KAJIAN KEIKUTSERTAAN INDONESIA DALAM TRANS-PACIFIC PARTNERSHIP (TPP) PADA SEKTOR KESEHATAN KHUSUSNYA PRODUKSI TEMBAKAU/ROKOK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. penyediaan lapangan usaha dan penyerapan tenaga kerja. Di samping itu, dalam. terhadap penerimaan negara. (Bapeda Bandung, 2011)

Deni Wahyudi Kurniawan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses pembangunan di bidang perekonomian memiliki tujuan mencapai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KEBIJAKAN CUKAI HASIL TEMBAKAU

BAB I. PENDAHULUAN. morbiditas dan mortalitas di negara berkembang. WHO memperkirakan tiap

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA KUNJUNGAN KERJA DI PT. GUDANG GARAM TBK Kediri, 27 Maret 2015

KEBIJAKAN TARIF CUKAI HASIL TEMBAKAU 2013 : SINERGI DALAM ROADMAP INDUSTRI HASIL TEMBAKAU

INDIKATOR KESEHATAN SDGs DI INDONESIA Dra. Hj. Ermalena MHS Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Disampaikan dalam Diskusi Panel Pengendalian Tembakau dan

KEBIJAKAN CUKAI HASIL TEMBAKAU SEBAGAI INSTRUMEN PENGENDALIAN KONSUMSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan politik (Depkes, 2006). Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila

BAB 1 : PENDAHULUAN. tahun itu terus meningkat, baik itu pada laki-laki maupun perempuan. Menurut The

BAB 1 PENDAHULUAN. Begitu besarnya dampak krisis ekonomi global yang terjadi di Amerika Serikat secara

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun (Lembaran Negara Republik Indon

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG PETA JALAN PENGENDALIAN DAMPAK KONSUMSI ROKOK BAGI KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN

Paparan Publik. Ruang Seminar 1 & 2 Bursa Efek Indonesia, Jakarta 27 April 2018

-1- PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG PETA JALAN PENGENDALIAN DAMPAK KONSUMSI ROKOK BAGI KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KONSUMSI ROKOK RUMAH TANGGA MISKIN DI INDONESIA DAN PENYUSUNAN AGENDA KEBIJAKANNYA

BAB I PENDAHULUAN. corporate governance ini diharapkan ada regulasi serta aturan mengenai

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 449 /KMK.04/2002 TENTANG PENETAPAN TARIF CUKAI DAN HARGA DASAR HASIL TEMBAKAU

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN RI NOMOR 597/KMK.04/2001 TANGGAL 23 NOVEMBER 2001 TENTANG PENETAPAN TARIF CUKAI DAN HARGA DASAR HASIL TEMBAKAU

Kebijakan Kementerian Keuangan dalam Cukai dan Pajak Rokok

I. PENDAHULUAN. Industri rokok merupakan industri yang sangat besar di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rokok sudah menjadi suatu barang konsumsi yang sudah familiar kita

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Asap rokok mengandung 4000 bahan kimia dan berhubungan dengan

I. PENDAHULUAN. Sehubungan dengan cita-cita bangsa Indonesia seperti yang tercantum dalam

BAB 1 : PENDAHULUAN. Perilaku merokok merupakan suatu hal yang fenomenal. Hal ini ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan salah satu pelaku ekonomi yang kegiatannya adalah

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

dalam terbitan Kementerian Kesehatan RI 2010).

Pabrikan Rokok "A" dalam Masan Pajak November 2000 melakukan kegiatan sebagai berikut :

Judul :Analisis Daya Saing Eksport Tembakau Indonesia ke Pasar Jepang Periode Nama : Ida Bagus Mulya Iswara NIM : ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan sangat berarti dalam upaya pemeliharaan dan kestabilan harga bahan pokok,

2017, No c. bahwa pada tanggal 4 Oktober 2017, Pemerintah bersama-sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia telah menyepakati tar

BAB I PENDAHULUAN. dan himbauan-himbauan untuk menghentikan kebiasaan merokok dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah PT. Gudang Garam, Tbk

Upaya Pengendalian Tembakau di Indonesia. Oleh Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc, Ph.D Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SURVEI PROMOSI HARGA ROKOK DI 10 KOTA

KEBIJAKAN SUBSIDI KESEHATAN BAGI RUMAH TANGGA MISKIN, KONSUMSI ROKOK DAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI INDONESIA TAHUN 2001 Dan 2004

BAB I PENDAHULUAN. terwujudnya masyarakat yang sehat maka akan terwujud pula kecamatan, menjangkau dan dimanfaatkan oleh setiap warga negara.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.65, 2008 DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. MESIN. Pelinting. Sigaret. Pengawasan. Penggunaan.

PAYUNG HUKUM PENGUSAHAAN TEMBAKAU DI INDONESIA Disampaikan Pada Musyawarah Nasional Asosiasi Tembakau di Indonesia Di Temanggung, 19 Desember 2009

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENELITIAN

Beban Konsumsi Rokok, Kebijakan Cukai dan Pengentasan Kemiskinan

BAB I PENDAHULUAN. kecenderungan yang semakin meningkat dari waktu ke waktu (Kemenkes RI,

A. Latar Belakang Epidemik tembakau secara luas telah menjadi salah satu ancaman kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat dunia yang mengakibatkan

HASIL SURVEI PAPARAN ASAP ROKOK KEPADA PEROKOK PASIF

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Objek Studi PT. Gudang Garam Tbk PT. Handjaya Mandala Sampoerna Tbk.

ROADMAP INDUSTRI PENGOLAHAN TEMBAKAU

PAPARAN PUBLIK TAHUNAN KINERJA KUARTAL PERTAMA April 2015

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif yang digunakan oleh. perusahaan untuk mempeoleh dana. Kehadiran pasar modal banyak

1 of 5 21/12/ :02

Kebijakan Peringatan Kesehatan Bergambar Pada Bungkus Rokok

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD)

TUGAS LAPORAN. Analisis Proses Bisnis Perusahaan Manufaktur. PT. HM SAMPOERNA Tbk. Laporan ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.437, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. Cukai. Hasil Tembakau.

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penggunaan tembakau bertanggungjawab terhadap sebagian besar kematian di seluruh dunia.

PERAN DPR DALAM INOVASI PROGRAM DAN ANGGARAN UNTUK UPAYA PROMOTIF DAN PREVENTIF

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 146/PMK.010/2017 TENTANG TARIF CUKAI HASIL TEMBAKAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Analisis Pengaruh Tarif Cukai Terhadap Pendapatan Negara Dan Keberlangsungan Usaha Industri Rokok (Sebuah Pendekatan Sistem Dinamik)

ROKOK : KEMUBAZIRAN DAN UPAYA PENGENDALIANNYA DI KALANGAN SANTRI. Salahuddin Wahid Pengasuh Pesantren Tebuireng

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 179/PMK.011/2012 TENTANG TARIF CUKAI HASIL TEMBAKAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. sampai saat ini telah dikenal lebih dari 25 penyakit berbahaya disebabkan oleh rokok.

BAB I PENDAHULUAN. dalam perekonomian Indonesia. Perusahaan rokok mempunyai multiplier effect

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambaran pengetahuan..., Rowella Octaviani, FKM UI, 2009

Kebijakan Pengendalian Tembakau

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ekonomi di Indonesia, Indonesia telah memasuki

1. PENDAHULUAN. Pemerintah melalui Kementerian Keuangan kembali menaikkan harga cukai untuk

NASKAH AKADEMIK RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PENGENDALIAN DAMPAK PRODUK TEMBAKAU TERHADAP KESEHATAN

Makroekonomi 2017 APBN T.A & 2017 : Medium Term Budget Framework (MTBF): Pendapatan (% of GDP) 13,4-14,8 12,8-14,2 12,6-13,3. Belanja (% of GDP)

An affiliate of Philip Morris International. Paparan Publik. Glass House, The Ritz-Carlton - Pacific Place, Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. Rokok merupakan benda kecil yang paling banyak digemari dan tingkat

Prospek Ekonomi Global dan Domestik 2017: Peluang dan Tantangan

Kebijakan Fiskal untuk Mendukung Akselerasi Sektor Industri yang Berdaya Saing

BAB I PENDAHULUAN. faktor, di Indonesia sendiri banyak yang mengemukakan bahwa faktor-faktor

Paparan Publik. Mindaugas Trumpaitis. Bursa Efek Jakarta April 27, 2018

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 89/KMK.05/2000 TENTANG PENETAPAN TARIF CUKAI DAN HARGA DASAR HASIL TEMBAKAU

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang yang sedang membangun, membutuhkan dana yang cukup besar untuk membiayai pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia pemasaran global saat ini, apabila kita mengunjungi

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA KATA SAMBUTAN

BAB I PENDAHULUAN. sedang terjadi, tetapi tidak dapat dipungkiri indonesia menjadi salah satu dari

BAB I PENDAHULUAN. tembakau dan rokok. Tembakau dan rokok merupakan produk bernilai tinggi,

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Setianyar (2016) mengungkapkan bahwa merokok akan menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

CIVIL SOCIETY ORGANIZATION WORKSHOP:

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan-perusahaan di Indonesia terus diwarnai

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : KEP- 16 / BC / 1998 TENTANG PENETAPAN HARGA JUAL ECERAN HASIL TEMBAKAU

Kementerian Perindustrian Jakarta, 31 Juli 2015

DUKUNGAN PEROKOK DAN BUKAN PEROKOK TERHADAP KEBIJAKAN PENGENDALIAN TEMBAKAU DI KOTA DENPASAR DAN YOGYAKARTA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 230/PMK.011/2008 TENTANG

Transkripsi:

KAJIAN KEIKUTSERTAAN INDONESIA DALAM TRANS-PACIFIC PARTNERSHIP (TPP) PADA SEKTOR KESEHATAN KHUSUSNYA PRODUKSI TEMBAKAU/ROKOK Indonesian Conference on Tobacco or Health 2017 Balai Kartini, Jakarta 15-16 Mei 2017

PEMAKALAH Ernawati Roeslie Mahasiswa Magister Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia Email ernawr@gmail.com Mukti Eka Rahadian Pusat Analisis Determinan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI Dwi Diyanti Pusat Analisis Determinan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI

PENDAHULUAN TPP (Trans Pacific Partnership) Indonesia adalah captive market terbesar yang sangat menarik bagi para investor di bidang industri dan jasa kesehatan Total ekspor Indonesia sebesar USD 2,9 Miliar apabila mengaksesi TPP atau akan terjadi potensi kehilangan USD 306 juta akibat pengalihan perdagangan jika memutuskan tidak bekerjasama dalam TPP Tembakau komoditas ekonomi Indonesia dengan nilai ekspor yang akan meningkat ketika bergabung dengan TPP. Namun di samping keuntungan ekonomi yang didapat, juga terdapat dampak negatif terhadap produk hasil tembakau terlebih belum masuknya Indonesia dalam FCTC Dampak kesehatan khususnya dari industri tembakau/rokok

METODE PENELITIAN Narrative review mengenai dampak negative, kajian komoditas tembakau terkait kesehatan diambil dari berbagai sumber basis data: Peraturan Menteri Perindustrian; Bunga Rampai Fakta Tembakau dan Permasalahannya di Indonesia; Atlas Tembakau Indonesia 2013; Atlas Tembakau Asean 2014; Riskesdas 2013, Kemenkes RI; Global Adult Tobacco Survey 2012; Jaminan Kesehatan Nasional; Kajian Makro Ekonomi, 2016; WHO Report on the Global Tobacco Epidemic, 2008; Tobacco Facts, Tobacco APHN, 2016 Penelusuran dari online data base (Digital Object Identifier, BioMed Central, Science Direct, hyper.ahajournals.org). Strategi penelusuran data dilakukan dengan: Mencari artikel terkait penyakit penyakit yang ditimbulkan akibat rokok/produk tembakau. Kriteria inklusi Pengecekan relevansi isi terhadap tujuan penelitian dan didapatkan 9 artikel

ROADMAP PRODUKSI INDUSTRI HASIL TEMBAKAU 2015 2020 Proyeksi (milyar batang) Tahun 2015 2016 2017 2018 2019 2020 Rokok Total 398,6 421, 1 444,7 469,8 496,2 524,2 SKT (Sigaret Kretek Tangan) 77,0 77,1 77,2 77,3 77,4 77,5 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Mild 161,8 183,8 208,8 237,2 269,5 306,2 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Reguler 117,2 122,6 128,4 134,4 140,7 147,3 SPM (Sigaret Putih Mesin) 22,2 23,2 24,2 25,3 26,5 27,7 Peraturan Menteri Perindustrian Nomor: 63/M-IND/PER/8/2015 Pertumbuhan produksi rokok sebesar 5% - 7,4% per tahun Jumlah tersebut diperkirakan meningkat lagi sebesar 30% untuk tujuan ekspor (Kemenperin RI, 2015)

KOMODITAS TEMBAKAU DAN PENGARUH KESEHATAN Tingginya keunggulan komparatif industri rokok, mendorong negara TPP menanamkan investasinya ke Indonesia Indonesia belum meratifikasi FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) Negara yang telah memiliki komitmen terhadap FCTC tidak dapat menjadi tujuan ekspor rokok termasuk negara-negara anggota TPP lainnya Harga rokok di Indonesia termasuk yang paling rendah di ASEAN sebesar USD 1,24 per bungkus Tahun 2013 hampir 80% produksi rokok dijual untuk konsumsi domestik (Kemenkeu RI, 2013) Supply tinggi akan menyebabkan harga rokok menjadi murah dan meningkatkan konsumsi rokok Peningkatan konsumsi rokok akan meningkatkan angka resiko kesakitan dan resiko kematian Perkiraan total kerugian ekonomi tahun 2013 akibat konsumsi rokok 378,75 triliun rupiah Nilai cukai rokok tahun 2013 sebesar 103,02 triliun rupiah, jauh lebih kecil dari total kerugian ekonomi

KEBIJAKAN PERJANJIAN TPP DALAM KERANGKA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL Tantangan utama dalam lima tahun ke depan adalah peningkatan kepersertaan Jaminan Kesehatan Nasional, penyiapan provider dan pengelolaan jaminaan kesehatan Potensi konflik kepentingan dalam pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional akibat perbedaan ideologi ekonomi liberal antara negara negara yang tergabung dalam TPP dengan Indonesia Asuransi kesehatan standar TPP tidak dapat menyediakan paket manfaat yang telah diberikan oleh program JKN Masuknya investasi asing juga berpotensi meningkatkan kesenjangan standar pelayanan kesehatan karena penggunaan peralatan-peralatan canggih dan meningkatnya tarif pelayanan Secara umum Kebijakan Perjanjian TPP berpotensi tidak mendukung pencapaian sasaran Jaminan Kesehatan Nasional

KESIMPULAN Konsumsi rokok mengakibatkan tingginya prevalensi angka kesakitan seperti penyakit kanker, hipertensi, jantung dan stroke. Angka kematian disebabkan oleh rokok juga meningkat. Potensi dampak kesehatan dan ekonomi akibat produk hasil olahan tembakau (rokok) yang ikut meningkat dikarenakan Indonesia akan menjadi pasar komoditas rokok di antara negara TPP dikarenakan Indonesia belum masuk dalam FCTC, tidak sebagaimana ke 12 negara anggota TPP. Jika Indonesia bergabung dengan TPP dan tidak melakukan langkah-langkah mitigasi yang tepat, kerugian ekonomi akibat penyakit yang disebabkan oleh rokok akan lebih tinggi dibandingkan dari sebelum bergabung dengan TPP (lebih dari 200 triliun).

REKOMENDASI Penyesuaian kebijakan/peraturan yang tidak memberikan restriksi tapi menangkis agar dampak-dampak di atas dapat dicegah, misalnya penyamaan/penyesuaian cukai rokok sebagaimana di negara lain antar anggota TPP. Aksesi dalam FCTC merupakan langkah terbaik pemerintah dalam mencegah Indonesia sebagai pasar komoditas rokok dalam perdagangan antar negara TPP Kompensasi peningkatan anggaran kesehatan negara baik dari cukai tembakau dan pajak rokok seluruhnya, serta dari keuntungan pendapatan sektor selain kesehatan.

SARAN TPP harus dapat memberi ruang kepada pemerintah untuk mengatur kesehatan yang menjadi hak rakyat. Advokasi yang dilakukan oleh organisasi profesi kesehatan dan para aktivis pengendalian tembakau. TPP harus dapat memberi ruang kepada pemerintah untuk mengatur kesehatan yang menjadi hak rakyat. Negara harus mampu menjamin pelayanan kesehatan yang terjangkau bagi seluruh rakyatnya. Regulasi domestik harus dijaga dalam kerangka stabilitas politik, sosial, dan ekonomi kesehatan serta kedaulatan NKRI. Perbedaan prinsip dan idiologi ekonomi kesehatan di Indonesia dengan prinsip ekonomi liberal, harus mengundang public health awareness terhadap ketidakterbukaan negosiasi antar negara TPP.