BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat

dokumen-dokumen yang mirip
ADIWIYATA MEWUJUDKAN SEKOLAH YANG BERBUDAYA LINGKUNGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TELAAH PEMAHAMAN DAN PARTISIPASI GURU SD DI KECAMATAN COLOMADU DALAM PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA

KEBIJAKAN PROGRAM ADIWIYATA Provinsi Gorontalo Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini akan diuraikan latar belakang, identifikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Hanya dengan menjadikan ini kepedulian dan upaya bersama, sumberdaya. calon pengambil keputusan di masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. partisipasi, dan akses keadilan dalam memenuhi hak atas lingkungan hidup

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan lingkungan merupakan salah satu faktor penting untuk

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 037 TAHUN 2012 TENTANG PROGRAM ADIWIYATA DAERAH KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

SEKSI PENINGKATAN KAPASITAS

dan nyaman untuk kegiatan belajar mengajar di sekolah. Karim (2012:5) menyebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Sragen yang telah berhasil mewujudkan sekolah adiwiyata dengan

BAB I. PENDAHULUAN. ditengarai dengan perilaku guru dan murid sekolah yang tidak berwawasan

KEBIJAKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

SUPLEMEN 1 BUKU PANDUAN ADIWIYATA TENTANG PENJELASAN PENCAPAIAN SEKOLAH ADIWIYATA

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA

MAKALAH SEMINAR PENGEMBANGAN SEKOLAH BERWAWASAN ADIWIYATA BERBASIS PARTISIPATIF 1 OLEH: MUHAMMAD NURS 2 A BAN JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

BAB I PENDAHULUAN. mengamanatkan bahwa setiap warga negara yang berusia 7-15 tahun wajib mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, dan fisik dalam kehidupan sosial; 3. Standar minimal pengetahuan dan keterampilan khusus dasar;

DAFTAR TANDA PENGHARGAAN/PRESTASI YANG DITERIMA PADA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MALANG PERIODE NOVEMBERTAHUN 2016 S/D NOVEMBER TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pada jenjang pendidikan dasar

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

Laporan PELAKSANAAN SOSIALISASI ADIWIYATA PROV. GORONTALO TAHUN 2014 PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2014

KAJIAN HUKUM PENGARUH PROGRAM ADIWIYATA TERHADAP PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DISEKTOR PENDIDIKAN DI KOTA SAMARINDA

Tersusunnya Visi, misi dan tujuan yang memuat upaya pelestarian fungsi lingkungan dan/ atau, mencegah terjadinya pencemaran dan/ atau

BAB I PENDAHULUAN. akan memberikan dukungan bagi pelaksanaan pembangunan. Pendidikan yang

Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti, pikiran, dan tubuh anak. Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diwujudkan sebagai bentuk kebersamaan antara dunia pendidikan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN / FORMULASI PENGHITUNGAN. 2 Jumlah sekolah peduli dan berbudaya (Adiwiyata) Bidang Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang pada umumnya wajib dilaksanakan. globalisasi, maka pendidikan juga harus mampu menjawab kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia ini. Setiap hari selalu mendapatkan berita-berita tentang kerusakan

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Septi Rotari, 2016

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PENYULUHAN PERIKANAN

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PROGRAM ADIWIYATA

BAB I PENDAHULUAN. terjadi begitu pesat. Dengan adanya pendidikan di dunia diharapkan semua

GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 16 TAHUN TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 02 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG KURIKULUM MUATAN LOKAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROSEDUR PENILAIAN KABUPATEN / KOTA

EVALUASI SEKOLAH ADIWIYATA PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 DAN PERSIAPAN TAHUN 2014

Analisis Implementasi Kebijakan Kurikulum Berbasis Lingkungan Hidup Pada Program Adiwiyata Mandiri di SDN Dinoyo 2 Malang

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Surat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN BAB IV

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter di sekolah memiliki peran yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan eksistensi guru itu sendiri. meningkatkan pendidikan nasional ternyata masih banyak yang harus di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Program Adiwiyata adalah salah satu program Kementrian Negara

2016 IMPLEMENTASI SEKOLAH BERBUD AYA LINGKUNGAN D AN PED ULI LINGKUNGAN WARGA SEKOLAH D I SMA NEGERI 9 BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. mereka harus membayar mahal untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 16 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN KURIKULUM MUATAN LOKAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2006 TENTANG

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHLUAN. A. Latar Belakang Masalah. Isu tentang lingkungan hidup merupakan salah satu perhatian utama dunia

PROGRAM ADIWIYATA DALAM DUNIA PENDIDIKAN ISTI ENDARTATI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN MAGELANG

UPAYA PENCAPAIAN ADIWIYATA DI SMA NEGERI 8 MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang semakin pesat

PERAN SERTA WARGA SEKOLAH DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM ADIWIYATA DI SMA NEGERI 9 LEMPAKE SAMARINDA

METODE EVALUASI 2 STANDAR (Kebijakan Berwawasan dan Penerapan Kurikulum Berbasis Lingkungan)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG

Program Adiwiyata: Sekolah Berbasis Lingkungan

KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP. Kementerian Lingkungan Hidup Salatiga, 31 Mei 2012

MEKANISME PEMBINAAN ADIWIYATA KEPALA BADAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2005 TENTANG BADAN AKREDITASI NASIONAL SEKOLAH/MADRASAH

PENCAPAIAN KINERJA INDIKATOR MACRO PEMBANGUNAN DAERAH KOTA JAYAPURA

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. SD sampai dengan SMP. SD merupakan awal proses peningkatan mutu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbaik bagi siswa sehingga membuat siswa-siswanya merasa sejahtera (wellbeing)

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. dasar sekaligus kekayaan suatu bangsa, sedangkan sumber-sumber modal dan

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan.

WALIKOTA PADANG PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

RESPONDEN KEPALA SEKOLAH

-1- PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 02 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

MEMUTUSKAN : 1. Ketentuan..

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan global mengharuskan Indonesia harus mampu bersaing

BAB V P E N U T U P. Berdasarkan analisis dan pembahasan yang dilakukan maka kesimpulan yang dapat diambil yaitu:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

AN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/PERMEN-KP/2015 TENTANG KEMITRAAN PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 728 TAHUN 2012 TENTANG PENDIRIAN DAN PERUBAHAN SATUAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea 4 menyatakan negara bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan hidup sebagai sumber kehidupan saat ini mendapat perhatian

I. PENDAHULUAN. bahwa lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi dan hak

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran akan pentingnya lingkungan dapat mewujudkan rasa tanggung jawab bagi warga sekolah dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan. Penerapan pengajaran yang berbasis lingkungan merupakan bagian terpenting dari sekolah berwawasan lingkungan dalam menerapkan nilai-nilai cinta dan peduli lingkungan pada sekolahnya. Sekolah berwawasan lingkungan bukan hanya tampilan fisik sekolah yang hijau atau rindang, tetapi wujud sekolah yang memiliki program dan aktivitas pendidikan yang mengarah kepada kesadaran dan kearifan terhadap lingkungan hidup. Kegiatan utama diarahkan pada terwujudnya kelembagaan sekolah yang peduli dan berwawasan lingkungan bagi sekolah dasar dan menengah di Indonesia. Untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berwawasan lingkungan maka diperlukan beberapa kebijakan sekolah yang mendukung terlaksananya kegiatan-kegiatan pendidikan lingkungan hidup oleh semua warga sekolah. Salah satu untuk mewujudkan sekolah peduli dan berwawasan lingkungan yaitu melalui program Adiwiyata. Program Adiwiyata adalah salah satu program Kementerian Negara Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Dalam program ini diharapkan setiap warga sekolah ikut terlibat dalam

kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat serta menghindari dampak lingkungan yang negatif (KNLH, 2010). Pelaksanaan program Adiwiyata merupakan amanah UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, tepatnya pada pasal 65 butir (2) setiap orang berhak mendapatkan pendidikan lingkungan hidup, akses informasi, akses partisipasi, dan akses keadilan dalam memenuhi hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat (KNLH, 2008). Tindak lanjut dari UU No. 32 Tahun 2009 adalah Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 05 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata. Secara aturan atau dasar hukum pelaksanaan, program Adiwiyata sudah seharusnya berjalan di semua sekolah. Terdapat empat aspek yang harus menjadi perhatian sekolah untuk dikelola dengan cermat dan benar apabila mengembangkan program Adiwiyata antara lain; Kebijakan, Kurikulum, Kegiatan, dan Sarana Prasarana. Secara terencana pengelolaan aspek-aspek tersebut harus diarahkan pada indikator yang telah ditetapkan dalam program Adiwiyata yaitu 1) Kebijakan Sekolah yang Berwawasan Lingkungan, 2) Kurikulum Berbasis Lingkungan, 3) Kegiatan Berbasis Parisipatif dan 4) Sarana dan Prasarana Pendukung Ramah Lingkungan (Permen LH, 2013). Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 2013 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata, tujuan pemberian penghargaan Adiwiyata merupakan sebagai wujud apresiasi atas usaha yang telah dilakukan sekolah dalam upaya melaksanakan perlindungan dan

pengeloaan lingkungan dalam proses pembelajaran, sebagai tanda bahwa suatu sekolah telah melaksanakan 4 (empat) komponen sekolah Adiwiyata dan sebagai dasar untuk pelaksanaan pembinaan program Adiwiyata yang harus dilaksanakan oleh pihak Kabupaten/Kota, Provinsi, dan Pusat. Pelaksanaan Program Adiwiyata dilakukan secara berjenjang dari tingkat kabupaten/kota, tingkat provinsi, tingkat nasional serta tingkat Adiwiyata mandiri. Sekolah yang telah mencapai kriteria kabupaten/kota dapat diusulkan ke provinsi dan seterusnya ke nasional. Adiwiyata mandiri adalah sekolah Adiwiyata nasional yang berhasil membina 10 sekolah dengan kualifikasi sekolah Adiwiyata kabupaten/kota. Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2012) bahwa sejak tahun 2006 sampai 2011 yang ikut berpartisipasi dalam program Adiwiyata baru mencapai 1.351 sekolah dari 251.415 sekolah ( SD, SMP, SMA, SMK) Se-Indonesia, diantaranya yang mendapat Adiwiyata mandiri : 56 sekolah, Adiwiyata : 113 sekolah, calon Adiwiyata 103 sekolah, atau total yang mendapat penghargaan Adiwiyata mencapai 272 sekolah (SD, SMP, SMA, SMK) Se-Indonesia. Dari keadaan tersebut, sebarannya sebagian besar di pulau Jawa, Bali dan ibu kota provinsi lainnya, jumlah/kuantitas masih sedikit, hal ini dikarenakan pedoman Adiwiyata yang saat ini masih sulit diimplementasikan. Berdasarkan data dari Badan Lingkungan Hidup Kota Medan, sejak tahun 2013 sampai 2014 diketahui total jumlah sekolah Adiwiyata berdasarkan jenjang pendidikan SD, SMP dan SMA sederajat di Kota Medan sebanyak 111 sekolah.

Pada SD sebanyak 45 sekolah, SMP sebanyak 39 sekolah, dan SMA sederajat sebanyak 27 sekolah. Program Adiwiyata sudah berjalan pada sekolah-sekolah di Kota Medan, khususnya pada sekolah dasar. Hal ini dapat dilihat berdasarkan jenjang pendidikan yang mendapat penghargaan sampai Adiwiyata mandiri hanya sekolah dasar. Selain itu jumlah sekolah yang sudah mendapatkan Adiwiyata paling banyak juga diperoleh sekolah dasar, diantaranya Adiwiyata mandiri : 1 sekolah, Adiwiyata nasional : 3 sekolah, Adiwiyata provinsi : 8 sekolah dan Adiwiyata kota : 33 Sekolah. Data tersebut menunjukkan bahwa masih ada sekolah yang belum ikut serta dalam menjalankan program Adiwiyata di Kota Medan, serta masih kurangnya pengetahuan tentang upaya yang harus dilakukan untuk melaksanakan program tersebut bagi masyarakat secara umum dan lingkungan sekolah secara khusus. Menurut hasil penelitian Rahmah (2014) tentang Implementasi Program Sekolah Adiwiyata (Studi pada SDN Manukan Kulon III/540 Kota Surabaya) menyatakan bahwa kebijakan tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang dibuat pemerintah melalui pendidikan akan terlaksana dengan baik dan mencapai penghargaan Adiwiyata. Namun, SDN Manukan Kulon III/540 dalam penerapan program sekolah Adiwiyata mengalami hambatan yang mana kurang kompak antar guru dalam menjalankan kegiatan pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup serta adanya tahap renovasi yang merusak sebagian hasil dari kegiatan pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup.

Hasil penelitian Adam (2014) tentang Implementasi kebijakan kurikulum pendidikan lingkungan hidup pada program Adiwiyata Mandiri di SDN Dinoyo 2 Malang berjalan sesuai dengan ketentuan kebijakan yang telah dituangkan melalui Surat Keputusan Kepala Sekolah, sehingga dalam pelaksanaanya terdapat payung hukum yang kuat dan memberikan komitmen dan konsekuensi bersama untuk tercapainya sebuah sekolah peduli dan berbudaya lingkungan. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai upaya-upaya apa yang dilakukan sekolah untuk dapat mencapai Adiwiyata, terutama pada sekolah dasar. 1.2 Rumusan Masalah Pelaksanaan program Adiwiyata sudah seharusnya berjalan di semua sekolah. Namun, masih ada sekolah yang belum menjalankannya serta masih kurangnya pengetahuan tentang hal-hal apa saja yang harus dilakukan untuk melaksanakan program tersebut. Maka, yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana upaya pencapaian Adiwiyata pada sekolah dasar di Kota Medan tahun 2015. 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya apa yang dilakukan sekolah dasar untuk mencapai penghargaan Adiwiyata di Kota Medan tahun 2015.

1.3.2 Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui upaya mengenai kebijakan berwawasan lingkungan yang dilaksanakan oleh sekolah dasar yang mencapai Adiwiyata di Kota Medan. 2. Untuk mengetahui upaya mengenai pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan oleh sekolah dasar yang mencapai Adiwiyata di Kota Medan. 3. Untuk mengetahui upaya dalam kegiatan berbasis parisipatif pada sekolah dasar yang mencapai Adiwiyata di Kota Medan. 4. Untuk mengetahui upaya pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan yang dilakukan pada sekolah dasar yang mencapai Adiwiyata di Kota Medan. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini dilakukan adalah : 1. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah untuk perbaikan kebijakan dalam mempertahankan dan meningkatkan prestasi yang telah dicapai melalui program Adiwiyata. 2. Sebagai bahan masukan bagi sekolah lain yang belum mendapat Adiwiyata dan ingin menjalankan program Adiwiyata tersebut. 3. Untuk menambah pengetahuan penulis tentang upaya yang dilakukan sekolah dasar untuk mendapatkan Adiwiyata di Kota Medan tahun 2015.