DASAR AKUNTANSI 2 ACCOUNTING FOR RECEIVABLES
RECEIVABLES (PIUTANG) Pengertian : klaim perusahaan kepada pihak ketiga ( perorangan, organisasi, atau debitur) atas penyerahan barang dan jasa yang penyelesaiannnya melalui penerimaan kas. Penggolongan Piutang : A. Jenis Usaha 1. Piutang Dagang (A trade receivable ) Adalah : piutang yang berasal dari aktivitas perusahaan, yaitu penjualan barang dan kredit. normal jasa secara
2.Piutang Non Dagang (Non Trade Receivables) Adalah : Piutang yang bukan berasal dari aktivitas normal perusahaaan. Misal : piutang deviden, piutang karyawan, piutang bunga, piutang pemilik anak perusahaan. B. Piutang Wesel / Promissary note Adalah : Janji tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu atas permintaan atau berdasarkan tanggal yang ditetapkan. Payee ( Penerima pembayaran ) : Pihak yang meminta agar wesel dibayarkan. Pembuat : pihak yang membuat janji
C. Current Or Noncurrent (tanggal jatuh tempo) 1. Current Receivables : Piutang yang jatuh temponya kurang dari satu tahun ( Short term ) 2. Noncurrent Receivables : Piutang yang jatuh temponya lebih dari satu tahun ( Long term )
Contoh, assume that Jordache Co. on July 1, 2012, sells merchandise on account to Polo Company for $1,000, terms 2/10, n/30. On July 5, Polo returns merchandise worth $100 to Jordache Co. On July 11, Jordache receives payment from Polo Company for the balance due. The journal entries to record these transactions on the books of Jordache Co. are as follows. (Cost of goods sold entries are omitted.)
Valuing Accounts Receivable Piutang usaha (AR) harus dilaporkan dalam neraca sebagai Asset (aktiva) sebesar nilai yang diharapkan dapat diterima ( expected future value) dan sebesar nilai yang benar-benar dapat direalisasi.(net realizable value).. Setiap akhir periode manajemen harus dapat melakukan estimasi berapa besar piutang yang diperkirakan tidak dapat ditagih. Beban operasi yang timbul karena tidak tertagihnya piutang usaha disebut beban piutang tidak tertagih (uncollectable accounts expense), piutang macet/bad debts, dan piutang ragu-ragu/doubtfull accounts)
Metode Pencatatan KerugiaanPiutang 1. 2. Metode penghapusan langsung ( direct write Off Method) Metode penyisihan (allowance Method), Metode cadangan (reserve Method)
Metode Penghapusan Langsung Ayat jurnal yang digunakan bila piutang tersebut benar-benar tidak dapat ditagih. Sedangkan pada akhir periode tidak perlu digunakan ayat jurnal penyesuaiannya... Ayat jurnal yang digunakan adalah : DR. Beban piutang tidak tertagih CR. Piutang Usaha Bila pada tahun yang sama ternyata piutang tersebut dapat ditagih, maka ayat jurnal untuk menimbulkan piutang adalah :
Dr.Piutang usaha Cr. Beban piutang tak tertagih Bila pada tahun berikutnya ternyata piutang tersebut dapat ditagih lagi maka ayat jurnal untuk menimbulkan piutang tersebut sebagai berikut : Dr. Piutang Usaha Cr. Penerimaan kembali piutang yang tak tertagih Pada akhir tahun, saldo kredit ini dilaporkan dalam perhitungan laba rugi sebagai pengurang atas beban piutang tak tertagih
2. Metode Penyisihan (allowance Method) Metode ini digunakan dengan membuat penyisihan/pencadangan dimuka untuk piutang tak tertagih. Estimasi piutang tak tertagih didasarkan pada : 1. Jumlah penjualan selama periode fiskal 2. jumlah umur piutang usaha pada akhir perioed fiskal
1. Estimasi berdasarkan penjualan - Diperoleh dari penjualan kredit - Disebut juga pendekatan laba rugi -Jumlah estimasi ditambahkan ke saldo yang telah ada pada perkiraan penyisihan piutang ragu-ragu. Misal : Perkiraan penyisihan mempunyai saldo kredit sebesar $ 700 sebelum penyesuaian. Dari pengalaman yang lalu kira-kira 1% dari penjualan kredit tidak akan tertagih, jumlah penjualan pada tahun itu $300.000
Maka AJP untuk piutang tak tertagih pada akhir tahun sbb: 31 Des : DR. Beban piutang tdk tertagih 3000 CR. Penyisihan piutang tak tertagih 3000 (1% X 300.000) Saldo perkiraan penyisihan sebesar $3700
Neraca (Balance Sheet) Account Receivable $ 250.000 Dikurangi : Penyisihan Piutang tak tertagih ( 3.700) Piutang Bersih $ 246.000
Jika terdapat saldo debet $ 200 dalam perkiraan penyisihan akhir tahun, maka jumlah penyesuaian tetap $ 3.000. Saldo dalam perkiraan penyisihan, sesudah AJP sbb: (3000-200)=$2.800
2. Estimasi berdasarkan analisis umur piutang (aging schedule) - Disebut juga pendekatan neraca - Titik tolak penentuan umur piutang adalah tanggal jatuh tempo - Banyak dan lamanya batas waktu yang diberikan tergantung pada ketentuan kredit yang diberikan kepada pelanggan. - Masing-masing piutang dianalisis untuk menetapakan piutang mana yang sudah / belum jatuh tempo.
Analisis Piutang Usaha BELUM Pelanggan SALDO JATUH Lewat Jatuh Tempo TEMPO 1-30 31-60 61-90 91-180 181-365 Ashby Co 150 150 BT.BARR 610 350 260 BROCK CO 470 470 J.ZAMMER CO 160 TOTAL $86,300.00 $75,000 $4,000 $3,100 $1,900 $1,200 $800
Batas umur SALDO Estimasi piutang tak tertagih persentase Jumlah Belum jatuh tempo $75,000 2% $1,500 1-30 hari lewat jatuh tempo 4000 5% 200 31-60 hari lewat jatuh tempo 3100 10% 310 61-90 hari lewat jatuh tempo 1900 20% 380 91-180 hari lewat jatuh tempo 1200 30% 360 181-365 hari lewat jatuh tempo 800 50% 400 Diatas 365 hari lewat jatuh tempo 300 80% 240 Total 86300 3390
Estimasi piutang tak tertagih sebesar $3390 dalam contoh diatas adalah jumlah yang harus dikurangkan dari perkiraan piutang usaha untuk mendapatkan nilai yang diharapkan. Misalkan perkiraan penyisihan sebelum penyesuaian memiliki saldo kredit sebesar $510, atau sama dengan $2880 ($3390-510) dan ayat jurnal penyesuaiannya sebagai berikut: 31 Desember DR. piutang tak tertagih 2880 CR. Penyisihan piutang tak tertagih 2880 Sesudah ayat jurnal dibukukan, saldo kredit dalam perkiraan penyisihan akan menjadi $3990, yaitu jumlah yang dikehendaki. Jika dalam perkiraan penyisihan terdapat saldo debet sebesar $300 sebelum penyesuaian akhir tahun, maka jumlah penyesuaian adalah $3690 ($3390 saldo yang dikehendaki + $300 saldo negatif)