V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Lokasi dan Letak Geografis Taman Rekreasi Kampoeng Wisata Cinangneng terletak di Desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Lokasi ini berjarak 11 km dari Kota Bogor ke arah barat dan berjarak 70 km dari arah Jakarta. Taman Rekreasi Kampoeng Wisata Cinangneng mempunyai luas 7.000 m 2 dan berada di kaki gunung Salak yang dialiri sungai Cinangneng yang merupakan anak sungai Cisadane. Taman Rekreasi Kampoeng Wisata Cinangneng berada pada ketinggian 600-900 meter dari permukaan laut dengan suhu rata-rata sebesar 23,4 o C menjadikannya sebagai lokasi yang nyaman dengan udara yang sejuk. 5.2. Sejarah Perusahaan Taman Rekreasi Kampoeng Wisata Cinangneng merupakan suatu usaha keluarga yang didirikan oleh Hester Basoeki. Terbentuknya TRKWC bermula pada tahun 1992 Hester Basoeki mencoba menjadikan rumahnya di daerah Cipete, Jakarta Selatan sebagai guest house atau penginapan. Keputusannya tersebut ternyata direspon positif dengan banyaknya tamu yang menginap. Para tamu juga terkesan dengan penataan taman guest house yang dianggap menarik, sehingga penginapannya tersebut diberi nama HB (Hester Basoeki) Garden Guest House. Seiring dengan jumlah tamu yang semakin banyak maka Hester Basoeki menawarkan pondok peristirahatannya yang berada di Kabupaten Bogor. Pondok tersebut dibangun pada tahun 1994 di atas tanah seluas 4.000 m 2. Pada awalnya hanya dibangun satu rumah dengan dua kamar yang diberi nama Balai Kampung. Rumah atau pondok peristirahatan tersebut mulai dikomersialkan ketika Hester bekerja sebagai pemandu wisata. Beliau menawarkan pondok peristirahatan yang berada di Kampung Cinangneng tersebut kepada wisatawan asal Belanda. Para wisatawan tersebut ternyata tertarik dan menikmati suasana pedesaan serta keasrian alam Kampung Cinangneng. Hester juga menawarkan kegiatan jalan-jalan ke pelosok kampung serta mengajarkan cara bercocok tanam padi yang dibantu oleh petani setempat. Ternyata respon para wisatawan sangat baik, sejak saat itu mulai dipikirkan untuk mengembangkan paket wisata yang terdiri dari wisata agro dan wisata budaya. 58
Kepuasan wisatawan asing yang telah berkunjung memberikan dampak positif bagi Hester karena mereka turut mempromosikan dan menceritakan pengalaman menarik mereka kepada orang lain. Permintaan kamar oleh wisatawan asing pun kian meningkat, sehingga jumlah ruang kamar ditambah menjadi 10 buah kamar hingga saat ini. Ketertarikan wisatawan asing disebabkan oleh suasana pedesaan yang tenang, asri, sejuk, adanya aliran sungai dan hamparan sawah yang luas serta kesederhanaan masyarakat setempat. Keberadaan HB Garden Guest House Bogor atau saat itu sudah lebih dikenal dengan nama Kampoeng Wisata Cinangneng (KWC) mendapat perhatian serius dari Kementerian Pariwisata Seni dan Budaya, hal ini dikarenakan dilibatkannya masyarakat sekitar dalam pengembangan kepariwisataan. Pada tahun 1998, KWC mendapat kehormatan melalui kunjungan Menteri Pariwisata yaitu Marzuki Usman. Kunjungan yang dilakukan Marzuki Usman merupakan kunjungan dalam rangka kekaguman akan keberadaan lingkungan dan peran serta masyarakat dalam memperkenalkan budaya dan pertanian kepada pengunjung sehingga Marzuki Usman menjuluki KWC sebagai Pariwisata Inti Rakyat (PIR). Saat itu pula, karena melihat antusiasme dan respon masyarakat dalam peran sertanya pada kegiatan wisata KWC, maka Marzuki Usman memberikan bantuan berupa seperangkat alat musik gamelan dan membangun rumah tinggal di Kampung Kondang. Adanya kunjungan sekaligus sebagai ajang promosi langsung yang dilakukan Menteri Pariwisata maka keberadaan KWC semakin dikenal. Semakin banyak stasiun televisi dan media cetak yang melakukan liputan terkait KWC. Selain itu Hester Basoeki selaku pemilik dan pengelola sering diundang untuk menghadiri acara-acara seminar diskusi yang dilakukan instansi seperti sekolah dan pemerintahan. Memasuki tahun 2000, kegiatan-kegiatan wisata yang ditawarkan semakin beragam dan dikemas dalam paket program poelang kampoeng. Hal ini mulai diminati oleh wisatawan domestik. HB Garden Guest House kemudian melakukan perluasan lahan menjadi 7000 m 2 dan memiliki 10 ruang kamar serta beberapa aula. Pada bulan September tahun 2010, atas instruksi Pemerintah Kabupaten Bogor, nama KWC diubah menjadi Taman Rekreasi Kampoeng Wisata Cinangneng (TRKWC). Peubahan nama tersebut bertujuan agar TRKWC 59
semakin dikenal dan dapat bersaing dengan objek wisata lainnya di seluruh Indonesia, karena TRKWC telah terdaftar di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata seluruh Indonesia. Sampai dengan saat ini sudah terdapat lima paket wisata dengan kegiatan-kegiatan wisata yang semakin beragam. Rincian paket wisata serta kegiatannya dapat dilihat pada Lampiran 2. Hester Basoeki selaku pimpinan HB Garden Guest House akan selalu meningkatkan kualitas fasilitas serta penambahan variasi kegiatan-kegiatan wisata yang ditawarkan selama tidak keluar dari prinsip TRKWC yaitu konsep pedesaan, kebudayaan, dan kembali ke alam. Beliau juga lebih memilih peningkatan kualitas pada penginapan dibandingkan dengan penambahan jumlah penginapan atau ruang kamar. Menurut Hester penambahan ruang kamar akan membuat lingkungan TRKWC menjadi tambah ramai dan suasana menjadi tidak nyaman yang akhirnya dapat menurunkan kepuasan pengunjung. 5.3. Visi dan Misi Perusahaan Taman Rekreasi Kampoeng Wisata Cinangneng yang didirikan oleh Hester Basoeki memiliki visi yaitu menjadikan Taman Rekreasi Kampoeng Wisata Cinangneng sebagai pusat kebudayaan Jawa Barat serta ikut melibatkan masyarakat dalam mengembangkan Kampoeng Wisata. Adapun misi Taman Rekreasi Kampoeng Wisata Cinangneng antara lain : 1) Memperkenalkan kondisi pedesaan dalam kegiatan bertani sampai pada proses pengolahan dan jenis tanaman yang ada 2) Mendukung pelestarian kebudayaan daerah 3) Menjalin hubungan kemitraan dengan masyarakat sebagai upaya dari pengembangan Taman Rekreasi Kampoeng Wisata Cinangneng 4) Menjadikan setiap tamu yang datang merasakan kepuasan dengan kunjungannya ke Taman Rekreasi Kampoeng Wisata Cinangneng 5) Penduduk dan wisatawan yang datang mendapatkan keuntungan baik dari segi pengetahuan (educative), pengalaman daerah, khususnya Jawa Barat 5.4. Paket Wisata yang Ditawarkan Taman Rekreasi Kampoeng Wisata Cinangneng menawarkan kegiatankegiatan wisata edukatif yang menggabungkan wisata agro dan wisata budaya. 60
Kegiatan-kegiatan wisata yang ditawarkan dapat dinikmati dan dilakukan oleh berbagai kalangan dan usia pengunjung. Kegiatan-kegiatan wisata tersebut dikemas ke dalam lima paket wisata yang berbeda, antara lain : 1) Paket A (Menginap) Pada paket ini pengunjung dikenakan biaya sebesar Rp 440.000 per kamar per malam yang dapat dihuni oleh dua orang. Fasilitas yang diperoleh oleh pengunjung yaitu minuman tradisional pada waktu kedatangan, sarapan pagi, makan siang, makanan ringan pada sore hari, dan makan malam, dengan hidangan-hidangan bernuansa khas Sunda. Pengunjung juga disuguhi tarian tradisional dan tidak ketinggalan kegiatan tour kampoeng yaitu melihat dari dekat keunikan kehidupan masyarakat kampung yang juga terlibat langsung dalam kegiatan pertanian. Bagi rombongan dalam jumlah banyak yang mengisi seluruh kamar biasanya HB Garden akan memberikan potongan harga. Fasilitas lain yang bisa dinikmati pengunjung pada paket ini yaitu fasilitas kolam renang. 2) Paket B (Menginap dan Ronda Kampoeng) Pengunjung yang ingin mengambil paket ini dikenakan biaya sebesar Rp 550.000 per kamar per malam. Pada paket ini pengunjung dapat menginap satu malam dengan fasilitas minuman di saat kedatangan, sarapan pagi, makan siang, makanan ringan pada sore hari, dan makan malam dengan hidangan khas Sunda, fasilitas kolam renang, serta kegiatan tour kampoeng. Pada paket ini pengunjung akan diikutsertakan dalam kegiatan ronda malam keliling kampung bersama masyarakat setempat. Pengunjung pun akan mendapatkan suguhan jagung bakar dan minuman tradisional. 3) Paket C (Tour Kampoeng) Pada paket ini pengunjung dikenakan biaya sebesar Rp 75.000 per orang. Pada paket ini pengunjung akan diajak tour berkeliling kampung ke Kampung Cinangneng dan Kampung Kondang. Adanya tour ini dapat memperkenalkan kehidupan masyarakat kampung dalam kegiatannya sehari-hari kepada para pengunjung. Fasilitas yang didapatkan pada paket ini antara lain makan siang dan kolam renang. Kegiatan pada paket ini dapat dilakukan jika jumlah pengunjung yang ikut serta minimal berjumlah empat orang. 61
4) Paket D (Program Poelang Kampoeng) Pada paket ini pengunjung akan dikenakan biaya sebesar Rp 100.000 per orang. Pengunjung akan mendapatkan kegiatan tour keliling kampung, yaitu mengelilingi Kampung Kondang dan Kampung Cinangneng yang terletak di desa Cihideung Udik. Para pengunjung akan dipandu oleh pemandu yang merupakan maryarakat setempat. Pengunjung diperkenalkan dengan jenis-jenis pohon yang ada di pedesaan hingga tanaman-tanaman yang bisa digunakan sebagai obat oleh masyarakat desa. Pengunjung juga akan diajak untuk melihat dari dekat proses pembuatan kerajinan dan proses pembuatan tahu yang dilakukan oleh masyarakat setempat. Para pengunjung pun diperkenalkan dengan kegiatan pertanian yang biasa dilakukan masyarakat setempat yaitu bercocok tanam padi di sawah. Mereka mempraktekkan langsung proses penancapan padi hingga proses pemanenan padi. Mereka juga diberi kesempatan untuk memandikan kerbau yang telah digunakan dalam membajak sawah. Setelah melakukan tour kampong selama kurang lebih dua jam, pengunjung diajari bermain gamelan dan menyanyikan lagu Sunda. Mereka kemudian diajari menari tarian Sunda yang sebelumnya telah didandani layaknya seorang penari professional. Selanjutnya para pengunjung diajak membuat wayang dari daun singkong, berkreasi dengan huruf dan warna di atas caping, serta belajar membuat makanan dan minuman tradional. Fasilitas yang didapatkan yaitu makan siang, kolam renang, dan asuransi. Kegiatan pada paket ini dapat dilakukan jika jumlah pengunjung yang ikut serta minimal berjumlah 20 orang. 5) Paket E (Renang dan Makan Siang) Pengunjung yang akan mengambil paket ini dikenakan biaya sebesar Rp 50.000 per orang. Pada paket ini pengunjung mendapatkan fasilitas kolam renang dan makan siang. 5.5. Struktur Organisasi Perusahaan HB Garden Guest House merupakan suatu usaha keluarga. Meskipun usaha keluarga, namun struktur organisasi HB Garden Guest House tidak terlihat sederhana. Struktur organisasi TRKWC terbagi menjadi empat bagian kerja yang mengurusi dan mengelola kegiatan manajerial yang berbeda. Keempat bagian kerja tersebut dikepalai langsung oleh Hester Basoeki selaku pimpinan TRKWC. 62
Pemilik yang sekaligus pimpinan perusahaan menetapkan kebijakan utama dan menjadi supervisor pada setiap aktivitas perusahaan serta bagi keempat bagian kerja. Pimpinan juga bertugas dalam merencanakan konsep dan strategi bisnis perusahaan yang akan diimplementasikan dalam tugas-tugas untuk bidang administrasi dan keuangan; personalia; produksi jasa; maintenance, logistik, dan transportasi. Pimpinan langsung membawahi bagian administrasi dan keuangan, bagian personalia, bagian produksi dan jasa, dan bagian maintenance, transportasi, dan logistik. Bagian administrasi dan keuangan bertugas dalam mengurus kegiatan administrasi perusahaan dan bertindak sebagai bendahara perusahaan. Bagian personalia bertugas dalam melakukan rekrutmen, seleksi, penempatan, dan pelatihan karyawan. Bagian produksi dan jasa bertugas dalam mengelola bisnis perusahaan yaitu bisnis penyewaan kamar, penyewaan mobil, dan penjualan makanan. Bagian maintenance, transportasi, dan logistik bertugas dalam melakukan perawatan terhadap mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas yang dimiliki perusahaan, menyediakan jasa pengemudi, dan menyiapkan mobil-mobil perusahaan untuk transportasi dan untuk disewakan kepada pengunjung. Pimpinan juga dibantu oleh sekretaris umum dan bagian hubungan masyarakat (humas). Sekretaris umum bertugas dalam melaksanakan tugas kesekretariatan. Bagian humas bertugas dalam mengurus kerjasama perusahaan dengan pihak-pihak di luar perusahaan dan bertindak sebagai customer service. Struktur organisasi HB Garden Guest House dapat dilihat pada Lampiran 3. Jumlah karyawan pada HB Garden Guest House berjumlah 75 orang, sedangkan jumlah karyawan di TRKWC berjumlah 60 orang yang hampir keseluruhannya adalah masyarakat dari daerah setempat. Hal ini dilakukan mengingat masyarakat setempat lebih memahami seluk beluk daerah dan lingkungannya serta cara-cara bertanam yang telah dipahami secara turun temurun. Selain itu, pihak HB Garden Guest House memiliki tujuan untuk memberdayakan dan mensejahterahkan kehidupan masyarakat setempat. Latar belakang pendidikan yang dimiliki karyawan HB Garden Guest House berbeda-beda yaitu mulai dari tamatan SD hingga perguruan tinggi. Jumlah karyawan tetap yang dimiliki hanya berjumlah 30 orang, selebihnya sebanyak 45 orang merupakan tenaga kerja tidak tetap. 63