ANALISIS BAURAN PRODUK PADA TANAMAN HIAS POTONG DI PERUSAHAAN LIEBE DESA CIHIDEUNG KECAMATAN PARONGPONG KABUPATEN BANDUNG BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN SISTEM GRADING PADA TANAMAN BUNGA MAWAR DI LIEBE DESA CIHIDEUNG KECAMATAN PARONGPONG KABUPATEN BANDUNG BARAT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lapangan Usaha. Sumber : Badan Pusat Statistik (2012) 1

BAURAN PRODUK SUSU SAPI PERAH PADA KELOMPOK TANI TERNAK LEMBAH MAKMUR HIJAU PADANG PANJANG

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. yang sangat beragam dan mayoritas penduduknya mempunyai mata pencaharian

SALURAN DISTRIBUSI JAMUR TIRAM PUTIH DI P4S CIJULANG ASRI DALAM MENINGKATKAN KEUNTUNGAN. Annisa Mulyani 1 Sri Nofianti 2 RINGKASAN

V. GAMBARAN UMUM PASAR BUNGA RAWABELONG

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL USAHA TANAMAN HIAS POT PADA USAHA CATLYA DECORATION DI P4S ASTUTI LESTARI KABUPATEN BANDUNG BARAT

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan salah satu basis ekonomi kerakyatan di Indonesia.

PASCA PANEN BUNGA POTONG (KRISAN)

Gambar 3. Usia Responden

TEKNOLOGI PENGEMASAN DAN PASCA PANEN BUNGA

Rahmawati 1 Latifa Hanum 2 RINGKASAN. Keywoard : Perbandingan biaya, Produksi krisan, P4S.

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki potensi untuk mengusahakan dan mengembangkan berbagai

Lampiran 1. Standar Mutu Bunga Krisan Berdasarkan SNI

BAB I PENDAHULUAN. Mawar merupakan salah satu tanaman kebanggaan Indonesia dan sangat

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. akan tetapi juga berperan bagi pembangunan sektor agrowisata di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. kota yang memiliki julukan sebagai Kota Kembang. Hal tersebut karena lebih dari

PERBANDINGAN BIAYA BIBIT KRISAN ANTARA DIBELI DENGAN SISTEM INDUKAN PADA PERUSAHAAN LIEBE DI KECAMATAN PARONGPONG KABUPATEN BANDUNG BARAT

BAURAN PEMASARAN PADA USAHATANI JAMUR TIRAM PUTIH DI P4S NUSA INDAH KABUPATEN BOGOR

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab 5 H O R T I K U L T U R A

BAB I PENDAHULUAN. tropis sehingga tanahnya sangat subur dan cocok untuk pertanian dan

Kata Kunci: Margin keuntungan, Metode simpleks, Biaya tak langsung variabel, Heliconia.

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG. Aspek Teknis

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Florist

IDENTIFIKASI KEUNTUNGAN DAN FAKTOR NON-BIAYA YANG MEMPENGARUHI HARGA JUAL HORENSO DI P4S AGROFARM CIANJUR JAWA BARAT. Nurhasana 1 Latifa Hanum 2

II TINJAUAN PUSTAKA Agribisnis Florikultura

Usaha Merangkai Bunga

I. PENDAHULUAN. Tanaman hortikultura merupakan komoditas yang memiliki masa depan cerah. dalam pemulihan perekonomian Indonesia di waktu mendatang.

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BUNGA MAWAR POTONG DI DESA KERTAWANGI, KECAMATAN CISARUA, KABUPATEN BANDUNG BARAT. Abstrak

V. GAMBARAN UMUM 5.1 Pasar Bunga Wastukencana 5.2 Karakteristik Florist

PENGERTIAN TANAMAN HIAS

BUNGA POTONG TROPIS YANG DIRILIS BALITHI

Identifikasi Lingkungan Internal dan Eksternal Budidaya Tomat Di Agrowisata Nagari Madani Kecamatan Matur Kabupaten Agam Sumatera Barat

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Agribisnis Florikultura

KATA PENGANTAR. Direktur, Dr. Ir. Ani Andayani, M.Agr. SOP Pascapanen Mawar

BAB I PENDAHULUAN. Energi minyak bumi telah menjadi kebutuhan sehari-hari bagi manusia saat

SISTEM GRADING BUNGA MAWAR POTONG PADA KELOMPOK TANI BOEMI NURSERY LEMBANG JAWA BARAT. Ainol Abinra Irsa 1 Raeza Firsta Wisra 2

KAJIAN KERAGAAN PERTUMBUHAN, PRODUKSI DAN PENAMPILAN BUNGA BEBERAPA VARIETAS DAN GENOTIP SEDAP MALAM DI DATARAN MEDIUM

II. TINJAUAN PUSTAKA

PENANGANAN PASCA PANEN

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. juga berperan bagi pembangunan sektor agrowisata di Indonesia. Perkembangan

II. TINJAUAN PUSTAKA

I PENDAHULUAN Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN Pemanenan

ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA KRISAN POTONG DI KECAMATAN SUKARESMI, KABUPATEN CIANJUR

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Struktur PDB Menurut Lapangan Usaha Triwulan-I Tahun

Lampiran 1. Deskripsi Varietas Asal yang Digunakan. : Pita : 5.85 kurang lebih 1.36 cm. : 227 kurang lebih helai

II. TINJAUAN PUSTAKA. pasarkan di Indonesia, antara lain ; awar, anyelir, gladiol, krisan, Heliconia,

Bunga potong yang banyak diminati adalah bunga yang mekar sempurna, penampilan

FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUNGA POTONG KRISAN PADA LOKA FARM CILEMBER BOGOR. Oleh: JEFFRI KURNIAWAN A

Prosiding Seminar Nasional, Program Studi Teknologi Industri Pertanian bekerjasama dengan Asosiasi Profesi Teknologi Agroindustri (APTA)

BAB I PENDAHULUAN. dan di mata dunia internasional memiliki prospek bisnis hortikultura yang sangat

VI SALURAN DAN FUNGSI TATANIAGA

I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol. 3 No. 1, Februari 2014, 44-52

Lampiran 1. Karakteristik Petani

ANALISIS PEMASARAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) DI KOTA PEKANBARU

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BAWANG DAUN DI KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN CIANJUR JAWA BARAT

BAURAN PEMASARAN TANAMAN HIAS POT BEGONIA (BEGONIACEAE) PADA P4S ASTUTI LESTARI

V. GAMBARAN UMUM PT. FLORIBUNDA

PENGELOLAAN PEMBUNGAAN DAN PEMBUAHAN APEL (Malus sylvestris Mill.) DI PT KUSUMA AGROWISATA, BATU-MALANG JAWA TIMUR BAITURROHMAH A

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan ekonomi nasional di Indonesia. Hal ini disebabkan Indonesia

KETERSEDIAAN BENIH KRISAN (STEK) KABUPATEN SEMARANG, MELALUI PENILAIAN PROSES PRODUKSI BENIH KRISAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA Agribisnis Cabai Merah

I PENDAHULUAN. Tanaman Pangan ,42. Hortikultura

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5. STA CIGOMBONG KABUPATEN CIANJUR

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

IV. MODEL RANTAI PASOKAN KRISAN

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA Botani Krisan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peran Pengembangan Kualitas Produk Baru dalam Meningkatkan Keunggulan Bersaing

BabI Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Prospek Ekonomi dan Industri Pangan Indonesia terus membaik di tengah

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 18. Denah Lokasi PT Momenta Agrikultura, Desa Kayuambon, Kecamatan Lembang

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2014

BAB V GAMBARAN UMUM WAHANA FARM

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara agraris yang terletak di daerah tropis dengan luas

ANALISA PERBANDINGAN SOSIAL EKONOMI PETANI JAGUNG SEBELUM DAN SETELAH ADANYA PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN MUNGKA KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

VI. ANALISIS USAHATANI DAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pemenuhan kebutuhan pelanggan yang cukup besar. Hingga saat ini

ANALISIS KEUNTUNGAN PADA BUDIDAYA BUNGA BEGONIA (Semperflorens begonias) DI P4S ASTUTI LESTARI-BANDUNG BARAT. Iga Safitri 1 Raeza Firsta Wisra 2

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN TEKNIK PENGEMASAN UNTUK MEMPERTAHANKAN MUTU BUNGA POTONG KRISAN WHITE FIJI TIPE STANDAR SELAMA TRANSPORTASI

PENANGANAN PASCA PANEN MANGGIS. Nafi Ananda Utama. Disampaikan dalam siaran Radio Republik Indonesia 20 Januari 2017

Jurnal NeO-Bis Volume 8, No. 2, Desember 2014 DI KECAMATAN CUGENANG KABUPATEN CIANJUR

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki arti penting dalam bidang pertanian karena letaknya yang strategis.

ANALISIS TATANIAGA BUNGA KRISAN DI KECAMATAN CUGENANG KABUPATEN CIANJUR

JUDUL KEGIATAN WIRAUSAHA PENJUALAN TANAMAN OBAT SEBAGAI ORNAMENTAL HERBS

Oleh : IRAWAN ADI PUTRANTO F DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Transkripsi:

ANALISIS BAURAN PRODUK PADA TANAMAN HIAS POTONG DI PERUSAHAAN LIEBE DESA CIHIDEUNG KECAMATAN PARONGPONG KABUPATEN BANDUNG BARAT Besmi Gusra 1 Riva Hendriani 2 RINGKASAN Bunga potong merupakan bunga yang dimanfaatkan sebagai bahan rangkaian bunga untuk berbagai keperluan dalam daur hidup manusia mulai dari kelahiran, perkawinan dan kematian. Dalam pemasaran bunga potong perlu dilakukan bauran produk. Bauran Produk adalah sekumpulan dari semua produk dan item produk seperti macam-macam produk, kualitas produk, rancangan produk, merek produk, kemasan produk, dan atribut lainnya yang secara khusus produsen menawarkan untuk dijual kepada para pembeli. Adapun tujuan laporan artikel ilmiah ini yaitu menganalisis bauran produk tanaman hias potong pada perusahaan Liebe dan mengetahui permasalahan bauran produk yang dialami di perusahaan Liebe. Artikel ilmiah ini disusun berdasarkan hasil pelaksanaan Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa (PKPM) yang dilakukan di perusahaan Liebe yang terletak di Desa Cihideung, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. Kegiatan PKPM ini dimulai pada tanggal 01 April 29 Mei 2016. Metode pengumpulan data yang penulis gunakan dalam menyelesaikan artikel ilmiah ini yaitu wawancara, observasi/pengamatan, studi pustaka dan dokumentasi. Perusahaan Liebe merupakan produsen yang memproduksi dan memasarkan tanaman hias potong. tanaman hias yang dihasilkannnya meliputi bunga mawar, bunga gerbera/hebras dan bunga krisan. Bauran produk yang ditereapkan di perusahaan Liebe yaitu meliputi nama dan variasi/keanekaragaman produk, merek perusahaan, kualitas produk, grading mawar dan kemasan produk diperusahaan Liebe. Perusahaan Liebe memiliki dua cara dalam melakukan pemasarannya yaitu perusahaan Liebe memiliki toko bunga sendiri dan dengan menawarkan jasa dekorasi. Permasalahan bauran produk yang dialami perusahaan Liebe yaitu belum memiliki merek dagang dan label, belum melakukan penggradingan terhadap bunga gerbera/hebras dan bunga krisan. Keyword: Bauran produk, perusahaan Liebe 1 Mahasiswa Program Studi Agribisnis BP 1301361024 Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh 2 Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh 1

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bunga potong dapat diartikan sebagai bunga yang dipotong dari tanamannya dengan tujuan sebagai penghias ruangan atau karangan bunga. Menurut Ansori (2010), bunga potong merupakan bunga yang dimanfaatkan sebagai bahan rangkaian bunga untuk berbagai keperluan dalam daur hidup manusia mulai dari kelahiran, perkawinan dan kematian. Pada dasarnya, bunga potong dimanfaatkan untuk membawa keindahan ke dalam ruangan. Keindahan warna bunga potong dapat dinikmati baik dalam vas maupun rangkaian bunga. Bunga potong dalam vas biasanya dipakai dalam lingkup yang tidak terlalu luas seperti ruangan dalam rumah dan meja makan di restoran. Sedangkan rangkaian bunga digunakan dalam lingkup yang lebih luas seperti acara pernikahan. Kebutuhan bunga potong di Indonesia, terutama di kota-kota besar semakin meningkat. Peningkatan kebutuhan sejalan dengan pertumbuhan perhotelan, restoran dan perkantoran yang merupakan konsumen utama bunga potong. Jenis bunga potong yang sering diminati yaitu krisan, mawar, gladiol, gerbera, dahlia, anthurium, sedap malam, anyelir, lili, kenikir dan amarilis. Di Indonesia, bunga potong tersebut dapat diperoleh dari Sumatera Utara, Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sentra produksi bunga potong di Indonesia hanya berada di kota-kota tertentu saja sehingga dilakukan pengiriman untuk dapat memenuhi permintaan konsumen. Misalnya, bunga krisan, mawar, sedap malam, dan gladiol yang dijual di Yogyakarta berasal dari Bandungan, Ambarawa, dan Bandung. Hal ini menunjukkan permintaan bunga potong di suatu daerah terkadang perlu dipenuhi dari daerah lain. Permintaan bunga potong yang tinggi belum bisa dipenuhi oleh produsen lokal. Dalam memasarkan bunga potong tersebut diperlukan strategi pemasaran. Strategi pemasaran merupakan cara atau metode suatu organisasi atau instansi untuk memasarkan suatu produk yang dihasilkan oleh organisasi atau instansi tersebut sehingga mencapai tujuan suatu organisasi atau instansi (Kotler, 2003). Salah satu strategi pemasaran yang cocok untuk tanaman hias yaitu dengan menggunakan strategi produk khususnya bauran produk. Menurut Kotler (2003) Bauran Produk (Product Mix) adalah sekumpulan dari semua produk dan item produk seperti macam-macam produk, kualitas produk, rancangan produk, merek produk, kemasan produk, dan atribut lainnya yang secara khusus produsen menawarkan untuk dijual kepada para pembeli. Perusahaan Liebe merupakan perusahaan pribadi yang bergerak dibidang pembudidayaan/perkebunan bunga (garden), penjual bunga (Florist), dan merangkai/dekorasi bunga (dec3oration). Produk utama perusahaan ini yaitu dekorasi bunga (decoration). Salah satu strategi pemasaran yang dilakukan di perusahaan Liebe yaitu strategi produk khususnya bauran produk. Perusahaan Liebe saat ini telah melakukan bauran produk dalam memasarkan produknya bunganya. Perusahaan Liebe melakukan bauran produk diantaranya adanya varian (macam-macam) produk, kualitas produk, nama/merek perusahaan, grading dan pengemasan. Berdasarkan uraian diatas artikel ilmiah ini dengan judul Analisis Bauran Produk Pada Tanaman Hias Potong Di Perusahaan Liebe Desa Cihideung Kecamatan Parompong Kabupaten Bandung Barat. 1.2. Tujuan Adapun tujuan penulisan Artikel Ilmiah ini adalah sebagai berikut : 1. Menganalisis bauran produk tanaman 2

hias potong pada perusahaan Liebe 2. Mengetahui permasalahan bauran produk yang dialami di perusahaan Liebe II. METODE PELAKSANAAN 2.1. Waktu dan Tempat Artikel ilmiah ini disusun berdasarkan hasil pelaksanaan Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa (PKPM) yang dilakukan di perusahaan Liebe yang terletak di Desa Cihideung, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. Kegiatan PKPM ini dimulai pada tanggal 01 April 29 Mei 2016. 2.2. Ruang Lingkup Penulisan Artikel Ilmiah ini mencakup gambaran umum perusahaan Liebe, bauran produk yang di fokuskan pada 3 tanaman hias potong yang dihasilkan dari kebun milik perusahaan Liebe sendiri yaitu bunga krisan, mawar, gerbera. Deskripsi produksi hanya mencakup produksi krisan saja karena produksi dan penjualannya lebih tinggi dari pada bunga mawar dan hebras. Bauran produk tersebut meliputi variasi / jenis produk, nama / merek dagang, kualitas produk dan grading serta kemasan produk. 2.3. Data dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penyusunan Artikel Ilmiah ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari pelaksanaan kegiatan dilapangan, diskusi, dan dokumentasi foto sebagai pelengkap data primer. Data primer yang diperoleh meliputi gambaran umum perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi perusahaan, dan sumber daya Manusia perusahaan. Selain itu, juga diperoleh data bauran produk di perusahaan Liebe diantaranya yaitu variasi/keanekaragaman produk, nama/merek perusahaan, kualitas produk, grading, kemasan dan permasalahan bauran produk yang ada di perusahaan Liebe. Sedangkan data sekunder bersumber dari literatur yang diberikan oleh Instansi, buku-buku penunjang, dan data-data dari internet yang berhubungan dengan judul laporan serta data perusahaan yang sudah ada. Data sekunder yang diperoleh dari literatur meliputi bauran produk, tanaman hias, dan prospek tanaman hias. Sedangkan data sekunder yang diperoleh dari perusahaan Liebe meliputi data keuangan perusahaan. 2.4. Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalamartikel Ilmiah ini adalah sebagai berikut : a. Wawancara Wawancara adalah proses memperoleh keterangan/informasi dengan cara tanya jawab langsung antara penanya atau pewawancara dengan responden. Responden yang diwawancara yaitu pemilik dan karyawan perusahaan Liebe. Wawancara yang dilakukan meliputi tentang gambaran umum perusahaan, kegiatan produksi serta pemasaran yang dilakukakan di perusahaan Liebe. b. Observasi Observasi yaitu pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara langsung kepada obyek yang diteliti. Kegiatan yang dilakukan berupa pengamatan pada budidaya tanaman hias potong, pemasaran di kios serta dekorasi yang dilakukan di perusahaan Liebe. c. Studi pustaka Studi pustaka adalah pengumpulan data dengan cara memanfaatkan data yang tersedia yang berhubungan dengan kegiatan dilapangan. Data tersebut dapat berupa buku, jurnal, laporan magang mahasiswa dan lain-lain yang bersifat informatif dan berhubungan dengan proses produksi tanaman hias dan strategi pemasaran yaitu bauran produk. 3

d. Dokumentasi Dokumentasi adalah sebuah cara yang dilakukan untuk menyediakan dokumen dokumen dengan menggunakan bukti yang akurat dari pencatatan sumber sumber informasi khusus dari karangan / tulisan, buku, undang undangan dan sebagainya. Dokumentasi yang diperoleh berupa foto kegiatan yang dilakukan selama magang di perusahaan Liebe. III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah perusahaan Liebe Liebe merupakan salah satu usaha budidaya bunga potong yang didirikan oleh bapak Sarimin pada tahun 2011. Pada tahun 2005 sebelum usaha ini didirikan oleh pemilik, telah menjalankan usaha toko bunga yang bergerak di bidang jual beli bunga potong, bunga papan serta dekorasi. Bunga yang dijual berasal dari petani bunga potong yang berada di daerah Bandung. Seiring dengan bertambahnya jumlah pelanggan, kebutuhan akan bunga potong menjadi meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut pemilik usaha menjalin kerja sama dengan beberapa petani bunga potong di daerah Bandung dan sekitarnya. Kerja sama ini tidak berjalan dengan baik karena kualitas bunga potong yang rendah dan tidak sesuai dengan permintaan serta seringnya terjadi keterlambatan pasokan bunga potong ke toko. Untuk menghindari kerugian yang lebih besar dan untuk memenuhi kebutuhan bunga potong ditoko. Maka, pemilik mencoba untuk melakukan usaha budidaya bunga potong sendiri yang dilakukan pada lahan seluas 6.500 M 2 yang dibeli oleh pemilik usaha pada tahun 2011 di Daerah Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Pembangunan green house dilakukan pada awal bulan Januari sampai bulan April 2011. Setelah green house selesai, lahan dibagi menjadi lima blok. Dengan rata rata luas setiap bloknya 380 M 2. Untuk menambah pengetahuan karyawan dalam pembibitan krisan pemilik usaha melakukan studi banding ke usaha bunga krisan yang berada di Cipanas. Sejak berdirinya usaha budidaya bunga potong hingga sekarang, semua hasil panen bunga potong akan langsung dibawa ke toko bunga yang dikelola oleh istri pemilik usaha. Konsumen toko bunga Liebe berasal dari berbagai daerah seperti Cimahi, majalengka, Garut, Sumedang, dan Cipanas. Sebagian besar konsumen toko bunga Liebe merupakan pedagang pengecer bunga hias potong. 3.1.2. Visi Dan Misi Liebe Visi Perusahaan Liebe yaitu : Meningkatkan Tarap Hidup Petani Kembang di Kabupaten Bandung Barat. Untuk mencapai visi tersebut, maka perusahaan Liebe mempunyai misi sebagai berikut: 1. Kerja sama dengan Litbang Pertanian Di Cikolek Dan Bogor 2. Meningkatkan pengetahuan karyawan dan petani dengan mengadakan studi banding 3. Mencari peluang peluang pemanfaatan hasil panen kembang 3.1.2. Sumberdaya Manusia Sumber daya manusia merupakan faktor penunjang bagi keberhasilan dalam suatu perusahaan demi keberlangsungan perusahaan dan merupakan suatu partner kerja bagi organisasi. Manusia adalah aset penting di dalam perusahaan yang berdampak pada kesejahteran perusahaan secara langsung dibandingkan sumberdaya yang lainnya. Sumberdaya yang bekerja di perusahaan Liebe merupakan masyarakat yang berada di daerah sekitar lokasi usaha. Pemilik perusahaan Liebe menyediakan lapangan pekerjaan menjadi alasan perusahaan memilih masyarakat sekitar. 4

Sistem jam kerja yang ditetapkan oleh perusahaan Liebe untuk mengatur tenaga kerja / karyawan dalam keberlangsungan kegiatan dikebun bunga yaitu: Tenaga kerja tetap laki laki bekerja selama 8 jam dalam satu hari yaitu dimulai dari jam 07 : 00 Wib 15 : 00 WIB Tenaga kerja tetap perempuan bekerja selama 10 jam dalam satu hari yaitu dimulai dari jam 07 : 00 Wib 17: 00 WIB Tenaga kerja perempuan harian bekerja dalam satu minggu sebanyak 6 hari yaitu pada hari Senin Sabtu. Dimana tenaga kerja tersebut bekerja sebanyak 6 jam/hari yaitu dimulai dari jam 07 : 00 Wib 13 : 00 WIB. Sistem gaji di perusahaan Liebe pemberian gaji untuk tenaga kerja tetap yaitu bulanan sedangkan untuk tenaga kerja tidak tetap yaitu mingguan. Besar gaji yang diperoleh karyawan yaitu untuk tenaga kerja tetap laki-laki dan perempuan sama yaitu Rp. 1.500.000/bulan. Hal ini di karenakan tenaga kerja laki-laki bekerja di kebun selama 8 jam/hari sedangkan tenaga kerja perempuan bekerja dibagian pemasaran selama 10 jam/hari. Tenaga kerja harian di perusahaan Liebe meliputi tenaga kerja perempuan dengan gaji Rp. 20.000/hari. 3.1.3. Kondisi Keuangan Liebe Kondisi keuangan perusahaan Liebe, Desa Chideung, Kec. Parongpong, Kab. Bandung Barat, Prov. Jawa Barat periode 31 Desember 2015.Untuk penjualan tiga produk yang dihasilkan oleh perusahaan Liebe yaitu bunga mawar, bunga krisan, bunga hebras. Total penjualan yang dihasilkan perusahaan Liebe yaitu sebesar Rp. 447.300.000 dengan total pengeluaran Rp. 305.686.500. Sehingga di peroleh keuntungan perusahaan Liebe selama 1 tahun yaitu Rp. 151.613.500. 3.1.4. Kegiatan Bisnis Perusahaan Liebe Tanaman hias yang dijual di toko bunga liebe pada umumnya adalah tanaman hias untuk keperluan dekorasi. Jenis tanaman hias yang dipasarkan adalah bunga potong dan daun potong. Bunga potong yang dijual adalah bunga mawar, krisan, aster, gerbera, lily, sedap malam dan snap dragon. Sedangkan untuk daun potong yang dijual adalah Dendron, pilo, leader leaf, kuskus, asparagus, bintang dan sri geding. Pasokan bunga potong berasal dari kebun yang dikelola Bapak Sambiring, petani mitra, Bogor, Cianjur dan Suka Bumi. Setiap minggunya toko ini membutuhkan 2.500-3.000 ikat bunga potong dan 500-600 ikat daun potong Untuk kegiatan dekorasi umumnya adalah dekorasi gedung untuk hajatan. Dekorasi dilakukan pada hari jum at dan sabtu. Dekorasi pada hari jum at untuk acara hari sabtu dan dekorasi hari sabtu untuk acara hari minggu. Rata-rata dalam seminggu terdapat dua sampai enam gedung dekoran. Pelanggan dari toko bunga liebe berasal dari berbagai daerah seperti Cimahi, Banjaran, Majalengka, Garut, Sumedang dan Cipanas. Saat ini jumlah pelanggan berjumlah lebih kurang 75 pelanggan. 3.2. Bauran Produk Tanaman Hias Potong Di Perusahaan Liebe 3.2.2. Variasi/ Keanekaragaman Produk Perusahaan Liebe memiliki berbagai variasi/ keanekaragaman produk. Variasi/keanekaragam produk tersebut meliputi berbagai jenis tanaman hias potong diantaranya yaitu bunga krisan, bunga gerbera dan bunga mawar. a. Krisan Variasi produk krisan yang dilakukan perusahaan Liebe yaitu memproduksi berbagai jenis krisan yaitu Tipe Standar dan Tipe Spray.Variasi 5

produk bunga krisan di perusahaan Liebe di antaranya White Fiji, Yellow Fiji, Holday, Alouis, Astro, Snowdon White, Cassandra, dan Pingpong. Bunga krisan spray terdiri dari varietas Puma,Yellow Puma, White Regent, Town talk, Heidi Yellow, Heidi White, Zroland, Pompon, Soraya, Wendi, Caymano, dan Casablanca.Produk bunga krisan di perusahaan Liebe biasanya dijual dalam 5 ikat bunga krisan, dimana 1 ikat bunga krisan berjumlah 10 tangkai bunga krisan. b. Gerbera / hebras Variasi produk terhadap bunga hebras berdasarkan warna, ada 3 warna yang digunakan dalan variasi produk ini yaitu gerbera/hebras merah, gerbera/hebras putih dan gerbera/hebras merah muda (pink). Bentuk gebera/hebras dari tiga warna tersebut secara umum sama. c. Bunga mawar Variasi produk terhadap bunga mawar di perusahaan Liebe meliputi berbagai jenis warna diantaranya mawar merah, mawar putih, mawar kuning dan mawar merah muda (pink). Bentuk mawar yang dihasilkan perusahaan Liebe tersebut secara umum sama. Namun, hanya warna saja yang membedakannya. PVariasi produk pada tanaman hias potong di perusahaan Liebe ini penting dilakukan.variasi produk dapat memberikan kesempatan kepada konsumen untuk memilih bunga hias potong yang diinginkan atau di butuhkan sehingga menimbulkan nilai lebih dan daya tarik tersendiri terhadap perusahaan. Disamping itu, variasi produk dapat meningkatkan penjualan terhadap bunga potong. 3.2.3. Nama / Merek Perusahaan Perusahaan sudah memiliki merek dengan nama Liebe yang sudah ada sejak didirikannya perusahaan ini yaitu tahun 2011. Nama perusahaan Liebe merupakan sekaligus merek pemasaran bunga hias potong baik berupa dagang maupun jasa. Dalam pemasarannya perusahaan liebe menggunakan nama Liebe Florist & Decoration. Hal ini bertujuan untuk memudahkan calon konsumen mengetahui produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Nama dan merek perusahaan Liebe dituangkan dalam bentuk papan merek perusahaan Liebe. Dengan adanya merek perusahaan ini maka konsumen akan yakin dan tertarik karena produk yang ditawarkan sudah memiliki standar kualitas/ mutu tertentu. Hal ini juga dapat meningkatkan loyalitas konsumen terhadap produk yang ditawarkan oleh Liebe. 3.2.4. Kualitas Produk Kualitas poduk bunga hias potong dapat dilihat dari bibit yang digunakan dan pemeliharaan tanaman yang sesuai dengan kebutuhan dan keadaan tanaman tersebut. Bibit tanaman hias potong yang digunakan oleh perusahaan Liebe merupakan bibit unggulan, seperti penjelasan sebagai berikut: 1. Mawar Kualitas bunga mawar di perusahaan Liebe dapat dilihat dari bibit yang digunakan. Jenis bibit yang digunakan yaitu jenis mohana untuk mawar kuning, jenis apalan untuk mawar putih, jenis siksa red untuk mawar merah dan jenis parpel untuk mawar merah muda (pink).pemeliharaan yang dilakukan perusahaan secara intensife. Dalam menjaga kualitas mawar perusahaan Liebe memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Tangkai bunga b. Kuncup bunga c. Ketahanan bunga Dalam menjaga kualitas produknya perusahaan Liebe melakukan perlakuan terhadap bunga mawar yang telah dipanen. Ketahanan bunga mawar yang sudah dipanen tanpa dilakukan perlakuan dapat bertahan selama 3 hari. 6

Sedangkan bunga mawar yang dilakukan perlakuan dengan memasukan bunga kedalam ember yang berisi air dapat bertahan selama 1 minggu. 2. Hebras/Gerbera Kualitas bunga gerbera di Liebe dapat dilihat dari bibit yang digunakan yaitu bibit unggulan yang diimpor langsung dari Belanda. Jenis bibit tersebut meliputi kerambol untuk bunga hebras merah, marmara untuk bunga hebras merah muda (pink) dan dalma untuk bunga hebras putih. Pemeliharaan yang dilakukan perusahaan yang intensive, hal ini ditandai dengan adanya tenaga kerja khusus dalam pemeliharaan tanaman gerbera. Untuk menjaga kualitas gerbera perusahaan Liebe memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Tangkai bunga b. Kuncup bunga c. Ketahanan bunga Dalam menjaga kualitas produknya perusahaan Liebe melakukan perlakuan terhadap bunga gerbera/hebras yang telah dipanen. Ketahanan bunga gerbera/hebras yang sudah dipanen tanpa dilakukan perlakuan dapat bertahan selama 5 hari. Sedangkan bunga gerbera/hebras yang dilakukan perlakuan dengan memasukan bunga kedalam ember yang berisi air dapat bertahan selama 10 hari. 3. Krisan Kualitas krisan yang dihasilkan oleh perusahaan Liebe adalah bunga dengan warna indah dan segar, tangkai cukup panjang, kuat dan tidak mudah patah, bunga tidak terserang hama dan penyakit. Hal ini telah sesuai dengan literatur menurut Ansori (2010) menyatakan bahwa kualitas krisan dapat dikatakan baik apabila: a. Berwarna indah, mulus, bersih, tidak bernoda b. Bunga dapat bertahan lama setelah dipotong c. Tangkai bunga cukup panjang dan kuat d. Bunga tidak mudah rusak dalam pengepakan e. Daun berwarna hijau dan segar f. Bebas organisme pengganggu tumbuhan. Dalam menjaga kualitas produknya perusahaan Liebe melakukan perlakuan terhadap bunga krisan yang telah dipanen. Ketahanan bunga krisan yang sudah dipanen tanpa dilakukan perlakuan dapat bertahan selama 3 hari. Sedangkan bunga krisan yang dilakukan perlakuan dengan memasukan bunga kedalam ember yang berisi air dapat bertahan selama 1 minggu. 3.2.5. Grading Penerapan sistem grading bunga hias potong yang dilakukan di perusahaan Liebe yaitu yaitu untuk memberikan tingkatan mutu dari produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Produk yang dilakukan grading di perusahaan yaitu bunga mawar saja sedangkan bunga krisan dan gerbera tidak dilakukan grading. Grading bunga mawar di perusahaan Liebe menghasilkan 3 Grade yaitu grade A, grade B dan grade C. Grade A Penghasil bunga dengan kualitas grade A di perusahaan Liebe ini adalah ± 80 % bunga mawar merah dan kuning. Perusahaan Liebe menetapkan grade A pada bunga mawar dengan memperhatikan antara lain: 1. Memiliki tangakai yang besar dan kuat dengan panjang tangkainya yaitu lebih dari 60 Cm. 2. Memiliki kelopak bunga yang belum mekar sempurna 3. Memiliki warna bunga yang indah 4. Bunga tidak terserang hama dan penyakit. Target pasar yang ditujukan untuk grade A ini yaitu 90 % untuk florist dan 10 % untuk dekorasi. Rata-rata hasil produksi bunga mawar untuk grade A di perusahaan liebe mencapai ± 30 ikat perminggunya. Grade B Penghasil bunga dengan kualitas grade B di perusahaan Liebe ini adalah ± 7

80 % bunga merah muda (pink). Perusahaan Liebe menetapkan grade B pada bunga mawar dengan memperhatikan antara lain: 1. Panjang tangkai bunga 40 60 cm 2. Memiliki kelopak bunga yang belum mekar sempurna 3. Memiliki warna bunga yang indah 4. Bunga tidak terserang hama dan penyakit. Target pasar yang ditujukan untuk grade B ini yaitu 80 % untuk dekorasi dan 20 % untuk florist. Rata rata hasil produksi bunga mawar untuk grade B di perusahaan Lieb mencapai ± 50 ikat perminggunya. Grade C Penghasil bunga dengan kualitas grade C di perusahaan Liebe ini adalah ± 80 % bunga putih. Perusahaan Liebe menetapkan grade C pada bunga mawar dengan memperhatikan antara lain: 1. Memiliki tangkai bunga yang kecil dan mudah patah dengan panjang tangkai bunga kurang dari 40 cm 2. Memiliki kelopak bunga yang belum mekar sempurna 3. Memiliki warna bunga yang indah 4. Bunga tidak terserang hama dan penyakit Target pasar yang ditujukan untuk grade C ini yaitu ± 90 % untuk dekorasi. Rata rata hasil produksi bunga mawar untuk grade C di perusahaan liebe mencapai ± 40 kodi perminggunya. Harga jual bunga mawar di perusahaan Liebe yaitu sebagai berikut : 1. Grade A : Rp. 50.000 / Ikat 2. Grade B : Rp. 40.000 / Ikat 3. Grade C : Rp. 30.000 / Ikat Perusahaan Liebe melakukan penggradingan mawar bertujuan untuk memperoleh kualitas yang lebih baik, menawarkan beberapa kualitas kepada konsumen dan memudahkan dalam proses pemasaran serta memberikan standar terhadap bunga mawar. Sistem grading tanaman hias potong di perusahaan Liebe belum sepenuhnya dilakukan. Sistem grading dilakukan hanya pada bunga mawar saja, sementara itu, bunga krisan dan bunga gerbera/hebras belum diberlakukan sistem grading. 3.2.6. Kemasan Usaha tanaman hias potong di perusahaan Liebe memiliki tiga produk yang hasilkan yaitu bunga mawar, bunga hebras/gerbera dan bunga krisan. Bunga tersebut bunga memiliki kemasannya masing-masing. Berikut uraian masingmasing kemasan bunga potong di perusahaan Liebe. 1. Bunga mawar Perusahaan Liebe melakukan pengemasan bunga mawar menggunakan kemasan kertas karton dengan ukuran 60x25 cm. Kertas karton yang digunakan merupakan kertas karton yang berwarna putih. Kertas karton tersebut di bentuk bulat melingkari bunga mawar. Dalam 1 kemasan bunga mawar terdapat 20 tangkai bunga mawar. Kemasan yang baik yaitu kemasan yang melilit kuat pada bunga mawar. Gambar 1. Kemasan bunga mawar Bunga mawar tersebut akan dipasarkan di toko bunga (kios) Liebe yang terletak di Tegalega. Selain itu, bunga mawar juga digunakan untuk keperluan dekorasi. Kemasan ini bertujuan untuk melindungi bunga mawar terhadap kerusakan saat pengangkutan, memberikan nilai tambah dari mawar, menjaga bunga dari debu dan menjaga kesegaran bunga tersebut. Sesuai dengan literatur menurut Assauri (2007) Tujuan kemasan bukan saja sebagai pelindung atau wadah tetapi harus dapat menjual produk yang dikemasnya. 2. Bunga Hebras /Gerbera 8

Pengemasan bunga hebras yang dilakukan di perusahaan Liebe berdasarkan kebutuhan dari pasar, kebutuhan tersebut meliputi dipasarkan di toko bunga Liebe dan keperluan dekorasi. Bunga hebras yang dipasarkan di toko bunga Liebe biasanya dilakukan 2 kali pengemasan yaitu pertama bunga hebras/gerbera kemas menggunakan kemasan kerucut/corong kemudian di bunga hebras/gerbera di bungkus lagi menggunakan kemasan kertas koran sedangkan untuk keperluan dekorasi bunga hebras di kemas dengan kertas koran saja. Gambar 2. Kemasan bunga hebras untuk toko bunga Liebe Gambar 3. Kemasan bunga hebras untuk dekorasi 3. Bunga krisan Pengemasan bunga krisan yang dilakukan di perusahaan Liebe yaitu menggunakan kertas koran yang membungkus ½ - 2/3 panjang bunga. Kertas koran tersebut dibentuk kerucut membungkus bunga krisan. Kemasan krisan di perusahaan ini masih dalam bentuk kemasan biasa. Hal ini dikarena krisan di pasarkan di toko bunga Liebe. Bunga yang dipasarkan sebagian besar dalam bentuk pesanan konsumen yang akan digunakan untuk keperluan dekorasi dan rangkaian bunga menurut istri pemilik usaha dalam hasil wawancara di toko bunga Liebe. Bentuk kemasan bunga krisan seperti berikut: Gambar.4 Kemasan bunga krisan 3.3. Permasalahan Bauran Produk Di Perusahaan Liebe Perusahaan Liebe dalam melakukan bauran produknya terdapat beberapa permasalahan dan kekurangan yang belum mampu terpenuhi oleh perusahaan diantaranya nama dan merek dagang, penggradingan krisan dan gerbera/hebras, label dan jaminan dan garansi. Berikut uraian permasalahan tersebeut sebagai berikut: 3.3.2. Merek dagang Perusahaan Liebe dalam pemasaran produknya saat ini masih menggunakan nama perusahaan. Sedangkan merek dagang belum dimiliki oleh perusahaan Liebe. Sementara itu, merek dagang suatu produk sangat berperan penting dalam pemasaran suatu produk. Perusahaan Liebe sebagai produsen tanaman hias potong yang telah memiliki toko bunga dan jasa dekorasi sendiri seharusnya sudah memiliki merek dagang suatu produk.. 3.3.3. Grading krisan dan gerbera/hebras Dalam menetapkan tingkatan kualitas produknya perusahaan Liebe melakukan grading terhadap tanaman hias potong yang dihasilkannya. Saat ini, perusahaan Liebe melakukan penggradingan bunga hias potong hanya pada bunga mawar saja. Sementara itu, bunga krisan dan bunga gerbera/hebras belum di lakukannya grading. Grading merupakan aktivitas mengklasifikasi hasil pertanian menurut standar yang diinginkan atau penyortiran produkproduk kedalam satuan atau unit tertentu. Tujuan dilakukannya grading bunga hias potong menurut Amanah (2010), 3.3.4. Label Dalam pemasaran suatu produk perlu dilakukan bauran produk diantara menggunakan label. Saat ini, perusahaan Liebe yang memproduksi dan 9

memasarkan bunga hias potong belum memiliki label pada produk yang dihasilkannya. Sementara itu, label betujuan untuk menyampaikan informasi mengenai produk dan produsen yang memproduksi produk tersebut. Untuk itu, perusahaan Liebe seharusnya memiliki label pada produk yang dihasilkannya. Menurut Tjiptono (2007), label merupakan bagian dari suatu produk yang menyampaikan informasi mengenai produk dan penjual. Selain itu, label juga bagian dari kemasan atau bisa merupakan etiket (tanda pengenal) yang dicantelkan pada produk. 3.3.5. Jaminan dan garansi Perusahaan Liebe saat ini dalam memasarkan produknya belum adanya garansi terhadap produk kepada konsumen, apabila produk tersebut belum/tidak memenuhi harapan konsumen. Perusahaan Liebe sebagai produsen bunga hias potong yang terus berkembang sebaiknya memiliki garansi terhadap produknya. Garansi yang diharapkan berupa ganti rugi bunga apabila bunga rusak karena distribusi dari perusahaan Liebe. Apabila bunga rusak karena kelalaian konsumen maka tidak berlakunya garansi tersebut. Hal ini bertujuan untuk memenuhi standar dan harapan konsumen terhadap produk yang dihasilkan perusahaan Liebe. IV. KESIMPULAN Adapun kesimpulan dari Artikel Ilmiah ini adalah sebagai berikut: 1. Bauran produk yang telah diterapkan oleh perusahaan Liebe sudah hampir sepenuhnya sesuai dengan literatur yang didapatkan seperti variasi/keanekaragaman produk, nama/merek perusahaan, memperhatikan kualitas produk, melakukan penggradingan mawar dan menggunakan kemasan produk tanaman hias potong. Penerapan bauran produk tersebut mampu memberikan 10 jaminan akan keberlangsungan perusahaan ke depannya, karena perusahaan sudah mendapatkan kepercayaan dan standar mutu untuk setiap aspek produksi yang dilakukannya yang mampu meyakinkan konsumen akan produk yang dihasilkan oleh perusahaan. 2. Permasalahan bauran produk di perusahaan Liebe yaitu merek dagang, penggradingan krisan dan gerbera/hebras, label dan jaminan dan garansi DAFTAR PUSTAKA Amanah. 2010. Manajemen Pemasaran. Bumi Aksara. Jakarta Angipora, Marisu P. 2002. Dasar-dasar Pemasaran, edisi ke-2. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Ansori Mattjik N. 2010. Budidaya Bunga Potong Dan Tanaman Hias. IPB Press. Bogor. 451 Hal. Assauri, Sofjan. 2007. Manajemen Pemasaran. Rajawali Pers. Jakarta. Direkturat Jendral Hortikultura kementerian pertanian. 2014. Budidaya dan pasca panen florikultura. Bina aksra. Jakarta Setiawan. 2008. morfologi pada bunga mawar. Diakses pada http:///morfologi mawar2.html.diakses 04 Mei 2016 Soekartawi. 1996. Manajemen Agribisnis Bunga Potong. Universitas Indonesia Press. Jakarta. Tjiptono. 2008. Manajemen Pemasaran. Erlangga. Jakarta. 97 Hal