Lampiran 1. Daftar istilah

dokumen-dokumen yang mirip
III.METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

Kuisioner Penelitian untuk Debitur ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT PRODUK KREDIT MASYARAKAT DESA KOMERSIL DI BANK X BOGOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998

BAB 4 ANALISA DATA. 26 Universitas Indonesia

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pengertian kredit berkembang lebihluas lagi seperti berikut ini :

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejalan dengan semakin pesatnya pertumbuhan bank dan semakin

By : Angga Hapsila, SE.MM

BAB V PENUTUP. golongan-golongan yang telah ditentukan oleh pihak Bank BTN. 1. Pembiayaan lancar, yaitu pembiyaan yang memenuhi kriteria

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian kredit Kata dasar kredit berasal dari bahasa Latin credere yang berarti

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 4 ANALISIS KREDIT KONSUMTIF BANK X DENGAN INTERNAL MODEL CREDITRISK Gambaran Umum Kredit Konsumtif pada Bank X

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah

Wawancara dengan Rudi Rusmanto, Manajer BMT Aulia tanggal 15 Februari. 2 Wawancara dengan Lilik, Marketing tanggal 20 Februari 2016.

BAB II Kajian Pustaka. mampu diserap dari masyarakat dan disalurkan kembali kepada masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. ringkasan dari suatu proses pencatatan, dari transaksi-transaksi yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. dana (funding) dan menyalurkan dana (lending) masyarakat perekonomian

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Realisasi Kredit

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. II Pengertian Audit Operasional. melainkan untuk menvalidasikan efektivitas prosedur. II Tujuan Audit Operasional

BAB I PENDAHULUAN. Masih banyak perbankan yang tidak melakukan Peraturan Bank Indonesia (PBI)

III. METODE PENELITIAN

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bank merupakan jantung perekonomian di suatu Negara.

BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

PROSPEK USAHA Kurang Lancar

BAB I PENDAHULUAN. sangat fundamental dalam rangka meningkatkan pertumbuhan perekonomian di

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun di luar negeri. Hal ini dikarenakan salah satu tolak ukur kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. pendukung dan penggerak laju pertumbuhan ekonomi. Kebijakan-kebijakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai tingkat suku

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pertumbuhan jumlah uang beredar dengan kenaikan harga-harga umum.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut asal mulanya kata kredit berasal dari bahasa Yunani yaitu credere

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu ukuran untuk melihat kinerja keuangan perbankan adalah melalui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT PADA PT ABC FINANCE DENGAN METODE VALUE AT RISK (VaR) Oleh RR RETNO RIZKI DINI YULIANA H

2016, No Subsidi Bunga untuk Kredit Usaha Rakyat; c. bahwa sehubungan dengan implementasi Peraturan Menteri Keuangan Nomor 146/PMK.05/2015 tent

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI. Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kredit

PENETAPAN KUALITAS KREDIT PROSPEK USAHA. Kegiatan usaha menunjukkan potensi pertumbuhan yang sangat terbatas atau tidak mengalami pertumbuhan.

VI. MEKANISME PENYALURAN KREDIT BNI TUNAS USAHA (BTU) PADA UKC CABANG KARAWANG

BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

AKUNTANSI PENEMPATAN DANA

2017, No Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank Umum Konvensional; Mengingat : Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia (L

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENILAIAN TINGKAT PEMBERIAN KREDIT TERHADAP KESEHATAN BANK PADA BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TIMUR Oleh :

PELAKSANAAN RESTRUKTURISASI KREDIT DALAM MENGATASI KREDIT BERMASALAH (NON PERFORMING LOAN)

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pembangunan merupakan program pemerintah yang bertujuan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Strategi Mengatasi Kredit Bermasalah (Non Performing Loan) dalam

BAB V PENUTUP. sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan The Five C s of Credit dalam perjanjian kredit UMKM

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya kebutuhan hidup masyarakat. Salah satu kebutuhan

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 41 /SEOJK.03/2017 TENTANG BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT

BAB I PENDAHULUAN. Krisis global yang terjadi pada saat sekarang ini telah menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit)

BAB II KAJAIN PUSTAKA. meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992

BAB I PENDAHULUAN. ini adalah banyaknya kasus kredit yang bermasalah. Bank Indonesia

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia memiliki peranan cukup penting. Hal ini dikarenakan sektor

Sektor perbankan dapat dikatakan menjadi salah satu sektor paling. fleksibel dalam merespons kondisi perekonomian nasional dibanding sektorsektor

dapat diperoleh dengan dana kredit yang ditawarkan oleh bank.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah lembaga keuangan bank yang menerima

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan Bank adalah menghimpun dana, menyalurkan dana, serta. memberikan jasa jasa perbankan kepada masyarakat. Peranan bank dalam

Lampiran I Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/28/DPNP tanggal 31 Juli 2013 Perihal Penilaian Kualitas Aset Bank Umum PENETAPAN KUALITAS KREDIT

BAB II LANDASAN TEORI. 10 November 1998 tentang perbankan, menyatakan bahwa yang dimaksud

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7 / 36 / PBI / 2005 TENTANG TRANSAKSI SWAP LINDUNG NILAI GUBERNUR BANK INDONESIA,

A. KOMPONEN AKTIVA PRODUKTIF

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 41 /SEOJK.03/2017 TENTANG BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT

BAB I PENDAHULUAN. sangat vital untuk menunjang kelancaran perekonomian.hal ini dapat dilihat dari

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi suatu negara menjadi lebih maju dan usaha-usaha berkembang

STRATEGI PENYELAMATAN KREDIT BERMASALAH DI BANK JATIM CABANG BOJONEGORO RANGKUMAN TUGAS AKHIR

Wiwik Fitria Ningsih Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mandala ABSTRACT

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 1/ 7 /PBI/1999 TENTANG SISTEM INFORMASI DEBITUR GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. peranan dan keikutsertaannya dalam membangun ekonomi negara, keberadaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak yang membutuhkan dana. Bank akan menerima dana dari. masyarakat (DPK) dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali

I. PENDAHULUAN. Kolektibilitas adalah tingkat atau ukuran kualitas suatu kredit. Penggolongan

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/ 35 /PBI/2008 TENTANG FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

STIE DEWANTARA Pengelolaan Risiko Kredit

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup di dalamnya

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/ 26 /PBI/2008 TENTANG FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/ 19 /PBI/2003 TENTANG PERLAKUAN KHUSUS TERHADAP KREDIT ATAU PEMBIAYAAN BANK PERKREDITAN RAKYAT PASCA TRAGEDI BALI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

LAMPIRAN LAMPIRAN

46 Lampiran 1. Daftar istilah 1. Non performing loan (NPL) : kredit macet yang pembayaran bunga dan pokok pinjaman tertunda 90 hari atau lebih, atau setidaknya 90 hari pembayaran bunga telah dikapitalisasi, dibiayai kembali atau tertunda dengan perjanjian, atau pembayaran kurang dari 90 hari terlambat, tetapi ada lain baik alasan untuk meragukan bahwa pembayaran akan dilakukan secara penuh. 2. Laporan posisi kredit : laporan keadaan kredit debitur atau nasabah suatu lembaga keuangan per jangka waktu tertentu. 3. Outstandingatau baki debet kredit: laporan jumlah pokok kredit dan bunga yang disalurkan kepada nasabah secara keseluruhan per periode tertentu. 4. Kolektibiltas lancar : kredit digolongkan lancar, yaitu jika memenuhi kriteria pembayaran angsuran pokok dan/atau bunga tepat waktu; memiliki mutasi rekening yang aktif; bagian kredit yang dijamin dengan agunan tunai. 5. Kolektibilitas dalam perhatian khusus : kredit digolongkan dalam perhatian khusus, yaitu jika memenuhi kriteria terdapat tunggakan angsuran pembayaran pokok dan/atau bunga yangbelum melampaui 90 hari; atau terkadang terjadi cerukan; atau mutasi rekening relatif rendah; atau jarang terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan; ataudidukung oleh pinjaman baru. 6. Kolektibilitas kurang lancar : kredit digolongkan kurang lancar, yaitu jika memenuhi kriteria terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau bunga yang telah melampaui 90 hari; atau sering terjadi cerukan; atau frekuensi mutasi relatif rendah; atau terjadi pelanggaran kontrak yang diperjanjikan lebih dari 90 hari; atau terdapat indikasi masalah keuangan yang dihadapi debitur; ataudokumentasi pinjaman yang lemah. 7. Kolektibilitas diragukan : kredit yang digolongkan diragukan, yaitu jika memenuhi kriteria terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau bunga yang telah melampaui180 hari; atau sering terjadi cerukan yang bersifat permanen; atau terjadi wanprestasi lebih dari 180 hari; atau terjadi kapitalisasi bunga; ataudokumentasi hukum yang lemah baik untuk perjanjian kredit maupunpengikatan jaminan.

47 Lanjutan Lampiran 1 8. Kolektibilitas macet : kredit yang digolongkan macet, yaitu jika memenuhi kriteria terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau bunga yang telah melampaui 270 hari; atau kerugian operasional ditutup dengan pinjaman baru; ataudari segi hukum maupun kondisi pasar, jaminan tidak dapat dicairkanpada nilai wajar. 9. Exposure kredit : jumlah total kredit kepada peminjam dengan pemberi pinjaman. Besarnya eksposur kredit menunjukkan sejauh mana pemberi pinjaman terkena risiko kerugian dalam hal terjadi default peminjam. Eksposur kredit dapat diminimalkan melalui pembelian kredit default swap atau jenis lain dari instrumen keuangan.

Lampiran 2. Bagan alur pikir Faktor Berpengaruh Yang Dapat Dikendalikan: 1. Kualitas dan kuantitas SDM 2. Teknologi dan Informasi (TI) 3. Kebijakan perusahaan 4. Keuangan Faktor lingkungan: 1. Kebijakan pemerintah terhadap perusahaan pembiayaan 2. Persaingan dalam industri pembiayaan dan mobil 3. Kondisi ekonomi, politik, dan keamanan Negara. Permasalahan Perusahaan: 1. Persaingan usaha 2. Bertambahnya cabang dan nasabah. 3. Risiko kredit bermasalah meningkat. Input: 1. Laporan posisi kredit Tahun 2008-2011. 2. Laporan outstanding atau baki debet kredit Tahun 2008-2011. 3. Prosedur penanganan kredit bermasalah. Proses: 1. Analisis tren dan peramalan jumlah kredit dan NPL tahun 2008-2011. 2. Analisis faktor-faktor risiko kredit. 3. Pengukuran risiko kredit dengan Value at Risk. 4. Analisis deskriptif penanganan kredit bermasalah. Output: 1. Nilai risiko kredit pada tingkat keyakinan tertentu. 2. Model pengelolaan risiko kredit. Outcome: Jumlah kredit bermasalah menurun. Faktor Berpengaruh Yang Tidak Dapat Dikendalikan: 1. Kondisi ekonomi nasabah. 2. Kemanan 3. Kondisi perekonomian Negara. Pengumpulan data: 1. Wawancara 2. Studi keputakaan Parameter kontrol: 1. NPL 5 2. Tingkat keyakinan 95% dan 99% 3. SOP perusahaan Feedback: 1. Penentuan target perusahaan 2. Perbaikan prosedur kredit Impact: Laba perusahaan meningkat 48

49 Lampiran 3. Matriks transisi tiap bulan tahun 2010 Matriks Transisi Januari-Februari 2011 L 0,1310 0,0952 0 0 0 DPK 0,0595 0,7024 0 0 0 M 0 0 0 0 0,0119 Matriks Transisi Februari-Maret 2011 L 0,0714 0,1190 0 0 0 DPK 0,0595 0,7381 0 0 0 M 0 0 0 0 0,0119 Matriks Transisi Maret-April 2011 L 0,0787 0,0787 0 0 0 DPK 0,0562 0,7753 0 0 0 M 0 0 0 0 0,0112 Matriks Transisi April-Mei 2011 L 0,0761 0,0870 0 0 0 DPK 0,0978 0,7283 0 0,0109 0 M 0 0 0 0 0 Matriks Transisi Mei-Juni 2011 L 0,0737 0,1158 0 0 0 DPK 0,0526 0,7368 0 0 0,0105 D 0 0 0,0105 0 0 M 0 0 0 0 0

50 Lanjutan Lampiran 6 Matriks Transisi Juni-Juli 2011 L 0,0632 0,0632 0 0 0 DPK 0,0947 0,7579 0 0 0 KL 0 0,0105 0 0 0 M 0 0 0 0 0,0105 Matriks Transisi Juli-Agustus 2011 L 0,0316 0,1263 0 0 0 DPK 0,0421 0,7789 0 0 0,0105 M 0 0 0 0 0,0105 Matriks Transisi Agustus-September 2011 L 0,0105 0,0526 0 0 0,0105 DPK 0,0737 0,8105 0,0105 0 0,0105 M 0 0 0 0 0,0211 Matriks Transisi September-Oktober 2011 L 0,0316 0,0526 0 0 0 DPK 0,0526 0,8105 0 0 0 KL 0 0 0 0,0105 0 M 0 0 0 0 0,0421 Matriks Transisi Oktober-November 2011 L 0,0319 0,0532 0 0 0 DPK 0,0638 0,7660 0,0213 0 0,0106 D 0 0 0,0106 0 0 M 0 0 0 0 0,0426

51 Lanjutan Lampiran 6 Matriks Transisi November-Desember 2011 L 0,0753 0,0430 0 0 0 DPK 0,0323 0,7527 0,0108 0 0,0215 KL 0 0,0215 0 0 0,0108 M 0 0 0 0 0,0323

Lampiran 4. Nilai baki debet dengan bunga (Loan value plus interest) Forward zero atau forward rate untuk 1 tahun ke depan 13,80% Annual interest 13,80% KOLEKTIBILITAS TAHUN 1 BAKI DEBET NILAI SEKARANG FORWARD VALUE TOTAL VALUE (Rp) (Rp) (Rp) (BAKI DEBET) (Rp) L 0,138 1.803.721.926.526,00 248.913.625.860,59 218.729.020.967,13 467.642.646.827,71 DPK 0,138 629.569.134.245,00 86.880.540.525,81 76.344.938.950,62 163.225.479.476,43 KL 0,138 8.333.541.146,00 1.150.028.678,15 1.010.570.015,95 2.160.598.694,10 D 0,138 1.663.365.358,00 229.544.419,40 201.708.628,65 431.253.048,05 M 0,138 152.714.648,00 21.074.621,42 18.518.999,49 39.593.620,92 Perhitungan manual: Nilai sekarang = Annual Interest x Baki Debet Nilai sekarang kolektibilitas L = 0,138 x Rp 1.803.721.926.526,00 = Rp 248.913.625.860,59 Nilai sekarang kolektibilitas DPK = 0,138 x Rp 629.569.134.245,00 = Rp 86.880.540.525,81 Total Value = Nilai sekarang + Forward value Total Value kolektibilitas L = Rp 248.913.625.860,59 + Rp 218.729.020.967,13 = Rp 467.642.646.827,71 Total Value kolektibilitas DPK = Rp 86.880.540.525,81 + Rp 76.344.938.950,62 = Rp 163.225.479.476,43 52

Lampiran 5. Perhitungan VaR untuk tiap kolektibilitas Kolektibilitas Lancar (Dalam Rupiah) RATING PELUANG TOTAL VALUE BOBOT NILAI SELISIH NILAI OUTSTANDING PER RATING BAKI DEBET RAGAM VAR 5% (1.65) VAR 1% (2.33) L 0,06135 467.642.646.827,71 28.689.010.007,14 459.273.575.806,90 2.053.685.580.165.450.000.000,00 DPK 0,08060 163.225.479.476,43 13.156.307.208,31 154.856.408.455,62 216.752.929.583.204.000.000,00 KL 0 2.160.598.694,10 0,00 (6.208.472.326,72) 2.146.512.828.781.270.000,00 D 0 431.253.048,05 0,00 (7.937.817.972,76) 2.686.006.349.988.930.000,00 M 0,00096 39.593.620,92 37.888,63 (8.329.477.399,90) 2.816.581.003.626.000.000,00 RATA-RATA BAKI DEBET 8.369.071.020,82 2.278.087.609.931.050.000.000,00 VOLATILITAS 47.729.316.042,98 78.753.371.470,92 111.209.306.380,15 Perhitungan manual: Bobot nilai per rating = Peluang x Total Value Outstanding Bobot nilai rating L = 0,06135 x Rp 467.642.646.827,71 = Rp 28.689.010.007,14 Bobot nilai rating DPK = 0,08060 x Rp 163.225.479.476,43 = Rp 13.156.307.208,31 Rata-rata baki debet: = Rp 8.369.071.020,82 Selisih nilai baki debet = Total Value Outstanding μ Selisih nilai baki debet Rating L = Rp 467.642.646.827,71 Rp 8.369.071.020,82 = Rp 459.273.575.806,90 Selisih nilai baki debet rating DPK = Rp 163.225.479.476,43 Rp 8.369.071.020,82 = Rp 154.856.408.455,62 53

Lanjutan Lampiran 8 Ragam: Volatilitas = s VaR α=5% (Z a = 1,65) VaR = Z a x s VaR = 1,65 x Rp 47.729.316.042,98 = Rp 78.753.371.470,92 VaR α=10% (Z a = 2,33) VaR = Z a x s VaR = 2,33 x Rp 47.729.316.042,98 = Rp 111.209.306.380,15 54

Lanjutan Lampiran 8 Kolektibilitas Dalam Perhatian Khusus (Dalam Rupiah) RATING PELUANG TOTAL VALUE BOBOT NILAI SELISIH NILAI OUTSTANDING PER RATING BAKI DEBET RAGAM VAR 5% (1.65) VAR 1% (2.33) L 0,06227 467.642.646.827,71 29.118.441.395,28 437.014.597.697,27 1.668.182.089.455.150.000.000,00 DPK 0,75976 163.225.479.476,43 124.012.790.064,60 132.597.430.345,99 105.027.825.307.901.000.000,00 KL 0,00387 2.160.598.694,10 8.358.688,47 (28.467.450.436,35) 35.275.536.050.992.700.000,00 D 0,00099 431.253.048,05 426.139,38 (30.196.796.082,39) 37.370.321.163.279.200.000,00 M 0,00579 39.593.620,92 229.364,48 (30.588.455.509,52) 37.853.135.760.959.000.000,00 RATA-RATA BAKI DEBET 30.628.049.130,44 1.883.708.907.738.280.000.000,00 VOLATILITAS 43.401.715.493,03 71.612.830.563,51 101.125.997.098,77 Kolektibilitas Kurang Lancar (Dalam Rupiah) RATING PELUANG TOTAL VALUE BOBOT NILAI SELISIH NILAI OUTSTANDING PER RATING BAKI DEBET RAGAM VAR 5% (1.65) VAR 1% (2.33) L 0 467.642.646.827,71 0,00 467.547.494.944,98 2.207.188.818.529.050.000.000,00 DPK 0,00291 163.225.479.476,43 475.308.027,90 163.130.327.593,70 268.489.581.001.042.000.000,00 KL 0 2.160.598.694,10 0,00 2.065.446.811,36 39.212.748.542.885.700,00 D 0,00096 431.253.048,05 412.682,34 336,101.165,32 586.429.866.417.457,00 M 0,00098 39.593.620,92 38.703,44 (55.558.261,82) 229.429.774.469.909,00 RATA-RATA BAKI DEBET 95.151.882,74 2.475.718.428.138.280.000.000,00 VOLATILITAS 49.756.591.805,89 82.098.376.479,72 115.932.858.907,73 Kolektibilitas Diragukan (Dalam Rupiah) RATING PELUANG TOTAL VALUE BOBOT NILAI SELISIH NILAI OUTSTANDING PER RATING BAKI DEBET RAGAM VAR 5% (1.65) VAR 1% (2.33) L 0 467.642.646.827,71 0,00 467.641.815.405,23 2.208.970.605.054.030.000.000,00 DPK 0 163.225.479.476,43 0,00 163.224.648.053,95 269.111.255.714.568.000.000,00 KL 0,00192 2.160.598.694,10 4.157.112,42 2.159.767.271,61 47.080.848.491.353.200,00 D 0 431.253.048,05 0,00 430.421.625,57 1.864.118.611.991.030,00 M 0 39.593.620,92 0,00 38.762.198,43 14.532.765.293.999,20 RATA-RATA BAKI DEBET 831.422,48 2.478.130.820.268.470.000.000,00 VOLATILITAS 49.780.827.838,32 82.138.365.933,23 115.989.328.863,29 55

Lanjutan Lampiran 8 Kolektibilitas Macet (Dalam Rupiah) RATING PELUANG TOTAL VALUE OUTSTANDING BOBOT NILAI PER RATING SELISIH NILAI BAKI DEBET RAGAM VAR 5% (1.65) VAR 1% (2.33) L 0 467.642.646.827,71 0,00 467.642.507.121,79 2.208.983.674.770.940.000.000,00 DPK 0 163.225.479.476,43 0,00 163.225.339.770,51 269.116.278.214.140.000.000,00 KL 0 2.160.598.694,10 0,00 2.160.458.988,18 47.147.303.430.197.300,00 D 0 431.253.048,05 0,00 431.113.342,13 1.877.360.745.117.310,00 M 0,01764 39.593.620,92 698.529,60 39.453.915,00 15.723.347.562.602,50 RATA-RATA BAKI DEBET 139.705,92 2.478.148.993.372.600.000.000,00 VOLATILITAS 49.781.010.369,14 82.138.667.109,08 115.989.754.160,10 56