KESESUAIAN LAHAN Kesesuian lahan untuk tanaman papaya dan durian dipolitani Ahmad Tohir 1, Hasnah Wita 1 1 Mahasiswi semester 3 Prodi. Tata Air Pertanian Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Jl. Raya Negara Km 7 TanjungPati 26271 Diterima : November 2014/ Diterbitkan : Desember 2014 Abstrak Banyak sekali masalah yang ditemui dalam upaya peningkatan produksi pertanian. Contohnya saja, makin berkurangnya lahan pertanian yang dapat dimanfaatkan secara baik dan optimal. Serta banyaknya lahan pertanian yang kini telah berahli fungsi menjadi lahan industri bahkan perumahan.sebagai salah satu program peningkatan produksi pertanian dengan sasaran utama tanaman perkebunan dan tanaman pangan. Sehingga penduduk banyak yang menggunakan lahan yang tersisa. Dan menyebabkan penggunaan lahan akan semangkin bertambah dan meningkat dari tahun-tahun sebelumnya.maka dari itu kami melakukan pratikum tentang kesesuaian lahan terhadap tanaman agar memperoleh hasil yang lebih maksimal.dalam evaluasi lahan dikenal kesesuaian lahan aktual yakni kelas kesesuaian lahan berdasarkan penilaian kondisi saat ini dan belum mempertimbangkan asumsi atau usaha-usaha perbaikan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala atau faktor pembatas yang ada.sedangkan kelas kesesuaian lahan potensial menyatakan keadaan lahan yang akan dicapai apabila dilakukan usaha-usaha perbaikan dan usaha perbaikan harus memperhatikan aspek ekonominya Dalam pratikum ini masalah yang kami ditemukan yaitu curah hujan yang tida sesuai untuk tanaman pepaya karena akan mengakibatkan kerugian bagi para petani. Masalah ini tidak bisa di tanggulangi karena jika menggunakan rumah kaca akan mengakibatkan pertumbuhannya tidak maksimal dan pertumbuhannya akan terganggu.tujuan di lakukan praktikum ini adalah untuk mengetahui kelas actual dan potensial tanaman pepaya, faktor penghambat kesesuaian lahan terhadap tanaman pepaya da durian. Mengapa riset ini diperlukan, karena riset ini untuk mengetahui kesesuaian lahan terhadap suatu tanaman yang sesuai di lahan yang di teliti. Kata Kunci: Kesesuaian, Lahan, pepaya, fisika tanah, soil tester. PENDAHULUAN Jurnal Nasional Ecopedon JNEP Vol. 2 No.2 (2014) 5-11 http://www... Dengan semangkin meningkatnya kebutuhan lahan karena semakin pesatnya pertumbuhan penduduk dan penggunaan lahan yang sangat intensif. Keterbatasan Sumber Daya Lahan yang disebabkan penggunaan lahan yang berlebihan, maka lahan menjadi sumber daya yang langka. Sehingga perlunya dilakukan teknologi yang tepat guna untuk mengoptimalkan penggunaan Sumber Daya Lahan secara terarah dan efesien digunakan data yang lengkap mengenai keadan iklim, tanah, dan sifat fisik lingkungan lainnya, serta persyaratan tumbuh tanaman yang akan diusahakan, terutama tanaman yang memiliki nilai ekonomi yang baik, maka dilakukan pratikum menilai kesesuaian lahan terhadap tanaman. Yang mana pada daerah ini memiliki suhu rata=rata 26 derjat C, Kelembaban 45-50 %, dan Ch 2.968. Tujuan di lakukan praktikum ini adalah untuk mengetahui kelas actual dan potensial tanaman pepaya, faktor penghambat kesesuaian lahan terhadap tanaman pepaya da durian. Waktu dan tempat BAHAN DAN METODE Tempat pelaksanaan praktek ini yaitu dilahan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh pada hari kamis tanggal 18 November 2014 pada jam 09.30 12.30 WIB. Alat dan bahan Cara kerja Mensel Soil Color Chart GPS Gelas ukur Air Altimeter Ember ECEMETER Pipet Soil tester Pasir Kerikil Sampel tanah Mendengarkan pengarahan dari dosen sebelum mengerjakan praktek. Setelah itu menentukan lahan yang akan diamati Singkatan S1 : Sesuai S2 : Agak Sesuai S3: kurang sesuai N: tidak sesuai Ambil sampel tanah pada tanaman tersebut Koresponden : atohir34@yahoo.com; Hp: 0831-8038-2970; telp:+627527754192; fax:+627527750220 5
Mencocokkan sampel tanah dengan standart soil color charts srta mencari kesamaan warna tanah Ambil 3-5 genggam tanah masukkan ke dalam kantong plastik dan ukur ph tanah. Sampel tanah yang akan digunakan untuk pratikum 6
Sampel tanah yang dicampur dengan air Sumber: http://bbsdlp.litbang.deptan.go.id03 Mei 2010 Pengukuran ph Tanah dengan menggunakan soil tester Isilah tabel sesuai dari data yang diperoleh Tabel 1. pratikum 1 pada tanaman pepaya HASIL DAN PEMBAHASAN Persyaratan penggunaan/ Karakteristik lahan Kelas Kesesuaian Lahan S1 S2 S3 N 7
Temperatur (tc) Temperatur rerata ( C) 25-28 28-34 2 0-25 34-38 15-20 > 38 Kesediaan air (wa) Curah hujan (mm) 1.000-1.500 800-1.000 1.500-2.000 600-800 > 2.000 < 600 Kelembaban Udara 24 80 20 24 80 90 < 20 > 90 (%) Ketersediaan Oksigen ( oa ) Drainase Media Perakaran ( rc ) Tekstur Baik, sedang Sdng,agk halus,halus > 75 Agak terhambat Agak kasar Terhambat Sangat halus Sgt Terhambat Kasar Bahan Kasar ( % ) Kedalaman Tanah ( cm ) Gambut : Ketebalan (cm ) Ketebalan ( cm ), pengkayaan Kematangan Retensi hara ( nr ) KTK Liat ( cmol ) Kejenuhan Basa ( % ) ph H2O C Organik ( % ) Toksisitas ( xc ) Salinitas ( ds/m ) Sodisitas ( xn ) Alkalinitas / ESP ( % ) Bahaya Sulfidik ( xs ) Kedalaman Sulfidik ( cm ) Bahaya Erosi ( eh ) Lereng ( % ) Bahaya Erosi < 60 < 140 Saprik > 16 > 35 6,0 6,6 > 1,2 < 2 > 125 < 8 Sangat rendah F0 < 5 < 5 60 140 140 200 Saprik,hemik < 16 20 35 5,5 6,0 < 6,6 0,8 1,2 2 3 15 20 100 125 8 16 Rendah- Sedang - 5 15 5-15 140 200 200 400 Hemik,fibrik < 20 < 5,5 < 0,8 3 4 20 25 60 100 16 30 Berat - 15 40 15-25 > 200 >400 Fibrik > 4 > 25 < 60 > 30 Sangat berat F0 > 40 > 25 Bahaya banjir ( fh ) Genangan Penyiapan lahan ( lp ) Batuan di 8
permukaan ( % ) Singkapan Batuan ( % ) Temperatur 25-28 (S1) Curah hujan >2000 (S3) Kelembaban udara 24-80 (S1) Drainase baik,sedang (S1) Tekstur sedang, agak halus, halus (S1) Bahan kasar <15 (S1) Kedalaman tanah >75 (S2) Ketebakan <60 (S1) Ketebalan jika ada <140 (S1) Kematangan saprik + (S1) KTK liat >16(S1) Kejenuhan basa >35 (S1) ph H2O >6,6 (S2) C organik >1,2 (S1) Salinitas <2(S1) Alkalinitas <15 (S1) Kedalaman sulvidik >125(S1) Lereng 8-16 (S2) Bahaya erosi sangat rendah (S1) Genangan F0 (S1) Btuan d permukaan <5 (S1) Singkapan batuan <5 (S1) Tabel 2. pratikum 1 pada tanaman durian Persyaratan penggunaan/ Karakteristik lahan Kelas Kesesuaian Lahan S1 S2 S3 N Temperatur (tc) Temperatur rerata ( C) 25-28 28-34 2 0-25 34-38 15-20 > 38 Kesediaan air (wa) Curah hujan (mm) 1.000-1.500 800-1.000 1.500-2.000 600-800 > 2.000 < 600 Kelembaban Udara 24 80 20 24 80 90 < 20 > 90 (%) Baik, sedang Agak terhambat Terhambat Sgt Terhambat Ketersediaan Oksigen ( oa ) Drainase Media Perakaran ( rc ) Tekstur Bahan Kasar ( % ) Kedalaman Tanah ( cm ) Gambut : Ketebalan (cm ) Sdng,agk halus,halus > 75 < 60 < 140 Saprik Agak kasar 60 140 140 200 Saprik,hemik Sangat halus 140 200 200 400 Hemik,fibrik Kasar > 200 >400 Fibrik Ketebalan ( cm ), pengkayaan Kematangan < 16 < 20 9
Retensi hara ( nr ) KTK Liat ( cmol ) Kejenuhan Basa ( % ) ph H2O C Organik ( % ) Toksisitas ( xc ) Salinitas ( ds/m ) Sodisitas ( xn ) Alkalinitas / ESP ( % ) Bahaya Sulfidik ( xs ) Kedalaman Sulfidik ( cm ) Bahaya Erosi ( eh ) Lereng ( % ) Bahaya Erosi Bahaya banjir ( fh ) Genangan Penyiapan lahan ( lp ) Batuan di permukaan ( % ) Singkapan Batuan ( % ) Temperatur Curah hujan Kelembaban udara Drainase Tekstur Bahan kasar 25-28 (S1) >2000 (S3) 24-80 (S1) baik,sedang (S1) Kedalaman tanah >75 (S2) Ketebakan Ketebalan jika ada Kematangan > 16 > 35 6,0 6,6 > 1,2 < 2 > 125 < 8 Sangat rendah F0 < 5 < 5 sedang, agak halus, halus (S1) <15 (S1) <60 (S1) <140 (S1) saprik + (S1) 20 35 5,5 6,0 < 6,6 0,8 1,2 2 3 15 20 100 125 8 16 Rendah- Sedang - 5 15 5-15 KTK liat Kejenuhan basa ph H2O C organik Salinitas Alkalinitas < 5,5 < 0,8 3 4 20 25 60 100 16 30 Berat - 15 40 15-25 Kedalaman sulvidik Lereng Bahaya erosi Genangan Btuan d permukaan >16(S1) >35 (S1) >6,6 (S2) <2(S1) Singkapan batuan <5 (S1) Kesesuian lahan Kesesuian lahan aktual Kesesuian lahan potensial Kelas S3 > 4 > 25 < 60 > 30 Sangat berat >1,2 (S1) <15 (S1) >125(S1) 8-16 (S2) F0 > 40 > 25 sangat rendah (S1) F0 (S1) <5 (S1) Sub kelas S3-c S1, S2, S3 S3-C 10
Penialian kesesuaian lahan didasrkan atas sistem FAO. Menurut sistem tersebut dikenal 5 kelas kesesuaian lahan dan dinyatakan dalam simbol seperti berikut ini. Definisi kelas kesesuaian lahan. Kelas S1 Adalah sangat sesuai (Highly uitable) Dengan ciri lahan tidak mempunyai pembatas yang berat untuk penggunaan secara lestari atau hanya mempunyai pembatas yang tidak berarti dan tidak berpengaruh secara nyata terhadap produksinya serta tidak menaikan masukan dari apa yang telah biasa diberikan dan sesuai dengan kaidah konserfasi. Kelas S2 Adalah Cukup Sesuai (Moderately Suitable). Dengan ciri lahan yang mempunyai satu pembatas yang agak berat dan beberapa pembatas ringan untuk penggunaan secara lestari. Pembatas akan mengurangi produktivitas dan keuntungan dan meningkatkan masukan yang diperlukan. Kelas S3 Adalah Sesuai Marginal (Marginally Suitable). Dengan ciri lahan yang mempunyai satu pembatas yang berat, dan beberapa pembatas agak berat untuk penggunaan secara lestari. Pembatas akan mengurangi produktivitas dan keuntungan dan meningkatkan masukan yang diperlukan. Kelas N1 Adalah Tidak Sesuai Pada Saat Ini (Currently not Suitable) Dengan ciri lahan mempunyai pembatas yang sangat berat, tetapi masih memungkinkan untuk diatasi, hanya dapat diperbaiki dengan tingkat pengetahuan sekarang ini dengan biaya yang rasional. Kelas N2 Adalah Tidak Sesuai Permanen (Permanently Not Suitable) Dengan ciri lahan mempunyai pembatas yang sangat berat sehingga tidak mungkin untuk digunakan bagi suatu penggunaan yang lestari. negeri payakumbuh/1-120/2014. https://wahyuaskari.wordpress.com/literatur/klasifikasikemampuan-dan-kesesuaian-lahan/ http://makalah4all.wap.sh/data/kumpulan+makalah+pertanian/ xtblog_entry/9605013-laporan-evaluasi-lahan-laporan-evaluasilahan-smester-6-uniga? https://wahyuaskari.wordpress.com/akademik/kelas-kemampuanlahan/ https://bebasbanjir2025.wordpress.com/04-konsep-konsepdasar/klasifikasi-kemampuan-lahan/ KESIMPULAN Dapat di simpulkan bahwa kesesuaian lahan aktual terdapat pada kelas S3 dan sub kelas S3-C. Sedangkan pada lahan potensial terdapat terdapat pada kelas S1, S1, S3. Dan sub kelas S3-C.kelas potensialnya tetap karena tidak bisa di rubah. sedangkan yang menghalangi pertumbuhan ialah curah hujan jika di tambah dengan menggunakan teknologi rumah plastik,maka untuk mengurangi curah hujan pembuatan tidak sebanding dengan harga pepaya karena tidak akan menguntungkan.. UCPAN TERIMAKASIH Terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah membimbing kami di dalam melaksanakan praktikum. Terimakasih juga kepada teman-teman yang telah membantu dalam menyeleaikan tuga prktikum ini. Daftar Pustaka: Joniarta E. fisika tanah. Politeknik pertanian 11
12
13