Key words: Mahkota dewa, nanoparticles, chitosan, ionic gelation.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. ditemukan sangat banyak dalam kehidupan sehari-hari, sehingga banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. per oral sangat dipengaruhi banyak faktor, salah satunya berkorelasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Gambar 4.1 Hasil Formulasi Nanopartikel Polimer PLGA Sebagai Pembawa Deksametason Natrium Fosfat.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat

NOTULENSI DISKUSI PHARM-C

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Ribosome Inactivating Protein (RIP) merupakan kelompok enzim tanaman

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA KADAR FLAVONOID DALAM EKSTRAK MAHKOTA DEWA MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER

BAB III METODE PENELITIAN. kandungan fenolik total, kandungan flavonoid total, nilai IC 50 serta nilai SPF

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab

BAB III METODE PENELITIAN. salam dan uji antioksidan sediaan SNEDDS daun salam. Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah temu kunci (Boesenbergia pandurata)

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI NANOPARTIKEL EKSTRAK ETANOL TEMU KUNCI (Boesenbergia pandurata) PADA BERBAGAI VARIASI KOMPOSISI KITOSAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium.

I. PENDAHULUAN. Di industri pangan, penerapan teknologi nanoenkapsulasi akan memberikan

Formulasi dan Karakterisasi Nanokapsul Asiklovir Tersalut Kitosan- Alginat yang Dipaut Silang dengan Natrium Tripolifosfat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Optimasi pembuatan mikrokapsul alginat kosong sebagai uji

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pusat Teknologi Farmasi dan

OPTIMASI KECEPATAN DAN LAMA PENGADUKAN TERHADAP UKURAN NANOPARTIKEL KITOSAN-EKSTRAK ETANOL 70% KULIT JERUK SIAM (Citrus nobilis L.

Untuk mengetahui pengaruh ph medium terhadap profil disolusi. atenolol dari matriks KPI, uji disolusi juga dilakukan dalam medium asam

TESIS. Oleh : SHOLIKHAH DETI ANDASARI V

I. PENDAHULUAN. Udang dan kepiting merupakan komoditas andal dan bernilai ekonomis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

ANALISIS KADAR FLAVONOID TOTAL PADA EKSTRAK DAUN SIRSAK (ANNONA MURICATA L.) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS.

KAJIAN AWAL AKTIFITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI POLAR KELADI TIKUS (typhonium flagelliforme. lodd) DENGAN METODE DPPH

I. PENDAHULUAN. membentuk lapisan kompleks yang menyelimuti inti. Bahan inti yang dilindungi

METODOLOGI PENELITIAN

FORMULASI SEDIAAN KRIM EKSTRAK ETANOL BUAH MAHKOTA DEWA

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB II METODE PENELITIAN

Identifikasi Senyawa Kimia Ekstrak Etanol Mentimun (Cucumis sativus L.) dan Ekstrak Etanol Nanas (Ananas comosus (L) Merr.)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu penggunaan amonium

PEMBUATAN NANOPARTIKEL EKSTRAK KUNCI PEPET (Kaempferia rotunda) DENGAN ALGINAT PADA BERBAGAI VARIASI KONSENTRASI ION KALSIUM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (Pandanus amaryllifolius Roxb.) 500 gram yang diperoleh dari padukuhan

PEMBAHASAN. I. Definisi

Jurnal Teknologi Kimia Unimal

BAB III METODE PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik

PENGARUH KONSENTRASI BETASIKLODEKSTRIN TERHADAP KELARUTAN GLIMEPIRID

CIRI NANOPARTIKEL KITOSAN DAN PENGARUHNYA PADA UKURAN PARTIKEL DAN EFISIENSI PENYALUTAN KETOPROFEN DWI WAHYONO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III BAHAN, ALAT DAN CARA KERJA

PENGARUH KONSENTRASI FOSFATIDILKOLIN TERHADAP HERBOSOM EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH KAKAO (Theobroma cacao L.) Makassar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun

Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Ke-1

BAB III METODE PENELITIAN. Neraca analitik, tabung maserasi, rotary evaporator, water bath,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan November 2014 sampai Mei 2015,

BAB III METODE PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. s n. Pengujian Fitokimia Biji Kelor dan Biji. Kelor Berkulit

BAB III METODE PENELITIAN

Isolation and Characterization of Rice Bran Protein Using NaOH Solution

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI NANOPARTIKEL EKSTRAK ETANOL TEMU KUNCI (Boesenbergia pandurata) PADA BERBAGAI VARIASI KOMPOSISI ALGINAT

BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat

Lampiran 1. Surat Ethical clearance

PERBANDINGAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK METANOL KELOPAK MERAH DAN UNGU BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa, Linn) SECARA SPEKTROFOTOMETRI

PHARMACY, Vol.14 No. 01 Juli 2017 p-issn ; e-issn X

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain neraca analitik,

3. Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kelarutan Ibuprofen dalam Minyak, Surfaktan, dan Kosurfaktan Formulasi Self-nanoemulsifying Drug Delivery System

FORMULASI SEDIAAN GEL EKSTRAK ETANOLIK BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) DENGAN BASIS HPMC NASKAH PUBLIKASI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

OPTIMASI NANOKAPSUL ASPIRIN YANG TERSALUT KITOSAN GOM GUAR YANG DIPAUT SILANG DENGAN NATRIUM TRIPOLIFOSFAT

BAB III METODE PENELITIAN

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRIH HITAM (Piper sp.) TERHADAP DPPH (1,1-DIPHENYL-2-PICRYL HYDRAZYL) ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengambilan sampel buah Debregeasia longifolia dilakukan di Gunung

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah ekstrak etanol daun pandan wangi.

BAB I PENDAHULUAN. dengan jarak ukuran nm. Obat dilarutkan, dijerat, dienkapsulasi, dan

PREPARASI DAN APLIKASI NANOPARTIKEL KITOSAN SEBAGAI SISTEM PENGHANTARAN INSULIN SECARA ORAL

PERBANDINGAN DISOLUSI ASAM MEFENAMAT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT DENGAN PEG 6000 DAN PVP

BAB III METODE PENELITIAN

PREPARASI NANOPARTIKEL GAMAVUTON-0 MENGGUNAKAN KITOSAN RANTAI PENDEK DAN TRIPOLIFOSFAT SEBAGAI CROSS LINKER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan

BAB III MATERI DAN METODE. Laboratorium Nutrisi dan Pakan Ternak Fakultas Peternakan dan Pertanian,

Sintesis Kitosan Nanopartikel dengan Metode Sonokimia, Gelasi Ionotropik, dan Kompleks Polielektrolit

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Prosedur Penelitian

MAGDA LILIANNA FORMULASI SOLID LIPID NANOPARTIKEL DENGAN VITAMIN E ASETAT PROGRAM STUDI SAINS DAN TEKNOLOGI FARMASI

Prosiding SNaPP2015 Kesehatan pissn eissn

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan penelitian ini adalah daun M. australis (hasil

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Biokimia Hasil Pertanian,

Larutan Dapar Dapar adalah senyawa-senyawa atau campuran senyawa yang dapat meniadakan perubahan ph terhadap penambahan sedikit asam atau basa.

BAHAN DAN METODE. Bahan dan Alat

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Alat-alat gelas, Neraca Analitik (Adam AFA-210 LC), Viskometer

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

PHARMACY, Vol.06 No. 01 April 2009 ISSN

Transkripsi:

JURNAL FARMASI SAINS DAN KOMUNITAS, Mei 2014, hlm. 7-12 Vol. 11 No. 1 ISSN : 1693-5683 PREPARASI NANOPARTIKEL KITOSAN-TPP/ EKSTRAK ETANOL DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleriamacrocarpa (Scheff) Boerl) DENGAN METODE GELASI IONIK RAUHATUN NAPSAH, IIS WAHYUNINGSIH Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Jl. Prof. Dr. Soepomo, Janturan, Yogyakarta Email korespondensi: avinagi@gmail.com Abstract: Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl) is one of the plants frequently used as anticancer. But mahkota dewa extract have a high toxicity. One of certain effort that could reduces the toxic effect of medicine is nanoparticle decivery. The aims of this study were to make nanoparticle from chitosan-mahkota dewa extract using TPP as a cross linker and to determine it's particle size, zeta potential, loading capacity and loading efficiency. Chitosan nanoparticles extract of Phaleria macrocarpa fruits with TPP as cross linker by ionic gelation method. Chitosan was dissolved in acetic buffer solution at ph 4 with various concentrations (0.045 and 0.09 % b/v), meanwhile tripolyphosphate (0.009 dan 0.018 % b/v) with volume compare (5 : 1). The characterizations of chitosan nanoparticles of extract were determined by measure its particle size, zeta potential, loading capacity, and determining efficiency value nanoparticle process formed. The results showed that the most stable extract were on concentration 0.68 and 0.9 mg/ml (kitosan 0.09 % b/v, TPP 0.018 % b/v) with 350 rpm stirring speed. The average of nanoparticle size were 190.9 and 162.87 nm. The zeta potential were 48.5 mv and 60.86 mv, the loading capacity were 2.96 and 5.33 %, than the loading efficiency were 35.75 and 45.26 %. Preparation of chitosan-extract of mahkota dewa fruits by ionic gelation method can produced nanoparticles and has a short range of size distribution, grade of uniformity and good stability. Key words: Mahkota dewa, nanoparticles, chitosan, ionic gelation. 1. Pendahuluan Tanaman mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl) merupakan salah satu tanaman yang digunakan untuk menyembuhkan penyakit kanker (Siswanto dan Nurulita, 2007). Senyawa yang terkandung dalam buah mahkota dewa yang berefek sebagai antikanker adalah flavonoid, alkaloid, dan polifenol (Anonim, 2002). Ekstrak etanol daging buah mahkota dewa mempunyai aktivitas sebagai sitotoksik dengan IC 50 86,28 µg/ml (Mudahar, 2005). Disamping itu kandungan flavonoid dari buah mahkota dewa memiliki kemampuan dalam menangkap radikal bebas yang dapat menyebabkan kanker (Sundaryono, 2011). Buah mahkota dewa jika dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan nefrotoksik (Johnson et al., 2000) dan efek toksik pada sel normal. Penghantaran obat tertarget (Targeted Drug Delivery Sistem/TDDS) dikembangkan untuk meningkatkan efektifitas senyawa antikanker. Salah satu metode TDDS penyakit kanker adalah dengan mengikatkan senyawa antikanker ke dalam makromolekul atau nanopartikel yang terbukti membantu obat terkonsentrasi lebih banyak dalam jaringan kanker (pasive targeting), sedangkan di sisi yang lain yang tidak dikehendaki dibuat sesedikit mungkin yang sampai (Minko et al, 2004). Nanopartikel adalah partikel koloid atau padatan dengan diameter yang berkisar dari 10-1000 nm. Nanopartikel dengan menggunakan polimer dapat dimanfaatkan untuk sistem penghantaran tertarget, meningkatkan bioavailabilitas, pelepasan obat terkendali, atau melarutkan obat untuk penghantaran sistemik. Juga dapat

8 NAPSAH, WAHYUNINGSIH Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas digunakan untuk melindungi agen terapetik akibat adanya degradasi enzim (nuclease dan protease) (Mohanraj dan Chen, 2006). Salah satu metode yang digunakan untuk pembuatan nanopartikel adalah dengan gabungan kompleks koaservasi dan gelasi ionik. Kompleks koaservasi atau gelasi ionik dapat diinduksi dalam sistem yang mempunyai dua dispersi koloid hidrofilik yang mempunyai muatan yang berlawanan. Netralisasi muatan positif oleh muatan negatif menyebabkan pemisahan kompleks (Versic, 2010). Mekanisme terbentuknya formulasi nanopartikel kitosan ini berdasarkan pada interaksi elektrostatik antara gugus amina kitosan dengan gugus bermuatan negatif dari suatu polianion (Tiyaboonchai, 2003). Metode gabungan kompleks koaservasi dan gelasi ionik m e n g g u n a k a n t e k n i k p e m b u a t a n nanopartikel dengan teknologi bottom up, dimana teknologi ini membentuk partikel skala nano dari larutan molekuler dengan mengontrol karakteristik partikelnya (ukuran dan morfologinya), contohnya dengan penguapan pelarut (Ober dan Gupta, 2011). Polimer yang digunakan untuk pembentukan nanopartikel salah satunya adalah kitosan dan Na TPP. Muatan positif gugus amina kitosan berinteraksi dengan muatan negatif TPP untuk membentuk kompleks dengan ukuran dalam rentang nanopartikel (Kafshgari et al., 2011). Nanopartikel yang terbentuk dianalisis karakteristiknya yang meliputi ukuran partikel, zeta potensial, loading capacity dan nilai loading efficiency. 2. Bahan dan Metode Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl), Chitosan Low molecular weight (Sigma Aldrich China), Sodium tripolyphosphate (Sigma Aldrich China), Asam asetat (Merck), Natrium Asetat (Merck), air bebas CO 2, Etanol 70% (Merck). Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat-alat gelas (Pyrex), timbangan elektrik (Ohaus carat series), soxhlet (Pyrex), rotary evaporator (Heidolph Germany), mikropipet (pipet PAL), ph meter, hotplate stirrer (Thermo scientific cimarec), waterbath (Memmert), ultrasonic bath (Elmasonic S 30H), spektrofotometri Visibel (Shimadzu UV-1800), ultra sentrifuge (Hettich zentrifugen mikro 220 R), particle size analyser (Nicomp PSS 380). 3. Tata Cara Penelitian 3.1. Proses Ekstraksi Daging Buah Mahkota Dewa Daging buah mahkota dewa yang sudah kering kemudian dihaluskan untuk memperkecil ukuran partikel. Senyawa aktif daging buah mahkota dewa dipisahkan dengan metode ekstraksi soxhlet (Rohyami, 2008). Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan soxhlet dengan pelarut etanol 70 %, ekstrak etanol yang diperoleh, dipekatkan dengan bantuan rotary evaporator, kemudian diuapkan pada waterbath hingga terbentuk ekstrak kental (Mudahar et al., 2005). 3.2. Preparasi Perbandingan Kadar Ekstrak dengan Kadar Kitosan Ekstrak diencerkan dengan etanol hingga mendapatkan kadar ekstrak bervariasi. Setiap larutan ekstrak (5 ml) dicampur dengan larutan kitosan (5 ml) dalam dapar asetat ph 4 dengan kadar kitosan bervariasi. Variasi kadar ekstrak dan kadar kitosan tersaji dalam Tabel I. Tabel I. Formula nanopartikel ekstrak mahkota dewa pada variasi kadar ekstrak dan kadar kitosan (volume 5 ml)

NAPSAH, WAHYUNINGSIH Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas 9 Setiap formula diaduk selama 30 menit (dengan magnetik stirer 350 rpm) dan larutan TPP sebanyak 1 ml ditambahkan ke dalam campuran larutan ekstrak-kitosan tetes demi tetes, sambil diaduk (30 menit dengan magnetik stirer 350 rpm). Masing-masing seri formula dengan beberapa variasi konsentrasi dilakukan replikasi 2 kali. Campuran dibiarkan semalam di dalam flakon yang tertutup. Formula terpilih ditentukan dengan mengamati partikel yang terbentuk pada dispersi nanopartikel. Formula yang terpilih adalah formula yang berupa dispersi opalesensi (Calvo et al., 1997). Formula yang tidak memberikan endapan atau stabil selama pengamatan dijadikan sampel untuk dilakukan scale up untuk mencari loading capacity dan loading efficiency. 3.3. Uji Karakteristik Nanopartikel Karakterisasi nanopartikel meliputi penentuan ukuran partikel dan zeta potensial. Keduanya dilakukan di Balai Inkubator Teknologi Badan Pengkajian dan Penerapan Te k n o l o g i ( B I T- B P P T ) S e r p o n g, Tanggerang. 3.4. Perhitungan Loading Capacity dan Loading Eficiency Menggunakan Spektrofotometri Visibel. Setelah mengetahui jumlah flavonoid yang terbebas kemudian dilakukan perhitungan loading obat dari masingmasing formula dari hasil perhitungan kadar flavonoid total yang tidak terjerap sehingga dapat dihitung Loading Capacity dan Loading Eficiency dari formula nanopartikel yang terbentuk. 4. Hasil dan Pembahasan 4.1.Preparasi Formula Nanopartikel Preparasi nanopartikel ekstrak etanol buah mahkota dewa dilakukan berdasarkan gabungan metode kompleks koaservasi dan gelasi ionik antara kitosan dan TPP serta dapar asetat ph 4. Preparasi dilakukan terlebih dahulu untuk menentukan formula yang paling stabil. Formula dikatakan stabil jika terjadi opalesen dan dalam penyimpanan tidak terjadi pengendapan. Dari hasil preparasi formula nanopartikel yang stabil selama penyimpanan tiga hari tidak mengendap dan ukuran partikel yang terbentuk tidak mengalami agregasi selama penyimpanan adalah formula P dan R. Pada pembuatan nanopartikel berdasarkan metode gelasi ionik mekanisme terbentuknya formulasi nanopartikel kitosan ini berdasarkan pada interaksi elektrostatik antara gugus amina kitosan dengan gugus muatan negatif dari suatu polianion (Tiyaboonchai et al., 2003). Gugus amina pada kitosan yang dilarutkan dalam dapar ph 4 akan terprotonasi membentuk amina + kationik (-NH 3 ). TPP mempunyai muatan negatif sehingga dapat berfungsi sebagai polianion. Reaksi dengan komponen bermuatan negatif baik ion ataupun molekul dapat menyebabkan pembentukan jaringan antara rantai polimer melalui jembatan ionik (Kumar, 2006). Formula P rata-rata 190,9 nm Formula Q rata-rata 162,87 nm Gambar 1. Distribusi ukuran partikel formula P dan R

10 NAPSAH, WAHYUNINGSIH Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas 4.2. Hasil karakteristik nanopartikel ekstrak etanol daging buah mahkota dewa Gambaran distribusi ukuran partikel pada salah satu formula terpilih tersaji pada Gambar 1. Hasil rata-rata pengukuran distribusi ukuran partikel tersaji pada tabel II. Konsentrasi proses formula P (ekstrak 0,69 mg/ml), formula R (ekstrak 0,9 mg/ml) dengan masing-masing kitosan 0,09 % b/v, dan TPP 0,018 % b/v). Hasil pengukura formula P dan R, diperoleh rata-rata 190,9 dan 162,87 nm. Menurut Mohanraj dan Chen (2006) bahwa dikatakan nanopartikel jika rentang ukurannya antara 10 sampai dengan 1000 nm. Dari ukuran yang dihasilkan maka k e d u a f o r m u l a t e r s e b u t d a p a t diklasifikasikan sebagai nanopartikel. Penggunaan kitosan yang berlebih menyebabkan ukuran partikel semakin besar, seperti terjadi pada formula P, jumlah ekstrak yang digunakan lebih sedikit dibanding dengan kitosan sehingga zat aktif yang bereaksi dengan kitosan sedikit, sehingga sisa kitosan yang tidak bereaksi akan mengikat kembali zat aktif sehingga menyebabkan ukuran partikel semakin besar. Polydispersity index (PI) digunakan untuk memperkirakan rentang distribusi ukuran partikel yang ada dalam suatu sampel serta mengetahui ada tidaknya agregasi. PI yang kecil berarti nanopartikel yang terbentuk memiliki rentang distribusi ukuran yang pendek atau dengan kata lain tingkat keseragaman cukup baik. Potensial zeta menggambarkan stabilitas nanopartikel karena perbedaan muatan antar partikel akan mempengaruhi gaya tolak menolak antar partikel. Untuk memperoleh koloid nanopartikel yang stabil, nanopartikel harus memiliki zeta potensial lebih dari ±30 mv (Akhtar et al., 2012). Hasil pengukuran zeta potensial pada salah satu sampel tersaji pada Gambar 2. 4.3. Perhitungan Loading Efficiency dan Formula Tabel II.Hasil rata-rata pengukuran partikel, distribusi ukuran partikel, dan potensial zeta formula P dan R. Indeks Ukuran partikel (nm) - SD Polidispersitas - SD potensial zeta (mv) - SD P 190,9-16,4 0,673-0,14 60,86-2,22 R 162,87-31,35 0,703-0,099 48,5-4,78 Formula P rata-rata 60,86 mv Formula R rata-rata 48,5 mv Gambar 2. Hasil pengukuran zeta potensial formula P dan R

NAPSAH, WAHYUNINGSIH Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas 11 Tabel III. Nilai Loading Efficiency dan Loading Capacity Formula Jumlah flavonoid total (25 ml) Jumlah flavonoid bebas (50 ml) LE (%) rata-rata SD - CV LC (%) rata rata SD - CV P 1,225 mg 0,791 mg 35,37 2,07-5,85 2,97 0,18-6,06 R 1,875 mg 1,026 mg 45,26 0,46-1,02 5,34 0,05-0,94 Loading Capacity Penetapan Loading Efficiency dan Loading Capacity setelah mendapatkan flavonoid total dari ekstrak formula yang terpilih dan flavonoid bebas. Flavonoid ditentukan dengan menggunakan standar kuersetin, kadar kuersetin yang diperoleh dianggap sebagai flavonoid total yang nantinya digunakan untuk menghitung loading efficiency dan loading capacity. Rumus Loading capacity dan loading Efficiency adalah sebagai berikut : LC LE Ce Cf Ve Vf = Loading Capacity = Loading Efficiency = Konsentrasi flavonoid dalam ekstrak = Konsentrasi flavonoid dalam filtrat = Volume ekstrak = Volume filtrat Hasil perhitungan loading efficiency dan loading capacity dapat dilihat pada Tabel III.Loading efficiency merupakan parameter yang menggambarkan keberhasilan polimer memerangkap obat terlarut dalam proses pembentukan nanopartikel atau efisiensi nanopartikel yang terbentuk. Dari tabel III didapatkan loading efficiency untuk formula P rata-rata 35,37% dan formula R rata-rata 45,26 % artinya keberhasilan polimer menjerap obat yang terlarut sebesar 35,37dan 45,26 %. Dari hasil tersebut loading efficiency formula P lebih kecil dibandingkan dengan formula R. Hal ini kemungkinan disebabkan karena jumlah zat aktif yang diikat oleh polimer lebih sedikit dan kemungkinan dipengaruhi oleh sifat muatan dari zat aktifnya, jika muatan zat aktifnya terionisasi sedikit maka kekuatan untuk mengikat kitosan lebih kecil sehingga proses penjerapan zat aktif oleh kitosan tidak efektif. Hal tersebut menyebabkan kitosan hanya berikatan dengan TPP. Loading capacity merupakan jumlah zat aktif yang terjerap dalam nanopartikel. Dari tabel III didapatkan loading capacity masing-masing formula adalah 2,96 dan 5,33 %. Semakin besar kadar ekstrak etanol buah mahkota dewa maka Loading capacity akan besar. Disamping itu Loading capacity berbanding terbalik dengan jumlah endapan yang dihasilkan, semakin banyak endapan maka Loading capacity semakin kecil. 5. Kesimpulan Nanopartikel ekstrak buah mahkota dewa dapat dibuat dengan metode gelasi ionik dengan karakteristik nanopartikel yang diperoleh sebagai berikut: Nanopartikel ekstrak etanol buah mahkota dewa konsentrasi 1,5 mg/ml ukuran partikel rata-rata 190,9 nm dan konsentrasi 2,0 mg/ml rata-rata 162,87 nm. Zeta potensial rata-rata 60,86 dan 48,5 mv. Loading capacity rata-rata 2,96 dan 5,33%. Loading efficiency atau efisiensi proses nanopartikel yaitu rata-rata 35,75 dan 45,26%. Formula R mempunyai loading capacity dan loading efficiency lebih besar dibanding dengan formula P. Daftar Pustaka Akhtar, F., Rizvi, MM., and Kar, SK., 2012, Oral delivery of curcumin bound to chitosan nanoparticles cured Plasmodium yoelii

12 NAPSAH, WAHYUNINGSIH Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas infected mice, Biotechnology Advances, 30(1): 310-20. Anonim, 2002, Dicari karena khasiatnya dihindari karena racunnya, http://www. aranormal. Web.id/obat/t_obat/b_dewa_01.htm. Calvo, P., Remuñan-López C., Vila-Jato JL., Alonso MJ., 1997, Novel Hydrophilic Chitosan- Polyethylene Oxide Nanoparticles as Protein Carriers, Journal of Applied Polymer Science, 63(1): 125-132. Johnson, J.D., Ryan, M.J., Toft, J.D.I.I., Graves,S.W., Hejtmancik,M.R., Cunningham, M.L., Herbert, R.A., dan Kamal, M., 2000, Twoyear toxicity and carcinogenicity study of methyleugenol in F344/N rats and B6C3F1mice, Journal of Agricultural and Food Chemistry 48 (8): 3620-3632. Kafshgari, MH., Khorram, M., Khodadoost, M., and Khavari, S., 2011, Reinforcement of chitosan nanoparticles obtained by an ionic crosslinking process, Iranian Polymer Journal, 20(5): 445-456. Kumar, C. S., 2006, DNA-Chitosan Nanoparticles for Gene Therapy, in Current Knowledge and Future Trends, Willey. Minko T., Dharap SS., Pakunlu RI., Wang Y., 2004, Molecular targeting of drug delivery systems to cancer, Current Drug Targets, 5(4):389-406. Mohanraj U. J and Y Chen, 2006, Nanoparticles - A Review, Tropical Journal of Pharmaceutical Research 5(1): 561-573. Mudahar, H., Lelly, W., Sinta, D., 2005, Uji Sitotoksik Fraksi Etanol Daging Buah Mahkota Dewa Terhadap Sel Kanker Serviks, Jurnal Bahan Alam Indonesia, 4(2): 1412-2855. Ober, C.A., dan Gupta, R.B., 2011, Nanoparticle technology for drug delivery, Ideas Concyteg, 6(72), 714-726. Rohyami, Y., 2008, Penentuan kandungan flavonoid dari ekstrak metanol daging buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa Scheff Boerl), Logika, 5(1):1-8. Siswanto, A., dan Nurulita N. A., 2007, Efek sitotoksik dan antiproliferatif ekstrak kloroform buah mahkota dewa terhadap sel kanker payudara T47D, Jurnal Farmasi Indonesia, 3(4): 168-175. Sundaryono A, 2011, Uji aktivitas senyawa flavonoid total dari Gynura segetum (lour) terhadap peningkatan eritrosit dan penurunan leukosit pada mencit (Mus musculus), Jurnal Exacta, 2(9): 8-16. Tiyaboonchai, W., 2003, Chitosan Nanoparticles: A P r o m i s i n g S y s t e m f o r D r u g Delivery,Department of Pharmaceutical Technology, Faculty of Pharmaceutical Sciences,Naresuan University, Phitsanulok 65000, Thailand, Naresuan University Journal, 11(3) 51-66. Versic, R. J., 2010, Coacervation for Flavor E n c a p s u l a t i o n, http://rtdodgle.com/coacer.html, 20 april 2011.