BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dalam upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa maka disini peneliti

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI SHALAT WAJIB. Standar Kompetensi (Fiqih) 6. Mema hami Tatacara. Kompetensi Dasar 6.1 Menjelaskan. Indikator

BAB II KAJIAN TEORI. dengan ibadah-ibadah yang lainnya. Rasulullah SAW bersabda:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB III PROSEDUR PENELITAN. terdiri atas empat langkah pokok yaitu : (1) Perencanaan (Planning), (2)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RANAH-RANAH TAKSONOMI BLOOM RANAH KOGNITIF-PENGETAHUAN (KNOWLEDGE) Kategori Kemampuan Internal Kata-kata Kerja Operasional Jenis Perilaku

ﻊ ﻣ اﻮ ﻌﻛ را و ة ﻛﺎ ﺰلا اﻮ ﺗآ و ةﻼ ﺼلا اﻮ ﻤﻴ أ و ﻌ ﻛا ﺮلا

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Firman Allah dalam surah al-alaq ayat 1-5 sebagai berikut:

Soal Instrumen Tes. Objektive

Lesson Sheet Kelas : Mars

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan. Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai penerapan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. tua dan lingkungan menyebabkan anak kehilangan potensi-potensi tersebut. Padahal

RANAH-RANAH TAKSONOMI BLOOM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di kelas IV MIN Telang Kecamatan Batang Alai Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN. perencanaan pelaksanaan pembelajaran, soal dan alat-alat untuk mengajar. Pada tahap

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. berlangsung secara efektif menurut Setiawan, dkk (2007: 111) adalah sebagai

Teori Albert Bandura A. Latar Belakang Teori self-efficasy

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SILABUS MATA PELAJARAN: FIKIH. Mata Pelajaran: Fikih Islam Satuan Pendidikan: Madrasah Tsanawiyah Kelas/Smt : VII(Tujuh)/ Ganjil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tarbiyatut Thaibah Kecamatan Kertak Hanyar Kabupaten Banjar. Subjek dalam

BAB II KAJIAN TEORI. yang dikenal dengan sebutan Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah

PANDUAN LENGKAP SOLAT

RANAH RANAH. Misalnya : istilah fakta aturan urutan metode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa kelas II yang berjumlah 24 orang. Adapun permasalahan dalam penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Rukun Islam adalah pokok-pokok utama ajaran islam. Kita semua sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Menurut John Holt ( 1981 ) dalam bukunya How Children Fail

BAB I PENDAHULUAN. berkemampuan, memiliki pengatahuan dan keterampilan untuk memecahkan. masalah-masalah kehidupan yang dihadapi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Elyani Nurjannah, 2013

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Apalagi di zaman modern sekarang semakin banyak masalah- masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pandawan Kabupaten Hulu Sungai Tengah, dengan jumlah siswa sebanyak 12 orang,

BAB I PENDAHULUAN. merupakan ilmu yang mempelajari benda-benda beserta fenomena dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan IPA diharapkan menjadi wahana bagi peserta didik untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran

BAB V PEMBAHASAN. akan menganalisis data yang telah terkumpul. Dari paparan data dan hasil sub bab hasil temuan penelitian yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar 5

BAB I PENDAHULUAN. Standar Nasional Pendidikan pasal 3 menyebutkan, bahwa: 2

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Pembelajaran kooperatif adalah bagian dari strategi pembelajaran yang

Hamidah 8. Kata Kunci: Metode Demontrasi-drill, Prestasi Belajar, Berwudlu. Guru PAI SDN Manggisan 01 Tanggul Jember

RANCANGAN TAHUNAN PENDIDIKAN SENI VISUAL (PENDIDIKAN KHAS MASALAH PEMBELAJARAN) TAHUN 4

BAB I PENDAHULUAN. Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Masalah. perkembangan zaman yang berdasarkan Undang-undang pendidikan

I. PENDAHULUAN. Belajar merupakan kegiatan sehari-hari yang penting bagi siswa di sekolah.

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. (Dalam bukunya Purwanto,

BAB I PENDAHULUAN. Shalat fardhu merupakan salah satu ibadah dalam Islam. 1 Ia menempati rukun

BAB I PENDAHULUAN. pengenalan dan penghayatan terhadap Al-asma, Al-husna, serta penciptaan

BAB. I PENDAHULUAN. pengajaran menargetkan tujuan tertentu, seperti tujuan yang bersifat kognitif,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Biru 1 (RSBI) Banjarmasin. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perilakunya karena hasil dari pengalaman.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V PEMBAHASAN. laku dalam Pembelajaran PAI berbasis Kurikulum Gontor, (2) pendekatan dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN. Ada pun tahap-tahap yang dilakukan pada siklus I ini adalah sebagai berikut:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP ) PRA SIKLUS

BAB I PENDAHULUAN. Rosdakarya, 1892, hlm.1

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Metode Eksperimen adalah pemberian kesempatan kepada anak didik

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan pembelajaran yang berkualitas dan evaluasi diharapkan

PANDUAN MATERI UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sutikno mengartikan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Fokus kegiatan pembelajaran di sekolah adalah interaksi pendidik dan siswa

PROGRAM PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM KELAS I - SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN. keunikannya agar mampu membantu mereka dalam menghadapi kesulitan belajar. sehingga siswa memperoleh keberhasilan dalam belajar.

PERANAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA DI KELOMPOK B TK MELATI BURANGA KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Hantarukung

PROGRAM PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM KELAS III - SEMESTER 1

BAB II KAJIAN TEORI. adalah penentu terjadinya proses belajar. memahami arti dan hubungan-hubungan serta simbol-simbol, kemudian

Agusnoto. SD Negeri Ketitangkidul, Kab. Pekalongan, Jawa Tengah

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

Ma ruf Chondro Wasisto, S.Pd. SMP Negeri 12 Madiun. Kata kunci : Hasil belajar, Ketrampilan Elektronika, Metode Demonstrasi

Fikih 1. MODEL Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pengantar. Anis Tanwir Hadi. untuk Kelas I Madrasah Ibtidaiyah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk. menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENIRU GERAKAN SHOLAT MELALUI TEKNIK PEMODELAN DI KELOMPOK A TK MANGGIS KECAMATAN BULANGO SELATAN KABUPATEN BONE BOLANGO

BAB I PENDAHULUAN. ranah kognitif yaitu tentang penyampaian teori, bagaimana agar siswa itu

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA khususnya fisika mencakup tiga aspek, yakni sikap,

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW membawa agama yang suci. kehidupan, menjamin bagi manusia berkehidupan bersih lagi mulia, dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Rosenberg (dalam Surjono, 2009: 3), mendefinisikan e-learning sebagai

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya. Berdasarkan penelitian Benyamin S. Bloon (1992)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENINGKATAN PEMAHAMAN CARA BERWUDHU MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DAN SIMULASI DI SEKOLAH DASAR. Sucipto

PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional Indonesia adalah pendidikan yang berakar pada

I. PENDAHULUAN. Ilmu yang mempelajari alam semesta disebut Ilmu Pengetahuan Alam (natural

Lampiran 5 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. A. Setandar Kompetensi : 1. Memahami tata cara sholat jamak dan qoshor.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan merupakan hal yang telah ada dalam diri kita sejak lahir.

RANCANGAN PENGAJARAN HARIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa maka disini peneliti mengadakan suatu penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hal yang terjadi selama sebelum penerapan metode yang baru dibanding dengan sesudah penerapan metode baru. Hal ini bertujuan tidak lain untuk meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa dari materi yang telah diberikan dan disampaikan oleh guru. Dalam hal ini sebelum peneliti menuju ke tahap penelitian berlangsung peneliti harus mempersiapkan rancangan-rancangan yang tepat. Selain perangkat pembelajaran peneliti harus menyiapkan variable-variabel yang berhubungan dengan penelitian yang diadakan seperti dalam yang tertuang dalam kajian pusataka yaitu yang mencakup variable yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Dalam kajian pustakan ini peneliti mengambil judul peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fikih kelas II materi shalat fardhu melalui strategi pembelajaran modeling. Oleh karena itu peneliti mengambil beberapa variable diantaranya mencakup hasil belajar, pembelajaran modeling,dan materi 7

shalat fardhu. Untuk lebih jelasnya maka akan dijabarkan secara jelas di bab II di bawah ini: A. Hasil Belajar materi Shalat Fardhu Hasil belajar adalah suatu pencapaian dari proses belajar. Perubahan perilaku siswa merupakan hasil proses belajar. Seorang yang belajar akan berubah atau bertambah perilakunya, baik yang berupa pengetahuan, ketrampilan motorik, atau penguasaan nilai-nilai sikap. 1 Perilaku tersebut dapat berupa perilaku yang tidak dikehendaki apabila dalam proses belajar siswa tersebut malas karena bosan atau tidak suka dengan pembelajaran. Bloom dalam Mashitoh dan Laksmi menguraikan dalam tiga ranah yang dijelaskan sebagai berikut: 1. Kognitif a. Pengetahuan, lebih menitikberatkan pada kemampuan mengetahui, atau mengingat sesuatu. b. Pemahaman, lebih menekankan pada kemampuan menterjemahkan, memahami, lebih sesuatu dan seterusnya. c. Penerapan, lebih menekankan pada kemampuan membuat, mengerjakan atau menggunakan teori atau rumus. 1 Masitoh dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran (Surabaya: program peningkatan kualifikasi guru MI dan PAI,2009), 4. 8

d. Analisis, lebih menekankan pada kemampuan mengkaji, menguraikan, membedakan, mengidentifkasi dan sebagainya. e. Sintesis, lebih menekankan pada kemampuan menggabungkan, mengelompokkan, menyusun, membuat rencana, program dan seterusnya. f. Evaluasi, lebih menekankan pada kemampuan menilai berdasarkan norma atau kemampuan menilai pekerjaan sesuatu. 2. Afektif a. Penerimaan, lebih menekankan pada kemampuan peka, atau kemampuan menerima. b. Partisipasi, lebih menekankan pada turut serta pada suatu kegiatan dan kerelaan hati. c. Penilaian dan penentuan sikap, lebih menekankan pada menentukan sikap. d. Organisasi, kemamuan membntuk system nilai sebagai pedoman hidup. e. Penentuan pola hidup, lebih menekankan pada penghayatan dan pegangan hidup. 3. Psikomotor a. Persepsi, lebih menekankan pada kemampuan berpendapat terhadap sesuatu dan peka terhadap suatu hal. b. Kesiapan, kemampuan bersiap diri secara fisik. 9

c. Geakan terbimbing, kemampuan dalam meniru pekerjaan yang lain/ meniru contoh. d. Gerakan terbiasa, keterampilan yang berpegang pada pola. e. Gerakan yang komplek, keterampilan yang lincah, cepat dan lancar. f. Penyesuaian, keterampilan dalam mengubah dan mengatur kembali. g. Kreativitas, kemampuan dalam menciptakan pola baru 2. Hasil belajar tidak dapat dipisahkan dari apa yang terjadi dalam kegiatan belajar, baik di kelas, di sekolah, maupun di luar sekolah. Suatu hal yang diperoleh siswa, merupakan apa yang dialaminya dalam proses belajar. Indikator hasil belajar merupakan penjabaran dari kompetensi dasar, merupakan kemampuan yang menggambarkan perilaku yang dapat diukur dengan kata kerja operasional. Dari uraian taksonomi Bloom di atas peneliti menterjemahkan bahwa hasil belajar siswa dari ranah kognitif dapat dilihat dari nilai harian siswa guna mengukur tingkat pemahaman siswa dalam materi yang telah diajarkan oleh guru. Dari ranah afektif, hasil belajar yang dapat diukur dari semangat siswa dan keikutsertaan siswa dalam kegiatan pembelajaran yang dapat mendorong siswa dalam kegiatan pemahaman pembelajaran yang berlangsung di kelas. Materi Shalat Fardhu 2 Ibid,. hal 109 10

Salat dalam pengertian secara bahasa berarti doa. Adapun menurut pengertian secara syar i yaitu ibadah kepada Allah SWT yanbg terdiri atas ucapan dan perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. 3 1. Hukum, Tujuan dan Syarat Solat Wajib Fardhu Ain Hukum sholat fardhu lima kali sehari adalah wajib bagi semua orang yang telah dewasa atau akil baligh serta normal tidak gila. Tujuan shalat adalah untuk mencegah perbuatan keji dan munkar. Untuk melakukan shalat ada syarat-syarat yang harus dipenuhi dulu, yaitu : a. Beragama Islam b. Memiliki akal yang waras alias tidak gila atau autis c. Berusia cukup dewasa d. Telah sampai dakwah islam kepadanya e. Bersih dan suci dari najis, haid, nifas, dan lain sebagainya f. Sadar atau tidak sedang tidur 2. Syarat sah pelaksanaan sholat adalah sebagai berikut ini : a. Masuk waktu sholat b.menghadap ke kiblat c.suci dari najis baik hadas kecil maupun besar d. Menutup aurat 3 Tim Annur. Fikih untuk kelas II.( Semarang:Aneka Ilmu,2007),Hal.4 11

3. Adapun rukun shalat adalah sebagai berikut : a. Niat b. Takbiratul Ihram c. Doa iftitah d. Membaca surat Al-Fatihah e. Rukuk f. I tidal g. Sujud duduk diantara dua sujud h. Tasyahud i. Salam j. Tertib 4.Yang Membatalkan Aktivitas Sholat Kita Dalam melaksanakan ibadah salat, sebaiknya kita memperhatikan hal-hal yang mampu membatalkan shalat kita, contohnya seperti : 1. Menjadi hadas / najis baik pada tubuh, pakaian maupun lokasi 2. Berkata-kata kotor 3. Melakukan banyak gerakan di luar sholat bukan darurat 12

4. Gerakan sholat tidak sesuai rukun shalat dan gerakan yang tidak tuma'ninah. B. Pembelajaran Modelling Satu ciri dalam pembelajaran langsung adalah diterapkannya strategi modeling. Menurut Kardi dan Nur, Strategi modeling dalah strategi yang dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa seseorang dapat belajar melalui pengamatan perilaku orang lain.strategi belajar modeling berangkat dari teori belajar social, yang juga disebut belajar melalui observasi atau menurut Arends disebut juga dengan teori pemodelan tingkah laku. 4 Berbeda dengan para pakar psikologi tingkah laku murni, para pakar teori pemodelan tingkah laku percaya, bahwa sesuatu itu telah dipelajari apabila pengamat memerhatikan dengan sadar beberapa tingkah laku, dan kemudian menyimpan di dalam ingatan jangkah panjang. Perilaku demikian dapat dituangkan kembali dalam perbuatan serupa oleh si pengamat. Menurut Bandura dalam Trianto ada empat elemen penting yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran melalui pengamatan. Keempat elemen itu adalah 4 Trianto,Mendesain Model Pembelajaran Inovatif dan progesif.( Jakarta:Kencana Prenada Media,2010),Hal. 53 13

perhatian (atensi), mengulang (retensi), mengolah (produksi), dan motivasi menurut Slavin. Langkah- langkah modeling menurut Bandura terdiri dari fase atensi, fase retensi, fase produksi dan fase motivasiyang dalam pelatihan dlaksanakan sebagai berikut : Fase Atensi : (1) Guru (model) memberi contoh kegiatan tertentu (demonstrasi) di depan siswa sesuai dengan scenario yang telah disepakati. Peserta didik melakukan obervasi terhadap keterampilan guru dalam melakukan kegiatantersebut melakuakn lembar observasiyang elah disediakan; (2) guru bersama peserta didik mendiskusikan hasil pengamatan yang dilakukan. Tujuan diskusi ini adalah untuk mencari kekurangan dan kesulitan peserta didik dalam mengamati langkah-langkah kegiatan yang disampaikan ole guru dan untuk melatih peserta didik dalam menggunakan lembar observasi. Fase Retensi diisi dengan kegiatan guru menjelaskan struktur langkah-langkah kegiatan (demonstrasi) yang telah diamati oleh peserta didik, untuk menunjukkan langkah-langkah tertentu yang telah disajikan. Fase Produksi, pada fase ini peserta didk ditugasi untk menyiapkan lngkahlangkah kegiatanya (demonstrasi) sendiri sesuai langkah-langkah yang tealh dicontohkan, hanya dari sudut yang berbeda. Selanjutnya, hasil kegiatan disajikan dalam bentuk diskusi kelas yang dilakuakn secara bergiliran. Guru dan peserta 14

diskusi akan memberikan refleksi pada saat diskusi sesudah kegiatan blajar mengajar berlangsung. Hal ini dilakuakn bergantian terhadap terhadap kelompok lain. Fase Motivasi berupa presentasi hasil kegiatan (simulasi) dan kegiatan diskusi. pada saat diskusi kelompok lain diberi kesempatan untuk menyampaikan hasil pengamatannya. Akhirnya guru dan peserta didik akan menyimpulkan hasil kegiatan secara overview untuk memberikan justifikasi hasil kegiatan yang telah dilakukan. 5 Persamaan pembelajaran modeling dengan demonstrasi Pembelajaran modeling dengan demonstrasi memiliki hubungan yang erat dimana strategi modeling dalam penerapannya guru (model) yang melakukan kegiatan semisal demonstrasi atau eksperimen, maka peserta didik dapat meniru perilaku (langkah-langkah) yang dimodelkan atau terampil melakukan kegiatan seperti yang dimodelkan. Jadi intinya strategi pembelajaran modeling mencakup pada kegiatan yang bersifat demonstrasi dan pemodelan dengn cara seperti itu siswa dapat mengamati dan menirukan langkah yang dimodelkan oleh guru 6. Perbedaan strategi pembelajaran modeling dengan demonstrasi Strategi pembelajaran modeling dengan demonstrasi selain memiliki hubungan yang erat dan persamaan akan tetapi juga memiliki perbedaan yaitu dimana strategi 5 Ibid, hal.54 6 Ibid, hal 53 15

pembelajran modeling lebih luas cakupannya dibanding dengan metode demonstrasi. Strategi pembelajaran modeling dapat mencakup beberapa metode yaitu demontrasi,simulasi,eksperimen maupun observasi. Sedangkan demontrasi bersifat sempit terdapat satu model peniruan saja. Dari penjabaran secara jelas di atas peneliti dapat mengambil simpulan dari beberapa kutipan di atas bahwa: a. Hasil belajar dapat diuraikan dalam tiga ranah yaitu dari ranah kognitif(pengetahuan), afekti(sikap), dan psikomotor (kreatifitas). Dari uraian taksonomi Bloom di atas peneliti menterjemahkan bahwa hasil belajar siswa dari ranah kognitif dapat dilihat dari nilai harian siswa guna mengukur tingkat pemahaman siswa dalam materi yang telah diajarkan oleh guru. Dari ranah afektif, hasil belajar yang dapat diukur dari semangat siswa dan keikutsertaan siswa dalam kegiatan pembelajaran yang dapat mendorong siswa dalam kegiatan pemahaman pembelajaran yang berlangsung di kelas. b. ada empat elemen penting yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran melalui pengamatan. Keempat elemen itu adalah perhatian (atensi), mengulang (retensi), mengolah (produksi), dan motivasi menurut Slavin. C. Hubungan Pembelajaran Modeling dengan Hasil Belajar Shalat Fardhu 16

Dengan penerapan strategi pembelajaran modeling diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa treutama pada materi shalat fardhu kelas II. Hal tersebut dikarenakan dengan menggunakan strategi pembelajaran modeling siswa lebih dapat memahami materi yang disampaikan guru daripada penggunaan strategi pembelajaran yang bersifat konvensional misalnya metode ceramah saja. Jika hanya menggunakan metode ceramah siswa hanya bias membayangkan dan kurang bias bias memahami apa yang dimaksudkan dalam penyampaian materi. Akan tetapi dengan penerapan strategi pembelajaran modeling guru dapat memberi contoh dan mempraktikkan kepada siswanya dan kemudian siswa juga mengikuti apa yang telah dicontohkan oleh guru dan siswa juga berdiskusi dan mempresentasi dari apa yang telah disampaikan oleh guru dan mudah dipahami oleh siswa. Sehingga menjadikan hasil belajar siswa meningkat dibandingkan dengan sebelum penerapan strategi pembelajaran modeling. 17