Ghufron dan Risnawita (2010: 38-39) menjelaskan bahwa:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Setiap anak manusia yang dilahirkan telah dikaruniai potensi untuk menjadi

BAB I PENDAHULUAN. dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, dengan tujuan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. diberikan. Setiap anak merupakan individu yang unik, dimana masing-masing dari. menceritakan hal tersebut dengan cara yang sama.

I. PENDAHULUAN. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus-menerus

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

IDENTIFIKASI GAYA BELAJAR (VISUAL, AUDITORIAL, KINESTETIK) MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS BUNG HATTA

BAB I PENDAHULUAN. belajar yang belum sesuai dengan yang diharapkan. Melalui pendidikan,

TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia

BAB I PENDAHULUAN. individu (Mudyahardjo Redja, 2001: 6). Pendidikan nasional Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah Peserta Didik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring majunya perkembangan jaman, pendidikan sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar mengajar.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional mempunyai tujuan untuk membangun peradaban bangsa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pemberian kuesioner dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu setiap setelah

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Burton (1952) siswa yang dalam batas waktu tertentu tidak mencapai

BAB I PENDAHULUAN. dalam penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Hal ini berarti keberhasilan

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui profil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah dasar sebagai jenjang pendidikan formal pertama sistem pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah SUMIARTI, 2013

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Upaya meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas tidak terlepas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Hasil Belajar. a. Pengertian Hasil Belajar

BAB I PENDAHULUAN. aspek prestasi belajar yaitu kognitif, psikomotif dan afektif. Susilo (2006:

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PROFIL GAYA BELAJAR SISWA SMP AL MA MUR JAKARTA PUSAT

BAB I PENDAHULUAN. ini semakin berkembanng dengan sangat pesat. integratif, produktif, kreatif dan memiliki sikap-sikap kepemimpinan dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. proaktif (urun rembuk) dalam memecahkan masalah-masalah yang diberikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan darikegiatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rischa Novitasari, 2015

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

I. PENDAHULUAN. Hakikat pembelajaran adalah memberikan bimbingan dan fasilitas agar siswa

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengelolaan Pembelajaran dengan Menerapkan Model Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. setiap individu memiliki ciri khasnya sendiri-sendiri, selain itu setiap individu

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan memegang peranan penting dalam kelangsungan hidup

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Ilmu Pengetahuan Sosial adalah ilmu yang mempelajari tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan vokasi yang

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai pengaruh yang dinamis dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan temuan yang diperoleh dari hasil penelitian, didapat kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada hakikatnya adalah suatu proses dimana induvidu dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. profil gaya belajar siswa SMKN 5 Bandung pada pembelajaran normatif,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan pembelajaran yang berkualitas dan evaluasi diharapkan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

PENTINGNYA MEMPERHATIKAN GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK

BAB II KAJIAN PUSTAKA. siswa. Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam upaya mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tinggi tersebut menurun drastis menjadi hanya 18% waktu mereka berusia 16

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Di era informasi instan dewasa ini, setiap masyarakat membutuhkan informasi,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai manusia Indonesia seutuhnya. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat,

I. PENDAHULUAN. Sejarah menunjukkan bahwa kemajuan dan kesejahteraan bangsa ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sebuah sarana yang digunakan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Deshinta Nugraheni, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MENGENAL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK. Oleh Mansur HR Widyaiswara LPMP Provinsi Sulawesi Selatan

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di Indonesia. Banyak permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan perlu adanya evaluasi pendidikan. Fungsi evaluasi di

sampai dengan penggunaan metode pembelajaran yang tepat.

BAB I PENDAHULUAN. pada subyek didik setelah mengalami proses pendidikan. Perubahan-perubahan itu

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran tradisional kerap kali memosisikan guru sebagai pelaku

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Reiza Kusumowardhany, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah investasi sumber daya manusia jangka panjang yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran sains yang kurang diminati dan membosankan. Banyak siswa yang

BAB II KAJIAN TEORI. A. Landasan Teori. 1. Proses Pembelajaran. Belajar adalah suatu kegiatan untuk menambah pengetahuan.

BAB I PENDAHULUAN. pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diasumsikan mengacu pada kepribadian-kepribadian, kepercayaankepercayaan,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung

MODUL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH ( PROBLEM-BASED INSTRUCTION) DILIHAT DARI GAYA BELAJAR DAN KECERDASAN EMOSIONAL

BAB I PENDAHULUAN. dipelajari dari jenjang sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang relatif tetap. Dalam

BAB V PENUTUP KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan merupakan mata

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional mengartikan pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pengajaran yang banyak menggunakan verbalisme atau ceramah

BAB I PENDAHULUAN. mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. pergaulan Pasar Bebas seperti GATT, WTO, AFTA dan pergaulan dunia yang

tingkah laku yang dapat dicapai melalui serangkaian kegiatan, misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, dan meniru.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mulyaningsih, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap individu itu memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Apabila kekurangan itu dapat diterima sebagaimana adanya, sementara kelebihannya diperhatikan dan dikembangkan dengan baik, maka individu tersebut akan berprestasi dengan optimal. Sebagaimana yang dijelaskan Ghufron dan Risnawita, (2010: 8) bahwa: Individu adalah suatu kesatuan yang masing-masing memiliki ciri khasnya, dan karena itu tidak ada dua individu yang sama. Satu sama lainnya berbeda-beda. Perbedaan individu ini dapat dilihat dari dua segi, yaitu segi horizontal dan segi vertikal. Perbedaan horizontal bahwa setiap individu berbeda dengan individu lainnya dalam aspek psikologis. Seperti tingkat kecerdasan, abilitas, minat, ingatan, emosi, kemauan, kepribadian, dan sebagainya. Sedangkan perbedaan dari segi vertikal, bahwa tidak ada dua individu yang sama dalam aspek jasmaniyah, seperti bentuk, ukuran, kekuatan, dan daya tahan tubuh. Antara siswa satu dengan yang lainnya berbeda kepribadian, intelegensi, jasmani, sosial, dan emosionalnya. Ada yang lambat dan ada yang cepat belajarnya. Perbedaan juga terjadi pada gaya belajar individu. Ada individu yang lebih sesuai dengan gaya belajarnya tertentu dan ada individu yang tidak sesuai dengan gaya tersebut. Penjelasan di atas memiliki makna bahwa setiap individu memiliki kemampuan dan cara belajar yang berbeda-beda. Ghufron dan Risnawita (2010: 38) menjelaskan bahwa tidak semua orang mempunyai gaya belajar yang sama, sekalipun bila mereka sekolah disekolah dan duduk dikelas yang sama. Kemampuan seseorang dalam memahami dan menyerap pelajaran berbeda-beda tingkatannya. Ada yang cepat, sedang, dan ada pula yang sangat lambat, oleh karena itu perlu digunakan cara yang berbeda pula untuk dapat memahaminya. Ghufron dan Risnawita (2010: 38-39) menjelaskan bahwa: 1

2 Sebagian siswa lebih suka guru mereka mengajar dengan cara menuliskan segalanya di papan tulis. Dengan begitu mereka dapat membaca untuk kemudian mencoba memahaminya. Akan tetapi, sebagian siswa lain lebih suka guru mereka mengajar dengan cara menyampaikan secara lisan dan mereka mendengarkan untuk dapat memahaminya. Sementara itu, ada siswa yang lebih suka membentuk kelompok kecil untuk mendiskusikan pertanyaan atau permasalahan yang menyangkut pelajaran tersebut. Menurut Kolb (Ghufron dan Risnawita (2010: 44) bahwa perbedaan gaya belajar yang dipilih individu menunjukkan cara tercepat dan terbaik bagi setiap individu dalam upaya menyerap sebuah informasi dari luar dirinya. De Porter et al. (2001: 165) juga berpendapat bahwa orang belajar dengan cara yang berbeda-beda, dan semua cara sama baiknya. Setiap cara mempunyai kekuatan sendiri-sendiri. Pentingnya memahami gaya belajar siswa dalam proses belajar mengajar akan lebih mengembangkan siswa belajar sesuai dengan kemampuan dan potensi yang dimilikinya. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Rahayu dan Nuryata, (2010: 21) bahwa gaya belajar berupa kecenderungan-kecenderungan yang mempengaruhi cara belajar seseorang. Dengan memahami gaya belajar siswa seorang guru akan lebih mudah dalam menyampaikan materi pembelajaran karena menyampaikan sesuai dengan gaya belajar siswa. Prestasi seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang salah satunya adalah gaya belajar. Sebagaimana yang dijelaskan NASSP (Chalma, 2009 dalam http://www.dianrafika.blogspot.som) bahwa gaya belajar adalah suatu karakteristik afektif, kognitif dan psikomotoris. Sebagai indikator supaya siswa merasa saling berhubungan dan berinteraksi dengan lingkungan belajar disekitarnya. Tulus Tu u (Tn, 2012 dalam http://education-vionet.blogspot.com) mengemukakan bahwa...prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan

3 dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Sudjana (Tn, 2012 dalam http://education-vionet.blogspot.com) mengemukakan bahwa diantara ketiga ranah ini, yakni kognitif, afektif, dan psikomotor, maka ranah kognitiflah yang sering dinilai oleh para guru disekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran. Gaya belajar menurut Kolb (Chalma, 2009 dalam http://www.dianrafika.blogspot.som) adalah: Cara yang cenderung dipilih seseorang untuk menerima informasi dalam lingkungannya dan memproses informasi. Untuk menerima informasi tersebut diperlukan konsentrasi, karena situasi dan kondisi sangat mempengaruhi gaya belajar. Apabila seseorang mampu mengelola apa, dimana, kapan, dan bagaimana gaya belajarnya, maka belajar akan lebih efektif dan efisien sehingga dapat memaksimalkan prestasi belajar. Gaya belajar yang tepat akan dapat meningkatkan prestasi belajar seseorang. Menurut Fleming (Fleming & Baume, 2006: 6) gaya belajar dapat dikelompokkan menjadi empat macam, yaitu Visual, Auditorial, Read/Write, dan Kinestetik (VARK). De Porter & Hernacki (Ali, 2008: 15) menyatakan pada dasarnya, semua orang memiliki karakter keempat gaya belajar tersebut, namun biasanya ada satu gaya yang dominan. Fleming (1995: 2) menyatakan bahwa: Siswa yang menunjukkan kecenderungan kuat terhadap satu gaya belajar disebut unimodal. Siswa yang kecenderungan pada beberapa gaya belajar relatif seimbang disebut multimodal, kombinasi antara dua gaya belajar dinamakan bimodal, kombinasi tiga gaya belajar dinamakan trimodal, dan kombinasi empat gaya belajar dinamakan quadmodal. Gaya belajar dianggap memiliki peranan penting dalam proses kegiatan belajar mengajar. Siswa yang kerap dipaksa belajar dengan cara-cara yang kurang cocok dan tidak berkenan tidak menutup kemungkinan akan menghambat proses belajarnya terutama dalam hal berkonsentrasi saat menyerap informasi yang

4 diberikan. Pada akhirnya hal tersebut juga akan berpengaruh pada hasil belajar yang belum maksimal sebagaimana yang diharapkan. Fenomena yang terjadi di lapangan terungkap melalui studi pendahuluan dengan observasi (Januari 2013) yang dilakukan di SMK Negeri 5 Bandung memperlihatkan bahwa siswa kelas XI kompetensi keahlian teknik gambar bangunan mempunyai gaya belajar yang berbeda-beda. Ada siswa yang terampil dalam mata pelajaran menggambar, ada siswa yang pintar dalam mata pelajaran di luar mata pelajaran menggambar, ada siswa yang terampil kedua-duanya, dan ada pula siswa yang tidak terampil kedua-duanya. Perbedaan itulah yang menyebabkan prestasi siswa pun berbeda-beda. Permasalahan lainnya ketika dalam proses belajar mengajar seorang guru menerapkan metode mengajar dengan ceramah, sebagian siswa ada yang mendengarkan dan ada pula yang berbicara dengan teman sebangkunya. Kemudian pertemuan selanjutnya metode mengajar yang digunakan menggunakan media pembelajaran misalnya powerpoint, ternyata ada yang antusias memperhatikan dan ada pula yang tidak memperhatikan kadang siswa tidur ketika proses belajar mengajar sedang berlangsung. Metode lainnya yang diterapkan adalah metode diskusi, pada metode ini ada siswa yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan diskusi dengan bertanya atau memberikan pendapat dan ada pula siswa yang hanya diam atau berbicara dengan teman lainnya. Sebagian siswa ada yang sudah mengetahui kemampuan dan keterampilannya masing-masing, tetapi mereka masih kebingungan dengan gaya belajar yang sesuai dengan kemampuan mereka. Disinilah perlu dijelaskan kembali bahwa setiap siswa belum dapat mengidentifikasi gaya belajar yang sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Sehingga mereka pun terus saja di paksa dengan cara belajar yang tidak sesuai dengan pribadi dan kemampuannya.

5 Pada permasalahan di atas dapat disimpulkan bahwa setiap siswa belajar dengan cara yang berbeda-beda. Jika seorang guru kerap kali menyamaratakan cara belajar siswa dan menganggap seolah-olah setiap siswa memiliki gaya belajar yang sama, maka siswa tidak akan dapat belajar dan memaksimalkan hasil belajar sesuai pribadi dan kemampuannya secara optimal. Disinilah peran seorang guru sangat diperlukan. Seorang guru tidak hanya dapat mengajar tetapi seorang guru juga harus mampu memahami karakteristik belajar setiap siswa. Berdasarkan latar belakang di atas, maka diperlukan penelitian untuk mengidentifikasi gaya belajar siswa sehingga diperoleh profil gaya belajar siswa. Peneliti juga ingin mengetahui apakah ada perbedaan gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa dan bagaimana pengaruh gaya belajar terhadap prestasi siswa. Berkenaan dengan permasalahan gaya belajar siswa, peneliti mengambil judul pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas XI kompetensi keahlian teknik gambar bangunan di SMK Negeri 5 Bandung. B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah Permasalahan pada prestasi belajar adalah sebagai berikut: - Bakat dan minat, karena bakat dan minat yang ada dalam diri setiap siswa kurang diperhatikan dan tidak direalisasikan. - Metode mengajar, karena metode mengajar yang diterapkan sering kali tidak sesuai dengan cara belajar siswa. - Gaya belajar, karena tidak tepatnya penggunaan gaya belajar baik oleh siswa maupun oleh guru dalam proses pembelajaran. Beberapa permasalahan prestasi belajar di atas, bahwa perlu adanya pembatasan masalah, yaitu pada gaya belajar. C. Rumusan Masalah

6 Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah lebih rinci adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana profil gaya belajar siswa kelas XI kompetensi keahlian teknik gambar bangunan SMK Negeri 5 Bandung tahun ajaran 2012/2013? 2. Bagaimana profil prestasi belajar siswa kelas XI kompetensi keahlian teknik gambar bangunan SMK Negeri 5 Bandung tahun ajaran 2012/2013? 3. Bagaimana pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas XI kompetensi keahlian teknik gambar bangunan SMK Negeri 5 Bandung tahun ajaran 2012/2013? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dirumuskan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk memperoleh hal-hal sebagai berikut: 1. Profil gaya belajar siswa kelas XI kompetensi keahlian teknik gambar bangunan di SMK Negeri 5 Bandung tahun ajaran 2012/2013. 2. Profil prestasi belajar siswa kelas XI kompetensi keahlian teknik gambar bangunan di SMK Negeri 5 Bandung tahun ajaran 2012/2013. 3. Pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas XI kompetensi keahlian teknik gambar bangunan di SMK Negeri 5 Bandung tahun ajaran 2012/2013. E. Manfaat Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian di atas, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritik

7 Penelitian mengenai pengaruh gaya belajar terhadap prestasi siswa diharapkan dapat bermanfaat untuk menerapkan gaya belajar yang sesuai dengan gaya belajar yang dimiliki masing-masing siswa. 2. Manfaat Praktis a. Memberikan informasi bagi setiap guru bahwa setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. b. Memberikan motivasi agar setiap siswa dapat mengenali gaya belajarnya masing-masing supaya prestasi belajar dapat dicapai semaksimal mungkin. c. Dengan mengetahui gaya belajarnya masing-masing, setiap siswa dapat memaksimalkan cara belajar mereka. Dengan begitu siswa tidak perlu lagi di paksa belajar dengan gaya belajar yang tidak sesuai dengan gaya belajarnya. F. Sistematika Penulisan Secara berurutan dalam sistematika penulisan ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini dikemukakan tentang latar belakang penelitian, identifikasi dan pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN Dalam bab kajian pustaka ini dikemukakan kajian tentang pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa yang meliputi: teori-teori belajar, teori gaya belajar, teori prestasi belajar, pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar, kerangka penelitian, dan hipotesis penelitian.

8 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab metode penelitian ini dikemukakan tentang lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian, desain penelitian dan pemilihan desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, serta analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab hasil penelitian dan pembahasan ini dikemukakan tentang pengolahan atau analisis data yang berkaitan dengan masalah penelitian, pengujian hipotesis, dan pembahasan atau analisis temuan. BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Dalam bab kesimpulan dan rekomendasi ini akan disajikan tentang kesimpulan sebagai hasil akhir penelitian dan dilanjutkan dengan rekomendasirekomendasi dapat dijadikan bahan pemikiran bagi yang berkepentingan. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN