BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesadaran pemuda terhadap ASCC. Pemuda merupakan subyek

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VII PENUTUP. ketertarikan terhadap isu ASEAN khususnya bidang sosial budaya. untuk mencapai tujuan bersama.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. (AEC) merupakan salah satu bentuk realisasi integrasi ekonomi dimana ini

PROPOSAL. Pelatihan Peningkatan Wawasan dan Kemampuan Teknis Aparatur Pemerintah Daerah dalam Pengelolaan Informasi mengenai ASEAN Community

KEYNOTE ADRESS RAFENDI DJAMIN WAKIL INDONESIA UNTUK AICHR

Peran Generasi Muda Indonesia di era MEA

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atau Intellectual Property

PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMAHAMAN MAHASISWA TENTANG ASEAN COMMUNITY: STUDI PADA PENGURUS HIMAHI DI KOTA MALANG

LSM/NGO/ORMAS/OKP ERA MEA

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi beserta penemuan-penemuan baru menyebabkan perubahan dari

Efektivitas ASEAN Economic Community Terhadap Optimalisasi Kualitas Industri Kerajinan Keramik Dinoyo Malang

BAB V KESIMPULAN. penangkapan bertanggung jawab. Illegal Fishing termasuk kegiatan malpraktek

PENGUATAN KAPASITAS DAN KAPABILITAS TENANT INKUBATOR MENYONGSONG MEA: STUDI KASUS INKUBATOR TEKNOLOGI LIPI

PERSIAPAN DAERAH dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

MASYARAKAT EKONOMI ASEAN, DALAM HUKUM DAN BISNIS.

KESIAPAN INDONESIA DALAM MENARIK INVESTASI ASING MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

Visi: Pengembangan kapasitas pemuda melalui pengabdian masyarakat (civic participation) Misi:

BAB I P E N D A H U L U A N. lebih maju. Organisasi-organisasi internasional dan perjanjian-perjanjian

memberikan kepada peradaban manusia hidup berdampingan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Association of South East Asian Nation (selanjutnya disebut ASEAN)

BAB I PENDAHULUAN , , ,35 Menengah B. Usaha Besar

BAB I PENDAHULUAN. dan membangun Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) menjadi tahun 2015 pada

BAB I PENDAHULUAN. beberapa negara Asia Tenggara. Masing-masing negara mempunyai kebijakan dan

BAB III PEMBANGUNAN BIDANG POLITIK

S E L A Y A N G P A N D A N G ASEAN INTER-PARLIAMENTARY ASSEMBLY (AIPA)

ASEAN Tanpa RDTL: Kegagalan Diplomasi Indonesia. Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2011 ini tinggal menghitung hari sebelum posisi itu

BAB I PENDAHULUAN. Komunitas ASEAN atau ASEAN Community merupakan komunitas negaranegara

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA TANGERANG SELATAN

KESIAPAN MAHASISWA MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) DI AKPER YKY

PERAN PEMERINTAH DALAM MEWUJUDKAN SOCIAL WELFARE AND PROTECTION DALAM MENYIKAPI ASEAN SOCIAL-CULTURE COMMUNITY

TERM OF REFERENCE MATERI: ASEAN COMMUNITY DAN REALITAS BANGSA

BAB I PENDAHULUAN. J. Suatma, Kesiapan Indonesia dalam Menghadapi ASEAN Economic Community 2015, Jurnal STIE Semarang, vol.4 no.1, 2012.

BAB V KESIMPULAN. mengalami peningkatan dengan prakira total jumlah wisatwan akan mencapai 10.3 %

I. PENDAHULUAN. Isu globalisasi sering diperbincangkan sejak awal tahun Globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh bidang konstruksi pada suatu negara cukup besar. Bidang

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas antara negara-negara ASEAN. Indonesia dan sembilan negara

INOVASI GOVERNMENTAL MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015

Sasaran Pemberdayaan Pemuda Berlin Ditinjau dari Aktivitas Organisasi Kepemudaannya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN. Tulisan ini telah menunjukkan analisis terhadap alasan-alasan di balik peningkatan

MEMBANGUN TIM EFEKTIF

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang

BAB I PENDAHULUAN. program mengkampanyekan dan mempromosikan proyek sosial dan secara

BAB I PENDAHULUAN. mereka dapat membuat perusahaan mengalami kerugian. material bagi Perusahaan. Sifat materialitas dari nilai Piutang Usaha

Menghubungkan Masyarakat dan Budaya

I. PENDAHULUAN. lain untuk melangsungkan kehidupannya. Sebuah negara tidak bisa berdiri sendiri

ARAH PEMBANGUNAN HUKUM DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015 Oleh: Akhmad Aulawi, S.H., M.H. *

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kota yang cukup padat dan banyak di datangi. Selain. terdapat di Yogyakarta. Keberadaan kampus-kampus di

PIAGAM ASEAN, ASEAN SOCIO-CULTURAL COMMUNITY (ASCC) BLUEPRINT DAN INDONESIA 1. Oleh: Yanyan Mochamad Yani 2

PENGAJARAN BIPA DAN TES UKBI DALAM UPAYA MENJAGA EKSISTENSI BAHASA INDONESIA DI ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN POTENSI DAERAH MELALUI KOMUNITAS ASEAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, Filipina, Singapura, Malaysia, Thailand, Brunei Darusalam, Vietnam,

Simposium Akuntan Pendidik Medan, 16 September Oleh: MUSTOFA, CA. Anggota Dewan Penasihat IAI

PERAN ASEAN YOUTH ORGANIZATION (AYO) DALAM MEMPROMOSIKAN IDENTITAS BERSAMA KOMUNITAS ASEAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang berkelanjutan merupakan tujuan dari suatu negara

nilai merek nya di mata para pelanggan setianya.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hal yang krusial. Oleh karena itu, menjadi negara maju adalah impian

STUDI EKPLORASI PERSEPSI MAHASISWA TENTANG BIDANG LAYANAN PRIBADI, SOSIAL, BELAJAR DAN KARIR

I. PENDAHULUAN. semakin penting sejak tahun 1990-an. Hal tersebut ditandai dengan. meningkatnya jumlah kesepakatan integrasi ekonomi, bersamaan dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. oleh United Nations Security Council yang menyebabkan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Unit Usaha Kota Bandung Tahun

BAB I. Pendahuluan. Terdapat berbagai macam definisi mengenai UMKM. Berdasarkan Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. satu kriterianya dilihat dari daya saing produk-produk ekspornya. Yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), atau ASEAN Economic Community (AEC),

BELAJAR DI ERA DIGITAL: BAHASA INGGRIS BERBASIS LOKALITAS MELALUI MEDIA SOSIAL SEBAGAI LANGKAH ANTISIPATIF MENYONGSONG 0 KM JAWA

BAB I PENDAHULUAN. untuk tercapainya masyarakat yang sejahtera dan damai. Namun, kerjasama

NASKAH AKADEMIK DAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TENTANG PEMBERDAYAAN DAN PERLINDUNGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM*

BAB I PENDAHULUAN. beberapa negara. Istilah Asia Tenggara pertama kali diperkenalkan oleh pasukan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN DAN PENGATURAN KEBIJAKAN PERSAINGAN USAHA DI ASEAN Sejarah Masyarakat Ekonomi ASEAN

BAB IV KESIMPULAN. -Peter M. Haas. Council on Foreign Relations, < >, diakses pada , 1993, p.78.

Internalisasi ASEAN dalam Upaya Penguatan Integrasi Kawasan Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi ASEAN Community pada tahun 2015 dan kesepakatan WTO dalam General

BAB I PENDAHULUAN. Disertasi ini mengkaji tentang relasi gender dalam keterlibatan perempuan. minoritas seperti pemuda, petani, perempuan, dan

TANTANGAN LEMBAGA PENJAMINAN MUTU INTERNAL IAI BUNGA BANGSA CIREBON DI ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTASI ASING DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015

Press Release The Asia Pacific Regional Parliamentarian and CSO Forum on MDG Acceleration and the Post 2015 Development Agenda

BAB VIII RANCANGAN PROGRAM STRATEGIS

Chalengging Change : Non-Tradional Security, Democracy and Regionalism

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Setelah Perang Dunia II, demokrasi menjadi salah satu wacana sentral di

KEBIJAKAN PENGUATAN SDM KP DALAM UU DESA SEBAGAI PENGGERAK EKONOMI MASYARAKAT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KESIAPAN SUMBER DAYA MANUSIA BIDANG PARIWISATA INDONESIA DALAM MENGHADAPI MEA 2015 ABSTRAK

TENAGA KERJA ASING (TKA) DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) : PELUANG ATAU ANCAMAN BAGI SDM INDONESIA?

BAB I PENDAHULUAN dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden telah melahirkan. Royong, dengan misi : (1) Mewujudkan keamanan nansional yang mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi memberikan tantangan tersendiri atas diletakkannya ekonomi (economy community) sebagai salah satu

PRINSIP DASAR KEPANDUAN SEDUNIA / GERAKAN PRAMUKA UNIVERSAL

PERKEMBANGAN KERJA SAMA ASEAN PASCA IMPLEMENTASI AEC 2015

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN yang akan diberlakukan mulai tahun ini, tidak hanya membuka arus

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN Ekonomic Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)

D A L A M A N G K A

Masyarakat Ekonomi Asean (Asean Economy Community)

BAB I PENDAHULUAN. 70% penduduk Indonesia (Salawati dan Amalia, 2010). Dari analisis data Susenas tahun 2001 diperoleh data umur mulai merokok kurang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Skripsi ini akan membahas mengenai peran organisasi AYFN dalam meningkatkan kesadaran pemuda terhadap ASCC. Pemuda merupakan subyek sentral dan stakeholder utama dalam poin poin kesepakatan yang telah disepakati dalam cetak biru Masyarakat ASEAN (khususnya pilar ASCC). Di dalam dokumen Kuala Lumpur Declaration ASEAN 2025: Forging Ahead Together (2015), ditemukan kata youth sebanyak sembilan belas kali dalam poin kesepakatan. Ini membuktikan bahwa pemuda merupakan pemangku kepentingan yang sangat penting dalam keberlangsungan ASEAN Community. Ini juga didukung data dari Population Reference Bureau (2013) jumlah kelompok pemuda yang berumur 10 24 tahun mencapai 27% dari total jumlah penduduk di kawasan Asia Tenggara. Lima belas tahun kemudian, tentu kelompok inilah yang akan melanjutkan visi dan misi Masyarakat ASEAN. Hal inilah yang disadari oleh para pemimpin negara ASEAN sehingga menjadikan pemuda aktor dan subyek utama dalam berbagai program yang akan dilaksanakan. Dalam ASEAN Community Blueprint disebutkan bahwa Masyarakat ASEAN terdiri dari tiga pilar utama yaitu ASEAN-Economic Community (AEC), ASEAN Political-Security Community (APSC) dan ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC). Dari tiga pilar ASEAN tersebut, Masyarakat Sosial Budaya (ASCC) merupakan pilar yang paling mendasar. Hal ini dikarenakan 1

bidang sosial budaya menjadi satu titik tolak utama untuk meningkatkan peopleoriented ASEAN dan mewujudkan Masyarakat ASEAN yang diharapkan yaitu one vision, one identity, one community. Selain itu, untuk membangun integrasi yang berkesinambungan diperlukan kerja sama dan sinergi antar masyarakat ASEAN. Kerja sama dapat dilakukan jika masyarakat mengenal dan dapat menerima satu sama lain dalam kehidupan ASEAN yang multikultural. Oleh karenanya, pilar sosial budaya merupakan akar dari integrasi masyarakat ASEAN sebagai modal masyarakat untuk berinteraksi dan bekerja sama. Di dalam ASCC Blueprint telah disepakati berbagai program untuk meningkatkan partisipasi pemuda dalam mewujudkan Masyarakat ASEAN. Di antaranya adalah Kapal Pemuda ASEAN, Pertukaran Pemuda antar Negara, Olimpiade Olahraga Mahasiswa ASEAN, ASEAN Youth Exchange, ASEAN Youth Enterpreneur Expo dan beberapa program lainnya. Akan tetapi, secara domestik, pemerintah Indonesia kurang memberikan perhatian terhadap isu ASEAN dan pemuda. Hal ini dapat dilihat dari Laporan Kinerja Kemenpora tahun 2015. Kemenpora sebagai lembaga pemerintah yang mengurusi kepemudaan memang mempunyai tujuan untuk meningkatkan peran aktif pemuda dalam menghadapi Masyarakat ASEAN. Namun demikian, hanya ditemukan dua kegiatan yang termasuk dalam kategori kepemudaan dan ASEAN yaitu Jambore Pemuda Indonesia 2015 dan Pemilihan Organisasi Kepemudaan Tingkat Nasional. Kemenpora berharap dapat meningkatkan pemahaman pemuda tentang ASEAN melalui kegiatan tersebut namun tidak satu pun kegiatan yang menggandeng nama ASEAN. Kegiatan tersebut hanya dalam konteks Indonesia 2

saja tidak melibatkan pemuda dari negara ASEAN lainnya. Kurangnya perhatian pemerintah Indonesia terhadap perkembangan ASEAN dan kepemudaan, menimbulkan keperihatinan dari dua pemuda Indonesia yang merupakan alumni UGM. Kedua pemuda ini melakukan perjalanan ke negara-negara di Asia Tenggara untuk mengajukan kerja sama ke berbagai universitas dan kampus tanpa adanya official recognition dari ASEAN Bodies, negara maupun universitas untuk melaksanakan social project berkaitan dengan isu ASEAN. Kesuksesan proyek yang dilaksanakan kemudian memunculkan ide untuk membentuk suatu organisasi pemuda yang kemudian diberi nama ASEAN Youth Friendship Network atau disingkat dengan AYFN pada tahun 2010. Sejauh ini AYFN telah menjalankan 16 program dengan pengulangan lebih dari dua kali di masing-masing program. Setiap program diikuti oleh 20 sampai 30 mahasiwa Indonesia dan 20 sampai 30 mahasiswa negara yang menjadi tuan rumah program. Berikut adalah beberapa program yang telah dilaksanakan oleh AYFN: a. Indonesia Vietnam Youth Friendship Program (IVYFP) b. Inter-cultural Learning and Friendship Program (ILFriP) c. Indonesia Philippines Youth Cultural Exchange Program (IPYCEP) d. Bilateral Students Leader Adventure Camp (BiSAC) e. Art Immersion and Students Exchange Fieldtrip (AISEF) AYFN merupakan organisasi pertama yang secara independen dibentuk oleh mahasiswa untuk pemuda ASEAN tanpa campur tangan dari kampus, negara maupun ASEAN Bodies. Dengan melihat jumlah kaum muda Indonesia sebesar 3

25% dari total jumlah penduduk Indonesia, AYFN berinisiatif untuk merangkul 62,7 juta pemuda Indonesia untuk turut serta berpartisipasi dalam mewujudkan Masyarakat ASEAN, khususnya Masyarakat Sosial-Budaya melalui berbagai program-program pertukaran pemuda. (Badan Pusat Statistik 2015: Statistik Pemuda Indonesia) Dengan demikian, peneliti tertarik untuk meneliti peran AYFN dan sejauh mana organisasi ASEAN Youth Friendship and Network (AYFN) mampu meningkatkan kesadaran pemuda terhadap ASCC yang dilihat dari unsur sense of community. 1.2 Rumusan Masalah Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat peran AYFN. Peran yang dimaksud adalah perannya sebagai organisasi kepemudaan yang berfokus pada isu ASEAN. Selanjutnya, peneliti ingin meneliti sejauh mana peran organisasi ini dalam meningkatkan kesadaran pemuda yang tergabung dalam AYFN terhadap ASEAN Socio Cultural Community. Dengan demikian rumusan masalah yang diajukan adalah: 1. Apa peran AYFN sebagai organisasi kepemudaan di Asia Tenggara? 2. Sejauh mana peran AYFN dalam meningkatkan kesadaran anggotanya terhadap ASEAN Socio Cultural Community dilihat dari dimensi sense of community? 4

1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengetahui peran AYFN sebagai organisasi kepemudaan di Asia Tenggara dalam meningkatkan kesadaran pemuda terhadap ASCC 2. Mengetahui sejauh mana AYFN dapat meningkatkan kesadaran anggotanya terhadap ASEAN Socio Cultural Community dilihat dari dimensi sense of community. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Memberikan manfaat bagi para pembaca untuk menambah pengetahuan mengenai peran organisasi pemuda yaitu AYFN dalam meningkatkan kesadaran mahasiswa terhadap ASEAN Socio - Cultural Community. 2. Memberikan manfaat bagi ASEAN sebagai institusi dan pemerintah Indonesia secara domestik untuk mengetahui aktivitas atau program yang diinisiasi oleh pemuda dalam mempromosikan ASEAN Community secara umum dan ASEAN Socio-Cultural Community secara khusus. ASEAN dan pemerintah Indonesia juga dapat menjadikan penelitian ini sebagai bahan pertimbangan dalam merancang dan mengimplementasikan kebijakan mengenai pemuda dan ASEAN. 5

1.5 Keaslian Penelitian Sebelum melakukan penelitian lebih lanjut, peneliti meninjau pustaka hasil penelitian mahasiswa UGM yang berkaitan dengan ASEAN Community. Peneliti menemukan beberapa penelitian yang membahas mengenai ASEAN Community dan menyimpulkannya seperti tabel di bawah ini. Tidak semua penelitian dimasukkan dalam uraian karena peneliti hanya memilih topik penelitian yang berkaitan dengan topik penelitian yang akan dilakukan. Peneliti Tahun Topik Penelitian Hasil Penelitian Desinta Dwi Asriani, MA, dkk. 2014 Menakar Kesiapan Menuju Masyarakat ASEAN 2015 Amalia Estetika 2014 Pembentukan Sense of Community ASEAN Melalui Program Pertukaran Pemuda Studi Kasus : ASEAN Millenium Leaders College Students Exchange Program Aditya Indra 2015 Kesiapan Mahasiswa Nugraha Fakultas Liberal Arts Universitas Thammasat dalam Mempersiapkan 85.3% pelajar dan 45% mahasiswa di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tidak mengetahui tentang adanya Masyarakat ASEAN 2015. Program pertukaran pelajar AMLCSEP telah menunjukkan perannya dalam memunculkan dimensi-dimensi sense of community ASEAN. Hasil wawancara kepada para peserta program angkatan tahun 2011 memperlihatkan bahwa selama program muncul dimensidimensi sense of community. Seluruh kegiatan yang dijalankan selama satu tahun berdampak bagi adanya minat para responden yang cenderung lebih tertarik untuk mempelajari ASEAN dan bergaul dengan masyarakat ASEAN. Hasil dari penelitian ini menunjukkan kelima informan memiliki persiapan yang matang dalam menghadapi Masyarakat ASEAN 2015. Dalam 6

Diri untuk Masyarakat ASEAN 2015. Lina Yulianti 2015 Dynamic Governance Unit Organisasi Pusat Layanan Usaha Terpadu DIY dalam Mempersiapkan UMKM DIY Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN mempersiapkan diri, mereka belajar bahasa-bahasa di Asia Tenggara dan belajar mengenai bidang ekonomi, politik dan sosial budaya Asia Tenggara. Informan juga melakukan perjalanan studi ke berbagai negara di Asia Tenggara. Selain itu, informan juga sudah memiliki rencana pekerjaan setelah diberlakukannya MEA. Dynamic governance organisasi PLUT DIY dalam mempersiapkan UMKM DIY menghadapi MEA dilihat dari kapabilitas organisasi dalam melakukan thinking ahead, thinking again, dan thinking across. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa PLUT DIY belum cukup memadai dalam mempersiapkan UMKM di DIY menghadapi MEA. Table 1. Daftar Penelitian terkait ASEAN di UGM 7