Edumatica Volume 04 Nomor 01, April 2014 ISSN:

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL JIGSAW PADA MATERI HIMPUNAN DI KELAS VII SMPN 7 MUARO JAMBI

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin pesat menuntut adanya sumber daya manusia. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya

PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR-SHARE (TPS)

FAKULTAS EKONOMI UNNES

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prestasi matematika masih menjadi sebuah permasalahan bagi banyak

I. PENDAHULUAN. oleh guru. Proses belajar mengajar akan berlangsung dengan baik apabila di

BAB I PENDAHULUAN. kembangkan potensi-potensi siswa dalam kegiatan pengajaran. Pendidikan

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) Model pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) merupakan salah satu model

II. TINJAUAN PUSTAKA. untuk menggolongkan atau mengklasifikasikan sekumpulan objek yang biasanya

x y 5x masih siswa yang menjumlahkan suku-suku yang

BAB I PENDAHULUAN. belajar siswa menjadi penentu bagi keberhasilan pembelajaran yang

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN

Jurnal EduFisika Vol. 01 No. 02, November 2016 E-ISSN:

Akhlakul Karimah dan Irni Cahyani STKIP PGRI Banjarmasin

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 31 PADANG

Dedi Kurniawan ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia efektivitas berasal dari kata efektif yang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014

II. KERANGKA TEORETIS. Sesuatu yang telah dimiliki berupa pengertian-pengertian dan dalam batasan

BAB II KAJIAN TEORI. emosional, hubungan sosial, jasmani, etis atau budi pekerti dan sikap. baik secara fisik maupun secara mental aktif.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang ada dalam pendidikan kita yaitu rendahnya mutu

mengembangkan berbagai macam tingkat dan jenis sekolah.

I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses aktualisasi peserta didik melalui berbagai

I. PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan sehari-hari yang mendukung kemajuan ilmu pengetahuan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang

PENINGKATAN MINAT, KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB I PENDAHULUAN. berfikir kompleks dan abstrak. Di sisi lain guru berupaya memperjelas dan. disajikan dengan strategi yang menarik bagi siswa.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan hampir pada semua aspek kehidupan manusia. Perubahan tersebut

PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN THINK PAIR SQUARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar merupakan perkembangan yang dialami oleh seseorang menuju kearah

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

BUDIYONO Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Masalah yang muncul pada kehidupan setiap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angkaangka,

I. PENDAHULUAN. Matematika sebagai salah satu ilmu dasar, mempunyai peranan yang sangat

tanya jawab, pemberian tugas, atau diskusi kelompok) dan kemudian siswa merespon/memberi tanggapan terhadap stimulus tersebut. Pembelajaran harus

II. TINJAUAN PUSTAKA. juga mengalami sehingga akan menyebabkan proses perubahan tingkah laku pada

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Belajar Menurut Teori Konstruktivisme. memecahkan masalah, menemukan sesuatu untuk dirinya sendiri.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN THINK PAIR AND SHARE ( TPS )

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE KANCING GEMERINCING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK- PAIR-SQUARE

PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI PERSAMAAN KUADRAT DENGAN METODE BELAJAR AKTIF TIPE QUIZ TEAM DI KELAS IX SMPN 24 KOTA JAMBI

HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN METODE THINK-PAIR-SHARE DAN METODE EKSPOSITORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. Roslince Hutagaol Guru SMP Negeri 5 Tebing Tinggi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PROBLEMATIKA PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAN ALTERNATIF PEMECAHANNYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

KAJIAN KESULITAN MAHASISWA TERHADAP MATA KULIAH STATISTIKA ELEMENTER

SKRIPSI S-1 Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika.

Upaya meningkatkan hasil belajar PKn dengan metode Think Pair Share (Nani Mediatati dan Sayudi Riawan)

II. TINJAUAN PUSTAKA. hidup manusia sebagai makhluk sosial. Pembelajaran kooperatif merupakan. semua mencapai hasil belajar yang tinggi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. aktivitas untuk mencapai kemanfaatan secara optimal. yang bervariasi yang lebih banyak melibatkan peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan demi mencapai suatu keberhasilan. usaha, kemauan dan tekat yang sungguh-sungguh.

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. 1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. pelaksanaan pembelajaran dapat digunakan dengan revisi kecil.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara spesifik

oleh : YOGI RAHAYU NPM : P

Bismar Yogaswara Universitas Negeri Malang

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR MATEMATIKA

50 Media Bina Ilmiah ISSN No

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI UPW SMK NEGERI 1 JEMBER MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

II. TINJAUAN PUSTAKA. Matematika merupakan cabang ilmu pengetahuan eksak yang digunakan hampir

II. TINJAUAN PUSTAKA. terjadi dalam diri seseorang dan interaksi dengan lingkungannya. Hal ini sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Akan tetapi yang perlu diingat bahwa pendidikan akan berhasil dengan. negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

BAB II KERANGKA TEORITIS. mempunyai efek, dapat membawa hasil, berhasil guna. Efektivitas menunjukan

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING STAD

I. PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan zaman di era globalisasi menuntut setiap negara untuk

PENGGUNAAN COOPERATIVE LEARNING

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNP Kediri

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

I. PENDAHULUAN. dianamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau. dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan

PENINGKATAN KREATIVITAS MAHASISWA PADA MATA KULIAH MENGGAMBAR CAD

BAB II LANDASAN TEORI. Kata komunikasi berasal dari bahasa latincommunicare, berarti. merupakan proses informasi ilmu dari guru kepada siswa.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mengatakan Learning is show by a behavior as a result of

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD TEBING TINGGI

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang tinggi untuk menghadapi tantangan tersebut. Salah

MENINGKATKAN AKTIVITAS BERPIKIR DAN BERDISKUSI SISWA DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

I. PENDAHULUAN. cara-cara berkomunikasi yang efektif, sehingga dapat dijadikan sebagai. kemampuan pemahaman konsep terhadap materi yang diajarkan.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan,

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan media yang sangat berperan untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. ini mengakibatkan hasil belajar siswa belum mencapai taraf optimal.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 3

TINJAUAN PUSTAKA. kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi. Pengembangan

: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN

Transkripsi:

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA MATERI PENAMPANG DAN JARING-JARING MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS JAMBI Husni Sabil Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FPMIPA FKIP univ. Jambi Jl. Raya Jambi-Ma. Bulian Km 14 Mendalo Darat Jambi e-mail: sabilmath@gmail.com Abstrak Metode mengajar yang kurang sesuai dapat menyebabkan mahasiswa cenderung untuk bersikap pasif. Aktivitas mahasiswa cendrung monoton seperti mencatat, mendengarkan sedikit bertanya. Salah satu upaya yang dilakukan untuk memperbaiki keadaan tersebut adalah penerapan metode Think-Pair-Share. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar mahasiswa pada materi Penampang dan Jaring-Jaring dapat meningkat dengan menggunakan metode Think-Pair-Share. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan 3 siklus. Pada setiap siklus dilaksanakan pengamatan dan evasluasi hasil belajar. Subjek dari penelitian ini adalah mahasiswa semester IV Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jambi Berdasarkan hasil observasi aktivitas mahasiswa yang diperoleh dari pengamatan terjadi peningkatan. Metode Think-Pair-Share dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa, yaitu dengan nilai rata-rata 78. Ketuntasan secara klasikal yang diperoleh mahasiswa mencapai 88,24%. Dengan demikian penerapan metode Think-Pair-Share dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa khususnya pada perkuliahan Penampang dan Jaring-Jaring. Kata Kunci : Hasil Belajar, Think-Pair-Share A. PENDAHULUAN Tujuan seorang dosen pada saat melaksanakan perkuliahan tidak hanya sekedar mengajar, tetapi lebih kepada membelajarkan mahasiswa. Membelajarkan berarti memberikan dorongan, bimbingan pada mahasiswa agar mereka sadar dan terarah berkeinginan untuk belajar, mendapatkan hasil seoptimal mungkin sesuai dengan keadaan dan kemampuan. Dalam proses perkuliahan dosen harus memperhatikan aktivitas mahasiswa, karena tanpa adanya aktivitas tidak mungkin mahasiswa bisa belajar. Materi Penampang dan Jaring-Jaring merupakan salah satu materi ajar yang terdapat pada mata kuliah Geometri. Mata Kuliah ini merupakan mata kuliah wajib pada program studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jambi. Dalam pemahaman Meningkatkan Hasil Belajar..... 23

konsep, kemampuan visual mahasiswa sangat dibutuhkan untuk menggambarkan Bangun Ruang serta Penampangnya. Perkuliahan pada materi tersebut sering didominasi oleh mahasiswa yang pintar. Hal ini terlihat saat diajukan suatu persoalan, mahasiswa pintar lebih cepat menanggapi dari pada mahasiswa sedang dan lambat. Akibatnya mahasiswa yang punya kemampuan sedang dan atau lambat tidak termotivasi untuk memikirkan. Hasil belajar yang diperoleh mahasiswa selama ini rendah, hal ini disebabkan banyaknya mahasiswa yang pasif pada waktu mengikuti perkuliahan. Staf pengajar harus berupaya meberikan perkuliahan terhadap mahasiswa dengan cara yang efektif, salah satunya adalah dengan perkuliahan kooperatif. Perkuliahan kooperatif merupakan salah satu metode yang dapat meningkatkan keaktivan mahasiswa dalam belajar. Perkuliahan kooperatif merupakan perkuliahan yang terpusat pada mahasiswa. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas mahasiswa selama perkuliahan. Mahasiswa bekerja sama dengan anggota kelompoknya untuk mempelajari materi, dan menyelesaikan tugas tugas, serta memberikan penjelasan dengan kelompoknya. Sesuai dengan yang dikembangkan oleh Ibrahim (2000 : 6) yaitu : Ada beberapa unsur dalam perkuliahan kooperatif, sebagai berikut yaitu : (1) peserta didik dalam kelompoknya harus beranggapan bahwa mereka sehidup sepenanggungan bersama, (2) peserta didik bertanggungjawab atas segala sesuatu di dalam kelompoknya seperti milik mereka sendiri, (3) peserta didik haruslah melihat bahwa semua anggota dalam kelompoknya memiliki tujuan yang sama, (4) peserta didik harus berbagi tugas dan bertanggungjawab yang sama diantara kelompoknya, (5) peserta didik akan dikenakan evaluasi atau dikenakan hadiah/penghargaan yang juga akan dikenakan untuk semua anggota kelompok, (6) peserta didik berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses pembelajaan, dan (7) peserta didik akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani oleh kerlompok kooperatif Think Pair Share (TPS) adalah salah satu pendekatan struktural dalam perkuliahan kooperatif. Pendekatan ini berguna untuk mempengaruhi pola interaksi mahasiswa baik itu interaksi mahasiswa dengan dosen maupun interaksi mahasiswa dengan mahasiswa Pendekatan ini juga menuntut mahasiswa untuk dapat berfikir, berpendapat, menghargai pendapat temannya, bekerja sama, serta dapat membuat mahasiswa percaya diri. Seorang dosen dalam perkuliahan harus dapat membimbing mahasiswa dalam belajar dan menyediakan situasi dan kondisi yang memungkinkan mahasiswa mengalami proses belajar. Dosen harus dapat menciptakan perkuliahan itu menjadi perkuliahan menyenangkan, sehingga mahasiswa mengembangkan daya nalarnya dan mampu berfikir kritis, logis, dan sistematis. Mengajar bukan lagi sekedar menceritakan, bukan sekedar menuangkan informasi kepada mahasiswa tetapi belajar memerlukan keterlibatan mental mahasiswa dan kerja mahasiswa itu sendiri. Untuk itu seorang dosen harus bisa menciptakan kegiatan belajar yang aktif yang dapat membantu mahasiswa mencapai tujuan belajar. Aktivitas mahasiswa dalam perkuliahan sangat tergantung pada kreativitas dosen dalam mengembang materi dan menciptakan lingkungan belajar yang mendukung. Dosen harus bisa memilih model perkuliahan yang dapat meningkatkan aktivitas mahasiswa. Salah satu model perkuliahannya adalah model perkuliahan kooperatif. Meningkatkan Hasil Belajar..... 24

Sesuai dengan yang dikembangkan oleh Krismanto untuk pembelajaran di sekolah (TIM PPPG, 2003 : 19 ) yaitu : Pada kegiatan kelompok kooperatif, sekelompok siswa belajar dengan porsi utamanya mendiskusikan tugas tugas matematika dalam arti saling membantu menyelesaikan tugas ataupun memecahkan masalah. Selanjutnya Suherman (2003 : 260) menyatakan bahwa, Cooperatif Learning mencakup suatu kelompok kecil siswa yang bekerja sebagai sebuah tim untuk menyelesaikan sebuah masalah, menyelesaikan suatu tugas, atau mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan bersama lainnya. Dalam hal perkuliahan, pembelajaran kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) yang berarti berfikir, berpasangan dan berbagi. Langkah pertama dalam perkuliahan ini adalah mahasiswa diminta berfikir secara individu kemudian mahasiswa disuruh untuk mendiskusikan penyelesaian masalah bersama kelompok (pasangannya), kemudian salah satu kelompok disuruh mempresentasikan hasil diskusinya. Kelompok berpasangan ini mempunyai beberapa kelebihan seperti yang dikemukakan oleh Lie (2002: 45) adalah: (1) meningkatkan partisipasi anggota kelompok, (2) lebih banyak memberi kesempatan untuk kontribusi masing-masing anggota kelompok, (3) Interaksi lebih mudah, dan (4) lebih mudah dan cepat membentuknya. Langkah langkah penerapan pembelajaran tipe TPS oleh Spenser Kagen (Ibrahim, 2000 : 26 ) adalah sebagai berikut : Tahap I : Thinking ( berfikir ). Dosen mengajukan pertanyaan atau isu yang berhubungan dengan pelajaran, kemudian mahasiswa disuruh memikirkan pertanyaan atau isu tersebut secara mandiri untuk beberapa saat Tahap II : Pairing ( berpasangan ). Dosen meminta mahasiswa berpasangan dengan mahasiswa lain untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkan pada tahap pertama. Interaksi pada tahap ini diharapkan dapat berbagijawaban antara teman sekelompok. Biasanya dosen memberi waktu 4 5 menit. Tahap III: Sharring ( berbagi ) Pada tahap akhir, dosen meminta kepada pasangan untuk berbagi dengan kelas tentang apa yang telah mereka bicarakan. Ini efektif dilakukan pasangan demi pasangan dan dilanjutkan sampai sekitar seperempat pasangan telah mendapat kesempatan untuk melaporkan. Metode Think-Pair-Share ini mempunyai beberapa kelebihan seperti yang dikemukakan oleh Lie (2002: 45) adalah: (1) meningkatkan partisipasi anggota kelompok, (2) lebih banyak memberi kesempatan untuk kontribusi masing-masing anggota kelompok, (3) Interaksi lebih mudah, dan (4) Lebih mudah dan cepat membentuknya. B. METODE PENELITIAN Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti dan tujuan penelitian maka penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, yaitu suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki kualitas praktek-praktek pembelajaran di kelas secara lebih professional Subjek penelitian ini adalah mahasiswa semester IV Program Studi Pendidikan Matematika yang mengikuti mata kuliah Geometri khususnya materi Penampang dan Meningkatkan Hasil Belajar..... 25

Jaring-Jaring. Jumlah mahasiswa dalam penelitian ini adalah 34 orang. Prosedur penelitian terdiri dari empat tahap dalam satu siklus yaitu perencanaan, Pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Analisis data yang digunakan adalah diskriptif kualitatif serta didukung oleh data kuntitatif. Untuk mendiskripsikan hasil belajar materi Penampang dan Jaring-Jaring digunakan kriteria ketuntasan, yakni 65% (Nilai huruf C+). C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil penelitian Pada bagian ini dijelaskan hasil penelitian tindakan yang dilakukan yaitu hasil observasi terhadap aktivitas mahasiswa dan hasil belajar mahasiswa. Siklus I a. Aktivitas mahasiswa Pada awal pertemuan aktivitas mahasiswa yang bertanya sedikit sekali namun setelah dilanjutkan pertemuannya terjadinya peningkatan. Aktivitas mahasiswa dalam menjawab pertanyaan dosen pada awal pertemuan mulai kelihatan dan terjadi peningkatan. Pada saat memikirkan jawaban, aktivitas mahasiswa dapat ditingkatkan. Aktivitas mahasiswa dalam mengungkapkan ide Think masih tergolong sedikit. Aktivitas mahasiswa yang negatif seperti bermenung mengalami penurunan yang sangat cepat. Pada saat Pair umumnya mereka aktif berdiskusi. Aktifitas mahasiswa yang negatif seperti bermenung dan bekerja sendiri mengalami penurunan, pada lanjutan pertemuan mahasiswa yang bermenung sudah tidak ada lagi. Pada saat Share aktivitas mahasiswa yang dapat ditingkatkan adalah aktivitas dalam memperhatikan penjelasan temannya. b. Hasil Belajar Setelah diadakan pengamatan, di akhir siklus I ini diadakan tes hasil belajar. Berdasarkan hasil tes tersebut nilai yang dicapai oleh mahasiswa sudah cukup memuaskan. Nilai rata-rata yang dicapai oleh mahasiswa 72,2. Ada 14 (41,18% ) mahasiswa yang memperoleh nilai kurang dari 65. Sehingga secara klasikal mahasiswa belum dapat dikatakan tuntas. c. Refleksi Berdasarkan data di atas, pada siklus I masih ditemui beberapa kelemahankelemahan, yaitu : 1. Kemampuan mahasiswa bertanya masih rendah. 2. Kemampuan mahasiswa dalam menjawab pertanyaan masih rendah. 3. Siswa belum terbiasanya belajar dengan pasangannya. 4. Kebiasaan selama ini, mahasiswa belum terbiasa berdiskusi secara klasikal sehingga mereka gugup, takut bertanya, dan menjawab pertanyaan. Revisi tindakan yang dilakukan pada siklus I adalah untuk meningkatkan aktivitas mahasiswa pada siklus II. Beberapa revisi tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut : Meningkatkan Hasil Belajar..... 26

1. Meningkatkan teknik pertanyaan. 2. Menyuruh mahasiswa untuk mempelajari materi di rumah terlebih dahulu 3. Menyuruh mahasiswa membuat pertanyaan tentang materi yang belum dipahaminya sebelum dosen menyajikan materi. Siklus II a. Aktivitas mahasiswa Setelah dilaksanakan perkuliahan berdasarkan revisi tindakan pada siklus I maka dari hasil observasi pada siklus II diperoleh data bahwa semua mahasiswa sudah memperhatikan Informasi dosen. Sedangakan aktivitas dalam menjawab pertanyaan peningkatannya sudah cukup bagus. Pada saat Think semua mahasiswa sudah memikirkan jawaban. Aktivitas mahasiswa dalam mengungkapkan pertanyaan terjadi peningkatan. Aktivitas mahasiswa melakukan kegiatan lain sudah dapat dihilangkan. Pada saat mahasiswa Pair semua mahasiswa sudah dapat berdiskusi dengan pasangannya. Pada saat Share semua mahasiswa sudah memperhatikan penjelasan temannya. Aktivitas mahasiswa dalam mengajukan pertanyaan terlihat mengalami peningkatan. b. Hasil Belajar Setelah dilakukan pengembangan pada siklus II, diberikan tes hasil belajar diakhir siklus. Berdasarkan evaluasi, hasil belajar yang diperoleh mahasiswa sudah cukup memuaskan. Nilai rata-rata yang diperoleh 74,0. Disamping itu ada 8 (23,53 % ) mahasiswa yang nilainya kurang dari 65. Secara klasikal ketuntasan belajar mahasiswa belum tercapai. c. Refleksi Berdasarkan data di atas hasil belajar mahasiswa cukup memuaskan. Sedangkan aktivitas mahasiswa ada yang sudah maksimal, ada aktivitas yang belum maksimal tetapi masih bisa ditingkatkan, yaitu : 1) Pada saat dosen menyajikan materi: bertanya pada dosen dan menjawab pertanyaan dosen 2) Pada saat Think : mengungkapkan ide Think 3) Pada saat Share : bertanya dan menjawab pertanyaan. Siklus III a. Aktivitas mahasiswa Setelah dilaksanakan perkuliahan berdasarkan revisi tindakan pada siklus II maka dari hasil observasi pada siklus III diperoleh data bahwa semua mahasiswa sudah memperhatikan Informasi dosen serta aktivitas dalam menjawab pertanyaan mengalami peningkatan yang cukup berarti. Pada saat Think, Pair maupun Share semua mahasiswa sudah meperlihatkan aktivitas yang positif, baik dalam memperhatikan penjelasan dosen, bertanya, berdiskusi maupun memberikan penjelasan terhadap pertanyaan tenannya. b. Hasil Belajar Setelah dilakukan pengembangan pada siklus III, diberikan tes hasil belajar diakhir siklus. Berdasarkan evaluasi, hasil belajar yang diperoleh mahasiswa sudah Meningkatkan Hasil Belajar..... 27

sangat memuaskan dengan nilai rata-rata yang 78,0. Walaupun masih terdapat 4 mahasiswa yang nilainya kurang dari 65, namun ketuntasan secara klasikal sudah mencapai 88,24%. 2. Pembahasan Berdasarkan hasil observasi aktivitas mahasiswa yang diperoleh melalui pengamatan terjadi peningkatan aktivitas mahasiswa dalam proses perkuliahan Geometri pada materi Penampang dan Jaring-Jaring. Strategi perkuliahan Think Pair Share terbukti telah dapat memotivasi mahasiswa berperan aktif dalam perkuliahan. Penerapan strategi pembelajaran Think Pair Share dapat meningkatkan interaksi antar mahasiswa, mahasiswa bekerja sama dalam mempelajari materi juga tugas tugas yang diberikan oleh dosen. Hasil pengamatan terlihat bahwa aktivitas mahasiswa dalam memperhatikan dan mencatat sudah mencapai maksimal, sehingga perlu dipertahankan. Selain itu data aktivitas mahasiswa sewaktu berdiskusi dengan pasangannya sudah dapat menunjukkan bahwa diskusi telah menarik minat mahasiswa dalam menyelesaikan suatu masalah. Aktivitas mahasiswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan juga mengalami peningkatan. Diskusi kelompok telah menjadikan mahasiswa saling membantu satu sama lain, menghargai pendapat temannya, berani mengeluarkan pendapat, menjelaskan dan mempertahankan pendapat. Suasana belajar yang demikian menumbuhkan sikap percaya diri mahasiswa, saling menghargai, dan bekerja sama. Dari hasil ulangan diketahui bahwa metode Pembelajaran Think Pair Share telah dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa menjadi 78, dan juga terjadi peningkatan ketuntasan klasikal menjadi 88,24 %. D. PENUTUP 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : a. Penerapan metode pembelajaran Think Pair Share dapat meningkatkan aktivitas belajar mahasiswa pada perkuliahan materi penampang dan jaring-jaring. b. Penerapan metode pembelajaran Think Pair Share dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada perkuliahan materi penampang dan jaring-jaring. 2. Saran-saran Dosen diharapkan dapat menggunakan metode pembelajaran Think-Pair-Share dalam perkuliahan guna meningkatkan hasil belajar geometri khususnya materi penampang dan jarring-jaring. DAFTAR PUSTAKA Ibrahim, M, dkk. (2000). Pembelajaran Kooperatif. Universitas Negeri Surabaya. Lidia, N. (2005). Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dengan Pemberian Pretest (tes awal) Pada Setiap Kali Pertemuan. (Skripsi), Program Sarjana UNP Padang. Meningkatkan Hasil Belajar..... 28

Lie, A. (2002). Cooperatif Learning. Jakarta : Grasindo Sujana, N ( 2001 ). Penialain Hasil Dan ProsesBelajar Mengajar. Bandung : Rosdakarya Tim PPPG Matematika yogyakarta (2003). Perencanaan Pembelajaran Matematika. Departemen Pendidikan Nasional Meningkatkan Hasil Belajar..... 29