BAB 1 PENDAHULUAN. sebesar 251 juta orang (Komisi Pemilihan Umum, 2012), Indonesia menyimpan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. promosi pariwisata ini berkembang hingga mancanegara. Bali dengan daya tarik

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan dan pengujian model yang dapat menjelaskan sebab dan akibat perilaku seorang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis lingkungan eksternal, internal, analisis posisi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sektor yang cukup diperhitungkan dan diperhatikan oleh banyak

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai indikator, seperti sumbangan terhadap pendapatan dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Propinsi Bali pada Tahun 2009 memiliki luas sekitar Ha dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diandalkan tidak hanya dalam pemasukan devisa, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. dari luas wilayah Propinsi DIY (

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu bisnis yang tumbuh sangat cepat dan

BAB I PENDAHULUAN. menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang semula hanya dinikmati oleh orang-orang yang relatif kaya pada

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Sekitar 4,7 juta pembaca majalah Time yang terbit di Amerika Serikat

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Untuk meningkatkan pendapatan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata dapat memberikan keuntungan cepat di suatu daerah jika

Statistik tabel Pariwisata Yogyakarta dan Perkembangannya

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu bisnis yang tumbuh sangat cepat, dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sektor andalan dalam pembangunan Indonesia dan pembangunan daerah

BAB I PENDAHULUAN. menjadi komoditas yang mempunyai peran penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi global. Dari tahun ke tahun, jumlah. kegiatan wisata semakin mengalami peningkatan.

BAB I PENDAHULAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN kepulauan yang berlokasi disepanjang khatulistiwa di Asia Tenggara yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Pulau Bali adalah salah satu pulau di Indonesia yang terkenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. internet dalam kebutuhan masyarakat sehari-hari. Hampir setiap masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menunjang kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan masyarakat, pendapatan daerah, pendapatan pemerintah, dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki suatu nilai yang tidak hilang meskipun zaman sudah

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan kerja telah menjadi permasalahan serius. Salah satu upaya pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. internet kita bisa melakukan bisnis secara online, mencari berbagai informasi

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata merupakan salah satu tujuan favorit bagi wisatawan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. seluruh belahan dunia. Saat ini, seluruh Negara berlomba-lomba untuk

BAB I PENDAHULUAN. mendapat perjalanan baru. Pariwisata mempunyai spektrum fundamental pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hanisa Aprilia, 2014 Analisis Preferensi Wisatawan Terhadap Pengembangan Atraksi Wisata Di Cipanas Cileungsing

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pariwisata ini menjadi sektor unggulan dalam pembangunan ekonomi di

BAB I PENDAHULUAN. cepat, dikarenakan oleh kunjungan wisatawan yang semakin meningkat untuk datang

BAB I PENDAHULUAN [TYPE HERE] [TYPE HERE]

potensi kepariwisataan yang bisa dikembangkan dan ditingkatkan, mulai dari

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. perumahan, fasilitas rekreasi, pertanian, jalur atau rute transportasi. Kegunaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesenjangan dan saling pengertian di antara negara-negara sudah berkembang,

BAB 1 PENDAHULUAN. dari banyak nya wisatawan asing yang datang ke Indonesia. Dengan berkembang nya

UNIVERSITAS DIPONEGORO HOTEL WISATA DI SENGGIGI, LOMBOK TUGAS AKHIR PRAMUDITA MAHOTTAMA SAKTI

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan ekonomi nasional sebagai sumber penghasil devisa, dan membuka

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewan Perjalanan dan Wisata Dunia (World Travel and Tourism Council) angka

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki daya tarik wisata yang

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara yang saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia yang turut serta menjadi pundi pundi devisa terbesar setelah migas.

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Hal ini sejalan dengan pernyataan Dr. Sapta Nirwandar selaku Wakil

BAB I PENDAHULUAN. Bandung ibu kota Jawa Barat terkenal dengan banyaknya objek wisata yang dikunjungi oleh

HOTEL RESORT DI PARANGTRITIS

BAB I PENDAHULUAN. Bali terkenal sebagai daerah tujuan wisata dengan keunikan berbagai hasil

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang unik dibandingkan dengan propinsi lain di mana pilar-pilar

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan dalam hal menambah devisa suatu negara. Menurut WTO/UNWTO

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. wisata, sarana dan prasarana pariwisata. Pariwisata sudah berkembang pesat dan menjamur di

BAB I PENDAHULUAN. Serangan teroris yang terjadi tahun 2002 dan 2005 menimbulkan penurunan angka

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Berdasarkan kajian World Economic Forum (WEF) lewat laporan

BAB III KAJIAN LAPANGAN

BAB I PENDAHULUAN. berani mempromosikan diri untuk meningkatan citra dan perekonomian Kota

BAB I PENDAHULUAN. yang semula hanya dinikmati segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal

BAB I PENDAHULUAN. penghasil devisa terbesar di bawah minyak dan gas bumi, batu bara, minyak

BAB I PENDAHULUAN. sebagai subsektor pembangunan yang potensial, dimana keterlibatan masyarakat

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bermacam macam ras, suku, dan etnis yang berbeda-beda. Masing-masing daerah

BAB I PENDAHULUAN CITY HOTEL DI MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. yang dibangun dari berbagai segmen industri, seperti: akomodasi, transportasi,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jakarta adalah ibu kota negara Indonesia yang memiliki luas sekitar

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman, pelayanan-pelayanan penunjang lainnya tempat rekreasi,

BAB I PENDAHULUAN. memadai bagi para wisatawan. Pertumbuhan pembangunan Hotel hotel baru di. fasilitas bisnis yang ditawarkan oleh hotel.

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Kuta adalah sebuah Kecamatan yang berada di Kabupaten

HOTEL RESORT BINTANG III DI KAWASAN PEGUNUNGAN RANTEPAO TANA TORAJA SULAWESI SELATAN

Paket Wisata di Bali 4 Hari 3 Malam : Edisi Keluarga Ceria

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tujuan untuk bersenang-senang maupun melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. wisatawan baik domestik maupun mancanegara, dan telah menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia demi mencapai masyarakat yang sejahtera. Namun, mengingat Negara

BAB I PENDAHULUAN. Keindahan alam Indonesia sudah sangat terkenal dan dapat menarik

BAB I PENDAHULUAN. menarik untuk kita simak, terlebih dengan adanya globalisasi dalam bidang ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. pesona alam yang luar biasa. Keunikan inilah yang menjadikan Indonesia sebagai

CITY HOTEL BINTANG LIMA DI SOLO

BAB I PENDAHULUAN. Exhibition) atau Wisata Konvensi, merupakan bagian dari industri pariwisata

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Alasan Pemilihan Judul. Kebudayaan daerah merupakan aset yang cukup penting bagi pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini tidak dapat dipungkiri lagi jika dunia pariwisata Indonesia

BAB I PENDAHULUAN kunjungan, mengalami penurunan sebesar 3,56 persen dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Sektor pariwisata memegang peranan penting dalam menunjang pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pulau Bali atau juga yang dikenal dengan sebutan Pulau Dewata ini

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. budaya, suku serta memiliki adat istiadat yang unik di masing masing

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terletak di jalur khatulistiwa. Dengan jumlah pulau sebanyak 13.487 pulau dan populasi sebesar 251 juta orang (Komisi Pemilihan Umum, 2012), Indonesia menyimpan begitu banyak suku, budaya, agama dan keindahan alam yang tiada taranya. Keindahan alam Indonesia begitu mempesona hingga banyak dijadikan tujuan wisata para wisatawan baik domestik maupun internasional. Selain itu Indonesia juga memiliki sekitar 300 kelompok etnis. Tiap etnis memiliki warisan budaya yang berkembang selama berabad-abad, dipengaruhi oleh kebudayaan India, Arab, Cina, Eropa, dan termasuk kebudayaan sendiri yaitu Melayu. Contohnya tarian Jawa dan Bali tradisional memiliki aspek budaya dan mitologi Hindu, seperti wayang kulit yang menampilkan kisah-kisah tentang kejadian mitologis Hindu Ramayana dan Baratayuda. Banyak juga seni tari yang berisikan nilai-nilai Islam. Beberapa di antaranya dapat ditemukan di daerah Sumatra seperti tari Rateb Meuseukat dan tari Seudati dari Aceh. Bali menjadi salah satu destinasi favorit para wisatawan untuk berlibur di Indonesia. Dengan luas sebesar 5.636,66 km², Bali menyimpan segudang keindahan alam dan budaya yang menarik. Pantainya yang indah, budaya masyarakatnya yang ramah, sopan, dan budaya hindu (sebagai agama dominan) di Bali yang diapresiasikan melalui seni tari, musik, dan kerajinan-kerajinan tangan, 1

menjadi daya tarik tersendiri bagi setiap wisatawan yang datang ke Bali. Demi mengembangkan sektor pariwisata untuk menarik lebih banyak wisatawan (dengan melihat fakta bahwa Bali menjadi salah satu tujuan favorit para wisatawan di Indonesia), pemerintah Bali kemudian mengembangkan sarana dan prasarana demi kenyamanan para wisatawan berlibur di Bali. Penginapan / perhotelan menjadi salah satu infrastruktur yang dikembangkan oleh pemerintah sebagai tempat wisatawan untuk menginap dan beristirahat. Berdasarkan survey pada pertengahan tahun 2012, Kuta dan Nusa Dua menjadi daerah dengan jumlah kamar hotel berbintang 3 hingga 5 terbanyak di Bali dengan persentase sebesar 33,4% dan 24% dari total 21.903 kamar hotel berbintang 3 hingga 5 yang ada di Bali (Frank, 2012). Hal ini berdasarkan fakta bahwa Kuta dan Nusa Dua menjadi daerah favorit tujuan wisatawan untuk berlibur dan menginap dikarenakan pantainya yang indah, bersih, dan memiliki ombak yang disukai para wisatawan untuk melakukan selancar maupun untuk berenang. Gambar 1.1 Daftar Distribusi Banyaknya Kamar Hotel Berbintang 3-5 di Bali Berdasarkan Lokasi Ubud, 3.70% Others, 1.30% Jimbaran, 6.60% Seminyak, 9.70% Kuta, 33.40% Tanjung Benoa, 9.10% Sanur, 12.20% Nusa Dua, 24.00% Sumber :First Half 2012 Bali Hotel Market Overview - Knight Frank / PT. Willson Propertindo Advisindo 2

Nusa Dua merupakan wilayah yang strategis untuk menginap. Tercatat pada tahun 2012, jumlah wisatawan yang berlibur ke daerah Nusa Dua ada sebanyak 554 ribu, dan 80,57% diantaranya merupakan wisatawan asing (Bali Tourism Development Corporation, 2012). Wilayah yang berada jauh dari keramaian pusat kota, jumlah penduduknya yang jarang, tanahnya yang tidak produktif, ditambah keindahan pantainya, kemudian oleh pemerintah Bali dibangun suatu kawasan perotelan dengan melakukan kerjasama dengan PT. Pengembangan Pariwisata Bali (PERSERO) untuk menciptakan suatu kawasan perhotelan seluas 320 Ha yang nyaman dan memiliki tingkat keamanan yang baik (mengingat begitu banyaknya wisatawan asing yang berlibur ke Bali, dan mengetahui fakta bahwa di Bali pernah terjadi peristiwa Bom Bali pada 12 Oktober 2002 lalu). Kawasan tersebut diberi nama Nusa Dua - BTDC (Bali Tourism Development Corporation). Pada kawasan ini terdapat 16 hotel berbintang, ditambah berbagai fasilitas pendukung lainnya didalam kawasan yang berstandar internasional. Salah satu hotel berbintang yang terkenal di kawasan tersebut adalah Hotel ABC. Hotel ABC menjadi salah satu hotel bintang 5 favorit para wisatawan (terutama wisatawan asing) yang datang ke kawasan Nusa Dua BTDC.Namun selain Hotel ABC, masih terdapat 15 hotel lagi yang bersaing langsung dengannya di dalam satu kawasan. 3

Gambar 1.2 Daftar Hotel dan Fasilitas di Kawasan Pariwisata Nusa Dua BTDC, Bali Hotel dan Fasilitas di Kawasan Pariwisata Nusa Dua Fasilitas Pendukung Lainnya 1.) Melia Bali Villas and Spa Resort 1.) Bali International Convention Centre 2.) The Laguna Resort & Spa Nusa Dua, Bali 2.) Bali Nusa Dua Convention Center 3.) The Westin Resort "Royal Beach Club" 3.) Bali Collection & Entertainment 4.) Nusa Dua Beach Hotel and Spa 4.) Bali International Medical Center 5.) Club Med Bali 5.) Bali Nusa Dua Theatre 6.) Grand Hyatt Bali 6.) Pasifika Museum 7.) Ayodya Resort Bali 7.) Spa Healthland 8.) Amanusa 8.) The Bay Bali 9.) Courtyard by Marriot Bali Nusa Dua 10.) Amartera Villa & Spa 11.) Mercure Bali Nusa Dua 12.) Novotel Nusa Dua Bali Hotel & Residences 13.) The St.Regis Bali Resort 14.) The Grand Bali 15.) Kayu Manis Private Villas and Spa 16.) Centara Grand Nusa Dua Resort & Villas Sumber : 2012 Annual Report - PT.Pengembangan Pariwisata Bali (PERSERO) - BTDC Selama dua tahun terakhir, pertambahan jumlah hotel khususnya di daerah Nusa Dua semakin banyak. Pada tahun 2012 sendiri ada beberapa hotel baru yang dibangun disekitar daerah Nusa Dua (baik didalam maupun diluar kawasan Nusa Dua BTDC), seperti : The Mulia Hotels, Sheraton Bali, Mercure Nusa Dua, Santika Nusa Dua, dan Samabe Villa. Belum lagi ditambah Hotel The Grand Nikko dan The Grand Sofitel yang dibangun di tahun 2013. Daya saing hotel ABC dengan hotel-hotel yang selevel dengan hotel ABC pun semakin menurun, yang ditunjukkan dengan penurunan pada market share hotel ABC dibandingkan para kompetitor langsungnya pada gambar 1.3 : 4

Gambar 1.3 Persaingan Diantara Kompetitor Tahun 2012-2013 Hotel Among Competitors Total Room Actual Market Share 2012 Actual Market Share 2013 Nusa Dua Beach 382 25.17% 20.76% Ayodya Resort 541 21.49% 27.02% Nikko 389 16.24% 20.08% Hotel ABC 494 37.10% Sumber : Data internal perusahaan 32.14% Persaingan di industri perhotelan dimanapun didunia ini sangatlah ketat (Cheng, 2011). Begitu pun di Bali yang menjadi salah satu tujuan favorit para wisatawan di seluruh dunia. Hotel ABC merupakan hotel yang dibangun melalui investasi asing yang pertama yang didirikan di kawasan Nusa Dua BTDC. Konsep bangunan dan fasilitas yang dimiliki mengusung etnik Bali yang cukup kental hingga banyak disukai oleh para tamu mancanegara yang menginap, khususnya dari Eropa. Dengan dukungan jaringan internasional yang dimilikinya, mayoritas tamu yang menginap di hotel ABC-pun berasal dari mancanegara. Mengingat terjadinya krisis ekonomi Eropa sejak tahun 2010 lalu, mempengaruhi penurunan daya beli masyarakat Eropa yang berakibat pada penurunan jumlah wisatawan Eropa yang datang ke Bali, khususnya Nusa Dua. Akibatnya, persentase jumlah tamu mancanegara yang menginap di hotel ABC pun mengalami penurunan. Disisi lain, tamu-tamu yang berasal dari Asia Pasifik mengalami peningkatan cukup tinggi. Namun pasar Asia Pasifik ini memiliki perbedaan selera dengan pasar Eropa, dimana pasar Asia Pasifik lebih menyukai konsep bangunan dan fasilitas yang lebih modern sedangkan pasar Eropa lebih menyukai konsep yang lebih kearah etnik. Disisi internal pun, kondisi bangunan dan fasilitas yang dimiliki oleh hotel ABC telah banyak tertinggal dibandingkan dengan hotel- 5

hotel lain yang berada khususnya di dalam satu kawasan yang umumnya lebih baru dan modern. Agar Hotel ABC dapat terus meningkatkan kinerjanya agar tidak kalah bersaing khususnya di kawasan Nusa Dua BTDC, pihak manajemen Hotel ABC harus senantiasa jeli membaca kondisi lingkungan yang terus berubah dan menyusun serta mengevaluasi strategi dan kebijakan yang tepat. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan kondisi lingkungan di Bali yang semakin berubah dari waktu ke waktu, khususnya pada industri perhotelan sebagai salah satu industri yang menyokong perkembangan wisata di Nusa Dua, serta semakin ketatnya persaingan yang ditunjukkan dengan makin bertambahnya hotel-hotel baru yang dibangun di Bali (khususnya di Nusa Dua) maka diperlukan analisis serta evaluasi atas strategi bersaing yang diterapkan oleh Hotel ABC. Agar Hotel ABC dapat terus meningkatkan kinerjanya agar tidak kalah bersaing dan kehilangan pangsa pasarnya di kawasan Nusa Dua BTDC, Hotel ABC harus senantiasa mengevaluasi faktor-faktor eksternal (seperti ekonomi, politik, dan lain-lain) dan faktor-faktor internal (seperti SDM, operasional, dan lain-lain) yang dapat mempengaruhi perusahaan. Selain itu perlu pula evaluasi atas strategi bersaing yang dimiliki perusahaan terhadap kinerja perusahaan. 6

1.3 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka pertanyaan penelitian ini adalah : 1. Bagaimanakah lingkungan eksternal Hotel ABC? 2. Bagaimanakah lingkungan internal Hotel ABC? 3. Bagaimanakah posisi perusahaan Hotel ABC? 4. Apa strategi yang lebih tepat dilakukan oleh Hotel ABC dalam menghadapi persaingan bisnis di Bali, khususnya di kawasan Nusa Dua BTDC? 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengevaluasi kondisi lingkungan eksternal Hotel ABC. 2. Mengevaluasi kondisi lingkungan internal Hotel ABC. 3. Mengevaluasi posisi perusahaan Hotel ABC. 4. Memformulasikan strategi yang lebih tepat dilakukan oleh Hotel ABC dalam menghadapi persaingan bisnis di Bali, khususnya di kawasan Nusa Dua BTDC. 1.5 Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan antara lain sebagai berikut : 7

1. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi pihak manajemen perusahaan dalam memformulasikan dan mengimplementasikan strategi untuk meningkatkan kinerja perusahaan. 2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dan tambahan wawasan untuk menerapkan manajemen strategik didalam dunia bisnis khususnya pada bisnis perhotelan. 3. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan gambaran tentang kondisi industri perhotelan di Bali kepada pembaca baik kalangan mahasiswa maupun kalangan pengusaha yang tertarik di bidang ini. 1.6 Ruang Lingkup Penelitian Agar penelitian dapat lebih terarah, maka ruang lingkup untuk penelitian ini dibatasi pada Hotel ABC sebagai subyek penelitian dan pengaruh lingkungan internal, eksternal, industri, analisis SWOT, serta analisis value discipline dari Hotel ABC sebagai obyek dalam penelitian. 1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan untuk penelitian ini dibagi kedalam lima bab sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Bab ini menguraikan latar belakang permasalahan, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian dan sistematika penulisan. 8

BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini memuat uraian sistematis dari hasil penelitian sebelumnya dan teori-teori serta konsep yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan dan sesuai dengan topik penelitian. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang bagaimana desain penelitian ini, metode pengumpulan data, penentuan narasumber penelitian, serta metode analisis data yang digunakan. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menyajikan gambaran singkat mengenai subyek penelitian serta hasil penelitian yang diberikan dalam bentuk deskripsi atau penjabaran hasil penelitian berdasarkan teori dan konsep yang digunakan dalam penelitian ini. BAB V : SIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang kesimpulan yang diperoleh atas hasil analisis yang dilakukan untuk menjawab pertanyaan penelitian, keterbatasan penelitian serta saran sebagai rekomendasi dari hasil penelitian. 9