Rumah Kebun. Untuk informasi produk kunjungi website kami: puguhwahyu.wordprees.com atau hubungi:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Rumah Kebun. Untuk informasi produk kunjungi website kami: puguhwahyu.wordprees.com atau hubungi:"

Transkripsi

1 Rumah Kebun Ini adalah sampel rencana bisnis yang telah dibuat dan tersedia untuk pengguna dari Rencana Bisnis Puguh & Partner. Nama, lokasi dan nomor mungkin telah berubah, dan sebagian besar dari teks rencana awal mungkin telah dihilangkan untuk menjaga kerahasiaan dan informasi milik perusahaan. Anda dipersilakan untuk menggunakan rencana ini sebagai titik awal untuk membuat Anda sendiri. Rencana bisnis ini diperbolehkan ditiru, disadur, dibuat apa saja selama untuk kebaikan dan semoga kebaikan itu menjadi amal yang diterima di sisi Allah SWT. Untuk informasi produk kunjungi website kami: puguhwahyu.wordprees.com atau hubungi:

2 Rumah Kebun Untuk Kepentingan Amal Sholeh Pembaca dibawah ini mengakui bahwa informasi yang diberikan oleh dalam rencana bisnis bersifat rahasia, sehingga pembaca setuju untuk tidak mengungkapkannya tanpa ijin tertulis dari. Hal ini diakui oleh pembaca bahwa informasi yang harus disediakan dalam rencana bisnis dalam segala hal rahasia di alam, selain informasi yang berada dalam domain publik melalui cara lain dan bahwa setiap pengungkapan atau penggunaan yang sama oleh pembaca, dapat menyebabkan bahaya serius atau kerusakan. Atas permintaan, dokumen ini harus segera kembali ke. Tanda tangan Nama (diketik atau dicetak) Tanggal Ini adalah rencana bisnis. Ini tidak berarti persembahan efek 2

3 BAB 1 Rumah Kebun 1.0 Ringkasan Umum Rumah Kebun terletak di Sawahan, kaki gunung wilis, dengan sistem antar-jemput gratis. Kami akan menawarkan pelanggan 32 unit kamar tidur dengan dengan fasilitas parkir, dapur lengkap, fasilitas laundry dan tungku pemanas. Rumah Kebun juga akan menawarkan sarana outbond dan kolam renang outdor. Wawan samudra dan Ivane adalah pemilik Rumah Kebun. Rumah kebun akan beroperasi sebagai sebuah pondok yang akan memberikan ketenangan kepada pengunjung. 1.1 Tujuan Tujuan dari Rumah Kebun selama tiga tahun pertama operasi meliputi: Melebihi harapan pelanggan untuk mendapatkan udara segar pegunungan dan suasana yang tenang. Mempertahankan tingkat hunian 90% selama periode liburan. Rekrutmen staf yang berpengalaman dan efektif. 1.2 Misi Misi dari Rumah Kebun adalah untuk menjadi pondok pilihan pengunjung yang berliburan ke kota nganjuk. 2.0 Ringkasan Perusahaan Rumah Kebun, yang terletak di daerah gunung wilis dengan ketinggian mencapai diatas 2000 m dpl. Kami memiliki 32 unit kamar tidur dengan berbagai fasilitasnya. Kami hadir dengan keindahan alam yang dikemas sebagai sebuah sarana berlibur keluarga. 2.1 Kepemilikan Perusahaan Wawan samudra dan Ivane adalah pemilik Rumah Kebun. 3

4 2.2 Start-up Ringkasan Wawan samudra dan Ivane masing-masing akan menginvestasikan Rp Mereka juga akan melakukan pinjaman hipotek sebesar Rp Tabel: Pendanaan awal perusahaan Persyaratan awal perusahaan jumlah biaya dikapitalisasi aset tetap : desain dan konstruksi 500,000,000 pembelian peralatan 200,000,000 pemasangan peralatan 50,000,000 total aset tetap 750,000,000 Biaya awal perusahaan Legal 5,000,000 Alat tulis dll 2,500,000 Brosur 1,000,000 asuransi 2,500,000 pemasangan telepon 3,000,000 Biaya Lain 3,000,000 Jumlah Biaya awal perusahaan 17,000,000 Aset awal perusahaan Kas Diperlukan 100,000,000 Aset Lancar Lainnya 13,000,000 Aset Jangka Panjang 120,000,000 Jumlah Aktiva 233,000,000 Jumlah Kebutuhan 1,000,000, Lokasi dan Fasilitas Perusahaan Pesona keindahan alam gunung wilis di kabupaten nganjuk yang belum dieksplorasi adalah modal besar bagi kami. Lokasi kami hanya berjarak 25 km dari pusat kota nganjuk. Jalan menuju pondok kami cukup mudah. 3.0 Produk 4

5 Rumah Kebun akan menawarkan pelanggan 32 unit kamar tidur, dapur lengkap, fasilitas binatu dan tungku pemanas. Rumah Kebun akan menawarkan outbound serta layanan-layanan berikut di tempat: Toko Makanan tradisional masyarakat sekitar Pelayanan restoran 4.0 Ringkasan Analisis Pasar rumah kebun adalah yang pertama dalam membangun dan mengoperasikan penginapan bergaya modern di daerah ini. Beberapa warga telah membuat penginapan-penginapan kecil di daerah ini tetapi kurang diminati oleh wisatawan. Dalam dua tahun terakhir pemerintah daerah setempat gencar dalam mempromosikan wisatanya terutama air terjun sedudo. Inilah yang menjadi harapan kami untuk mengembangkan usaha. 4.1 Segmentasi Pasar Pelanggan kami dapat dibagi menjadi tiga kelompok: Wisatawan lokal Wisatawan domestik Wisatawan asing Tabel: Analisis Pasar Analisis Pasar Potensi Pelanggan Pertumbuhan / tahun wisatawan lokal 2.00% 3,600 3,672 3,745 3,820 3,897 wisatawan domestik 3.00% 1,800 1,836 1,873 1,910 1,948 wisatawan asing 1.24% Total 6.24% 3,800 3,874 3,950 4,028 4, Strategi dan Implementasi Ringkasan Rumah Kebun akan memasarkan ke pengunjung dari berbagai daerah. Rumah Kebun memiliki kegiatan yang terjadi sepanjang tahun.hanya ada lima pondok-pondok kecil di sawahan. 5

6 Pelanggan kami mencari pengalaman penginapan yang berbeda yang tidak dapat ditemukan di salah satu kompleks kondominium daerah atau hotel. Kami akan menawarkan pelanggan dengan lingkungan nyaman dan menyenangkan yang akan menjamin kunjungan kembali ke Rumah Kebun. 5.1 daya saing Daya saing Rumah Kebun adalah layanan, pertama dan terutama. Wawan samudra dan Ivane, pemilik Rumah Kebun, memiliki pengalaman lebih dari dua puluh tahun dalam mengelola fasilitas penginapan. Wawan memiliki pendidikan di bidang perhotelan. Sedangkan Ivane memiliki keahlian dalam bidang desain interior. Mereka berdua akan memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi pengunjung. 5.2 Strategi Penjualan Strategi penjualan Rumah Kebun adalah memanfaatkan promosi dan pengembangan pariwisata oleh pemerintah daerah. Kami akan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mencari spot wisata baru di daerah ini seperti arung jeram, taman kupu-kupu, peternakan lebah, dll Proyeksi Penjualan Berikut ini adalah perkiraan penjualan selama lima tahun. rencana Penjualan Penjualan wisatawan lokal 261,118, ,398, ,396,556 1,358,633,628 2,037,950,442 wisatawan domestik 185,084, ,356, ,551, ,019,556 1,781,586,178 wisatawan asing 14,398,375 17,997,969 40,495,431 66,817, ,930,556 Jumlah Penjualan 460,601, ,752,488 1,295,443,097 2,388,470,644 3,936,467,176 Biaya Penjualan Langsung wisatawan lokal 26,111,878 32,639,847 73,439, ,863, ,795,044 wisatawan domestik 18,508,484 23,135,605 52,055,111 96,301, ,158,618 wisatawan asing 1,439,838 1,799,797 4,049,543 6,681,746 11,693,056 Subtotal Biaya Penjualan Langsung 46,060,199 57,575, ,544, ,847, ,646, Strategi Pemasaran 6

7 Rumah Kebun memiliki website sendiri dan iklan / promosi program yang mempromosikan penginapan di daerah itu. Saat ini, 70% dari pengunjung di kawasan ini menggunakan website untuk mengidentifikasi penginapan dan pilihan layanan. Rumah Kebun diposisikan sebagai fasilitas kelas atas baru yang difokuskan pada pengunjung berpenghasilan tinggi. Selain itu, Rumah Kebun akan disorot dalam promosi wisata di majalah kota nganjuk. 6.0 Ringkasan Manajemen Wawan samudra akan menjadi manajer operasional harian dari Rumah Kebun. 6.1 Rencana Personil Personil yang dibutuhkan untuk Rumah Kebun adalah sebagai berikut: Manager. Staf restoran (3). staf Pemeliharaan (3). Staf kebersihan (3). Tabel: Personil Perencanaan Anggota Tahun manajer 60,000,000 60,000, ,000, ,000, ,000,000 staf restoran 90,000,000 99,000, ,900, ,790, ,769,000 staf pemeliharaan 90,000,000 99,000, ,900, ,790, ,769,000 staf kebersihan 90,000,000 99,000, ,900, ,790, ,769,000 customer service 60,000,000 66,000,000 72,600,000 79,860,000 87,846,000 Jumlah Penggajian 390,000, ,000, ,300, ,230, ,153, Rencana Keuangan Berikut ini adalah rencana keuangan untuk Rumah Kebun. 7.1 Analisis titik impas Bulanan break-even point adalah sekitar Rp Tabel: Analisis titik impas 7

8 Analisis titik impas pendapatan bulanan pada titik impas 45,000,000 Asumsi: Persen rata-rata biaya variabel 10% Perkiraan Biaya Tetap Bulanan 40,000, Laba Proyeksi Rugi Berikut ini adalah proyeksi laba rugi untuk lima tahun. Perkiraan Laba Rugi Tahun Penjualan 460,601, ,752,488 1,295,443,097 2,388,470,644 3,936,467,176 Biaya Penjualan Langsung 46,060,199 57,575, ,544, ,847, ,646,718 Biaya Penjualan Lain Total Biaya Penjualan 46,060,199 57,575, ,544, ,847, ,646,718 Gross Margin 414,541, ,177,239 1,165,898,788 2,149,623,580 3,542,820,458 Gross Margin% 90% 90% 90% 90% 90% Beban gaji 390,000, ,000, ,300, ,230, ,153,000 Penyusutan 87,000, ,000, ,000, ,000, ,000,000 Utilitas 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 Asuransi - 2,500,000 2,500,000 2,500,000 2,500,000 Jumlah Beban Usaha 483,000, ,500, ,800, ,730,000 1,046,653,000 Laba Sebelum Bunga dan Pajak (68,458,209) (87,322,761) 377,098,788 1,233,893,580 2,496,167,458 Beban Bunga 16,000,000 16,000,000 16,000,000 16,000,000 16,000,000 Laba Sebelum Pajak (84,458,209) (103,322,761) 361,098,788 1,217,893,580 2,480,167,458 Pajak ,160, ,642, ,041,864 Laba Bersih (84,458,209) (103,322,761) 291,938, ,250,875 1,860,125,593 Laba Bersih / Penjualan -18% -18% 23% 39% 47% 7.4 Proyeksi Arus Kas Berikut adalah proyeksi arus kas selama tiga tahun. 8

9 Proforma Arus Kas Uang yang Diterima Kas dari Operasi Kas Penjualan 460,601, ,752,488 1,295,443,097 2,388,470,644 3,936,467,176 Subtotal Kas dari Operasi 460,601, ,752,488 1,295,443,097 2,388,470,644 3,936,467,176 Tahun Kas Tambahan Diterima Pajak Penjualan, PPN, Pinjaman Lancar Baru Kewajiban baru lainnya (bebas bunga) Kewajiban Jangka Panjang Baru Penjualan Aset Lancar Lainnya Penjualan Aset Jangka Panjang Investasi Baru 100,000, Kas Subtotal Diterima 100,000, Pengeluaran Pengeluaran dari Operasi Pengeluaran Kas 545,060, ,075,249 1,003,504,454 1,449,219,769 2,076,341,582 Pembayaran Tagihan Subtotal dibelanjakan pada Operasi 545,060, ,075,249 1,003,504,454 1,449,219,769 2,076,341,582 Kas Tambahan Digunakan Pajak Penjualan, PPN, Kepala Pelunasan Pinjaman Lancar Kewajiban lainnya Principal Pembayaran Pembayaran Pokok Kewajiban Jangka Panjang Membeli Aset Lancar Lainnya Membeli Aset jangka panjang Dividen Subtotal Kas Digunakan Arus Kas Bersih 15,541,791 (103,322,761) 291,938, ,250,875 1,860,125,593 Kas Saldo 115,541,791 12,219, ,157,673 1,243,408,548 3,103,534, Proyeksi Neraca Berikut adalah proyeksi neraca selama lima tahun. Tabel: Neraca 9

10 Proforma Neraca Aktiva Tahun Aktiva Lancar Kas 115,541,791 12,219, ,157,673 1,243,408,548 3,103,534,141 Aset Lancar Lainnya - 87,000, ,000, ,000, ,000,000 Jumlah Aktiva Lancar 115,541,791 99,219, ,157,673 1,604,408,548 3,551,534,141 Aset Jangka Panjang Aset Jangka Panjang 870,000, ,000, ,000, ,000, ,000,000 Akumulasi Penyusutan 87,000, ,000, ,000, ,000, ,000,000 Jumlah Aset Jangka Panjang 783,000, ,000, ,000, ,000, ,000,000 Jumlah Aktiva 898,541, ,219,030 1,187,157,673 2,126,408,548 3,986,534,141 Kewajiban dan Modal Kewajiban Lancar Hutang Usaha kewajiban lancar Kewajiban Lancar Lainnya Subtotal Kewajiban Lancar Kewajiban Jangka Panjang 400,000, ,000, ,000, ,000, ,000,000 Jumlah Kewajiban 400,000, ,000, ,000, ,000, ,000,000 Modal Disetor 583,000, ,541, ,219, ,157,673 1,726,408,548 Laba Ditahan Laba/rugi tahun berjalan (84,458,209) (103,322,761) 291,938, ,250,875 1,860,125,593 Jumlah Modal 498,541, ,219, ,157,673 1,726,408,548 3,586,534,141 Jumlah Kewajiban dan Modal 898,541, ,219,030 1,187,157,673 2,126,408,548 3,986,534,141 10

11 BAB 2 Rumah Kebun A. Konsep bisnis dan rancangan usaha Rumah Kebun adalah fasilitas penginapan di kaki gunung wilis tepatnya di daerah sawahan. Kami menyediakan fasilitas penginapan lengkap dengan parkir, peralatan dapur, laundry dan tungku perapian. Kami menawarkan ketenangan dan segarnya udara pegunungan yang dikemas dalam sebuah desain yang menarik. B. Fokus bisnis Focus bisnis kami adalah menyediakan layanan bagi mereka yang ingin berwisata ke daerah pegunungan sambil bersantai bersama keluarga atau acara-acara rekreasi grup. C. Kontrak kerja RUMAH KEBUN akan membuka titik layanan baru di beberapa tempat untuk meningkatkan pasarnya. Untuk mengembangkan bisnisnya RUMAH KEBUN membuat kontrak kerja sama dengan beberapa perusahaan berikut : 1. Pelanggan Perusahaan 2. Penyedia fasilitas antar jemput 3. Penyedia sarana outbound D. Arus barang dan pembayaran 11

12 Arus Jasa Rumah Kebun Pelanggan Arus Uang E. Tahapan pengembangan RUMAH KEBUN akan melakukan beberapa tahapan untuk mengembangkan bisnisnya yaitu : 1. Tahap pendirian awal Tahap ini berlangsung satu hingga dua tahun pertama. Pada tahap ini perusahaan baru berdiri dan mempertahankan bisnisnya untuk bisa terus berkelanjutan. Pemilik terus mencari peluang-peluang baru, ide untuk inovasi, dan mencoba mencari tahu minat dan respon masyarakat terhadap layanan kami. Kami juga terus menurunkan biaya sehingga terus bersaing dengan penyedia layanan yang sama. Hal yang dilakukan pemilik pada tahap ini adalah : Mendirikan perusahaan, Membangun jaringan website dan telepon, Mencari pekerja yang sesuai spesifikasi perusahaan, Membuat database dan preferensi pelanggan, dan Memberikan layanan terbaik dengan konsisten. 12

13 2. Tahap pengembangan awal Hal yang dilakukan pemilik pada tahap ini adalah : Mendirikan cabang di tempat lain, Rekrutmen pegawai tambahan dengan pengembangan organisasi yang lebih kompleks, Pelatihan karyawan, dan Menambah asset yang mendukung kualitas pekerjaan. 3. Tahap perluasan pasar Hal yang dilakukan pemilik pada tahap ini adalah : Membuka cabang di beberapa tempat, Mencari investor dan pinjaman untuk meningkatkan modal dan asset. 4. Tahap Go Publik Hal yang dilakukan pemilik pada tahap ini adalah : Menjadikan RUMAH KEBUN go public, dan Menyiapkan RUMAH KEBUN menjadi penginapan terkemuka. 13

14 F. Analisis keuangan RUMAH KEBUN 1. Penjualan dan volume Table : penjualan rencana Penjualan Penjualan wisatawan lokal 261,118, ,398, ,396,556 1,358,633,628 2,037,950,442 wisatawan domestik 185,084, ,356, ,551, ,019,556 1,781,586,178 wisatawan asing 14,398,375 17,997,969 40,495,431 66,817, ,930,556 Jumlah Penjualan 460,601, ,752,488 1,295,443,097 2,388,470,644 3,936,467,176 Biaya Penjualan Langsung wisatawan lokal 26,111,878 32,639,847 73,439, ,863, ,795,044 wisatawan domestik 18,508,484 23,135,605 52,055,111 96,301, ,158,618 wisatawan asing 1,439,838 1,799,797 4,049,543 6,681,746 11,693,056 Subtotal Biaya Penjualan Langsung 46,060,199 57,575, ,544, ,847, ,646,718 Strategi yang dilakukan : a. Peningkatan target area, b. Peningkatan iklan di website, c. Membuat kontrak kerja sama dengan menawarkan keunggulan dan inovasi kami, d. Mencari tambahan investor dan pinjaman.

15 2. Profitabilitas a. Peningkatan penjualan tahun rata-rata 10% per tahun b. Biaya langsung layanan rata-rata 63% per tahun 3. Leverage Dalam keuangan, leverage adalah teknik untuk memperbesar keuntungan dan beban. Cara yang umum untuk melakukan leverage adalah dengan melakukan pinjaman uang, membeli asset tetap dan menggunakan derivative. Jika kita ingin mengetahui efek penggunaan leverage, maka kita akan melihat dari sisi leverage keuangan (financial leverage). leverage keuangan mengacu pada penggunaan hutang untuk mendapatkan tambahan asset. leverage keuangan akan meningkatkan atau juga menurunkan Return on Equity (ROE) pada kondisi yang berbeda. Financial over-leveraging berarti mengambil hutang sebanyak mungkin untuk mendapatkan pendanaan pada tingkat suku bunga yang rendah dan menggunakan kelebihan dana untuk investasi dengan resiko tinggi sehingga memaksimalkan pengembalian. Perhitungan RUMAH KEBUN yang akan melakukan leveraging dalam meningkatkan keuanggannya. Pada tahun kelima operasi RUMAH KEBUN memiliki modal Rp ,- (pembulatan). RUMAH KEBUN ingin mempercepat peningkatan keuangannya dengan menggunakan leverage. RUMAH KEBUN melakukan pinjaman debanyak Rp ,- dengan tingkat bunga pinjaman 7%. seluruh dananya akan diinvestasikan dengan proyeksi return on investment mencapai 10%. Maka perhitungan keuntungan RUMAH KEBUN adalah sebagai berikut : a) keuntungan dari investasi = x 10% =

16 b) biaya bunga pinjaman = x 7% = c) keuntungan bersih = a) b) = d) return on equity = / x 100% = 85% Dari hasil penggunaan teknik leverage diperoleh return on equity meningkat sebanyak 85%. 2

17 BAB 3 RUMAH KEBUN Selama perngembangan terdapat masalah-masalah yang dihadapi dan RUMAH KEBUN terus berusaha mempertahankan kelangsungan bisnisnya. Berikut adalah beberapa masalah tersebut : 1. Pencarian modal dari pinjaman dan investor. 2. Marketing. 3. Penempatan investasi yang kurang menguntungkan. 4. Pengembangan hubungan dengan pelanggan. RUMAH KEBUN telah membuat langkah-langkah untuk mengatasi masalah di atas dengan cara berikut : Poin 1 : Menjaminkan asset dan menjual sekuritas untuk mendapatkan pinjaman, Mencari investor baru dari luar, Go public. Poin 2 : Mencari karyawan yang berpengalaman di bidang marketing Memperluas iklan dan pengenalan di masyarakat Poin 3 : Menentukan jumlah investasi keluar secara persentase dari hasil keuntungan usaha Memperbaiki manajemen kas Menghitung proyeksi return on asset secara lebih tepat 3

18 Poin 4 : Customer oriented Memperkenalkan diri lebih luas kepada pelanggan baik berupa iklan, promosi, dan layanan lain yang dapat menarik minat pelanggan. 4

19 BAB 4 Rumah Kebun Pada bab ini kami akan mengembangkan Rumah Kebun menuju go public. Banyak perusahaan kecil yang tidak berani untuk masuk ke dalam bursa saham dengan berbagai alasan. Tetapi Rumah Kebun optimis dapat go public. Sebelum dapat go public Rumah Kebun harus mencapai beberapa hal antara lain : a. Memiliki minimal 3 cabang untuk memperkuat usaha, b. Mempunyai modal atau kepemilikan senilai minimal Rp 5 milyar, c. Memperbaiki system akuntansi dan manajemen perusahaan, dan Menyiapkan persyaratan untuk go public. Rencana bisnis lanjutan untuk go public akan direncanakan kemudian. 5

Permadani Bukit Golf

Permadani Bukit Golf Permadani Bukit Golf Ini adalah sampel rencana bisnis yang telah dibuat dan tersedia untuk pengguna dari Rencana Bisnis Puguh & Partner. Nama, lokasi dan nomor mungkin telah berubah, dan sebagian besar

Lebih terperinci

New Fresh Seafood Market

New Fresh Seafood Market New Fresh Seafood Market Ini adalah sampel rencana bisnis yang telah dibuat dan tersedia untuk pengguna dari Rencana Bisnis Puguh & Partner. Nama, lokasi dan nomor mungkin telah berubah, dan sebagian besar

Lebih terperinci

Coffee of Love. Untuk informasi produk kunjungi website kami: puguhwahyu.wordprees.com atau hubungi:

Coffee of Love. Untuk informasi produk kunjungi website kami: puguhwahyu.wordprees.com atau hubungi: Coffee of Love Ini adalah sampel rencana bisnis yang telah dibuat dan tersedia untuk pengguna dari Rencana Bisnis Puguh & Partner. Nama, lokasi dan nomor mungkin telah berubah, dan sebagian besar dari

Lebih terperinci

PT. Jodoh Islami ONLINE DATING. Rencana Bisnis Jangka Lima Tahun

PT. Jodoh Islami ONLINE DATING. Rencana Bisnis Jangka Lima Tahun PT. Jodoh Islami ONLINE DATING Rencana Bisnis Jangka Lima Tahun puguh wahyu 12/27/2012 Online Dating Ini adalah sampel rencana bisnis yang telah dibuat dan tersedia untuk pengguna dari Rencana Bisnis Puguh

Lebih terperinci

Kerajinan Nusantara Rencana Bisnis. 10/4/2012 PT. Kerajinan Nusantara puguh wahyu

Kerajinan Nusantara Rencana Bisnis. 10/4/2012 PT. Kerajinan Nusantara puguh wahyu Kerajinan Nusantara Rencana Bisnis 10/4/2012 PT. Kerajinan Nusantara puguh wahyu KERAJINAN NUSANTARA Ini adalah sampel rencana bisnis yang telah dibuat dan tersedia untuk pengguna dari Rencana Bisnis Puguh

Lebih terperinci

PT. NEW RESOURCE. Rencana Bisnis. Perencanaan Jangka Lima Tahun

PT. NEW RESOURCE. Rencana Bisnis. Perencanaan Jangka Lima Tahun PT. NEW RESOURCE Rencana Bisnis Perencanaan Jangka Lima Tahun puguh wahyu 11/23/2012 NEW RESOURCE Ini adalah sampel rencana bisnis yang telah dibuat dan tersedia untuk pengguna dari Rencana Bisnis Puguh

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan tambahan modal untuk mendorong kinerja operasional perusahaan. Salah satu cara bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia pada tahun 2013 tumbuh sebesar 5,78 persen

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia pada tahun 2013 tumbuh sebesar 5,78 persen BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekonomian Indonesia pada tahun 2013 tumbuh sebesar 5,78 persen dibanding tahun 2012, dimana semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan tertinggi terjadi

Lebih terperinci

JUMLAH AKTIVA

JUMLAH AKTIVA NERACA 31 DESEMBER 2007 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan bank 3 866.121.482 3.038.748.917 Piutang usaha - bersih Hubungan istimewa 2b, 2c, 4, 5, 8 2.635.991.416 328.548.410 Pihak ketiga - setelah dikurangi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan tertentu antara elemen yang satu dengan elemen yang lain dalam suatu laporan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. aktiva, baik langsung maupun tidak langsung dengan harapan mendapatkan

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. aktiva, baik langsung maupun tidak langsung dengan harapan mendapatkan 8 BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Investasi di Pasar Modal Investasi merupakan kegiatan menanamkan modal pada satu atau lebih aktiva, baik langsung maupun tidak langsung

Lebih terperinci

FORMAT FULL PROPOSAL BUSINESS PLAN

FORMAT FULL PROPOSAL BUSINESS PLAN FORMAT FULL PROPOSAL BUSINESS PLAN 1.0. Informasi Umum Perusahaan 1.1. Visi (Nama Usaha) Misi (Nama Usaha) 1.2. Tujuan Strategis Perusahaan, adalah : 1.3. Lokasi dan Fasilitas Perusahaan Lokasi Perusahaan

Lebih terperinci

Materi ke-2 ENTITAS BISNIS DAN LAPORAN KEUANGAN

Materi ke-2 ENTITAS BISNIS DAN LAPORAN KEUANGAN Materi ke-2 ENTITAS BISNIS DAN LAPORAN KEUANGAN I. FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN & ANALYSIS KEUANGAN I. PENGERTIAN DAN FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN DALAM PERUSAHAAN Manajemen keuangan dalam banyak hal berkaitan

Lebih terperinci

Studi Kelayakan HOTEL BERBINTANG di PROVINSI KEPULAUAN RIAU, Mohon Kirimkan. eksemplar. Posisi : Nama (Mr/Mrs/Ms) Nama Perusahaan.

Studi Kelayakan HOTEL BERBINTANG di PROVINSI KEPULAUAN RIAU, Mohon Kirimkan. eksemplar. Posisi : Nama (Mr/Mrs/Ms) Nama Perusahaan. 021 31930108 9 marketing@cdmione.com P T. CENTRAL DATA MEDIATAMA INDONESIA () dikenal luas oleh kalangan bisnis nasional dan internasional sebagai perusahaan konsultan yang banyak mengeluarkan studi kelayakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang berdampak pada

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang berdampak pada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang berdampak pada berkembang luasnya perusahaan retail membuat persaingan usaha semakin ketat. Hal ini memicu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelangsungan hidup perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelangsungan hidup perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profitabilitas Tujuan utama perusahaan ialah untuk memperoleh laba guna menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya dilihat dari seberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal sebagai alternatif untuk menghimpun dana masyarakat merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal sebagai alternatif untuk menghimpun dana masyarakat merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan akan dana memicu perusahaan untuk berusaha lebih keras dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Perusahaan diharapkan mampu mencari sumber-sumber

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-5 LAPORAN KEUANGAN UMKM

PERTEMUAN KE-5 LAPORAN KEUANGAN UMKM PERTEMUAN KE-5 LAPORAN KEUANGAN UMKM Endra Murti Sagoro 1 TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Mahasiswa dapat memahami dan mengerjakan laporan laba rugi. 2. Mahasiswa dapat memahami dan mengerjakan laporan perubahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Tujuan utama dari pendirian sebuah perusahaan adalah mendapatkan tingkat profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba (Sartono,2002).

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. minuman yang tercatat di Bursa Efek Jakarta. Pengambilan sampel dan purposive

BAB II URAIAN TEORITIS. minuman yang tercatat di Bursa Efek Jakarta. Pengambilan sampel dan purposive BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh Tobing (2006) mengenai Pengaruh Struktur Modal terhadap Profitabilitas pada Industri Makanan dan Minuman yang Tercatat di Bursa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan dividen menjadi masalah menarik karena akan memenuhi harapan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan dividen menjadi masalah menarik karena akan memenuhi harapan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebijakan dividen menjadi masalah menarik karena akan memenuhi harapan investor, disisi lain kebijakan tersebut mengharuskan perusahaan mempertimbangkan kelangsungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau jangka waktu tertentu. Adapun tujuan dari laporan keuangan yaitu: perusahaan dalam menghasilkan laba.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau jangka waktu tertentu. Adapun tujuan dari laporan keuangan yaitu: perusahaan dalam menghasilkan laba. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan Menurut Harahap (2010:105), Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya,

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.I Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Secara keseluruhan kinerja keuangan

Lebih terperinci

1. RINGKASAN EKSEKUTIF

1. RINGKASAN EKSEKUTIF BAB XIV Menyusun Proposal Bisnis Dalam Menyusun Proposal bisnis ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni 1. Menggambar keseluruhan (overview) rencana strategi perusahaan yang akan dijalankan. 2.

Lebih terperinci

021 31930108 9 marketing@cdmione.com P erkembangan sektor pariwisata di Bali dalam lima tahun terakhir sangat luar biasa. Indikasinya adalah meningkatnya jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Bali.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian di Indonesia salah satunya dipengaruhi oleh transaksi saham yang berlaku dalam lantai bursa pasar modal. Hal ini dimungkinkan karena

Lebih terperinci

Modul ke: MANAJEMEN KEUANGAN. Perencanaan keuangan. 4Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

Modul ke: MANAJEMEN KEUANGAN. Perencanaan keuangan. 4Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI Modul ke: 4Fakultas VENY, EKONOMI MANAJEMEN KEUANGAN Perencanaan keuangan SE.MM Program Studi AKUNTANSI Bagian Isi Modul 1. Perencanaan Keuangan 2. Model-model Perencanaan Keuangan 3. Pendekatan Persentase

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Rasio Keuangan Rasio yang menggambarkan suatu hubungan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya, perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya, perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya, perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnis membutuhkan sejumlah dana sebagai modal. Perusahaan sebagai suatu entitas yang beroperasi dengan menerapkan

Lebih terperinci

Rencana Bisnis [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun]

Rencana Bisnis [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun] Rencana Bisnis [Nama Perusahaan] [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun] [Alamat Lengkap Perusahaan] No. Telepon [Nomor Telepon] No. Fax [Nomor Fax]

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperdagangkan di pasar modal Indonesia. Saham dapat didefinisikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. diperdagangkan di pasar modal Indonesia. Saham dapat didefinisikan sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saham merupakan salah satu instrumen keuangan jangka panjang yang diperdagangkan di pasar modal Indonesia. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NAMA : APRILIA ENDAH SUSANTY NPM : 21211018 JURUSAN : AKUNTANSI PEMBIMBING : HARYONO, SE., MM PENDAHULUAN LATAR BELAKANG MASALAH : 1. Laporan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam pendirian sebuah perusahaan pasti membutuhkan modal. Modal adalah sesuatu yang dibutuhkan perusahaan demi kelangsungan hidup perusahaan, yaitu untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.

BAB I PENDAHULUAN. laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memiliki usaha untuk menjaga kelangsungan serta eksistensinya. Untuk menjaga kelangsungan serta eksistensinya, perusahaan tidak akan terlepas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pihak manajemen perusahaan yang bersangkutan. Laporan keuangan. pengertian laporan keuangan dari beberapa para ahli :

BAB II LANDASAN TEORI. pihak manajemen perusahaan yang bersangkutan. Laporan keuangan. pengertian laporan keuangan dari beberapa para ahli : 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan suatu perusahaan yang secara periodik dilakukan pihak manajemen

Lebih terperinci

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas MATERI K.D 1.5 Kompetensi Dasar : 1.5 Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Dagang Kegiatan akhir dari proses akuntansi perusahaan dagang di antaranya adalah membuat laporan keuangan. Secara umum komponen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kebutuhan informasi yang lengkap dan berkualitas dalam berbagai bentuk sangat dibutuhkan seiring dengan perubahan yang semakin cepat pada perekonomian

Lebih terperinci

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900 NERACA KONSOLIDASI` PER 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 3 CATATAN ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c, 2l, 4, 24 Rp 3,111,393,145 Rp 1,677,351,069 Investasi jangka pendek 2d, 5 5,348,940,000 6,606,593,125

Lebih terperinci

Kunci Jawaban Siklus Akuntansi_LKS Akuntansi Kota Tangerang Tahun 2014

Kunci Jawaban Siklus Akuntansi_LKS Akuntansi Kota Tangerang Tahun 2014 No. Akun Kunci Jawaban Siklus Akuntansi_LKS Akuntansi Kota Tangerang Tahun 2014 Nama Akun PT. STAPI MOTOR NERACA LAJUR (SETELAH PAJAK) 31 December 2013 Daftar Saldo Ayat Jurnal Penyesuaian Daftar Saldo

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan keuangan Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari pembuatan ringkasan

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d, NERACA KONSOLIDASIAN AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2d,4 121.433.163.880 119.658.017.889 Deposito berjangka 5 2.135.930.652 2.424.600.790 Piutang usaha 2e (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk. modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Hal ini berarti bahwa

BAB IV. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk. modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Hal ini berarti bahwa BAB IV ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk IV.1 Analisis Laporan Arus Kas Kas merupakan aktiva yang paling likuid atau merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dana. Tempat penawaran penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu

BAB I PENDAHULUAN. dana. Tempat penawaran penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal adalah sarana yang mempertemukan penjual dan pembeli dana. Tempat penawaran penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu lembaga resmi yang disebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia pada saat ini sedang menuju pada era globalisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia pada saat ini sedang menuju pada era globalisasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian Indonesia pada saat ini sedang menuju pada era globalisasi yang memberikan peluang bagi perusahaan-perusahaan untuk mengembangkan usahanya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjaua Teoritis 1. Rasio Keuangan a. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering digunakan. Rasio keuangan menghubungkan berbagai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis laporan keuangan atas laporan keuangan tahunan PT Indosat Tbk tahun 2004-2008, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan perekonomian di Indonesia, perusahaanperusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan perekonomian di Indonesia, perusahaanperusahaan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan perekonomian di Indonesia, perusahaanperusahaan sudah mulai mengadakan peningkatan kualitas dan kuantitas untuk membuat perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemenuhan dana sebuah perusahaan dapat berasal dari sumber dana

BAB I PENDAHULUAN. Pemenuhan dana sebuah perusahaan dapat berasal dari sumber dana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemenuhan dana sebuah perusahaan dapat berasal dari sumber dana internal ataupun dari sumber dana eksternal perusahaan. Sumber dana internal perusahaan merupakan

Lebih terperinci

RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN

RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN PENGERTIAN MANAJEMEN KEUANGAN Manajemen Keuangan adalah suatu proses dalam pengaturan aktivitas atau kegiatan keuangan dalam suatu organisasi, dimana di dalamnya termasuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Harahap (2011:105) mendefinisikan laporan keuangan sebagai suatu laporan yang menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan

Lebih terperinci

Catatan 31 Maret Maret 2010

Catatan 31 Maret Maret 2010 NERACA KONSOLIDASI ASET Catatan 31 Maret 2011 31 Maret 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f, 3 220.361.019.579 10.981.803.022 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi pada suatu negara sangat dipengaruhi oleh para pengusaha yang sukses dalam mengelola perusahaanya. Dalam meningkatkan serta memperlancar

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. PT. Kimia Farma Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. PT. Kimia Farma Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Simpulan PT. Kimia Farma Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang bergerak di bidang industri farmasi dimana kegiatan utamanya menyediakan produk dan jasa pelayanan

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d, NERACA KONSOLIDASIAN AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2d,4 70.490.918.058 100.111.129.147 Deposito berjangka 5 2.062.615.652 2.179.143.834 Piutang usaha 2e (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

Lebih terperinci

JURNAL. Oleh: LILIK RAHAYU Dibimbing Oleh : 1. Dr. M. Muchson, S.E., M.M 2. Hestin Sri Widiawati, S.Pd., M.Si.

JURNAL. Oleh: LILIK RAHAYU Dibimbing Oleh : 1. Dr. M. Muchson, S.E., M.M 2. Hestin Sri Widiawati, S.Pd., M.Si. JURNAL ANALISIS PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE UNTUK MENENTUKAN EARNING PER SHARE (EPS) DAN RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PERUSAHAAN INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK. Oleh: LILIK RAHAYU 12.1.01.04.0048 Dibimbing

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. usaha, perusahaan membutuhkan dana yang biasanya berupa modal, modal

BAB 1 PENDAHULUAN. usaha, perusahaan membutuhkan dana yang biasanya berupa modal, modal BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya dalam melakukan pengelolaan untuk menunjang kegiatan usaha, perusahaan membutuhkan dana yang biasanya berupa modal, modal tersebut dapat berasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan perannya sebagai pembuat keputusan dalam aktivitas perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan perannya sebagai pembuat keputusan dalam aktivitas perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kondisi perekonomian yang sangat kompetitif pada era globalisasi saat sekarang membuat perusahaan harus cepat menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan lingkungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat, menyebabkan perusahaan dalam berbagai sektor industri di Indonesia berlomba-lomba meningkatkan nilai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Struktur Modal a. Pengertian Pemenuhan dana perusahaan untuk kebutuhan operasi sehari-hari maupun untuk mengembangkan perusahaan dapat berasal dari modal

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Lokasi dan Letak Geografis Taman Rekreasi Kampoeng Wisata Cinangneng terletak di Desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Lokasi ini berjarak 11 km dari Kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bandung ibu kota Jawa Barat terkenal dengan banyaknya objek wisata yang dikunjungi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Bandung ibu kota Jawa Barat terkenal dengan banyaknya objek wisata yang dikunjungi oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandung ibu kota Jawa Barat terkenal dengan banyaknya objek wisata yang dikunjungi oleh wisatawan, baik domestik ataupun mancanegara. Bandung juga memiliki wisata kuliner

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisa Rasio Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Analisa rasio adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) guna menjual

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) guna menjual BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu penggerak utama perekonomian dunia termasuk Indonesia, melalui pasar modal perusahaan dapat memperoleh dana untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan semakin sengitnya persaingan antar perusahaan, kini perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang besar, hal

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian 58 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Analisis Rasio Keuangan PT. XYZ Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kondisi keuangan dan hasil

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN (Tidak Diaudit) 30 September 2008 dan PT Asahimas Flat Glass Tbk

LAPORAN KEUANGAN (Tidak Diaudit) 30 September 2008 dan PT Asahimas Flat Glass Tbk LAPORAN KEUANGAN (Tidak Diaudit) 30 September 2008 dan 2007 PT Asahimas Flat Glass Tbk Rusli Pranadi Manager Corporate Finance Samuel Rumbajan Direktur Keuangan NERACA (Tidak diaudit) 30 September 2008

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk

PT ASTRA GRAPHIA Tbk N E R A C A Catatan 2008 2007 AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2a,2c,3,23 119.658.017.889 126.580.527.261 Deposito berjangka 2a,4 2.424.600.790 2.904.735.723 Piutang usaha (setelah dikurangi penyisihan

Lebih terperinci

Proyeksi Keuangan Dalam Business Plan Mayang Adelia Puspita, SP. MP

Proyeksi Keuangan Dalam Business Plan Mayang Adelia Puspita, SP. MP Proyeksi Keuangan Dalam Business Plan Mayang Adelia Puspita, SP. MP ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts Pentingnya Pencatatan Keuangan dalam Mengelola Bisnis Untuk mengetahui informasi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. oleh Wibowo dan Rossieta, (2009:31), yang mengacu pada pemenuhan tujuan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. oleh Wibowo dan Rossieta, (2009:31), yang mengacu pada pemenuhan tujuan BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Teori Keagenan Teori keagenan sudah mulai berkembang berawal dari adanya penelitian oleh Wibowo dan Rossieta, (2009:31), yang

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. merupakan sebuah usaha yang bergerak di bidang pariwisata. PT Mitra Wisata Permata

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. merupakan sebuah usaha yang bergerak di bidang pariwisata. PT Mitra Wisata Permata BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Mitra Wisata Permata adalah pengelola dari Hotel Gerbang Utama dan merupakan sebuah usaha yang bergerak di bidang pariwisata. PT Mitra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Gowa Makassar Tourism Development, Tbk merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. PT. Gowa Makassar Tourism Development, Tbk merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Gowa Makassar Tourism Development, Tbk merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan properti dan real estate. Perusahaan ini terletak dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. persaingan yang dihadapi. Meningkatkan nilai perusahaan salah satunya dapat

BAB I PENDAHULUAN UKDW. persaingan yang dihadapi. Meningkatkan nilai perusahaan salah satunya dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, setiap perusahaan dituntut untuk dapat melakukan fungsi-fungsi penting yang ada dalam perusahaan secara efektif dan efisien sehingga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Modal Kerja Setiap perusahaan selalu memerlukan modal kerja yang akan digunakan untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk

Lebih terperinci

NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI :

NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI : NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI : TANGGAL : 2 BULAN : 1 TAHUN : 2008 SINTENREMEN.COM PERUSAHA DAFTAR AKUN Per : 02 Januari 2008 NO AKUN NAMA AKUN SALDO AWAL 1111 Kas di

Lebih terperinci

MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN UMKM PERTANYAAN BISNIS

MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN UMKM PERTANYAAN BISNIS MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN UMKM Dr. RR Karlina Aprilia Kusumadewi, SE., M.Sc., Ak PERTANYAAN BISNIS Pernahkah Anda mengalami hal seperti ini: Saya membuka usaha 3 bulan lalu, mengapa sekarang seluruh modalnya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan pada dasarnya karena

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Saham 2.1.1 Pengertian Saham Saham merupakan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang dalam suatu perusahaan. Selembar saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dana yang produktif dari pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) kepada pihak

BAB I PENDAHULUAN. dana yang produktif dari pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) kepada pihak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kedudukan pasar modal di suatu negara merupakan salah satu tempat alokasi dana yang produktif dari pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) kepada pihak yang

Lebih terperinci

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS Bab ini memuat input data dan hasil perhitungan rasio, pembandingan dengan rasio rata-rata industri tambang serta analisisnya. 3.1. Perhitungan Sebelum melakukan perhitungan

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun 2007-2010 Tugas Manajemen Keuangan Lanjutan Dosen: Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME Oleh: Junita Nelly Panjaitan NIM. 127019020 Kelas A Pararel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua perusahaan termasuk perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman pada dasarnya melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua perusahaan termasuk perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman pada dasarnya melaksanakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua perusahaan termasuk perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman pada dasarnya melaksanakan berbagai kegiatan baik yang bersifat operasional maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana yang cukup. Dana yang dibutuhkan berasal dari kekayaan

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana yang cukup. Dana yang dibutuhkan berasal dari kekayaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu organisasi dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, membutuhkan dana yang cukup. Dana yang dibutuhkan berasal dari kekayaan yang dimiliki organisasi. Dana yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Perkembangan perekonomian yang pesat serta kemajuan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Perkembangan perekonomian yang pesat serta kemajuan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam Perkembangan perekonomian yang pesat serta kemajuan teknologi yang terjadi saat ini, mengakibatkan berkembangnya pula usaha yang dilakukan oleh para pengusaha

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Hamidullah (2004) melakukan penelitian dengan judul Analisis Rasio Keuangan Sebagai Dasar Untuk Memprediksi Kondisi Keuangan Perusahaan Pada PT. Agro Max

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan maksimal atau laba sebesar-besarnya. Pendapat

I. PENDAHULUAN. tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan maksimal atau laba sebesar-besarnya. Pendapat I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Ada pendapat yang menyatakan bahwa tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan maksimal atau laba sebesar-besarnya.

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2a,2c,3,27 103.317.329.165 92.942.187.030 Deposito berjangka 2a,4 1.971.891.997 2.643.566.861 Piutang usaha (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

Lebih terperinci

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan Bank 2.b, 4 7.079.491 4.389.630 Investasi Jangka Pendek 2.d, 5 6.150 6.150 Piutang Usaha 2.b,

Lebih terperinci

LAMPIRAN STRUKTUR ORGANISASI PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

LAMPIRAN STRUKTUR ORGANISASI PT ANGKASA PURA II (PERSERO) LAMPIRAN STRUKTUR ORGANISASI PT ANGKASA PURA II (PERSERO) Lampiran i Lampiran ii PT ANGKASA PURA II NERACA 31 DESEMBER 2006-2009 Rp 2009 2008 2007 2006 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2.185.119.290.152

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Hutang Hutang sering disebut juga sebagai kewajiban, dalam pengertian sederhana dapat diartikan sebagai kewajiban keuangan yang harus dibayar oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISA KEUANGAN

BAB 5 ANALISA KEUANGAN BAB 5 ANALISA KEUANGAN 5.1 Ekuitas (Equity) Tiga elemen penting dari bisnis adalah aset, hutang, dan ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan. Menurut Weygandt, Kimmel, dan Kieso (2011:12), terdapat hubungan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Munawir (2010; 96) menjelaskan bahwa salah satu ciri dari kegiatan perusahaan yaitu adanya transaksi-transaksi. Transaksi- transaksi tersebut dapat mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Globalisasi yang saat ini sedang terjadi ditengah perekonomian kita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Globalisasi yang saat ini sedang terjadi ditengah perekonomian kita BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi yang saat ini sedang terjadi ditengah perekonomian kita membawa dampak dalam dunia usaha. Persaingan semakin ketat antar perusahaan menyebabkan perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada untuk senantiasa meningkatkan efisiensinya. Hal ini dimaksudkan supaya perusahaan

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk

PT ASTRA GRAPHIA Tbk N E R A C A Tidak AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2a,3,23 126.580.527.261 136.152.760.743 Deposito berjangka 2a,4 2.904.735.723 1.467.734.629 Piutang usaha (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu perusahaan swasta, Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ), dan koperasi. Agar

BAB I PENDAHULUAN. yaitu perusahaan swasta, Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ), dan koperasi. Agar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Didalam suatu perekonomian Indonesia di kenal tiga kelompok badan usaha yaitu perusahaan swasta, Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ), dan koperasi. Agar kinerja

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teoritis 1. Struktur Modal Struktur modal pada dasarnya berkaitan dengan sumber dana, baik itu sumber internal maupun sumber eksternal. Sumber dana internal berasal dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam perekonomian, bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Banyak perusahaan yang berskala besar atau kecil, baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang industri, jasa maupun dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan

Lebih terperinci