BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berbentuk CV Hasjrat Abadi, berdiri pada tanggal 31 Juli 1952 bertempat di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi. usaha harmonisasi) standar akuntansi dan pilihan metode, teknik

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Akuntansi yang mengatur tentang aset tetap. Aset tetap adalah aset berwujud yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Implementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP

BAGIAN X ASET TETAP, ASET TIDAK BERWUJUD, DAN ASET YANG DIAMBIL-ALIH

BAGIAN IX ASET

a. dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif; dan b. diharapkan akan digunakan lebih dari satu periode.

BAB 2 LANDASAN TEORITIS. Aset tetap termasuk bagian yang sangat signifikan dalam perusahaan. Jika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Carl (2015:3), Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. entitas pada tanggal tertentu. Halim (2010:3) memberikan pengertian bahwa

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LEBIH JAUH MENGENAI PSAK No. 16 (REVISI 2007) TENTANG ASET TETAP

BAB II LANDASAN TEORITIS. atau mempertanggungjawabkan. bersangkutan dengan hal-hal yang dikerjakan oleh akuntan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan. menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli.

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN.

jumlah yang sangat besar. Hal ini dikarenakan peranannya yang sangat penting

ASET TETAP, PSAK 16 (REVISI 2011) ANALISIS PADA PT. BUMI SERPONG DAMAI TBK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN 2013

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. skripsi ini, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian aset tetap (fixed asset) menurut Reeve (2012:2) adalah :

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB III LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS AKTIVA TETAP BERWUJUD PT. GEMA KARYA ABADI

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

PENERAPAN PSAK 16 (REVISI 2007) TENTANG ASET TETAP DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERPAJAKAN

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

tedi last 04/17 Kebijakan Akuntansi Jurnal Standar Ilustrasi

BAB II LANDASAN TEORI. adalah bahasa bisnis(business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Bab ini akan menguraikan tentang pengakuan, pengukuran dan penyajian

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN JASA

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan. Melalui proses

BAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya, akuntansi didenifisikan sebagai sistem informasi yang

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Aktiva Tetap

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PEMBAHASAN. Aktiva tetap memiliki pengertian yang berbeda-beda tapi pada prinsipnya

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan

tedi last 11/16 Definisi Pengakuan Pengukuran Pengungkapan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas penerapan perencanaan pajak terhadap

Fitrah Mustamin, Analisis Pengakuan, Pengukuran.. ANALISIS PENGAKUAN, PENGUKURAN DAN PELAPORAN AKTIVA TETAP BERDASARKAN PSAK No.16

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan Penyajian Pajak Tangguhan. beserta Akun-akun Lainnya pada Laporan Keuangan PT UG

BAB 5 Aktiva Tetap Berwujud (Tangible - Assets)

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA CV. KRUWING INDAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

AKTIVA TETAP (FIXED ASSET)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tabel 5.1. Daftar Jenis Kendaraan CV. METROPOLITAN HOME. Umur Manfaat. B. Perbandingan Perolehan Kendaraan melalui Pembelian Tunai, Kredit

Bab IV PEMBAHASAN. Sistematika pembahasan yang akan dilakukan terhadap objek penelitian adalah berdasarkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk dijual kembali agar diperoleh laba atas penjualan tesebut. Dengan demikian

BAB I PENDAHULUAN. unsur keuangan negara antara lain kekayaan negara/kekayaan daerah berupa uang, surat

BAB 1 PENDAHULUAN. dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS ASET TETAP BERWUJUD SERTA PENGARUHNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PADA PT. PAKU ALAM MUARA BELITI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Akuntansi dan Perlakuan Akuntansi. Pengertian akuntansi memiliki definisi yang berbeda-beda, tergantung dari

: Aset tetap disajikan berdasarkan biaya perolehan aset tetap tersebut dikurangi akumulasi penyusutan.

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. administratif dan diharapkan akan digunakan lebih dari satu

JURNAL PENYESUAIAN. Armini Ningsih Politeknik Negeri Samarinda

pengklasifikasian dan menetapkan aktiva tetap PT. Gratia Jaya sesuai dengan PSAK No.16. keuangan yang berlaku umum (PSAK No. 16).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghasilkan output yang baik berupa barang maupun jasa. Salah satu. faktor-faktor produksi tersebut adalah aktiva tetap.

Materi: 12 ASET: PENGHENTIAN. (Dihapus, Dijual, Ditukar)

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. perusahaan perlu mendapat perhatian khusus dalam penetapan kebijakan baik

BAGIAN X EKUITAS X.1. PENDAHULUAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I

BAB II LANDASAN TEORITIS. informasi tersebut kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam

PENERAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI ASET TETAP BERDASARKAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.16 PADA PT.WAHANA WIRAWAN MANADO

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA PT. HASJRAT MULTIFINANCE MANADO 2012

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas

BAB II LANDASAN TEORI. equipment, machinery, building, and land.

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP DAN PENYAJIANNYA PADA LAPORAN KEUANGAN PT HAKA UTAMA SEJAHTERA SAMPANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk

BAB ASET TETAP. relatif memiliki sifat permanen seperti peralatan, mesin, gedung, dan tanah. Nama lain

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN

KUIESIONER / DAFTAR PERTANYAAN PENERAPAN PSAK NO. 16 TERHADAP AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA PTPN II (PERSERO) TANJUNG MORAWA. Tidak.

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT Hasjrat Abadi merupakan salah satu perusahaan swasta di Jakarta yang bergerak dalam bidang perdagangan umum. PT Hasjrat Abadi dahulunya berbentuk CV Hasjrat Abadi, berdiri pada tanggal 31 Juli 1952 bertempat di Jakarta dengan notaris Sie Kwan Djien No. 12 tahun 1952. PT. Hasjrat Abadi merupakan perusahaan yang masih bersifat tertutup dari pabrik dan masih tergolong perusahaan yang sedang berkembang.. PT Hasjrat Abadi di Jakarta berhasil mengelola hasil dagangannya, sehingga memberikan hasil yang baik bagi kelangsungan hidup perusahaan. Dilihat dari segi kegiatannya, PT Hasjrat Abadi di Jakarta merupakan pusatnya. 4.2 Hasil Penelitian dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan penulis sebelumnya, bahwa dalam penelitian yang dilakukan di PT. Hasjrat Abadi sehubungan dengan perlakuan akuntansi terhadap aset tetap yang dimiliki perusahaan yang meliputi pengakuan aset tetap, menentukan harga perolehan, penyusutan aset tetap, pelepasan aset tetap, sampai dengan pelaporan aset tetap sesuai dengan standar akuntansi keuangan. 42

43 Berikut ini adalah table daftar aset tetap pada PT Hasjrat Abadi yang diambil dari 7 (tujuh) transaksi yang terdiri dari kendaraan roda 4 (empat) dan inventaris kantor. Tabel 4.1. Daftar Aset Tetap PT Hasjrat Abadi 2014-2015 Sumber: PT. Hasjrat Abadi 4.2.1 Analisis Pengakuan Harga Perolehan Aset Tetap PT Hasjrat Abadi merupakan perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang perdagangan umum, untuk mempermudah proses pencatatan aset tetap, PT Hasjrat Abadi mengklasifikasikan aset tetap berdasarkan umur ekonomis dari masing-masing aset. Pengertian Aset tetap menurut PT. Hasjrat Abadi sama dengan pengertianpengertian aset tetap pada umumnya, yaitu aset berwujud yang diperoleh perusahaan untuk menunjang kegiatan operasional perusahaan, yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun, dan tidak dimaksudkan untuk dijual.

44 Suatu pos akan diakui sebagai aset tetap oleh PT Hasjrat Abadi apabila: 1. Aset tetap yang dimiliki oleh PT Hasjrat Abadi pada masa depan akan mengalir ke perusahaan. Manfaat ekonomi masa depan terwujud dari potensi yang dimiliki aset tetap memberikan sesuatu yang produktif untuk kegiatan operasional perusahaan. 2. Biaya perolehan aset tetap PT Hasjrat Abadi dapat diukur secara andal. Hal ini dapat ditunjang dengan melihat dokumen yang ada serta catatan pendukung transaksi perolehan aset tetap. Tujuan dari pengklasifikasian aset tetap tersebut adalah untuk mempermudah pencatatan, perhitungan biaya penyusutan, dan pemahaman dalam membaca laporan keuangan, terutama bagi pihak manajemen yang berkepentingan dalam melakukan aktivitas pengendalian terhadap kegiatan operasi perusahaan. Untuk lebih memperjelas analisis mengenai perbandingan pengakuan aset tetap PT. Hasjrat Abadi dengan PSAK No.16 bisa kita lihat melalui tabel dibawah ini:

45 Tabel 4.2. Perbandingan Pengakuan Aset Tetap Pt. Hasjrat Abadi dengan PSAK 16 PSAK 16 TAHUN 2015 PT. HASJRAT ABADI KETERANGAN a. Kemungkinan besar entitas akan memperoleh manfaat ekonomik masa depan dari aset tersebut b. Biaya perolehannya dapat diukur secara andal Sumber: Data Olahan Aset tetap yang dimiliki oleh PT. Hasjrat Abadi pada masa depan akan mengalir ke Perusahaan. Manfaat ekonomi masa depan terwujud dari potensi yang dimiliki aset tetap memberikan sesuatu yang produktif untuk kegiatan operasional Perusahaan. Biaya perolehan aset tetap PT. Hasjrat Abadi dapat diukur secara andal. Hal ini dapat ditunjang dengan melihat dokumen yang ada serta catatan pendukung transaksi perolehan aset tetap. Berdasarkan perbandingan diatas berarti PT. Hasjrat Abadi dalam mencatat pengakuan aset tetap yang dimilikinya telah sesuai dengan PSAK No.16. 4.2.2 Analisis Pengukuran Jumlah yang Harus Dicatat atas Aset Tetap Aset tetap awalnya dicatat sebesar harga perolehannya. Harga perolehan aset tetap meliputi harga beli ditambah dengan seluruh pengeluaran yang diperlukan untuk mendapatkan aset tersebut. Harga perolehan aset tetap pada PT Hasjrat Abadi meliputi harga beli, pajak, biaya angkut, dan biaya-biaya sampai aktiva tetap siap digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan. Dalam hal perolehan aset tetap PT Hasjrat Abadi, pada umumnya diperoleh secara tunai. PT. Hasjrat abadi tidak mempunyai aset yang diperoleh dengan cara sewa guna usaha (leasing). Perhitungan penentuan besarnya harga perolehan aset tetap, terutama yang diambil 6 (enam) contoh transaksi yang terjadi pada periode

46 bulan Juni 2004 sampai bulan Mei 2015 terdapat ketidaktepatan dalam menentukan besarnya harga perolehan aset tetap. Hal ini jelas terlihat dalam mengkapitalisasi biaya-biaya untuk menentukan besarnya harga perolehan aset tetap dimana harga perolehannya tidak hanya berasal dari harga beli saja, tetapi ditambah biaya yang terjadi dalam rangka menempatkan aset tetap tersebut pada kondisi dan tempat, sehingga siap untuk digunakan. Sebagai Contoh pembelian Aset tetap secara tunai yang dilakukan PT. Hasjrat Abadi adalah, Tanggal 30 November 2014 PT Hasjrat Abadi membeli mesin fotocopy fs1 13mfp seharga Rp. 9.800.000, pembayaran dilakukan via bank, ditambah dengan biaya pengiriman Rp. 240.750. Ayat jurnal untuk pembelian mesin fotocopy pada PT Hasjrat Abadi adalah sebagai berikut. Tabel 4.3. Jurnal Pembelian Mesin Fotocopy PT Hasjrat Abadi Keterangan Debet Kredit Inventaris Kantor (mesin Rp. 9.800.750 fotocopy) Biaya Pos & Pengiriman Rp. 240.750 Bank Rp. 10.040.750 Sumber: PT. Hasjrat Abadi Penulis mendapatkan ketidaktepatan dalam pencatatan atas pembelian mesin fotocopy pada PT Hasjrat Abadi, pencatatan tersebut belum sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) no. 16 tahun 2015 karena perusahaan mencatat harga perolehan sebesar RP. 9.800.000, akan tetapi menurut PSAK harga perolehan aset tersebut sebesar RP. 10.040.750, sehingga ada perbedaan nilai menurut PT Hasjrat Abadi dengan Standar Akuntansi Keuangan. Selisih Rp. 240.750,- oleh perusahaan dibebankan kepada Biaya Usaha yaitu

47 rekening Biaya Pos dan Pengiriman Dokumen, yang seharusnya dimasukkan ke dalam harga perolehan. Ayat jurnal atas pembelian mesin fotocopy menurut Penulis adalah sebagai berikut. Tabel 4.4. Jurnal Pembelian Mesin Fotocopy (menurut penulis) Keterangan Debet Kredit Inventaris Kantor (mesin fotocopy) Rp. 10.040.750 Rp. Bank 10.040.750 Sumber: Data Olahan Perusahaan tidak mengakui biaya perawatan sehari-hari aset tetap sebagai bagian dari aset tetap tersebut. Biaya tersebut diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya. Biaya perawatan sehari-hari terdiri atas biaya tenaga kerja dan bahan habis pakai termasuk suku cadang kecil. Pengukuran jumlah yang harus dicatat atas aset tetap PT Hasjrat Abadi, manajemen perusahaan tidak pernah melakukan pengukuran nilai aset, sehingga akumulasi rugi penurunan nilai asetnya nol. dengan PSAK No. 48 tentang penurunan nilai aset, dimana pihak perusahaan harus melakukan pengujian atas kemungkinan terjadinya penurunan nilai, jika terdapat perubahan yang signifikan, baik dalam penggunaan aktiva atau perubahan dalam lingkungan bisnis. Pengukuran aset tetap PT Hasjrat Abadi dilakukan dengan mencatat nilai aset tetap sesuai dengan harga perolehannya atau menggunakan metode biaya historis (historical cost). Aset tetap PT Hasjrat Abadi diperoleh dengan pembelian tunai.

48 Tabel 4.5. Perbandingan Pengukuran Aset Tetap PT. Hasjrat Abadi dengan PSAK 16 PSAK 16 TAHUN 2015 PT. HASJRAT ABADI KETERANGAN Aset tetap yang memenuhi Perusahaan mencatat harga kualifikasi pengakuan perolehan hanya pada harga belinya sebagai aset diukur pada saja, untuk biaya-biaya lain seperti Tidak biaya perolehan ongkos angkut dimasukkan sebagai beban usaha Entitas memilih model biaya di paragraf 30 atau mdel revaluasi di paragraf 31 sebagai kebijakan akuntansiya dan menerapkan kebijakan tersebut terhadap seluruh aset tetap terhadap kelas yang sama Jika suatu aset tetap di revaluasi, maka seluruh aset tetap dalam kelas yang sama direvaluasi Jika jumlah tercatat aset menigkat akibat revaluasi, maka kenaikan tersebut diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas pada bagian surpus revaluasi. Akan tetapi, kenaikan tersebut diakui dalam laba rugi hingga sebesar jumlah peurunan nilai aset yang sama akibat revaluasi yang pernah diakui sebelumnya dalam laba rugi Pengukuran aset tetap pada PT. Hasjrat Abadi dilakukan dengan mencatat nilai aset tetap sesuia dengan harga perolehannya atau menggunakan model biaya Manajemen perusahaan tidak perah melakukan pengukuran kembali terhadap nilai aset

49 Jika jumlah tercatat turun akibat revaluasi, maka peurunan tersebut diakui dalam laba rugi. Akan tetapi, penurunan nilai tersebut diakui dalam penghasilan komprehensif lain sepanjang tidak melebihi saldo surplus revaluasi untuk aset tersebut. Peurunan ilai yang diakui dalam peghasilan komprehensif lain tersebut mengurangi jumlah akumulasi dalam ekuitas pada bagian surplus revaluasi Jika entitas mengubah kebijakan akuntansi dari model biaya ke model revaluasi dalam pe gukuran aset tetap, maka perusahaan tersebut berlaku secara prospektif Sumber: Data Olahan Dalam mengalokasikan beban penyusutan, terhadap aset tetap yang dimiliki, PT Hasjrat Abadi menerapkan metode garis lurus dengan menentukan masa manfaat dan tarif penyusutan aset tetap sebagai dasar penyusutan. PT. Hasjrat Abadi menggunakan metode garis lurus dengan alasan karena metode tersebut merupakan metode penyusutan yang besarnya jumlah penyusutan ditentukan sama setiap tahun selama umur manfaat. Dan keadaan ini sangat memudahkan pihak manajemen perusahaan dalam menghitung penyusutan dalam tiap periode akuuntansi, baik bulanan ataupun tahunan. Sedangkan mengenai estimasi umur manfaat dari aset tetap yang diterapkan oleh PT. Hasjrat Abadi adalah sebagai berikut:

50 Tabel 4.6. Estimasi Umur Manfaat dan Tarif Penyusutan No KKELOMPOK TAHUN TARIF PENYUSUTAN Kendaraan Roda 1 Empat 8 12,5% 2 Kendaraan Roda Dua 4 25,0% 3 Inventaris kantor 8 12,5% Dalam estimasi umur manfaat yang diterapkan pada PT. Hasjrat Abadi, penulis menemukan ketidawajaran, dimana untuk inventaris kantor berupa Handphone dan komputer yang menurut PT. Hasjrat Abadi mempunyai umur manfaat selama 8 tahun, sedangkan menurut Peraturan Menteri Keuangan No.96/PMK.03/2019 untuk Handphone dan komputer hanya mempunyai manfaat selama 4 tahun saja, karena Handphone dan komputer termasuk kelompok harta berwujud bukan bangunan Kelompok 1 dengan tarif penyusutan 25% per tahun. Masih dengan transaksi yang sama yaitu pembelian mesin fotocopy fs1 13mfp pada tanggal 30 November 2014 seharga Rp. 9.800.000, dengan masa manfaat 8 tahun dan ditaksir ridak mempunyai nilai residu, berikut contoh perhitungan penyusutan aset tetap pada PT. Hasjrat Abadi: Penyusutan = Rp. 9.800.000 0 = Rp. 1.225.000 8 Jurnal pada saat pencatatannya adalah: Beban penyusutan Rp. 1.225.000 Akum. Penyusutan Rp. 1.225.000

51 Perhitungan penyusutan aset tetap secara keseluruhan dapat dilihat pada lembar lampiran. Berdasarkan evaluasi dari penulis bahwa pencatatan dan penghitungan besarnya penyusutan aset tetap telah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan PSAK 16 yang mengijinkan suatu entitas melakukan penyusutan dengan metode garis lurus sehingga menghasilkan pembebanan yang tetap selama umur manfaat aset tersebut. Pengukuran jumlah yang harus dicatat atas aset tetap, pihak manajemen perusahaaan menggunakan metode biaya historis (historical cost), asset tetap dicatat pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Pihak manajemen perusahaan melakukan pengukuran/ pengujian terhadap seluruh aset tetap dan metode penyusutan pada setiap tanggal neraca (minimal setahun sekali dilakukan pemeriksaan), baik kendaraan roda 4 (empat), dan inventaris kantor, apakah aktiva tetap tersebut mengalami penurunan atau tidak, dengan menaksir jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Aset tetap yang telah habis masa manfaatnya tidak digunakan kembali dalam kegiatan operasional dan dibiarkan dalam perusahaan. Tabel 4.7. Perbandingan Penyusutan Aset Tetap Pt. Hasjrat Abadi dengan PSAK 16 PSAK 16 TAHUN 2015 PT. HASJRAT ABADI KETERANGAN a. Setiap bagian dari aset tetap yang memiliki biaya perolehan cukup signifikan terhadap total biaya perolehan seluruh aset harus disusutkan secara terpisah Perusahaan melakukan pemisahan terhadap beban penyusutan dari setiap kelompok aset tetap

52 b. Beban penyusutan untuk setiap periode diakui dalam laba rugi, kecuali jika beban tersebut termasuk dalam jumlah tercatat aset lain. c. Jumlah tersusutkan dari suatu aset dialokasikan secara sistematis sepanjang umur manfaatnya d. Nilai residu dan umur manfaat dari suatu aset ditelaah sekurangkurangnya setiap akhir tahun buku dan jika hasil kajian berbeda dengan estimasi sebelumnya, maka perbedaan tersebut dicatat sebagai estimasi akuntansi sesuai degan PSAK 25: kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan kesalahan e. Metode penyusutan yang digunakan mencerminkan pola pemakaian manfaat ekonomk masa depan aset yang diharapkan oleh entitas f. Metode penyusutan yang diterapkan untuk suatu aset ditelaah paling sedikit setiap akhir tahun buku dan jika terjadi perubahan yang signifikan dalam pola pemakaian yang diperkirakan atas manfaat ekonomik masa depan aset tersebut, maka metode penyusutan diubah utuk mencerminkan perubahan pola tersebut g. Metode penyusutan meliputi metode garis lurus, metode saldo menurun, dan metode unit produksi Sumber: Data Olahan Perusahaan mencatat beban penyusutan kedalam laporan laba rugi. Perusahaan mencatat biaya penyusutan aset tetap sampai masa manfaat aset tersebut habis Perusahaan melakukan pengukuran terhadap nilai aset pada setiap tanggal neraca (minimal setahun sekali dilakukan pemeriksaan) PT. Hasjrat Abadi menggunakan metode garis lurus dengan alasan karena metode tersebut merupakan metode penyusutan yang besarnya jumlah penyusutan ditentukan sama setiap tahun selama umur manfaat Perusahaan melakukan penelaahan terhadap metode penyusutan pada setiap tanggal neraca (minimal setahun sekali dilakukan pemeriksaan) Metode penyusutan yang digunakan perusahaan adalah metode garis lurus sesuai

53 4.2.3 Analisis Penghentian Aktiva Tetap Penelitian yang penulis lakukan pada PT Hasjrat Abadi dari tahun 2006 s/d 2014, didapati bahwa pihak manajemen perusahaan tidak pernah melakukan penghentian aset tetap. Tetapi terdapat beberapa aset tetap yang umur ekonomisnya telah habis (nilai perolehan telah habis disusutkan), dan sudah tidak dapat digunakan lagi, tetapi masih ada di dalam daftar aset perusahaan secara terpisah. Tabel 4.8 Daftar Aset Tetap yang Sudah Habis Masa Manfaatnya Nama Tgl Jml Harga Sisa masa % By Penyusutan Perolehan Unit Perolehan manfaat Penyusutan (Rp) Printer Epson LX-300 24/07/05 1 Rp. 1.480.000 12,5% Rp. 185.000 Kamera digital Samsung 30/06/06 1 Rp. 1.750.000 12,5% Rp. 218.750 Printer Epson 2180 31/12/06 1 Rp. 5.722.000 12,5% Rp. 715.286 Komputer P4 ram 256 31/12/05 1 Rp. 5.244.400 12,5% Rp. 655.550 Komputer 31/12/05 1 Rp. 4.775.000 12,5% Rp. 596.875 Amplifier TOA 31/12/06 1 Rp. 3.450.000 12,5% Rp. 431.259 Sumber: PT Hasjrat Abadi dengan PSAK No. 16 tahun 2015 tentang penghentian aset tetap bahwa; Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat: a. Pada saat pelepasan; atau b. Ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonoik masa depanyang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Berdasarkan analisis penulis, memang benar untuk aset tetap yang ada di PT. Hasjrat Abadi yang sudah habis masa manfaatnya sudah tidak digunakan lagi, tetapi aset-aset tersebut harus dihapuskan dari daftar aset tetap PT. Hasjrat Abadi tersebut, dikarenakan kalau tidak dihapuskan akan berpengaruh pada laporan

54 Keuangan sehingga Laporan keuangan tersebut tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Tabel 4.9 Perbandingan Pelepasan Aset Tetap Pt. Hasjrat Abadi dengan PSAK 16 PSAK 16 TAHUN 2015 PT. HASJRAT ABADI KETERANGAN a. Jumlah tercatat aset manajemen perusahaan tidak tetap dihentikan pernah melakukan pengakuannya: (a). pada penghentian aset tetap. saat pelepasan, atau Tetapi terdapat beberapa aset (b).ketika tidak terdapat tetap yang umur lagi manfaat ekonomik ekonomisnya telah habis, dan masa depan yang sudah tidak dapat digunakan diharapkan dari lagi, tetapi masih ada di penggunaan atau dalam daftar aset perusahaan pelepasannya secara terpisah. Tidak sesuai b. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian aset tetap dimasukkan dalam laba rugi ketika aset tetap tesebut dihentikan pengakuannya c. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar selisih antara jumlah hasil pelepasan neto, jika ada, dan jumlah tercatatnya Sumber: Data Olahan 4.2.4 Analisis Pelaporan dan Pengungkapan Aset Tetap Penelitian yang penulis lakukan pada PT Hasjrat Abadi, yang berhubungan dengan aset tetap disajikan di dalam laporan neraca perusahaan serta laporan rugi laba. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa transaksi-transaksi yang

55 berhubungan dengan aset tetap yang diungkapkan di dalam laporan keuangan yaitu sebagai berikut: 1. Perusahaan mengungkapkan dasar penilaian aset tetap adalah sebesar biaya perolehannya (biaya historis) sekalipun ada beberapa transaksi yang berhubungan dengan aset tetap dicatat tidak sesuai dengan harga perolehan. 2. Metode penyusutan yang digunakan, dalam hal metode penyusutan, PT Hasjrat Abadi menggunakan metode garis lurus (straight line method) dengan tarif penyusutan a. Kendaraan roda empat dengan tarif penyusutan 12,5% dengan masa manfaat 8 tahun. b. Kendaraan roda dua dengan tarif penyusutan 25% dengan masa manfaat 4 tahun. c. Untuk inventaris kantor dengan tarif penyusutan 12,5% dengan masa manfaat 8 tahun. 3. Pengakuan biaya penyusutan dibebankan langsung ke laporan laba rugi dengan mendebet akun biaya penyusutan. 4. PT. Hasjrat Abadi mengestimasi umur manfaat setiap aset yang dimiliki serta menentukan tarif penyusutan yang digunakan dalam aset tetap. 5. Setiap aset tetap dalam PT Hasjrat Abadi, harga perolehannya/jumlah tercatat bruto dapat dilihat dalam daftar aktiva tetap, begitu juga dengan akumulasi penyusutan, kita bisa mengetahui saldo dari akumulasi penyusutan pada awal tahun/periode dan pada akhir tahun/periode dalam

56 daftar aset tetap dengan mengurangi harga perolehan aset tetap pada neraca perusahaan. 6. Pengakuan penurunan nilai aset tidak diungkapkan di dalam laporan keuangan, karena pihak manajemen perusahaan tidak pernah melakukan pemeriksaan setahun sekali terhadap aset tetapnya. Dalam hal ini pihak manajemen perusahaan tidak pernah mengakui adanya penurunan nilai aset dengan mendebet akumulasi penyusutan dan mengkredit kerugian atas penurunan nilai aset. 7. Penghentian aset tetap, tidak diungkapkan dalam laporan keuangan, karena pihak manajemen perusahaan tidak pernah melakukan penghapusan aset tetap, sekalipun aset tersebut masa manfaatnya sudah habis. Pengungkapan mengenai pencatatan jurnal penghentian aset tetap tidak dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan dengan mendebet akumulasi penyusutan dan mengkredit aktiva tetap. 8. Perhitungan rekonsiliasi jumlah aset tetap dalam PT Hasjrat Abadi dilakukan setiap akhir tahun/periode. Pelaporan aset tetap PT Hasjrat Abadi secara umum telah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan, hal ini bisa dilihat dari pengungkapan pada laporan keuangan mengenai metode penyusutan, umur manfaat, akumulasi penyusutan dan rekonsiliasi jumlah tercatat. Ada beberapa hal yang tidak diungkapkan dalam laporan keuangan, seperti keberadaan dan jumlah restriksi atas hak milik dan aset tetap yang dijaminkan untuk liabilities, jumlah komitmen kontraktual dalam perolehan aset tetap dan jumlah kompensasi dari pihak ketiga

57 untuk aset tetap yang mengalami penurunan nilai, hilang atau dihentikan yang dimasukkan dalam laba rugi, jika tidak diungkapkan secara terpisah pada pendapatan komprehensif lain. Tabel 4.10 Perbandingan Pelaporan Aset Tetap Pt. Hasjrat Abadi dengan PSAK 16 PSAK 16 TAHUN 2015 PT. HASJRAT ABADI KETERANGAN a. Dasar pengukuran yang Perusahaan mengungkapkan digunakan dalam menentukan jumlah tercatat bruto dasar penilaian aset tetap adalah sebesar biaya perolehannya (biaya historis) sekalipun ada beberapa transaksi yang berhubungan dengan aset tetap dicatat tidak sesuai dengan harga perolehan. b. Metode penyusutan yang digunakan Dalam hal penyusutan, Perusahaan menggunakan metode garis lurus c. Umur manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan d. Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan (digabungkan dengan akumulasi rugi penurunan nilai) pada awal dan akhir periode e. Rekonsiliasi jumlah pencatatan pada awal dan akhir periode PT. Hasjrat Abadi mengestimasi umur manfaat setiap aset yang dimiliki serta menentukan tarif penyusutan yang digunakan dalam aset tetap. Setiap aset tetap dalam PT. Hasjrat Abadi, harga perolehannya/jumlah tercatat bruto dapat dilihat dalam daftar aktiva tetap, begitu juga dengan akumulasi penyusutan Perhitungan rekonsiliasi jumlah aset tetap dalam PT Hasjrat Abadi dilakukan setiap akhir tahun/periode.

58 f. Keberadaan dan jumlah pembatasan atas hak milik dan aset tetap yang dijaminkan untuk liabilitas g. Jumlah pengeluaran yang diakui dalam jumlah tercatat aset tetap yang sedang dalam konstruksi h. jumlah komitmen kontraktual untuk memperoleh aset tetap i. Jumlah kompensasi dari pihak ketiga untuk aset tetap yang megalami penurunan nilai, hilang, atau dihentikan yang termasuk dalam laba rugi, jika tidak diungkapkan secara terpisah dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Sumber: Data Olahan Secara umum, tujuan pengungkapan adalah menyajikan informasi untuk mencapai tujuan pelaporan keuangan dan untuk melayani berbagai pihak yang mempunyai kepentingan berbeda-beda, dengan tidak diungkapkannya beberapa hal dalam pelaporan aset tetap, maka pihak yang mempunyai kepentingan atas laporan keuangan tidak memperoleh informasi secara lengkap atas aset tetap perusahaan.