Analisis Deskriptif Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren Tahun Akademik

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Deskriptif Pondok Pesantren, Pendidikan Diniyah dan TPQ 2011

Analisis dan Interpretasi Data pada Pondok Pesantren, Madrasah Diniyah (Madin), Taman Pendidikan Qur an(tpq) Tahun Pelajaran

DESKRIPTIF STATISTIK PONDOK PESANTREN DAN MADRASAH DINIYAH

dari atau sama dengan S2 ( S2) yaitu 291 orang (0,9%) pengajar (Gambar 4.12). A.2. Program Pendidikan Terpadu Anak Harapan (DIKTERAPAN)

2.01. Jumlah Pondok Pesantren dan Tipologinya *) Tahun Pelajaran 2011/2012. Jumlah Pontren Berdasarkan Tipe. No. Provinsi PP

Analisis Deskriptif Perguruan Tinggi Agama Islam Tahun Akademik

DESKRIPTIF STATISTIK PENDIDIKAN DINIYAH DAN PONDOK PESANTREN

Analisis Deskriptif Perguruan Tinggi Agama Islam Tahun Akademik

Propinsi Kelas 1 Kelas 2 Jumlah Sumut Sumbar Jambi Bengkulu Lampung

Analisis Deskriptif Pendidikan RA dan Madrasah Tahun Pelajaran

DEPARTEMEN AGAMA R.I DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM. Bagian Perencanaan dan Data

KEMENTERIAN AGAMA R.I Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Bagian Perencanaan dan Sistem Informasi

Analisis Deskriptif Guru PAI dan Pengawas Tahun Pelajaran

Analisis Deskriptif Pendidikan RA dan Madrasah Tahun Akademik

Analisis Deskriptif Pendidikan RA dan Madrasah Tahun Pelajaran

KEMENTERIAN AGAMA R.I. Bagian Perencanaan dan Data

TABEL STATISTIK PENDIDIKAN DINIYAH DAN PONDOK PESANTREN

DESKRIPTIF STATISTIK RA/BA/TA DAN MADRASAH

Analisis Deskriptif Perguruan Tinggi Agama Islam Tahun Akademik

DEPARTEMEN AGAMA R.I SETDITJEN PENDIDIKAN ISLAM Bagian Perencanaan dan Data

4.01. Jumlah Lembaga Pada PTAIN dan PTAIS Tahun Akademik 2011/2012

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DRAF APK-APM PENDIDIKAN TAHUN 2017

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 308 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM NON FORMAL

DAFTAR ISI. Kata Sambutan... Kata Pengantar... Daftar Isi...

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro)

Pemanfaatan Hasil Ujian Nasional MTs untuk Perbaikan Akses dan Mutu Pendidikan

BUKU PANDUAN PENYUSUNAN NOMOR STATISTIK LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 2008

Pemanfaatan Hasil Ujian Nasional MA untuk Perbaikan Akses dan Mutu Pendidikan

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro)

Analisis Deskriptif Guru PAI dan Pengawas Tahun Pelajaran

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro)

Analisis Hasil Ujian Nasional Madrasah Aliyah Negeri Tahun 2008

Analisis Hasil Ujian Nasional Madrasah Tsanawiyah Tahun 2008

Lampiran II Exekutive Summary EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR PADA PONDOK PESANTREN SALAFIYAH (PPS)

11 Juni Oleh: Rosidin

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DAN PESANTREN

C UN MURNI Tahun

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

DESKRIPTIF STATISTIK PENDIDIKAN MADRASAH

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR (Indikator Makro)

PANDUAN PENGGUNAAN Aplikasi SIM Persampahan

. Keberhasilan manajemen data dan informasi kependudukan yang memadai, akurat, lengkap, dan selalu termutakhirkan.

PETUNJUK PENGISIAN INSTRUMEN PENDATAAN SANTRI PONDOK PESANTREN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BUPATI HULU SUNGAI UTARA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

HASIL Ujian Nasional SMP - Sederajat. Tahun Ajaran 2013/2014

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DESKRIPTIF STATISTIK GURU PAIS

2. BAB II TINJAUAN UMUM

KERTAS KERJA RKA-KL RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2012

BUPATI PANDEGLANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 6 TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

SAMBUTAN DIRJEN PAUDNI

INDEK KOMPETENSI SEKOLAH SMA/MA (Daya Serap UN Murni 2014)

PEMETAAN DAN KAJIAN CEPAT

EDISI REVISI BUKU PANDUAN PENYUSUNAN NOMOR STATISTIK LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENINGKATAN KEMAMPUAN BACA TULIS AL-QUR AN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

Capaian Keaksaraan, Gender, dan Pengembangan Budaya Baca

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN BANYURIP KECAMATAN PEKALONGAN SELATAN KOTA PEKALONGAN

Analisis Kualifikasi Guru pada Pendidikan Agama dan Keagamaan

NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN IV-2016

KERTAS KERJA RKA-KL RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2012

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL KEMENTERIAN AGAMA

LAPORAN MINGGUAN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN PERIODE 18 MEI 2018

KESEHATAN ANAK. Website:

Sumber : Satuan Kerja Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Sumatera Barat

Disabilitas. Website:

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL KEMENTERIAN AGAMA

NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA. No Nama UPT Lokasi Eselon Kedudukan Wilayah Kerja. Bandung II.b DITJEN BINA LATTAS

DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2014 NOMOR : DIPA /2014 I A. INFORMASI KINERJA

POTRET KEMISKINAN DAN PENGANGGURAN DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

REVISI KE-1 DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2012 NOMOR : 1490/ /01/2012 TANGGAL : 9 Desember 2011 IA.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 07 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN SEKOLAH OLEH WARGA MASYARAKAT

AKSES PELAYANAN KESEHATAN. Website:

Nama Dayah Nurul Kamal Al-A ziziyyah. Lokasi / Alamat Gampong Tutong Kecamatan Matangkuli Kabuapaten Aceh Utara. No.

Besarnya Penduduk yang Tidak Bekerja Sama-sekali: Hasil Survey Terkini

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2016

PENYELENGGARAAN TK-SD SATU ATAP

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2014

EVALUASI PEMBANGUNAN PENDIDIKAN (Indikator Makro)

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DINIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

MATRIKS 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2011 KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN AGAMA

Profil Keaksaraan: Hasil Sensus Penduduk 2010

JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL PROVINSI BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 31 OKTOBER 2015

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2017

BERITA RESMI STATISTIK

Mekanisme Pelaksanaan Musrenbangnas 2017

CEDERA. Website:

Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *)

Info Singkat Kemiskinan dan Penanggulangan Kemiskinan

1. A ceh Sumut

INDONESIA Percentage below / above median

Transkripsi:

SSt taat ti iisst ti iikk PPeennddi iiddi iikkaann IIssl llaamm 220000 99//22 0011 00 Analisis Deskriptif Pendidikan Keagamaan dan Pondok Tahun Akademik 20092010 Jenis lembaga Pendidikan Keagamaan dan Pondok yang didata meliputi Pondok, Madrasah/Pendidikan Diniyah, Paket A, B, dan C, Taman Pendidikan Qur an (TPQ), Majelis Taklim, dan Pondok Muadalah. Pendataan lembaga pendidikan keagamaan tahun pelajaran 20092010 mencakup 33 propinsi. I. Pondok Secara umum Pondok didefinisikan sebagai lembaga pendidikan yang memiliki 5 elemen pokok; (1) Pondok/Asrama: adalah tempat tinggal bagi para santri. Pondok ini menjadi ciri khas yang menjadi tradisi pondok pesantren dan membedakannya dengan sistem pendidikan lain yang berkembang di Indonesia, (2) Masjid: Merupakan tempat untuk mendidik para santri terutama dalam praktek seperti shalat, pengajian kitab klasik, pengkaderan kyai, dll, (3) Pengajaran kitabkitab klasik: Merupakan tujuan utama pendidikan di pondok pesantren, (4) Santri: Merupakan sebutan untuk siswa/murid yang belajar di pondok pesantren, dan (5) Kyai: merupakan pimpinan pondok pesantren. Kata kyai sendiri adalah gelar yang diberikan masyarakat kepada seorang ahli agama Islam yang menjadi pimpinan pesantren dan mengajarkan kitabkitab klasik. 103

220000 99//22 0011 00 SS taat t ti iisst ti iikk PPeennddi iiddi iikkaann IIssl llaamm (Tradisi : Zamakhsyari Dhofier, 1982) 12.605 (48,9%) sebagai Pondok Kombinasi (Grafik 4.1). 104 Pendataan Pondok tahun 20092010 berhasil mendata 25.785 Pondok yang tersebar di seluruh Indonesia. 1. Kelembagaan Populasi Pondok terbesar berada di propinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan 14.000 12.000 10.000 8.000 6.000 4.000 2.000 10.709 41,5% Tipologi Pondok 2.471 9,6% Salafiyah Khalafiyah Kombinasi 12.605 48,9% Grafik 4.1. Komposisi Pengawas PAI Menurut Jenis Kelamin Banten yang berjumlah 77,8% dari jumlah seluruh Pondok di Indonesia. Berdasarkan tipologi Pondok terdapat sebanyak 10.709 (41,5%) Pondok Salafiyah, dan 2.471 (9,6%) Khalafiyah/Ashriyah, serta Berdasarkan ciri khas pendidikan di Pondok, mayoritas Pondok mempunyai ciri khas pendidikan fiqh yaitu sebanyak 47,3% Pondok, selanjutnya adalah aqidah yaitu 41,4% Pondok. Yang paling sedikit adalah Pondok yang memiliki ciri khas pendidikan ilmu hisab yaitu 0,3%. Hal ini menunjukkan bahwa ciri khas Pondok Indonesia adalah kajian ilmu fiqh yang melalui diajarkan kitabkitab klasik yang populer dengan sebutan kitab kuning. Tabel 4.1. Ciri Khas Pendidikan di Pondok Ciri Khas Jumlah PP (%) Fiqh 47,3 Aqidah 41,4 Nahwu 3,8 Tasawuf 2,3 Tafsir 1,5 Tahfidz 1,4 Pend.Ustadz 1,2 Hadits 0,9 Hisab 0,3

SSt taat ti iisst ti iikk PPeennddi iiddi iikkaann IIssl llaamm 220000 99//22 0011 00 Ciri khas pendidikan di Pondok dapat dilihat pada tabel diatas. Sedangkan berdasarkan ciri khas ketrampilan di Pondok, mayoritas Pondok mempunyai ciri khas ketrampilan dakwah yaitu sejumlah 81,9% Pondok selanjutnya ketrampilan, adalah kaligrafi yaitu 7,6% Pondok. Yang paling sedikit adalah Pondok yang memiliki Santri Pr.; 1.671.430 45,8% ciri khas ketrampilan kelautan yaitu 0,2%. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut : Tabel 4.2. Ciri Khas Ketrampilan di Pondok Ciri Khas Jumlah PP (%) Dakwah 81,9 Kaligrafi 7,6 Pertanian 4,9 B.Arab 2,3 Perdagangan 1,3 Ind.Kecil 1,2 B.Inggris 0,6 Kelautan 0,2 2. Santri/Siswa Jumlah santri Pondok secara keseluruhan adalah 3.652.083 santri, terdiri dari 1.980.653 (54,2%) Jumlah Santri Pondok Grafik 4.2. Santri Pondok Santri Lk.; 1.980.653 54,2% santri lakilaki, dan 1.671.430 (45,8%) santri perempuan (Grafik 4.2). Rasio Santri setiap Pondok adalah 142, yang berarti ratarata setiap Pondok mempunyai santri sebanyak 142 orang santri. Pada gambar 4.3 terlihat bahwa daerah yang paling besar rasio santrinya adalah propinsi Nusa Tenggara Barat yaitu ratarata 323 santri setiap Pondok, sedangkan yang 105

220000 99//22 0011 00 SS taat t ti iisst ti iikk PPeennddi iiddi iikkaann IIssl llaamm paling kecil adalah propinsi Nusa Tenggara Timur yaitu 74 santri setiap Pondok. Angka Partisipasi Kasar (APK) Pondok secara nasional adalah 7,16%, dengan daerah yang memiliki nilai APK terbesar adalah propinsi Aceh yaitu 20,38%, sedang nilai APK terkecil adalah propinsi Nusa Tenggara Timur. 350 300 250 200 150 100 50 NTB Sumut Gtlo Aceh Riau Rasio Santri Pondok Kalteng DKI Sulut Bengkulu Sumbar Maluku DIY Sulteng Sulbar Grafik 4.3. Rasio Santri Pondok Urutan 5 besar APK tertinggi dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut : Tabel 4.3. Propinsi dengan Nilai APK Santri Terbesar Propinsi Nilai APK Aceh 20,4 Jawa Timur 13,8 Nusa Tenggara Barat 13,7 Banten 13,1 Jawa Barat 11,9 Kalimantan Selatan 8,4 3. Pondok Salafiyah Pondok penyelenggara Wajar Dikdas Salafiyah berjumlah 4.211 Pondok. Berarti sekitar 16,3% Pondok merupakan Pondok penyelenggara Wajar Dikdas Salafiyah. Jumlah tersebut terdiri dari Sultra Kepri NTT 2.299 (54,6%) merupakan penyelenggara Wajar Dikdas Salafiyah tingkat Ula dan 3.477 (82,6%) merupakan penyelenggara Wajar Dikdas Salafiyah tingkat Wustha. Santri yang mengikuti program Wajar Dikdas Salafiyah yaitu berjumlah 338.624 santri, terdiri dari 116.411 (34,4%) santri tingkat Ula dan 222.213 (65,6%) santri tingkat Pondok wustha. 106

Santri Tk. Ula Santri Tk. Wustha SSt taat ti iisst ti iikk PPeennddi iiddi iikkaann IIssl llaamm 220000 99//22 0011 00 dan santri Peserta Wajar Dikdas Salafiyah terbanyak terdapat di propinsi Jawa Timur yaitu 1.066 Pondok dan 104.911 santri. PPS Wajar Dikdas Salafiyah 4.211 16,3% Perbandingan Pondok Penyelenggara Wajar Dikdas Salafiyah Pondok 25.785 Grafik 4.4. Perbandingan PPS Wajar Dikdas dan Pondok Santri Wajar Dikdas Salafiyah 116.411 34,4% 4. Tenaga Pengajar 222.213 65,6% 50.000 100.000 150.000 200.000 250.000 Grafik 4.5. Santri Wajar Dikdas Salafiyah Tenaga Pengajar Pondok seluruhnya berjumlah 264.288 orang. Dengan rasio santri dan adalah 14, yang berarti ratarata setiap 1 orang tenaga membimbing 14 orang santri. Dari jumlah 264.2888 tersebut terdiri dari 167.788 (63,5%) lakilaki dan 96.500 (36,5%) perempuan. Dan mayoritas berstatus NonPNS yaitu berjumlah. 97,6% 107

220000 99//22 0011 00 SS taat t ti iisst ti iikk PPeennddi iiddi iikkaann IIssl llaamm 108 Berdasarkan latar pendidikan, mayoritas Pondok berpendidikan minimal SMA/MA yaitu sebanyak 129.514 (49,0%) dan paling sedikit berpendidikan S2/S3 yaitu 2.233 (0,8%) (Tabel 4.4), sedangkan berdasarkan jabatan, kebanyakan menjabat sebagai ustadz yaitu sejumlah 200.543 (75,8%), selanjutnya sebagai kyai sebanyak 35.139 (13,3%), badal kyai 200.453 (9,7%) dan 180.000 160.000 140.000 120.000 100.000 80.000 60.000 40.000 20.000 terakhir sebagai dosen sejumlah 3.189 (1,2%). II. Pendidikan/Madrasah Diniyah Pendidikan/Madrasah Perbandingan Jumlah Pengajar Lakilaki dan Perempuan Lakilaki Lakilaki 167.788 63,5% Perempuan Perempuan 96.500 36,5% Grafik 4.6. Perbandingan Pengajar Lakilaki dan Perempuan Tabel 4.4. Tenaga Pengajar Berdasar Pendidikan Pendidikan Jumlah % SMA/MA 129.514 49,0 Diploma 65.047 24,6 S1 67.494 25,5 S2 2.233 0,8 Diniyah merupakan bagian dari sistem pendidikan keagamaan Islam yang diselenggarakan pada jalur formal, non formal, dan informal, serta berada pada semua jenjang pendidikan mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah, dan Pendidikan Tinggi (PP No. 55 tahun 2007). Pendataan Pendidikan/Madrasah Diniyah tahun 20092010 berhasil mendata 55.975 Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA), 8.445 Madrasah Diniyah Wustha (MDW), dan 1.849 Madrasah Diniyah Ulya (MDU) yang tersebar di seluruh Indonesia.

SSt taat ti iisst ti iikk PPeennddi iiddi iikkaann IIssl llaamm 220000 99//22 0011 00 1. Kelembagaan 50.000 45.000 40.000 35.000 30.000 25.000 20.000 15.000 10.000 5.000 9.774 46.201 Lokasi Madrasah Diniyah 2.356 6.089 829 1.020 Dlm PP Luar PP Dlm PP Luar PP Dlm PP Luar PP MDA MDW MDU Grafik 4. 7. Lokasi Madrasah Diniyah Berdasarkan lokasi Madrasah Diniyah, sejumlah 9.774 (17,5%) Madrasah Diniyah Awaliyah berada di dalam Pondok, dan 46.201 (82,5%) berada di luar Pondok. Untuk Perempuan; 2.278.250 46,6% Madrasah Diniyah Wustha sebanyak 2.356 (27,9%) berada di dalam Pondok, dan pada Madrasah Diniyah Ulya sebanyak 829 (44,8%) berada di dalam Pondok. Dengan demikian, Perbandingan Santri lakilaki dan Perempuan Lakilaki; 2.610.569 53,4% Grafik 4. 8. Perbandingan Jumlah Santri Lakilaki dan Perempuan mayoritas Madrasah Diniyah diselenggarakan oleh masyarakat berlokasi di luar. santri Pondok 2. Santri /Siswa Jumlah Madrasah Diniyah adalah 4.888.819 orang santri, terdiri dari 4.393.999 (89,9%) santri MDA, 410.907 (8,4%) santri MDW, dan 83.913 (1,7%) santri MDU. Jumlah santri berdasarkan jenis kelamin hampir berimbang yaitu 53,4% santri lakilaki dan 46,6% santri perempuan. 109

220000 99//22 0011 00 SS taat t ti iisst ti iikk PPeennddi iiddi iikkaann IIssl llaamm 3. Tenaga Pengajar 110 Pengajar Madrasah Diniyah seluruhnya berjumlah 391.099 orang, yang terdiri dari 217.071 (55,5%) lakilaki dan 174.028 (44,5%) perempuan. 300.000 250.000 200.000 150.000 100.000 50.000 277.897 71,1% Berdasarkan status kepegawaian sebanyak 7.827 (2,0%) berstatus PNS dan 383.272 (98,0%) Non PNS. berstatus Berdasarkan pendidikan, mayoritas Madrasah berpendidikan minimal yaitu Diniyah SMA/MA sebanyak Tenaga Pengajar Berdasarkan Pendidikan 58.401 14,9% 50.671 13,0% SMA/MA Diploma S1 S2 Grafik 4. 9. Perbandingan Tenaga Pengajar Berdasarkan Tingkat Pendidikan 1.400 1.200 1.000 277.897 (71,1%) orang, selanjutnya Diploma sejumlah 58.401 (14,9%) orang, Sarjana S1 sejumlah 50.671 (13,0%) orang, dan Pasca Sarjana 800 600 400 200 Lembaga Paket A, B, dan C di bawah Pontren 311 sejumlah 4.130 (1,1%) orang pegawai. III. 494 Paket A Paket B Paket C 1.310 Grafik 4.10. Jumlah Lembaga Paket A, B, dan C di bawah Pontren 4.130 1,1% Kejar Paket A, B, dan C di bawah Pondok Kelompok Belajar (Kejar) Paket A, B, dan C adalah pendidikan formal pada masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah untuk siswa dengan pembelajaran tidak melalui jalur

SSt taat ti iisst ti iikk PPeennddi iiddi iikkaann IIssl llaamm 220000 99//22 0011 00 sekolah. Kejar terdiri atas tiga paket: Paket A, Paket B dan Paket C. Setiap peserta Kejar dapat mengikuti Ujian Kesetaraan yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Pondok sebagai dari bagian satuan pendidikan yang S1 3.876 48,7% didirikan oleh masyarakat juga turut serta menyelenggarakan program Paket A, B, dan C tersebut. 1. Kelembagaan Kualifikasi Pendidikan Tutor Paket A, B, dan C < S1 4.089 51,3% Grafik 4.11. Kualifikasi Pendidikan Tutor Paket A, B, dan C di bawah Pontren Pondok lebih banyak menyelenggarakan program Paket C, kemudian Paket B, dan terakhir Paket A. Pendataan tahun 20092010 mencatat sejumlah 1.310 lembaga pendidikan Paket C, 494 lembaga pendidikan Paket B, dan 311 lembaga pendidikan Paket A yang berada di bawah Pondok. 2. Peserta dan Tutor Program Paket A, B, dan C Tercatat sejumlah 93.421 orang peserta program Paket yang terdiri dari 56.128 peserta program Paket C, 20.315 peserta program Paket B, dan 16.978 peserta program Paket A. Selain itu tercatat 7.965 tutor Paket A, B, dan C. Dari jumlah tersebut 51,3% berpendidikan di bawah S1, dan 48,7% berpendidikan S1 dan Pascasarjana. IV. Taman Pendidikan Al Qur an (TPQ) Taman Pendidikan Al Qur an (TPQ) adalah lembaga pendidikan keagamaan non formal yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik membaca, menulis, 111

220000 99//22 0011 00 SS taat t ti iisst ti iikk PPeennddi iiddi iikkaann IIssl llaamm memahami, dan mengamalkan kandungan Al Qur an (PP Nomor 55 Tahun 2007). 3.200.000 3.100.000 3.000.000 2.900.000 2.800.000 Santri Taman Pendidikan Qur'an 2.803.552 47,1% kemudian berpendidikan Diploma S3 berjumlah 96.537 (19,1%), dan pendidikan lainnya (Pondok 3.148.959 52,9% Diniyah,, dll) sebanyak 59.481. (11,8%) V. Majelis Taklim Tabel 4.5. Pendidikan Pengajar TPQ Pendidikan Jumlah % SMA 348.483 69,1 D1S3 96.537 19,1 Lainnya 59.481 11,8 112 2.700.000 2.600.000 Lakilaki Perempuan Grafik 4.12. Santri Taman Pendidikan Al Qur an Jumlah lembaga TPQ yang berhasil didata adalah 122.288 lembaga, dengan jumlah santri sebanyak 5.952.511 orang santri yang terdiri dari 2.803.552 (47,1%) santri lakilaki dan 3.148.959 (52,9%) santri perempuan. Pengajar TPQ keseluruhan berjumlah 504.511 orang, dengan latar pendidikan mayoritas adalah berpendidikan minimal SMA sebanyak 348.483 (69,1%) orang, lembaga Taklim berhasil Jumlah Majelis yang didata adalah 165.224 lembaga, dengan jumlah jamaah sebanyak 9.785.280 orang jamaah yang terdiri dari 4.023.751 (41,1%) jamaah lakilaki dan 5.761.529 (58,9%) jamaah perempuan. Majelis Pengajar Taklim keseluruhan berjumlah 371.149 orang, dengan latar pendidikan mayoritas adalah berpendidikan minimal SMA sebanyak 174.551 (47,0%) orang, kemudian berpendidikan lainnya (Pondok, Diniyah, dll)

SSt taat ti iisst ti iikk PPeennddi iiddi iikkaann IIssl llaamm 220000 99//22 0011 00 berjumlah 110.576 (29,8%), 86.022 (23,2%). dan pendidikan DiplomaS3 sebanyak 86.022 (23,2%). Tabel 4. 6. Pendidikan Pengajar Majelis Taklim Pendidikan Jumlah % SMA 174.551 47,0 D1S3 86.022 23,2 Lainnya 110.576 29,8 Perempuan 5.761.529 58,9% Jumlah Jamaah Majelis Taklim Grafik 4.13. Jamaah Majelis Taklim VI. Pondok Muadalah Pondok Muadalah adalah pondok pesantren yang tidak memiliki satuan pendidikan formal tetapi ijazah lulusannya disetarakan dengan jenjang pendidikan formal yang diakui oleh Kementerian Agama. Penilaian dilakukan oleh Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Kementerian Agama berdasarkan 5 komponen yaitu ; (1) Kurikulum dan Proses Belajar Lakilaki 4.023.751 41,1% Mengajar, (2) Tenaga Pendidik dan Kependidikan, (3) Peserta Didik, (4) Manajemen Pengelolaan, (5) Sarana dan Prasarana. Terdapat 32 Pondok Muadalah yang tersebar di 8 Propinsi yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten. Pada pendataan tahun 2009 2010 terdapat 1.739 guru (catatan : 4 propinsi tidak menyertakan data guru muadalah), dimana 316 (18,2%) 113

220000 99//22 0011 00 SS taat t ti iisst ti iikk PPeennddi iiddi iikkaann IIssl llaamm berpendidikan di bawah S1 dan 1.423 (81,8%) berpendidikan minimal S1. 1.600 1.400 1.200 1.000 800 600 400 200 Pendidikan Guru PP Muadalah 316 18,2% < S1 S1 1.423 81,8% Grafik 4. 14. Pendidikan Guru PP. Muadalah 114