DAMPAK KENAIKAN HARGA DAGING SAPI TERHADAP KONSUMSI DAGING SAPI DI KOTA MEDAN

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI DAGING AYAM (Studi Kasus: Pasar Sei Kambing, Medan)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI TAMBAK UDANG SISTEM EKSTENSIF DAN SISTEM INTENSIF

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAGING SAPI DI SUMATERA UTARA ABSTRAK

ANALISIS ELASTISITAS PENDAPATAN KONSUMEN TERHADAP PERMINTAAN TERHADAP DAGING SAPI DI KOTA MEDAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA DAGING SAPI DI SUMATERA UTARA

ANALISIS PENGARUH BIAYA INPUT DAN TENAGA KERJA TERHADAP KONVERSI LUAS LAHAN KARET MENJADI LAHAN KELAPA SAWIT

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAGING AYAM BROILER DI KOTA MEDAN Helmi Mawaddah *), Satia Negara Lubis **) dan Emalisa ***) *)

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN PENAWARAN DAGING AYAM BROILER DI PROVINSI SUMATERA UTARA

ELASTISITAS PERMINTAAN BERAS ORGANIK DI KOTA MEDAN

ANALISIS PERMINTAAN DAGING SAPI DI KOTA MEDAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN JAGUNG DI SUMATERA UTARA

ANALISIS PENAWARAN DAN PERMINTAAN TELUR AYAM RAS DI SUMATERA UTARA

DAMPAK IMPOR GULA TERHADAP HARGA GULA DOMESTIK SUMATERA UTARA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN DAN PERMINTAAN JERUK MANIS DI PASAR TRADISIONAL KOTA MEDAN

ANALISIS USAHA TERNAK SAPI POTONG (Studi Kasus: Desa Ara Condong, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat)

ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN KEDELAI DI SUMATERA UTARA Apriyani Barus *), Satia Negara Lubis **), dan Sri Fajar Ayu **)

ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN CABAI MERAH DI PROVINSI SUMATERA UTARA

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERSEDIAAN DAN KONSUMSI PANGAN STRATEGIS DI SUMATERA UTARA ABSTRACT

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP KONSUMEN DALAM MENGKONSUMSI CABAI MERAH

PENGARUH PEMBERLAKUAN PAJAK EKSPOR TERHADAP HARGA DOMESTIK BIJI KERING KAKAO SUMATERA UTARA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KESEJAHTERAAN KARYAWAN OUTSOURCING PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II UNIT KEBUN SAWIT SEBERANG JURNAL ILMIAH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM MENGKONSUMSI DAGING AYAM KAMPUNG DI KOTA MEDAN (Studi Kasus: Pasar Sambas, Medan)

PENERAPAN ISO 9001:2000 PADA TINGKAT PENJUALAN PRODUK CPO, HARGA PRODUK CPO DAN KEUNTUNGAN DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA V RIAU

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN DAGING SAPI DI SUMATERA UTARA

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI PADA USAHATANI CABAI MERAH

ANALISIS PERMINTAAN DAGING AYAM RAS PEDAGING (BROILER) DI SUMATERA UTARA. Luthfi Ansyari*), Mozart B. Darus**), Lily Fauzia**) ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN NELAYAN

ANALISIS PERBANDINGAN KELAYAKAN USAHATANI CABAI MERAH

ANALISIS PERMINTAAN DAGING SAPI DI KOTA MEDAN. Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ABSTRAK

ANALISIS HARGA DAN ELASTISITAS PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI KABUPATEN LANGKAT

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN GULA PASIR DI KOTA MEDAN ANALYSIS THE FACTORS THAT INFLEUENCE THE SUGAR DEMAND IN MEDAN CITY

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAGING SAPI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

ANALISIS OPTIMALISASI PENGGUNAAN INPUT PADA USAHA BUDIDAYA PERIKANAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI PALA DI KECAMATAN TAPAK TUAN KABUPATEN ACEH SELATAN TESIS. Oleh

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN KOPI LUWAK BERMEREK DI KOTA MEDAN ABSTRAK

FAKTOR YANG MENENTUKAN HARGA REFERENSI DAERAH (HRD) JAGUNG DI SUMATERA UTARA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA JAGUNG PIPIL DITINGKAT PRODUSEN SUMATERA UTARA

Pengaruh Harga Jual dan Volume Penjualan Terhadap Pendapatan Pedagang Pengumpul Ayam Potong

Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Masyarakat Membeli Daging Ayam Boiler di Kabupaten Bangli

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NAIK TURUNNYA HARGA CABAI MERAH MENURUT PENDAPAT PETANI DI KABUPATEN SITUBONDO

Kata Kunci : Permintaan, Ayam Broiler/pedaging, Rumah Tangga ABSTRACT

KELAYAKAN DAN ANALISIS USAHATANI JERUK SIAM (Citrus Nobilis Lour Var. Microcarpa Hassk) BARU MENGHASILKAN DAN SUDAH LAMA MENGHASILKAN ABSTRAK

Kata Kunci: Nilai Ekspor, GDP Amerika Serikat, Kurs Nominal, Surpus Konsumen, Surplus Produsen

TINGKAT KONSUMSI DAN POLA KONSUMSI BERAS MASYARAKAT KOTA MEDAN

DAMPAK KENAIKAN HARGA DAGING SAPI TERHADAP KONSUMSI DAGING SAPI DI KOTA MEDAN SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LUAS LAHAN SAWAH DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI ABSTRAK

HUBUNGAN SALURAN TATANIAGA DENGAN EFISIENSI TATANIAGA CABAI MERAH

Kata kunci: Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan, Tingkat Pengembalian Dana, Karakteristik Sosial Ekonomi Petani ABSTRACT

PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN KEDELAI DI PROVINSI SUMATERA UTARA

KONSUMSI RUMAH TANGGA PADA KELUARGA SEJAHTERA DAN PRA SEJAHTERA DI KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR

ANALISIS PERAMALAN KONSUMSI KEDELAI (Glycine max L.) DI INDONESIA TAHUN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN PENAWARAN TELUR AYAM RAS

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERSEDIAAN BERAS DAN JAGUNG DI PROVINSI SUMATERA UTARA

Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Jl. Prof. A. Sofyan No. 3 Medan ABSTRAK

Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara HP ,

ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI BERAS DI DESA SENTRA PRODUKSI PADI

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN NELAYAN DI PESISIR PANTAI KECAMATAN SINGKIL UTARA KABUPATEN ACEH SINGKIL. Tesis. Oleh: NOMI NOVIANI SIREGAR

ANALISIS NILAI TAMBAH USAHA TERNAK SAPI POTONG (Studi Kasus: Desa Ara Condong, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat)

yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pangan yang cenderung terus meningkat tampaknya akan menghadapi kendala yang cukup berat.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN JERUK PAMELO (Citrus grandis) DI KABUPATEN PATI

Jurnal AGRIBISNIS Vol. X (3) September 2011

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK ITIK (Studi Kasus Desa Percut, Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI PINANG KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA. Mawardati*

ANALISIS KESEIMBANGAN PENAWARAN DAN PERMINTAAN JAGUNG DI SUMATERA UTARA

Staf Pengajar Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ABSTRAK

ANALISIS USAHATANI SAYURAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN PENAWARAN MINYAK GORENG CURAH DI KOTA MEDAN ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ALIH FUNGSI LAHAN PADI SAWAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN PETANI

ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI SAPI POTONG DENGAN SISTEM PEMBIBITAN PADA ANGGOTA KTT TRI ANDINIREJO KELURAHAN BENER KECAMATAN TEGALREJO YOGYAKARTA

ANALISIS DAMPAK PERUBAHAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) TERHADAP BIAYA INPUT DAN OUTPUT USAHATANI AYAM BROILER DI KABUPATEN DELI SERDANG

ANALISIS MARKETING BILL KOMODTI CABAI MERAH DI KOTA MEDAN. Staff Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas PertanianUniversitas Sumatera Utara

METODE PENELITIAN. Daerah penelitian ditentukan secara purposive (sengaja), yaitu dengan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN MASYARAKAT TERHADAP MEDIA CETAK DI KECAMATAN MEDAN HELVETIA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SERTA PERSEPSI NELAYAN TERHADAP PROGRAM PENINGKATAN PENDAPATAN NELAYAN OLEH PEMERINTAH

STEVIA ISSN No Vol. III No. 01-Januari 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENGGUNAAN TENAGA KERJA LUAR KELUARGA PADA USAHA TANI PADI SAWAH

PENGARUH PENDAPATAN RUMAH TANGGA TERHADAP KONSUMSI DAGING (SAPI, BABI DAN AYAM ) DI DESA SEA I KECAMATAN PINELENG

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PANGSA PENGELUARAN PANGAN RUMAH TANGGA PETANI DI KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI.

ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

ANALISIS MODAL KERJA DAN EFISIENSI BIAYA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP RENTABILITAS PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) BANDUNG.

ANALISIS HARGA DAN ELASTISITAS PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI KABUPATEN LANGKAT SKRIPSI

ABSTRAK. Kata-kata kunci: biaya pemasaran dan penjualan. viii. Universitas Kristen Maranatha

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemotongan Sapi Impor...Disan Narundhana

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN PENAWARAN TELUR AYAM RAS DI KOTA PEMATANGSIANTAR

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah transaksi domba antara pengepul atau pembeli

DAMPAK PENGGUNAAN PUPUK KOMPOS TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERSEDIAAN PADI DAN JAGUNG KABUPATEN KARO SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PEMBELIAN MINYAK GORENG CURAH PADA RUMAH TANGGA DI KOTA BENGKULU

Analisis kualitas pelayanan (service quality) terhadap kepuasan konsumen pada rumah makan sop ayam Pak Min Klaten di Malang

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN

KATA KUNCI: PUAP, Dinamika Organisasi dan Karakteristik Sosial Ekonomi Pertanian

ABSTRAK. Kata-kata Kunci: struktur modal, struktur aktiva, dan profitabilitas

III METODE PENELITIAN. dilakukan secara purposive, dengan pertimbangan provinsi ini merupakan wilayah

PENGARUH SKALA USAHA TERHADAP PENDAPATAN USAHA PENGOLAHAN IKAN ASIN (Kasus: Desa Hajoran, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah)

: Putri Noviawati NPM : Pembimbing : Rofi ah,se.,mm

Sartika Krisna Panggabean* ), Satia Negara Lubis** ) dan Thomson Sebayang** ) Staff Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Unversitas

PERSEPSI KONSUMEN TENTANG MUTU PELAYANAN DAN PRODUK STEAK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGKONSUMSI (Kasus di Restoran Obonk Steak & Ribs Bogor)

JIIA, VOLUME 3 No. 3, JUNI 2015 ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI, LABA USAHA, DAN PERMINTAAN AYAM RAS PEDAGING PROBIOTIK DI KOTA METRO

Transkripsi:

DAMPAK KENAIKAN HARGA DAGING SAPI TERHADAP KONSUMSI DAGING SAPI DI KOTA MEDAN Irma Yusnita Hasibuan* ), Salmiah** ), Sinar Indra Kesuma** ) * ) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Jl. Prof. A. Sofyan No. 3 Medan HP. 085760943170, E-mail: ierma_luvyellow@yahoo.com ** ) Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ABSTRAK Daging Sapi adalah bahan makanan hewani yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Kenaikan pemintaan komoditas daging sapi sangat signifikan pada saat menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional, dan berpotensi pada harga daging sapi menjadi naik. Meningkatnya harga daging sapi mempengaruhi konsumen dalam mengkonsumsi daging sapi. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengidentifikasi faktor faktor yang mempengaruhi kenaikan harga daging sapi di daerah penelitian, (2) Menganalisis dampak kenaikan harga daging sapi terhadap permintaan daging sapi di daerah penelitian, (3) Mengidentifikasi faktor faktor yang mempengaruhi konsumen dalam mengkonsumsi daging sapi, dan (4) Mengetahui fluktuasi harga daging sapi di daerah penelitian. Untuk menganalisis kondisi tersebut maka dilakukan penelitian terhadap 7 produsen daging sapi, 30 pedagang daging sapi, dan 30 konsumen daging sapi. Besar sampel ditentukan dengan Metode sensus dan accidental, dan penentuan daerah sampel dilakukan secara purposive (sengaja). Data yang diperoleh dianalisis dengan Metode analisis regresi dengan metode taksiran OLS (Ordinary Least Square). Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) harga beli, biaya penunjang, biaya tenaga kerja dan pendapatan berpengaruh nyata terhadap kenaikan harga daging sapi, (2) naiknya harga daging sapi berdampak pada turunnya permintaan konsumsi daging sapi, (3) harga beli, pendapatan, dan jumlah tanggungan berpengaruh nyata terhadap konsumen dalam mengkonsumsi daging sapi, dan (4) perkembangan harga daging sapi berfluktuasi setiap tahunnya. Kata Kunci : daging sapi, harga, konsumsi ABSTRACT Beef is an animal food stuff which is usually consumed by the Indonesian people. The significant increase in demand for beef commodity in the National Religious Holidays will potentially cause the increase in its price. Beef price increase influences consumers in consuming it. The objectives of the research were 1) to identify some factors which influenced the increase in beef price in the research area, 2) to analyze the effect of the increase in beef price on the demand for beef in the research area, 3) to identify some factors which influenced consumers in consuming beef, and 4) to find out the fluctuation of beef price in the research area. In order to analyze this condition, the researcher conducted a research on

seven beef producers, 30 beef retailers, and 30 beef consumers. The samples were taken by using census method accidental sampling technique, while the research location was determined purposively. The data were analyzed by using regression analysis with Ordinary Least Square method. The result of the research showed that 1) buying price, supporting cost, cost of manpower, and income had significant influence on the increase in beef price, 2) beef price increase had influence on the decrease in demand for beef consumption, 3) buying price, income, and the number of independents had significant influence on consumers in consuming beef, and 4) the development of beef price fluctuates each year. Keywords: beef, price, consuming PENDAHULUAN Latar Belakang Daging Sapi adalah bahan makanan hewani yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Separuh dari bagian bahan kering manusia adalah protein. Kebutuhan protein untuk pria dewasa 55 g/hari dan untuk wanita dewasa 44 g/hari. Tubuh manusia tidak dapat menyimpan protein sehingga memerlukan suplai dari pangan. ( BBPP Batu, 2012). Konsumsi daging sapi per kapita bangsa Indonesia saat ini mencapai 1,87 kg.setiap tahunnya konsumsi daging sapi di sumatera utara mengalami kenaikkan. Kenaikan pemintaan komoditas daging sapi sangat signifikan pada saat menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) dan berpotensi pada harga daging sapi menjadi naik, apalagi jika tidak diimbangi dengan pasokan yang cukup maka lonjakan kenaikan harga akan semakin meningkat tajam. (Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, 2011). Harga daging sapi di kota Medan berfluktuasi setiap tahunnya. Pada bulan bulan normal harga daging sapi berkisar Rp.70.000, namun pada hari hari besar keagamaan seperti lebaran, natal dll harga daging sapi meningkat. Dan dibeberapa daerah harga daging sapi mencapai Rp.100.000. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti banyaknya permintaan daging sapi. Meningkatnya harga daging sapi mempengaruhi konsumen dalam mengkonsumsi daging sapi. Tujuan penelitian untuk (1) Mengidentifikasi faktor faktor yang mempengaruhi kenaikkan harga daging sapi di daerah penelitian. a.) Di tingkat produsen variabel

yang mempengaruhi harga bahan baku sapi, biaya penunjang, biaya tenaga kerja, dan pendapatan peternak. b.) Di tingkat pedagang variabel yang mempengaruhi harga beli pedagang, biaya penunjang, biaya tenaga kerja, dan pendapatan., (2) Menganalisis dampak kenaikkan harga daging sapi terhadap permintaan daging sapi di daerah penelitian, (3) Mengidentifikasi faktor faktor yang mempengaruhi konsumen dalam mengkonsumsi daging sapi, dan (4) Mengetahui fluktuasi harga daging sapi di daerah penelitian TINJAUAN PUSTAKA Teori permintaan menerangkan tentang ciri hubungan antara jumlah permintaan dan harga. Hukum permintaan pada hakikatnya merupakan suatu hipotesis yang menyatakan : makin rendah harga suatu barang maka makin banyak permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya, makin tinggi harga suatu barang maka makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut. ( Sukirno, 2003). Fungsi penawaran adalah fungsi yang menunjukan hubungan antara harga barang di pasaran dengan jumlah barang yang ditawarkan ke produsen. Hukum penawaran menjelaskan Semakin tinggi harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, makin rendah harga suatu barang, semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan ( Joesron dan Fathrrozi, 2003). METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kota Medan provinsi Sumatera Utara. Daerah penelitian ini dipilih secara sengaja dengan mempertimbangkan bahwa daerah ini merupakan daerah dengan penduduk tertinggi di provinsi Sumatera utara. Lokasi penelitian di tentukan secara sengaja ( purposive sampling ) dibeberapa pasar tradisional yang ada di Kota Medan. Sampel penelitian ini diambil dari 7 produsen daging sapi, 30 pedagang daging sapi, dan 30 konsumen daging sapi.data yang diperoleh dianalisis dengan Metode analisis regresi dengan metode taksiran OLS (Ordinary Least Square).

Untuk melihat faktor faktor yang mempengaruhi kenaikkan harga daging sapi dari produsen ke pedagang maka diuji dengan menggunakkan analisis regresi linear berganda. Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + µ Dimana : Y = Harga daging sapi; a=koefisien intersep; b 1, b 2, b 3, b 4 = Koefisien regresi; X 1 =Barga beli bahan baku /sapi (Rp/ekor); X 2 = Biaya penunjang (Rp); X 3 = Biaya tenaga kerja (Rp); X 4 = Pendapatan produsen (Rp); µ= kesalahan pengganggu. Untuk melihat faktor faktor yang mempengaruhi kenaikan harga daging sapi di pedagang daging sapi kepada konsumen, maka diuji dengan menggunakkan analisis regresi linear berganda. Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + µ Dimana :Y = Harga daging sapi; a = Koefisien intersep; b 1, b 2, b 3 b 4, = Koefisien regresi; X 1 = Harga beli pedagang (Rp/kg); X 2 =Biaya tenaga kerja (Rp);X 3 = Biaya penunjang (Rp); X 4 = Pendapatan pedagang (Rp); µ = kesalahan pengganggu. Untuk melihat dampak kenaikan harga daging sapi terhadap permintaan daging sapi digunakan Paired sample T-test digunakan untuk dua sampel yang berhubungan/berpasangan. Uji ini biasa dilakukan pada subyek sebelum dan sesudah suatu proses. Untuk melihat faktor faktor yang mempengaruhi konsumen dalam mengkonsumsi daging sapi maka diuji dengan menggunakkan analisis regresi linear berganda. Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + µ

Dimana :Y = Konsumsi daging sapi; a = Koefisien intersep; b 1, b 2, b 3 = Koefisien regresi; X 1 = Barga beli daging sapi (Rp/Kg); X 2 = Pendapatan (Rp); X 3 = Jumlah tanggungan; µ = kesalahan pengganggu. HASIL DAN PEMBAHASAN Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Daging Sapi di Tingkat Produsen Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kenaikan harga daging sapi di tingkat produsen dianalisis dengan metode analisis regresi berganda. Kenaikan harga daging sapi (Y) diduga dipengaruhi oleh harga beli bahan baku (X1), biaya penunjang(x2), biaya tenaga kerja (X3) dan pendapatan(x4). Tabel 1. Hasil Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikkan Harga Daging Sapi di Tingkat Produsen No. Variabel Koefisien Regresi Thitung Sig. 5% Konstanta 47420,896 8,533 0,013 1. Harga Bahan Baku Sapi (Rp/Kg) 1,312 8,026 0,015 N 2. Biaya Penunjang (Rp) - 0,002-0,341 0,766 TN 3. Biaya Tenaga Kerja (Rp) -0.009-0,710 0,551 TN 4. Pendapatan (Rp) -0,018-2,827 0,106 TN R 2 0,978 Fhitung 22,626 Signifikansi F 0,043 Keterangan: TN = Tidak berpengaruh nyata N = Berpengaruh nyata Sumber: Lampiran 14 Analisis Data Primer, 2013 Nilai konstanta yang tercantum adalah sebesar 47420,896. Hal ini menunjukkan bahwa besar efek rata rata dari seluruh variabel eksogen terhadap variabel kenaikkan harga daging sapi ditingkat peternak sebesar 47420,896. Nilai koefisien determinasi (R 2 ) yang diperoleh adalah sebesar 0,978. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 97,8% variasi kenaikkan harga daging sapi ditingkat produsen (Y) dipengaruhi oleh harga beli bahan baku (X1), biaya penunjang (X2),

biaya tenaga kerja (X3), dan pendapatan (X4). Sedangkan sisanya, sebesar 2,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang belum dimasukkan kedalam model. Hasil uji pengaruh variabel secara serempak dengan menggunakan Uji F menunjukkan bahwa nilai signifikasi adalah sebesar 0,043. Nilai yang diperoleh lebih kecil dari probabilitas kesalahan yang ditolerir, yaitu α 5% atau 0,05. Hal ini menunjukkan Ho ditolak atau H1 diterima, yaitu variabel kenaikkan harga daging sapi ditingkat produsen (Y), yaitu harga beli bahan baku (X1), biaya penunjang (X2), biaya tenaga kerja (X3), dan pendapatan (X4) secara serempak, berpengaruh nyata terhadap variabel kenaikan harga daging sapi ditingkat produsen (Y). Uji pengaruh variabel secara parsial a. Harga Beli Bahan Baku Sapi (X1) Pada tabel menunjukkan bahwa variabel harga beli bahan baku sapi memiliki nilai signifikasi t sebesar 0,015. Nilai yang diperoleh lebih kecil dari probabilitas kesalahan yang ditolerir, yaitu α 5% atau 0.05. Hal ini menunjukan bahwa Ho diterima atau H1 ditolak, yaitu variabel harga bahan baku sapi (X1) secara parsial, berpengaruh nyata terhadap variabel kenaikan harga daging sapi(y). b. Biaya Penunjang (X2) Pada tabel menunjukkan bahwa variabel biaya penunjang memiliki nilai signifikansi t sebesar 0,766. Nilai yang diperoleh lebih besar dari probabilitas kesalahan yang ditolerir, yaitu α 5% atau 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho diterima atau H1 ditolak, yaitu variabel biaya penunjang (X2) secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap variabel kenaikan harga daging sapi (Y). c. Biaya Tenaga Kerja (X3) Pada tabel menunjukkan bahwa variabel biaya tenaga kerja memiliki nilai signifikansi t sebesar 0,551. Nilai yang diperoleh lebih besar dari probabilitas kesalahan yang ditolerir, yaitu α 5% atau 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho diterima atau H1 ditolak, yaitu variabel biaya tenaga kerja (X3) secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap variabel kenaikan harga daging sapi (Y). d. Pendapatan (X4) Pada tabel menunjukkan bahwa variabel biaya pendapatan memiliki nilai signifikansi t sebesar 0,106. Nilai yang diperoleh lebih besar dari probabilitas

kesalahan yang ditolerir, yaitu α 5% atau 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho diterima atau H1 ditolak, yaitu variabel pendapatan (X4) secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap variabel kenaikan harga daging sapi (Y). Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Daging Sapi di Tingkat Pedagang Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kenaikan harga daging sapi di tingkat pedagang dianalisis dengan metode analisis regresi berganda. Kenaikkan harga daging sapi (Y) diduga dipengaruhi oleh harga beli (X1), biaya penunjang (X2), biaya tenaga kerja (X3) dan pendapatan (X4). Tabel 2. Hasil Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikkan Harga Daging Sapi di Tingkat Pedagang No. Variabel Koefisien Regresi Thitung Sig. 5% Konstanta 34994,188 7,305 0,000 1. Harga Beli (Rp/Kg) 0,562 7,945 0,000 N 2. Biaya Penunjang (Rp) 0,038 3,537 0,002 N 3. Biaya Tenaga Kerja (Rp) -7,911E-5-0.070 0,945 TN 4. Pendapatan (Rp) 0,000 1,531 0,138 TN R 2 0,896 Fhitung 53,603 Signifikansi F 0,000 Keterangan: TN = Tidak berpengaruh nyata N = Berpengaruh nyata Sumber: Lampiran 15 Analisis Data Primer, 2013 Nilai konstanta yang tercantum adalah sebesar 34994,188. Hal ini menunjukkan bahwa besar efek rata rata dari seluruh variabel eksogen terhadap variabel kenaikkan harga daging sapi ditingkat pedagang sebesar 34994,188. Nilai koefisien determinasi (R 2 ) yang diperoleh adalah sebesar 0,896. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 89,6% variasi kenaikkan harga daging sapi ditingkat pedagang (Y) dipengaruhi oleh harga beli (X1), biaya penunjang (X2), biaya tenaga kerja (X3), dan pendapatan (X4). Sedangkan sisanya, sebesar 10,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang belum dimasukkan kedalam model.

Hasil uji pengaruh variabel secara serempak dengan menggunakan Uji F menunjukkan bahwa nilai signifikasi adalah sebesar 0,000. Nilai yang diperoleh lebih kecil dari probabilitas kesalahan yang ditolerir, yaitu α 5% atau 0,05. Hal ini menunjukkan Ho ditolak atau H1 diterima, yaitu variabel kenaikkan harga daging sapi ditingkat pedagang (Y), yaitu harga beli (X1), biaya penunjang (X2), biaya tenaga kerja (X3), dan pendapatan (X4) secara serempak, berpengaruh nyata terhadap variabel kenaikan harga daging sapi ditingkat pedagang (Y). Uji pengaruh variabel secara parsial a. Harga Beli (X1) Pada tabel menunjukkan bahwa variabel harga beli bahan baku sapi memiliki nilai signifikasi t sebesar 0,000. Nilai yang diperoleh lebih kecil dari probabilitas kesalahan yang ditolerir, yaitu α 5% atau 0.05. Hal ini menunjukan bahwa Ho diterima atau H1 ditolak, yaitu variabel harga beli (X1) secara parsial, berpengaruh nyata terhadap variabel kenaikan harga daging sapi(y). b. Biaya Penunjang (X2) Pada tabel menunjukkan bahwa variabel biaya penunjang memiliki nilai signifikansi t sebesar 0,002. Nilai yang diperoleh lebih kecil dari probabilitas kesalahan yang ditolerir, yaitu α 5% atau 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho diterima atau H1 ditolak, yaitu variabel biaya penunjang (X2) secara parsial berpengaruh nyata terhadap variabel kenaikan harga daging sapi (Y). c. Biaya Tenaga Kerja (X3) Pada tabel menunjukkan bahwa variabel biaya tenaga kerja memiliki nilai signifikansi t sebesar 0,945. Nilai yang diperoleh lebih besar dari probabilitas kesalahan yang ditolerir, yaitu α 5% atau 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho diterima atau H1 ditolak, yaitu variabel biaya tenaga kerja (X3) secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap variabel kenaikkan harga daging sapi (Y). d. Pendapatan (X4) Pada tabel menunjukkan bahwa variabel biaya pendapatan memiliki nilai signifikansi t sebesar 0,138. Nilai yang diperoleh lebih besar dari probabilitas kesalahan yang ditolerir, yaitu α 5% atau 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho diterima atau H1 ditolak, yaitu variabel pendapatan (X4) secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap variabel kenaikkan harga daging sapi (Y).

Dampak Kenaikan Harga Daging Sapi Terhadap Permintaan Daging Sapi Untuk mengetahui adakah dampak terhadap konsumsi daging sapi sebelum harga daging sapi naik dan setelah harga daging sapi naik maka digunakan analisis uji beda rata-rata dengan metode Paired Sample T Test (uji beda rata-rata) Tabel 3. Hasil Analisis Dampak Kenaikan Harga Daging Sapi Mean N Correlation Sig. t Sig. (2-tailed) Pair1 Sebelum kenaikan harga 2.1 30.856.000 7.374.000 Setelah kenaikan harga 1.6 30 Sumber : lampiran 16 Analisis Data Primer, 2013 Konsumsi daging sapi sebelum kenaikan harga daging sapi rata rata sebesar 2,1 jumlah data 30. Sedangkan konsumsi daging sapi setelah kenaikan harga daging sapi rata rata sebesar 1,6, jumlah data 30. Dengan tingkat signifikansi 0.000 yaitu lebih kecil dari 0.05 yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara sebelum dan setelah kenaikan harga daging sapi. Nilai korelasi sebesar 0,856 yaitu mendekati 1 maka terdapat hubungan yang kuat. Jadi dapat disimpulkan bahwa terjadi hubungan yang signifikan antara konsumsi daging sapi sebelum dan setelah kenaikan harga daging sapi. Nilai signifikansi (Sig 2-tailed) sebesar 0.000 yaitu lebih kecil dari 0,05. Maka terdapat perbedaan konsumsi daging sapi sebelum dan setelah kenaikan harga daging sapi. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Mengkonsumsi Daging Sapi Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi konsumen dalam mengkonsumsi daging sapi dianalisis dengan metode analisis regresi berganda. Konsumsi daging sapi (Y) diduga dipengaruhi oleh harga beli (X1), pendapatan (X2), dan jumlah tanggungan (X3)

Tabel 4. Hasil Analisis Faktor yang Mempengaruhi Konsumen dalam Mengkonsumsi Daging Sapi Koefisien No. Variabel Regre si Thitung Sig. 5% Konstanta 0,483 0,308 0,761 1. Harga Beli (Rp/Kg) -8,209E-6-0,458 0,651 TN 2. Pendapatan (Rp) 3,176E-7 9,717 0,000 N 3. Jumlah Tanggungan 0,148 2,243 0,034 N R 2 0,797 Fhitung 34,035 Signifikansi F 0,000 Keterangan: TN = Tidak berpengaruh nyata N = Berpengaruh nyata Sumber: Lampiran 17 Analisis Data Primer, 2013 Nilai konstanta yang tercantum adalah sebesar 0,483. Hal ini menunjukkan bahwa besar efek rata rata dari seluruh variabel eksogen terhadap variabel kenaikkan harga daging sapi ditingkat pedagang sebesar 0,483. Nilai koefisien determinasi (R 2 ) yang diperoleh adalah sebesar 0,797. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 79,7% variasi faktor yang mempengaruhi konsumen dalam mengkonsumsi daging sapi (Y) dipengaruhi oleh harga beli (X1), pendapatan (X2), dan jumlah tanggungan (X3). Sedangkan sisanya, sebesar 20,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang belum dimasukkan kedalam model. Nilai signifikasi adalah sebesar 0,000. Nilai yang diperoleh lebih kecil dari probabilitas kesalahan yang ditolerir, yaitu α 5% atau 0,05. Hal ini menunjukkan Ho ditolak atau H1 diterima, yaitu variabel faktor yang mempengaruhi konsumen dalam mengkonsumsi daging sapi (Y), yaitu harga beli (X1), pendapatan (X2), dan jumlah tanggungan (X3) secara serempak, berpengaruh nyata terhadap variabel yang mempengaruhi konsumen dalam mengkonsumsi daging sapi (Y). Uji pengaruh variabel secara parsial a. Harga Beli (X1) Pada tabel menunjukkan bahwa variabel harga beli daging sapi memiliki nilai signifikasi t sebesar 0,651. Nilai yang diperoleh lebih besar dari probabilitas kesalahan yang ditolerir, yaitu α 5% atau 0.05. Hal ini menunjukan bahwa Ho

diterima atau H1 ditolak, yaitu variabel harga beli (X1) secara parsial, tidak berpengaruh nyata terhadap variabel yang mempengaruhi konsumen dalam mengkonsumsi daging sapi (Y). b. Pendapatan (X2) Pada tabel menunjukkan bahwa variabel Pendapatan memiliki nilai signifikansi t sebesar 0,000. Nilai yang diperoleh lebih kecil dari probabilitas kesalahan yang ditolerir, yaitu α 5% atau 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho diterima atau H1 ditolak, yaitu variabel pendapatan (X2) secara parsial berpengaruh nyata terhadap variabel yang mempengaruhi konsumen dalam mengkonsumsi daging sapi (Y). c. Jumlah tanggungan(x3) Pada tabel menunjukkan bahwa variabel biaya tenaga kerja memiliki nilai signifikansi t sebesar 0,034. Nilai yang diperoleh lebih besar dari probabilitas kesalahan yang ditolerir, yaitu α 5% atau 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho diterima atau H1 ditolak, yaitu variabel jumlah tanggungan (X3) secara parsial berpengaruh nyata terhadap variabel yang mempengaruhi konsumen dalam mengkonsumsi daging sapi (Y). Fluktuasi Harga Daging Sapi di Kota Medan Berikut perkembangan harga dan konsumsi daging sapi di kota Medan. Tabel 5. Perkembangan Harga dan Konsumsi Daging Sapi 3 Tahun Terakhir di kota Medan Keterangan Tahun 2009 2010 2011 Harga (Rp/Kg) 61.397 62.801 70.039 Konsumsi (Kg/perkapita/tahun) Sumber : BPS dan BKP Medan 2012-5,36 3,55 Perkembangan harga dan konsumsi daging sapi saling mengalami fluktuasi, dapat dilihat bahwa peningkatan harga pada tahun 2010 2011 mempengaruhi jumlah konsumsi yang terus menurun. Hal ini sesuai dengan teori ekonomi yaitu apabila harga meningkat maka permintaan akan suatu barang akan menurun. Kosongnya

jumlah rata rata konsumsi daging sapi pada tahun 2009 disebabkan karena baru dimulai pembentukkan untuk perhitungan rata rata konsumsi daging sapi. Tahun 2010 diperoleh rata rata konsumsi daging sapi yaitu sebesar 5,36 kg/perkapita/tahun. Tahun 2011 jumlah rata rata konsumsi daging sapi mengalami penurunan mencapai 3,55 kg/perkapita/tahun. Hal ini disebabkan oleh naiknya harga daging sapi pada tahun 2010 2011 dari Rp.62.801 perkg menjadi Rp.70.039 perkg. Dan semakin tinggi pada saat menjelang hari hari besar seperti Hari Raya Iedul Fitri, tetapi pada saat itu permintaan tidak berkurang melainkan permintaan meningkat. Dapat di simpulkan bahwa permintaan daging sapi menurun selama 1 tahun terakhir. KESIMPULAN Di tingkat produsen secara serempak menunjukkan bahwa dari seluruh variabel bebas yaitu harga beli, biaya penunjang, biaya tenaga kerja dan pendapatan berpengaruh nyata terhadap naiknya harga daging sapi. Dan secara parsial hanya variabel harga beli bahan baku yang berpengaruh nyata terhadap naikknya harga daging sapi. Di tingkat pedagang secara serempak menunjukkan bahwa dari seluruh variabel bebas yaitu harga beli, biaya penunjang, biaya tenaga kerja dan pendapatan berpengaruh nyata terhadap naiknya harga daging sapi. Dan secara parsial hanya variabel harga beli dan biaya penunjang yang berpengaruh nyata terhadap naikknya harga daging sapi. Secara serempak meunjukan bahwa seluruh variabel bebas yaitu harga beli, pendapatan dan jumlah tanggungan berpengaruh nyata terhadap konsumen dalam mengkonsumsi daging sapi. Dan secara parsial hanya pendapatan dan jumlah tanggungan yang berpengaruh nyata terhadap konsumen dalam mengkonsumsi daging sapi. Naiknya harga daging sapi berdampak pada turunnya permintaan konsumsi daging sapi. Perkembangan harga daging sapi berfluktuasi setiap tahunnya. Dan perkembangan konsumsi daging sapi menurun dari tahun 2010 ke tahun 2011.

DAFTAR PUSTAKA Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu. 2012. Daging sebagai sumber protein, vitamin, dan mineral. Daging sebagai sumber protein. Malang. Badan Pusat Statistik. 2012. Sumatera Utara Dalam Angka 2010. Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara. Medan. Badan Ketahanan pangan.2012.penyusunan Neraca Bahan Makanan.Medan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumatera Utara. 2011. Statistik Peternakan. Konsumsi Daging Perkapita di Sumatera Utara. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Utara.Medan. Joesron, dan Fathorrozi. 2003. Teori ekonomi mikro. PT. Salemba Empat. Jakarta Sukirno,Sadono. 2003. Pengantar Teori Mikro Ekonomi. PT. Salemba Empat.Jakarta