RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS KULIT BIJI MELINJO UNTUK PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI DESA MESOYI KECAMATAN TALUN KABUPATEN PEKALONGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. UMKM dan penyerapan tenaga kerja yang terus meningkat dari tahun ke tahun.

TUGAS AKHIR. Rancang Bangun Mesin Pengupas Kulit Keras Biji Melinjo. Oleh: Resty Patria Rahma ( ) Erwiyanto Kurniawan ( )

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMBUATAN MESIN EMPING MELINJO SISTEM ROLL BERMOTOR LISTRIK UNTUK USAHA KECIL DAN MENENGAH

TINJAUAN PUSTAKA. Melinjo (Gnetum gnemon) adalah tanaman lokal Indonesia yang belum

BAB I PENDAHULUAN. pertanian yang mampu menghasilkan devisa bagi Negara. Pada tahun 2016

I. PENDAHULUAN. melalui nilai tambah, lapangan kerja dan devisa, tetapi juga mampu

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

BAB 5 HASIL PERANCANGAN MESIN


RANCANGAN ULANG MESIN PENGUPAS BIJI MELINJO BERKAPASITAS 90 KG/JAM

BAB V HASIL PENGUJIAN MESIN PENGUPAS DAN PEMISAH. KULIT BUAH KOPI KERIabelNG

REKAYASA MESIN UNTUK INDUSTRI KECIL PAKAN TERNAK UNGGAS DI KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. atau yang memiliki nama ilmiah Arachis hypogeae adalah salah satu tanaman

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung (Zea mays) adalah tanaman semusim yang berasal dari Amerika

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. bujur timur. Wilayahnya sangat strategis karena dilewati Jalur Pantai Utara yang

IV. PENDEKATAN DESAIN

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya dengan bercocok tanam.tanah Indonesia yang subur dan iklimnya yang tropis

Diskripsi MESIN PEMBUBUR DAGING BUAH-BUAHAN

ANALISA HASIL MESIN PEMIPIL JAGUNG SKALA UKM. Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

PERANCANGAN MESIN PENGUPAS DAN PEMISAH KULIT BUAH KOPI KERING

RANCANG BANGUN MESIN PEMARUT KELAPA SKALA RUMAH TANGGA BERUKURAN 1 KG PER WAKTU PARUT 9 MENIT DENGAN MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK 100 WATT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI


BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Konstruksi Mesin Pengupas Kulit Kentang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses pertumbuhannya yaitu berkisar antara ºc dan baik di tanam pada

TINJAUAN PUSTAKA. Asam jawa termasuk tumbuhan tropis.asal-usulnya dari savana benua

SEMINAR KOMPREHENSIF ANALISIS TEKNIK, UJI KINERJA, DAN ANALISIS EKONOMI MESIN PELECET KACANG KEDELAI EDAMAME. Angga Fajar S ( )

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

Republik Indonesia. SURVEI HARGA PEDESAAN Subsektor Tanaman Hortikultura (Metode NP)

MODIFIKASI DAN UJI PERFORMANSI MEKANISME ALAT PENGUPAS KULIT ARI KACANG TANAH ( Arachis hypogaea L) SEMI MEKANIS TIPE BELT

Modifikasi Pemarut pada Mesin Penyuwir Daging Ikan untuk Bahan Baku Abon Ikan

BAB I PENDAHULUAN. Sektor industri kecil merupakan usaha bagi sebagian masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIRAN. Asam gelugur (Garcinia atroviridis Griff) berasal dari kawasan Asia yaitu

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang

STUDI PERLAKUAN PANAS PADA ALAT PENGUPAS KULIT GELONDONG UNTUK BIJI KOPI (Coffea sp.) Renny Eka Putri, Mislaini dan Andri Syaputra 1 1) ABSTRAK

Seminar Nasional Mesin dan Industri (SNMI4) 2008

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG [1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini

TEKNIK PENGODOLAN KAPUK DARI BUAH RANDU DENGAN METODE ROTASI ROTOR 14 BATANG PENGODOL

Simposium Nasional RAPI X1V- 2015FT UMS ISSN

IBM KELOMPOK USAHA (UKM) JAGUNG DI KABUPATEN GOWA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Magelang merupakan salah satu daerah di Indonesia yang menghasilkan kopi.

PETLAP BUDIDAYA CABE Oleh ; IsnawanBP3K Nglegok. Setelah mengikuti pembelajaran peserta terampil membuat benih cabe

PERENCANAAN MESIN PENGUPAS KULIT KEDELAI DENGAN KAPASITAS 100 KG/JAM

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN PISAU MESIN PEMIPIL DAN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG HADIYATULLAH

BAB I PENDAHULUAN. di kalangan pendidikan maupun masyarakat untuk menambah pengetahuan

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai PDB Hortikultura Berdasarkan Harga Berlaku Pada Tahun Kelompok

PEMBUATAN MESIN PARUT NANGKA MUDA UNTUK PRODUKSI MEGONO

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di Bali sebelum tahun 1980 terfokus pada sektor pertanian.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pertanian merupakan sektor yang mendapatkan perhatian cukup besar dari

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. dihasilkan dan disiapkan dengan menggunakan tenaga otot manusia. Berabadabad

BAB I PENDAHULUAN. buah ini sudah lama menjadi salah satu makanan khas dari kota Medan.Buah ini

Spermatophyta Angiospermae Dicotyledoneae Araucariales Araucariaceae Agathis Agathis dammara Warb.

BAB I PENDAHULUAN. Bruto (PDB) Indonesia, dan berperan penting dalam perekonomian nasional

I. PENDAHULUAN. komoditas pangan yaitu pangan potensial ekspor. Besarnya produksi, luas panen

Rancang Bangun Mesin Pengolahan Kopi Terpadu

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akan vitamin dan mineral yang diperoleh dari buah-buahan

BAB I PENDAHULUAN. tradisional atau manual terutama pada proses pemerasan sari kedelai.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013

Proses Manufaktur Komponen Dinamis Pada Mesin Pemecah Cangkang Biji Kenari. Oleh : Bahrul Luthfi Nasution

UJI BERBAGAI DIAMETER PULI TERHADAP KUALITAS HASIL ALAT PENCETAK KERIPIK BIJI-BIJIAN

2.1 Pengertian Umum Mesin Pemipil Jagung. 2.2 Prinsip Kerja Mesin Pemipil Jagung BAB II DASAR TEORI

TUGAS AKHIR. PERANCANGAN ULANG DAN PEMBUATAN ALAT PENGUPAS KACANG TANAH DILIHAT DARI ASPEK TEKNIS (Studi kasus Desa Pengkol, Nguter, Sukoharjo)

POSITRON, Vol. IV, No. 1 (2014), Hal ISSN :

Mulai. Studi Literatur. Gambar Sketsa. Perhitungan. Gambar 2D dan 3D. Pembelian Komponen Dan Peralatan. Proses Pembuatan.

Pokok Bahasan 10: Pengamatan Panen. Tujuan Intruksional Khusus:

Rancang Bangun Mesin Pemipil Jagung Untuk Meningkatkan Hasil Pemipilan Jagung Kelompok Tani Desa Kuala Dua

PERENCANAAN MESIN PENYANGRAI KACANG TANAH MODEL ROLL HEATER KAPASITAS 48 KG/JAM MENGGUNAKAN PEMANAS LPG

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Umum Nanas

VI ANALISIS STRUKTUR BIAYA USAHA TEMPE

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TANAMAN PERKEBUNAN. Kelapa Melinjo Kakao

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. Melinjo (Gnetum gnemon, L.) termasuk tumbuhan berbiji terbuka

TINJAUAN PUSTAKA. Taksonomi Tanaman Teh

PERANCANGAN MESIN PEMIPIL DAN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG AGAM CHAIRUL ACHYAR

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan dari kebun-kebun sempit milik petani yang menjadi salah satu pilar

ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP.

Pengolahan lada putih secara tradisional yang biasa

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia mempunyai agroekologi dataran rendah sampai dataran tinggi yang hampir semua dapat menghasilkan

III. METODOLOGI. Penelitian ini dimulai pada bulan Juni-Agustus 2014 dengan lokasi penelitian

Perkembangan Ekonomi Makro

KAJIAN PENERAPAN ALAT PENEPUNG PISANG UNTUK PENINGKATAN NILAI TAMBAH DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perancangan yaitu tahap identifikasi kebutuhan, perumusan masalah, sintetis, analisis,

: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perencanaan mesin adalah proses atau usaha yang dilakukan tiap

KOMPARASI UJI KARBOHIDRAT PADA PRODUK OLAHAN MAKANAN DARI TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI RAMBUTAN (Nephelium lappaceum Linn)

Tabel Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Sayuran Tahun

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2. TANAMAN PANGAN 2.1. Luas Tanam (Ha) Komoditi Tanaman Pangan Kabupaten Luwu, tahun

RANCANG BANGUN MESIN PENGGILAS DENGAN PENGGERAK BERVARIASI DIGUNAKAN PADA KELOMPOK USAHA ECENG GONDOK

BAB I PENDAHULUAN. Sayuran merupakan salah satu komoditas unggulan karena memiliki nilai

BAB III PERENCAAN DAN GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN. terlebih keuntungan dalam sektor pertanian. Sektor pertanian terutama

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sumber mata pencarian mayoritas penduduknya. Dengan demikian,

II. TINJAUAN PUSTAKA. tapioka termasuk industri hilir, di mana industri ini melakukan proses pengolahan

Transkripsi:

Rancang Bangun Alat Pengupas Kulit Biji Melinjo (Muhammad Khafidh) RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS KULIT BIJI MELINJO UNTUK PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI DESA MESOYI KECAMATAN TALUN KABUPATEN PEKALONGAN Muhammad Khafidh Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia Jl. Kaliurang km 14,5 Sleman, Yogyakarta Email : khafidh@uii.ac.id ABSTRAK Melinjo merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang cukup banyak terdapat di Indonesia, khususnya di pulau Jawa. Melinjo banyak dimanfaatkan bijinya untuk diolah menjadi emping. Desa Mesoyi merupakan salah satu sentra penghasil melinjo di Kabupaten Pekalongan. Hal itu yang membuat di Desa Mesoyi terdapat banyak UMKM yang bergerak dalam bidang pengolahan melinjo menjadi emping. Namun pengolahan melinjo menjadi emping di banyak UMKM masih menggunakan cara tradisional sehingga produktivitasnya masih relatif rendah. Proses pembuatan emping dimulai dari penjemuran melinjo sehingga menjadi melinjo klatak, proses sangrai, pengupasan kulit keras, pemipihan dan terakhir dijemur untuk menjadi emping yang siap dipasarkan. Dalam penelitian ini akan difokuskan pada pembuatan paket teknologi tepat guna untuk proses pengelupasan kulit keras. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa produktivitas alat pengupas kulit biji melinjo mencapai 39,6 kg per jam atau meningkat 6 kali lipat dibandingkan proses manual yang hanya mencapai 6,36 kg per jam. Dari segi konsumsi listrik, alat ini membutuhkan biaya Rp 831,37 per hari dengan asumsi penggunaan alat selama 6 jam per hari. Efisiensi alat pengupas kulit biji melinjo ini adalah 86,5%. Kata kunci : kulit keras, melinjo, alat pengupas, UMKM 1. PENDAHULUAN Indonesia merupakan daerah yang subur, hampir semua jenis tanaman dapat tumbuh diatasnya. Penduduk Indonesia banyak yang memanfaatkan tanah subur negerinya untuk dijadikan lahan pertanian, perkebunan dan sebagainya. Karena banyaknya perkebunan di Indonesia, beraneka macam tanaman hortikultura pun dapat jumpai. Dari sekian banyak jenis tanaman hortikultura, tanaman melinjo merupakan salah satu tanaman hortikultura berumur panjang yang berpotensi besar dalam peningkatan produksi hortikultura, sebab dari tanaman melinjo dapat diperoleh beberapa jenis hasil seperti daun, buah, kulit buah, serat kulit batang dan batang pohon melinjo. Yang paling banyak dimanfaatkan oleh masyarakat dari tanaman melinjo adalah daun dan buahnya. Daun melinjo yang masih muda (so) merupakan salah satu bahan sayuran bergizi tinggi dan tersedia secara terus - menerus, kayunya dapat dipakai sebagai bahan papan dan alat rumah tangga sederhana, sedangkan daging buah melinjo yang telah cukup masak atau tua, merupakan bahan utama pembuatan emping melinjo yang lezat. Emping melinjo merupakan salah satu makanan ringan yang bernilai gizi tinggi. Tanaman melinjo memiliki klasifikasi sebagai berikut (Haryoto, 1998) : a. Divisi : Spermatophyta b. Subdivisi : Gymnospermae c. Kelas : Gnetinae d. Ordo : Gnetales e. Famili : Gnetaceae f. Genus : Gnetum g. Spesies : Gnetum gnemon L Tanaman melinjo berbatang tegak lurus dengan ketinggian mencapai 25 meter. Ada dua jenis bentuk tanaman melinjo yakni bertajuk kerucut dan piramida. Tanaman melinjo termasuk tanaman bercabang banyak, tetapi ranting dan cabangnya tidak menempel kuat pada batang tanaman sehingga mudah lepas. Batang tanaman dan cabangnya berbentuk bulat dengan warna hitam keabu-abuan. 1

Teknoin Vol. 20 No. 4 Desember 2014 : 01-06 Penanaman melinjo dapat dilakukan dengan menggunakan bibit asal biji, cangkok okulasi, sambungan atau stek. Pohon melinjo mulai berbuah setelah berumur 5-7 tahun. Sedangkan pohon yang berasal dari bibit bukan biji hanya memerlukan waktu 3-4 tahun untuk mulai berbuah (Tim Penulis PS, 1992). Biji melinjo menjadi bahan baku pembuatan emping, sedangkan kulitnya yang keras dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar dalam proses pengolahannya kulit luarnya yang lunak selain dapat digunakan sebagai bahan sayuran dapat juga digoreng kering sebagai kudapan. Daun muda mellinjo dapat dimanfaatkan sebagai bahan sayuran. Kayu melinjo juga dapat dimanfaatkan untuk perkakas dapur, bahan bangunan dan kayu bakar. Juga kulit batang melinjo dapat digunakan untuk bahan pembuatan tali. Tanaman melinjo umumnya mengalami tiga kali masa panen per tahun. Pemetikan buah melinjo tergantung pada tujuan penggunaan. Jika akan dijadikan bahan sayur, pemetikan daun muda atau buah muda dapat dilakukan sewaktu - waktu. Tetapi jka akan dijadikan bahan baku emping, maka pemetikan buah melinjo yang terbaik adalah bila buah tersebut telah tua. Desa Mesoyi merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Talun Kabupaten Pekalongan. Kecamatan Talun terletak di bagian timur dari Kabupaten Pekalongan, wilayahnya mencakup 10 desa seluas 58,57 km 2 dengan kondisi alam berupa perbukitan dan kondisi tanah yang cukup subur sehingga memungkinkan untuk ditumbuhi berbagai macam tumbuhan buah buahan (Badan Pusat Statistik Kab.Pekalongan). Produksi buah - buahan di Kecamatan Talun dapat dilihat dari tabel 1. Tabel 1. Produksi Pertanian Buah-Buahan di Kecamatan Talun. (UPTD Pertanian Kecamatan Talun) Banyaknya Pohon Jenis Tanaman Tidak Jumlah Menghasilkan Menghasilkan Produksi (Kw) 1 Sirsak - 300 300 1440,0 2 Mangga 2.400 2.747 5.147 19,0 3 Rambutan 1.450 1.418 2.868 1843,0 4 Durian 8.435 4.196 12.631 704,0 5 Jambu Air 16 62 78 78,0 6 Jambu Biji 2.125 3.984 6.109 528,0 7 Pepaya 19 453 472 16,0 8 Pisang 9.400 18.886 28.286 42,0 9 Nanas - - - 0,0 10 Salak 1.500 43.362 44.862 2530,0 11 12 Nangka Belimbing 2.200 75 5.621 635 7.821 710 1686,0 12,0 13 Sukun 43 32 75 0,0 14 Jengkol 2.113 9.540 11.653 24920,0 15 Petai 845 1.756 2.601 0,0 16 Melinjo 210 82.922 83.132 42600,0 Dari tabel produksi buah - buahan di kecamatan Talun tersebut menunjukkan bahwa pohon melinjo mendominasi produksi pertanian buah - buahan di Talun, produksinya pun yang paling banyak, yaitu sebesar 42.600 Kwintal. Desa Mesoyi 2

Rancang Bangun Alat Pengupas Kulit Biji Melinjo (Muhammad Khafidh) merupakan salah satu sentra melinjo di Talun. Salah satu pemanfaatan melinjo yang paling banyak dilakukan adalah dengan pembuatan emping. Gambar 1 merupakan proses pembuatan emping dari melinjo. Melinjo Emping Melinjo klatak Pemipihan Proses sangrai Pengupasan kulit keras Gambar 1. Proses Pembuatan Emping Dari Melinjo. Dalam proses pembuatan emping, langkah pertama melinjo yang dipetik dari pohon dijemur sampai kering sehingga menghasilkan melinjo klatak. Dari melinjo klatak akan dilakukan proses sangrai menggunakan media pasir yang dipanaskan. Melinjo yang setelah disangrai akan dikupas kulit kerasnya dengan cara dipukul. Biji melinjo yang sudah dikupas kulit kerasnya selanjutnya akan dipipihkan. Terakhir akan dijemur sampai kering sehingga menghasilkan emping. Proses pembuatan emping yang dilakukan oleh UMKM masih menggunakan proses manual. Hal ini menimbulkan efektifitas produksi yang rendah. Penelitian ini akan difokuskan pada pembuatan alat tepat guna untuk membantu proses pengupasan kulit keras yang sebelumnya dilakukan dengan cara ditumbuk secara manual. 2. METODE PELAKSANAAN Dalam penelitian ini, secara umum terdiri dari 4 tahap penelitian. Antara lain : a. Desain Dalam perancangan alat pengupas kulit biji melinjo mempertimbangkan kaidah dalam perancangan teknik (Shigley Joseph E, 1989). Parameter penting yang dijadikan acuan adalah alat ini dapat mempunyai fungsi : (1) Pengupasan kulit keras melinjo yang efektif dan efisien, (2) Pemisahan antara biji melinjo dengan kulit keras yang sudah dikupas, (3) Pengoperasian yang mudah, (4) Biaya pembuatan yang murah, (5) Biaya pengoperasian yang murah. Gambar 2.1(a) menunjukkan desain 3D dari alat pemecah kulit melinjo yang akan dibuat. b. Fabrikasi Alat Tahap berikutnya adalah fabrikasi alat. Desain alat yang sudah jadi kemudian diproduksi menjadi sebuah alat yang siap untuk dipakai. Gambar 2.1(b) menunjukkan salah satu tahap dalam pembuatan alat pemecah kulit biji melinjo. c. Pengujian Alat Alat pemecah kulit melinjo yang sudah jadi selanjutnya dilakukan pengujian untuk melihat performa dari alat tersebut. Pengujian dilakukan di bengkel pembuatan alat untuk menentukan setting alat yang optimum. Gambar 2.1(c) menunjukkan proses pengujian alat pemecah kulit biji melinjo. d. Implementasi Alat Tahap akhir dari penelitian ini adalah implementasi alat pemecah kulit biji melinjo ke UMKM. Dalam penelitian ini, UMKM yang dipilih adalah salah satu UMKM yang berada di desa Mesoyi, Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan. Dalam tahp ini, beberapa parameter dalam penggunaan alat ini juga dievaluasi dan dibandingkan dengan proses manual yang selama ini dilakukan oleh UMKM. 3

Teknoin Vol. 20 No. 4 Desember 2014 : 01-06 a b Gambar 3. Alat Pengupas Kulit Biji Melinjo. b Gambar 2. Tahap Penelitian; (a) Desain Alat, (b) Fabrikasi Alat, (c) Pengujian Alat, (d) Implementasi Alat di UMKM. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Rancang Bangun Alat Alat pengupas kulit biji melinjo yang selesai dibuat ditunjukkan dalam Gambar 3. Dari berbagai kemungkinan alternatif proses pengupasan kulit biji melinjo, dalam perancangan ini menggunakan dua buah rol besi yang dilapisi karet dan diantara kedua rol terdapat papan dari kayu yang bergerigi pada permukaannya. d Setelah didapat metode pengupasan, maka selanjutnya dilakukan perancangan mekanisme penggerak dari rol pengupas. Pada perancangan ini menggunakan mekanisme sistem transmisi daya berupa pulli dan belt. Daya dari motor menggerakkan puli yang kemudian memutar poros untuk seterusnya memutar rol bagian kanan. Sedangkan untuk memutar rol sebelah kiri memakai poros. Penggerak rol yang digunakan semuanya menggunakan sistem puli. Keluaran yang di dapat dari sistem ini adalah gerakan rol yang bergerak rotasi. Diantara kedua rol ini terdapat kayu bergerigi yang berfungsi untuk menggerus biji melinjo. Setelah kulit melinjo terlepas dari daging bijinya, digunakan blower untuk memisahkan antara biji melinjo dan kulitnya. Biji melinjo akan jatuh ke sisi kiri dari alat, sedangkan kulitnya akan jatuh ke sisi kanan dari alat. Hal ini dilakukan untuk memudahkan dalam pengambilan daging biji yang bersih untuk dilakukan proses selanjutnya. 4

Rancang Bangun Alat Pengupas Kulit Biji Melinjo (Muhammad Khafidh) Alat pengupas kulit melinjo ini menggunakan sistem transmisi daya berupa puli dan belt sehingga output gerakan dari rol pengupas bergerak rotasi secara stabil. Untuk mengatur kecepatan putaran digunakan puli yang berbeda diameter antara puli atas dan bawah. 3.2. Performansi Alat Pengupas Kulit Biji Melinjo Alat pengupas kulit biji melinjo diuji performanya dan dibandingkan dengan pengupasan manual. Tabel 2 menunjukkan perbandingan jumlah biji melinjo yang dapat dikupas antara proses manual dan menggunakan alat. Tabel 2 Perbandingan Produksi Antara Proses Manual dan Menggunakan Alat. No. Waktu Menggunakan Proses alat manual 1. pertama 0,6 kg 0,09 kg 2. kedua 0,5 kg 0,13 kg 3. ketiga 0,7 kg 0,1 kg 4. keempat 0,7 kg 0,11 kg 5. kelima 0,8 kg 0,1 kg Rata-rata per menit 0,66 kg 0,106 kg Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa perbandingan produktivitas pengolahan secara manual dan dengan permesinan mempunyai selisih yang cukup signifikan. Pada pengolahan manual rata - rata menghasilkan biji melinjo kupasan sebanyak 0,106 kg per menitnya atau 6,36 kg per jam. Sedangkan pada penggunaan alat pengupas kulit biji melinjo dapat menghasilkan produksi 0,66 kg per menit atau 39,6 kg per jam. Efisiensi dari alat pengupas kulit biji melinjo belum mencapai 100%. Dalam penggunaan alat ini, ada beberapa biji melinjo yang tidak terkelupas. Hal ini disebabkan oleh ukuran biji melinjo yang bervariasi dan kekerasan dari kulit biji melinjo yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Dalam pengujian alat ini, didapatkan hasil efisiensi dari alat ini sebesar 86,5%. Gambar 3.2 menunjukkan biji melinjo setelah dikupas dengan alat pengupas kulit biji melinjo, dimana menunjukkan bahwa ada beberapa kulit biji melinjo yang belum terkelupas. Gambar 3. Biji Melinjo Hasil Pengupasan Dengan Alat. 3.3. Analisa Perhitungan Biaya Listrik Yang Digunakan Analisa biaya listrik sangat diperlukan untuk mengetahui berapa biaya tambahan yang harus dikeluarkan oleh UMKM apabila mengganti proses manual dengan menggunakan alat pengupas kulit biji melinjo. Berikut ini adalah analisa biaya penggunaan listrik dari alat ini : - Motor listrik 0,25 Hp = 0,186 Kwh. - Asumsi 1 hari digunakan 6 jam, dengan harga 1 KWh = Rp 605,00. - Maka biaya pemakaian motor listrik dalam 1 hari = 0,186 x Rp 605,00 x 6.= Rp 675,18. - Blower 0.43 A, 100 V. - Daya P = V x I. = 100 x 0.43. = 0.043 KWh. - Asumsi 1 hari digunakan 8 jam, dengan harga 1 KWh = Rp 605,00. Maka biaya pemakaian blower dalam 1 hari = 0.043 x Rp 605,00 x 6. Jadi total biaya listrik dalam sehari = Rp 675,18 + = Rp 156,09= Rp 831,27. 5

Teknoin Vol. 20 No. 4 Desember 2014 : 01-06 3.4. Perbandingan Dengan Alat Sejenis yang Ada Di Pasaran Alat pemecah kulit biji melinjo ini relatif murah bila dibandingkan dengan alat sejenis yang ada dipasaran. Biaya produksi alat ini berkisar 4 juta rupiah untuk kapasitas 39,6 kg/jam sedangkan alat yang sudah ada dipasaran harganya berkisar 7 juta rupiah dengan kapasitas 20 kg/jam. Sistem pengupas melinjo yang menggunakan 2 rol dengan ditengah - tengahnya terdapat kayu bergerigi juga menjadi keunggulan alat ini karena bisa menjadi input ganda dalam proses pengupasan kulit melinjo. Hal ini dapat meningkatkan produktivitas hingga dua kali lipat lebih banyak dibanding alatalat yang sejenis. Secara desain, alat ini sangat ergonomis karena ketinggiannya didesain agar dapat digunakan dengan mudah, tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi. Alat ini sudah disesuaikan dengan kenyamanan penggunaan sesuai tinggi rata - rata orang Indonesia. Kemudahan dari alat ini yang lain adalah dalam hal penggunaan hanya cukup mencolokkan kabel listrik dan memasukkan melinjo ke dalam hopper, sehingga dapat digunakan oleh berbagai kalangan termasuk orang yang kurang terlatih. UCAPAN TERIMAKASIH Peneliti mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Republik Indonesia untuk pendanaan hibah Program Kreativitas Mahasiswa bidang Teknologi. DAFTAR PUSTAKA Haryoto. Membuat emping melinjo. Yayasan Kanisius. Yogyakarta, 1998. Tim penulis PS. Budidaya dan pengolahan melinjo. Penebar swadaya. Jakarta, 1992. Badan Pusat Statistik Kabupaten Pekalongan. UPTD Pertanian Kecamatan Talun. Shigley Joseph E. Mechanical Engineering Design 5th Edition. McGraw-Hill Book Co. USA, 1989. 4. KESIMPULAN Dari penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu: 1. Produktivitas alat pengupas kulit biji melinjo dibandingkan dengan proses manual mempunyai perbandingan 6:1. Pada penggunaan alat menghasilkan 0,66 kg/jam sedangkan proses manual menghasikan 0,106 kg/jam. 2. Efisiensi dari alat pengupas kulit biji melinjo adalah 86,5%. 3. Biaya listrik dalam penggunaan alat pengupas biji melinjo per hari adalah Rp. 831,27. 4. Biaya produksi alat berkisar 4 juta rupiah untuk kapasitas 39,6 kg/jam sedangkan alat yang sudah ada dipasaran harganya berkisar 7 juta rupiah dengan kapasitas 20 kg/jam. 6