PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (PPPPTK) MATEMATIKA

dokumen-dokumen yang mirip
Apa bedanya Membaca Data dan Menafsirkan Data dalam Aspek Pengolahan Data. oleh Dra.Th.Widyantini,M.Si PPPPTK MATEMATIKA

Ulasan Soal Statistika yang Diujikan pada UN Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs Tahun 2012 Oleh Theresia Widyantini PPPPTK MATEMATIKA

ARTIKEL ULASAN MENENTUKAN RANGE DALAM MATERI STATISTIKA DI SMA KELAS XI. Oleh Theresia Widyantini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pembahasan Soal Matematika Ebtanas/UN SMP/MTs Terkait Topik Statistika Tahun 2006 sampai dengan Tahun 2010 Oleh Th.Widyantini

37. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

PANDUAN MATERI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN

PENYUSUNAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) SEBAGAI BAHAN AJAR

ARTIKEL MEMOTIVASI SISWA BELAJAR MELALUI PERMAINAN MENEBAK TANGGAL LAHIR. Oleh Dra Theresia Widyantini, M.Si

08. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang B. Tujuan

Penerapan model pembelajaran langsung dalam mata pelajaran matematika SMP/MTs (oleh Dra. Theresia Widyantini, M.Si)

ARTIKEL ANALISA SOAL PELUANG PADA UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Oleh Dra Theresia Widyantini, MSi Oktober 2012

41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunalaras (SDLB-E)

37. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

42. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB A)

48. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E) A. Latar Belakang

Penerapan model pembelajaran langsung dalam mata pelajaran matematika SMP/MTs. Oleh. Dra. Theresia Widyantini, M.Si

Penerapan model pembelajaran langsung dalam mata pelajaran matematika SMP/MTs. Oleh Dra. Theresia Widyantini, M.Si.

Pembahasan Soal Matematika Ebtanas/UN SMP/MTs Terkait Topik Statistika Tahun 2006 sampai dengan Tahun 2010 Oleh Th.Widyantini

43. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B)

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar tingkat SD/MI

SILABUS PEMBELAJARAN

44. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)

KTSP Perangkat Pembelajaran SMP/MTs, KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Mapel Matematika kls VII s/d IX. 1-2

. MEMOTIVASI SISWA BELAJAR MELALUI PERMAINAN MENEBAK TANGGAL LAHIR Oleh Dra Theresia Widyantini, M.Si. PPPPTK Matematika

41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam mata pelajaran matematika sejauh ini telah mengalami

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Rini Apriliani, 2013

41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

SD kelas 4 - MATEMATIKA BAB 11. GEOMETRI DAN PENGOLAHAN DATALatihan Soal 11.1

ANALISA SOAL PELUANG PADA UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh Dra Theresia Widyantini, MSi

51. Mata Pelajaran Matematika Kelompok Teknologi, Kesehatan dan Pertanian untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) A.

09. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang B. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Media sebagai alat untuk menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan

09. Mata Pelajaran Matematika

B. Tujuan Mata pelajaran Matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

09. Mata Pelajaran Matematika

A. Mengumpulkan dan Membaca Data

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT

PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS VI SEMESTER 1

NIP NIP

50. Mata Pelajaran Matematika Kelompok Akuntansi dan Pertanian untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) A.

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

BAB I PENDAHULUAN. Lian Yulianti, 2014

STATISTIKA SUBJECT CONTENT UPGRADING AND CLASSROOM TEACHING METHODOLOGY TRAINING FOR MI (MATEMATICS)

BAB I PENDAHULUAN. terapannya mempunyai peranan yang sangat penting dalam upaya peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. meringankan kerja manusia. Matematika diberikan kepada siswa sebagai bekal

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS VI SEMESTER 2

9

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika

BAB I PENDAHULUAN. berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran matematika yang ada di SD Negeri 2 Labuhan Ratu khususnya pada

ADAKAH ALAT PERAGA UNTUK MEMPERMUDAH PEMAHAMAN SISWA DALAM MEMPELAJARI OPERASI HITUNG PERKALIAN BILANGAN BULAT? Oleh: Pujiati*)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LEMBAR SOAL Nomor Paket :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1

Kemampuan yang harus dimiliki siswa adalah sebagai berikut :

mengenal bangun datar

JADWAL KULIAH/RESPONSI/PRAKTIKUM MATRIKULASI T.A 2014/2015 TINGKAT PERSIAPAN BERSAMA - INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus

PENGGUNAAN ALAT PERAGA MATEMATIKA. Dermalince Sitinjak, M.Pd Widyaiswara LPMP Sumatera Utara PENDAHULUAN

Prediksi Soal US/M SD/MI Tahun Pelajaran 2015/2016 1

BAB I PENDAHULUAN. menarik bagi guru dan siswa. Banyak permasalahan-permasalahan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum yang

Setelah belajar bab ini, siswa dapat : Mengumpulkan dan membaca data. Mengolah dan menyajikan data dalam bentuk tabel. Menafsirkan data.

I. PENDAHULUAN. didiknya. Sekolah sebagai lembaga pendidikan berusaha secara terus menerus dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat yang menuntut setiap manusia untuk bersaing dan berkompetisi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

8 Silabus Matematika Kelas VI

BAB III TINJAUAN PEDAGOGIK PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER

pikir manusia. Astuti (2009:1) mengemukakan bahwa perkembangan pesat di bidang

A. Latar Belakang Masalah

TRYOUT ERLANGGA MATEMATIKA SD/MI UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TINGKAT SD/MI M A T E M A T I K A

STATISTIKA 2 UKURAN PEMUSATAN

MODEL BAHAN AJAR SDLB C,C1 DAN D1

Rata-rata UN SMP/Sederajat

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu membentuk individu-individu yang berkompentensi. sesuai bidang keahlian yang dipilih atau yang dimilikinya.

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran matematika wajib diberikan kepada semua peserta didik mulai

BAB I PENDAHULUAN. situasi belajar dengan minat, latar belakang, dan kematangan peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. menguasai ilmu matematika akan memudahkan mengembangkan kemampuan

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG

Titi Solfitri 1, Yenita Roza 2. Program Studi Pendidikan Matematika ABSTRACT

2014 PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

Contoh Penalaran Induktif dan Deduktif Menggunakan Kegiatan Bermain-main dengan Bilangan

sbl3statistik - - STATISTIK - - Statistik 9306 Matematika 1 (Q3 Q 1 )

Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang tidak pernah lepas dari segala bentuk aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari,

BAB I PENDAHULUAN. berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta kemampuan

PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA. Bahrudin 1, Rini Asnawati 2, Pentatito Gunowibowo 2

BAB I PENDAHULUAN. yang unsur-unsurnya logika dan intuisi, analisis dan konstruksi, generalitas

BAB I PENDAHULUAN. No. 20, Tahun 2003, Pasal 3 menyebutkan, Pendidikan nasional berfungsi

Penerapan Metode Smart Games untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bilangan Berpangkat Pada Siswa Kelas IX SMPN 1 Kalidawir.

BAB II KAJIAN TEORITIS. A. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1, ayat (1) 31, ayat (1). 1 Undang-Undang No. 20 tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional,

Pengaruh Penerapan Model Missouri Mathematics Project terhadap Kemampuan Komunikasi. matematika siswa SMK Dwi Sejahtera Pekanbaru.

Transkripsi:

ARTIKEL Apa bedanya Membaca Data dan Menafsirkan Data dalam Aspek Pengolahan Data pada Mata Pelajaran Matematika di SD/MI? oleh Dra. Theresia Widyantini, M.Si PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (PPPPTK) MATEMATIKA 2012 1

Abstrak Salah satu aspek pada ruang lingkup mata pelajaran matematika dalam satuan pendidikan SD/MI adalah pengolahan datag. Untuk aspek pengolahan data terdapat dua standar kompetensi yang harus dipelajari siswa yaitu mengumpulkan dan mengolah data serta menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan data. Sedangkan kompetensi dasar yang harus dipelajari siswa terkait membaca dan menafsirkan data adalah mengumpulkan dan membaca data serta menafsirkan sajian data. Pengertian membaca data adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati. Sedangkan pengertian menafsirkan data adalah menangkap maksud perkataan (kalimat dan sebagainya) tidak menurut apa adanya saja, melainkan diterapkan juga apa yang tersirat (dengan mengutarakan pendapatnya sendiri). Key words: membaca data, menafsirkan data. 1. Pendahuluan Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) RI Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi, ruang lingkup mata pelajaran matematika pada satuan pendidikan SD/MI meliputi aspek bilangan, geometri dan pengukuran dan pengolahan data. Untuk aspek pengolahan data yaitu statistika diberikan kepada siswa sekolah dasar kelas VI semester I dan II. Adapun standar kompetensi yang diharapkan akan dicapai oleh siswa adalah mengumpulkan dan mengolah data serta menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan data. Terdapat tujuh kompetensi dasar yang akan dicapai yaitu a. Mengumpulkan dan membaca data b. Mengolah dan menyajikan data dalam bentuk tabel c. Menafsirkan sajian data d. Menyajikan data ke bentuk tabel dan diagram gambar, batang dan lingkaran e. Menentukan rata-rata hitung dan modus sekumpulan data f. Mengurutkan data termasuk menentukan nilai tertinggi dan terendah 2

g. Menafsirkan hasil pengolahan data Standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ada, disusun sebagai landasan pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Selain itu dimaksudkan pula untuk mengembangkan kemampuan menggunakan matematika dalam pemecahan masalah dan mengkomunikasikan ide atau gagasan dengan menggunakan simbol, tabel, diagram, dan media lain. Dalam setiap kesempatan, pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual problem). Dengan mengajukan masalah kontekstual, peserta didik secara bertahap dibimbing untuk menguasai konsep matematika. Dalam suatu kegiatan pelatihan/diklat guru-guru SD/MI sering terjadi diskusi atau pembahasan terkait dengan pertanyaan para bapak/ibu guru pada aspek pengolahan data. Untuk pembahasan kali ini terkait dengan pertanyaan Apa bedanya membaca data dan menafsirkan data? 2. Pembahasan Untuk menjawab pertanyaan Apa bedanya membaca data dan menafsirkan data? ini, perlu dicermati terlebih dahulu dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian harfiah dari kata membaca dan menafsirkan. Membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati) sedangkan kata menafsirkan adalah menangkap maksud perkataan (kalimat dan sebagainya) tidak menurut apa adanya saja, melainkan diterapkan juga apa yang tersirat (dengan mengutarakan pendapatnya sendiri). Materi awal yang diberikan kepada siswa pada pengolahan data adalah mengumpulkan data, setelah siswa memahaminya maka siswa diajak mempelajari membaca data. Untuk pembahasan pada kali ini diperlukan suatu contoh membaca data yang disajikan dalam bentuk tabel. Perhatikan contoh tabel hobi siswa di kelas VI A SD SUKAMAJU TABEL HOBI SISWA DI KELAS VI A SD SUKAMAJU Hobi Siswa Banyak Siswa (anak) Membaca 6 3

Menari 5 Olahraga 15 Menyanyi 8 Main musik 4 Jumlah 38 Jika suatu pertanyaan diberikan kepada siswa seperti berikut Dapatkah kalian membaca data pada tabel di atas? Untuk menjawab pertanyaan membaca data tersebut terdapat berbagai alternatif jawaban dapat diberikan oleh siswa contohnya a. banyak siswa di kelas VI A SD Sukamaju yang mempunyai hobi membaca ada 6 anak atau b. banyak siswa di kelas VI A SD Sukamaju yang mempunyai hobi menari ada 5 anak atau c. banyak siswa di kelas VI A SD Sukamaju yang mempunyai hobi olahraga ada 15 anak atau d. banyak siswa di kelas VI A SD Sukamaju yang mempunyai hobi menyanyi ada 8 anak atau e. banyak siswa di kelas VI A SD Sukamaju yang mempunyai hobi main musik ada 4 anak atau f. jumlah siswa kelas VI A SD Sukamaju ada 38 anak. Untuk membaca data diperlukan kemampuan untuk melihat serta memahami apa yang tertulis pada data yang disajikan dalam bentuk tabel tersebut dengan cara mendeskripsikan dalam tulisan. Apabila seorang guru ingin membuat pertanyaan terkait dengan membaca data dari contoh tabel di atas dapat diberikan contoh berikut ini a. Berapakah banyak siswa kelas VI A SD Sukamaju yang mempunyai hobi membaca? b. Berapakah banyak siswa kelas VI A SD Sukamaju yang mempunyai hobi menari? c. Berapakah banyak siswa kelas VI A SD Sukamaju yang mempunyai hobi olahraga? d. Berapakah banyak siswa kelas VI A SD Sukamaju yang mempunyai hobi menyanyi? e. Berapakah banyak siswa kelas VI A SD Sukamaju yang mempunyai hobi main musik? f. Berapakah jumlah keseluruhan siswa kelas VI A SD Sukamaju? 4

Bagaimana dengan pertanyaan menafsirkan data? Selanjutnya perhatikan contoh berikut. Berikut ini adalah data penjualan permen/gula-gula di warung Murah dalam seminggu Hari Banyak permen (biji) Senin 11 Selasa 19 Rabu 24 Kamis 14 Jumat 26 Sabtu 26 Minggu 27 Jumlah 147 Contoh butir-butir pertanyaan yang dapat dibuat guru terkait dengan pertanyaan menafsirkan data a. Pada hari apakah permen terjual paling banyak? b. Pada hari apakah permen terjual paling sedikit? c. Berapa rata-rata permen yang terjual dalam seminggu? d. Berapakah permen yang terjual pada hari Senin dan Kamis? e. Berapakah selisih antara banyak permen terjual paling banyak dengan permen yang terjual paling sedikit? f. Perkirakan berapa banyak permen terjual dalam dua minggu? g. Perkirakan berapa banyak permen terjual dalam tiga minggu? h. Perkirakan berapa banyak permen terjual dalam satu bulan? Contoh delapan butir pertanyaan di atas, merupakan pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan menafsirkan data yang disajikan dalam bentuk table. 3. Kesimpulan 5

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan antara membaca data dan menafsirkan data. Jadi untuk dapat menafsirkan data, diperlukan suatu prasyarat bahwa siswa harus mampu membaca data terlebih dahulu. Untuk menafsirkan data, selain diperlukan kemampuan mendeskripsikan dalam tulisan dari data yang disajikan dalam bentuk tabel juga diperlukan kemampuan mendeskripsikan apa yang tersirat dengan mengutarakan pendapatnya sendiri sesuai data yang ada atau kemungkinan-kemungkinan prediksi yang ada pada data. Sedangkan untuk membaca data hanya diperlukan kemampuan untuk melihat serta memahami apa yang tertulis pada data yang disajikan dalam bentuk tabel tersebut dengan cara mendeskripsikan dalam tulisan. Semoga dari tulisan ini dapat menjawab permasalahan bagi guru-guru SD pada aspek pengolahan data terkait perbedaan antara membaca data dan menafsirkan data. 4. Daftar Pustaka Depdiknas (2006). Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas. Sulardi S (2002). Pandai Berhitung Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas VII. Jakarta: Erlangga Kusrini (2003). Statistika. Jakarta: Direktorat PLP, Dikdasmen, Depdiknas Widyantini (2012). Statistika SD. Bahan Ajar Diklat Guru SD. Yogyakarta : PPPPTK Matematika 5. Bio Data Penulis Nama : Dra. Theresia Widyantini,M.Si NIP : 196203211990092001 Jabatan : Widyaiswara Madya Kantor : PPPPTK Matematika Yogyakarta Email : widterban@yahoo.com 6

7