GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP) MAGISTER ILMU HUKUM

dokumen-dokumen yang mirip
Pengujian Peraturan Perundang-undangan. Herlambang P. Wiratraman Fakultas Hukum Universitas Airlangga 30 Oktober 2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

MAHKAMAH KONSTITUSI. R. Herlambang Perdana Wiratraman Departemen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya, 19 Juni 2008

SILABUS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENINGKATAN PEMAHAMAN HAK KONSTITUSIONAL WARGA NEGARA PUSAT PENDIDIKAN PANCASILA DAN KONSTITUSI

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum. Oleh : Nama : Adri Suwirman.

KONSTITUSI DAN KONSTITUSIONALISME. R. Herlambang Perdana Wiratraman, SH., MA. 25/04/2007

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

Kewarganegaraan dan Hak Asasi Manusia

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota 1 periode 2014-

BAB I PENDAHULUAN. susunan organisasi negara yang terdiri dari organ-organ atau jabatan-jabatan

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan ketiga Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

Konstitusionalisme HAM. Herlambang P. Wiratraman Fakultas Hukum Universitas Airlangga, 2016

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern sekarang ini, hampir semua negara mengklaim menjadi

Pengujian Peraturan. R. Herlambang Perdana Wiratraman Departemen Hukum Negara Fakultas Hukum Universitas Airlangga

DR. R. HERLAMBANG P. WIRATRAMAN MAHKAMAH KONSTITUSI FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS AIRLANGGA, 2015

Tugas dan Fungsi MPR Serta Hubungan Antar Lembaga Negara Dalam Sistem Ketatanegaraan

GARIS-GARIS BESAR PERKULIAHAN (GBPP)

PERTANYAAN Bagaimanakan kasus Marbury vs Madison Apa alasan John Marshall membatalkan Judiciary Act. Bagaimana pemikiran Yamin tentang Yudisial Review

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membuat UU. Sehubungan dengan judicial review, Maruarar Siahaan (2011:

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) POLITIK HUKUM

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) DAN SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

BAB I PENDAHULUAN. tinggi negara yang lain secara distributif (distribution of power atau

Lex Administratum, Vol. III/No. 7/Sep/2015

Konstitusionalisme Hak Asasi Manusia

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) HUKUM TATA NEGARA

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA Pointers Hakim Konstitusi Prof. Dr. Arief Hidayat, S.H.,M.S. Dalam Acara

TEORI DAN HUKUM KONSTITUSI WHI 3215 Block Book

Civil and Political Rights (Hak-Hak Sipil dan Politik) Herlambang P. Wiratraman 2016

BAB I PENDAHULUAN. Negara dan Konstitusi merupakan dua lembaga yang tidak dapat dipisahkan.

Kewenangan Memutus Sengketa Hasil Pemilukada

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) HUKUM TATA NEGARA

PILPRES & PILKADA (Pemilihan Presiden dan Pemilihan Kepala Daerah)

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pemaparan dalam hasil penelitian dan pembahasan

I. PENDAHULUAN. praktik ketatanegaraan Indonesia. Setiap gagasan akan perubahan tersebut

PROSPEK MAHKAMAH KONSTITUSI SEBAGAI PENGAWAL DAN PENAFSIR KONSTITUSI. Oleh: Achmad Edi Subiyanto, S. H., M. H.

HAK-HAK SIPIL DAN POLITIK: Sebuah Pengantar

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

Daftar Pustaka. Abdul Rasyid Thalib, Wewenang Mahkamah Konstitusi dan. Implikasinya dalam Sistem Ketatanegaraan Republik

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

BAB I PENDAHULUAN. dorongan dalam penyelenggaraan kekuasaan dan ketatanegaraan yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. hukum dikenal adanya kewenangan uji materiil (judicial review atau

TEORI KONSTITUSI DALAM PERSPEKTIF HUKUM KRITIS

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. berbagai istilah baik rechtsstaat, rule of law, atau etat de droit. 2 Dalam konteks

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Konstitusi dan Rule of Law

FUNGSI LEGISLASI DPD-RI BERDASARKAN PASAL 22D UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

PENDAHULUAN. kendatipun disebut sebagai karya agung yang tidak dapat terhindar dari

PROGRAM JIMLY SCHOOL OF LAW AND GOVERNMENT SEPTEMBER - NOVEMBER 2014

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kekuasaan raja yang semakin absolut di Negara Perancis

keberadaan MK pd awalnya adalah untuk menjalankan judicial review itu sendiri dapat dipahami sebagai and balances antar cabang kekuasaan negara

Pendidikan Pancasila Kode Mata Kuliah: UM0092/2 sks Program Studi: S 1 Sistem Informasi

PENUTUP. 1. Penerapan judicial review di Indonesia berdasarkan ketentuan UUD NRI. yakni Mahkamah Konstitusi menguji undang-undang terhadap Undang-

BAB IV PENUTUP. sebelumnya, penulis menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

KEKUASAAN PEMERINTAH NEGARA MENURUT UUD NRI 1945 PERKEMBANGAN DAN DINAMIKANYA

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang (UU) tehadap Undang-Undang Dasar (UUD). Kewenangan tersebut

RechtsVinding Online. RUU tentang Penyelenggaraan Pemilu. bersikap untuk tidak ikut ambil bagian. dalam voting tersebut.

Oleh: FAISAL MUHAMMAD SAFI I C

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

SUMBER WEWENANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

BAB I PENDAHULUAN. mengawal dan menjaga agar konstitusi sebagai hukum tertinggi (the supreme

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI MAHKAMAH KONSTITUSI, MAHKAMAH AGUNG, PEMILIHAN KEPALA DAERAH

BAB II PENGATURAN TUGAS DAN WEWENANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH DI INDONESIA. A. Kewenangan Memberi Pertimbangan dan Fungsi Pengawasan Dewan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. hukum yang sesuai dengan sistem hukum nasional. 1 Konsekuensi Indonesia

Amandemen UUD 1945 (I-IV) R. Herlambang Perdana Wiratraman, SH., MA Departemen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Airlangga

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 31/PUU-XIV/2016 Pengelolaan Pendidikan Tingkat Menengah Oleh Pemerintah Daerah Provinsi

I. PARA PEMOHON 1. Dr. Andreas Hugo Pareira; 2. H.R. Sunaryo, S.H; 3. Dr. H. Hakim Sorimuda Pohan, selanjutnya disebut Para Pemohon.

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan Ketiga UUD 1945 mengamanahkan pembentukan lembaga yudikatif lain

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) POLITIK HUKUM

BAB II KOMISI YUDISIAL, MAHKAMAH KONSTITUSI, PENGAWASAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER. Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan. Non Reguler

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Kontroversi UU Tanpa Pengesahan Presiden: Tinjauan Hukum dan Politik

HAK AKSES INFORMASI PUBLIK. Oleh: Mahyudin Yusdar

NEGARA HUKUM DAN KONSTITUSI

BAB I PENDAHULUAN. Konsep mengenai kedaulatan di dalam suatu negara, berkembang cukup

Pengujian Ketentuan Penghapusan Norma Dalam Undang-Undang Oleh: Muchamad Ali Safa at (Dosen Fakultas Hukum Universitas Brawijaya)

DAFTAR PUSTAKA. Asshiddiqie, Jimly, 1998, Teori dan Aliran Penafsiran Hukum Tata Negara, InHilco, Jakarta.

PENAFSIRAN KONSTITUSI

SILABUS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013

REKONSTRUKSI KEDUDUKAN DAN HUBUNGAN ANTARA MAHKAMAH AGUNG, MAHKAMAH KONSTITUSI DAN KOMISI YUDISIAL DI INDONESIA. Oleh: Antikowati, S.H.,M.H.

BAB I PENDAHULUAN. seperti Perseroan Terbatas. Hal tersebut menjadi alasan dibuatnya Undang-

BAB I PENDAHULUAN. Mahkamah Konstitusi yang selanjutnya disebut MK adalah lembaga tinggi negara dalam

Dua unsur utama, yaitu: 1. Pembukaan (Preamble) ; pada dasarnya memuat latar belakang pembentukan negara merdeka, tujuan negara, dan dasar negara..

Komisi Yudisial. R. Herlambang Perdana Wiratraman Departemen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Airlangga 25 Juni 2008

BAB II MAHKAMAH KONSTITUSI SEBAGAI BAGIAN DARI KEKUASAAN KEHAKIMAN DI INDONESIA. A. Penyelenggaraan Kekuasaan Kehakiman Sebelum Perubahan UUD 1945

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan 1. Ada peluang yuridis perubahan non-formal konstitusi dalam hal bentuk negara

DPD memberikan peran yang lebih maksimal sebagai perwakilan daerah yang. nantinya akan berpengaruh terhadap daerah-daerah yang mereka wakili.

I. PARA PEMOHON 1. Dr. Andreas Hugo Pareira; 2. H.R. Sunaryo, S.H; 3. Dr. H. Hakim Sorimuda Pohan, selanjutnya disebut Para Pemohon.

PENGENALAN MAHKAMAH KONSTITUSI DAN PENDIDIKAN KESADARAN BERKONSTITUSI 1 Oleh: Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH. 2

Mengenal Mahkamah Agung Lebih Dalam

PENGISIAN DAN MASA JABATAN HAKIM KONSTITUSI 1 Oleh: Muchamad Ali Safa at 2

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 109/PUU-XIV/2016 Jabatan Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah (DPD)

AMANDEMEN (amendment) artinya perubahan atau mengubah. to change the constitution Contitutional amendment To revise the constitution Constitutional

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan perppu (peraturan pemerintah pengganti undang-undang). 1 Karena

LEMBAGA NEGARA DAN PEMBAGIAN KEKUASAAN HORISONTAL

PEMILIHAN UMUM. R. Herlambang Perdana Wiratraman, SH., MA. Departemen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya, 6 Juni 2008

KEWEWENANGAN PRESIDEN DALAM BIDANG KEHAKIMAN SETELAH AMANDEMEN UUD 1945

Transkripsi:

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP) MAGISTER ILMU HUKUM Tim Pengajar: Dr. R. Herlambang P. Wiratraman, SH., MA. (PJMK, herlambang@fh.unair.ac.id) Radian Salman, SH., LL.M. [radian@fh.unair.ac.id ] MATA KULIAH : HUKUM KONSTITUSI KODE MATA KULIAH : BEBAN STUDI : 2 SKS SEMESTER : -- TOTAL TATAP MUKA : 12 Kali ( penyesuaian dengan Kalender Akademik ) DESKRIPSI MATA KULIAH : Pembelajaran hukum berfokus pada pemahaman tentang aspek inherent mengenai, praktik-praktik onal (constitutional practices), dan konteks politik lahirnya ketentuan, khususnya mengenai pergeseran kekuasaan, kelembagaan negara, jaminan hak asasi manusia, pengujian perundang-undangan dan pemilihan umum. TUJUAN MATA KULIAH : Mahasiswa mempunyai kemampuan analisa teoretik mengenai isi, fungsi, gagasan dasar, konteks politik dan penafsiran, sekaligus mempunyai kemampuan analisa praktik (constitutional practices), khususnya berdasarkan praktik ketatanegaraan Indonesia. Hukum Konstitusi 1!

PRASYARAT : - No. Tujuan Instruksional Khusus Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Metode Media Waktu Atribut Softskill Bacaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1. Menjelaskan ruang lingkup, proses, metode dan evaluasi yang perkuliahan Hukum Konstitusi Pengantar 1. Ruang Lingkup 2. Objek 3. Metode 4. Pokok-Pokok Bahasan 5. Bahan Ajar dan Referensi 6. Penugasan 7. Penilaian ) Hukum Konstitusi 2!

2. Menjelaskan dan menganalisa tentang Hukum, Konstitusi dan Konstitusionalisme serta hubungan diantara konsep-konsep tersebut. Hukum, Konstitusi dan Konstitusionalis me 1. Konsep tentang hukum, dan konstitusonalisme 2. Hubungan hukum dan 3. Kedudukan, isi, fungsi dan tujuan 4. Gagasan, isi dan onalisme 5. Hak onal, wewenang onal 3. Menjelaskan dan menganalisa sejarah, dan klasifikasi Sejarah, dan Klasifikaksi Konstitusi 1. Sejarah 2. beberapa model sistem/ rezim. 3. Klasifikasi Hukum Konstitusi 3!

4. Menjelaskan dan menganalisa konsep dan mengenai Pemisahan Kekuasaan Pemisahan Kekuasaan 1. Gagasan mengenai pemisahan kekuasaan 2. konsep pemisahan kekuasaan. 3. Pemisahan kekuasaan dan implikasinya terhadap penataan kelembagaan negara 4. Pemisahan kekuasaan Indonesia 5. Menjelaskan dan menganalisa konsep dan metode Penafsiran Konstitusi Penafsiran Konstitusi 1. Penafsiran hukum 2. Metode penafsiran hukum 3. Penafsiran 4. Metode penafsiran 5. Penafsiran Konstitusi putusan-putusan MK Hukum Konstitusi 4!

6. Menjelaskan dan menganalisa pranata Pengujian Undang-Undang sistem Pengujian Perundang- Undangan 1. Konsep pengujian UU 2. Sejarah dan pengujian UU 3. Wewenang pengujian 4. Model putusan pengujian UU 7 Melakukan presentasi Konstitusi dan Pengujian Undang-Undang Dinamika Pengujian UU Dalam Putusan MK RI (4 putusan) Dinamika Pengujian UU Dalam Putusan MK RI (4 putusan). Percaya diri dan kerjasama kelompok (Presentasi) U T S Hukum Konstitusi 5!

8 Menjelaskan Legislasi dan Regulasi Dalam Sistem Konstitusi Legislasi dan Regulasi Dalam Sistem Konstitusi 1. Pengertian legislasi dan regulasi 2. Karakteristik legislasi dan regulasi 3. Wewenang pembentukan 4. Model pendelegasian sistem perundangundangan 9 Menjelaskan Konstitusi dan Lembaga Negara Konstitusi dan Lembaga Negara 1. Organ Negara 2. Organ 3. Model pengaturan lembaga negara 4. Karakteristik lembaga Negara 5. Lembaga di daerah dan hubungannya dengan negara Hukum Konstitusi 6!

10 Menganalisa Konstitusi dan Lembaga Negara (presentasi case SKLN) Sengketa Lembaga Negara Dalam (4 putusan) Sengketa Lembaga Negara Dalam (4 putusan). Percaya diri dan kerjasama kelompok (Presentasi) 11 Menjelaskan Konstitusi dan Pemilu Konstitusi dan Pemilu 1. Aspek onal pemilu 2. Pemilu sejarah Indonesia 3. Prinsip-prinsip pengaturan pemilu Hukum Konstitusi 7!

12. Menganalisa Konstitusi dan Pemilu Presentasi mengenai putusan MK Dalam Pemilu (5 putusan) Presentasi mengenai putusan MK Dalam Pemilu (5 putusan). Percaya diri dan kerjasama kelompok (Presentasi) 13. Review/ Responsi Hukum Konstitusi 8!

BAHAN BACAAN 1. Asshiddiqie, Jimly, 2006. Konstitusi dan Konstitusionalisme. Jakarta: Konpress. 2. Chaidir, Ellydar, 2007, Hukum dan Teori Konstitusi. Yogjakarta: Total Media. Tambahan Artikel 3. Wiratraman, H.P. 2015. Human Rights Constitutionalism in Indonesia s Foreign Policy. Constitutional Review, May 2015, Vol. 1, Number 1, 2015. 4. Wiratraman, H.P. In Search of Constitutionality, Freedom of Expression and Indonesia s Anti-Pornography Law. Jurnal Ilmu Hukum YURIDIKA, Vol. 27 (2) Mei-Agustus 2012, Fakultas Hukum Universitas Airlangga. pp. 111-120. 5. Wiratraman, H.P. 2009. Kebebasan Berekspresi: Penelusuran Pemikiran Konsitusi Indonesia. Jurnal Konstitusi Vol. 6 (1) April 2009. 6. Wiratraman, H.P. 2007. Hak-Hak Konstitusional Warga Negara setelah Amandemen UUD 1945: Konsep, Pengaturan dan Dinamika Implementasi. Jurnal Hukum Panta Rei, Vol. 1, No. 1 Desember 2007, Jakarta: KRHN. 7. Wiratraman, H.P. 2007. Teori Konstitusi Perspektif Hukum Kritis. Jurnal Konstitusi, Vol. 4 Nomor 2 Juni 2007. Jakarta: Mahkamah Konstitusi. 8. Wiratraman, H.P. 2005. Konstitusionalisme dan Hak Asasi Manusia: Konsepsi Tanggung Jawab Negara Sistem Ketatanegaraan Indonesia. Jurnal Ilmu Hukum YURIDIKA, Vol. 20 No. 1 Januari 2005, Surabaya: Fakultas Hukum Universitas Airlangga. 9. [ditambahkan Radian Salman] PUTUSAN Hukum Konstitusi 9!