Perencanaan Pengembangan Wilayah - 6

dokumen-dokumen yang mirip
WIL AYAH T E T T Y H A R A H A P, S T., M. E N G U N I V. I N D O G L O B A L M A N D I R I 2016

MENENTUKAN LOKASI INDUSTRI

GEOGRAFI. Sesi WILAYAH, PERWILAYAHAN, DAN PUSAT PERTUMBUHAN : 2. A. METODE PERWILAYAHAN a. Metode Delineasi (Pembatasan) Wilayah Formal

A. Pengertian Pusat Pertumbuhan Pusat pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu wilayah atau kawasan yang pertumbuhannya sangat pesat sehingga dapat

Ketergantungan Lokasi & Keseimbangan Spasial. Adipandang Yudono 2012

BAB 2 KAJIAN LITERATUR

TEORI CHRISTALLER DAN LOSCH dalam kaitannya dengan Central Place

IMPLIKASI TEORI WEBER, CHRISTALLER, DAN LOSCH SEBAGAI PENENTUAN LOKASI BANK DARAH DI KOTA MAKASSAR

BAB IV AKTIVITAS EKONOMI SEKUNDER

PAPER GEOGRAFI INDUSTRI Implementasi Range Concept Dalam Penentuan Lokasi Industri

PENERAPAN TEORI LOKASI INDUSTRI PT PETROJAYA BORAL PLASTERBOARD, GRESIK

Teori lokasi mempelajari pengaruh jarak terhadap intensitas orang bepergian dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Analisis pengaruh jarak terhadap

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

Kajian Konseptual Pengembangan Kawasan Industri Tembakau

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mencitrakan (to describe),

Pola Gunalahan Perkotaan dan Teori Lokasi Kegiatan Ekonomi. Adipandang Yudono 2013

Perencanaan Kota-2. Tetty Harahap, ST. M.Eng. Univ. Indo Global Mandiri 2016

Teori, Konsep, Metode & Teknik Analisis Dasar Geografi Ekonomi

1/22/2011 TEORI LOKASI

TEORI WEBER DAN. 2 7 S e p t e m b e r NI MAH MAHNUNAH U N I V E R S I T A S A M I K O M PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

I. PENDAHULUAN. Definisi industri dalam istilah ekonomi dikategorikan dalam lingkup mikro dan

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Pada Seminar dan Lokakarya Geografi tahun 1988 yang diprakarsai oleh Ikatan

Ekonomi Tata Ruang Wilayah, oleh Prof. Dr. Rahardjo Adisasmita, M.Ec. Hak Cipta 2014 pada penulis

Tetty Harahap,S.T., M.Eng. Univ. Indo Global Mandiri 2016

BAB I PENDAHULUAN. daerah memberikan wewenang dan jaminan bagi masing-masing daerah untuk

POLA SPASIAL DISTRIBUSI MINIMARKET DI KOTA KOTA KECIL

Pola Gunalahan Perkotaan dan pengantar Lokasi Industri

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. pendapat para ahli yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitian. Geografi

Geografi Pertanian (PGF 253) Lesson 1. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP GEOGRAFI PERTANIAN

TEORI PUSAT PERTUMBUHAN (GROWTH POLE THEORY)

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. pendapat para ahli yang berkaitan dengan variabel-variabel pada penelitian ini.

STRATEGI LOKASI Suhada, ST, MBA

IDENTIFIKASI PUSAT PERTUMBUHAN DAN AKTIVITAS PELAYANAN

TEORI LOKASI : CHRISTALLER. Central place theory

I. PENDAHULUAN. Pembangunan industri memiliki peranan penting dalam rangka mewujudkan

TEORI LOKASI : CHRISTALLER. Central place theory

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Sebagai dasar pada penelitian ini, maka perlu dikemukakan landasan teoritis dan

SILABUS MATA KULIAH. Mahasiswa dapat mengetahui aturan main dalam perkuliahan ekonomi regional

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN PEMILIHAN LOKASI INDUSTRI PENGOLAHAN KARET DI KOTA PADANG

Kuliah TATANIAGA TERNAK & HASIL-HASILNYA Bagian I. Pengantar ke Ilmu Tataniaga (Introduction to Marketing)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BEBERAPA PERTIMBANGAN DI DALAM PENENTUAN LOKASI

I. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Berdasarkan hasil seminar lokakarya (SEMLOK) tahun 1988 (Suharyono dan Moch. Amien,

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB V AKTIVITAS EKONOMI TERSIER DAN KUARTER

TEORI LOKASI : CHRISTALLER. Central place theory

SOSIOLOGI PERKOTAAN (Lanjutan)

Ayu Emilda Fatmawati Mahasiswa S1 Pendidikan Muzayanah, ST, MT Dosen Pembimbing Mahasiswa

Teori Analisis Lokasi Industri Dengan Segitiga Lokasionalnya (Alfred Weber, 1909) Alfian Haris Aryawan

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN Peranan Sektor Agroindustri Terhadap Perekonomian Kota Bogor

BAB I PENDAHULUAN. Di era otonomi daerah, aparat pemerintah di daerah lebih dekat dan secara

BAB 2 PERUSAHAAN dan LINGKUNGAN PERUSAHAAN

I. PENDAHULUAN. Masyarakat desa di Indonesia pada umumnya bercorak pertanian sebagai basis

TEORI, KONSEP, METODE DAN TEKNIK ANALISIS DASAR GEOGRAFI EKONOMI (1) Ratna Saraswati

BAB I PENDAHULUAN. Industrialisasi telah menjadi kekuatan utama (driving force) di balik

Nilai Sewa Lahan - Von Thunen dan Analisis Lokasi Industri berorientasi Bahan Baku - Weber

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Landasan teori merupakan suatu konsep mengenai cara yang akan digunakan

2 TINJAUAN PUSTAKA Konsep Pengembangan Wilayah

Tugas Teori Lokasi. Analisis Penentuan Lokasi Perumahan Residence Kampung Baru, Bandar Lampung. Nama Anggota : Deri Firnanda Tampi

BAB I PENDAHULUAN. Tahun (juta orang)

III. BAHAN DAN METODE

: PENENTUAN LOKASI FASILITAS-FASILITAS PRODUKSI. M.O. By Nurul K, SE, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh keadaan politik dan stabilitas yang tidak menentu ditambah

ALTERNATIF POLA HUBUNGAN KOTA TEGAL DALAM KONTEKS KAWASAN BREGAS TUGAS AKHIR

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan produk itu untuk memenuhi sebagian kebutuhannya. Produsen

PEMASARAN PRODUK PERTANIAN Konsep Pemasaran. Julian Adam Ridjal PS Agribisnis Universitas Jember

FUNGSI PEMASARAN DALAM PERUSAHAAN.

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-2. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

Kebutuhan. Keinginan. Pasar. Hubungan. Permintaan. Transaksi. Produk. Nilai & Kepuasan. Pertukaran

BAB I PENDAHULUAN. bidang yang sama sehingga banyak perusahaan yang tidak dapat. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS

BAB II TELAAH PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. lukisan atau tulisan (Nursid Sumaatmadja:30). Dikemukakan juga oleh Sumadi (2003:1) dalam

PEREKONOMIAN INDONESIA DI ERA GLOBALISASI

penduduk yang paling rendah adalah Kabupaten Gunung Kidul, yaitu sebanyak 454 jiwa per kilo meter persegi.

I. PENDAHULUAN. daerah, masalah pertumbuhan ekonomi masih menjadi perhatian yang penting. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. era lepas landas. Pembangunan di sektor perekonomian juga mengalami

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau pemasaran hasil pertanian. Padahal pengertian agribisnis tersebut masih jauh dari

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PASAR MONOPOLI, OLIGOPOLI, PERSAINGAN SEMPURNA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Membangun Wilayah yang Produktif

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. KERANGKA PEMIKIRAN. sektor produksi merupakan salah satu kunci keberhasilan pembangunan ekonomi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ibukota kabupaten, yaitu kota tempat kedudukan pusat pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. pada sarana angkutan antar wilayah, kini tuntutan tersebut telah lebih berkembang.

centrality, agglomeration and power

yang membentuk lingkungan pemsaran eksternal. komponen bauran pemasaran segmentasi tersebut dalam pemasaran. konsumen perilaku pembelian konsumen.

Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Daerah. Saat ini tidak ada satu teori pun yang mampu menjelaskan pembangunan ekonomi daerah secara komprehensif.

RESEARCH. Ricky Herdiyansyah SP, MSc. Ricky Sp., MSi/Pemasaran Agribisnis. rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

Perencanaan Pengembangan Wilayah - 6 Tetty Harahap, S.T., M.Eng Univ. Indo Global Mandiri

Teori-teori lokasi 1. Teori lokasi pertanian (von Thunen dkk.) 2. Teori struktur intern perkotaan (Burgess, dkk.) 3. Teori lokasi perindustrian (Weber, dkk.) 4. Teori tempat pusat / central place theory (Christaller, dkk.) 5. Teori-teori lain ( turunan ) 6. Model-model interaksi Sumber: (1) Daldjoeni, Drs., Geografi Baru: Organisasi keruangan dalam teori dan praktek, (2)Yunus, Hadi Sabari, Struktur Tata Ruang Kota

Teori lokasi perindustrian (Weber, Losch, Hotelling, Pred) Faktor pendukung politis dan geografis munculnya perindustrian: ekonomis, historis, Faktor geografis: 1. Bahan mentah: misal peternakan untuk kulit 2. Sumber daya tenaga (power resource): misal listrik 3. Suplai tenaga kerja: kuantitas dan kualitas 4. Suplai air:kuantitas dan kualitas 5. Pasaran: luas / omzet (possible purchaser) dan kuat / daya beli (purchasing power) 6. Fasilitas transportasi: mendatangkan memasarkan hasil produksi bahan mentah dan Faktor non geografis: modal, manajemen, kegiatan pemerintahan dan faktor pribadi

Teori lokasi Weber (least cost location) 1 Kondisi ideal: least cost location dan maximum revenue location jarak Lokasi industri dipilih di tempat yang yang biayanya paling minimal (prinsip least cost location) Asumsi: 1. Wilayah yang seragam dalam hal topografi, iklim dan penduduk (ketrampilan dan pemerintahannya) 2. Sumber daya / bahan mentah: keterbatasan 3. Upah buruh (upah baku dan upah kompetitif) 4. Biaya transportasi: bobot dan atau volume yang diangkut serta jarak; weight losing (berat berkurang) dan weight gaining (bertambah berat) 5. Kompetisi antar industri 6. Rasionalitas pikiran manusia

Segitiga lokasional Weber: ideal, weight losing dan weight gaining

Teori lokasi Weber (least cost location) 2 Turunan wight losing dan weight gaining: assembly cost dan distribution cost indeks material (bobot bahan mentah dibagi bobot barang jadi). Contoh pabrik kertas: weight losing, indeks material >1, lokasi pabrik mendekati sumber bahan mentah (P2 segitiga weber) Contoh pabrik limun: weight gaining, indeks material <1, lokasi pabrik mendekati pasar / market (P3 segitiga weber) Catatan: isotims (lokasi dari titik-titik di mana biaya angkutan ke suatu tempat sama besarnya) dan isodapanes (garis penghubung titik-titik dengan total transportation cost yang sama)

Teori lokasi Hoover Lokasi industri pada titik pasar atau titik sumber bahan mentah (tidak harus di antaranya) Penyempurnaan weber: mendekati sumber bahan mentah (weight losing) atau mendekati pasar (weight gaining) memperhitungkan kombinasi assembly cost dan distribution cost Tambahan: faktor non biaya transport, transhipment point (titik awal pengepakan) dan break of bulk point (titik perpindahan kargo)

Modifikasi segitiga lokasional Weber Dianggap melebih-lebihkan cost (transport cost) Transport cost VS. labour cost least labour cost Aglomerasi industri

Ada diskusi / umpan balik?

Teori lokasi Losch Lokasi industri optimum berdasarkan demand Lokasi optimal dari suatu pabrik / industri adalah di mana yang bersangkutan dapat menguasai wilayah pasaran yang terluas, sehingga dihasilkan paling banyak pendapatan (maximum revenue) Dianggap melebih-lebihkan demand

Perkembangan wilayah pasaran losch: hexagonal

Analisis wilayah pasar: model Hotelling Untuk menguji wilayah yang dimiliki suatu pabrik tunggal ketentuan lokasi industri dan wilayah pasarannya Masalah susunan spatial industri yang saling bersaing Untuk menghindari persaingan berdiri bertolak belakang aglomerasi industri

Analisis wilayah pasaran hotelling

Pendekatan perilaku (behavioural approach) Pred: matriks perilaku analisis pengambilan keputusan lokasi Asumsi: pengambilan keputusan tergantung pada: 1. Kuantitas dan kualitas pengetahuan / informasi yang dimiliki 2. Kecakapan seseorang untuk memanfaatkan informasi tersebut Rawstron: teori lokasi industri spatial margin = tempat atau lokasi yang dikelilingi oleh titik-titik di mana total cost of producing suatu jumlah output sama dengan total revenue yang diperoleh dari penjualan output tadi (impas)

Matriks perilaku Pred

Teori lokasi di dunia nyata: satisficer concept (konsep kepuasan) Pilihan lokasi yang lebih memuaskan daripada sekedar hanya lokasi ekonomis, misal keteraturan / ketertiban pasar daripada profit maksimum social benefits Turunan dari behavioural geography, geografi manusia Reaksi terhadap lokasi industri Weber (optimum location: cost transportation atau labour cost) sub optimum location Rationalitas VS. bounded rationality (rasionalitas terikat / terbatas) informasi logis masih diolah berdasarkan situasi waktu, ruang dan persepsi Faktor yang berpengaruh: 1. preferensi individu: kecenderungan 2. aras perpajakan: VS. subsidi 3. ketrampilan wiraswasta: efisiensi dan efektivitas 4. sistem politik: kapitalisme VS. totaliter / komunis Contoh kasus: Indonesia VS. Vietnam

Model-model satisficer turunan dari geografi perilaku (1) Chrisholm dan Simon: konsep manusia sebagai rational optimizer, bounded rationalist dan konsep satisficer behaviour Perusahaan kecil Kemungkinan pengetahuan tentang situs Penelitian lokal Kotak-kotak pribadi Beberapa situs diperhatikan Satisficer Perusahaan besar Penelitian sistematis Penelitian nasional Biro-biro resmi Bentuk situs diperhatikan Optimizer

Model-model satisficer turunan dari geografi perilaku (2) Cakupan geografi perilaku: 1. Persepsi: fungsi psikologis yang memampukan individu untuk mengamati rangsangan inderawi dan mengubahnya menjadi pengalaman yang berkaitan secara tertata 2. Kognisi: bertalian dengan proses-proses psikologis, sehingga orang mampu mendapatkan informasi; lebih luas dari persepsi 3. Lingkungan psikologi: model batiniah dari dunia luar dan jumlah dari peta-peta mental 4. Peta mental: pencerminan dari struktur keruangan suatu wilayah di dalam otak manusia 5. Citra / image: gambaran yang dimiliki orang mengenai suatu wilayah yang isinya mencakup ciri-ciri spatial dan non spatial (sospolekm) 6. Sikap / attitude: kondisi kejiwan seseorang yang permanen dalam menghadapi aspekaspek tertentu dari dunia pengalamannya Peranan persepsi relasi (dekat atau jauh) dengan dunia yang obyektif dan nyata

Ada diskusi / umpan balik?

Teori tempat pusat (Christaller, Losch) Beda kota VS. desa : kemampuan mengatur ruang hidup Fungsi kota-kota: 1. Melancarkan pengawasan (administratif-politis) 2. Sebagai pusat pertukaran (komersial) 3. Tempat memproses bahan sumber daya (industrial) Fungsi melayani sebagai pusat wilayah (central place) terhadap teritorial di sekelilingnya (hinterland) Aglomerasi = pengelompokan berbagai kegiatan dan atau penduduk di titik-titik simpul Perlunya central place (pusat pelayanan): efisiensi 1. ekonomis: murah (efisiensi produksi dan distribusi) 2. geografis: jarak, kemudahan akses 3. psikologis (kepuasan sosial): nyaman, aman

Aglomerasi

Teori central place Christaller (kota dan pedalamannya) 1 Asumsi permasalahan: faktor penentu banyaknya, besarnya dan persebaran kota hipotesis: wilayah sebagai dataran yang homogen geografis dengan penduduk yang merata persebarannya secara hipotesis: range (jangkauan) dan threshold (ambang batas) range = jarak kebutuhan yang perlu ditempuh untuk memperoleh barang threshold = jumlah minimum penduduk yang kelancaran dan kesinambungan suplai barang diperlukan untuk barang dan jasa dengan threshold besar dan range besar: barang tingkat tinggi (high order goods and services): emas, >< barang tingkat rendah (threshold kecil, range kecil): makanan dan minuman

Preferensi petani

Teori central place Christaller (kota dan pedalamannya) 2 Hierarki permukiman dan wilayah pasaran Sebaran kota-kota Christaller: central places membentuk hierarki pola hexagon hierarki permukiman dan wilayah pasaran hexagonal christaller 5 (lima) asumsi / aksioma Christaller 1. Karena para konsumen yang menanggung biaya angkutan, maka jarak ke tempat pusat yang dinyatakan dalam biaya dan waktu, menjadi penting 2. Karena para konsumen yang menanggung biaya angkutan, maka jangkauan (range) suatu barang ditentukan oleh jarak yang dinyatakan dalam biaya dan waktu 3. Semua konsumen, dalam usaha mendapatkan barang dan jasa yang dibutuhkan, menuju ke tempat pusat yang paling dekat dengannya 4. Kota-kota berfungsi sebagai central place bagi wilayah di sekitarnya ada hubungan antara besarnya tempat pusat dan besarnya (luasnya) wilayah pasaran, banyaknya penduduk, dan tingginya pendapatan di wilayah yang bersangkutan 5. Wilayah tersebut digagaskan sebagai dataran, di mana penduduknya tersebar merata dan ciriciri ekonomisnya sama (besar penghasilannya sama)

Tahapan pembentukan wilayah pasaran christaller

Ekuilibrium 2 tempat pusat: maksimum profit VS. pihak ketiga

Christaller VS. Von Thunen VS. Weber tempat sentral tingkat tinggi >< tingkat rendah (lokal) pentingnya suatu tempat bukan diukur dari jumlah penduduk atau luas wilayah, tetapi dari prestasi penduduk seluruhnya (uang) arti mutlak tempat (arti keseluruhan) VS. arti nisbi (arti mutlak dikurangi arti tempat berdasarkan kebutuhan dari penduduknya; kelebihan arti ) sifat sentral suatu tempat terletak pada kelebihan arti ini besar kecilnya fungsi sentral suatu tempat sentralitas suatu tempat tidak ditentukan oleh lokasinya di pusat, tetapi karena adanya berbagai pekerjaan sentral, barang sentral dan pelayanan sentral (masing-masing dapat tingkat tinggi atau rendah) Daerah pelengkap / komplementer = daerah layanan / yang dilayani tempat sentral luasannya tergantung jarak ekonomi (jumlah biaya) suatu barang Perkembangan tempat sentral tergantung konsumsi barang (sentral) faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi: 1. penduduk (distribusi, kepadatan, struktur penduduk) 2. permintaan, penawaran dan harga barang 3. kondisi wilayah dan transportasi

3 (tiga) macam asas (pasar, pengangkutan dan pemerintahan) 1 batas atas (range, jarak terjauh yang harus ditempuh) dan batas bawah (jarak yang meliputi wilayah yang dihuni jumlah minimum orang untuk menghasilkan keuntungan / threshold) sistem tempat pusat central menurut asas pasar melihat jangkauan barang (sentral) semua wilayah harus dilengkapi dengan barang-barang yang diperlukan, tapi jumlah tempat sentral harus sesedikit mungkin hierarki K3 asas pasar prinsip optimalisasi pasar (marketing optimising permintaan barang dan jasa, transportasi diabaikan principle):

Wilayah-wilayah pasaran dalam sistem tempat pusat

3 (tiga) macam asas (pasar, pengangkutan dan pemerintahan) 2 sistem tempat pusat central menurut asas pengangkutan persebaran tempat-tempat paling menguntungkan jika ada sebanyak mungkin tempat-tempat penting yang terletak pada jalan (yang sependek dan selurus mungkin) yang menghubungkan 2 kota hierarki K4 asas pengangkutan prinsip optimalisasi pengangkutan (traffic optimising principle): efisiensi transportasi ( penerobosan )

Sistem tempat pusat menurut asas pengangkutan

3 (tiga) macam asas (pasar, pengangkutan dan pemerintahan) 3 sistem tempat pusat central menurut asas pemerintahan bersifat sosio-politis, bukan ekonomis memperhatikan ciri-ciri terpisahnya masyarakat manusia, untuk diusahakan agar bersatu dan sekaligus dilindungi kota satelit hierarki K7 asas pemerintahan prinsip optimalisasi administrasi / pemerintahan (administration optimising principle): setiap tingkat di level bawah terdapat di dalam batas wilayah dari tempat pusat level di atasnya efisiensi tata kerja pemerintahan

Sistem tempat pusat menurut asas pemerintahan

Ada diskusi / umpan balik?

struktur heksagonal dan 3 prinsip optimal

Perbedaan pokok masing-masing prinsip optimal

Modifikasi Teori Christaller oleh Losch Konsep range dan threshold yang berlainan, pembatasan yang ketat turunan banyak K yang lain tanpa K3 barang sehari-hari (barang tingkat rendah: makanan, minuman), K21 barang tertentu / mewah (barang tingkat tinggi: emas) sektor kaya kota dan sektor miskin kota (city rich sektor dan city poor sector) + jaringan transportasi = bentang lahan ekonomi Losch koridor, perkembangan wilayah sekeliling kota terbentuk sektor-sektor maupun yang jarang dengan penduduk yang padat

Market areas losch

Teori bentang lahan perekonomian losch

Tanggapan terhadap Christaller dan Losch Tidak semua wilayah homogen Wilayah pasaran tidak ada yang heksagonal (faktor geografi fisis dan jaringan transportasi) Manusia tidak selalu rasional (produsen VS. konsumen) teori christaller cocok untuk daerah perdesaan (di mana fungsi kota masih terbatas) dan di negara-negara berkembang misal: Noordoostpolder teori losch cocok untuk kawasan perindustrian di negaranegara maju

Kritik Von Boventer terhadap central place Christaller dan Losch 1. preposisi dataran isotropis (homogen secara fisis dan ekonomis) dan pola heksagonal akibat homogenitas tersebut (misal juga faktor lainnya, seperti topografis dan historis) 2. elevansi teori central place cenderung untuk daerah agraris, padahal pedesaan sekarang banyak terkena pengaruh kota; fenomena penglaju belum disinggung 3. penjabaran teori ekonomi dalam model central place tidak tuntas: keuntungan karena adanya aglomerasi (konsentrasi keruangan dari produksi dan konsumsi), pengaruh dari transportasi barang dan pentingnya SDA Christaller mulai dari hierarki tingkat tinggi, Losch sebaliknya 4. corak statis dari model central place, padahal mengandung unsurunsur dinamis

Central place di Indonesia Han Redmana: hubungan teori central place Christaller dan teori growth centres (growth poles) Perroux Perroux: pembangunan tidak terjadi secara serentak, namun muncul di tempat-tempat tertentu dengan intensitas yang berbeda titik / kutub pertumbuhan (growth poles) / polarisasi, yang lalu menjalar ke tempat lain hierarki dan peranan tempat-tempat pusat (misal tergantung keterjangkauan, SDA, partisipasi penduduk, teknologi, dsb.) pusat-pusat wilayah pengembangan / pembangunan repelita Dalam bidang yang lain keselarasan pembangunan sektoral dan pembangunan regional (daerah) pengembangan sektor kecil yang merupakan sektor kunci, yang lalu menjalar ke sektor lain kaitan ke depan dan ke belakang (backward dan forward linkage) serta prinsip efisiensi

Wilayah pengembangan indonesia

Ada diskusi / umpan balik?

Terima kasih