesinambungan; e. Melaksanakan sertifikasi kompetensi; f. Melakukan pengembangan pelayanan asesmen dan sertifikasi, pemeliharaan dan pengembangan standar kompetensi 5. Bidang Sarana Prasarana Bidang Sarana Prasarana mempunyai tugas sebagai berikut: a. Melakukan Pengelolaan Laboratorium; b. Melakukan pengusulan ATK dan ARTK, bahan kimia, bahan penunjang praktik regular, ujian praktik, dan analisis terpadu II; c. Kalibrasi internal peralatan gelas dan kalibrasi eksternal peralatan; d. Melakukan Validasi metode pengujian (prosedur praktikum); e. Mengecek dan melaksanakan perbaikan sarana dan prasarana sekolah; f. Mengusulkan pengadaan peralatan laboratorium; g. Melakukan pemeliharaan dan pengamanan sarana dan prasarana sekolah; h. Menganalisis pengajuan/ usulan pengadaan dan perbaikan sarana dan prasarana yang diajukan setiap bidang 6. Bidang Tata Usaha Bidang Tata Usaha mempunyai tugas sebagai berikut: a. Melaksanakan kegiatan di bidang umum, kearsipan dan rumah tangga; b. Melaksanakan manajemen kinerja dan kepegawaian; c. Melakukan pengelolaan keuangan; d. Melaksanakan pengelolaan perpustakaan; e. Melaksanakan pengelolaan BMN dan persediaan; f. Menyusun bahan rencana program dan anggaran; g. Menyusun bahan evaluasi dan pelaporan seperti LAKIP, Laporan Keuangan dan Laporan BMN; 8

h. Melaksanakan kegiatan pengadaan barang dan jasa; i. Berkoordinasi dengan bidang sarana dan prasarana dalam pemeliharaan BMN. Struktur organisasi SMK-SMAK Padang Tahun Anggaran 2015 dapat dilihat pada gambar berikut: KEPALA SEKOLAH Sub Bagian Tata Usaha Fungsional Umum Bidang Kurikulum Bidang Kesiswaan Bidang Hubim Bidang Sarana dan Prasarana Bidang Jaminan Mutu Pendidikan Kelompok Jabatan Fungsional 1. Guru 2. Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) Gambar 2. Bagan Struktur Organisasi SMK-SMAK Padang 1.3 Peran Strategis SMK-SMAK Padang Dengan telah dicanangkannya ASEAN EconomicCommunity pada awal tahun 2016,maka tenaga kerja dari negara-negara ASEAN akan dengan mudah masuk ke Indonesia sehingga persaingan di bursa tenaga kerja akan semakin ketat. ASEAN Economic Community bisa digambarkan sebagai satu kawasan ekonomi tanpa batas antarnegara ASEAN.Oleh karena itu, sumber daya manusia dari setiap negara anggota, bisa bergerak dengan bebas seperti di dalam negeri sendiri. Indonesia juga akan menjadi pasar bagi produk dan tenaga kerja dari negara-negara ASEAN. Arus produk dan jasa/tenaga kerja dari Negara ASEAN tidak dapat dibendung lagi. Namun tidak hanya bagi Negara-negara anggota ASEAN lainnya, Indonesia juga akan memiliki pasar yang lebih luas (baik bagi produk maupun tenaga kerjanya), dan hal ini merupakan peluang yang harus dapat dimanfaatkan dengan baik. Untuk dapat memanfaatkan peluang tersebut dan agar dapat memenangkan persaingan, maka setiap orang perlu meningkatkan knowledge, skill dan attitude nya. 9

Untuk menghadapi pasar bebas tersebut serta untuk memenangkan persaingan yang semakin ketat ini, diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumberdaya manusia (SDM) yang berkualitas dan handal merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan. Hambatan pasar tenaga kerja lebih disebabkan oleh rendahnya kualitas SDM yang ada untuk memenuhi kebutuhan pasar. UU No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian mengamanatkan bahwa pembangunan SDM industri sebagaimana yang tertuang dalam pasal 16 menyatakan bahwa pembangunan sumber daya manusia industri dilakukan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten guna meningkatkan peran sumber daya manusia Indonesia di bidang industri, yang meliputi wirausaha industri, tenaga kerja industri, pembina industri, dan konsultan industri.upaya peningkatan kompetensi SDM merupakan langkah penting untuk dapat memenangkan persaingan di era pasar bebas. Penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas dan berbasis kompetensi serta sesuai dengan kebutuhan dunia industri menjadi salah satu ujung tombak dalam peningkatan kualitas SDM. Untuk mewujudkan pembangunan SDM yang berkualitas dan berdaya saing maka diperlukan lembaga pendidikan yang memiliki daya saing, dan dapat diakses dengan mudah oleh kalangan SDM industri. Sebagai salah satu unit pendidikan di lingkungan Pusdiklat Industri Kementerian Perindustrian, SMK-SMAK Padang diharapkan mampu menghasilkan SDM industri, khususnya dalam mencetak tenaga ahli di bidang kimia analisis. 1.4 Rencana Strategis SMK-SMAK Padang Dokumen Laporan Kinerja Tahun 2016 ini mengacu kepada Rencana Strategis SMK-SMAK Padang Tahun 2015-2019. Pada Renstra telah ditetapkan indikator kinerja utama dan target untuk tahun 2016. Pengesahan dokumen Rencana Strategis periode tahun 2015-2019 dilakukan pada bulan Januari tahun 2015 dan akan digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Perkin tahun 2016. Renstra SMK-SMAK Padang tahun 2015-2019 dimaksudkan untuk merencanakan kontribusi yang signifikan bagi keberhasilan pencapaian sasaran pembangunan SDM Industri sebagaimana diamanatkan pada Undang-Undang No. 3 Tahun 2014 Tentang Perindustrian, pasal 16 menyatakan bahwa pembangunan sumber daya manusia industri dilakukan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten guna meningkatkan peran sumber daya manusia Indonesia di bidang industri, Program Reposisi dan Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan yang dicanangkan oleh Pusdiklat Industri Kemeneterian Perindustrian, serta disusun antara lain berdasarkan hasil evaluasi 10

terhadap pelaksanaan Renstra SMK-SMAK Padang periode 2009-2014, dan analisis terhadap capaian kinerja. 1. Visi SMK-SMAK Padang Visi Sekolah Menengah Kejuruan SMAK Padang adalah Lulusan Mandiri, Unggul, Berimtaq, Beriptek, Berwawasan Lingkungan. 2. Misi SMK-SMAK Padang Dalam rangka mewujudkan visi SMK SMAK Padang, misi yang akan diemban adalah: 1. Membina peserta didik menjadi pribadi yang berakhlak mulia. 2. Menyelenggarakan pendidikan Kejuruan berbasis spesialisasi, kompetensi dan berwawasan lingkungan. 3. Mengembangkan sistem manajemen yang terintegrasi. 4. Memelihara dan memperluas jejaring kerjasama. 5. Membentuk jiwa kewirausahaan. 6. Meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik dan kependidikan. 3. TujuanSMK-SMAK Padang Untuk dapat mencapai visi dan melaksanakan misi Sekolah Menengah Kejuruan SMAK Padang seperti yang dikemukakan sebelumnya, maka visi dan misi tersebut selanjutnya dirumuskan ke dalam bentuk yang lebih spesifik - operasional berupa tujuan yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun ke depan. Adapun tujuan Sekolah Menengah Kejuruan SMAK Padang 2015 2019 adalah Menjadi role model pendidikan vokasi industri berbasis kompetensi yang menghasilkan SDM Industri yang kompeten dan berdaya saing dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) : Lulusan yang terserap di industri (orang). 4. Sasaran SMK-SMAK Padang Dalam mewujudkan tujuan tersebut, diperlukan upaya-upaya sistemik yang dijabarkan ke dalam sasaran-sasaran strategis yang mengakomodasi perspektif pemangku kepentingan (stakeholder), perspektif pelaksanaan tugas pokok, dan perspektif peningkatan kapasitas kelembagaan. Sasaran strategis dan indikator kinerja utama tersebut sebagaimana diuraikan berikut ini. 1. Perspektif Pemangku Kepentingan / Stakeholder 11

o Sasaran Strategis I: Terwujudnya sistem perencanaan dan pengendalian organisasi yang handal, dengan indikator kinerja utama: a. Tingkat kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan dokumen perencanaan o Sasaran Strategis II: Terwujudnya SDM industri yang profesional, dengan indikator kinerja utama: a. Terserapnya lulusan ke dunia industri b. Penyelenggaraan pendidikan kejuruan o Sasaran Strategis III: Pengembangan teaching factory, dengan indikator kinerja utama: a. Penyediaan jasa analisis dan produksi 2. Perspektif Proses Pelaksanaan Tugas Pokok o Sasaran Strategis I: Meningkatnya kualitas lembaga pendidikan, dengan indikator kinerja utama: a. Sertifikasi profesi guru b. Diklat teknis dan fungsional c. Akreditasi sekolah o Sasaran Strategis II: Meningkatnya sistem tata kelola perkantoran, dengan indikator kinerja utama: a. Pelaksanaan pengelolaan perkantoran o Sasaran Strategis III: Pengembangan LSP dan TUK, dengan indikator kinerja utama: a. Pengembangan LSP o Sasaran Strategis IV: Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan dan perkantoran, dengan indikator kinerja utama: a. Pembangunan gedung pendidikan 3. Perpektif Peningkatan Kapasitas Kelembagaan o Sasaran Strategis I: Terbangunnya organisasi yang profesional dan berorientasi pelanggan, dengan indikator kinerja utama: a. Konsistensi penerapan ISO b. Konsistensi penerapan adiwiyata c. Konsistensi penerapan budaya kerja 5K 5. Arah Kebijakan dan Strategi Sejalan dengan arah kebijakan pembangunan SDM industri, SMK-SMAK Padang menetapkan arah kebijakan yang menjadi fokus pengembangan SMK dalam periode 2015 2019 sebagai berikut: 12

1. Memelopori dan menjadi rujukan SMK berbasis Kompetensi, kriteria dan langkah pengembangan SMK berbasis Kompetensi sebagai berikut: a. Kurikulum berbasis kompetensi mengacu kepada SKKNI bidang industri b. Link and Match dengan kebutuhan dunia usaha industri c. Menggunakan modul pembelajaran berbasis kompetensi (setiap paket modul terdiri dari: buku kerja, buku informasi, dan buku penilaian) serta sistem pembelajaran CBT d. Memiliki Teaching Factory, LSP dan TUK e. Menyelenggarakan sertifikasi kompetensi terhadap siswa dan lulusan f. Memiliki kerjasama dengan dunia usaha industri dalam rangka penyusunan kurikulum, pemagangan industri, dan penempatan kerja lulusan g. Lulusannya dapat bersaing secara nasional dan internasional dengan kompetensi yang dimiliki 2. Mengembangkan Spesialisasi sebagai Icon Sekolah, yaitu dengan memiliki satu spesialisasi dari program studi yang menjadi fokus (konsentrasi) pengembangan SMK di masyarakat dan dunia usaha industri 3. Menjadi SMK yang Elite, dengan membangun persepsi dan pandangan masyarakat bahwa pendidikan vokasi merupakan pendidikan yang elite dan menjadi pilihan utama. Untuk menjadi SMK yang elite dalam pengertian SMK yang terkenal, disegani dan dibutuhkan oleh masyarakat dan dunia usaha industri, harus didukung dengan adanya: a. Tenaga Pengajar yang berkualitas, memiliki jenjang pendidikan minimal S1 b. Siswaberprestasi dalam kejuaraan/lomba di tingkat nasional maupun internasional sesuai dengan spesialisasi/skills yang dimiliki c. Memilikipartner dengan sekolah vokasi di LN untuk pengembangan kompetensinya d. Memilikibanyak kegiatan pertukaran siswa dan guru dengan universitas LN 4. Mengembangkan Laboratorium yang terintegrasi/terpadu, dengan Konsep ruang pendidikan yang modern: a. Flexible Concept, mengakomodasi kemudahan dalam pengaturan ulang ruangan apabila diperlukan b. Multifunctional Space, berfungsi sebagai ruang belajar teori, ruang praktek sekaligus ruang diskusi. c. Professional Look, Desain dan tampilan ruangan modern dan professional d. Students take parts in preparation, Adanya keterlibatan siswa dalam persiapan pembelajaran dan praktik 13

5. Mengembangkan Prodi dan meningkatan jenjang Program Pendidikansesuai spesialisasi dan kebutuhan industri 6. Meningkatan jumlah siswa, Jumlah Siswa SMK minimal harus memenuhi kapasitas (daya tampung) optimal sekolah yang dinilai yang layak dari sisi APBN, dengan tetap memperhatikan: a. Kualitas calon siswa: rasio penerimaan minimal 1:3 b. Kapasitas kelas 30-40 orang, untuk itu perlu dilengkapi sarana pembelajaran, ruang kelas, workshop dan laboratorium sesuai target jumlah siswa c. Jumlah guru terhadap jumlah siswa memenuhi standar rasio yang disyaratkan d. Menjaga kualitas lulusan: Seluruh lulusan harus terserap di Industri 14

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1 Perencanaan Kinerja SMK-SMAK Padang Tahun 2016 Penetapan kinerjamerupakan amanat Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan KinerjaInstansi Pemerintah. Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan khusus penetapan kinerja ini antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah, sebagai dasar penilaian keberhasilan/ kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur, dan sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan punishment atau sanksi. Dokumen Penetapan Kinerja ini sebagaimana pasal 3 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja /kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Penetapan kinerjamerupakan tekad dan janji yang harus dilakukan oleh pimpinan Pusdiklat Industri dan merupakan tolok ukur akuntabilitas kinerja Sekolah Menengah Kejuruan SMAK Padang pada akhir tahun 2016 yang disusun berdasarkan pada Rencana Kinerja Tahun 2016 yang telah ditetapkan; sehingga secara substansial Penetapan Kinerja Tahun 2016 tidak ada perbedaan dengan Rencana Kinerja Tahun 2016. Sasaran strategissmk-smak Padang pada tahun 2016 dapat dilihat dari beberapa perspektif, yaitu: Dokumen Penetapan Kinerja Unit Organisasi Eselon I/Eselon II Unit Pelaksana Teknis/ Unit Pendidikan Tahun Anggaran : 2016 : Sekretaris Jenderal/ Pusdiklat Industri : SMK SMAK Padang 15

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR UTAMA TARGET Perspektif Pemangku Kepentingan / Stakeholder (S) Terwujudnya sistem perencanaan dan pengendalian organisasi yang handal Tingkat kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan dokumen perencanaan 80 persen Terwujudnya SDM industri yang profesional Pengembangan Teaching Factory Terserapnya lulusan ke dunia industri 90 persen Penyelenggaraan Pendidikan kejuruan 773 orang Penyediaan jasa analisis dan produksi 12 bulan Perspektif Proses Pelaksanaan Tugas Pokok (T) Meningkatnya kualitas lembaga pendidikan Sertifikasi profesi guru 24 orang Diklat teknis dan fungsional 62 orang Akreditasi Sekolah A Meningkatnya sistem tata kelola perkantoran Pelaksanaan Pengelolaan Perkantoran 12 bulan Pengembangan LSP dan TUK Pengembangan LSP 2 kegiatan Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan dan perkantoran Pembangunan Gedung Pendidikan 1 Pengadaan Perspektif Peningkatan Kapasitas Kelembagaan (L) Terbangunnya organisasi yang profesional dan berorientasi pelanggan Konsistensi Penerapan ISO 1 kegiatan Konsistensi Penerapan Adiwiyata Konsistensi Penerapan 5K Jumlah Anggaran : Rp 19.990.281.000,- Program / Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Perindustrian 16

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 Capaian Kinerja Organisasi Pengukuran kinerja dilakukan dengan sistematis dan berkesinambungan yang ditujukan untuk menciptakan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab. Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi dan strategi instansi pemerintah. Proses pengukuran kinerja ini dimaksudkan untuk menilai pencapaian setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan atau kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran. Pengukuran tingkat capaian kinerja Sekolah Menengah Kejuruan SMAK Padang tahun 2016 dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian kinerja yang telah ditetapkan dalam penetapan kinerja SMK SMAK Padang tahun 2016 dengan realisasinya. Secara umum dapat dikatakan bahwa kegiatan yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahunan 2016 sudah dapat dicapai oleh SMK SMAK Padang. Hal tersebut terlihat pada tingkat persentase dari pencapaian target sasaran baik fisik maupun anggaran. Tujuan pendidikan di SMK-SMAK Padang adalah Menjadi role model pendidikan vokasi industri berbasis kompetensi yang menghasilkan SDM Industri yang kompeten dan berdaya saing dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) : Lulusan yang terserap di industri (orang). Pada tahun 2015 penyerapan lulusan di dunia industri sebesar 91% dengan masa tunggu lulusan 3 bulan, sementara 5% melanjutkan studi di perguruan tinggi, dan sisanya bekerja di sektor informal lainnya. Sedangkan pada tahun 2016 penyerapan lulusan di dunia industri sebesar 86,9% dengan masa tunggu lulusan 3 bulan, sementara 13% melanjutkan studi di perguruan tinggi. Pencapaian kinerja SMK SMAK Padang tahun anggaran 2016 adalah sebagai berikut: 1. Perspektif Pemangku Kepentingan / Stakeholder o Terwujudnya sistem perencanaan dan pengendalian organisasi yang handal dengan indikator: a. Tingkat kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan dokumen perencanaan Kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan perencanaan menggambarkan kualitas perencanaan dan efektivitas kinerja sistem manajamen. Pada tahun ini, tingkat kesesuaian pelaksanaan dengan dokumen perencanaan mencapai 17

o 100 % hal ini terlihat dari realisasi anggaran yang mencapai 97,8 % di tahun 2015 dan 97,07% di tahun 2016. Terwujudnya SDM industri yang profesional dengan indikator: a. Terserapnya lulusan ke dunia industri Output yang diharapkan dari kegiatan ini berupa semakin singkatnya masa tunggu lulusan untuk terserap di dunia usaha/ dunia industri. Realisasi fisik kegiatan ini berupa rekrutmen lulusan ke dunia usaha/ dunia industri yang diselenggarakan oleh Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK-SMAK Padang. Pada tahun 2015 penyerapan lulusan di dunia industri sebesar 91% dengan masa tunggu lulusan 3 bulan, sementara 5% melanjutkan studi di perguruan tinggi, dan sisanya bekerja di sektor informal lainnya. Sedangkan pada tahun 2016 penyerapan lulusan di dunia industri sebesar 86,9% dengan masa tunggu lulusan 3 bulan, sementara 13% melanjutkan studi di perguruan tinggi. No Tabel 1. Data Serapan Alumni SMK-SMAK Padang pada DU/DI Lulusan Jumlah Lulusan yang bekerja di DU/DI Tahun Industri Industri Wirausaha Melanjutkan Jumlah (BUMN) (Swasta) Kuliah 1. 2013 3 128 2 25 158 2. 2014 20 102 1 15 138 3. 2015 15 109-13 137 4. 2016 6 101-16 123 b. Penyelenggaraan pendidikan kejuruan Proses pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara siswa dengan pengajar dan sumber belajar dalam suatu lingkungan. Pembelajaran merupakan bentuk bantuan yang diberikan pengajar supaya bisa terjadi proses mendapatkan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran serta tabiat, pembentukan sikap dan kepercayaan pada siswa. Dapat dikatakan bahwa pembelajaran adalah proses untuk membantu siswa agar bisa belajar dengan baik. Dengan tupoksi utama sebagai penyelenggara pendidikan kejuruan, SMK-SMAK Padang berusaha melaksanakan proses pembelajaran secara maksimal untuk mendapatkan kompetensi lulusan yang memenuhi kebutuhan dunia industri. Proses penyelenggaraan pendidikan di SMK- SMAK Padang meliputi kegiatan pembelajaran teori dan praktik dan 18

pelaksanaan evaluasi pembelajaran melalui ujian semester, ujian nasional teori dan praktik kejuruan, dan ujian Analisis Terpadu II. Jumlah peserta didik pada tahun 2016 ini adalah sebanyak 860 siswa dan SMK-SMAK Padang kembali memperoleh peringkat pertama nilai Ujian Nasional di propinsi Sumatera Barat. Tabel 2. Data jumlah siswa SMK-SMAK Padang NO Kelas Jumlah Siswa / Tahun Pelajaran 2012/2013 2013/2014 2014/2015 2015/2016 2016/2017 1. Kelas X 140 187 196 196 298 2. Kelas XI 140 133 181 199 190 3. Kelas XII 138 138 130 174 197 4. Kelas XIII 158 138 137 130 175 TOTAL 576 596 644 699 860 o Pengembangan teaching factory dengan indikator: a. Penyediaan jasa analisis dan produksi Spesialisasi Teaching factory SMK-SMAK Padang adalah penyediaan jasa dan analisis. Kegiatan ini berlangsung sepanjang tahun (12 bulan) dengan menyediakan jasa analisis proksimat seperti penentuan kadar air, lemak, protein, abu, serat kasar, analisis kualitas air, udara, penyediaan reagen, dan lain-lain. Pengguna jasa berasal dari masyarakat umum, sekolah, dan mahasiswa. Teaching factory telah dikembangkan kebidang produksi minyak atsiri dan jasa pengujian minyak atsiri, untuk tahun 2016 ini laboratorium pengujian dan kalibrasi akan diajukan akreditasi labortorium sesuai SNI ISO 17025 : 2008 ke Komite Akreditasi Nasional (KAN).Mitra teaching factory yang melakukan kerjasama dalam bidang jasa pengujian dan produksi minyak atsiri. Tabel 3. Mitra Teaching Factory No Nama Industri / Clien Bidang Kerjasama 1. CV Putra Al Amin Padang Jasa pengujian produk 2. CV Budi luhur Padang Jasa pengujian produk 3. UD. Mangga Mas. Jasa pengujian produk 4 Sekolah Adiwiyata se kota Padang Pengujian Makanan kantin ( 25 sekolah) dan pembuatan reagen kit 19

5. PT Sri Murti (Pabrik pupuk) Pemeriksaan parameter pupuk dan pembuatan reagen kit. 6. PT Semen Padang Pemeriksaan sampel lingkungan 2. Perspektif Proses Pelaksanaan Tugas Pokok o Meningkatnya kualitas lembaga pendidikan dengan indikator: a. Sertifikasi profesi guru Sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang telah memenuhi persyaratan. Sertifikasi guru bertujuan untuk: (1) menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik profesional, (2) meningkatkan proses dan hasil pembelajaran, (3) meningkatkan kesejahteraan guru, serta (4) meningkatkan martabat guru; dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. Sampai dengan tahun 2015, SMK-SMAK Padang telah memiliki 24 guru yang telah memiliki sertifikasi kompetensi sebagai pendidik. Penghargaan terhadap para guru ini diberikan dalam bentuk pembayaran sertifikasi guru setiap bulannya. Di tahun 2014, SMK-SMAK Padang telah memiliki 24 guru yang memiliki sertifikasi profesi pendidik dan telah dibayarkan tunjangan profesi pendidiknya. Pada tahun 2015, 2 orang guru telah mengikuti diklat profesi pendidik dan dinyatakan lulus sebagai guru profesional. Sedangkan pada 2016, 2 orang guru mengikuti diklat profesi pendidik.smk-smak Padang juga mendorong guru-guru yang telah memenuhi persyaratan untuk memperoleh sertifikasi guru sehingga dengan semakin banyaknya guru profesional kualitas pembelajaran akan semakin meningkat. b. Diklat teknis dan fungsional Output yang diharapkan dari kegiatan ini adalah pendidik dan tenaga kependidikan yang kompeten. Realisasi fisik kegiatan ini berupa alokasi dana untuk diklat teknis dan struktural untuk 62 orang pegawai SMK-SMAK Padang. Dalam rangka peningkatan kompetensi guru dilaksanakan pelatihan penyusunan media pembelajaran, pelatihan pembelajaran berbasis SMK3, pelatihan PLPG, pelatihan dan sertifikasi kepala laboratorium. Diklat teknis lainnya untuk tenaga kependidikan meliputi pelatihan pengelolaan bahan kimia, pelatihan paten drafting, Pelatihan Ketertelusuran Pengukuran dan Validasi Metode Analisis Kimia menunjang Penerapan SNI ISO/IEC 17025 : 2008, pelatihan calon instruktur nasional 20

kewirausahaan, pelatihan ISO 9001:2015, pelatihan team building, pelatihan kehumasan, dan bimbingan teknis terkait tugas masing-masing pegawai. o Meningkatnya sistem tata kelola perkantoran dengan indikator: a. Pelaksanaan pengelolaan perkantoran Output kegiatan ini adalah terwujudnya tertib administrasi perkantoran meliputi administrasi keuangan, kepegawaian, dan pelayanan pendidikan. Realisasi fisik kegiatan ini meliputi kegiatan pembayaran gaji dan tunjangan, lembur, operasional perkantoran dan pimpinan, langganan daya dan jasa, penambah daya tahan tubuh, pengelolaan keuangan selama 12 bulan layanan. Output kegiatan ini berupa pemeliharaan peralatan dan inventaris kantor yang telah ada. Realisasi kegiatan ini berupa penyusunan data kondisi barang dan alokasi dana untuk pemeliharaan meliputi bangunan dan halaman gedung kantor, kendaraan dinas, peralatan laboratorium, dan inventaris kantor. o Pengembangan LSP dan TUK dengan indikator: a. Pengembangan LSP Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) adalah lembaga pelaksana kegiatan sertifikasi profesi yang memperoleh lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Lisensi diberikan melalui proses akreditasi oleh BNSP yang menyatakan bahwa LSP bersangkutan telah memenuhi syarat untuk melakukan kegiatan sertifikasi profesi. LSP SMK SMAK Padang termasuk kategori pihak pertama (LSP-P1) yang melakukan sertifikasi kompetensi bagi siswa didiknya untuk memastikan dan memelihara kompetensi selama dalam proses pendidikan dan pelatihan. LSP-P1 SMK SMAK Padang sudah memperoleh lisensi dari BNSP sejak Desember 2012 dengan ruang lingkup mencakup 17 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Sektor Laboratori. Ruang lingkup tersebut dibagi dalam 5 (lima) skema sertifikasi dan sampai Desember 2015 telah melakukan proses sertifikasi. Tabel. 4 Skema Kompetensi Yang telah dilaksanakan NO TAHUN PAKET JUMLAH PENDAFTAR KOMPETEN TIDAK KOMPETEN 1 2014 PAKET DASAR 123 122 1 PAKET MIKROBIOLOGI 52 52 0 PAKET PROKSIMAT 95 94 1 PAKET SPEKTRO 94 88 6 TOTAL 364 356 8 2 2015 PAKET DASAR 183 183 0 21

T3 2016 a b e l 4. L 2016 Oktober Lisensi dari BNSP untuk skema sertifikasi tersebut telah diperbarui pada tahun 2016 ini dengan mengajukan skema sertifikasi hasil kesepakatan ketiga SMK-SMAK di lingkungan Pusdiklat Industri Kementerian Perindustrian RI antara lain : 1. Skema Sertifikasi Klaster Analisis Gravimetri, terdiri dari 6 (enam) unit Kompetensi 2. Skema Sertifikasi Klaster Analisis Volumetri, terdiri dari 4 (empat) unit Kompetensi 3. Skema Sertifikasi Klaster Analisis Elektrokimia, terdiri dari 6 (enam) unit Kompetensi 4. Skema Sertifikasi Klaster Analisis Mikrobiologi, terdiri dari 7 (tujuh) unit Kompetensi 5. Skema Sertifikasi Klaster Analisis Proksimat, terdiri dari 10 (sepuluh) unit Kompetensi 6. Skema Sertifikasi Klaster Analisis Spektrofotometri UV/Vis, terdiri dari 5 (lima) unit Kompetensi 7. Skema Sertifikasi Klaster Analisis Spektrofotometri Serapan Atom (SSA), terdiri dari 4 (empat) unit Kompetensi 8. Skema Sertifikasi Klaster Analisis GC dan HPLC, terdiri dari 5 (lima) unit Kompetensi PAKET MIKROBIOLOGI 64 64 0 PAKET PROKSIMAT 20 17 3 PAKET SPEKTRO 12 12 0 TOTAL 279 276 3 PAKET DASAR 1 1 0 PAKET MIKROBIOLOGI 39 39 0 PAKET PROKSIMAT 38 38 0 PAKET SPEKTRO 130 114 16 TOTAL 208 192 16 KLASTER VOLUMETRI 40 40 0 KLASTER GRAVIMETRI 60 60 0 KLASTER MIKROBIOLOGI 20 20 0 KLASTER ELEKTROKIMIA 20 20 0 TOTAL 140 140 0 22

Dari 8 (delapan) skema sertifikasi tersebut, akan diajukan 24 (dua puluh empat) ruang lingkup SKKNI MSL09/ Tenaga Penguji Laboratorium. Tabel 5. Skema Sertifikasi No. Kode Unit Judul Unit 1. T MSL 924001 A Mengolah dan Menginterpretasikan Data 2. MSL 913001 A Berkomuniasi dengan Orang lain a 3. MSL 943002 A Berpartisipasi dalam keselamatan kerja di laboratorium/ b lingkungan kerja 4. e MSL 913002 A Merencanakan dan Melaksanakan Pekerjaan Laboratorium/ l lapangan 5.. MSL 973002 A Menyiapkan Larutan Kerja 6. MSL 974003 A Melakukan Pengujian dan Prosedur Kimia 7. MSL 974001 A Menyiapkan, Menstandarisasi dan Menggunakan Larutan 5 8. MSL 922001 A Merekam dan Menyajikan Data 9. MSL 975021 A Menerapkan tehnik elektrometri rutin 10. MSL 904001 A Melakukan Kalibrasi dengan Metoda standar 11. MSL 973007 A Melakukan Pemeriksaan Mikroskopis 12. MSL 934003 A Memelihara dan Mengendalikan Persediaan S 13. 14. k MSL 973003 A MSL 973004 A Menyiapkan Media Kultur Melakukan Tehnik Aseptik 15. e MSL 975001 A Melakukan Pengujian Mikrobiologi 16. MSL 934002 A Menerapkan sistem mutu dan proses peningkatan yang m berkelanjutan 17. a MSL 974004 A Melakukan Pengujian Makanan 18. MSL 975022 A Melakukan Analisis Pangan 19. MSL 975005 A Melakukan Analisis Sensori 20. S MSL 954001 A Mendapatkan Contoh Representatif yang sesuai dengan Rencana Pengambilan Contoh 21. e MSL 976003A Mengevaluasidanmemilihmetodedan/ r atauprosedurpengujian yang sesuai 22. MSL 975020 A Menerapkan Tehnik Spektrometri Rutin t 23. MSL 924002 A Menggunakanaplikasi / pirantilunak di laboratorium 24. i MSL 975009 A Menerapkanteknikanalisiskromatografirutin b. Pengembangan Tempat Uji Kompetensi (TUK) TUK memiliki fungsi sebagai tempat penyelenggaraan asessmen / uji kompetensi, dan melakukan pemeliharaan serta evaluasi penerapan standar kompetensi dalam uji kompetensi. TUK SMK SMAK Padang sudah memperoleh sertifikasi dari LSP-TELAPI sebagai TUK 03 semenjak tahun 2006 dan dapat menyelenggarakan uji kompetensi bagi personil laboratorium baik Alumni maupun personil laboratorium di kawasan Sumatera, Riau dan Jambi. Sertifikasi TUK dari LSP-TELAPI akan diperpanjang pada tahun 2016 ini sehingga tetap dapat melaksanakan uji kompetensi untuk personil laboratorium selain siswa SMK - SMAK Padang. 23

o TUK bagi LSP-P1 SMK - SMAK Padang merupakan tempat untuk melaksanakan uji kompetensi bagi siswa SMK - SMAK Padang guna mendapatkan penjaminan pemeliharaan kompetensi yang telah dikuasainya selama belajar di SMK-SMAK Padang. Ruang lingkup uji kompetensi di TUK SMK SMAK Padang meliputi 9 (sembilan) bidang antara lain : 1. Gravimetri 2. Volumetri 3. Elektrokimia 4. Mikrobiologi 5. Proksimat 6. Spektrofotometri UV-Vis 7. SSA (Spektrofotometri Serapan Atom) 8. GC dan HPLC 9. Klinis Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan dan perkantoran dengan indikator: a. Pembangunan Gedung Pendidikan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 40 Tahun 2008 tentang Standar Sarana Prasarana untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) mewajibkan setiap satuan pendidikan memiliki sarana dan prasarana meliputi ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain dan semua sarana yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. SMK-SMAK Padang selalu berusaha meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan agar kualitas pembelajaran semakin meningkat. Realisasi pengadaan sarana dan prasarana pembelajaran teori dan praktik pada tahun 2016 sebanyak 1 pengadaan yaitu pembangunan gedung kelas. 3. Perpektif Peningkatan Kapasitas Kelembagaan o Terbangunnya organisasi yang profesional dan berorientasi pelanggan dengan indikator: a. Konsistensi penerapan ISO 24

Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 merupakan sistem manajemen yang menekankan kepada kepuasan pelanggan. Pelanggan sistem manajemen mutu adalah pelanggan internal, pelanggan eksternal dan pihak yang berkepentingan. Sistem manajemen mutu menjamin semua proses bisnis yang berjalan di sekolah terstandar dan dapat dijamin kualitasnya. Proses penjaminan mutu pendidikan dapat dilihat dari adanya audit internal, tinjauan manajemen, dan survaillance audit dari pihak eksternal. Selain menerapkan sistem manajemen mutu, SMK-SMAK Padang telah mendapatkan sertifikasi Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2004. ISO 14001 adalah salah satu sistem manajemen yang digunakan sebagai alat untuk mengendalikan dan mencegah pencemaran lingkungan sebagai akibat dari kegiatan atau produksi yang dilakukan oleh berbagai instasi ataupun lembaga yang berguna untuk mempertahankan kelestarian lingkungan. Sebagai sekolah kejuruan dengan program keahlian kimia analisis, SMK- SMAK Padang berkewajiban menjaga kelestarian lingkungan sekitar. Hal terpenting adalah sekolah telah menerapkan sistem manajemen lingkungan yang baik sehingga aman dari limbah berbahaya dan turut serta mencegah pencemaran lingkungan sehingga menciptakan sekolah yang sehat serta mengajarkan sejak dini kepada siswa untuk memelihara lingkungan sehingga meminimalkan kerusakan lingkungan dimasa depan. Pada tahun 2016 ini, SMK-SMAK Padang telah melakukan resertifikasi ISO 9001:2008 menjadi ISO 9001 dengan versi terbaru yaitu ISO 9001:2015. Perubahan mendasar dari ISO 9001 versi baru ini adalah pada penekanan fungsi top manajamen. SMK-SMAK Padang juga melakukan resertifikasi ISO 14001:2004. Selain itu, dilakukan juga persiapan dokumen untuk sertifikasi standar manajemen laboratorium pengujian ISO 17025:2008. b. Konsistensi penerapan Adiwiyata Sekolah Adiwiyata merupakan program yang digulirkan Kementerian Lingkungan Hidup sejak tahun 2006. Adiwiyata mempunyai pengertian atau makna sebagai tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita dan menuju kepada cita cita pembangunan berkelanjutan. Tujuan program Adiwiyata adalah mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. 25

SMK-SMAK Padang telah aktif berpartisipasi dalam program sekolah adiwiyata/ sekolah berwawasan lingkungan ini sejak tahun 2011 melalui beberapa tahapan sebagai calon sekolah adiwiyata, sekolah adiwiyata tingkat kota, propinsi, nasional, dan saat ini telah menjadi sekolah adiwiyata mandiri. Penghargaan Adiwiyata Mandiri diberikan kepada sekolah-sekolah yang mampu mempertahankan program-program lingkungan hidup mereka selama tiga tahun berturut-turut. Meski demikian pada dasarnya program Adiwiyata tidak ditujukan sebagai suatu kompetisi atau lomba. Penghargaan Adiwiyata diberikan sebagai apresiasi kepada sekolah yang mampu melaksanakan upaya peningkatan pendidikan lingkungan hidup secara benar, sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Setelah menjadi Sekolah Adiwiyata Mandiri, pada tahun 2016 ini dilakukan persiapan Sekolah Adiwiyata tingkat ASEAN. c. Konsistensi penerapan budaya kerja 5K Budaya Kerja adalah suatu falsafah dengan didasari pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan juga pendorong yang dibudayakan dalam suatu kelompok dan tercermin dalam sikap menjadi perilaku, cita-cita, pendapat, pandangan serta tindakan yang terwujud sebagai kerja. Budaya kerja memiliki tujuan untuk mengubah sikap dan juga perilaku SDM yang ada agar dapat meningkatkan produktivitas kerja untuk menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang. Sebagai bagian dari Kementerian Perindustrian, SMK-SMAK Padang mengacu pada budaya kerja yang diterapkan oleh seluruh elemen Kementerian Perindustrian. Budaya kerja 5K yang diterapkan Kementerian Perindustrian mengadopsi budaya kerja 5S yang diperkenalkan di Jepang. Budaya kerja 5K meliputi: (1) Ketertiban (Seiri), (2) Kerapian (Seiton), (3) Kebersihan (Seiso), (4) Kelestarian (Seiketsu), dan (5) Kedisiplinan/Rajin (Shitsuke). Setiap tahunnya Kementerian Perindustrian mengadakan Konvensi 5K untuk memantau penerapan Budaya kerja 5K di masing-masing satuan kerja di lingkungan Kementerian Perindustrian. Konvensi ini diadakan sejak tahun 2012 dan masing-masing unit kerja menyampaikan progress 5K yang telah dijalankan. Pada tahun 2016 ini, lokus kerja 5K adalah pada kegiatan pengelolaan sampah organik menjadi kompos. 3.2 Realisasi Anggaran Pagu anggaran SMK-SMAK Padang tahun 2015 adalah sebesar Rp 19.819.793.000,- dan pada tahun 2016 sebesar Rp 18.990.281.000, mengalami 26

penurunan sebesar Rp 829.512.000,- (4,18%). Dalam perjalanan pelaksanaan anggaran tahun 2016, pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan penghematan anggaran. Pada kebijakan penghematan anggaran pertama, pagu anggaran SMK-SMAK Padang turun sebesar Rp 1.650.137.000,- (8,6%) menjadi Rp 17.340.144.000,-. Selanjutnya pada kebijakan pemotongan anggaran tahap II pagu anggaran turun sebesar Rp 298.000.000,- menjadi Rp17.042.144.000,- dengan blokir anggaran sebesar Rp 692.614.000,- sehingga total anggaran yang bisa digunakan sebesar Rp 16.349.530.000,-. Kebijakan pemotongan anggaran ini dilakukan pada beberapa kegiatan yang memungkinkan untuk dilakukan penghematan, khususnya operasional dan tidak mengganggu output dan capaian kinerja satker serta program prioritas nasional. Tabel 6. Realisasi anggaran SMK-SMAK Padang Tahun Anggaran Pagu Awal Penghematan Blokir Pagu Akhir (tanpa blokir) Realisasi Persentase 2014 16.743.800.000 - - 16.743.800.000 16.323.311.665 97,49 2015 19.819.793.000 - - 19.819.793.000 19.377.344.013 97,77 2016 19.819.793.000 4.162.877.000 692.614.000 16.349.530.000 15.870.234.969 97,06 Tabel 7. Realisasi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) SMK-SMAK Padang Tahun 2016 REALISASI KODE OUTPUT / RINCIAN AKUN PAGU TOTAL % SISA REAL. FISIK 1 5277 5.277.001 1 Program Pengembangan SDM Industri dan Dukungan Manajemen Kementerian Perindustrian Peningkatan Kualitas Pendidikan Vokasi Industri Sdm Industri Berbasis Spesialisasi Dan Kompetensi Pendidikan Kejuruan Terselenggaranya Pendidikan Menengah Kejuruan Industri 17.042.144 15.791.740 92,66 1.250.404 100 17.042.144 15.791.740 92,66 1.250.404 100 2.783.133 2.635.770 94,71 147.363 100 2.783.133 2.635.770 94,71 147.363 51 Penyelenggaraan Pendidikan Kejuruan 2.783.133 2.635.770 94,71 147.363 A Penerimaan Siswa Baru 88.248 88.221 99,97 28 B Promosi Sekolah Dan Penelusuran Alumni 254.030 252.806 99,52 1.224 C Penyusunan Buku Kerja Guru 43.750 43.706 99,9 44 D Evaluasi Pembelajaran 251.379 246.983 98,25 4.396 E Penyelenggaraan Pembelajaran 993.160 991.183 99,8 1.977 F Pelantikan Lulusan 157.080 121.893 77,6 35.187 G Bantuan Beasiswa Pendidikan 7.200 7.200 100 0 H Pameran Produk Siswa 60.760 57.900 95,29 2.860 27

5.277.003 1 I Supervisi Pendidikan 37.340 34.633 92,75 2.707 J Penyusunan Ktsp Dan Perangkat Pembelajaran 59.580 46.303 77,71 13.278 K Penyelenggaraan At Ii 297.328 297.286 99,99 42 L Penyelenggaraan Sertifikasi Kompetensi 232.398 148.076 63,72 84.322 M Ekstrakurikuler 91.240 90.821 99,54 419 N Orientasi Siswa Baru 28.800 28.629 99,41 171 O Kemah Bakti Siswa 31.850 31.790 99,81 60 P Sekolah Berwawasan Lingkungan 148.990 148.342 99,57 648 Tenaga Pendidik Dan Kependidikan Vokasi Industri Yang Difasilitasi Meningkatnya Kompetensi Tenaga Pendidik Dan Tenaga Kependidikan 774.248 755.012 97,52 19.236 100 432.271 416.882 96,44 15.389 51 Pengembangan Kompetensi Guru 124.870 109.945 88,05 14.925 A Magang Pegawai 26.660 25.777 96,69 883 B Workshop Media Pembelajaran 23.960 23.924 99,85 36 C Pelatihan Pembelajaran Berbasis Smk3 74.250 60.244 81,14 14.006 54 Pengembangan Kompetensi Tenaga Kependidikan 307.401 306.937 99,85 464 A Diklat Dan Sosialisasi 307.401 306.937 99,85 464 2 Terselenggaranya Pemagangan Industri 341.977 338.130 98,87 3.847 5.277.004 1 55 Pemagangan Industri 341.977 338.130 98,87 3.847 A Sekolah Masuk Industri (prakerin) 341.977 338.130 98,87 3.847 Laporan Monitoring Dan Evaluasi Program/kegiatan Tersusunnya Laporan Monitoring Dan Evaluasi 759.336 717.603 94,5 41.733 100 512.900 471.619 91,95 41.281 51 Penyusunan Laporan Kegiatan Tupoksi 512.900 471.619 91,95 41.281 A Konsultasi & Koordinasi 253.300 249.713 98,58 3.587 B Pengelolaan Layanan Publik 34.360 34.229 99,62 131 C Penilaian Angka Kredit Guru 19.230 8.343 43,38 10.887 D Penyelenggaraan Kegiatan Iso 155.640 155.551 99,94 89 E Kegiatan 5 K 27.010 500 1,85 26.510 F Pengelolaan Sentra Haki 23.360 23.284 99,67 76 2 Tersusunnya Laporan Program Dan Kegiatan 246.436 245.984 99,82 452 5.277.005 1 52 Penyusunan Dokumen Program Dan Kegiatan 246.436 245.984 99,82 452 A Penyusunan Anggaran 131.900 131.823 99,94 77 B Penyusunan Sai 84.776 84.613 99,81 163 C Penyusunan Lakip Dan Renja 29.760 29.547 99,28 213 Dokumen Pendidikan Vokasi Industri Berbasis Kompetensi Terfasilitasinya Pendidikan Vokasi Industri Berbasis Kompetensi 1.331.408 986.621 74,1 344.787 100 1.331.408 986.621 74,1 344.787 51 Pengembangan Akreditasi 69.840 69.817 99,97 23 A Akreditasi Sekolah 69.840 69.817 99,97 23 54 Pengembangan Kerja Sama Pendidikan 1.093.804 829.416 75,83 264.388 A Kerjasama Internasional 584.404 320.282 54,8 264.122 B Peningkatan Kerjasama Dengan Dunia Industri 509.400 509.134 99,95 266 56 Pembentukan Lsp Dan Tuk (tempat Uji Kompetensi) 115.764 35.388 30,57 80.376 28