BAB III AKURASI ARAH KIBLAT MASJID AGUNG SUNAN AMPEL. A. Sejarah Masjid Agung Sunan Ampel

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS TERHADAP AKURASI ARAH KIBLAT MASJID AGUNG SUNAN AMPEL. A. Analisis Akurasi Arah Kiblat Masjid Agung Sunan Ampel

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENENTUAN ARAH KIBLAT MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA CIREBON. A. Pengecekan Arah Kiblat Masjid Agung Sang Cipta Rasa Cirebon

BAB III HASIL STUDI LAPANGAN

STUDI ANALISIS ARAH KIBLAT MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA CIREBON

BAB IV AKURASI METODE PENENTUAN ARAH KIBLAT MASJID AGUNG AT TAQWA BONDOWOSO JAWA TIMUR

BAB IV ANALISIS METODE BAYANG-BAYANG AZIMUTH TERHADAP ARAH KIBLAT MASJID BAITUR ROHIM

BAB III AKURASI ARAH KIBLAT MASJID TIBAN AT-TAQWA KETAPANG DAN MASJID KAROMAH HASAN MUNADI NYATNYONO DI KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. oleh Mbah Shonhaji. Mbah Shonhaji adalah murid Sunan Ampel yang. Sunan Ampel dengan menunjuk jari tangannya ke arah barat, kemudian

BAB V PENUTUP. penulis akan menyimpulkan sebagai jawaban dari beberapa pokok-pokok

BAB IV RESPON MASYARAKAT TERHADAP LEMBAGA PENGAJARAN BAHASA ARAB MASJID AGUNG SUNAN AMPEL SURABAYA

LEMBAR PERNYATAAN. Dengan ini saya menyatakan bahwa : 1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya, yang diajukan untuk memenuhi salah

BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN BINTANG SEBAGAI PENUNJUK ARAH KIBLAT KELOMPOK NELAYAN MINA KENCANA DESA JAMBU KECAMATAN MLONGGO KABUPATEN JEPARA

MAKALAH ISLAM Waktu Praktis Penentuan Arah Kiblat

MENYAMBUT ISTIWA UTAMA 16 JULI 2013 ; AYO LURUSKAN ARAH KIBLAT KITA!

BAB IV ANALISIS METODE RASHDUL KIBLAT BULAN AHMAD GHOZALI DALAM KITAB JAMI U AL-ADILLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Paparan Data Masjid Ulul Albab (UIN) Maulana Malik Ibrahim

BAB III MASJID AL-IJABAH GUNUNG PATI SEMARANG DAN ARAH KIBLATNYA. 1. Sejarah berdirinya Masjid Al-Ijabah Gunung Pati

SAATNYA MENCOCOKKAN ARAH KIBLAT. Oleh: Drs. H. Zaenal Hakim, S.H. 1. I.HUKUM MENGHADAP KIBLAT. Firman Allah dalam Surat al-baqarah ayat 144: Artinya:

CONTOH PENGUKURAN ARAH KIBLAT DENGAN THEODOLIT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam ajaran Islam, menghadap arah Kiblat merupakan suatu

BAB IV NAVIGASI MAPALSA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. begitu saji di terapkan di peta karena adanya variasi magnet bumi, yaitu yang disebut

BAB IV ANALISIS PENENTUAN ARAH KIBLAT DENGAN LINGKARAN JAM TANGAN ANALOG. A. Prinsip Penentuan Arah Kiblat dengan Menggunakan Lingkaran Jam

BAB IV ANALISIS KEAKURASIAN ARAH KIBLAT MASJID SUNAN KALIJAGA KADILANGU DEMAK

BAB III WISATA RELIGI SUNAN AMPEL SURABAYA. adalah gelar kewalian dari kata dalam bahasa Jawa Susuhunan yang artinya

BAB IV ANALISIS AKURASI ARAH KIBLAT MASJID KABUPATEN LOMBOK TENGAH NUSA TENGGARA BARAT (NTB) A. Arah Kiblat Masjid Kabupaten Lombok Tengah

BAB IV AKURASI METODE ARAH KIBLAT MASJID-MASJID DI DESA SRUNI, KEC. JENGGAWAH, KAB. JEMBER JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya menentukan arah Kiblat ketika hendak melaksanakan shalat. Bagi

BAB I PENDAHULUAN. dan seluruh tubuhnya ke arah Ka bah yang berada di Masjidil Haram, karena

BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN DAN AKURASI BENCET DI PONDOK PESANTREN AL-MAHFUDZ SEBLAK DIWEK JOMBANG SEBAGAI PENUNJUK WAKTU SALAT

BAB IV ANALISIS TERHADAP ARAH KIBLAT MASJID AGUNG BANTEN. A. Analisis terhadap Akurasi Arah Kiblat Masjid Agung Banten

BAB IV ANALISIS FORMULA PENENTUAN ARAH KIBLAT DENGAN THEODOLIT DALAM BUKU EPHEMERIS HISAB RUKYAT 2013

JADWAL WAKTU SHOLAT BANDUNG, CIMAHI DAN SEKITARNYA TAHUN 2015

MANAJEMEN DANA ZAKAT DI BADAN AMIL ZAKAT DAERAH (BAZDA) KABUPATEN KENDAL

COMMUNITY OF SANTRI SCHOLARS OF MINISTRY OF RELIGIOUS AFFAIRS. (CSSMoRA)

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari lintasan benda-benda langit pada orbitnya masing-masing.

PEMANFAATAN METODE PERGESERAN TITIK BAYANGAN MATAHARI DALAM MENENTUKAN ARAH KIBLAT MESJID AGUNG DAN MESJID JAMI KOTA PALOPO

BAB IV. Kesimpulan dan Saran

CATATAN PEMERHATI FALAK, SEBUAH KUMPULAN TULISAN. : Manshur Mu thy A Kafy. Copyright 2015

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian pada prinsipnya tidak terlepas dari bagaimana cara untuk

METODE PENGUKURAN ARAH KIBLAT DENGAN SEGITIGA SIKU-SIKU DARI BAYANGAN MATAHARI SETIAP SAAT

METODE PENENTUAN ARAH KIBLAT DENGAN TEODOLIT

BAB V PENUTUP. beberapa kesimpulan yang akan penulis uraikan. 1. Perhitungan Awal Waktu Salat dalam Aplikasi Digital Falak

BAB I PENDAHULUAN. benda-benda langit saat ini sudah mengacu pada gerak nyata. Menentukan awal waktu salat dengan bantuan bayang-bayang

BAB IV APLIKASI DAN UJI AKURASI DATA GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS) DAN AZIMUTH MATAHARI PADA SMARTPHONE BERBASIS ANDROID UNTUK HISAB ARAH KIBLAT

BAB IV ANALISIS PENENTUAN ARAH KIBLAT DALAM KITAB. A. Analisis Penentuan Arah Kiblat dengan Bayang- bayang Matahari dalam

BAB IV ANALISIS KOMPARASI ISTIWAAINI KARYA SLAMET HAMBALI SEBAGAI PENENTU ARAH KIBLAT DENGAN THEODOLIT

Data Wawancara Lapangan

STUDI ANALISIS ARAH KIBLAT MASJID BAITUSSALAM DUKUH GIRIKUSUMA DESA BANYUMENENG KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang lain. Mereka terikat oleh norma-norma yang berlaku di dalam

BAB III ARAH KIBLAT MASJID DI KECAMATAN WRINGINANOM KABUPATEN GRESIK

Cara Mudah Penentuan Arah Kiblat

PROGRAM APLIKASI FALAKIYAH Bagian IV : APLIKASI PERHITUNGAN UNTUK PENGGUNAAN SUNDIAL MIZWALA dengan Casio Power Graphic Fx-7400g Plus

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH. SMA Wachid Hasyim 5 Surabaya merupakan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan

A. JUDUL. Oleh. Drs. H. Nabhan Maspoetra, MM

PELAKSANAAN PUTUSAN SERTA MERTA (UIT VOOERBAR BIJ VOORAD) DALAM PRAKTEK DI PENGADILAN NEGERI (STUDI DI LINGKUNGAN PEN GADILAN NEGERI SURAKARTA)

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) TENTANG ARAH KIBLAT MENURUT ILMU FALAK S K R I P S I

APLIKASI SEGITIGA BOLA DALAM RUMUS-RUMUS HISAB RUKYAT

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS PADA SISWA KELAS X SMA (Studi Kasus SMA Negeri 1 Kayen Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2013/2014)

BAB IV ANALISIS TENTANG METODE PENENTUAN AWAL WAKTU SALAT DENGAN JAM BENCET KARYA KIAI MISHBACHUL MUNIR MAGELANG

ANALISIS MULTIVARIATE UNTUK MEMPREDIKSI POTENSI KEBANGKRUTAN CABANG-CABANG PT. GAPURA ANGKASA

(Fenomena Matahari di Atas Ka bah) Pandapotan Harahap NIM: Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. tauhid, mengubah semua jenis kehidupan yang timpang kearah kehidupan yang

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PENGURANGAN TAKARAN DALAM JUAL BELI BENSIN ECERAN DI JALAN MEDOHO RAYA KELURAHAN SAMBIREJO SEMARANG

PROGRAM APLIKASI FALAKIYAH DENGAN fx-7400g PLUS

BAB IV ANALISIS PERANAN KEGIATAN WAQI AHAN DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK PESERTA DIDIK DI MADRSAH DINIYAH

UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Buku DP3A ini berjudul Penataan Permukiman Lingkungan Masjid Al-

BAB IV ANALISIS SISTEM HISAB AWAL BULAN QAMARIAH DR. ING. KHAFID DALAM PROGRAM MAWAAQIT. A. Analisis terhadap Metode Hisab Awal Bulan Qamariah dalam

PROPOSAL PEMBANGUNAN MASJID AL QOYYIMAH

BAB I PENDAHULUAN Kawasan Ampel (Koridor Jalan Nyamplungan - Jalan Pegirian)

KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DI PONDOK PESANTREN (Studi di Pondok Pesantren Hajroh Basyir Salafiyah Kajen Margoyoso Pati) SKRIPSI

SISWA MUALLAF DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA KEMALA BHAYANGKARI 3 PORONG

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA

ANALISIS PERBEDAAN LIKUIDITAS, RETURN, ABNORMAL RETURN DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DI JAKARTA ISLAMIC INDEX

TABEL KEGIATAN DI MASJID AGUNG DEMAK DALAM PENINGKATAN DAKWAH ISLAM. 1) Kegiatan harian NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN WAKTU 1 Sholat berjamaah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tubagus Arief Rachman Fauzi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Ibid hlm. 43

BAB I PENDAHULUAN. mengahadap kiblat adalah salah satu syarat sah shalat. Kiblat yang

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

BAB IV ANALISIS PERHITUNGAN ARAH KIBLAT DENGAN MENGGUNAKAN AZIMUT PLANET. A. Algoritma Penentuan Arah Kiblat dengan Metode Azimut Planet

BAB I PENDAHULUAN. Arah kiblat merupakan arah yang dituju oleh umat Islam dalam

BAB IV ANALISIS AKULTURASI BUDAYA CHINA DAN JAWA TERHADAP MASJID CHENG HOO

ANALISIS PASAR WISATA TAHUN 2010 OLEH KANTOR PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN JEMBER KHUSUSNYA DI ALUN-ALUN KOTA JEMBER

PROSEDUR PEMBUKAAN SAMPAI DENGAN PENUTUPAN DAN PERHITUNGAN BAGI HASIL PADA TABUNGAN HARIAN MUDHARABAH DI BPRS PNM BINAMA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara mengenai penentuan arah kiblat, khususnya di Indonesia sudah

BAB III MASJID AGUNG SYEH MAULANA MALIK IBRAHIM GRESIK JAWA TIMUR. A. Wilayah Administrasi Kabupaten Gresik

AKTIVITAS JAMA AH MASJID LAUTZE 2 DAN PERKEMBANGAN SOSIAL KEAGAMAAN JAMA AHNYA TAHUN SKRIPSI. oleh SRIWIYANTI

BAB IV ANALISIS METODE DAN FAKTA ARAH KIBLAT MASJID DIKECAMATAN WRINGINANOM KABUPATEN GRESIK

MANAJEMEN KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 BERTARAF INTERNASIONAL DI MOJOKERTO SKRIPSI OLEH:

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir, Kementerian Pariwisata mempublikasikan bahwa industri

BAB III KALIBRASI JAM MASJID-MASJID DI KABUPATEN PATI DAN KOMPARASINYA DENGAN JAM BMKG. A. Kalibrasi Jam Waktu Salat di Masjid Agung Baitunnur Pati

Agung Cahyono NIM. G

ANALISIS TINGGINYABIAYA PELAKSANAAN PERNIKAHAN DI LUAR KUA PASCA BERLAKUNYA PP NO. 48 TAHUN 2014

0 o 0 0 BT. Dari hasil perhitungan diperoleh azimuth Mushola Miftahul Huda terhadap

BAB IV ANALISIS HISAB WAKTU SALAT DALAM KITAB ILMU FALAK DAN HISAB KARYA K.R. MUHAMMAD WARDAN

BAB IV ANALISIS METODE HISAB WAKTU SALAT DALAM PROGRAM SHOLLU VERSI 3.10

BAB III NAVIGASI MAHASISWA PECINTA ALAM SUNAN AMPEL (MAPALSA) UIN SUNAN AMPEL DALAM MENENTUKAN ARAH KIBLAT

BAB III STATUS TANAH FASUM MASJID RAUD{ATUL JANNAH DI PERUMNAS WISMA LIDAH KULON KECAMATAN LAKARSANTRI SURABAYA

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

IMPLEMENTASI PASAL 4 ANGKA 1,4 & 8 UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN NO.8 TAHUN 1999 TERHADAP KONSUMEN KORBAN KONVERSI GAS ELPIJI

Transkripsi:

34 BAB III AKURASI ARAH KIBLAT MASJID AGUNG SUNAN AMPEL A. Sejarah Masjid Agung Sunan Ampel Masjid Agung Sunan Ampel merupakan masjid yang dibangun oleh Sunan Ampel (Raden Mohammad Ali Rahmatullah) dan murid-muridnya seperti Mbah Shonhaji (Mbah Bolong) dan Mbah Sholeh pada 821 H (821+578=1399 M). Data ini didapat dari buku kenang-kenangan haul Agung Sunan Ampel ke 544 menjelaskan pada tahun 1421 H umur bangunan masjid Agung Sunan Ampel sekitar 600 tahun. Masjid Agung Sunan Ampel terletak di jalan Ampel Masjid no. 53 kode pos 60151 kelurahan Ampel kecamatan Semampir kota Surabaya. Ukuran asli masjid Agung Sunan Ampel adalah 46,80 m x 44,20 m = 2.068,56 m 2. Adipati Regent R. Aryo Niti Adiningrat memperluas bangunan masjid Agung Sunan Ampel pada tahun 1926 M seluas 22,70 m x 20,55 m = 466,485 m 2 karena semakin banyaknya penganut Islam dan para peziarah yang mengunjungi makam Sunan Ampel. Bangunan asli masjid Agung Sunan Ampel memiliki 16 batang kayu jati sebagai tiang bangunan dan setiap penyangga memilki panjang 17 m dan lebar 0,4 m tanpa sambungan. Tiang kayu jati merupakan ciri khas dan merupakan sesuatu yang spesial dari masjid Agung Sunan Ampel karena sampai sekarang masih menimbulkan pertanyaan dari mana kayu tersebut dan bagaimana mendatangkannya, padahal alat transportasi pada saat itu belum secanggih saat ini.

35 Bangunan asli masjid Agung Sunan Ampel Kepengurusan makam Sunan Ampel sekaligus menjadi pengurus masjid Agung Sunan Ampel saat ini antara lain : 1. Nadzir : K. H. Ubaidillah 2. Ta mir : K. H. Azmi Nawawi 3. Bilal : Ustad H. Baidowi 4. Muadin : ustad Sa in 5. Imam shalat Dhuhur : Ustad H. Ahmad Suhada Ashar : Ustad H. Anwar Magrib : Ustad H. Marzuki Isya : Ustad H. Imam Ghazali Shubuh : Ustad H. Dzulhilmi 6. Para Abdi : orang-orang yang menjadi pegawai di area makam Sunan Ampel baik sebagai pembersih, keamanan dan lainnya. Pengurus masjid Agung Sunan Ampel mempunyai inisiatif untuk melakukan renovasi. Mereka berusaha menghubungi para pengusaha untuk

36 mendanai dan terakhir berkonsultasi dengan Prof. DR. Sri Edi Swasono ketua umum Dekopin (menantu proklamator Republik Indonesia Drs. Moh. Hatta). Prof. DR. Sri Edi Swasono bersama dengan H. Probosutedjo didampingi H. Rosihan Anwar berziarah ke makam Sunan Ampel dan berkunjung ke masjid Agung Sunan Ampel pada 26 juni 1992. Kunjungan tersebut untuk membahas rencana renovasi masjid Agung Sunan Ampel dan dana renovasi induk masjid Agung Sunan Ampel diperkirakan lebih dari 500 juta. K. H. Nawawi Mohammad selaku nadzir masjid Agung Sunan Ampel beserta staf-stafnya berterima kasih kepada H. Probosutedjo dengan diiringi do a semoga amal suci ini dapat diterima dan dibalas oleh Allah swt. Pencanangan renovasi masjid induk Agung Sunan Ampel dan diresmikan pada tanggal 20 agustus 1992 dengan penyandang dana adalah Sutarno MS, BA. Tahapan pembangunan masjid Agung Sunan Ampel berangsur selama 4 tahapan antara lain 1 : 1. Tahap I Pekerjaan : pembangunan atau renovasi masjid Agung Sunan Ampel. Pemberi tugas : PEMDA tingkat I Jawa Timur. Kontrak no. : 050 / 2079 A / 032 / 93. Tanggal : 30 oktober 1993. Dana : APBD / tahun 1993 / 1994 Rp. 338. 500. 000,00 1 Data diambil dari papan tahap renovasi masjid Agung Sunan Ampel yang berada di bagian timur masjid.

37 Waktu pelaksanaan : 30 Oktober 1993 s /d 10 Maret 1994. 2. Tahap II Pekerjaan : Pembangunan / renovasi masjid Agung Sunan Ampel dan pembangunan mushalla wanita. Pemberi tugas : PEMDA tingkat I Jawa Timur. Kontrak no. : 451 / 2736 A / 031 / 94. Tanggal : 02 November 1994. Dana : APBD TA. 1994 / 1995 Rp. 841. 740. 000,00 Sumbangan Masyarakat Ampel Rp. 153. 000. 000,00 Total Rp. 994. 740. 000,00 Waktu pelaksanaan : 02 Nopember 1994 / 25 Februari 1995. 3. Tahap III Pekerjaan : Pembangunan / renovasi masjid Agung Sunan Ampel. Pemberi tugas : PEMDA tingkat I Jawa Timur. Kontrak no. : 451 / 1487 A / 031 / 1996 Tanggal : 02 Mei 1996 Dana : APBD TA. 1996 / 1996 Rp. 2. 510. 137. 000,00 Waktu pelaksanaan : 2 Mei 1996 s/d 27 Nopember 1997.

38 4. Tahap IV Pekerjaan : Pembangunan / renovasi masjid Agung Sunan Ampel. Pemberi tugas : PEMDA tingkat I Jawa Timur Kontrak no. : 451 / 5902 A / 031 / 1997 Tanggal : 15 Oktober 1997 Dana : APBD TA. 1996 / 1997 Rp. 929. 820. 000,00 Waktu pelaksanaan : 15 oktober 1997 s/d 10 maret 1998 Masjid Agung Sunan Ampel berbatasan dengan : Utara : Makam Mbah Sholeh, K. H. Mas Mansyur sebagai pahlawan Nasional, dan makam murid-murid Sunan Ampel disekelilingnya. Timur : Pintu gerbang ke makam Sunan Ampel sebelah timur dan disamping kanan kiri terdapat para pedagang yang menjual perlengkapan Muslim seperti : busana Muslim, sajadah, dan kurma makanan khas orang Arab. Selatan : Mushalla putri yang digunakan sebagai pusat pembelajaran bahasa arab, kantor komunikasi yang digunakan sebagai pelayanan para pengunjung, serta pintu gerbang selatan menuju lokasi Ampel dan disamping kanan

39 dan kiri terdapat para pedagang yang menjual sama dengan pintu utara. Barat : Makam Sunan Ampel, makam Mbah Shonhaji, dan beserta makam murid-muridnya yang lainnya. B. Akurasi Arah Kiblat Masjid Agung Sunan Ampel Arah kiblat masjid Agung Sunan Ampel saat ini kurang akurat. Ketidakakuratan ini karena alat yang digunakan untuk menetukan arah kiblat pada waktu itu masih tergolong sederhana. Penulis melakukan pengecekan arah kiblat masjid Agung Sunan Ampel pada 16 Agustus 2010 dan mengambil dua shaf. Shaf pertama adalah shaf asli karena terletak pada bangunan masa Sunan Ampel tepatnya disekitar 16 tiang penyangga yang terbuat dari kayu jati dan setiap penyangga memilki panjang 17 m dan lebar 0,4 m tanpa sambungan. Shaf kedua adalah shaf perluasan yaitu shaf perluasan bangunan masjid dikarenakan semakin banyaknya peziarah yang melakukan shalat di masjid tersebut dan pengukuran dilakukan di bagian selatan masjid di samping musholla putri. Penulis mengambil dua shaf ini karena hasil pengukuran berbeda walaupun selisih hanya menit tidak sampai derajat. Hasil yang berbeda ini karena ubin shaf perluasan berbeda bentuknya lebih kecil dan tidak tepat lurusnya dengan ubin shaf asli. Pengukuran menggunakan metode azimuth kiblat diantara alat-alat yang digunakan antara lain: theodolit sebagai pengola data ephemeris secara mekanik dan diaplikasikan dalam menentukan arah kiblat, GPS sebagai alat elektronik untuk mengetahui lintang dan bujur tempat, dan metode rashdul

40 kiblat / posisi matahari dijalur Ka bah. Perhitungan dengan data ephemeris menggunakan theodolit yang akurasinya lebih baik dibanding dengan alat-alat pada jaman dahulu seperti rubu mujayyab, kompas dan lainnya. Penulis juga menggunakan metode perhitungan posisi matahari di jalur Ka bah atau pada jam tertentu setiap hari bayangan benda yang tegak lurus dan terkena sinar matahari menunjukkan arah kiblat sebagai pembuktian perhitungan dengan data ephemeris menggunakan theodolit yang penulis lakukan sama atau tidak. Adapun data-data yang diperoleh adalah sebagai berikut dan untuk perhitungannya akan dijelaskan pada lampiran. Pengecekan shaf asli dilakukan pada jam 14 : 02 : 04 WIB dan diketahui arah kiblat masjid Agung Sunan Ampel kurang ke utara sebesar 0 0 12 28,94 dengan data sebgai berikut 2 : Equetion of time : -0 0 4 20 Deklinasi : 13 0 44 33,38 Sudut waktu : 37 0 10 34,1 Azimuth matahari : 60 0 25 35,32 Utara sejati : 60 0 25 35,32 Azimuth kiblat : 294 0 01 51 Pengecekan shaf perluasan dilakukan pada jam 14 : 2 4 : 55 WIB dan diketahui arah kiblatnya kurang ke utara sebesar 0 0 16 34,43 dengan data sebagai berikut : 2 Perhitungan dapat dilihat pada halaman lampiran.

41 Equetion of time : -0 0 4 20 Deklinasi : 13 0 44 15,48 Sudut waktu : 42 0 53 19,1 Azimuth matahari : 63 0 48 34,63 Utara sejati : 63 0 48 34,63 Azimuth kiblat : 294 0 01 51 Perhitungan posisi matahari di jalur Ka bah atau bayangan benda menunjukkan arah kiblat terjadi pada jam 14 : 41 : 33 WIB. C. Respon Masyarakat Ampel Terhadap Pengecekan Arah Kiblat Masjid Agung Sunan Ampel Penulis melakukan wawancara untuk mengetahui respon masyarakat Ampel terhadap pengecekan arah kiblat masjid Agung Sunan Ampel saat ini. Penulis membagi wawancara dengan masyarakat Ampel menjadi 3 bagian : I. Pengurus masjid Agung Sunan Ampel. Penulis wawancara dengan H. Baidowi pada 4 september 2010 atau bertepatan tanggal 25 Ramadhan selaku bilal dari kepengurusan makam Sunan Ampel dan masjid Agung Sunan Ampel tentang pengecekan arah kiblat masjid Agung Sunan Ampel saat ini. Dia merupakan salah satu pengurus inti yang selalu aktif dalam area makam Sunan Ampel, sedangkan untuk Nadzir dan Ta mir sulit ditemui dan hanya hadir ketika ada acara besar seperti haul Sunan Ampel dan lainnya. Dia mengatakan Mbah Shonhaji dipercaya oleh Sunan Ampel untuk menentukan arah kiblat masjid Agung Sunan Ampel karena sebelum menjadi murid Mbah Shonhaji adalah seorang nahkoda kapal

42 yang ahli dalam ilmu perbintangan. Perluasan shaf dilakukan dengan meletakkan kompas pada shaf asli kemudian ditarik lurus dengan benang. Kiblat masjid Agung Sunan Ampel dijadikan rujukan oleh orang-orang terutama daerah Surabaya ketika akan membangun masjid di daerahnya. Cara yang digunakan adalah mengambil sampel dengan menaruh kompas di tempat pengimaman masjid Agung Sunan Ampel setelah itu diletakkan ke tempat yang akan dibangun masjid sebagai arah kiblat. Bapak Baidowi merespon positif dengan adanya pengecekan arah kiblat masjid Agung Sunan Ampel yang dilakukan oleh penulis karena telah memberikan data ilmiah mengenai arah kiblat masjid Agung Sunan Ampel. Bapak Baidowi dan pihak pengurus masjid Agung Sunan Ampel tetap menggunakan arah kiblat semula karena berkeyakinan arah kiblat suatu masjid tidak harus benar-benar menghadap kiblat bagi orang yang tidak dapat melihat langsung ke bangunan Ka bah dan kiblat membahas tentang arah ke Ka bah bukan bangunan Ka bah. Bangunan dan arah kiblat masjid Agung Sunan Ampel merupakan hasil karya dari orang-orang yang memiliki jasa besar dalam penyebaran agama Islam di daerah Ampel sehingga para pengurus tidak mengubah shaf sebagai tanda penghormatan bagi mereka yang telah menyebarkan agama Islam di daerah Ampel.

43 II. Masyarakat Ampel. Penulis melakukan wawancara dengan penduduk ampel pada tanggal 26 September 2010 dengan narasumber sebagai berikut : 1. Muhammad Haris yang bertempat tinggal di jalan Ampel Kesumba Pasar no. 17 RT. 05 RW II. 2. Munayar warga Ampel yang bertempat tinggal di jalan Ampel Suci. Narasumber pertama merupakan tokoh masyarakat bagi warga Ampel Kesumba Pasar dan dia dipercaya menjadi ketua RT untuk memimpin dan menjadi panutan bagi warganya. Dia mengartikan arah kiblat adalah arah barat bagi orang yang tidak tahu/awam akan tetapi dengan adanya kabar tentang gempa dan lainnya maka kiblat bergeser. Dia mengatakan semua keputusan berada pada para pengurus masjid Agung Sunan Ampel untuk melakukan rapat dengan adanya pengecekan arah kiblat yang dilakukan oleh penulis dan menyarankan kepada penulis untuk memberikan data pengecekan arah kiblatnya kepada Departemen Kementerian Agama Surabaya agar dapat ditinjak lanjutin. Narasumber kedua merupakan warga yang disegani oleh masyarakat Ampel Suci karena merupakan penduduk asli dan lama menempati daerah Ampel. Dia mengetahui banyak tentang peninggalan-peninggalan dan keberadaan kawasan makam Sunan Ampel dahulu dari orang tua dan garis ke atasnya yang mendiami kawasan Ampel sejak dahulu. Orang yang menempati

44 daerah Ampel saat ini kebanyakan adalah pendatang dan banyak dihuni oleh orang-orang arab. Dia mengatakan arah kiblat adalah arah yang digunakan umat Muslim untuk menyembah kepada Allah. Dia merespon pengecekan arah kiblat yang dilakukan penulis itu tidak ada masalah karena semua tergantung dari keyakinan masing-masing individu. Dia mengatakan Sunan Ampel salah satu wali Allah dan memiliki ilmu yang tidak dapat dijangkau oleh nalar seperti muridnya Mbah Shonhaji yang menentukan arah kiblat masjid hanya dengan melubangi tembok dan terlihat Ka bah. Dia berpendapat dan berkeyakinan arah kiblat masjid Agung Sunan Ampel benar selama masih menghadap ke kiblat / barat. III. Pengunjung masjid Agung Sunan Ampel Penulis melakukan wawancara terhadap pengunjung masjid Agung Sunan Ampel pada tanggal 20 September 2010 dengan orang-orang sebagai berikut : 1. Imam Winarto SH. Alumni UMM (Universitas Muhammadiyah Malang) tahun 2007 dan bertempat tinggal di Villa Sengkaling Malang. 2. M. Rozin Fazaa Al-Mubarok mahasiswa PBSB (Penerimaan santri berprestasi tahun 2009 UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang) bertempat di jalan gajayana 50 MSAA UIN Maulana Malik Ibrahim Al-Faroby 32, Malang.

45 3. Mursyid Kholidi alumni tahun 2005 P.P. Bidayatul Hidayah Mojo Geneng, Jati Rejo Mojokerto. Narasumber pertama mengetahui tentang arah kiblat karna pernah membaca di Internet dan media cetak lainnya yang membahas masalah kemencengan arah kiblat masjid-masjid yang berada di Indonesia yang ramai diperbincangkan pada tahun 2009 dan pernah melihat masjid yang arah kiblatnya dirubah dengan cara memberikan lakban (perekat warna hitam) sebagai arah kiblat yang telah diperbaharui. Dia memberikan respon terhadap pengecekan arah kiblat masjid Agung Sunan Ampel baik dan menawarkan solusi untuk penulis yaitu shaf dapat diberi lakban hitam seperti masjid yang pernah dilihat oleh narasumber dan jika pihak pengurus masjid tidak mau mengubah cukup dengan sosialisasi kepada para jamaah masjid Agung Sunan Ampel tentang data arah kiblat yang telah dilakukan oleh penulis. Narasumber kedua merupakan adik dari narasumber ketiga. Mereka mengetahui tentang arah kiblat karena shaf masjid di pondok mereka serong ke utara. Mereka sepakat jalan terbaik adalah melakukan sosialisasi kepada masyarakat terutama jamaah masjid Agung Sunan Ampel tentang upaya pelurusan yang dilakukan oleh penulis. Mereka memberikan pendapat agar diadakan seminar, wacana, informasi atau cara apapun kepada semua masyarakat terutama yang masih belum mengetahui tentang arah kiblat sama sekali agar mereka tidak kebingungan jika ada masalah arah kiblat masjid yang merka miliki. Narasumber ketiga mengkritik pemerintah terutama MUI harus bertanggungjawab dan berkewajiban untuk menjelaskan kepada

46 masyarakat tentang arah kiblat karena mereka adalah pemimpin bagi masyarakat.