modal sebagai salah satu tonggak perekonomian suatu negara. Baik buruknya investasi saham yang dilakukan oleh orang-orang yang memiliki modal melalui

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Indonesia karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

BAB V PENUTUP. 1. Exchange rate, GCG (kepemilikan institusional, komite audit, ukuran dewan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kondisi perekonomian yang semakin berkembang pada saat ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. yang luar biasa secara global. Krisis ini tentunya berdampak negatif bagi

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akan sektor properti dan real estate juga mengalami kenaikan sehingga

BAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

BAB I PENDAHULUAN. dari tantangan-tantangan yang harus di hadapi, para pelaku bisnis property di

BAB I PENDAHULUAN. satunya dengan berinvestasi pada pasar modal. Kegiatan investasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. uang dan pengaruhnya terhadap aset investasi. penghasilan dan atau peningkatan nilai investasi (Husnan, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. kisaran 6% per tahun (sumber : Selain itu salah satu faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan keputusan investasi di pasar modal juga semakin kuat.

BAB I PENDAHULUAN. indonesia. Kondisi pertumbuhan ekonomi yang melambat, diproyeksikan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan dari kenaikan harga saham atau pembayaran sejumlah dividen oleh

BAB I PENDAHULUAN. Saham adalah salah satu aset yang diperjualbelikan oleh perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini, pelaku bisnis di Indonesia seakan

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut, atau pada saat yang sama, investasi portofolio di bursa

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi,

I. PENDAHULUAN. terjadinya krisis moneter pada tahun 2007, yang berlanjut dengan terjadinya stagflasi

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal adalah salah satu alternatif yang dapat dimanfaatkan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor

BAB I PENDAHULUAN. dari penelitian yang akan dilakukan yang berhubungan dengan pengaruh. manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang produktif guna mengembangkan pertumbuhan jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi pada saat ini pertumbuhan perekonomian berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki kelebihan dana kepada pihak yang membutuhkan dana. Fungsi

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB I PENDAHULUAN. Investasi melalui pasar modal selain memberikan hasil, juga

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB 1 PENDAHULUAN. kredit properti (subprime mortgage), yaitu sejenis kredit kepemilikan rumah

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan cerminan kekuatan ekonomi suatu bangsa. Secara formal, pasar

BAB I PENDAHULUAN. memilih alternatif investasi yang memberikan return yang optimal pada manajer

BAB V PENUTUP. likuiditas (CR) dan financial leverage (DR) terhadap profitabilitas pada perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan investasi yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Apabila suatu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya. mengurangi ketergantungannya kepada pihak luar.

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Di era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan para pemodal (investor) untuk melakukan diversifikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun. Bentuk instrumen di pasar

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dapat dilakukan dibanyak sektor, salah satunya adalah sektor

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukan tingkat kemakmuran

BAB I PENDAHULUAN. Proses penghimpunan dan pengalokasian dana masyarakat terutama dalam

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

BAB I PENDAHULUAN. (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. mendorong pembentukan modal dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi. harga saham (Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. tempat usaha serta rekreasi di kota-kota besar di Indonesia. Hal ini membuka

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan pilar penting dalam suatu perekonomian di

BAB 1 PENDAHULUAN. yang akan melakukan investasi pada perusahaan yang menurutnya baik dan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan dana untuk membiayai berbagai proyeknya. Dalam hal ini, pasar

Tingginya permintaan pada sektor property residensial di tahun 2010 juga diiringi dengan peningkatan penjualan pada sektor tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Gabungan (IHSG) turut mengalami peningkatan.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersumber dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana ke berbagai sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas yang ada pada suatu negara tersebut. Peranan

BAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keputusan investasinya. Selama ini kebijakan BI rate selalu

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pasar modal mirip dengan pasar-pasar lainnya, dimana terjadi transaksi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. dan berarti perusahaan telah melakukan financial leverage. Semakin besar utang

Bab 1. Pendahuluan. Salah satu alternatif dalam berinvestasi yang mungkin dilakukan adalah

BAB I PENDAHULUAN. debt to equity ratio, rasio profitabilitas yaitu return on equity, earning per

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh penghasilan dan peningkatan nilai investasi Husnan (2000).

BAB I PENDAHULUAN. Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari kegiatan investasi.

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari sebuah perusahaan adalah peningkatan nilai perusahaan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat atau sarana bertemunya antara demand dan supply

I. PENDAHULUAN. keuntungan di masa yang akan datang. Hal ini juga di dukung dengan jenis

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal dari sisi perusahaan adalah tersedianya dana dari investor ke

BAB I PENDAHULUAN. bahkan pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan. Meskipun saham memungkinkan para pemodal untuk. perubahan-perubahan yang terjadi. Baik pengaruh eksternal maupun

BAB I PENDAHULUAN. Dengan memperoleh laba yang maksimal, maka perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh dan berkembangnya perekonomian Indonesia. Pengerahan dana dari

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas

BAB I PENDAHULUAN. negara kepada pihak luar maupun pihak di dalam negara itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, arah dan besarnya pergerakan pasar modal menjadi topik yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perekonomian dari masa ke masa semakin pesat, termasuk pertumbuhan perekonomian di Indonesia yang mengakibatkan

PENGARUH RASIO AKTIVITAS, RASIO PROFITABILITAS, RASIO LEVERAGE DAN RASIO PENILAIAN TERHADAP PENDAPATAN SAHAM PERUSAHAAN AUTOMOTIVE AND ALLIED PRODUCTS

BAB I PENDAHULUAN. tertentu (Jogiyanto,2003). Investasi ke dalam produksi yang efisien dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Tingkat kompetisi bisnis pada masa ini semakin ketat dikarenakan adanya

BAB I PENDAHULUAN. optimal dengan mempertemukan kepentingan investor selaku pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis dewasa ini cenderung semakin pesat. Tingkat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan adanya globalisasi membuat perekonomian dunia semakin terbuka dan

BAB I PENDAHULUAN. penawaran asset keuangan jangka panjang (Long-term financial asset).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jatuhnya perekonomian di Indonesia akibat krisis moneter yang sempat

BAB I PENDAHULUAN. terbuka. Hal ini mengakibatkan arus keluar masuk barang, jasa dan modal

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia saat ini telah mengalami perkembangan yang pesat dan

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal tahun 2008 terjadi krisis energi yang membayangi

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain setiap perusahaan harus mengembangkan usahanya yang

BAB I PENDAHULUAN. properti yang mulai nampak sejak awal tahun 1980-an sampai dengan sekarang.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

Transkripsi:

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dalam dunia perekonomian modern perhatian dunia tertuju pada pasar modal sebagai salah satu tonggak perekonomian suatu negara. Baik buruknya kinerja pasar modal suatu negara sangat dipengaruhi oleh investasi khususnya investasi saham yang dilakukan oleh orang-orang yang memiliki modal melalui perantara pasar saham atau stock market. Investor seringkali menilai baik atau buruknya kinerja saham dengan menggunakan laporan keuangan sebagai acuan dan melihat fluktuasi dari harga saham nya. Dalam melakukan investasi tentunya hasil akhir yang diharapkan oleh investor adalah imbal balik baik itu dalam bentuk deviden maupun dalam bentuk yang lainnya yang kita kenal dengan istilah return saham. Ditengah perekonomian dunia akhir-akhir ini menghadapi masalah serius terkait krisis ekonomi global yang sedang melanda perekonomian dunia sehingga mengakibatkan lambatnya pertumbuhan ekonomi secara global. Akibat dari naiknya harga komoditas pangan, minyak dan komoditas lainnya mengakibatkan menurunnya kinerja industri keuangan global. Hal ini akan menimbulkan efek domino bagi kondisi perekonomian di suatu negara, dimulai dengan terjadinya inflasi akibat dari naiknya harga-harga komoditas yang menyebabkan naiknya tingkat suku bunga dan akan mengakibatkan fluktuasi nilai tukar mata uang suatu negara dengan negara lain. Ini dikarenakan perekonomian suatu negara terintegrasi dan saling terkait dengan negara lain di dunia. Perekonomian yang saling terintegrasi membuat berbagai industri di negara-negara baik negara maju

maupun negara berkembang khawatir dengan kondisi perekonomian perusahaannya. Tekanan ini mendorong perusahaan untuk membuat strategistrategi jitu demi mempertahankan nilai perusahaannya ataupun menaikkan nilai perusahaannya. Untuk itu perusahaan melakukan investasi di pasar modal, berinvestasi dengan membuka cabang perusahaan di negara lain (Multi National Coorporation) ataupun dengan menarik investor dalam negeri maupun foreign investor untuk berinvestasi pada perusahaannya. Meskipun di sisi lain tinggi nya tingkat inflasi menunjukkan bahwa risiko untuk melakukan investasi cukup besar, sebab inflasi yang tinggi akan mengurangi tingkat pengembalian (rate of return) dari investor (Bastian, 2007). Ada beberapa hal yang biasanya menjadi pertimbangan investor dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi di suatu perusahaan salah satunya adalah kinerja suatu perusahaan, kinerja suatu perusahaan dinilai salah satunya dari harga saham perusahaan tersebut. Menurut Alwi (2008) harga saham dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal perusahaan diantaranya exchange rate, corporate governance dan leverage. Menurut salah satu situs saham menyebutkan bahwa Foreign currency rates have a direct impact on the price and value of stocks in foreign countries, and changes in exchange rates will increase or decrease the cost of doing business in a country, which will affect the price of stocks of companies doing business abroad yang mana dapat dijelaskan bahwa nilai tukar mata uang asing memiliki dampak langsung pada harga dan nilai saham di negara-negara asing, dan perubahan nilai tukar akan meningkatkan atau menurunkan biaya melakukan

bisnis di negara, yang akan mempengaruhi harga saham perusahaan yang melakukan bisnis di luar negeri (Smallbusiness.chron.com, 2016) Naik turunnya tingkat suku bunga sangat berpengaruh terhadap exchange rate (nilai tukar) suatu mata uang terhadap mata uang negara lain, termasuk rupiah yang menjadi mata uang Indonesia juga sangat merasakan dampak dari hal ini. Menurut sumber data dari Bank Indonesia sepanjang tahun 2014 nilai tukar rupiah terhadap dollar AS mengalami fluktuasi pada titik tertinggi Rp 11.216. per dollar hingga Rp 12.974 per dollar. Pergerakan nilai tukar tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini : Sumber Gambar : Bank Indonesia Gambar 1.1 Pergerakan Nilai Tukar Rupiah Tahun 2014 Nilai tukar rupiah merupakan salah satu indikator yang mempengaruhi aktivitas di pasar modal, karena investor cenderung berhati-hati melakukan investasi (Hardianto, 2006). Oleh karena itu perusahaan berusaha untuk menghindari dampak negatif dari hal ini. Salah satu caranya adalah dengan melakukan investasi pada pasar modal ataupun berinvestasi langsung pada suatu negara dengan cara membuka cabang perusahaannya. Dalam hal berinvestasi seringkali investor hanya memperhatikan analisa teknikal dan fundamental nya saja seperti harga saham tingkat return yang diberikan oleh suatu saham tanpa memperhatikan bagaimana dan siapa yang

menjalankan perusahaan tersebut, serta bagaimana potensinya terhadap jumlah return yang akan diterima dan bagaimana kinerja dari suatu saham dimasa yang akan datang. Disinilah Good Corporate Governance memegang peranan. Good Corporate Governance (GCG) merupakan konsep yang diajukan guna peningkatan kinerja perusahaan melalui supervisi atau monitoring kinerja manajemen serta menjamin akuntabilitas manajemen terhadap stakeholder dengan mendasarkan pada kerangka peraturan (M. Nasution dan D. Setiawan, 2007). Oleh karena itu GCG yang dijalankan oleh perusahaan dapat berpengaruh terhadap kinerja suatu saham termasuk harga saham. Persoalan lain yang juga harus dihadapi perusahaan yang ingin berinvestasi pada pasar modal adalah informasi. Perusahaan tentunya harus melakukan berbagai macam analisa terkait perusahaan di pasar modal yang menjadi target investasi baik itu analisa teknikal maupun fundamental yang akurat demi menghindari misalokasi modal dan memaksimalkan return. Analisa teknikal adalah analisis pasar atau sekuritas yang memusatkan perhatian pada indeks saham, harga atau statistik pasar lainnya dalam menemukan pola yang mungkin dapat memprediksikan dari gambaran yang telah dibuat. Atau analisis yang menganggap bahwa saham adalah komoditas perdagangan yang pada gilirannya, permintaan dan penawarannya merupakan manifestasi kondisi psikologis dari pemodal (Ahmad, 2004). Sedangkan analisa fundamental adalah metode analisis yang didasarkan pada fundamental ekonomi suatu perusahaan (Ulupui, 2009). Untuk mengukur fundamental ekonomi perusahaan dilakukan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan, yang dapat dilakukan dengan beberapa rasio keuangan. Setiap rasio keuangan memiliki tujuan, kegunaan, dana

tertentu. Kemudian, setiap hasil dari rasio yang diukur diinterpretasikan sehingga menjadi berarti bagi pengambil keputusan (Kasmir, 2008). Salah satu rasio yang menjadi perhatian oleh investor dalam setiap annual report adalah rasio leverage yang memperlihatkan proporsi penggunaan hutang (debt) dalam peruasahaan. Semakin tinggi proporsi debt relatif terhadap ekuitas, maka ini dapat meningkatkan risiko perusahaan. Sebagaimana rasio lainnya faktor industri dan ekonomi sangat mempengaruhi, baik tingkat debt maupun sifat debt (jatuh tempo dan tingkat bunga tetap dan variabel). Misalnya industri dengan modal yang intensif cenderung untuk menggunakan tingkat debt yang tinggi untuk mendanai property, plan, and equipment-nya. Debt untuk mendanai kegiatan semacam itu harus bersifat jangka panjang agar sesuai dengan jangka waktu aset yang diperoleh. Debt ratio ditunjukkan dengan perbandingan debt to equity (Ulupui, 2007). Dari hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Thobarry (2009) menunjukkan bahwa variable yang dipilih dalam penelitian ini yaitu Nilai Tukar berpengaruh terhadap indeks harga saham. Begitu pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Syafaatul L. (2011) mengenai pengaruh Good Corporate Governance terhadap harga saham yang mana hasilnya menunjukan pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Hal yang sama pada leverage juga terbukti oleh penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo (2013) dimana leverage juga berpengaruh terhadap harga saham. Pengaruh dari nilai tukar, GCG, dan leverage terhadap harga saham dalam penelitian ini akan diteliti pada sektor property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sektor properti dan real estate dalam penelitian ini dipilih

karena sektor properti merupakan salah satu sektor penting di dalam sebuah negara yang menandakan baik atau buruknya perekonomian di suatu negara. Industri properti juga merupakan sektor yang pertama memberi sinyal jatuh atau sedang bangunnya perekonomian sebuah negara (Santoso, 2005). Selain itu sektor properti dan real estate merupakan saham yang volatilitasnya tinggi jika di lihat dari segi indexnya. Hasil pengamatan Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI) menunjukkan bahwa kondisi makro ekonomi merupakan faktor penting yang mempengaruhi bisnis properti. Begitu pula dengan riset yang dilakukan Indonesia Property Watch memperlihatkan nilai penjualan triwulan IV/2015 di Bodetabek-Banten menunjukkan kenaikan pertumbuhan penjualan sebesar 16,6 persen dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (Bisnis.Tempo, 2016). Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : Analisis Pengaruh Exchange Rate (Rupiah-USD), Good Corporate Governance dan Leverage terhadap Harga Saham (Studi empiris pada perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2014)

1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas maka persoalan yang ingin di jawab dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah pengaruh dari exchange rate terhadap harga saham di industri property & real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014? 2. Bagaimanakah pengaruh dari penerapan good corporate governance terhadap Harga saham industri properti & real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014? 3 Bagaimanakah pengaruh dari Leverage terhadap harga saham industri property & real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh fluktuasi exchange rate terhadap harga saham perusahaan property & real estate yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2011-2014. 2. Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh good corporate governance terhadap harga saham perusahaan property & real etate yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2011-2014.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Leverage terhadap harga saham perusahaan property & real etate yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2011-2014. 1.4 Manfaat Penelitian. Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah : 1. Bagi investor dan praktisi saham, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bisa dijadikan referensi dalam mengambil keputusan investasi selanjutnya. 2. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan nantinya dapat menjadi tolak ukur perusahaan dalam mengambil keputusan pelaksanaan GCG maupun dalam pengelolaan keuangannya, seperti mengatasi resiko currency maupun mengontrol hutang perusahaan. 3. Bagi akademisi, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk memahami lebih lanjut mengenai pengaruh exchange rate / nilai tukar, Good Corporate Governance (GCG) dan Leverage terhadap harga saham, serta menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian Penulis meneliti variabel Exchange Rate atau Nilai Tukar, Good Corporate Governance dan Leverage yang diduga mempengaruhi return saham pada perusahaan sektor properti & real estate di Bursa Efek Indoneia periode 2011-2014. Penelitian ini menggunakan data laporan keuangan perusahaan sektor properti & real estate selama empat tahun yaitu tahun 2011 sampai dengan tahun 2014. 1.6 Sistematika Penulisan Secara garis besar penelitian ini disajikan kedalam lima bab, dengan sistematika pembahasan sebagai berikut: BAB I : Merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : Merupakan tinjauan literature yang membahas teori yang relevan dengan penelitian yang akan diadakan, penelitian terdahulu, pengembangan hipotesis dah kerangka pemikiran penelitian. BAB III : Merupakan metode penelitian yang berisi tentang objek penelitian, populai dan sampel, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, operasionalisasi variabel, dan metode analisis data. BAB IV : Merupakan analisis data dan pembahasan yang berisi tentang gambaran umum perusahaan sampel dan analisis data. BAB V : Merupakan penutup yang berisi kesimpulan, implikasi hasil penelitian, keterbatasan penelitian dan saran.