PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS X SMA HANDAYANI PEKANBARU T.P 2014/2015

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KESEHATAN MENTAL SISWA KELAS X IIS SMA NEGERI 12 PEKANBARU

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DI KELAS X SMA N 1 TAMBANG ABSTRACT

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN SIKAP DAN KEBIASAAN BELAJAR SISWA YANG PRESTASI BELAJARNYA RENDAH DI SMA N 12 PEKANBARU

INFLUENCE OF GIVING INFORMATION SERVICE ABOUT RAISING SELF-CONFIDENT AT STUDENTS IN CLASS XI IPA STATED-OWNED SENIOR HIGH SCHOOL 2 PEKANBARU 2014/2015

PEMBERIAN INFORMASI KARIR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN PROGRAM JURUSAN

BAYU ADHY TAMA K

HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENURUNAN MASALAH BELAJAR SISWA YANG SERING ABSEN KELAS X SMA 2 SIAK HULU TAHUN AJARAN 2012/2013

HUBUNGAN PARTISIPASI ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 LEMBAH GUMANTI ARTIKEL

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI SISWA YANG MEMILIKI PERINGKAT SEPULUH TERENDAH DI SMPN 13 PEKANBARU TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENURUNAN MASALAH DIRI PRIBADI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 PEKANBARU

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES SISWA KELAS VIII SMP IT AL-IKHSAN BOARDING SCHOOL RIAU

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENURUNAN PERILAKU AGRESIF SISWA LAKI-LAKI KELAS XII SMA MUHAMMADIYAH SATU PEKANBARU TAHUN AJARAN

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN EMPATI SISWA KELAS XI SMK FARMASI IKASARI PEKANBARU TP. 2014/2015

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS SMAN 10 PONTIANAK ARTIKEL PENELITIAN OLEH: FUTRI UTAMI

HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 1 PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) MENGGUNAKAN BUKU SAKU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs USB SAGULUNG BATAM

Hendrizal nur 1) Sardi Yusuf 2) Rosmawati 2)

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DI SEKOLAH DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK

FACTUM Volume 6, Nomor 1, April 2017 HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Yuda Pratama 1 Giyono 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT

Muhamad Irfan Fauzi Program Studi PGSD/Pendidikan Prasekolah dan Sekolah Dasar Universitas Negeri Yogyakarta

ABSTRACT. Keywords: Group Counseling Services, Learning Mathematics Motivation

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENURUNAN MASALAH DIRI PRIBADI SISWA SMA NEGERI 6 PADANG

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

INTEREST OF STUDENTS OF CLASS X SMAN 12 PEKANBARU FOLLOW EXTRACURRICULAR SCOUT

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI

PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 6 PEKANBARU

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA NEGERI 1 MARAWOLA

ABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS

Keywords: Group Guidance, Character Values,Social Relation, Firt Born Student.

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang menentukan dalam pembinaan manusia Indonesia

KONTRIBUSI MINAT BACA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI I KUOK KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING BERBANTUAN MEDIA PEMBELAJARAN RODA LOGIKA

HUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang harus dilewati bagi setiap orang di Indonesia untuk dapat

HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NUR LAILI KHUSNA NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M.TARUNA

Efektivitas Teknik Latihan Asertif Untuk Meningkatkan Internal Locus Of Control Siswa dalam Belajar

STUDI KOMPARATIF TENTANG KEBIASAAN BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DENGAN SISWAKELAS XI IPA SMA MUHAMMADIYAH 1 PEKANBARU TP 2013/2014

Keywords: Emotional Intelligence, Achievement Motivation, Punishment Giving, Parents Parenting Pattems.

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 4 SEWON BANTUL TAHUN AJARAN 2016 / 2017

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH YANG KELUARGANYA TIDAK UTUH DI KELAS X SMAN 2 TAMBANG TAHUN AJARAN 2012/2013

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X BAWARI PONTIANAK

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Putria Maharani 1 Yusmansyah 2 Shinta Mayasari 3

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KENAKALAN REMAJA SANTRI KELAS X SMA BABUSSALAM PEKANBARU TAHUN AJARAN 2013/2014

THE EFFECT OF GROUP COUNSELING TOWARD CAREER UNDERSTANDING LEVEL OF THE ELEVEN GRADE STUDENTS OF SMA HANDAYANI OF PEKANBARU IN 2014/2015 ACADEMIC YEAR

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

: ZAFIRAH FARIS NIM K

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Meity Fitri Yani 1 Syarifuddin Dahlan 2 Yusmansyah 3

Agus Kuntoro NIM: Pembimbing : Dra. Sri Hartini, M.Pd. Prodi BK FKIP UNSIRI ABSTRAK

PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK DALAM MENGURANGI PELANGGARAN TATA TERTIB SISWA DI SEKOLAH

PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA TEKNIK PENDINGIN

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS. Eddi Artanti Puji Lestari L.A

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI KELAS X IIS DI SMAN 3 KECAMATAN SANGIR KABUPATEN SOLOK SELATAN

Ramtia Darma Putri 1) Rosmawati 2) Abu Asyari 3) Program Studi Bimbingan Konseling

2) Dosen Program Studi Pendidikan Bimbingan Konseling FKIP Universitas Riau

HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA N 3 SIJUNJUNG TAHUN AJARAN 2012 / 2013 KABUPATEN SIJUNJUNG

PENERAPAN MEDIA BENDA SEBENARNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN CARA PENGGUNAAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI

PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK ROLE PLAYING

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR KELOMPOK DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X DAN XI DI SMA NEGERI 10 MAKASSAR

ABSTRACT. Keywords: Parenting parenting, School Physical Environment, Emotional Intelligence And Learning Motivation PENDAHULUAN

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK NEGERI 1 PEKANBARU

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdiri dari variabel independen yaitu pemberian reward dan variabel

PENGARUH INTENSITAS BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI SMAN 5 MAKASSAR

HUBUNGAN BIMBINGAN KELUARGA DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh: FEBRY HELVITA SARI TAMBAT USMAN NAZARUDDIN WAHAB

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOLABORATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MEMBACA GAMBAR TEKNIK SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

IMPROVED STUDENT LEARNING THROUGH MOTIVATIONAL COUNSELING

ARTIKEL PENGARUH GAME ASAH OTAK TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI BELAJAR SISWA KELAS XI TPM SMK NEGERI 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN

HUBUNGAN DISIPLIN MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII A DI MTs. NW SURALAGA LOMBOK TIMUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMA Bina Mulya Kota Bandar Lampung dan waktu

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS RIAU

Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas PGRI yogyakarta

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP KEMAMPUAN SAINS ANAK KELOMPOK B

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KEMANDIRIAN SISWA ANAK BUNGSU SMA NEGERI 2 TAMBANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

ABSTRAK. by Desty Yusniarti. S. A, Sumadi, Dedy Miswar ABSTRACK

Economic Education Analysis Journal

PENGARUH DISIPLIN DAN FASILITAS SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA N 10 SIJUNJUNG

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN KOMUNIKASI INTERPESONAL KELURGA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 13 PADANG.

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh NIO WICAK KUNCORO BAHARUDDIN RISYAK RIYANTO M.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan 1 April sampai 30 Juni 2014

Diterima 10 Juni 2013 Jurnal Akademik

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI PANTANG LARANG MELAYU TERHADAP PENURUNAN ALPA SISWA KELAS X TKR 3 SMK MUHAMMADIYAH 1 PEKANBARU T.

PENINGKATAN DISIPLIN SISWA MENGGUNAKAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN BEHAVIOR SISWA SMP KELAS VIII

Economic Education Analysis Journal

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

JURNAL. Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial

Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNY Maret, 2015

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN NHT

HUBUNGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR DASAR KOMPETENSI KEJURUAN SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 PADANG

PENGARUH PERSIAPAN MATERI SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP NEGERI 19 PALU

PUBLIKASI ILMIAH. Diajukan Oleh : Desi Puspita Sari A

Keywords: phenomenon-based learning model, conventional learning model, critical thinking skill, learning outcome.

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

ANALISIS HAMBATAN BELAJAR TEKNOLOGI MEKANIK PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA

Transkripsi:

1 PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS X SMA HANDAYANI PEKANBARU T.P 2014/2015 Destry Wita¹, Raja Arlizon², Elni Yakub³ Destriwita@yahoo.co.id, Rajaarlizon59@gmail.com, elni_yakub@yahoo.com 0812 7783 2708, 0812 753 4058, 08127621880 Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Abstract : This study purpose to know learn dicipline students before and after group tuition and to know how big influence of Tuition group to discipline learn Class student at class X SMA Handayani Pekanbaru academic year 2014/2015. problem is, 1)Determine level of learn discipline before tuition grup. 2) Determaine proses of tuition group with student learn discipline. 3) Determine effect of student learn discipline after tuition group. 4) To know the different learn discipline before and after tuition group. 5) To know effect level of student learn discipline with tuition group.the method used in the study was quasi experimental, quasi experimental studies in which no treatment was the dependent variable. Subjects of this study and the sample totaled 206 sudents were taken by random sampling technique were 30 samples from students of class X SMA Handayani Pekanbaru. The results of the data analysis that the appointment of acquisition is greater than t table t at 5%, = 2.000 (11,405> 2.000), Ho is rejected and Ha accepted, which means that there are differences in the study significantly between student discipline before and after the implementation of group tuition services in class X SMA Handayani Pekanbaru of 38%. Keywords: group tuition, disciplinary learning, students

2 PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS X SMA HANDAYANI PEKANBARU T.P 2014/2015 Destry Wita¹, Raja Arlizon², Elni Yakub³ Destriwita@yahoo.co.id, Rajaarlizon59@gmail.com, elni_yakub@yahoo.com 0812 7783 2708, 0812 753 4058, 08127621880 Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Abstrack : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat disiplin belajar siswa sebelum dan sesudah diberikan bimbingan kelompok dan mengetahui seberapa besar pengaruh bimbingan kelompok terhadap tingkat disiplin belajar siswa di kelas X SMA Handayani Pekanbaru tahun ajaran 2014/2015. Permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1) Mengetahui gambaran tingkat disiplin belajar siswa sebelum bimbingan kelompok. 2) Mengetahui jalannya proses pelaksanaan layanan bimbingan kelompok terhadap tingkat disiplin belajar siswa. 3) Mengetahui gambaran tingkat disiplin belajar siswa sesudah diberikan layanan bimbingan kelompok. 4) Mengetahui perbedaan tingkat disiplin belajar siswa sebelum dan sesudah bimbingan kelompok. 5) Mengetahui seberapa besar pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap tingkat disiplin belajar siswa. Metode pada penelitian ini adalah quasi eksperimental. Populasi dari penelitian ini berjumlah 206 dan dengan menggunakan teknik random sampling pada pemilihan sampel dari 15% sehingga terpilihlah 30 siswa kelas X SMA Handayani Pekanbaru. Hasil pada penelitian ini adalah t hitung lebih besar dari pada t tabel dengan taraf 5 % = 2.000 (11,405>2.000). H0 di tolak dan Ha diterima ini berarti tedapat pengaruh yang signifikan tingkat disiplin belajar sebelum dan sesudah bimbingan kelompok di kelas X SMA Handayani Pekanbaru sebesar 38%. Kata kunci : Bimbingan Kelompok, Disiplin Belajar, Siswa

3 PENDAHULUAN Agar siswa senang dan bergairah belajar, guru berusaha menyediakan lingkungan belajar yang kondusif dengan memanfaatkan potensi kelas yang ada.oleh karena itu sangat di butuhkan disiplin yang tinggi terhadap semua siswa agar mereka mempunyai keinginan untuk maju dan meraih prestasi yang optimal. disiplin merupakan hal penting dalam suatu kegiatan. Seseorang tidak dapat menyelesaikan suatu kegiatan dengan hasil optimal tanpa sikap disiplin. Disiplin adalah suatu sikap yang mengharuskan seseorang untuk bertanggung jawab atas perbuatannya, patuh atas keputusan dan perintah, serta ketepatan dalam menghargai waktu. Disiplin di sekolah sangat diperlukan untuk menciptakan keteraturan dan ketertiban. Maka dibuatlah tata tertib sekolah. Dalam praktek akhir-akhir ini tata tertib mulai menurun fungsinya. Hal ini disebabkan disiplin yang terbentuk adalah disiplin yang terpaksa, bukan karena kesadaran namun karena takut pada hukuman. Oleh karena itu sekolah perlu menumbuhkan sikap disiplin di kalangan siswanya. Disiplin tidaklah merupakan suatu paksaan dari luar, namun harus dari dalam diri orang tersebut. Dalam proses pendidikan, anak diharapkan mampu memahami disiplin agar mereka dapat bekerja sama dengan orang lain. Bimbingan kelompok adalah layanan bimbingan yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari sumber tertentu (terutama dari konselor) yang berguna untuk menunjang kehidupannya sehari-hari baik individu maupun sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat serta untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Dalam pelaksanaannya kegiatan bimbingan dapat dilakukan secara individual dan kelompok. Dalam situasi tertentu di mana suatu masalah tidak dapat ditanggani secara individual, situasi kelompok dapat dimanfaatkan untuk menyelanggarakan layanan bimbingan bagi siswa. Yang menjadi sasaran dalam Bimbingan kelompok pada hakikatnya sama dengan sasaran dalam bimbingan pada umumnya yakni individu. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari fenomena yang terlihat di tempat praktek PL-BKS (Praktek Lapangan Bimbingan dan Koseling di sekolah), serta masalah yang didapat dari IKMS (Identifikasi Kebutuhan Masalah Siswa) yang diberikan kepada siswa kelas X SMA Handayani Pekanbaru ternyata masih banyak siswa di SMA Handayani Pekanbaru yang kurang disiplin dalam belajar. Upaya yang bisa dilakukan untuk menemukan penyebab siswa tidak disiplin dalam belajar, kemudian mendorong siswa tersebut agar disiplin dalam belajar. Keadaan yang seperti itu harus segera ditanggulangi agar tidak menjadi berkepanjangan. Menentukan pilihan pada penggunaan layanan Bimbingan kelompok sebagai solusi untuk menumbuhkan kembali kesadaran berdisiplin siswa dengan melihat dan memperhatikan pendapat para ahli. Layanan Bimbingan kelompok dianggap suatu layanan yang dapat membantu siswa untuk meningkatkan disiplin belajar. Menurut Bennett (dalam romlah, 2001:13-14) yang menyatakan bahwa salah satu tujuan bimbingan kelompok adalah memberikan layanan-layanan penyembuhan melalui kegiatan kelompok dengan mempelajari masalah-masalah manusia pada umumnya dan menghilangkan ketegangan emosi serta mengarahkan kembali energi yang terpakai untuk memecahkan masalah yang ada. Bimbingan kelompok lebih mengutamakan dinamika kelompok, siswa memiliki banyak kesempatan untuk mengembangkan kepribadian rasa sosial dan kemampuan berinisitif. Sehingga dengan teori di atas peneliti mengambil bimbingan kelompok untuk

4 membimbing siswa yang memiliki tingkat disiplin dalam belajar yang tinggi, sedang, kurang dan rendah. Berdasarkan Identifikasi masalah siswa (IKMS) Yang telah disebar dari kelas X IPA 1, IPA 2, IPA 3, IPS 1, IPS 2 dan IPS 3 terdapat 30 siswa yang kurang disiplin. Hasil dari 30 Siswa yang kurang disiplin tersebut ditemukan gejala-gejala disiplin sebagai berikut: 1. Terdapat 15 (50,00%) siswa yang sering tidak masuk sekolah. 2. Adanya 17 siswa (56,67%) tugas-tugas pelajaran tidak selesai tepat waktu. 3. Adanya 12 (40,00%) siswa yang melakukan kegiatan tidak menentu sewaktu pelajaran berlangsung, seperti bermain hp,mengganggu teman,makan dan keluar masuk saat jam pelajaran berlangsung. 4. Terdapat 20 (66,67%) siswa yang malas dalam belajar. 5. Terdapat 16 (53,33%) yang nilai belajarnya kurang memuaskan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Mardia Bin Smith (2011) yang berjudul Pengaruh Layanan Konseling Kelompok Terhadap Disiplin Belajar Siswa Di SMA NEGERI 1 Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara terdapat pengaruh layanan konseling kelompok terhadap disiplin belajar siswa. Penelitian yang telah dilakukan tentang disiplin belajar adalah : 1. Mardia Bin Smith (2011:31) tentang pengaruh layanan konseling kelompok terhadap disiplin belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitiannya dapat disimpulkan adanya gambaran bahwa setiap siswa yang telah mengikuti layanan konseling kelompok pada umumnya telah memiliki perubahan perilaku dengan baik. 2. I Wayan Andika Sari Putra (2014:8) tentang penerapan konseling behavioral dengan teknik shaping untuk meningkatkan disiplin belajar pada siswa. Berdasarkan penelitiannya dapat disimpulkan bahwa mpenerapan konseling behavioral dengan teknik shaping, disiplin belajar siswa meningkat setelah diberikan layanan bimbingan behavioral dengan teknik shaping. 3. Minal Aldi tentang (2012:72) pengaruh pemberian hukuman terhadap disiplin belajar siswa dalam belajar. Berdasarkan penelitiannya dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pemberian hukuman disekolah terhadap disiplin siswa dalam belajar. Pengaruh pemberian hukuman dinyatakan sudah baik terlihat pada pemberian hukuman disekolah diperoleh nilai skor rata-rata 2,98 termasuk kategori baik. Hasil penelitiannya dikatakan signifikan artinya terdapat pengaruh yang positif. 4. Elzam Baiti (2014:75) tentang pengaruh pola komunikasi orang tua-anak terhadap kedisiplinan belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitiannya dapat disimpulkan bahwa hubungan variabel pola komunikasi orang tua-anak dan kedisiplinan belajar anak sangat signifikan, hal ini dapat dibuktikan melalui uji statistik PPMC, setelah diuji dapat dikatakan Fhitung> dari Ftabel maka koefisien antara kedisiplinan belajar dan pola komunikasi orang tua dapat dikatakan sigifikan. Berdasarkan gambaran dan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan upaya peningkatan Disiplin belajar dengan menggunakan pendekatan layanan bimbingan kelompok maka peneliti mencoba untuk menyusun penelitian experiment yang di kemas melalui sebuah penelitian yang berjudul PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS X SMA HANDAYANI PEKANBARU.

5 TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk Mengetahui tingkat disiplin belajar siswa kelas X sebelum dilakukan Bimbingan kelompok di sekolah. 2. Untuk mengetahui dinamika Proses layanan Bimbingan kelompok 3. Untuk Mengetahui disiplin belajar siswa Kelas X setelah dilakukan Bimbingan kelompok di sekolah. 4. Untuk Mengetahui pengaruh Bimbingan kelompok terhadap tingkat disiplin belajar siswa kelas X. KETERKAITAN VARIABEL DISIPLIN BELAJAR SEBELUM BIMBINGAN KELOMPOK DISIPLIN BELAJAR SESUDAH BIMBINGAN KELOMPOK DIBEDAKAN DEFENISI OPERASIONAL 1. Bimbingan Kelompok Bimbingan kelompok merupakan salah satu layanan dalam bimbingan dan konseling yang mana dilakukan secara kelompok dengan proses diskusi guna membahas masalah-masalah yang bersifat umum. Dalam bimbingan kelompok ada beberapa tahap yang harus dilaksanakan 1. Tahap pembentukan 2. Tahap peralihan 3. Tahap kegiatan 4. Tahap pengakhiran 2. Disiplin Belajar Disiplin belajar adalah suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan siswa untuk melakukan aktivitas belajar yang sesuai dengan keputusan-keputusan, peraturan-peraturan dan norma-norma yang telah ditetapkan bersama, baik persetujuan tertulis maupun tidak tertulis antara siswa dengan guru di sekolah maupun dengan orang tua di rumah.

6 METODE PENELITIAN Subjek penelitian ini berjumlah 206 siswa dan sampel diambil dengan teknik ramdom sampling sebanyak 30 siswa dari Siswa Kelas X SMA Handayani Pekanbaru. Analisis data dalam rangka mencapai tujuan penelitian ini adalah menggunakan persentase, korelasi dan uji t. POPULASI DAN SAMPEL Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian tentang pengaruh bimbingan kelompok terhadap disiplin belajar siswa di kelas X SMA Handayani Pekanbaru adalah sebanyak 30 siswa. Populasi ini diambil berdasarkan hasil absensi siswa di kelas X SMA Handayani Pekanbaru. Sampel pada penelitian ini menggunakan teknik random sampling, yaitu memilih secara acak anggota populasi sebanyak 30 orang. Keadaan populasi dan sampel dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini. Tabel 1 Populasi dan Sampel Kelas Populasi Sampel X IPS 1 37 5 X IPS 2 32 6 X IPS 3 34 8 X IPA 1 37 3 X IPA 2 32 4 X IPA 3 34 4 Total 206 30 Sumber : (SMA Handayani Pekanbaru TA 2014/2015) DATA DAN INSTRUMEN a. Data Data dalam penelitian ini adalah data yang didapatkan dari responden secara langsung melalui angket. Adapun data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah tingkat disiplin belajar siswa yang tinggi, sedang, kurang dan rendah siswa kelas X SMA Handayani Pekanbaru. b. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket yang terdiri dari indikator tentang disiplin belajar yang meliputi: 1) disiplin dalam masuk sekolah 2) disiplin siswa dalam mengerjakan tugas 3) disiplin siswa dalam mengikuti pembelajaran sekolahdisiplin siswa dalam mentaati tata tertib disekolah 4) tepat waktu dalam belajar 5) disiplin dalam mengerjakan tugas sekolah di rumah.

7 Tabel 2 Kisi-kisi Instrumen Disiplin Belajar Aspek Sub Aspek Indikator Disiplin Belajar Disiplin Belajar di Sekolah Disiplin Belajar di Rumah 1) disiplin dalam masuk sekolah 2) disiplin siswa dalam mengerjakan tugas 3) disiplin siswa dalam mengekuti pembelajaran sekolah 4) disiplin siswa dalam mentaati tata tertib disekolah 1) tepat waktu dalam belajar 2) disiplin dalam mengerjakan tugas sekolah dirumah 3) belajar secara teratur Sebaran item/nomor Positif (+) 1, 2, 3, 18 5, 12, 29 9, 11, 15, 25, 27, 31 6, 13, 16, 17, 33 26, 44, 45, 49 48, 50, 56 38, 41, 43, 55, 57 Negatif (-) Jumlah soal 4, 14, 19 7 10, 20, 24, 30 28, 32, 35, 40 7, 8, 21, 22, 23 46, 47, 51, 53 39, 42, 52, 54 34, 36,37 7 10 10 8 7 8 Sumber : Riyanto (2014) Volume 9 Nomor 1, April 2014, Semarang. Universitas Kristen Satya Wacana TEKNIK PENGUMPULAN DATA Alat pengumpulan data dalam penelitian ini berupa angket (questioner). Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang di ketahui (Arikunto, 2002:128) Angket berupa pernyataan dengan lima alternatif jawaban, yaitu: sering sekali (SS), sering (SR), kadang-kadang(kk) dan tidak pernah (TP). Tabel 3 Penskoran Kuesioner model Skala Likert pada kuesioner disiplin belajar Alternatif Jawaban Nilai Pernyataan Positif Nilai Pernyataan Negatif Sering sekali 4 1 Sering 3 2 Kadang-kadang 2 3 Tidak pernah 1 4

8 HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Tentang tingkat Disiplin Belajar Siswa Sebelum Diberikan Bimbingan Kelompok. Berdasarkan tolak ukur diatas gambaran masalah tingkat disiplin belajar siswa sebelum dilaksanakan bimbingan kelompok dapat dilihat pada tabel 4: Tabel 4 Disiplin Belajar Siswa Kelas X SMA HANDAYANI PEKANBARU Sebelum Diberikan Bimbingan Kelompok. NO Kategori Rentang Skor Frekuensi Presentase 1 Tinggi 186 228 3 10% 2 Sedang 143 185 13 43,3% 3 Kurang 100 142 14 46,7% 4 Rendah 57 99 0 0% Jumlah 30 100% Sumber : Data Olahan Penelitian(2015) Berdasarkan data tabel diatas, maka dapat diketahui tingkat disiplin belajar Siswa ditemukan sebanyak 46,7 % berada pada kategori kurang, 43,3% berada pada kategori sedang dan 10% pada kategori tinggi, Untuk lebih jelas nya dapat dilahat pada Item nomor empat tentang Saya terlambat datang ke sekolah 1. Item nomor tujuh Saya tidak melaksanakan perintah guru di sekolah 2. Item nomor sepuluh Tidak mengerjakan tugas dari guru disekolah 3. Item nomor empat belas Saya terlambat datang saat upacara bendera atau wirid 4. Item nomor dua puluh tiga Saya suka bermain handphone saat jam pelajaran Gambaran Tentang Disiplin Belajar Siswa Sesudah Diberikan Bimbingan Kelompok. Berdasarkan tolak ukur diperoleh gambaran disiplin belajar siswa kelas X di SMA Handayani Pekanbaru setelah dilakukan layanan bimbingan kelompok sebagaimana terlihat pada tabel 5 : Tabel 5 Disiplin Belajar Siswa Kelas X SMA HANDAYANI PEKANBARU Sesudah Diberikan Bimbingan Kelompok. NO Kategori Rentang Skor Frekuensi Presentase 1 Tinggi 186 228 20 66,7% 2 Sedang 143 185 10 33,3% 3 Kurang 100 142 0 0 4 Rendah 57-99 0 0 Jumlah 30 100% Sumber : Data Olahan Penelitian(2015)

9 Berdasarkan tabel 5, maka ditemukan sebanyak 66,7% berada pada kategori tinggi, dan 33,3% berada pada kategori sedang. Perbedaan tingkat Disiplin Belajar Kelas X SMA Handayani Pekanbaru Sebelum dan Sesudah Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok Tingat disiplin belajar siswa sebelum dilaksanakan layanan bimbingan kelompok sebanyak 0% berada pada kategori rendah, sedangkan kategori kurang sebanyak 46,7% dan kategori sedang yaitu sebanyak 43,3%, dan pada kategori tinggi sebanyak 10% sedangkan sesudah dilaksanakan layanan bimbingan kelompok tingkat disiplin belajar siswa jadi meningkat sebanyak 66,7% berada pada kategori tinggi, sedangkan kategori sedang sebanyak 33,3% dan kategori kurang yaitu sebanyak 0% dan tidak ada responden pada kategori rendah. Analisis untuk uji t adalah data tentang jumlah skor setiap siswa dari 30 orang siswa dalam menjawab angket mengenai disiplin belajar siswa sebelum dan sesudah dilaksanakan layanan bimbingan kelompok. Untuk mengetahui perbedaan disiplin belajar siswa sebelum dan sesudah dilaksanakan bimbingan kelompok, maka terlebih dahulu dilakukan analisis data sebagai berikut: Varian: Sebelum Sesudah = = = = = = = 24,06 =578,8 Berdasarkan tabel diatas diperoleh: Sebelum 1. 1 = 148 2. =24,06 3. =578,8 = 7,6 =57,56 Sesudah 1. 2 = 190,2 2. =7,6 3. =57,56

10 a. Uji t Setelah data lulus seleksi, maka selanjutnya data tersebut diolah. Kemudian data dianalisis dengan menggunankan uji t, yaitu sebagai berikut: = dk = n1 + n2 2 = 30 + 30 2 = 58 Dengan dk = 58 dan bila taraf kesalahan ditetapkan sebesar 5 % = 2,000. Maka dapat dilihat harga t hitung lebih besar dari pada t tabel pada taraf 5 % (11,405>2,000) dengan demikian H0 ditolak dan Ha. Diterima yang berarti bahwa penelitian ini terdapat perbedaan yang signifikan antara disiplin belajar siswa sebelum dan sesudah pelaksanaan layanan bimbingan kelompok di kelas X di SMA Handayani Pekanbaru. Peningkatan yang paling dominan terdapat pada komponen item sebagai berikut : 1. Item nomor satu Saya datang ke sekolah 15 menit sebelum bel masuk berbunyi 2. Item nomor tiga Datang ke sekolah tepat waktu ( tak pernah terlambat) 3. Item nomor lima Setiap ada tugas dari guru, saya mengerjakannya dengan baik 4. Item nomor tiga puluh delapan Saya menuruti perintah orang tua di rumah 5. Item nomor empat puluh empat Saya meluangkan waktu untuk belajar di rumah walaupun hanya sebentar b. Uji Korelasi Dua Sampel Berpasangan Diketahui : = 1581,8 = 16801 1761,24 Jawab :

11 r = r = r = r xy = r = 0,62 = 0,38 Berdasarkan hasil perhitungan diatas bahwa koefisien korelasi antara X1 dan X2 adalah sebelar 0,62. Interpretasi koefisien korelasi terhadap hasil perhitungan diatas berdasarkan tabel interpretasi r dikategorikan Tinggi. Dari hasil uji kolerasi diatas dapat diperoleh nilai r = 0,62, maka koefesien determinan (r2) adalah 0,38, artinya pengaruh konseling kelompok terhadap peningkatan disiplin belajar siswa dikelas X SMA Handayani pekanbaru adalah 38% Sedangkan 62% dipengaruhi oleh faktor lain yang terdapat pada diri siswa maupun lingkungan siswa tersebut. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa penelitian ini terdapat pengaruh yang positif signifikan antara disiplin belajar siswa sebelum dan sesudah pelaksanaan layanan bimbingan kelompok di kelas X SMA Handayani Pekanbaru. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan, maka dapat dilihat bahwa sebelum dilakukan layanan bimbingan kelompok, ternyata tingkat disiplin belajar siswa dikatagorikan kurang. Hal ini juga bisa dilihat pada survei pendahuluan sebelum penelitian ini dimulai, yaitu banyak nya siswa yang masih kurang disiplin dalam belajar. Setelah dilakukan layanan bimbingan kelompok, berdasarkan data yang telah diolah maka sebagian besar siswa berada pada kategori tinggi. Hanya tinggal sebagian kecil siswa yang berada pada kategori sedang. Hasil data tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan setelah dilakukan layanan bimbingan kelompok. Penelitan ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan Sri Evianingsih (2015) hasil penelitiannya dapat disimpulkan bahwa terjadinya peningkatan diskusi kelompok terhadap disiplin belajar siswa. Selanjutnya berdasarkan temuan penelitian melalui uji t diketahui bahwa hipotesis diterima yaitu terdapat perbedaan yang signifikan antara disiplin belajar siswa kelas X SMA Handayani Pekanbaru sebelum dan sesudah dilakukan layanan bimbingan kelompok. Dari hasil data uji korelasi dan determinan dapat disimpulkan bahwa pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap disiplin lajar siswa adalah sebesar 38% sedangkan sisanya 62% dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil penelitian ini sejalan oleh penelitian Minal Ardi (2012) Berdasarkan hasil penelitiannya maka dapat disimpulkan bahwa secara umum terdapat pengaruh pemberian hukuman di sekolah terhadap disiplin siswa dalam belajar.

12 Penelitian ini jiuga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh I Wayan Andika Sari Putra berdasarkan penelitiannya dapat disimpulkan bahwa bahwa mpenerapan konseling behavioral dengan teknik shaping, disiplin belajar siswa meningkat setelah diberikan layanan bimbingan behavioral dengan teknik shaping. Serta penelitian yang dilakukan oleh Elzam Baiti (2014) Berdasarkan hasil penelitiannya dapat disimpulkan bahwa hubungan variabel pola komunikasi orang tua-anak dan kedisiplinan belajar anak sangat signifikan, hal ini dapat dibuktikan melalui uji statistik PPMC, setelah diuji dapat dikatakan Fhitung> dari Ftabel maka koefisien antara kedisiplinan belajar dan pola komunikasi orang tua dapat dikatakan sigifikan. SIMPULAN DAN REKOMENDASI SIMPULAN Berdasarkan hasis analisis data dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1) Sebelum diberikan layanan bimbingan kelompok terhadap tingkat disiplin belajar siswa berada dalam kategori kurang. 2) Pada proses pelaksanaan layanan bimbingan kelompok sebagian dari anggota kelompok sudah merasakan perubahan, seperti menyadari kekurangan yang selama ini kurang disiplin dalam belajar disekolah maupun dirumah. 3) Terjadi peningkatan tingkat disiplin belajar siswa setelah diberikan layanan bimbingan kelompok yang dapat dilihat gambarannya berada pada kategori tinggi 4) Terdapat perbedaan yang lebih baik antara peningkatan displin belajar siswa sebelum dan sesudah pelaksanaan layanan bimbingan kelompok. Adapun beberapa item yang sudah berubah diantaranya : Tidak terlambat masuk sekolah, membuat tugas sekolah, belajar kembali dirumah. 5) Layanan bimbingan kelompok memberikan kontribusi yang tidak terlalu tinggi terhadap peningkatan tingkat disiplin belajar. REKOMENDASI Berdasarkan hasil analisis data penelitian, pembahasan, temuan peneliti dan kesimpulan penelitian ini dapat dikemukakan rekomendasi peneliti sebagai berikut : 1. Bagi guru bidang studi ketika dalam pelaksanaan proses belajar-mengajar hendaknya dapat memberikan perlakuan secara khusus dalam peningkatan Disiplin belajar siswa.

13 2. Bagi guru Bimbingan dan Konseling agar lebih intensif melakukan bimbingan untuk meningkatkan Disiplin belajar siswa dan juga dapat memberikan pengaruh terhadap peningkatan Disiplin beljar siswa melalui setiap proses layanan bimbingan kelompok. 3. Kepada peneliti yang akan datang dapat melakukan penelitian mengenai tingkat disiplin belajar siswa dengan variabel yang berbeda, seperti Pengaruh Layanan Konseling Kelompok Terhadap tingkat disiplin belajar siswa. DAFTAR PUSTAKA Ain,Nurfadillah. 2013. Pengaruh Konseling Kelompok Terhadap Disiplin Belajar Siswa Kelas X SMA N 1 Tambang. Pekanbaru: Universitas Riau Angelia Prasastha Widi Nugrahen (2012) meningkatkan disiplin belajar dikelas melalui metode reward berjenjang dan konsekuensi logis. Jurnal Pendidikan Penabur. Volume 12 Nomor 1, 2011 http://pdfoold.org/k-62871737.html Bin Smith, Mardia. Pengaruh layanan konseling kelompok terhadap disiplin belajar SMA 1 Atingola gorontalo. Jurnal Penelitian dan Pendidikan, Volume 8 Nomor 1, Maret 2011 Grontalo: Universitas Negeri Gorontalo Calhoun, JF., dan Acocella, J.R.1990. Psikologi Tentang Penyesuaian dan Hubungan Kemanusian. Jakarta: Erlangga Depdiknas, Pusat Bahasa. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdiknas. Elzam Baiti (2014) tentang pengaruh pola komunikasi orang tua-anak terhadap