2015 PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN GAJI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang berhasil akan selalu dapat mengusahakan agar orang-orang yang menjadi

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Ada yang berpendapat bahwa manajemen adalah seni atau ilmu yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. sistematis serta mengevaluasi pengendalian intern dalam perusahaan. Namun pada. penyimpangan-penyimpangan dalam perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat dan semakin berkembangnya sumber

BAB I PENDAHULUAN. Pengendalian internal dalam perusahaan besar sangat sulit, dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. Suatu pengendalian internal yang tepat dan memadai sangatlah diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia perbankan memiliki peranan penting dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Seiring pertumbuhan dunia usaha yang semakin kompetitif dengan persaingan

2015 PENGARUH PERAN AUDITOR INTERNAL TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL DENGAN ENTERPRISE RISK MANAGEMENT SEBAGAI VARIABEL MODERATING

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini dunia bisnis menuntut agar setiap perusahaan yang bergerak di

BAB I PENDAHULUAN. dan banyak tantangan yang akan dihadapi oleh semua pelaku usaha. Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. concern) dan tanggung jawab sosial (corporate social responsibility) (Brigham et al

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang penulis lakukan pada

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai salah satu pelaku ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi

BAB I PENDAHULUAN. ketahanan ditengah sengitnya persaingan. Salah satu usaha untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. mengusahakan orang lain untuk bekerja guna mencapai suatu tujuan. Manajemen

BAB 1 PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Audit internal muncul pertama kali dalam dunia usaha sesudah adanya audit

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat memperoleh kesuksesan hanya dengan mengadopsi teknologi baru dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

SIMPULAN DAN SARAN. kemukakan pada bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: IV telah memadai, simpulan ini diambil dari:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam penyusunan Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT) di

BAB I PENDAHULUAN. maksimal sehingga laba yang diharapkan untuk diperoleh juga maksimal.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan untuk menjadi lebih baik dalam memperoleh laba. Untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. membuat keputusan bisnis yang tepat dalam mencapai suatu tujuannya. Keputusan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan terhadap kinerja perusahaan (Wardhini, 2011:1).

DEWI KURNIASIH Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang 2014

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. akuntabilitasnya menjadi sorotan tajam akhir-akhir ini. Dengan demikian,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era globalisasi akan

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan perekonomian telah menunjukkan perubahan pada pola

KUESIONER PENELITIAN PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menuntut pertumbuhan perekonomian khususnya dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. dengan prosedur penggajian yang ditetapkan. pemotongan gaji dan pembayaran gaji yang salah. Hal tersebut akan

BAB I PENDAHULUAN. disini tidak hanya dilakukan pada bidang keuangan saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Peranan Sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan atau organisasi yang relatif kecil, pimpinan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini perkembangan teknologi sangat pesat yang

Jeanne Asteria W. Martinus Sony Ersetiawan Universitas Katolik Darma Cendika

KUESIONER AUDIT INTERNAL ATAS KEPEGAWAIAN DAN PENGGAJIAN VARIABEL INDEPENDEN

BAB I PENDAHULUAN. mengevaluasi suatu kegiatan yang dilakukan dalam perusahaan tersebut. Internal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Faisal

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya bidang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dalam menunjang efektivitas pengendalian internal persediaan barang jadi yang

BAB I PENDAHULUAN. pesat di berbagai bidang, baik di sektor perdagangan maupun sektor perindustrian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Auditing merupakan kegiatan pemeriksaan dan pengujian suatu

BAB I PENDAHULUAN. internal auditing, dimana disebutkan bahwa internal auditing adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. manajemen perusahaan dituntut untuk dapat mengelola perusahaannya secara lebih

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi untuk melakukan berbagai tindakan agar bisnisnya tetap bertahan di dunia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengevaluasi kegiatan-kegiatan organisasi yang dilaksanakan.

BAB I PENDAHULUAN. ternyata mengakibatkan timbulnya masalah-masalah bagi perusahaan dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGENDALIAN INTERN 1

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan kegiatan operasi perusahaan diperlukan adanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dengan terjadinya era globalisasi yang melanda dunia akhir-akhir ini, mengakibatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. BUMN merupakan salah satu pilar pokok perekonomian di Indonesia. BUMN

BAB I PENDAHULUAN. sistem penjualan, sistem pembelian, sistem persediaan bahan baku, sistem

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. disimpulkan bahwa pelaksanaan audit internal telah menunjang efektivitas pengendalian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. internal dalam meningkatkan efektivitas penggajian pada PT PLN (Persero)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kesinambungan operasional perusahaan yang bersangkutan. Persediaan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. makin banyak masalah yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan dalam

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Agoes (2004) menjelaskan tiga tujuan pengendalian intern, yaitu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

MAKALAH TENTANG INTERNAL CONTROL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

yang bertugas melakukan kegiatan pemeriksaaan yang meliputi perencanaan pemeriksaaan, pengujian dan pengevaluasian informasi, pemberitahuan

PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk. PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai keunggulan bersaing (competitive advantage) untuk terus

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. mengeluarkan laporan keuangan kecurangan Report To The Nation : On

BAB I PENDAHULUAN. mereka harus menjadikan perusahaannya menjadi lebih efektif dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha untuk mencapai tujuan pembangunan nasional, yaitu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup, perbankan, peindustrian, investasi, dan lain-lain (Agoes,

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Pengendalian Intern. Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu

Internal Audit Charter

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Organisasi adalah kumpulan orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Di dalam organisasi, jika tujuan yang ditetapkan ingin dicapai secara efektif dan efisien, maka harus diterapkan konsep manajemen. Manajemen adalah ilmu pengetahuan dan seni dalam mengelola sumber daya yang tersedia secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Jadi organisasi dan manajemen memiliki keterkaitan yang erat. (Robbins dan Coulter, 2007) Dalam organisasi akan terdapat pengendalian yang cukup apabila manajemen telah merencanakan dan menyusun tata cara yang memberikan kepastian yang layak atau masuk akal bahwa tujuan dan sasaran organisasi akan dapat dicapai secara efisien dan ekonomis. Proses penyusunan sistem dimulai dengan penentuan berbagai tujuan dan sasaran. Kemudian dengan menghubungkan berbagai konsep, bagian, kegiatan, dan atau orang dengan cara tertentu sehingga secara bersama-sama akan beroperasi untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Apabila sistem yang disusun dilaksanakan secara tepat, berbagai kegiatan yang direncanakan haruslah terlaksana sebagaimana telah ditentukan dan harus pula memberikan berbagai hasil yang diharapkan. (Hiro Tugiman 2006: 42) Suatu sistem pengendalian internal (internal control system) terdiri atas kebijakan, praktik, dan prosedur yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai empat tujuan umum : 1. Mengamankan aktiva perusahaan 2. Memastikan akurasi dan keandalan berbagai catatan dan informasi akuntansi 3. Menyebarluaskan efisiensi dalam operasi perusahaan

2 4. Mengukur ketaatan dengan berbagai kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh pihak manajemen. (James A. Hall 2006) Merujuk pada Hessel Nogi 2007: 142 bahwa efektivitas merupakan ukuran seberapa jauh sebuah organisasi mencapai tujuan yang layak dicapai. Maka dalam pencapaian tujuan perusahaan pimpinan perusahaan tidak dapat mewujudkan tujuan perusahaan sendirisehingga pemimpin perusahaan harus melimpahkan sebagian wewenang dan tanggung jawabnya pada bawahannya secara sistematis.agar pelimpahan wewenang dan tanggung jawab tersebut dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuannya, maka diperlukan fungsi audit internal yang dapat membantu manajemen dalam menjalankan tugasnya. Audit internal merupakan salah satu unsur pengendalian internal yang memadai.definisi audit internal yang ditetapkan oleh Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal dalam bukunya Standar Profesi Audit Internal (2004:9) Audit internal adalah kegiatan assurance dan konsultasi yang independen dan objektif, yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan operasi organisasi. Audit internal membantu organisasi untuk mencapai tujuannya, melalui suatu pendekatan yang sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan risiko, pengendalian, dan proses governance. Adapun ruang lingkup pekerjaan audit internal, menurut Hiro (2006: 41) dalam bukunya Standar Profesional Internal Audit yang menyatakan bahwa ruang lingkup pekerjaan audit internal adalah Lingkup pekerjaan pemeriksaan internal harus meliputi pengujian dan evaluasi terhadap kecukupan dan keefektifan sistem pengendalian internal yang dimiliki oleh organisasi dan kualitas dari pelaksanaan tanggung jawab. Berdasarkan uraian di atas maka dapat dikatakan bahwa salah satu ruang lingkup pelaksanaan audit internal adalah pengujian terhadap efektivitas pengendalian internal suatu organisasi. Salah satu pengendalian internal yang

3 dimaksud adalah pengendalian internal yang terkait dengan efektivitas Pengendalian Intern Gaji.Salah satu penentu keberhasilan pengelola aktivitas perusahaan dalam mencapai tujuannya adalah tenaga kerja, oleh karena itu pihak manajemen menjaga hubungan baik dengan semua karyawan, diantaranya dengan memberikan balas jasa atas hasil kerja karyawan dalam bentuk gaji. Menurut Mulyadi (2008: 373) Gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer. Umumnya gaji dibayarkan secara tetap perbulan.proses penilaian risiko pengendalian untuk transaksi penggajian dimulai dengan mengidentifikasi potensi salah saji serta pengendalian yang diperlukan. Dalam menilai risiko pengendalian, auditor menyadari bahwa salah saji yang terjadi dalam gaji mungkin timbul akibat kesalahan yang tidak disengaja atau kecurangan. Yang menjadi perhatian khusus adalah risiko lebih saji gaji melalui hal-hal berikut ini : 1. Pembayaran kepada karyawan fiktif 2. Pembayaran kepada karyawan aktual untuk jam-jam kerja yang tidak dilakukan 3. Pembayaran kepada karyawan actual dengan taraf yang lebih tinggi daripada yang diotorisasi (Sulfa, 2011: 6 ). Berdasarkan pernyataan di atas sumber daya manusia merupakan salah satu kekayaan perusahaan yang paling penting. Oleh sebab itu perusahaan pada umumnya banyak mengeluarkan dana untuk proses pengembangan sumber daya manusia, di mana di harapkan sumber daya manusia yang dimilikinya dapat memberikan prestasi atau hasil kerja yang maksimal kepada perusahaan guna mencapai tujuan. Sehingga diupayakan adanya langkah-langkah yang akan membuat karyawan bekerja dengan tenang, penuh semangat dan disiplin untuk dapat memberikan kontribusi yang maksimal pada perusahaan. Oleh karena itu perusahaan dituntut untuk mengembangkan prinsip-prinsip dan teknik yang memungkinkan untuk menemukan kebutuhan-kebutuhan manusiawi pegawai.

4 Dalam fenomena di lapangan ditemukan masalah tentang keterlambatan penggajian yang terjadi di PT Industri Telekomunikasi Indonesia (PT INTI) yang mana tanggal 25 biasanya gaji dibayarkan namun pembayaran gaji kepada karyawan mengalami keterlambatan sejak awal januari 2015 sehingga sampai pada akhir bulan Juni 2015 para karyawan belum menerima hak nya padahal mereka telah melakukan kewajiban mereka sebagai karyawan di PT INTI. Hal itu menyebabkan sekitar 500 karyawan perusahaan tersebut menggelar aksi demonstrasi yang berisi pemenuhan hak dasar berupa gaji, pembayaran THR, uang pensiun, dan cuti guna mengingatkan dewan direksi atas keterlambatan penggajian yang terjadi di PT INTI. di pelataran Gedung PT INTI, Kota Bandung, aksi demonstrasi karyawan dari berbagai divisi ini dimotori oleh beberapa karyawan yang merangkap aktivis Serikat Pekerja.(www.koran sindo.com, 03 Juli 2015) Permasalahan yang sama dialami oleh karyawan PTPN VIII dimana gaji yang diterima secara normal setiap tanggal empat atau paling telat tanggal lima. Namun, kali ini sudah menjadi kebiasaan dibayarakan pada tanggal 15 bahkan hingga tanggal 18.Keterlambatan penggajian ini tidak hanya dialami oleh karyawan PTPN VIII saja namun juga dialami oleh seluruh perusahaan PTPN. (Pojok Jabar). Hal yang serupa terjadi pada PT DI pada tahun 2012 yakni para karyawan PT DI selama 2 bulan tidak menerima balasan jasa atas pekerjaan yang telah dilakukannya.karyawan PT Pindad pun pernah mengalami kesalahan dalam penerimaan gaji. Gaji yang diterima oleh beberapa karyawan dan rincian slip gaji tidak sesuai dengan jumlah jam kerja yang mereka lakukan, setelah disadari adanya kesalahan penerimaan gaji pada karyawan mereka mencoba mengklarifikasi dan akhirnya kekurangan atas gaji dibayarkan pada bulan selanjutnya dirapel dengan gaji bulan selanjutnya. Dari fenomena diatas, dapat dilihat bahwa pembayaran gaji pada beberapa BUMN DI Kota Bandung masih mengalami permasalahan keterlambatan dan gaji yang tidak diterima masih ada yang tidak sesuai dari yang semestinya, sehingga disadari begitu pentingnya peran auditor internal dalam sebuah perusahaan. Masalah

5 gaji merupakan masalah penting bagi perusahaan. Dengan semakin besarnya perusahaan, maka kesempatan melakukan penyimpangan dan kesalahan semakin terbuka, sehingga memungkinkan terjadinya inefesiensi dan ketidaktaatan terhadap prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Untuk menghindari penyimpangan dan kesalahan maka dsiperlukan adanya audit internal dalam pengendalian intern gaji. Masalah gaji merupakan salah satu masalah yang penting dalam perusahaan, hal tersebut dikarenakan karyawan sangat sensitif terhadap kesalahan-kesalahan penggajian, serta untuk menjaga suasana kerja yang baik maka gaji harus di bayar dengan tepat waktu, untuk itu dibutuhkan suatu sistem pengawasan yang efektif dan terpadu, yang dapat memberikan bantuan kepada pimpinan perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan secara menyeluruh. Dengan terlaksananya pengendalian intern di perusahaan secara efektif dan efisien, maka terdapat kemungkinan-kemungkinan yang dapat dihindarkan atau setidaknya dapat dibatasi sampai seminimal mungkin. Untuk menjaga agar sistem pengendalian intern dan pengawasan intern yang telah ada benar-benar dilaksanakan, maka perusahaan yang tergolong relatif besar biasanya memerlukan suatu bagian khusus biasanya satuan pengawas internal. Penelitian terdahulu oleh Claresta Maulidya (2014) yang berjudul Pengaruh Audit Internal terhadap Efektivitas Pengelolaan Gaji (Studi kasus pada PT Yakjin Jaya Indonesia) menyatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan audit internal terhadap efektivitas pengelolaan gaji pada PT. Yakjin Jaya Indonesia. Adapun penelitian oleh Fajar Maulana Sandy (2013) dengan judul penelitian Pengaruh Pelaksanaan Audit Internal terhadap Efektivitas Sistem Penggajian Berbasis Komputer menyatakan bahwa terdapat pengaruh pelaksanaan audit internal terhadap efektivitas sistem pnggajian berbasis komputer pada 3 BUMN (PT PINDAD, PT POS dan PT Kereta Api Indonesia) kuat.

6 Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN GAJI 1.2 RumusanMasalah 1. Bagaimana pelaksanaan audit internal pada BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung? 2. Bagaimana efektivitas pengendalian intern gaji gaji pada BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung? 3. Bagaimana pengaruh audit internal terhadap efektivitas Pengendalian Intern Gaji pada BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung? 1.3 TujuanPenelitian Adapun tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pelaksanaan audit internal pada BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung. 2. Untuk mengetahui efektivitas Pengendalian Intern Gaji pada BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung. 3. Untuk mengetahui pengaruh audit internal terhadap efektivitas Pengendalian Intern Gaji pada BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung. 1.4 ManfaatPenelitian 1.4.1 ManfaatAkademis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi bagi peneliti lain yang akan meneliti lebih lanjut mengenai pengaruh audit internal terhadap efektivitas pengendalian intern gaji. 1.4.2 ManfaatPraktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dalam pengembangan ilmu akuntansi, khususnya audit internal dengan mengkaji bagaimana pengaruh audit internal dalam menunjang efektivtas pengendalian intern gaji pada BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung.