Lampiran 1. Indikator dan Parameter Faktor Internal. No Indikator Parameter Skor 1. Ketersediaan bahan baku obat tradisional

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1. Indikator dan Parameter Faktor Internal. No Indikator Parameter Skor. 2 Pengalaman bertani >5 tahun 3-2 tahun 5-4 tahun < 1 tahun

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan kebutuhan terpenting bagi manusia sehingga

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis SWOT untuk menentukan Strategi Pengembangan Industri. Biofarmaka Daerah Istimewa Yogyakarta

Lampiran 1. Indikator dan Parameter Penilaian SWOT pada Pemasaran. Agroindustri Tahu Isi Goreng di Kecamatan Medan Polonia

No. Umur (Tahun) Pendidikan Luas Lahan (Ha) 1 47 SD SD SMA SD SMP SD S SMP 0.

Lampiran 1. Indikator Kekuatan (Strengths) dan Kelemahan (Weaknesses)

Resep Alam, Warisan Nenek Moyang. (Jamu untuk Remaja, Dewasa, dan Anak-anak)

BAB I PENDAHULUAN. untuk menunjang penampilan seseorang, bahkan bagi masyarakat dengan gaya

I. PENDAHULUAN. dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukan sebagai

PELABELAN DAN IKLAN PANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Indonesia memiliki sumber daya hayati dan merupakan salah satu negara

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap keberadaan dan ketahanan hidup manusia. Mengingat kadar

I. PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan ditujukan untuk rnewujudkan kesehatan

BAB III TINJAUAN TEORITIS PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN. digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan atau pembuatan makanan atau

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sebuah informasi produk agar mudah dipahami oleh konsumen. Label

BAB IV PENUTUP. lingkungan internal peneliti menggunakan value chain analysis untuk

I. PENDAHULUAN. Indonesia yang berada di daerah tropis merupakan negara yang kaya

BAB I PENDAHULUAN. dan tempat pelayanan kesehatan (DepKes RI, 2002). paling tepat dan murah (Triyanto & Sanusi, 2003).

Lampiran 1. Karakteristik Sampel Agroindustri Salak. Lama Pendidikan (tahun)

PERAN INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL DALAM PENGEMBANGAN INDUSTRI AGRO DI JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TAHUN 2011 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR PRA PENDADARAN... HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR... iii. HALAMAN MOTTO...

Gerakan Nasional Peduli Obat dan Pangan Aman (GNPOPA) Edukasi terkait OBAT pada Remaja dan Dewasa

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN DAN KEHUTANAN NOMOR: 453/Kpts/TN.260/9/2000 TENTANG OBAT ALAMI UNTUK HEWAN MENTERI PERTANIAN DAN KEHUTANAN,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik

Obat tradisional 11/1/2011

ANALISIS DAYA SAING, STRATEGI DAN PROSPEK INDUSTRI JAMU DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. digunakan dalam makanan. Kurangnya perhatian terhadap hal ini telah sering

M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PEREDARAN OBAT TRADISIONAL IMPOR BAB I KETENTUAN UMUM.

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan kajian pustaka yang berupa uraian-uraian teori, hasil

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di era globalisasi yang semakin kompleks dan

CARA PRODUKSI PANGAN YANG BAIK UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA (IRT)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN AKHIR PENELITIAN PERGURUAN TINGGI PERSEPI DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP OBAT HERBAL. Ketua/Anggota Tim

BAB VII ANALISIS MULTIATRIBUT FISHBEIN

Steffi S. C. Saragih, Salmiah, Diana Chalil Program StudiAgribisnisFakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

KEBIJAKAN NASIONAL PENGATURAN IRTP DAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG KEAMANAN PANGAN

BAB V HASIL PENELITIAN. Karakteristik responden merupakan alat ukur statistik yang penting dalam

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM AGRIBISNIS BERAS ORGANIK (Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai) SKRIPSI

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Advertisement of Nutrition Message in Food Product. Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kuesioner penentuan bobot faktor analisis persaingan industri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lampiran 1. Indikator dan Parameter Penilaian SWOT Kopi Mandailing. No Indikator Parameter Skor

STRATEGI PEMASARAN PADA USAHA HOME INDUSTRY BINAR BAKERY DI DAERAH BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. akibat eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan. Eksploitasi ditandai dengan

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam mendapatkan energi, membantu pertumbuhan badan dan otak.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap masyarakat atau suku bangsa pada umumnya memiliki berbagai

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang. Dalam hal ini yang dimaksud makanan adalah segala sesuatu. pembuatan makanan atau minuman. 1

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Usaha kecil dan menengah (UKM) pada umumnya membuka usahanya di

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh globalisasi perdagangan pangan sudah mulai meluas ke berbagai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengumpulan Data Defenisi Operasional Penelitian

I. PENDAHULUAN. Saat ini, plastik banyak digunakan sebagai kemasan makanan dan minuman.

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Seiring era perdagangan bebas sekarang ini berbagai jenis kosmetik beredar

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 038 TAHUN 2016

BAB II DESKRIPSI INDUSTRI

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

II. KETENTUAN HUKUM TERKAIT KEAMANAN PANGAN. A. UU Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengawasan merupakan tindakan yang bersifat mengawasi yang dilakukan oleh

GUBERNUR SUMATERA BARAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENJELASAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN

BAB I PENDAHULUAN. gizi dan mempunyai bentuk yang menarik, akan tetapi juga harus aman dalam arti

VI. ANALISIS STRATEGI BISNIS

II. TINJAUAN PUSTAKA Keamanan Pangan

GUBERNUR JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak memenuhi syarat, dan terhadap kerugian sebagai akibat produksi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Obat Jadi dan Industri Bahan Baku Obat. Definisi dari obat jadi yaitu

Oleh L.P Hadena Hoshita Adiwati Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana

BAB I PENDAHULUAN. satu kepentingan yang sama yaitu untuk memperoleh laba. Perusahaan yang

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

NOVIYANTI MANAJEMEN EKONOMI Penerapan Strategi Pemasaran Dalam Konsep Sisitem Multi Level Marketing Pada PT IFARIA GEMILANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN OBAT HERBAL BIOMUNOS PADA PT. BIOFARMAKA INDONESIA, BOGOR

BAB II TEORI PENGAWASAN TERHADAP PRODUKSI OBAT TRADISIONAL DALAM PERSPEKTIF NEGARA HUKUM

DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

III. METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan data melakukan analisa-analisa sehubungan dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Ketersediaan obat bagi masyarakat merupakan salah satu komitmen pemerintah

PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Ne

Theresia Ronny Andayani Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dalam memberikan perlindungan terhadap warga negaranya dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. turun-temurun, berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat, kepercayaan,

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada perilaku konsumennya (Tjiptono, 2002). konsumen ada dua hal yaitu faktor internal dan eksternal.

BAB I PENDAHULUAN. Sehat merupakan salah satu hal terpenting dalam hidup. Bebas dari segala penyakit

VI. ANALISIS SIKAP DAN PREFERENSI KONSUMEN MINUMAN PROBIOTIK (YAKULT DAN VITACHARAM)

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB BBPOM DALAM PENGAWASAN TERHADAP DISTRIBUSI OBAT TRADISIONAL DI KOTA BANDUNG

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian Kuesioner Penelitian

Transkripsi:

9 Lampiran. Indikator dan Parameter Faktor Internal No Indikator Parameter Skor. Ketersediaan bahan baku obat tradisional. Ketersediaan tenaga kerja yang sesuai dengan kualifikasinya. Ketersediaan bangunan, mesin dan peralatan produksi Sangat tersedia Tersedia Cukup Tersedia Kurang Tersedia Sangat sesuai Sesuai Cukup sesuai Kurang sesuai Sangat tersedia Tersedia Cukup Tersedia Kurang Tersedia. Proses produksi obat tradisional Sangat sesuai Sesuai Cukup sesuai Kurang sesuai 5. Jaringan Pemasaran Sangat Berkembang Berkembang Cukup Berkembang Kurang Berkembang 6. Pengetahuan pelaku usaha obat tradisional 7. Kelengkapan informasi pada kemasan obat tradisional 8. Jumlah dan variasi jenis obat tradisional yang diproduksi Keterangan : Sangat Memahami Cukup Memahami Kurang Memahami TidakMemahami Sangat Lengkap Cukup Lengkap Kurang Lengkap Tidak Lengkap Sangat memenuhi Memenuhi Cukup memenuhi Kurang memenuhi a. Indikator ( ketersediaan bahan baku obat tradisional ) Tersedia dan berasal dari pemasok yang terpercaya Jumlah bahan baku memenuhi kebutuhan produksi jamu Kualitas bahan baku sesuai dengan spesifikasi Identitas bahan baku telah diuji Sangat Baik Baik Cukup Baik : Meliputi kriteria yang telah ditentukan : Meliputi kriteria yang telah ditentukan : Meliputi kriteria yang telah ditentukan 9

9 Kurang Baik : Meliputi kriteria yang telah ditentukan b. Indikator (Ketersediaan tenaga kerja yang sesuai dengan kualifikasinya) Tersedia Jumlahnya mencukupi Memiliki keahlian sesuai dengan perusahaan jamu Memenuhi kriteria sesuai dengan standar perusahaan jamu Sangat tersedia: Meliputi kriteria yang telah ditentukan Tersedia : Meliputi kriteria yang telah ditentukan Cukup tersedia: Meliputi kriteria yang telah ditentukan Kurang tersedia: Meliputi kriteria yang telah ditentukan c. Indikator (Ketersediaan bangunan, mesin dan peralatan produksi) Fasilitas tersedia dan lengkap Jumlahnya mencukupi Kapasitas memadai Sesuai dengan standar CPOTB Tersedia : Meliputi kriteria yang telah ditentukan Cukup tersedia : Meliputi kriteria yang telah ditentukan Kurang tersedia : Meliputi kriteria yang telah ditentukan Tidak tersedia : Meliputi kriteria yang telah ditentukan d. Indikator (Proses produksi obat tradisional) Sesuai dengan cara pembuatan obat tradisional Sesuai dengan standar dari BPOM Menetapkan sanitasi Menetapkan higine Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik : Meliputi kriteria yang telah ditentukan : Meliputi kriteria yang telah ditentukan : Meliputi kriteria yang telah ditentukan : Meliputi kriteria yang telah ditentukan e. Indikator 5 ( Jaringan pemasaran jamu tradisional ) Langsung ke konsumen Melalui online marketing Melalui distributor Melalui salesman freelance Sangat Berkembang : Meliputi kriteria yang telah ditentukan 9

9 Berkembang : Meliputi kriteria yang telah ditentukan Kurang Berkembang: Meliputi kriteria yang telah ditentukan Tidak Berkembang : Meliputi kriteria yang telah ditentukan f. Indikator 6 (Pengetahuan produsen jamu tradisional) Pengetahuan mengenai kebeneran bahan baku yang digunakan Pengetahuan mengenai ketepatan dosis Pengetahuan mengenai ketepatan waktu penggunaan Pengetahuan mengenai efek samping Sangat Mengetahui Cukup Mengetahui Kurang Mengetahui Tidak Mengetahui : Meliputi kriteria yang telah ditentukan : Meliputi kriteria yang telah ditentukan : Meliputi kriteria yang telah ditentukan : Meliputi kriteria yang telah ditentukan g. Indikator 7 (Kelengkapan informasi pada kemasan) Label JAMU Logo Jamu Nama Obat Tradisional Komposisi Bahan Bobot/Volume Dosis Pemakaian Cara Pemakaian Khasiat / Kegunaan Kontraindikasi Tanda Peringatan Nomor Pendaftaran POM Nomor Kode Produksi Merek Dagang Nama dan Alamat Perusahaan Tanggal Kadarluasa Sangat Lengkap Lengkap Cukup Lengkap Kurang Lengkap : Meliputi 5 kriteria yang telah ditentukan : Meliputi kriteria yang telah ditentukan : Meliputi kriteria yang telah ditentukan : Meliputi kriteria yang telah ditentukan h. Indikator 8 (Jumlah dan variasi jenis obat tradisional) = lebih dari obat tradisional = macam obat tradisional = macam obat tradisional = hanya macam obat tradisional 9

9 9

95 Lampiran. Indikator dan Parameter Faktor Eksternal No. Indikator Parameter Skor. Pengetahuan konsumen terhadap penggunaan obat tradisional Sangat mengetahui Cukup mengetahui Kurang mengetahui Tidak mengetahui. Kualitas tradisional Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik. Ketersediaan obat tradisional Sangat tersedia Tersedia Cukup Tersedia Kurang Tersedia. Kepercayaan konsumen mengonsumsi obat tradisional 5. Dukungan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan 6. Dukungan gabungan pengusaha jamu Sangat Yakin Cukup Yakin Kurang Yakin Tidak Yakin Sangat Mendukung Mendukung Cukup Mendukung Kurang Mendukung Sangat Mendukung Mendukung Cukup Mendukung Kurang Mendukung 7. Rasa obat tradisional Enak Cukup Enak Kurang Enak Tidak Enak 8. Pendapatan konsumen Sangat Berpengaruh Cukup Berpengaruh Kurang Berpengaruh Tidak Berpengaruh 9. Bahaya obat modern/mengandung bahan kimia Keterangan : Sangat Berbahaya Cukup Berbahaya Kurang Berbahaya Tidak Berbahaya. Indikator (Pengetahuan masyarakat terhadap penggunaan obat tradisional) Ketepatan dosis Komposisi waktu penggunaan Ketepatan cara penggunaan (diseduh, diminum langsung, dll) Ketepatan penggunaan sesuai dengan penyakit 95

96 Sangat tinggi Tinggi Cukup tinggi Rendah : Meliputi kriteria yang telah ditentukan : Meliputi kriteria yang telah ditentukan : Meliputi kriteria yang telah ditentukan : Meliputi kriteria yang telah ditentukan. Indikator (Kualitas jamu tradisional ) Berkhasiat Aman dikonsumsi Kesembuhannya cepat Tidak menimbulkan efek samping Sangat tinggi Tinggi Cukup tinggi Rendah : Meliputi kriteria yang telah ditentukan : Meliputi kriteria yang telah ditentukan : Meliputi kriteria yang telah ditentukan : Meliputi kriteria yang telah ditentukan. Indikator ( ketersediaan obat tradisional ) Selalu tersedia setiap saat Tidak sulit menemukan obat tradisional Tersedia dimana saja (apotik, toko obat tradisional, di kios, dll) Bisa dibeli kapan saja Sangat tersedia Tersedia Cukup Tersedia Kurang Tersedia : Meliputi kriteria yang telah ditentukan : Meliputi kriteria yang telah ditentukan : Meliputi kriteria yang telah ditentukan : Meliputi kriteria yang telah ditentukan. Indikator (Kepercayaan konsumen mengonsumsi obat tradisional) Bahan baku yang digunakan terbuat dari bahan alami Mengonsumsinya jika timbul gejala penyakit Layak untuk dikonsumsi Sudah menjadi tradisi dan budaya minum jamu secara turun temurun Sangat tinggi Tinggi Cukup tinggi Rendah : Meliputi kriteria yang telah ditentukan : Meliputi kriteria yang telah ditentukan : Meliputi kriteria yang telah ditentukan : Meliputi kriteria yang telah ditentukan 5. Indikator 5 (Dukungan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan di kota Medan) Adanya penyuluhan/edukasi kepada publik mengenai pentingnya mengonsumsi jamu Adanya penilaian atau evaluasi produk sebelum dan sesudah beredar 96

97 Adanya pengujian laboratorium (memenuhi syarat keamanan, khasiat/manfaat dan mutu) Adanya pelayanan konsultasi dan keluhan konsumen Adanya pembinaan kepada pelaku usaha kecil obat tradisional Sangat tinggi Tinggi Cukup tinggi Rendah : Meliputi kriteria yang telah ditentukan : Meliputi kriteria yang telah ditentukan : Meliputi kriteria yang telah ditentukan : Meliputi kriteria yang telah ditentukan 6. Indikator 6 ( Dukungan Gabungan Pengusaha Jamu) Adanya dukungan terhadap pengembangan usaha jamu Memperkenalkan dan memasarkan produk jamu di pasar domestik Mengembangkan budaya jamu di kalangan masyarakat Mengadakan pertemuan dengan anggota untuk membahas permasalahan dalam perkembangan usaha Sangat tinggi Tinggi Cukup tinggi Rendah : Meliputi kriteria yang telah ditentukan : Meliputi kriteria yang telah ditentukan : Meliputi kriteria yang telah ditentukan : Meliputi kriteria yang telah ditentukan 7. Indikator 7 (Rasa obat tradisional ) Enak : Cukup Enak : Kurang Enak : Tidak Enak : 8. Indikator 8 (Pendapatan Konsumen) Sangat berpengaruh : Cukup berpengaruh : Kurang berpengaruh : Tidak berpengaruh : 9. Indikator 9 (Bahaya obat modern/kimia) Efek samping lebih sering terjadi Kurang efektif untuk penyakit tertentu Mengakibatkan ketergantungan Mengandung bahan kimia 97

98 Sangat Berbahaya Cukup Berbahaya Kurang Berbahaya Tidak Berbahaya : Meliputi kriteria yang telah ditentukan : Meliputi kriteria yang telah ditentukan : Meliputi kriteria yang telah ditentukan : Meliputi kriteria yang telah ditentukan 98

99 Lampiran.PembobotanFaktor Internal No Faktor Skala Nilai Faktor Ketersediaan bahan baku Ketersediaan tenaga kerja Ketersediaan bahan baku Ketersediaan fasilitas, mesin dan peralatan produksi Ketersediaan bahan baku Proses produksi Ketersediaan bahan baku Jaringan pemasaran 5 Ketersediaan bahan baku Pengetahuan pelaku usaha 6 Ketersediaan bahan baku Kelengkapan informasi pada kemasan 7 Ketersediaan bahan baku Jumlah dan variasi obat tradisional 8 Ketersediaan tenaga kerja Ketersediaan fasilitas, mesin dan peralatan produksi 9 Ketersediaan tenaga kerja Proses produksi 0 Ketersediaan tenaga kerja Jaringan pemasaran Ketersediaan tenaga kerja Pengetahuan pelaku usaha Ketersediaan tenaga kerja Kelengkapan informasi pada kemasan Ketersediaan tenaga kerja Jumlah dan variasi obat tradisional Ketersediaan fasilitas, mesin dan Proses produksi peralatan produksi 5 Ketersediaan fasilitas, mesin dan Jaringan pemasaran peralatan produksi 6 Ketersediaan fasilitas, mesin dan Pengetahuan pelaku usaha peralatan produksi 7 Ketersediaan fasilitas, mesin dan Kelengkapan informasi pada kemasan peralatan produksi 8 Ketersediaan fasilitas, mesin dan Jumlah dan variasi obat tradisional peralatan produksi 9 Proses produksi Jaringan pemasaran 0 Proses produksi Pengetahuan pelaku usaha Proses produksi Kelengkapan informasi pada kemasan Proses produksi Jumlah dan variasi obat tradisional Jaringan pemasaran Pengetahuan pelaku usaha Jaringan pemasaran Kelengkapan informasi pada kemasan 5 Jaringan pemasaran Jumlah dan variasi obat tradisional 6 Pengetahuan pelaku usaha Kelengkapan informasi pada kemasan 7 Pengetahuan pelaku usaha Jumlah dan variasi obat tradisional 8 Kelengkapan informasi pada kemasan Jumlah dan variasi obat tradisional 99

00 Lampiran.PembobotanFaktorEksternal No. Faktor SkalaNilai Faktor. Pengetahuan konsumen terhadap Kualitas obat tradisional penggunaan obat tradisional. Pengetahuan konsumen terhadap Ketersediaan obat tradisional penggunaan obat tradisional. Pengetahuan konsumen terhadap penggunaan obat tradisional Kepercayaan konsumen obat tradisional. Pengetahuan konsumen terhadap Dukungan BBPOM Medan penggunaan obat tradisional 5. Pengetahuan konsumen terhadap penggunaan obat tradisional Dukungan gabungan pengusaha jamu 6. Pengetahuan konsumen terhadap Rasa obat tradisional penggunaan obat tradisional 7. Pengetahuan konsumen terhadap Pendapatan konsumen penggunaan obat tradisional 8. Pengetahuan konsumen terhadap Bahaya obat modern/kimia penggunaan obat tradisional 9. Kualitas obat tradisional Ketersediaan obat tradisional 0. Kualitas obat tradisional Kepercayaan konsumen obat tradisional. Kualitas obat tradisional Dukungan BBPOM Medan. Kualitas obat tradisional Dukungan gabungan pengusaha jamu. Kualitas obat tradisional Rasa obat tradisional. Kualitas obat tradisional Pendapatan konsumen 5. Kualitas obat tradisional Bahaya obat modern/kimia 6. Ketersediaan obat tradisional Kepercayaan konsumen obat tradisional 7. Ketersediaan obat tradisional Dukungan BBPOM Medan 8. Ketersediaan obat tradisional Dukungan gabungan pengusaha jamu 9. Ketersediaan obat tradisional Rasa obat tradisional 0. Ketersediaan obat tradisional Pendapatan konsumen. Ketersediaan obat tradisional Bahaya obat modern/kimia. Kepercayaan konsumen obat tradisional Dukungan BBPOM Medan. Kepercayaan konsumen obat tradisional Dukungan gabungan pengusaha jamu. Kepercayaan konsumen obat tradisional Rasa obat tradisional 5. Kepercayaan konsumen obat tradisional Pendapatan konsumen 6. Kepercayaan konsumen obat tradisional Bahaya obat modern/kimia 7. Dukungan BBPOM Medan Dukungan gabungan pengusaha jamu 8. Dukungan BBPOM Medan Rasa obat tradisional 9. Dukungan BBPOM Medan Pendapatan konsumen 0. Dukungan BBPOM Medan Bahaya obat modern/kimia 00

0. Dukungan gabungan pengusaha jamu Rasa obat tradisional. Dukungan gabungan pengusaha jamu Pendapatan konsumen. Dukungan gabungan pengusaha jamu Bahaya obat modern/kimia. Rasa obat tradisional Pendapatan konsumen 5. Rasa obat tradisional Bahaya obat modern/kimia 6. Pendapatan konsumen Bahaya obat modern/kimia 0

0 Lampiran 5. Parameter Penilaian Faktor Kekuatan, Kelemahan, Peluang, Dan Ancaman Peningkatan Konsumsi Obat Tradisional Parameter Responden Faktor Internal Faktor Eksternal A B C D E F G H A B C D E F G H I. Pelaku Usaha - - -. Pelaku Usaha - - -. Pelaku Usaha - - -. Pelaku Usaha - - - 5. Pelaku Usaha - - - 6. konsumen 7. konsumen 8. konsumen 9. konsumen 0. konsumen. konsumen. konsumen. konsumen. konsumen 5. konsumen 6. konsumen 7. konsumen 8. konsumen 9. konsumen 0. konsumen. konsumen. konsumen. konsumen. konsumen 5. konsumen 6. konsumen 7. konsumen 8. konsumen 9. konsumen 0. konsumen. konsumen. konsumen. konsumen. konsumen 5. konsumen 6. BBPOM 7. Ketua GP Jamu Total 9 8 0 8 0 8 6 86 0 8 9 6 56 06 Rataan,8,6,6,,6,,8,0,,,8,7,0 0

0 Keterangan :. -5 adalah sampel pelaku usaha obat tradisional di kota Medan 6-5 adalah sampel konsumen obat tradisional di kota Medan 6 adalah sampel pegawai bidang sertifikasi dan layanan konsumen di Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan di kota Medan 7 adalah sampel ketua gabungan pengusaha jamu tradisional di kota Medan. Faktor Internal : A = Ketersediaan dan Kemudahan memperoleh bahan baku obat tradisional B = Ketersediaan tenaga kerja yang sesuai dengan kualifikasinya C = Ketersediaan sarana dan prasarana D = Proses Produksi Obat Tradisional E = Jaringan Pemasaran F = Pengetahuan Pelaku Usaha mengenai jamu tradisional G = Variasi Produk H = Informasi pada kemasan. Faktor Eksternal : A = Pengetahuan konsumen terhadap penggunaan obat tradisional B = Kualitas obat tradisional C = Ketersediaan obat tradisional D = Kepercayaan konsumen mengonsumsi obat tradisional E = Dukungan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan F = Dukungan gabungan pengusaha jamu G = Pendapat konsumen mengenai rasa obat tradisional H = Pendapatan konsumen I = Bahaya obat kimia/obat generic 0

0 Lampiran 6. Penentuan Faktor Internal (Kekuatan dan Kelemahan) Peningkatan Konsumsi Obat Tradisional No. Uraian Skor Keterangan. Ketersediaan bahan baku obat tradisional. Ketersediaan tenaga kerja yang sesuai dengan kualifikasinya,8 Kekuatan,6 Kekuatan. Ketersediaan sarana dan prasarana Kekuatan. Proses produksi obat tradisional,6 Kekuatan 5. Pemasaran obat tradisional, Kelemahan 6. Pengetahuan produsen obat tradisional 7. Kelengkapan informasi pada kemasan 8. Jumlah obat tradisional yang diproduksi Kekuatan,6 Kekuatan, Kelemahan 0

05 Lampiran 7. Penentuan Faktor Eksternal (Peluang dan Ancaman) Peningkatan Konsumsi Obat Tradisional. No. Uraian Skor Keterangan. Pengetahuan masyarakat terhadap penggunaan obat tradisional,8 Ancaman. Kualitas obat tradisional,0 Peluang. Ketersediaan obat tradisional, Peluang. Kepercayaan masyarakat mengonsumsi obat tradisional 5. Dukungan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan, Peluang Peluang 6. Dukungan gabungan pengusaha jamu Ancaman 7. 8. 9. Pendapat masyarakat mengenai rasa obat tradisional Pendapatan masyarakat Bahaya obat kimia/obat generic,8,7,0 Ancaman Ancaman Peluang 05

06 06

07 Lampiran 8. Hasil Penilaian Faktor Internal (IFAS) Responden A B C D E F G H A / / B / / / / / C / D E / / F G / / / / H / / / / / / / Responden A B C D E F G H A B / / / / / C D / / E / / / / F / / / / G / / / H / / / / / / Keterangan : A. Ketersediaan bahan baku obat tradisional B. Ketersediaan tenaga kerja yang sesuai dengan kualifikasinya C. Ketersediaan sarana dan prasarana D. Proses produksi obat tradisional E. Pemasaran obat tradisional F. Pengetahuan pelaku usaha obat tradisional G. Kelengkapan informasi pada kemasan H. Jumlah obat tradisional yang diproduksi Responden A B C D E F G H A / B / / / C / / D / / E / / / / / F / / G / / / / H / / / / / / Responden A B C D E F G H A / B / / / / C / / D / E / / / / / F G / / / / H / / / / / / Responden 5 A B C D E F G H A / B / / / C / / D / / E / / / / / F / / G / / / / H / / / / / / 07

08 Lampiran 9. Hasil Penilaian Faktor Eksternal (EFAS) Responden A B C D E F G H I A / B C / / / / / D / / / / E / / F / / / / / / G / / / / H / / / / / / / / I / / / / Responden A B C D E F G H I A / / / / / / B C / / / / / / D / / E F / / / / / G / / H / / / / / / / / I / Responden A B C D E F G H I A / / / / B C / / / / / D E F / / / / / / G / / / / H / / / / / / / / I / / Responden A B C D E F G H I A / / / / / B C / / / / / D E F / / / / / / / G / / / / H / / / / / / / I / / Responden 5 A B C D E F G H I A / / / / / B C / / / / / / D / / E F / / / / / G / / / / H / / / / / / / / I Keterangan : A B C D E F G H I = Pengetahuan konsumen terhadap penggunaan obat tradisional = Kualitas obat tradisional = Ketersediaan obat tradisional = Kepercayaan konsumen mengonsumsi obat tradisional = Dukungan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan = Dukungan gabungan pengusaha jamu = Pendapat konsumen mengenai rasa obat tradisional = Pendapatan konsumen = Bahaya obat kimia/obat generic 08

09 Lampiran 0. Hasil Perhitungan Nilai Rata Rata Geometris Faktor Internal (IFAS) A B C D E F G H A.5.06.9. 0.6.55 B 0. 0.5 0.66.06 0.5.5.78 C.08.89 0.87.7 0.6.7.77 D 0.5.5.5.05 0.8.55 E 0.5 0.9 0.57 0.9 0..8.55 F.55.9.55.5 0.8.5 G 0.9 0.8 0.6 0.6 0.7.55 H 0. 0.56 0.6 0. 0.9.5 0. Total 5.75 6.69 7.8. 6.7 0.8 8. Rumus : G = Keterangan : X = Nilai untuk responden X = Nilai untuk responden X = Nilai untuk responden X n = Nilai untuk responden n Contoh perhitungan mencari nilai rata rata geometris : G AB = =,5 09

0 Lampiran. Normalisasi Faktor Internal (IFAS) A B C D E F G H Rata - Rata A 0.7 0. 0.6 0.7 0.8 0. 0. 0.6 0.9 B 0.07 0.09 0.08 0.09 0.09 0.08 0. 0. 0.09 C 0.9 0.7 0.5 0. 0. 0. 0. 0.5 0.5 D 0.09 0. 0.7 0. 0.7 0. 0. 0.6 0. E 0.08 0.09 0.09 0.07 0.08 0.05 0. 0. 0.09 F 0.7 0.8 0. 0.7 0.5 0.5 0.07 0.07 0.7 G 0.07 0.07 0.07 0.09 0.06 0. 0.09 0.6 0. H 0.06 0.05 0.05 0.05 0.0 0.8 0.0 0.05 0.06 Total Contoh Perhitungan Normalisasi : AA = = 0,7 AB = = 0, AC = = 0,6 AD = = 0,7 Contoh perhitungan mencari nilai rata rata : A = = 0,9 0

Lampiran. Hasil Perhitungan Nilai Rata Rata Geometris Faktor Eksternal (EFAS) A B C D E F G H I A 0..89 0.5 0.7.78 0.66.5 0.56 B.5.. 0.8.55. C 0.5 0.6 0.5 0.6.5 0.6.7 0.6 D.9 0.76 0.7.5.5.05.08 E. 0.8.78..78.7.5. F 0.56 0. 0.6 0.66 0.7 0.9.7 0.6 G.5 0.9.6 0.66 0.6.55 0.56 H 0. 0. 0.6 0.6 0. 0.6 0. 0.8 I.78 0.7.6 0.9 0.76.77.78 Total.5 5.8. 7.8 5.9 6.8.0 9.09 7. Rumus : G = Keterangan : X = Nilai untuk responden X = Nilai untuk responden X = Nilai untuk responden X n = Nilai untuk responden n Contoh perhitungan mencari nilai rata rata geometris : G AB = = 0,

Lampiran. Normalisasi Faktor Eksternal (EFAS) A B C D E F G H I Rata - Rata A 0.09 0.08 0. 0.07 0. 0. 0.06 0. 0.08 0.09 B 0. 0.9 0.7 0.8 0. 0.8 0. 0.6 0.9 0.8 C 0.05 0. 0.07 0.06 0.06 0.09 0.06 0. 0.08 0.08 D 0.7 0. 0. 0. 0. 0.09 0. 0. 0.5 0. E 0. 0.5 0.9 0.9 0.7 0. 0. 0. 0.8 0.6 F 0.05 0.06 0.0 0.09 0. 0.06 0.0 0. 0.05 0.07 G 0. 0.07 0. 0.09 0.08 0.6 0.09 0.6 0.08 0. H 0.0 0.06 0.0 0.05 0.07 0.0 0.0 0.05 0.06 0.05 I 0.5 0. 0. 0. 0. 0.7 0.6 0.05 0. 0. Total Contoh Perhitungan Normalisasi : AA = = 0,09 AB = = 0,08 AC = = 0,6 AD = = 0,7 Contoh perhitungan mencari nilai rata rata : I = = 0,

Lampiran. Pembobotan Faktor Internal (IFAS) No. Uraian Bobot. Ketersediaan bahan baku obat tradisional 0.9. Ketersediaan tenaga kerja yang sesuai dengan kualifikasinya. Ketersediaan sarana dan prasarana 0.5. Proses produksi obat tradisional 0. 5. Pemasaran obat tradisional 0.09 6. Pengetahuan pelaku usaha obat tradisional 0.7 7. Kelengkapan informasi pada kemasan 0. 8. Jumlah obat tradisional yang diproduksi 0.06 0.09 Total Lampiran 5. Pembobotan Faktor Eksternal (EFAS) No. Uraian Bobot. Pengetahuan konsumen terhadap penggunaan obat tradisional 0.09. Kualitas obat tradisional 0.8. Ketersediaan obat tradisional 0.08. Kepercayaan konsumen mengonsumsi obat tradisional 0. 5. Dukungan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan 0.6 6. Dukungan gabungan pengusaha jamu 0.07 7. Pendapat konsumen mengenai rasa obat tradisional 0. 8. Pendapatan konsumen 0.05 9. Bahaya obat kimia/obat generic 0. Total

Lampiran 6. Matriks Evaluasi Faktor Strategis Internal (IFAS) Faktor Faktor Strategis Internal Bobot Skor Bobot x Skor KEKUATAN. Ketersediaan bahan baku obat tradisional. Ketersediaan tenaga kerja yang sesuai dengan kualifikasinya. Ketersediaan sarana dan prasarana. Proses produksi obat tradisional 5. Pengetahuan produsen obat tradisional 6. Kelengkapan informasi pada kemasan 0,9 0,09 0,5 0, 0,7 0,,8,6,6,6 0,7 0, 0,6 0,5 0,68 0,9 KELEMAHAN. Pemasaran obat tradisional. Jumlah obat tradisional yang diproduksi 0,09 0,06,, 0,9 0,07 Total 6,7

5 Lampiran 7. Matriks Evaluasi Faktor Strategis Eksternal (EFAS) Faktor Faktor Strategis Eksternal Bobot Skor Bobot x Skor PELUANG. Kualitas obat tradisional. Ketersediaan obat tradisional. Kepercayaan konsumen mengonsumsi obat tradisional. Dukungan Balai Besar POM 5. Bahaya obat kimia/obat generic 0,8 0,08 0, 0,6 0,,0,,,0 0,5 0,7 0,0 0,6 0,9 ANCAMAN. Pengetahuan konsumen terhadap penggunaan obat 0,09 tradisional. Dukungan gabungan pengusaha jamu 0,07. Pendapat konsumen mengenai rasa obat tradisional 0,. Pendapatan konsumen 0,05 Total,8,8,7 0,5 0, 0,9 0,08 5