Pengertian Uji keturunan berarti mengevaluasi suatu individu melalui perbandingan keturunannya dalam suatu eksperimen Individu A dikatakan unggul dibanding B jika ketrunan A lebih Ind baik dari keturunan B dalam suatu eksperimen yang sama Ada duam macam sifat yang diturunkan kepada turunannya: Ada sifat dua kualitatif dan sifat kuantitatif Sifat kualitatif adalah sifat yang dikendalikan oleh satu ataus beberapa gen saja, sifat ini tidak banyak terpengaruh oleh lingkungan. Sifat kuantitatif adalah sifat yang dikendalikan oleh banyaksifat gen (polygen)) dimana setiap gennya memiliki efek yang kecil dan bersifat aditif, pengaruh genetiknya kurang. Sifat kuantitatif banyak berinteraksi dengan lingkungan membentuk fenotipe seperti yang kita amati Metode seleksi yang efektif untuk sifat dengan nilai heritabilitas Metod tinggi adalah seleksi yang didasarkan pada sifat fenotipenyatin (seleksi masa), sedangkan untuk heritabilitas rendah adalah(seleksi pada evaluasi kinerja keturunannya pada uji keturunan.
Tujuan 1. Evaluasi nilai genetik pohon induk 2. Penaksiran heritabilitas 3. Bahan untuk generasi berikutnya 4. Penaksiran peningkatan produksi (genetic gain)
Kedudukan uji keturunan dalam Pembuatan Kebun Benih POHON PLUS vegetatif benih BANK KLON KEBUN BENIH SEMAI penjarangan UJI KETURUNAN informasi KEBUN BENIH KLON (generasi I ) (generasi I ) vegetatif (generasi I) benih KEBUN BENIH SEMAI (generasi II ) penjarangan UJI KETURUNAN (generasi II ) informasi vegetatif KEBUN BENIH KLON (generasi II ) Arus materi Arus informasi
TAHAPAN PEMBANGUNAN UJI KETURUNAN 1. PEMILIHAN (EKSPLORASI) POHON INDUK 2. PENANGANAN BENIH 3. PERSEMAIAN 4. PERSIAPAN LAHAN 5. PENANAMAN 6. PELABELAN DAN PEMETAAN 7. PEMELIHARAAN 8. PENJARANGAN 9. EVALUASI UJI KETURUNAN
EKSPLORASI POHON INDUK Bertujuan untuk menghimpun pohon-pohon berfenotip unggul Keragaman genetik harus luas (kira-kira min. 25 pohon per populasi s/d 400-500 pohon) Menggunakan metode: sistem okuler, metode pohon pembanding, sistem baris dasar, sistem skor dsb. Asal pohon induk bisa dari hutan alam atau tanaman Jarak pohon induk yang terpilih dengan pohon induk lainnya lebih dari 2 kali tinggi total (untuk menghindari outcrossing) Pohon yang dipilih harus bebas hama & penyakit. Pohon tsb harus telah berbunga & berbuah melimpah Pohon tsb tidak soliter
Tabel Skoring Pohon Plus Karakter Bobot Skala Nilai Nilai Batang bebas cabang 30.< 35 % = 2 35 40 % = 6 41 45 % = 10 46 50 % = 14 51 55 % 56 60 % 61 65 %..> 66 % 18 22 26 30 Kelurusan batang 20 Lurus dari bawah s/d ujung 80 % dari tinggi total 60 % dari tinggi total 50 % dari tinggi total 40 % dari tinggi total >30 % dari tinggi total 20 16 12 8 4 1 Tinggi ke cabang permanen 20 > 76% tinggi pohon 71 75% tinggi pohon 66 70% tinggi pohon 61 65% tinggi pohon 56 60% tinggi pohon..< 56% tinggi pohon 20 16 12 8 4 1 Cacat pada Permukaan batang Kesilindrisan batang 10 Permukaan batang rata tidak ada gejala bekas percabanganpermukaan epikormik Permukaan batang agak rata frekuensi knob cukup tinggi (5P-10 knob/m) Permukaan batang kasar penuh dengan benjolan (>10 knob/m) Perm 10 Batang silindris Batang silindris terdapat gejala belimbing,5% dimater Batang agak silindris terdapat gejala belimbing 5-10% diameter Batang tidak silindris berbentuk belimbing 10-20% diameter Tidak silindris, belimbing > 25% 10 5 0 10 7 4 2 0 Cacat Lain 10 Batang mulus dan tidak ada bekas serangan hama penyakitb Kelihatan bekas cacat 10 0 Total 100
PENANGANAN BENIH Identitas pohon induk yang akan diunduh harus tercatat: no. pohon, lokasi, dan keadaan tapaknya. Pengunduhan dilakukan pada buah yg sudah masak Pengunduhan dilakukan merata ke seluruh tajuk Selain buahnya diambil juga bahan vegetatifnya untuk bank klon Setiap benih hasil pengunduhan harus tercatat identitasnya supaya tidak tertukar dan dituliskan pada label benih. Proses ekstraksi dilakukan dengan hati-hati sesuai dengan identitas benihnya Label benih tidak boleh hilang sampai pada persemaian danl pemapanan di lapangan
PERSEMAIAN Penyiapan lahan persemaian Luas lahan persemaian hrs dpt menampung jumlah bibit yang Lua akan diproduksi sesuai dengan hasil eksplorasi Dipilih lokasi yang strategis dan mudah penangannya Penaburan Pilih media tabur yang baik bebas dari hama & penyakit Bisa pada bak tabur atau bedengan Dalam 1 bedeng/bak tabur ditabur 1 famili sesuai identitas benihnya, sedemikian rupa sehingga menghindari famili tsbb tertukar Penyapihan Dipilih media sapih yang baik, bebas hama & penyakit Bibit yang telah disapih diletakkan dalam bedengan sesuai dengan familinya (tidak boleh tertukar) Pemeliharaan semai Pemupukan : mengacu pada referensi hasil riset Penyiraman : jika bibit kurang air Pembasmian hama& penyakit bibit
PENYIAPAN LAHAN Dipilih lahan yg datar dan homogen dg solum yang dalam, subur dan tidak berbatu, sehingga ekspresi genetik yg ditampilkan berlangsung maksimal Luas lahan dihitung berdasarkan jarak tanam dan jumlah bibit yang akan ditanam Lahan dipilih yang aman dari gangguan keamanan dan aksesibilitasnya mudah Berikan tata batas yang jelas dan pembuatan peta areal tanam Lakukan pengaturan blok tanaman sesuai dengan rancangannya, tanda blok dan plot harus jelas di peta dan di lapangan.
PENANAMAN Pemasangan ajir/larikan tanaman Untuk memudahkan setiap ajir diberi label identitas benih yg Untuk akanm ditanam pada titik tsb Sesuai jarak tanam, larikan tanaman harus lurus Pembuatan lubang tanam Dibuat sebelah kanan/kiri ajir (dekat ajir), dg demikian ajirdibuat tidak berubah posisi. Dibuat dg ukuran yang cukup lebar dan dalam dg memperhatikan Dibuat d ukuran bibit yang akan ditanam Pemberian pupuk dasar Dimasukan ke dalam lubang sebelum bibit ditanam, bisa pupuk Dima organik atau buatan.(contoh 10-20 gr TSP atau 20-40 gr NPK per lubang). Pengangkutan bibit siap tanam Pengecekan terhadap jumlah famili Pemasangan label famili Pengelompokkan bibit blok per blok Pengemasan bibit Penanaman Selesaikan tiap blok baru pindah ke bolk lainnya Penanaman dalam satu blok hendaknya dilakukan pada saat Penanam yang relatif bersamaan
PEMETAAN TANAMAN Setipa uji keturunan harus didokumentasikan sejak dari pemberian label pada setiapo seedlot yg diuji dan pada kantong pemb kemas s/d pemetaan label famili di lapangan Peta tanaman merupakan peta koordinat yng mencantumkan Pet baris famili sebagai absis dan kolom treeplot dalam famili sebagai baris fa ordinat, sehingga akan memudahkan dalam pembacaan tata ordinat, letak famili di lapangan Peta tanaman dilengkapi dengan peta petak, peta jalan, danpeta petata wilayah Setelah selesai penanaman segera dibuat Laporan Pemapanan, berisi: Nomor pertanaman Informasi spesies, nama uji Data lokasi dan jarak terdekat dari tempat yang mudah dikenal Data Deskripsi tapak, vegetasi, persiapan lahan, tanggal tanam, Deskrip nama penanaman, penyiapan lahan, waktu dan kondisi penanaman.rancangan statistik yang dipergunakan, ukuranpenanaman.r plot, jarak tanam Informasi famili/seedlot Peta tanaman
PENGUKURAN TANAMAN DAN ANALISIS DATA Sifat-sifat penting yg perlu diukur: daya tumbuh, tinggi, diameter, bentuk batang, batang bebas cabang, fenologi bunga dan buah Analisis Varians dan Prediksi nilai komponen varians Estimasi nilai heritabilitas: σ 2 h e2 = σ 2 + 2 + σ e2 /r Sumber variasi Db Rerata kuadrat Nilai harapan rerata kuadrat Replikasi Seedlot Antar famili Dalam famili Eror r-1 s-1 p-1 dp-1 (r-s)(s s)(s-i) RK-R RK-S RK-AP RK-DP RK-E σ e2 + sσ 2 r σ e2 + rσ 2 s σ e2 + rσ dp σ e2 + rσ dp σ e 2 +rtσ ap dp2 +rt dp 2 ap 2
METODE PENGUKURAN SIFAT PENTING SIFAT Monitoring kesehatan Daya tumbuh (survival) Tinggi Diameter Bentuk batang Batang bebas cabang Fenologi bunga & buah FREKUENSI Terus menerus Berkala mnegikuti pengukuran rutin Mulai umur 1 th Pengamatan selanjutnya dilakukan jika terjadi perubahan lingk. ekstrim Setiap th sampai tingginya mencapai 7 m, Selanjutnya 2-5 th Setiap th setelah tingginya mencapai lebih dari 2 m Dimulai sejak pohon mencapai tinggi 7 m; Selanjutnya setiap 4 th Dimulai pd umur 2 th Mulai tahun 2 dst METODE Cacat serangan hama dan penyakit; identifikasi jenis hama & penyakit Pengukuran 100% Menggunakan galah ukur sampai 10 m; Selanjutnya dg instrumen optik Pada dbh (1,3 m) dg pita ukur atau kaliper, Intensitas pengukuran 100% Dilakukan dg sistem skor (1-6) Dg galah mulai pangkal s/d cabang plg bawah Mendeteksi awal pembuahan, frekuensi dan kelimpahan bunga, efisiensi pembungaan dan pembuahan Penyerbukan buatan Stimulan pertumbuhan bunga
a tree growing company Kelurusan batang (Kb) Skore kelurusan batang antara 1-6 Sebelumnya dilakukan survey pada seluruh populasi
PENJARANGAN SELEKSI (ROUGING) Seleksi dilakukan sec. proporsional, yaitu pd awalnya diutamakan untuk menghilangkan pohonpohon-pohon berfenotipe terjelek dlm seedlot Seleksi dilakukan sebelum tajuk bertemu untuk menghindari cacat tajuk Seleksi lebih baik jika dilakukan secara bertahap Seleksi dilakukan berdasarkan data pengamatan karakter pertumbuhan Seleksi diprioritaskan pada pohon yang terkena serangan hama & penyakit (kecuali (kecuali untuk tujuan ketahanan terhadap penyakit) Seleksi dilakukan terhadap famili dan individu Estimasi peningkatan genetik (genetic (genetic gain) gain) Gs = hs2i σp2 (G = perolehan genetik; h 2= heritabilitas famili; i = s s 2 intensitas seleksi; σp = standar deviasi fenotipe ratarata-rata seedlot)