2015 PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perkembangan Data UMKM Indonesia Periode

BAB I PENDAHULUAN. Peranan UMKM dan Usaha Besar terhadap PDRB Non Migas Jawa Barat tahun tergambar dalam tabel 1.1 berikut.

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Usaha Kecil, Menengah (UKM) dan Usaha Besar (UB) di Jawa Barat Tahun

BAB I PENDAHULUAN. dan peningkatan ekspor non-migas. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa industri

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan sektor industri tetapi banyak berkembangnya sektor industri kecil

BAB I PENDAHULUAN. dari perekonomian negara yang sedang berkembang, meskipun UKM sering

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Unit Usaha Kota Bandung Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Perusahaan Profil Perusahaan Gambar 1.1 Ruang Produksi Pioncini

BAB I PENDAHULUAN. berkembang seperti di Indonesia, tetapi juga di negara-negara yang sudah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Unit Usaha Kota Bandung Tahun Sektor / Kegiatan UKM Usaha Kecil

BAB I PENDAHULUAN. omzet, namun karena jumlahnya cukup besar, maka peranan UMKM cukup

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam perekonomian Indonesia, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ROTI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bandung menjadi kota yang memiliki daya saing paling kompetitif dibanding kota-kota lainnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Industri kecil merupakan salah satu penggerak utama dalam perekonomian

2015 PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Kawasan Industri Utama Kota Bandung. Unit Usaha Tenaga Kerja Kapasitas Produksi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

99,37 % Kecil dan Menengah Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Bandung

Potret Kluster Industri Boneka di Kelurahan Cijerah Kota Bandung

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang. Salah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Perkembangan UMKM Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Jumlah Unit Usaha di Kota Bandung Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. regional dan nasional pada hakekatnya merupakan suatu proses yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Perkembangan UMKM Kota Bandung

Sumber: Data Biro Perencanaan Stratistik UMKM tahun 2011 (data diolah)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sumber: BPS Jawa Barat (2013)

BAB I PENDAHULUAN. Nilai PDRB (dalam Triliun) Sumber :Data nilai PDRB Pusdalisbang (2012)

BAB I PENDAHULUAN. kecil merupakan bagian dari dunia usaha nasional yang. mempunyai kedudukan, potensi dan peranan yang sangat strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung dengan luas 167,67 km 2 ini berpenduduk jiwa

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian global tetap rapuh, pertumbuhan di Negara-negara yang

BAB I PENDAHULUAN. Sejak terjadinya krisis ekonomi dan moneter yang dialami oleh bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perkembangan UMKM di Kabupaten Cirebon Berdasarkan. Kelompok Usaha Industri Jasa Perdagangan

KLASIFIKASI IKM (INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH) MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB DI KOTA GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. yang ditawarkannya pun semakin beraneka ragam. Setiap Pelaku usaha saling

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini kita ketahui bahwa kemajuan di bidang industri sangat pesat, baik

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, peranan Industri Kecil Menengah (IKM) dikaitkan dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ides Sundari, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Tabel 1.1 Wilayah Segmentif Wisata Belanja Jenis Wisata Wilayah Segmentif

BAB I PENDAHULUAN. sektor perindustrian ini adalah dengan cara mengembangkan industri kecil.

Strategi Pengembangan Sentra Industri dan Perdagangan di Kota Bandung. Yuyus Yudistria Dosen STIE Ekuitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Astri Nuraeni Kusumawardani, 2014

BAB I PENDAHULUAN. 80-an telah berubah, dari paradigma government driven growth ke public

BAB I PENDAHULUAN. Sektor industri merupakan salah satu sektor yang menjadi perhatian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Risna Khoerun Nisaa, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali di Indonesa. Peranan UMKM dalam perekonomian Indonesia diakui

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Sentra Sablon Suci

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan industri.pengembangan Industri kecil merupakan salah satu jalur

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi dan pemerataan distribusi hasil-hasil pembangunan, UMKM juga berperan dalam penyerapan tenaga kerja.

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini perkembangan dunia pariwisata di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. agar mampu berkompetisi dalam lingkaran pasar persaingan global. Tidak hanya dengan

Daftar Kode Pos Kota Bandung

wbab I PENDAHULUAN No Indikator Satuan Tahun 2011 *) TAHUN 2012 **) PERKEMBANGAN TAHUN Jumlah % Jumlah % Jumlah %

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo BPPT Kota Bandung Sumber: BPPT Kota Bandung (2014)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jumlah penduduk di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat.

BAB 1 PENDAHULUAN. (UMi), Usaha Kecil (UK), Usaha Menengah (UM) dan Usaha Besar (UB) berdasarkan ketiga alat ukur ini berbeda di setiap negara.

INDUSTRI PENGOLAHAN DAN

6.2. AIR MINUM Selain industri di atas, industri penyediaan air minum merupakan salah satu industri vital bagi. Subang Dalam Angka Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. (UMKM) telah mendapat perhatian yang relative cukup besar dari pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Industri kecil dan menengah merupakan kelompok industri yang

BAB I PENDAHULUAN. pembagian pendapatan yang merata bagi seluruh rakyat sesuai dengan sila Pancasila

BAB I PENDAHULUAN. merupakan Ibu Kota dari Provinsi Jawa Barat. Bukan hanya terkenal sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Desita Eka Erdinal, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah UMKM dan Usaha Besar Tahun Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Kecil Menengah (UKM) sangat berperan penting dalam

2015 PENGARUH STORE ATTRIBUTE TERHADAP LOYALITAS WISATAWAN DIKONTROL OLEH MOTIVASI BERBELANJA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TAHUN : 2006 NOMOR : 06

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan kemiskinan telah menjadi masalah yang sangat sulit untuk

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sasaran yang ingin dicapai dalam pembangunan nasional adalah

I. PENDAHULUAN. Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang

BAB I PENDAHULUAN jiwa (Central Intelligence Agency (CIA),2017). Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rizky Aprillian Utami, 2013

DATA KECAMATAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG

Jumlah Unit Usaha, Tenaga Kerja, Investasi dan Nilai Produksi Potensi Industri 2008

BAB I PENDAHULUAN. Mikro, Kecil, dan Menengah adalah entitas yang memiliki kriteria yakni kekayaan

BAB V GAMBARAN UMUM RUMAH SUTERA ALAM

Please purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Industri Kecil dan Menengah (IKM) merupakan salah satu sektor yang

BAB IV INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DI KABUPATEN BOGOR Perkembangan Industri Kecil dan Menengah

Daftar Kelurahan Di Kota Bandung. No. Kecamatan. Kelurahan. Alamat Kecamatan Andir. Kebon Jeruk. Jl. Babatan 2, Telp

PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG UMKM DAN KOPERASI

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama dari pertumbuhan ekonomi suatu negara adalah meningkatkan pendapatan per kapita penduduk negara tersebut secara merata. Karena dengan pendapatan per kapita yang tinggi maka perekonomiannya akan baik dan lebih maju. Permasalahan umum yang dihadapi oleh negara sedang berkembang adalah kemiskinan. Kemiskinan dapat dipicu oleh tingkat pertumbuhan penduduk yang pesat. Pada saat pertumbuhan penduduk tinggi, maka penawaran akan tenaga kerja tinggi juga. Namun pada kenyataan yang sering timbul adalah penawaran tenaga kerja yang tinggi tidak diiringi dengan permintaan tenaga kerja yang tinggi juga karena sedikitnya lapangan pekerjaan, sehingga timbullah masalah pengangguran yang diikuti dengan kemiskinan. Masalah ketenagakerjaan merupakan masalah umum yang dihadapi oleh setiap negara dibelahan dunia ini, termasuk Indonesia. Saat ini Indonesia sedang giat melakukan pembangunan disektor industri, karena sektor industri merupakan salah satu mesin utama penggerak perekonomian nasional. Kunci utama dalam pencapaian tujuan sektor industri adalah pemanfaatan sumber daya manusia (SDM) sebagai tenaga kerja dalam suatu proses produksi dengan baik dan maksimal, karena sektor industri adalah penyerap tenaga kerja terbesar. Masalah pengangguran yang disebabkan karena kemampuan yang dimiliki penduduk usia produktif sebagai sumber daya manusia yang tidak dapat memenuhi kualifikasi lapangan pekerjaan yang tersedia, padahal kebutuhan akan sumber daya manusia yang berkualitas akan dapat meningkatkan produktifitas tenaga kerja (Ina Primiana 2009, hlm. 4). Rendahnya produktivitas sering dikaitkan dengan tingkat pendidikan yang rendah. Karena pada dasarnya, semakin tinggi tingkat pendidikan, maka semakin

2 tinggi pula tingkat produktivitas yang akan mampu dicapai. Peningkatan produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian 2002, hlm. 2). Meskipun saat ini pekerjaan manusia sudah banyak digantikan oleh mesin, tetapi pada dasarnya manusia adalah kunci utama dalam suatu kegiatan atau pekerjaan. Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting dalam mengukur produktivitas. Hal ini disebabkan oleh dua hal, antara lain: pertama, karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya yang terbesar untuk pengadaan produk dan jasa; kedua, karena masukan pada faktor-faktor lain seperti modal (Kusriyanto 1993, hlm. 1). Website Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan kota Bandung(www.sentraindustribandung.com) dikatakan bahwa Bandung adalah kota dengan penduduk yang sangat aktif, berkembang dengan semakin cepat. Dampak positifnya adalah ikut berkembangnya sentra-sentra industri di berbagai daerah di Bandung. Kini Bandung mempunyai 30 sentra industri aktif. Beberapa sentra di antaranya sudah besar dan menjadi salah satu tujuan alternatif untuk berwisata di Bandung. Begitu banyaknya produk yang telah dihasilkan di Bandung. Beberapa sentra industri tersebut adalah, sentra industri Rajut Binong Jati, sentra industri Tahu Cibuntu, sentra industri Sepatu Cibaduyut, sentra industri kain Cigondewah, sentra industri Sablon Suci, sentra industri Tas Kebon Lega, dan lain-lain. Adapun sentrasentra industri di kota Bandung dijelaskan pada Tabel 1.1. Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa Sentra Industri di kota Bandung cukup maju dengan banyaknya jumlah tenaga kerja yang diserap. Selain itu dengan adanya beberapa sentra industri di kota Bandung semakin memicu perekonomian yang lebih baik, karena pengangguran akan berkurang, pendapatan masyarakat naik sehingga mampu memenuhi kebutuhan hidup, pengunjung ke kota Bandung juga akan meningkat untuk berbelanja di sentra-sentra industri tersebut. Sementara dalam penelitian ini, penulis tertarik untuk meneliti Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung. Adapun Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung adalah kumpulan para

3 pengrajin tas yang memasok tas-tas ke pusat perbelanjaan seperti yang terkenal adalah Pasar Baru Trade Centerdi kota Bandung dan ke pusat perbelanjaan yang lain hingga keluar kota Bandung. Tabel 1.1 Sentra Industri Kota Bandung No Nama Sentra Jumlah Tenaga Kerja 1 Sentra Industri Rajut Binong Jati 2143 2 Sentra Industri Rajut Margasari 103 3 Sentra Industri Pakaian Bayi Hantap 65 4 Sentra Industri Pakaikan Anak Pagarsih 186 5 Sentra Industri Tas Kebon Lega 320 6 Sentra Industri Jeans Cihampelas 352 7 Sentra Industri Pakaian Jadi Cigondewah 116 8 Sentra Industri Produk Tekstil Cigondewah 567 9 Sentra Industri Sepatu Cibaduyut 3008 10 Sentra Industri Sablon Kaos Suci 2721 11 Sentra Industri Telur Asin Derwati 49 12 Sentra Industri Ikan Pindang Cijaura 38 13 Sentra Industri Opak Cigondewah 30 14 Sentra Industri Roti Kopo 115 15 Sentra Industri Tahu Cibuntu 1518 16 Sentra Industri Tempe dan Oncom Situ Saeur 98 17 Sentra Industri Gorengan Tempe Leuwi Panjang 143 18 Sentra Industri Kerupuk Palembang Madesa 219 19 Sentra Industri Boneka Warung Muncang 175 20 Sentra Industri Boneka Sukamulya 212 21 Sentra Industri Knalpot Sadakeling 47 22 Sentra Industri Suku Cadang Kiaracondong 301 23 Sentra Industri Oven Cimindi 21 24 Sentra Industri Sikat dan Sapu Cibiru 42 25 Sentra Industri Kasur Cogondewah 65 26 Sentra Industri Peralatan Dapur Warung 47 Muncang 27 Sentra Industri Percetakan Pagarsih 68 28 Sentra Industri Bengkel & Bubut Jalan Bogor 210 29 Sentra Industri Las Ketok Karasak 95 30 Sentra Industri Kusen Astana Anyar 56

4 Sumber: Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung(www.sentraindustribandung.com) Tabel 1.2 Jumlah Produksi dan Jumlah Tenaga Kerja di Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung Periode Desember 2014 - Februari 2015 No Nama Jumlah Produksi (Lusin) Jumlah Karyawan (Orang) Desember Januari Februari Desember Januari Februari 1 Kafin 250 235 220 7 7 5 2 Intan Collection 80 60 20 4 4 3 3 Laser Seven 1000 800 750 15 15 15 4 Ripleyns 400 350 350 8 8 8 5 Van Couper 350 300 280 9 9 9 6 Simbiosis 2000 2000 2000 35 35 35 7 Master Collection 1500 1400 1200 18 18 18 8 Prima Tas 800 650 600 10 10 10 9 Susan Collection 400 450 450 7 7 7 10 Ditas 300 350 300 7 7 6 Jumlah 7080 6595 6170 120 120 116 Sumber: Data pra penelitian Berdasarkan Tabel 1.2 dapat dilihat data dari beberapa pengrajin yang diteliti dan diperoleh hasil bahwa hampir keseluruhan pengrajin mengalami penurunan hasil produksi selama tiga bulan terakhir. Secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 1.3 yang menjelaskan bahwa terjadi penurunan produksi pengrajin tas kebon lega. Pada bulan Desember hingga Januari turun sebesar 485 lusin tas atau sebesar 6,8% dengan jumlah tenaga kerja tetap. Sementara pada bulan Januari hingga Februari terjadi penurunan sebesar 425 lusin tas atau sebesar 6,4% dengan penurunan tenaga kerja sebesar empat orang. Penurunan produksi tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik internal atau dari dalam diri tenaga kerja tersebut maupun ekternal seperti lingkungan

5 tempat bekerja. Pada penelitian ini penulis tertarik untuk meneliti faktor internal, yaitu pelatihan dan pengalaman kerja. Alasan penulis dalam memilih variabel tersebut karena melihat penurunan produksi yang mungkin terjadi karena kurangnya kemampuan/keahlian tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya, jarangnya mengikuti pelatihan, bahkan para pemilik usaha dalam memilih pekerja tidak melakukan seleksi khusus sehingga tidak didapatkan para pekerja yang benar-benar ahli pada bidang pekerjaannya. Selain itu pengalaman rendah yang dimiliki oleh setiap tenaga kerja juga mempengaruhi kemampuan memproduksi Tas. Produktivitas tenaga kerja yang tinggi akan mendorong hasil produksi yang tinggi, ketika hasil produksi tinggi maka keuntungan yang diperoleh juga akan tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa produktivitas tenaga kerja merupakan komponen utama dalam proses produksi. Tabel 1.3 Jumlah Produksi dan Jumlah Tenaga Kerja di Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung Periode Desember 2014 - Februari 2015 Bulan Jumlah Produksi (Lusin) Jumlah karyawan (Orang) Tingkat Produktivitas (Lusin/hari) Desember 7080 120 2,107 Januari 6595 120 1,962 Februari 6170 116 1,899 Sumber : Data pra penelitian (data diolah) Berangkat dari permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka penulis melakukan penelitian dengan mengangkat judul Pengaruh Pelatihan dan Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja (Survey Pada Tenaga Kerja Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka dapat ditarik rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut:

6 1. Bagaimana gambaran umum pelatihan tenaga kerja di Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung? 2. Bagaimana gambaran umum pengalaman kerja tenaga kerja di Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung? 3. Bagaimana gambaran umum produktivitas tenaga kerja di Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung? 4. Bagaimana pengaruh pelatihan terhadap produktivitas tenaga kerja di Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung? 5. Bagaimana pengaruh pengalaman kerjaterhadap produktivitas tenaga kerja di Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat dibuat tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana gambaran umum pelatihan tenaga kerja di Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung. 2. Untuk mengetahui bagaimana gambaran umum pengalaman kerja tenaga kerja di Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung. 3. Untuk mengetahui bagaimana gambaran umumproduktivitas tenaga kerja di Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung. 4. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pelatihan terhadap produktivitas tenaga kerja di Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung. 5. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pengalaman kerja terhadap produktivitas tenaga kerja di Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung. 1.3.2 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

7 Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan di bidang ilmu mikro ekonomi yang di dalamnya terdapat kajian tentang konsep produktivitas tenaga kerja. Selain itu, dapat digunakan untuk penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja. 2. Manfaat Praktis Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan untuk para tenaga kerja dan pengrajin di sentra industri Tas Kebon Lega Bandung, serta kepada para pembaca untuk lebih mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja yaitu, Pelatihan dan Pengalaman Kerja.