BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan mengambil data Laporan Realisasi Anggaran Penerimaan dan Pengeluaran pada Kabupaten Kota Jawa Barat dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat dengan data yang relevan bagi peneliti untuk memperoleh data yang diperlukan berupa laporan Realisasi Anggaran Penerimaan dan Pengeluaran Seluruh Kabupaten Kota Jawa Barat. B. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kausal (causal research), yaitu metode yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas (independet variabel) yaitu pendapatan asli daerah dan dana alokasi umum dengan variabel terikat (dependent variabel) yaitu pengalokasian anggaran belanja modal. 30
31 C. Definisi Operasional Variabel Variabel merupakan segala sesuatu yang menjadi objek pengamatan dalam penelitian yang merupakan suatu konsep yang memiliki variasi nilai. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Independen (X) Variabel independen adalah variabel yang dianggap berpengaruh terhadap variabel lain. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu : Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Alokasi Umum (DAU). a. Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Asli Daerah (X1) adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan Peraturan Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan (UU Nomor 32 Tahun 2004). b. Dana Alokasi Umum (X2) adalah dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi (UU Nomor 33 Tahun 2004). Variabel ini di ukur dengan menggunakan skala pengukuran nominal. 2. Variabel Dependen (Y) Variabel dependen adalah variabel yang tergantung atau dapat dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Pengalokasian Belanja Modal (Y) adalah semua kewajiban daerah yang diakui sebagai
32 pengurangan nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan (UU Nomor 32 Tahun 2004). Tabel 3.1 Variabel Independen No Nama Instrumen Penelitian 1 Pendapatan Asli Daerah 2 Dana Alokasi Umum Laporan APBD Indikator 1.Pajak Daerah 2.Retribusi Daerah 3.Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Skala Pengukuran Rasio Laporan APBD Dana Transfer Umum Rasio Tabel 3.2 Variabel Dependen No Variabel Instrumen Penelitian Indikator 1 Belanja Modal Laporan APBD 1.Belanja Modal Tanah Sumber Olahan Pribadi 2.Belanja Modal Peralatan dan Mesin 3.Belanja Modal Gedung dan Bangunan 4.Belanja Modal Jalan,Irigasi dan Jaringan 5.Belanja Modal Aset Tetap Lainnya Skala Pengukuran Rasio
33 D. Skala Pengukuran Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala rasio. Angka pada skala rasio menunjukkan nilai yang sebenarnya dari ojek yang diukur. E. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek / subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun populasi penelitian ini adalah seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat yang meliputi 18 daerah Kabupaten dan 9 daerah Kota sehingga daerah total adalah 27 data. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut dan sampel yang diambil dari populasi diharapkan representatif atau mewakili populasi. Metode pemilihan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling yaitu metode pengambilan sampel yang akan digunakan dengan pertimbangan dan sesuai dengan kriteria kriteria sebagai berikut, menerbitkan Laporan Realisasi Anggaran lengkap selama tahun 2010-2013, artinya memiliki seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian.
34 Tabel 3.3 Kriteria Pemilihan Sampel No Keterangan Jumlah Kabupaten/Kota 1 Jumlah Kabupaten/Kota 27 2 Kabupaten/Kota tidak berturut-turut menerbitkan (8) Laporan Realisasi Anggaran lengkap selama 2010-2013 Jumlah Sampel Penelitian 19
35 Tabel 3.4 Sampel Penelitian No Nama Kabupaten No Nama Kota 1 Kab. Bandung 1 Kota Bandung 2 Kab. Bekasi 2 Kota Bekasi 3 Kab. Bogor 3 Kota Sukabumi 4 Kab. Ciamis 4 Kota Cimahi 5 Kab. Cirebon 5 Kota Banjar 6 Kab. Garut 6 Kota Cirebon 7 Kab. Indramayu 7 Kota Depok 8 Kab. Karawang 8 Kota Bogor 9 Kab. Majalengka 9 Kota Tasikmalaya 10 Kab. Purwakarta 11 Kab. Subang 12 Kab. Sukabumi 13 Kab. Sumedang 14 Kab. Tasikmalaya 15 Kab. Cianjur 16 Kab. Kuningan 17 Kab. Bandung Barat 18 Kab. Banjar Sumber : Dirjen Perimbangan Keuangan
36 F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara atau proses yang sistematis dalam pengumpulan, pencatatan dan penyajian fakta untuk tujuan tertentu. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan studi pustaka. 1. Dokumentasi Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan dan data yang relevan dengan penelitian. Dokumentasi dilakukan dengan mengadakan penelaahan dan pencatatan dan dokumen-dokumen tertulis perusahaan. Dokumen yang dimaksud disini adalah dokumen yang ada di Dirjen Perimbangan Keuangan tentang Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2010-2013. 2. Studi Pustaka Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan cara membaca literatur, arsip dan buku-buku. Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari Dirjen Perimbangan Keuangan.
37 G. Metode Analisis Dalam penelitian ini metode analisis yang digunakan antara lain : 1. Uji Statistik Deskriptif Penyajian penelitian deskriptif bertujuan untuk melihat profil dari data penelitian tersebut dengan hubungan yang ada antar variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Belanja Modal. 2. Uji Asumsi Klasik Pengujian regresi linier berganda dapat dilakukan setelah model dari penelitian ini memenuhi syarat bebas dari asumsi klasik, dimana data tidak mengandung multikolinearitas, heteroskedasitas, normalitas dan autokorelasi. Untuk itu perlu dilakukan pengujian asumsi klasik, yang terdiri dari : a. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas diperlukan untuk menguji korelasi antara variabel bebas (independen) yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model (Nugroho, 2005). Selain itu deteksi terhadap multikolonieritas juga bertujuan untuk menghindari bias dalam proses pengambilan keputusan mengenai pengaruh pada uji parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Deteksi multiko linieritas pada suatu model dapat dilihat jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1, maka model tersebut dapat dikatakan terbebas dari multikolonieritas. VIF=1/Tolerance, jika VIF=10 maka Tolerance=1/10=0,1.
38 b. Uji Heteroskedatisitas Uji heteroskedasitas bertujuan menguji ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke periode pengamatan yang lain. Jika variance residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedatisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedatisitas. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memliki kesamaan variance residual suatu periode pengamatan dengan pengamataan yang lain, atau homoskedatisitas dan bebas dari heteroskedatisitas (Ghozali, 2006). Pengujian ini dilakukan dengan melihat gambar plot antara nilai prediksi variabel independen (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Deteksi ada tidaknya heteroskedatisitas ddpat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPERD dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi Y sesungguhnya) yang telah di-studentized (Ghozali, 2006). c. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal (Nugroho, 2005). Untuk menguji apakah distribusi normal atau tidak dapat dilihat melalui normal probability plot dengan membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal. Data normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal,
39 maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2005). Selain itu untuk menguji normalitas residual dengan menggunakan uji statistik non-parametrik Kolmogrov-Smirnov (K-S). Jika hasil Kolmogrov- Smirnov menunjukkan nilai signifikan diatas 0,05 maka data residual terdistribusi dengan normal. Sedangkan jika hasil Kolmogrov-Smirnov menunjukkan nilai signifikan dibawah 0,05 maka data residual terdistribusi tidak normal (Ghozali, 2005). d. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dan dengan kesalahan penganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Pengujian asumsi ketiga ini, dilakukan dengan menggunakan uji Durbin Watson (Durbin-Watson Test), yaitu untuk menguji apakah terjadinya pengaruh atau tidak dengan menghitung nilai d statistik. Salah satu pengujian yang digunakan untuk mengetahui adanya autokorelasi adalah dengan memakai uji statistik Durbin Watson (DW test). Jika nilai Durbin Watson (DW test) berada diantara nilai du dan 4- du berarti tidak ada autokorelasi. Autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan uji statistik Durbin Watson (DW test). Singgih (2011), bila angka DW diantara -2 sampai +2, berarti tidak terjasi autokorelasi. Menurut Ghozali (2006), untuk mendeteksi ada atau
40 tidaknya autokorelasi bila menggunakan Uji Durbin-Watson (DW test), apabila du<d<4-du, berarti tidak ada autokorelasi positif atau negative. 3. Uji Hipotesis Secara statistik, ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dengan nilai statistik t, nilai statistik F, serta koefisien determinasi. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana H0 ditolak). Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana H0 diterima (Ghozali, 2005). a. Uji Statistik F Uji F dilakukan untuk menguji signifikansi variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama sama (Ghozali, 2005). Pengujian dilakukan dengan melihat nilai signifikansi. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 5% artinya secara bersama-sama variabel bebas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Jika nilai signifikan lebih kecil dari 5% artinya secara bersama-sama variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. b. Uji Statistik t Uji t dilakukan untuk menguji signifikasi variabel bebas terhadap variabel terikat secara individual, hal ini dilakukan dengan melihat nilai signifikansi kriteria pengujian sebagai berikut :
41 1. Jika nilai sig < 0,05 maka variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen 2. Jika nilai sig > 0,05 maka variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. c. Koefisien Determinasi Koefisiens determinasi bertujuan untuk menguji tingkat ketaatan atau keterkaitan antar variabel dependen dan variabel independen yang bisa dilihat dari besarnya nilai koefisien determinan determinasi (adjusted R-square). Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen (Ghozali, 2005). 4. Analisis Regresi Linier Berganda Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah regresi berganda (multiple regression), hal ini sesuai dengan rumusan masalah, tujuan dan hipotesis penelitian ini. Metode regresi berganda menghubungkan satu variabel dependen dengan beberapa variabel independen dalam suatu model prediktif tunggal. Uji regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh pendapatan asli daerah, dan dana alokasi umum terhadap pengalokasian anggaran belanja modal. Hubungan antar variabel tersebut dapat digambarkan dengan persamaan sebagai berikut :
42 Y = α + β1pad + β2dau + e Dimana : Y = Belanja Modal (BM) α = Konstanta β = Slope atau koefisien regresi atau intersep PAD = Pendapatan Asli Daerah (PAD) DAU = Dana Alokasi Umum (DAU) e = error Secara statistik ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir aktual dapat diukur dari nilai statistik t, nilai statistik F serta koefisien determinasinya. Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana H0 ditolak). Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam (daerah dimana H0 diterima). Pengujian hipotesis menggunakan analisis data panel (pooled data) yag bertujuan untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen serta kemampuan model dalam menjelaskan perilaku belanja modal dalam APBD.