PELATIHAN AKUNTANSI PADA INDUSTRI KECIL MENENGAH (IKM) KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUB) RAKITAN RAKYAT TEGAL (RRT) DI KABUPATEN TEGAL

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH BMT DI TEGAL. Abdulloh Mubarok 1* Yuni Utami 1.

METODE DAN MEDIA SOSIALISASI AKUNTANSI PADA UKM DI KOTA PALEMBANG

ANALISIS PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN KECIL DAN MENENGAH DI YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

: SARI MULAYATI NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Akuntansi Pembimbing 1 : Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA. Pembimbing 2 : Sudarsono SE., MM.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

MAKALAH PERAN SERTA PEREMPUAN DALAM UMKM


BAB I PENDAHULUAN. perusahaan kecil dan menengah. SAK ETAP ini dimaksudkan agar semua unit usaha

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang ini perkembangan perekonomian merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dicapai pemulihan ekonomi. UMKM sendiri pada dasarnya sebagian besar bersifat

MAKALAH KEGIATAN PPM. Meningkatkan Akses Permodalan Bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Melalui Penyusunan Laporan Keuangan

Peningkatan Kemampuan Manajemen Usaha Bagi UKM Olahan Pangan, di Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya hidup dari

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Kriteria Usaha. Kriteria No Uraian. > 300 Juta-2,5 Milyar 3

BAB I PENDAHULUAN. (UMKM) memainkan suatu peran yang sangat vital di dalam pembangunan dan

Prosiding SNaPP2015 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN EISSN

RESONA Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROGRAM PELATIHAN KOMPUTER AKUNTANSI KEPADA PARA PENGELOLA PANTI ASUHAN SE-KODYA BANDUNG

LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK KEJURUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan usaha, termasuk bagi usaha kecil (Megginson et al., 2000).

PENGARUH PERSEBARAN LOKASI UMKM BERBASIS RUMAH (HOME BASED ENTERPRISES) TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI KEL. BUGANGAN DAN JL.

BAB I PENDAHULUAN. dari persaingan usaha yang tidak sehat. Kriteria UKM menurut UU No. 9

Prosiding SNaPP2015 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN EISSN

CHAPTER 2 PSAK DALAM MANAJEMEN KEUANGAN KOPERASI

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2008/2009 LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK KEJURUAN

BAB I PENDAHULUAN. 97% tenaga kerja Indonesia, terutama dalam mikro ekonomi yang mencapai

BAB1 PENDAHULUAN. Pada masa perkembangan dunia bisnis sekarang ini, diperlukan sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak dikeluarkannya Undang-Undang No.22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan

LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK KEJURUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2008/2009 LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK KEJURUAN

III. METODE PENELITIAN

BAB VI Indikator Kinerja yang Mengaeu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI USAHA PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK MASYARAKAT TPA SUMOMPO KEC. TUMINTING KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan ekonomi. Informasi tersebut dapat digunakan oleh

Prosiding SNaPP2014 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN EISSN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan pendidikan bagi peternak disertai pengembangan kelembagaan. Berbisnis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Di berbagai banyak Negara di dunia, Usaha Mikro Kecil dan Menengah

BAB I PENDAHULUAN , , ,35 Menengah B. Usaha Besar

BAB I PENDAHULUAN. lapangan pekerjaan dan menghasilkan output yang berguna bagi. rakyat kecil atau rakyat kebanyakan.

PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI POKOK PADA PERUSAHAAN TAHU USAHA BAKTI BANJARBARU

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan keberadaan UMKM. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

2015 PENGARUH KREATIVITAS, INOVASI DAN DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP LABA PENGUSAHA

SOAL DASAR-DASAR AKUNTANSI

MEDIA POSTER SEBAGAI MEDIA PENYULUHAN DAN PENDIDIKAN KONSERVASI SUMBER DAYA AIR MASYARAKAT DESA GIRIMOYO

Statistik Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya pendapatan nasional di era globalisasi seperti saat ini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi global yang semakin pesat menuntut perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Keberadaan UMKM sebagai bagian dari seluruh entitas usaha nasional,

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan suatu isu yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan suatu unit usaha kecil yang mampu berperan dan berfungsi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ITGBM PELATIHAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UMKM PENGRAJIN BORDIR DI KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Perkembangan perekonomian nasional yang dihadapi dunia usaha saat ini

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

DAFTAR ISI. 1.2 Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Manfaat Sistematika Penulisan... 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Hasil Statistik Keuangan Koperasi Karyawan Perum Peruri (KOPETRI)

BAB I PENDAHULUAN. kembang sejak sebelum berdirinya Negara ini. Hal ini patut kita banggakan.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian Indonesia, Usaha Kecil Dan Mikro (UKM) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur yang memproduksi berbagai sparepart elektronik, kendaraan, dan

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 mendefiniskan Dunia Usaha. sebagai Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah, dan Usaha Besar yang

UPAYA ALIH TEKNOLOGI PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL DI DESA KLAPAGADING KECAMATAN WANGON ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. karena itu masyarakat Indonesia yang tidak dapat bekerja di perkantoran. disebut dengan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Prosiding SNaPP2015 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN EISSN IBM MIE BASAH

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pertama, Kedua, Ketiga, Keempat, Kelima, Keenam, Pertama, Kedua, Ketiga, Keempat, Kelima,

PURWARUPA PEMBELAJARAN MANDIRI SISTEM APLIKASI AKUNTANSI UMKM BERBASIS WEB DALAM PEMBERDAYAAN USAHA MASYARAKAT JAWA TENGAH

Profil UMKM Sepatu dan Sandal di Kecamatan Medan Denaiˏ Kota Medan

PELATIHAN KETERAMPILAN MEMPRODUKSI FABRIC ACCESSORIESUNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN EKONOMI KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah menjadi negara yang mengarah ke basis industri.

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kunci bangsa indonesia keluar dari krisis. UKM banyak yang tidak

IKM Dalam Bidang Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian Indonesia, Usaha Mikro Kecil dan Menengah

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Menteri Perindustrian Republik Indonesia NARASI PADA ACARA TEMU USAHA DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL MENENGAH DI KABUPATEN PARIGI MOUTONG

BAB I PENDAHULUAN. pertambangan dan sebagainya. Dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha di Indonesia saat ini sudah semakin pesat. Namun, hal

BAB 1 BISNIS DAN LAPORAN KEUANGAN FINANCIAL MANAGEMENT CANVAS

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB IV INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DI KABUPATEN BOGOR Perkembangan Industri Kecil dan Menengah

ekonomi Sesi LAPORAN KEUANGAN A. PENGERTIAN DAN TUJUAN LAPORAN KEUANGAN B. LAPORAN LABA/RUGI a. Unsur Laporan Laba/Rugi

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. moneter yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 yang memberikan dampak sangat

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan infrastruktur, program pendidikan, kesehatan, dan lain-lain, disusun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bersaing dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Negara-negara di ASEAN

Akuntansi Mudah dan Sederhana Untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM)

Penyusunan Laporan Keuangan Pada Stars Auto Care 99 Periode Januari 2014

Bab I PENDAHULUAN. Sebaliknya dengan adanya krisis yang mungkin terjadi diharapkan UMKM dapat

Transkripsi:

Prosiding SNaPP2016 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN2089-3590 EISSN 2303-2472 PELATIHAN AKUNTANSI PADA INDUSTRI KECIL MENENGAH (IKM) KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUB) RAKITAN RAKYAT TEGAL (RRT) DI KABUPATEN TEGAL 1 Abdulloh Mubarok, 2 Teguh Budi Raharjo, 3 Baihaqi Fanani 1,2,3 Fakultas Ekonomi, Universitas Pancasakti Tegal, Jl. Halmahera KM 1 Tegal e-mail: 1 mubarokfeups@gmail.com, 2 teguhbudir00@gmail.com, 3 baihaqifanani35@gmail.com Abstrak. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan pemahaman tentang akuntansi secara umum dan memberikan pelatihan penyusunan akuntansi (laporan keuangan) kepada pelaku IKM KUB RRT di Kabupaten Tegal. Pelatihan akuntansi untuk anggota KUB RRT dilaksanakan seminggu sekali setiap hari Kamis selama bulan Mei 2012. Pelatihan berlokasi di Sekretariat Kelompok Usaha Bersama (KUB) RRT Kabupaten Tegal di Desa Bengle Kecamatan Talang Kabupaten Tegal. Pelatihan ini diawali dengan pemberian Pre-Test kepada peserta pelatihan tentang materi akuntansi secara umum sebelum kegiatan pelatihan. Selanjutnya dilakukan pelatihan penyusunan laporan keuangan melalui proses akuntansi dengan contoh kasus yang disediakan. Terakhir peserta disajikan Pos- Test tentang materi akuntansi secara umum untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman akuntansi masing-masing pelaku IKM KUB RRT setelah kegiatan pelatihan.kegiatan pelatihan ini direspon peserta secara baik. Hal ini dapat dilihat dari adanya pertanyaan dan tanggapan yang disampaikan kepada instruktur pada saat acara tanya jawab. Peserta menanyakan hal-hal yang belum jelas baik pada saat mendengarkan pemaparan materi maupun pada saat pembacaan modul. Berdasarkan respon peserta pelatihan, instruktur kemudian memberikan jawaban dan penjelasan sesuai contoh kenyataan keseharian yang terjadi di usaha mereka masing-masing. Kata kunci: Pelatihan Akuntansi 1. Pendahuluan Usaha kecil menengah di Indonesia terbukti memberi kontribusi yang tidak kecil. Pada era krisis pada tahun 1998-an usaha ini mampu bertahan dan melewati krisis ekonomi tersebut. Sampai tahun 2005 tercatat ada sekitar 44.689.588 usaha kecil dan menengah di Indonesia. Dari jumlah tersebut mampu menyerap 77.678.498 tenaga kerja dengan sumbangan PDB menyampai Rp988.185.700 milyar (Susilo, 2007). UKM memiliki banyak jenis usaha. Jenis usaha tersebut antara lain usaha perdagangan seperti, toko sembako dan pedagang kaki lima; usaha pertanian seperti usaha rice mile dan ternak ayam; usaha industri seperti konveksi dan pengolahan logam; usaha jasa seperti perbengkalan dan warung internet (Mubarok dan Faqihudin, 2011). UKM di bidang industri (manufaktur) dikenal juga dengan istilah Industri Kecil Menengah (IKM) (Susilo, 2007). Terkait perkembangan IKM, sampai tahun 2012, jumlah IKM tercatat mencapai 4 juta unit dan menyerap tenaga kerja sebanyak 9,4 juta orang. Dari jumlah IKM tersebut, investasi yang dihasilkan mencapai Rp 261 triliun dengan nilai ekspor sebesar USD 16,5 milyar atau 14,2% dari total ekspor industri non-migas. Hal ini menunjukkan bahwa IKM memiliki peran penting bagi industri nasional (http://www.kemenperin.go.id/. 23 September 2016). 275

276 Abdulloh Mubarok,et al. Pada umumnya praktik kegiatan UKM berjalan tanpa mengandalkan informasi keuangan yang disusun secara tertib dan teratur (Mubarok dan Faqihudin, 2011). Beberapa penelitian sebelumnya menyimpulkan secara umum praktik akuntansi yang dijalankan masih bersifat manual dan belum mengikuti prinsip yang berlaku umum (Budhijono dan Kristyowati, 2005; Musmini, 2013; Astuti, 2010; Prastika dan Purnomo, 2014; Anggraeni, 2012; Latifah, 2007; Solovida, 2010). Bahkan di beberapa tempat, UKM tidak menyelenggarakan dan tidak menggunakan informasi akuntansi dalam pengelolaan usahanya (Pinasti, 2001 dan Bachtiar et al., 2014) Di Kabupaten Tegal terdapat sekitar 28.000 industri kecil menengah dengan spesifikasi yang berbeda-beda seperti logam, agroindustri dan lain-lain. Untuk spesifikasi logam, IKM tersebut secara umum terbagi dalam lima kelompok usaha bersama (KUB), yaitu Rakitan Rakyat Tegal (RRT), Sporting Industry Manufaktur, Industri Komponen Kapal, Alat Pemadam Kebakaran dan Konveksi. Masing-masing KUB tersebut memiliki antara 20-50 anggota Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa staf Disperindag Kabupaten Tegal, pengamatan sementara terhadap catatan keuangan beberapa IKM di lokasi dan jawaban koesioner mengenai pemahaman dan penerapan akuntansi dari pemilik (pengelola) IKM dapat disimpulkan bahwa secara umum IKM di Kabupaten Tegal belum memahami dan menyusun akuntansi dalam kegiatan usahanya. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini antara lain pertama memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang akuntansi secara umum kepada pelaku IKM KUB RRT di Kabupaten Tegal. Kedua, memberikan pelatihan penyusunan akuntansi (laporan keuangan) pada IKM KUB RRT di Kabupaten Tegal. 2. Target dan Luaran Sasaran dalam kegiatan pengabdian ini adalah pelaku Industri Kecil dan Menengah Kelompok Usaha Bersama (KUB) Rakitan Rakyat Tegal (RRT) di Kabupaten Tegal. KUB RRT salah satu KUB spesifikasi logam di bawah binaan Desperindag Kabupaten Tegal. KUB ini bergerak dalam bidang penyediaan barang kebutuhan rumah tangga yang berbahan dasar logam seperti spare part pompa air, komponen kunci pintu rumah, onderdil kendaraan dan lain. Lokasi KUB ini berada di Rumah Bapak Mahmudi di Desa Bengle Kecamatan Talang Kabupaten Tegal. KUB ini memiliki anggota 20 usaha kecil (home industry) yang tersebar di beberapa desa di Kabupaten Tegal. KUB ini diketuai oleh Bapak Mahmudi. Dia disamping ketua, juga menjadi pengepul dari barang-barang yang dihasilkan anggotanya. Adapun luaran kegiatan pengabdian pada masyarakat ini antara lain pertama pelaku IKM KUB RRT, mampu memahami proses akuntansi secara umum mulai dari jurnal, buku besar, neraca saldo, jurnal penyesuaan, neraca lajur, laporan keuangan, jurnal penutupan dan neraca penutupan. Kedua pelaku IKM KUB RRT mampu menyusun laporan keuangan dari transaksi keuangan usaha yang dikelolannya. 3. Metode Pelaksanaan Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut: 1. Melakukan Pre-Test kepada Pelaku IKM KUB RRT tentang materi akuntansi secara umum sebelum kegiatan pelatihan. Melalui Pre-Test ini akan diketahui tingkat pemahaman akuntansi untuk masing-masing pelaku IKM KUB RRT. Prosiding Seminar NasionalPenelitian dan PKM Sosial, Ekonomi dan Humaniora

Pengaruh Kualitas Informasi Akuntansi, Akuntansibilitas dan Transparansi Pelaporan... 277 2. Melakukan pelatihan penyusunan laporan keuangan melalui proses akuntansi dengan contoh kasus yang disediakan. Pelaku IKM akan menerima modul akuntansi yang berisi contoh kasus penyusunan laporan keuangan. Pelaku IKM disuruh mengerjakan tugas sesuai dengan modul dan arahan tim pengabdian. 3. Melakukan Pos-Test tentang materi akuntansi secara umum. Tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat pemahaman akuntansi masing-masing pelaku IKM KUB RRT setelah kegiatan pelatihan 4. Hasil yang Dicapai 4.1 Pelaksanaan Pelatihan Akuntansi Pelatihan akuntansi dilaksanakan seminggu sekali setiap hari Kamis selama bulan Mei 2012. Pelatihan berlokasi di Sekretariat Kelompok Usaha Bersama (KUB) RRT Kabupaten Tegal di Desa Bengle Kecamatan Talang Kabupaten Tegal. Pelatihan dihadiri oleh anggota KUB RRT, yang secara umum adalah pemilik usaha. Mereka hadir secara berpasangan (suami-istri) karena yang nanti akan melaksanakan pembukuan adalah istri-istri mereka. Mereka menerima modul yang berisi materi sekaligus soal yang akan dikerjakan dan dibahas pada saat pelatihan. Materi yang diajarkan dalam pelatihan akuntansi ini adalah akuntansi dasar yang bersifat umum baik untuk perusahaan jasa, perdagangan ataupun manufaktur. Materinya meliputi persamaan dasar akuntansi, siklus akuntansi dan penyusunan laporan keuangan. Persamaan akuntansi menggambarkan penyusunan laporan keuangan secara ringkas dengan asumsi transaksinya tidak banyak dan komplek. Siklus akuntansi merupakan tahapan dalam penyusunan laporan keuangan yang dimulai dari pengumpulan dan analisis bukti transaksi, penjurnalan, pemostingan buku besar, pembuatan neraca saldo, pembuatan jurnal penyesuaian dan penyusunan laporan keuangan. Laporan keuangan yang dibuat meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas. Pada hari pertama, instruktur membagikan materi pre-test akuntansi dalam bentuk pilihan ganda dan essay. Materi akuntansi yang diujikan merupakan materi akuntansi dasar dan umum baik untuk perusahaan jasa, dagang ataupun industri. Pada hari kedua dan seterusnya instruktur mengajarkan tentang akuntansi dan penyusunan laporan keuangan. Dimulai dengan pemahaman tentang persamaan dasar akuntansi, kemudian dilanjutkan dengan materi siklus akuntansi: jurnal, posting buku besar, dan jurnal penyesuaian dan terakhir penyusunan laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas. Pada hari terakhir, instruktur menyajikan post-test tentang materi akuntansi yang dibahas sebelumnya. Jawaban post-test kemudian dianalisis untuk mengetahui seberapa baik pemahaman akuntansi yang dimiliki setelah adanya pelatihan akuntansi ini. 4.2 Tanggapan Peserta Pelatihan Dari kegiatan pelatihan yang dilakukan beberapa minggu secara berturut-turut di bulan Mei 2012, peserta pelatihan memberikan respon yang sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari adanya pertanyaan dan tanggapan yang disampaikan kepada penyaji (instruktur) pada saat acara tanya jawab. Secara umum peserta menanyakan hal-hal yang belum jelas baik pada saat mendengarkan penjelasan dari penyaji maupun pada saat membaca modul yang diterima dari penyaji. ISSN2089-3590,EISSN 2303-2472 Vol6, No.1, Th, 2016

278 Abdulloh Mubarok,et al. Pada hari pertama dan terakhir mereka serius mengerjakan soal pre-test dan post-test yang diberikan instruktur. Mereka menunjukan keseriusan dan berusaha untuk bisa memahami akuntansi dan mampu menyusun laporan keuangan atas transaksi keuangan atas usaha yang dilakukan. Berdasarkan pertanyaan dan permasalahan yang dikemukakan peserta pelatihan, instruktur kemudian memberikan tanggapan dan jawaban dengan penjelasan sesuai contoh kenyataan keseharian yang terjadi di usaha mereka masing-masing. 5. Kesimpulan dan Saran Pelatihan akuntansi untuk anggota KUB RRT dilaksanakan seminggu sekali setiap hari Kamis selama bulan Mei 2012. Pelatihan berlokasi di Sekretariat Kelompok Usaha Bersama (KUB) RRT Kabupaten Tegal di Desa Bengle Kecamatan Talang Kabupaten Tegal (rumah Bapak Mahmudi).Pelatihan ini diawali dengan pemberian Pre- Test kepada peserta pelatihan tentang materi akuntansi secara umum sebelum kegiatan pelatihan. Selanjutnya dilakukan pelatihan penyusunan laporan keuangan melalui proses akuntansi dengan contoh kasus yang disediakan. Terakhir peserta disajikan Pos-Test tentang materi akuntansi secara umum untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman akuntansi masing-masing pelaku IKM KUB RRT setelah kegiatan pelatihan.dari kegiatan pelatihan yang dilakukan beberapa minggu secara berturut-turut di bulan Mei 2012, peserta pelatihan memberikan respon yang sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari adanya pertanyaan dan tanggapan yang disampaikan kepada penyaji (instruktur) pada saat acara tanya jawab. Secara umum peserta menanyakan hal-hal yang belum jelas baik pada saat mendengarkan penjelasan dari penyaji maupun pada saat membaca modul yang diterima dari penyaji. Berdasarkan pertanyaan dan permasalahan yang dikemukakan peserta pelatihan, instruktur kemudian memberikan tanggapan dan jawaban dengan penjelasan sesuai contoh kenyataan keseharian yang terjadi di usaha mereka masing-masing. Pelatihan akuntansi yang dilakukan secara manual ini perlu ditindaklanjuti dengan pelatihan penyusunan laporan keuangan yang berbasis aplikasi komputer. Penggunaan program aplikasi komputer untuk penyusunan laporan sangat bermanfaat dalam mengefisienkan waktu pembuatan laporan keuangan yang sekarang sekaligus mengantisipasi perkembangan usaha yang semakin besar dan komplek di masa yang akan datang. Daftar pustaka Anggraeni, I. (2012). Penerapan Sistem Akuntansi Sederhana pada UKM Cireng Cageur Group Bogor. Http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/56161/Ringkasan.pdf?sequence=10&isAllow ed=y Astuti, D.S.P. (2010). Perlunya Penerapan Sistem Akuntansi pada Usaha Kecil Menengah. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan. 10 (2), 152 163. Bachtiar, D.I., A.D. Atmoko dan T.S. Priyanti. (2014). Implementasi Sistem Informasi Akuntansi bagi Usaha Kecil dan Menengah dalam Meningkatkan Akuntabilitas Laporan Keuangan. Jurnal Ekonomi dan Teknik Informatika.2(1), 59-67 Budhijono, F. dan Kristyowati. (2005). Sistem Informasi Akuntansi pada Usaha Kecil. Akuntabilitas, 5(1), 47-60. Latifah, S.W. (2007). Penerapan Sistem Pemasaran Terpadu dan Sistem Informasi Akuntansi pada Sentra Industri Pengolahan Berbasis Kedelai. Jurnal Dedikasi,4, 1-11. Mubarok, A dan M. Faqihudin. (2011). Pengelolaan Keuangan untuk UKM. Yogyakarta: Suluh Media Prosiding Seminar NasionalPenelitian dan PKM Sosial, Ekonomi dan Humaniora

Pengaruh Kualitas Informasi Akuntansi, Akuntansibilitas dan Transparansi Pelaporan... 279 Musmini, L.S. 2013. Sistem Informasi Akuntansi untuk Menunjang Pemberdayaan Pengelolaan Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Rumah Makan Taliwang Singaraja) Vokasi Jurnal Riset Akuntansi. 2(1), 62-81. Pinasti, M. 2001. Penggunaan Informasi Akuntansi dalam Pengelolaan Usaha Para Pedagang Kecil di Pasar Tradisional Kabupaten Banyumas. Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Akuntansi, 3(1). Prastika, N.E. dan D.E. Purnomo. (2014). Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Perusahaan pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Pekalongan. Jurnal LITBANG Kota Pekalongan, 74-102. Siaran Pers: Pengembangan IKM untuk Memperkuat Industri Nasional http://www.kemenperin.go.id/artikel/7829/pengembangan-ikm-untuk-memperkuat-industri- Nasional. diakses 23 September 2016. Solovida, G.T. (2010). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyiapan dan Penggunaan Informasi Akuntansi pada Perusahaan Kecil dan Menengah di Jawa Tengah. Jurnal Prestasi, 6(1), 70-100. Susilo, Y.S. (2007). Pertumbuhan Usaha Industri Kecil-Menengah (IKM) dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jurnal Eksekutif. 4(2): 306-313 ISSN2089-3590,EISSN 2303-2472 Vol6, No.1, Th, 2016