Arus materi Arus informasi

dokumen-dokumen yang mirip
UJI PERTANAMAN GENETIK MATERI PEMULIAAN POHON

PET U N J U K P E L A K S A N A A N STANDAR SUMBER BENIH

Penyiapan Benih Unggul Untuk Hutan Berkualitas 1

BAHAN DAN METODE. Galur Cabai Besar. Pembentukan Populasi F1, F1R, F2, BCP1 dan BCP2 (Hibridisasi / Persilangan Biparental) Analisis Data

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

Lampiran 1. Bagan Lahan Penelitian. Ulangan I. a V1P2 V3P1 V2P3. Ulangan II. Ulangan III. Keterangan: a = jarak antar ulangan 50 cm.

Oleh : Iskandar Z. Siregar

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

KERAGAMAN KARAKTER TANAMAN

TEKNIK PENUNJUKAN DAN PEMBANGUNAN SUMBER BENIH. Dr. Ir. Budi Leksono, M.P.

PEMBANGUNAN KEBUN BENIH SEMAI SENGON (Falcataria moluccana) Establihsment of Sengon (Falcataria moluccana) Seedling Seed Orchard

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara, Medan, dengan ketinggian tempat

BAB 1. PENDAHULUAN. kemakmuran rakyat. Paradigma ini makin menyadarkan para. pemangku kepentingan bahwa produk hasil hutan bukan kayu (HHBK)

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE. 1. Studi Radiosensitivitas Buru Hotong terhadap Irradiasi Sinar Gamma. 3. Keragaan Karakter Agronomi dari Populasi M3 Hasil Seleksi

Oleh: Hamdan AA Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan

Demplot sumber benih unggulan lokal

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. adalah sengon (Falcataria moluccana). Jenis ini dipilih karena memiliki beberapa

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian

Dengan demikian untuk memperoleh penotipe tertentu yang diinginkan kita bisa memanipulasi faktor genetik, faktor lingkungan atau keduaduanya.

KATA PENGANTAR. Jakarta, 19 April 2015 Wisyaiswara, Abdul Kholik, S.Pi NIP

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan Kebun Percobaan BPTP Natar,

PELAKSANAAN PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun petani Desa Rimbo Panjang

Jenis prioritas Mendukung Keunggulan lokal/daerah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di blok koleksi tumbuhan Taman Hutan Raya Wan Abdul

Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk

VII. TEKNIK PEMBUATAN PLOT DAN PENGUKURAN TANAMAN UJI

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Suka Banjar Kecamatan Gedong Tataan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

Suatu unit dalam. embryo sac. (kantong embrio) yang berkembang setelah terjadi pembuahan. Terdiri dari : ~ Kulit biji ~ Cadangan makanan dan ~ Embrio

Teknik Membangun Persemaian Pohon di Desa

II. TINJAUAN PUSTAKA

Oleh : Iskandar Z. Siregar

BAB III METODE PENELITIAN. Ciparay, pada ketinggian sekitar 625 m, di atas permukaan laut dengan jenis tanah

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.10/Menhut-II/2007 TENTANG PERBENIHAN TANAMAN HUTAN MENTERI KEHUTANAN,

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan memberi perlakuan (treatment) terhadap objek. penelitian serta adanya kontrol penelitian.

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di kebun petani Desa Rimbo Panjang

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Adanya ketidakseimbangan antara jumlah kebutuhan dengan kemampuan

PEDOMAN PENGUNDUHAN BENIH PADA PANEN RAYA DIPTEROKARPA 2010

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan milik petani di Desa Dolat Rakyat-

BAB I PENDAHULUAN. dapat disediakan dari hutan alam semakin berkurang. Saat ini kebutuhan kayu

LATAR BELAKANG JATI PURWOBINANGUN 5/13/2016

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

III. MATERI DAN METODE

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

Pertemuan ke: 5. Pokok Bahasan : Petak Ukur (PU)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEHUTANAN. Tanaman Hutan. Perbenihan.

BAHAN DAN METODE. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: cangkul, parang, ajir,

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun petani Desa Rimbo Panjang

Oleh Administrator Kamis, 07 November :05 - Terakhir Diupdate Kamis, 07 November :09

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag

BAB III. METODE PENELITIAN

PELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau.

BAB IV METODE PENELITIAN

Oleh : Ulfah J. Siregar

Ulfah J. Siregar Irdika Mansur

III. MATERI DAN METODE

3. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

PENINGKATAN KUALITAS JATI PADA PERTANAMAN UJI KETURUNAN DI PERUM PERHUTANI KPH NGAWI DAN KPH CEPU

I. PENDAHULUAN. Hutan jati merupakan bagian dari sejarah kehidupan manusia di Indonesia

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 1/Menhut-II/2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERBENIHAN TANAMAN HUTAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Hajimena Kecamatan Natar mulai

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu, Laboratorium Ilmu

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Hajimena, Lampung Selatan pada bulan September 2009 sampai bulan Januari

Pengendalian hama dan penyakit pada pembibitan yaitu dengan menutup atau mengolesi luka bekas pengambilan anakan dengan tanah atau insektisida,

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat. Bahan dan Alat. Rancangan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Penulisan

Kata kunci : Umur pertumbuhan, Dipterocarpaceae, mersawa, Anisoptera costata Korth

Sumber : Manual Pembibitan Tanaman Hutan, BPTH Bali dan Nusa Tenggara.

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2012 Februari Penanaman

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian,

PENYIAPAN BENIH UNGGUL UNTUK HUTAN BERKUALITAS 1

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kedelai Varietas Argomulyo VARIETAS ARGOMULYO

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1

Pembuatan Pembibitan Tanaman

Benih kelapa dalam (Cocos nucifera L. var. Typica)

MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, terletak di jalan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Volume Pohon pada Jarak Tanam 3 m x 3 m. Bardasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, Pada sampel populasi untuk

TEKNIS BUDIDAYA TEMBAKAU

Transkripsi:

Pengertian Uji keturunan berarti mengevaluasi suatu individu melalui perbandingan keturunannya dalam suatu eksperimen Individu A dikatakan unggul dibanding B jika ketrunan A lebih Ind baik dari keturunan B dalam suatu eksperimen yang sama Ada duam macam sifat yang diturunkan kepada turunannya: Ada sifat dua kualitatif dan sifat kuantitatif Sifat kualitatif adalah sifat yang dikendalikan oleh satu ataus beberapa gen saja, sifat ini tidak banyak terpengaruh oleh lingkungan. Sifat kuantitatif adalah sifat yang dikendalikan oleh banyaksifat gen (polygen)) dimana setiap gennya memiliki efek yang kecil dan bersifat aditif, pengaruh genetiknya kurang. Sifat kuantitatif banyak berinteraksi dengan lingkungan membentuk fenotipe seperti yang kita amati Metode seleksi yang efektif untuk sifat dengan nilai heritabilitas Metod tinggi adalah seleksi yang didasarkan pada sifat fenotipenyatin (seleksi masa), sedangkan untuk heritabilitas rendah adalah(seleksi pada evaluasi kinerja keturunannya pada uji keturunan.

Tujuan 1. Evaluasi nilai genetik pohon induk 2. Penaksiran heritabilitas 3. Bahan untuk generasi berikutnya 4. Penaksiran peningkatan produksi (genetic gain)

Kedudukan uji keturunan dalam Pembuatan Kebun Benih POHON PLUS vegetatif benih BANK KLON KEBUN BENIH SEMAI penjarangan UJI KETURUNAN informasi KEBUN BENIH KLON (generasi I ) (generasi I ) vegetatif (generasi I) benih KEBUN BENIH SEMAI (generasi II ) penjarangan UJI KETURUNAN (generasi II ) informasi vegetatif KEBUN BENIH KLON (generasi II ) Arus materi Arus informasi

TAHAPAN PEMBANGUNAN UJI KETURUNAN 1. PEMILIHAN (EKSPLORASI) POHON INDUK 2. PENANGANAN BENIH 3. PERSEMAIAN 4. PERSIAPAN LAHAN 5. PENANAMAN 6. PELABELAN DAN PEMETAAN 7. PEMELIHARAAN 8. PENJARANGAN 9. EVALUASI UJI KETURUNAN

EKSPLORASI POHON INDUK Bertujuan untuk menghimpun pohon-pohon berfenotip unggul Keragaman genetik harus luas (kira-kira min. 25 pohon per populasi s/d 400-500 pohon) Menggunakan metode: sistem okuler, metode pohon pembanding, sistem baris dasar, sistem skor dsb. Asal pohon induk bisa dari hutan alam atau tanaman Jarak pohon induk yang terpilih dengan pohon induk lainnya lebih dari 2 kali tinggi total (untuk menghindari outcrossing) Pohon yang dipilih harus bebas hama & penyakit. Pohon tsb harus telah berbunga & berbuah melimpah Pohon tsb tidak soliter

Tabel Skoring Pohon Plus Karakter Bobot Skala Nilai Nilai Batang bebas cabang 30.< 35 % = 2 35 40 % = 6 41 45 % = 10 46 50 % = 14 51 55 % 56 60 % 61 65 %..> 66 % 18 22 26 30 Kelurusan batang 20 Lurus dari bawah s/d ujung 80 % dari tinggi total 60 % dari tinggi total 50 % dari tinggi total 40 % dari tinggi total >30 % dari tinggi total 20 16 12 8 4 1 Tinggi ke cabang permanen 20 > 76% tinggi pohon 71 75% tinggi pohon 66 70% tinggi pohon 61 65% tinggi pohon 56 60% tinggi pohon..< 56% tinggi pohon 20 16 12 8 4 1 Cacat pada Permukaan batang Kesilindrisan batang 10 Permukaan batang rata tidak ada gejala bekas percabanganpermukaan epikormik Permukaan batang agak rata frekuensi knob cukup tinggi (5P-10 knob/m) Permukaan batang kasar penuh dengan benjolan (>10 knob/m) Perm 10 Batang silindris Batang silindris terdapat gejala belimbing,5% dimater Batang agak silindris terdapat gejala belimbing 5-10% diameter Batang tidak silindris berbentuk belimbing 10-20% diameter Tidak silindris, belimbing > 25% 10 5 0 10 7 4 2 0 Cacat Lain 10 Batang mulus dan tidak ada bekas serangan hama penyakitb Kelihatan bekas cacat 10 0 Total 100

PENANGANAN BENIH Identitas pohon induk yang akan diunduh harus tercatat: no. pohon, lokasi, dan keadaan tapaknya. Pengunduhan dilakukan pada buah yg sudah masak Pengunduhan dilakukan merata ke seluruh tajuk Selain buahnya diambil juga bahan vegetatifnya untuk bank klon Setiap benih hasil pengunduhan harus tercatat identitasnya supaya tidak tertukar dan dituliskan pada label benih. Proses ekstraksi dilakukan dengan hati-hati sesuai dengan identitas benihnya Label benih tidak boleh hilang sampai pada persemaian danl pemapanan di lapangan

PERSEMAIAN Penyiapan lahan persemaian Luas lahan persemaian hrs dpt menampung jumlah bibit yang Lua akan diproduksi sesuai dengan hasil eksplorasi Dipilih lokasi yang strategis dan mudah penangannya Penaburan Pilih media tabur yang baik bebas dari hama & penyakit Bisa pada bak tabur atau bedengan Dalam 1 bedeng/bak tabur ditabur 1 famili sesuai identitas benihnya, sedemikian rupa sehingga menghindari famili tsbb tertukar Penyapihan Dipilih media sapih yang baik, bebas hama & penyakit Bibit yang telah disapih diletakkan dalam bedengan sesuai dengan familinya (tidak boleh tertukar) Pemeliharaan semai Pemupukan : mengacu pada referensi hasil riset Penyiraman : jika bibit kurang air Pembasmian hama& penyakit bibit

PENYIAPAN LAHAN Dipilih lahan yg datar dan homogen dg solum yang dalam, subur dan tidak berbatu, sehingga ekspresi genetik yg ditampilkan berlangsung maksimal Luas lahan dihitung berdasarkan jarak tanam dan jumlah bibit yang akan ditanam Lahan dipilih yang aman dari gangguan keamanan dan aksesibilitasnya mudah Berikan tata batas yang jelas dan pembuatan peta areal tanam Lakukan pengaturan blok tanaman sesuai dengan rancangannya, tanda blok dan plot harus jelas di peta dan di lapangan.

PENANAMAN Pemasangan ajir/larikan tanaman Untuk memudahkan setiap ajir diberi label identitas benih yg Untuk akanm ditanam pada titik tsb Sesuai jarak tanam, larikan tanaman harus lurus Pembuatan lubang tanam Dibuat sebelah kanan/kiri ajir (dekat ajir), dg demikian ajirdibuat tidak berubah posisi. Dibuat dg ukuran yang cukup lebar dan dalam dg memperhatikan Dibuat d ukuran bibit yang akan ditanam Pemberian pupuk dasar Dimasukan ke dalam lubang sebelum bibit ditanam, bisa pupuk Dima organik atau buatan.(contoh 10-20 gr TSP atau 20-40 gr NPK per lubang). Pengangkutan bibit siap tanam Pengecekan terhadap jumlah famili Pemasangan label famili Pengelompokkan bibit blok per blok Pengemasan bibit Penanaman Selesaikan tiap blok baru pindah ke bolk lainnya Penanaman dalam satu blok hendaknya dilakukan pada saat Penanam yang relatif bersamaan

PEMETAAN TANAMAN Setipa uji keturunan harus didokumentasikan sejak dari pemberian label pada setiapo seedlot yg diuji dan pada kantong pemb kemas s/d pemetaan label famili di lapangan Peta tanaman merupakan peta koordinat yng mencantumkan Pet baris famili sebagai absis dan kolom treeplot dalam famili sebagai baris fa ordinat, sehingga akan memudahkan dalam pembacaan tata ordinat, letak famili di lapangan Peta tanaman dilengkapi dengan peta petak, peta jalan, danpeta petata wilayah Setelah selesai penanaman segera dibuat Laporan Pemapanan, berisi: Nomor pertanaman Informasi spesies, nama uji Data lokasi dan jarak terdekat dari tempat yang mudah dikenal Data Deskripsi tapak, vegetasi, persiapan lahan, tanggal tanam, Deskrip nama penanaman, penyiapan lahan, waktu dan kondisi penanaman.rancangan statistik yang dipergunakan, ukuranpenanaman.r plot, jarak tanam Informasi famili/seedlot Peta tanaman

PENGUKURAN TANAMAN DAN ANALISIS DATA Sifat-sifat penting yg perlu diukur: daya tumbuh, tinggi, diameter, bentuk batang, batang bebas cabang, fenologi bunga dan buah Analisis Varians dan Prediksi nilai komponen varians Estimasi nilai heritabilitas: σ 2 h e2 = σ 2 + 2 + σ e2 /r Sumber variasi Db Rerata kuadrat Nilai harapan rerata kuadrat Replikasi Seedlot Antar famili Dalam famili Eror r-1 s-1 p-1 dp-1 (r-s)(s s)(s-i) RK-R RK-S RK-AP RK-DP RK-E σ e2 + sσ 2 r σ e2 + rσ 2 s σ e2 + rσ dp σ e2 + rσ dp σ e 2 +rtσ ap dp2 +rt dp 2 ap 2

METODE PENGUKURAN SIFAT PENTING SIFAT Monitoring kesehatan Daya tumbuh (survival) Tinggi Diameter Bentuk batang Batang bebas cabang Fenologi bunga & buah FREKUENSI Terus menerus Berkala mnegikuti pengukuran rutin Mulai umur 1 th Pengamatan selanjutnya dilakukan jika terjadi perubahan lingk. ekstrim Setiap th sampai tingginya mencapai 7 m, Selanjutnya 2-5 th Setiap th setelah tingginya mencapai lebih dari 2 m Dimulai sejak pohon mencapai tinggi 7 m; Selanjutnya setiap 4 th Dimulai pd umur 2 th Mulai tahun 2 dst METODE Cacat serangan hama dan penyakit; identifikasi jenis hama & penyakit Pengukuran 100% Menggunakan galah ukur sampai 10 m; Selanjutnya dg instrumen optik Pada dbh (1,3 m) dg pita ukur atau kaliper, Intensitas pengukuran 100% Dilakukan dg sistem skor (1-6) Dg galah mulai pangkal s/d cabang plg bawah Mendeteksi awal pembuahan, frekuensi dan kelimpahan bunga, efisiensi pembungaan dan pembuahan Penyerbukan buatan Stimulan pertumbuhan bunga

a tree growing company Kelurusan batang (Kb) Skore kelurusan batang antara 1-6 Sebelumnya dilakukan survey pada seluruh populasi

PENJARANGAN SELEKSI (ROUGING) Seleksi dilakukan sec. proporsional, yaitu pd awalnya diutamakan untuk menghilangkan pohonpohon-pohon berfenotipe terjelek dlm seedlot Seleksi dilakukan sebelum tajuk bertemu untuk menghindari cacat tajuk Seleksi lebih baik jika dilakukan secara bertahap Seleksi dilakukan berdasarkan data pengamatan karakter pertumbuhan Seleksi diprioritaskan pada pohon yang terkena serangan hama & penyakit (kecuali (kecuali untuk tujuan ketahanan terhadap penyakit) Seleksi dilakukan terhadap famili dan individu Estimasi peningkatan genetik (genetic (genetic gain) gain) Gs = hs2i σp2 (G = perolehan genetik; h 2= heritabilitas famili; i = s s 2 intensitas seleksi; σp = standar deviasi fenotipe ratarata-rata seedlot)