Arsitektur Jaringan Secara Umum Jaringan Telekomunikasi terdiri dari :

dokumen-dokumen yang mirip
Powered by TeUinSuska2009.Wordpress.com. Upload By - Vj Afive -

Dasar Perencanaan PSTN

Powered By TeUinSuska2009.Wordpress.com. Upload By - Vj Afive -

BAB II JARINGAN PSTN. yang lebih dikenal dengan jaringan Public Switch Telephone Network (PSTN). Jaringan ini

Training Center ISSUED4/17/2004 1

Dasar Perencanaan Jaringan Akses

5

JARINGAN AKSES TELEPON

SENTRAL TELEPON OTOMAT SUDIANG ( MS-8 )

PENGANTAR TELEKOMUNIKASI

BAB III JARINGAN LOKAL AKSES TEMBAGA (JARLOKAT) PT. TELKOM INDONESIA

Training Center ISSUED - 4/17/2004 1

II. Sekilas Tentang Jaringan Lokal Akses Kawat Tembaga 2.1 Tinjauan Umum Jaringan Local

PERTEMUAN 8 (MEDIA TRANSMISI FISIK)

JARINGAN AKSES. Akses Tembaga. Akses Optik. Akses Radio

DasarJaringan Komunikasi

Tembaga(Jarlokat) Oleh: Mike Yuliana PENS-ITS

Faculty of Electrical Engineering BANDUNG, 2015

JARINGAN AKSES PSTN (Public Switch Telephone Network) Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP)

Sukiswo Jartel, Sukiswo 1

BAB III DATA DAN HASIL PENGUKURAN

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI

MODERNISASI JARINGAN AKSES TEMBAGA DENGAN FIBER OPTIK SAMPAI DENGAN KE PELANGGAN. Oleh :

PRODI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKAS 2012 YUYUN SITI ROHMAH, ST.,MT

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PENANGANAN GANGGUAN JARINGAN AKSES TEMBAGA STO BOJONG GEDE (Studi Kerja Di Telkom Bojong Gede)

DAFTAR PUSTAKA a. b. c. d. e. f.

PERANCANGAN JARINGAN AKSES KABEL (DTG3E3)

Modul 2 Peralatan Telepon dan Call Setup

BAB III PEMBAHASAN. Setelah melakukan penelitian terhadap permasalahan yang ada di PT.

BAB II PEMBAHASAN A. PSTN (Public Switched Telephone Network) 1. Karakteristik PSTN

BAB XII INTEGRATED SERVICES DIGITAL NETWORK ( ISDN )

BAB II DASAR TEORI. Perkembangan teknologi telekomunikasi global akhir-akhir ini

Sistem Jaringan Akses Fiber Optik Jaringan Lokal Akses Fiber (JARLOKAF)

Powered by Upload by - Vj Afive -

MAKALAH. 20 Mei JARINGAN PUBLIK. Pendid kan Teknologi Informasi dan Komunikasi SISTEM TELEKOMUNIKASI VEGA R BAWOTONG

Teknologi Jarlokaf. DLC (Digital Loop Carrier) PON (Passive Optical Network) AON (Active Optical Network) Point to Point. 1 Digital Loop Carrier (DLC)

BAB I RANGKA PEMBAGI UTAMA

ISDN. (Integrated Service Digital Network) -Overview - Prima K - PENS Jaringan Teleponi 1 1

PERBANDINGAN JARINGAN GIGABYTE PASSIVE OPTICAL NETWORK DAN MULTI SERVICE ACCESS NODE PADA PT. TELKOM

BAB IV ANALISA SISTEM DISTRIBUSI TELEPON GEDUNG CHASE TOWER

MODUL VII MATA KULIAH : SALURAN TRANSMISI

DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI DIREKTORAT STANDARDISASI POS DAN TELEKOMUNIKASI

BAB II DASAR TEORI A. JARINGAN LOKAL AKSES KABEL TEMBAGA (JARLOKAT) (di sentral) melalui konstruksi kabel primer (terdiri dari manhole dan duct) dan

1.2. Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan kerja praktek di PT Telkom. Keyword / kata kunci : Jarlokat, MDF, ADSL

PELAYANAN GANGGUAN PADA JARINGAN LOKAL AKSES KAWAT TEMBAGA M

PERTEMUAN 8 (RUMAH KABEL) POKOK BAHASAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB III SENTRAL TELEPON DIGITAL EWSD. Electronic Wahler System Digital (EWSD) atau Digital Electronic Switching

BAB II TEORI PENUNJANG

ANALISIS SOLUSI JARINGAN FTTDP DI LOKASI PERUMAHAN PT. VALE INDONESIA

Jaringan Lokal Akses

PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI. Herman Tolle Program Alih Tahun (PAT) S2 SKI TE UB

VoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol.

BAB III JARINGAN AKSES SERAT OPTIK DI PT TELKOM STO JATINEGARA SERTA APLIKASI SDH DAN MODUL SDT1

SWITCHING & JARINGAN

PERTEMUAN 7 (STRUKTUR JARINGAN) POKOK BAHASAN

Pertemuan 2 DASAR-DASAR SISTEM KOMUNIKASI

~ By : Aprilia Sulistyohati, S.Kom ~

TELEPHONE. Oleh Kholistianingsih, S.T., M.Eng.

BAB II DASAR TEORI. Jaringan local akses optik (JARLOKAF) adalah jaringan. menghubungkan Central Office (CO) pada operator telekomunikasi ke Remote

ANALISIS JARINGAN TEMBAGA EKSISTING UNTUK PENERAPAN TEKNOLOGI MULTI SERVICE ACCESS NODE (MSAN)

WIDE AREA NETWORK. Gambar Jaringan WAN.

DESAIN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN AKSES KABEL TELEPON

PENGANTAR TELEKOMUNIKASI

VoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol.

Home Networking. Muhammad Riza Hilmi, ST.

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK. PSM (PERIPHERAL SWITCHING MODULE) PADA SGD (SENTRAL GERBANG DOMESTIK) ZTE ZXJ10 PT. INDOSAT, Tbk SEMARANG

Training Center Tujuan

WAN. Karakteristik dari WAN: 1. Terhubung ke peralatan yang tersebar ke area geografik yang luas

ANALISIS JARAK TERHADAP REDAMAN, SNR (SIGNAL TO NOISE RATIO), DAN KECEPATAN DOWNLOAD PADA JARINGAN ADSL

DESAIN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN AKSES KABEL TELEPON

ANALISA JARINGAN UNTUK LAYANAN BROADBAND BERBASIS TEKNOLOGI GIGABIT PASSIVE OPTICAL NETWORK (GPON) ABSTRAK

Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Telkom BANDUNG, 2012

BAB II LANDASAN TEORI

FTTX. 1. Latar belakang

BAB II JARINGAN AKSES TEMBAGA DAN SERAT OPTIK

2. Sistem Komunikasi Telepon

TREND JARINGAN. Muhammad Riza Hilmi, ST.

BAB III PEMBAHASAN. Aktifitas Pegawai IT di PT. Telkom Cianjur terbagi dalam beberapa bagian, yaitu:

STT Telematika Telkom Purwokerto

ANALISIS JARAK TERHADAP REDAMAN, SNR (SIGNAL TO NOISE RATIO), DAN KECEPATAN DOWNLOAD PADA JARINGAN ADSL

Penggunaan IP-PBX Sebagai Sentral Telefon Case Study pada Project Pengolahan Produksi Gas Donggi. Aspar Anggoro Wibowo Mentor: Budhi Satriya

Pola Penomoran A=6 A=5 A=4 A=7 A=9 A=2 A=3 B = 1 B = 5 B = 2 B = 3 B = 9 B = 6 B = 8 B = 7

Instruktur : Bpk Rudi Haryadi. Nama : Tio Adistiyawan (29) No Exp. :

Bab I Garis-garis Besar Sistem Komunikasi

Teknologi x-dsl. Oleh: Prima Kristalina Mike Yuliana. Disadur dari training PT.Telkom

JARINGAN PUBLIK NOFIN KASIPA SEM IV UNIMA FATEK / PTIK

AUTOMATIC METER READING (AMR) MENGGUNAKAN JARINGAN GLOBAL SYSTEM FOR MOBILE (GSM) SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI

BAB II LANDASAN TEORI

A. PSTN (Public Switch Telephony Network)

Sentral Telepon. Syah Alam, M.T STTI JAKARTA

Faktor Rate data. Bandwidth Ganguan transmisi(transmission impairments) Interferensi Jumlah receiver

2011, No Penggunaan dan Pembiayaan Jasa Telekomunikasi di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36

ANALISIS JARINGAN LOKAL AKSES TEMBAGA PADA PERFORMANSI DSLAM BERBASIS TEKNOLOGI ADSL SKRIPSI LAOSMARIA JULIASTRY NABABAN

Pengukuran dan Analisis Performansi Jaringan Berbasis IP Pada DSLAM Sebagai Acess Node Pada pelanggan SPEEDY

3 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Sistem Intergrator (SI) perangkat akses jaringan telekomunikasi.

JARINGAN PUBLIK CICILIA ERFINA Fakultas Teknik Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi Kelas C / Semester IV

METODE SAMPLING DALAM PENGUKURAN VALIDITAS DATA NUMERIK JARINGAN LOKAL AKSES TEMBAGA (JARLOKAT)

ANALISIS KUALITAS JARINGAN AKSES TEMBAGA TERHADAP LAYANAN SPEEDY STUDI KASUS DI PT.TELKOM,Tbk DIVISI ACCESS SITE OPERATION PURWOKERTO

Transkripsi:

Arsitektur Jaringan Secara Umum Jaringan Telekomunikasi terdiri dari : User Terminal / CPE(perangkat penghubung antara user dengan Jaringan), terdiri dari Terminal Equipment dan Communication Equipment Local Network : perangkat penghubung user terminal dengan Exchange System Exchange System : sistem yang mengatur jaringan, tidak hanya dalam hal pertukaran informasi antar user terminal, tetapi dalam konteks yang lebih luas Trunk Network atau backbone

User Terminal Contoh contoh : Telephone-set & Telefax untuk PSTN Handphone untuk PLMN ISDN terminal untuk ISDN Komputer untuk jaringan pada umumnya dll

Local Network Contoh- contoh Pada PSTN dan ISDN disebut juga sebagai local-loop atau subscriber line, misal : jarlokab (jaringan lokal akses kabel tembaga) ; jarlokar (jaringan lokal akses radio dan jarlokaf (jaringan lokal akses kabel optik). Pada ISDN di local loop terdapat hierarchy berupa Reference Point R,S, T, U dan V Pada PLMN berupa base station yang umumnya terdiri dari BTS (base transceiver station) dan BCS (base station controller) Pada jaringan komputer bisa berupa LAN (local area network)

Exchange System Contoh contoh : Pada PSTN dan ISDN berupa sentral (hierarkinya : sentral lokal, sentral interlokal dan sentral internasional. Perbedaan sentral PSTN dan ISDN pada konsep jaringan, di mana PSTN mengacu pelayanan telepon, ISDN mengacu pada jaringan komputer pada umumnya Pada PLMN berupa switching system, yang umumnya terdiri dari service switching center, location register, authentication center, equipment identify register dan support system Pada jaringan komputer pada umumnya terdiri dari router dan switch

Trunk Network / Backbone Merupakan jaringan penghubung antara Exchange system dalam suatu jaringan Suatu jaringan dengan jaringan lain (internetworking) Bisa berupa jaringan kabel (umumnya kabel optik) maupun jaringan radio Trunk network biasa disebut juga sebagai backbone.

Technical Plan Technical Plan terdiri dan mengacu pada Protokol standar (OSI, TCP/IP dll) Rekomendasi dan standar (internasional, regional dan nasional) Buku Referensi Fundamental Technical plan merupakan pokok-pokok perencanaan yang harus diacu oleh semua operator, vendor dan user di suatu negara. Fundamental Technical Plan disusun oleh regulator (saat ini di RI : Ditjen Postel dan BRTI) Transmission Plan Signaling plan Charging plan Numbering plan Routing and networking plan Switching plan QOS (quality of service) plan Network Management plan Intelligent Network plan

Konsep PSTN Public telecommunication network = jaringan telekomunikasi yang dimiliki oleh operator jaringan telekomunikasi dan disediakan untuk melayani pelanggan (subscriber) dan pemakai (user) dengan sistem pentarifan tertentu Switched = pelayanan utama menggunakan perangkat switching, berarti ada konsentrasi, distribusi dan ekspansi. Tetapi dimungkinkan juga adanya leased-line.

Konsep PSTN Cont.. Konsep dasar PSTN adalah pelayanan subscriber dan user melalui saluran pelanggan (subscriber line = local loop)analog 4 khz. Terminal pelanggan bisa berupa : Telepon analog : langsung tersambung ke local loop Telefax (biasa disebut awam sebagai fascimile) Wartel & warnet Komputer / data terminal : terhubung ke local loop menggunakan modem (modulator-demodulator)

PSTN Kondisi jaringan PSTN di RI saat ini : Peralatan switching dan transmisi sudah digital ( IDN = integrated Digital Network) Local loop umumnya berupa saluran analog 4 khz menggunakan kabel tembaga (jarlokat = jaringan lokal akses kabel tembaga) Terdapat local loop berupa jarlokar (jaringan lokal akses radio), jarlokaf (jaringan lokal akses fiber optik) dan HFC (hybrid fiber optic + copper) VAN (value added network) dalam local loop, misalnya DSL (digital subscriber line) Jaringan radio ( Telkom Flexi, Starone, Esia)

Diagram Umum Suatu PSTN Jaringan Lokal (Local Loop) - Kabel Tembaga - Wireless/Fixed Cellular - Serat Optik Trunk Sentral Lokal (Local Exchange) Sentral Lokal Lainnya atau Sentral Toll (SLJJ) PABX (Private Automatic Branch Exchange) Terminal Pelanggan - Pesawat Telepon - Mesin Fax - PC dengan modem Ext #1 Ext #n

Jaringan Lokal Akses Tembaga Jarlokat adalah suatu jaringan kabel telepon dari bahan tembaga yang dipasang/ ditarik dan dipergunakan untuk menghubungkan pesawat pesawat pelanggan dengan sentral lokal yang bersangkutan. Jaringan Lokal Akses Tembaga Murni, yaitu : jaringan lokal akses tembaga tanpa menggunakan perangkat tambahan. Bentuk konfigurasi :

Jaringan Lokal Akses Tembaga Jaringan Lokal Akses Tembaga Tidak Murni (menggunakan perangkat tambahan) Contoh : Aplikasi ADSL Jaringan lokal akses tembaga ini dapat berupa Jaringan Catu Tidak Langsung atau Jaringan Catu Langsung (DCL)

Unsur Jarlokat Ancillary ( non saluran ), antara lain berupa : MDF (Main Distribution Frame) Tiang telepon Rumah Kabel (RK) dan Distribution Point (DP) Hand-hole dan mand hole Alat sambung kabel KTB (kotak terminal batas) Saluran pelanggan, berupa : Saluran primer Saluran sekunder Saluran penanggal / drop-wire Saluran rumah (house-wiring)

Jaringan Catu Tidak Langsung

Jaringan Catu Langsung (DCL) Adalah : Jaringan yang menghubungkan antara RPU ke KP tanpa melalui RK

Jaringan Catu Langsung (DCL) Cont.. Pemakaian Jaringan Catu Langsung : Kota besar dekat sentral Kota kecil yang jumlah pelanggan sedikit Daerah dengan demand terpusat Daerah dengan pelanggan VIP

Jaringan Catu Kombinasi Adalah : Jaringan lokal dimana pesawat terminal pelanggan yang dicatu melalui 2 (dua) cara yakni sebagian dengan catu langsung dan sebagian lagi dengan catu tidak langsung.

MDF / RPU RPU Berada di ruang RPU atau ruang MDF, yang letaknya berdekatan dengan peralatan sentral. Dibawah RPU, terdapat ruang bawah tanah yang biasa disebut Cable Chamber. Didalam ruang tersebut dipasang rangka besi, guna menambatkan kabel-kabel primer dari luar, sebelum terdistribusi ke RPU. Fungsi MDF/RPU : Titik sambung antara sentral dengan kabel primer atau DCL Tempat pengetesan Melokalisir gangguan Fleksibilitas saluran

MDF / RPU Cont.. Gambar MDF (RPU) tampak depan

Rumah Kabel (RK) adalah : unit terminal yang merupakan titik terminal akhir kabel primer dan titik awal kabel sekunder. Kapasitas RK : 800, 1600, 2400, atau 4800 pasang Fungsi RK : Tempat menyambungkan kabel Primer dengan kabel Sekunder Tempat pengetesan Melokalisir gangguan Fleksibilitas saluran

Rumah Kabel (RK) Cont..

DP / KP Merupakan terminasi akhir dari kabel sekunder dan terminasi awal saluran pelanggan Fungsi : Menghubungkan kabel sekunder dengan saluran pelanggan Tempat pengetesan Untuk melokalisir gangguan Kapasitas : 10 pairs, 20 pairs, untuk DP/KP dinding bisa mencapai 100 pairs

DP / KP Cont.. Macam macam (DP/KP) : Kotak Pembagi atas tanah (KPT) atau KP Tiang Adalah Kotak Pembagi yang dipasang pada tiang. Kapasitas 10 pasang dan 20 pasang. Digunakan untuk mencatu pelanggan yang terpencar dengan menggunakan drop wire. Kotak Pembagi Dinding Adalah Kotak Pembagi yang biasanya dipasang pada dinding bagian luar bangunan. Kapasitasnya lebih besar, bisa mencapai s/d 400 pasang. Bahan terbuat dari logam ataupun fiber glass.

DP / KP Cont.. DP kapasitas 10 (10 pasang) DP kapasitas 20 (20 pasang)

Kotak Terminal Batas Terminal ini merupakan tempat penyambungan antara kabel penanggal/distribusi dengan kabel instalasi dalam rumah (indoor kabel). Dipasang pada dinding bagian luar rumah pelanggan Dipasang pada dinding bagian luar rumah pelanggan dengan ketinggian ± 170 cm dari lantai.

Jaringan Kabel Primer adalah : jaringan kabel dengan kapasitas besar (sekitar 800 s.d 4800 pasang) yang dipasang dari RPU sampai ke RK atau KP (pada DCL). Untuk STO kapasitas besar, kabel primer ditanam langsung atau dipasang menggunakan polongan (system duct).

Jaringan Kabel Sekunder adalah : jaringan kabel yang berkapasitas lebih kecil dari kabel primer (sekitar 10 s.d. 200 pasang) yang dipasang dari terminal RK sampai ke KP atau terminal pada Titik Pembagi Atas tanah (TPAT) atau Titik Pembagi Bawah Tanah (TPBT). Kabel sekunder dipasang dengan cara tanam langsung atau atas tanah (kabel udara).

Jaringan Kabel Distribusi (Saluran Penanggal) Kabel distribusi yang dimaksud adalah kabel distribusi pelanggan (kabel penanggal) yang mempunyai fungsi menghubungkan KP (TPAT) ke tambatan akhir di rumah pelanggan (KTB) Dapat juga menghubungkan KP (TPBT) ke terminal blok di rumah pelanggan melalui saluran bawah tanah. Kabel yang digunakan adalah Drop wire (Saluran Penanggal). Ada 2 jenis Drop Wire, yaitu : Drop wire dengan penguat Drop wire tanpa penguat

Saluran Penanggal Cont..

Saluran Kabel Rumah Adalah kabel rumah (indoor cable) berkapasitas satu pasang atau lebih yang dipasang dari (KTB) di rumah pelanggan sampai ke roset terminal pelanggan yang bersangkutan. Pemasangan / Instalasi Kabel Rumah (IKR) dapat dilakukan dengan cara : Sistem Tanam : Kabel PVC dimasukkan didalam pipa dan tertanam di dalam tembok / dinding. Sistem Tempel : Kabel PVC dimasukkan didalam pipa atau Tray kabel dan dipasang / ditempelkan di dinding.

Dasar Perencanaan Jarlokat Limitasi dalam jarlokat : Transmission limit : keterbatasan panjang kabel disebabkan redaman kabel dan redaman terminal yang totalnya tidak boleh melebihi SCRE lokal. SCRE = Sending Corrected Reference Equivalent, dinyatakan dalam db. Signalling limit : keterbatasan panjang kabel karena PSTN menggunakan konsep central-batterey, dimana catu arus dan tegangan untuk terminal dikirim dari sentral

Signalling Limit Loop-resistance dari jarlokab tergantung dari sentral PSTN. Resistance limit sentral analog sekitar 1300 1900 Ohm, sedangkan sentral digital sekitar 2000 s.d. 4000 ohm Loop resistance kabel tembaga sekitar 60 s.d. 125 ohm per km panjang kabel Jadi panjang kabel jarlokat maksimum yang disebabkan signalling limit adalah sekitar 12 s.d. 25 km Rumusan : Panjang kabel (L) R limit / Loop Resistance (L adalah panjang kabel maksimal (diukur dari sentral s.d. telephone set)

Transmission Limit Redaman total antara sentral s.d. terminal tidak boleh melebihi SCRE lokal ( SCRE lokal di setiap negara berbeda, misal Jepang = 7 db, Finland= 9,5 db, Austria = 11 db, Indonesia = 15,5 db dan Netherland = 17 db) Redaman kabel tembaga sekitar 0,8 s.d. 1,25 db per km panjang kabel Redaman terminal sekitar 0,0001 s.d. 0,01 kali loopresistance Rumusan : YL + redaman terminal + redaman sirkit lain SCRE local dimana YL = redaman kabel persatuan panjang kabel

Transmission Limit Redaman terminal sekitar 0,5 s.d. 1,5 db. Redaman sirkit lain : Redaman PABX sekitar 1 db Tambahan redaman facsimile sekitar 0,5 db Tambahan redaman komputer + modem sekitar 0,5 db Redaman sirkit DSL diabaikan (Cont..)

Dasar Perencanaan Jarlokat Perencanaan jarlokat bisa dimulai bila letak local exchange telah ditentukan. Letak local exchange dalam boundarynya dilakukan antara lain mempertimbangkan center-of-gravity method atau umum dikenal sebagai copper center sbb : Bagi suatu local area ke dalam square kecil dengan ukuran 100 500 m Lakukan demand forecasting untuk setiap square Jumlahkan demand pada square secara horisontal (Sh) dan jumlahkan secara vertikal (Sv). Jumlahkan secara kumulatif dari Sh (didapat Ch) dan secara kumulatif Sv (didapat Cv) Lokasi sentral : square berkoordinat (Ch,Cv) dimana Ch dan Cv paling mendekati ½ total demand

Dasar Perencanaan Jarlokat Contoh penerapan cooper center / center of gravity : demand 40 100 180 100 80 100 300 400 400 100 60 200 700 620 120 100 100 20 80 100 Sh Ch 500 500 1300 1800 1700 3500 400 3900 Boundary satu sentral lokal Sv 300 700 1300 1200 400 Cv 300 1000 2300 3500 3900

Dasar Perencanaan Jarlokat demand Letak Sentral Lokal 40 100 180 100 80 100 300 400 400 100 60 200 700 620 120 100 100 20 80 100 ½ total demand = 1950

Dasar Perencanaan Penomoran PSTN Penomoran pada PSTN, sejauh ini mempertimbangkan: Terminal standar hanya memiliki 12 key-pad (0,1,2,3,4,5,6,7,8,9, *dan #) menyebabkan adanya limitasi (keterbatasan sumber daya penomoran PSTN) Diperlukan adanya Country code (1, 2 atau 3 digit) : misalnya USA=1 (1 digit), Indonesia = 62 (2 digit) Untuk negara besar diperlukan area code (1 digit, 2 digit atau 3 digit) Untuk SLJJ, SLI dan intra-wilayah diperlukan prefix hubungan Nomor lokal = subscriber number perlu diberikan pada setiap saluran pelanggan dan mungkin juga untuk nomor cabangnya

Dasar Perencanaan Penomoran PSTN di Indonesia di Australia di USA Jumlah Digit nomor lokal tidak seragam 8 digit 7 digit Area Code 2 atau 3 digit, 1 digit, direncanakan 3 digit, direncanakan direncanakan secara secara random secara random sistematis, setiap area code memperlihatkan lokasi area Prefix SLJJ 0 1 1 Prefix SLI 00 11 11