Structure (Sequence & Scene. Modul ke: 04FIKOM. Fakultas. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting

dokumen-dokumen yang mirip
Program Dokumenter Drama. Modul ke: 12FIKOM. Fakultas. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting

Menulis Skenario Drama. Modul ke: 15FIKOM. Fakultas. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting

Teknik Visualisasi & Menyusun Shooting Script

Pengertian Program Dokumenter Televisi

Menyusun Shooting Schedule Dokumenter TV. Modul ke: 05FIKOM. Fakultas. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting

Program Radio dan Televisi

KREATIVITAS DALAM PRODUK TELEVISI

Promosi Program TV. Andi Fachrudin, M.Si. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Broadcasting.

BAB IV PENUTUP. sebuah karya film. Tanpa manajemen yang diterapkan pada sebuah produksi

FEATURE-DOKUMENTER. RISET OBSERVASI Pertemuan 5

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan hal paling mendasar dalam setiap tindakan

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

Penulisan Naskah Non Berita

Modul ke: Departemen Program. Fakultas FIKOM. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting.

Modul ke: 15Fakultas. 15Ilmu. Patricia Robin, S.I.Kom., M.I.Kom. Komunikasi. Program Studi Broadcasting

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Membeli Program (Outsourcing)

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. keinginan penulis yang berusaha semaksimal mungkin yang didasarkan

JUDUL UNIT : Membaca dan Menafsirkan Naskah

Sistem Stasiun Berjaringan

MEMBUAT IKLAN TELEVISI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Dokumenter Episode ke 3. Menemukan Ide dan Merumuskan Konsep

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JURNAL ANALISIS UNSUR DRAMATIK SEBAGAI PEMBANGUN STRUKTUR PENUTURAN PADA PROGRAM DOKUMENTER POTRET KALAWEIT WILDLIFE RESCUE SEASON I METRO TV

BAB III METODE PENELITIAN. akan diteliti melalui proses analisis yang dilakukan dengan mengumpulkan data

01 Meninjau Narasi 1.1. Analisa bentuk narasi untuk menghasilkan narasi yang siap untuk penulisan bagian berikutnya.

Penulisan Naskah Non Berita

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Modul ke: EDITING II EDITING LINIER DAN NON LINIER. Fakultas Ilmu Komunikasi. Bagus Rizki Novagyatna. Program Studi Broadcasting.

KRITIK POPULER FILM DOKUMENTER WARISAN SANG EMPU

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian lapangan dengn meneliti langsung ke lapangan untuk mendapatkan data

BAB III TAHAPAN PRA PRODUKSI

Penulisan Naskah Non Berita

PERANCANGAN NASKAH PROGRAM ACARA KIDS WORLD PADA DIVISI KREATIF MNC KIDS

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB II LANDASAN TEORI

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Modul ke: Divisi Produksi. Fakultas FIKOM. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. justru melakukan penyadaran kritis masyarakat terhadap sistem dan struktur sosial

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Tugas Karya Akhir atau Program Sebelumnya

SILABUS MATAKULIAH. Indikator Pokok Bahasan/Materi Strategi Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan berbahasa,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Beberapa waktu yang lalu kita mendengar berita dari koran ataupun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. game berjalan beriringan, dan para desainer saling bersaing secara kreatif. Fakta

Merencanakan Program TV

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang diberikan kepadanya. Menurut Peraturan Pemerintah Republik

Produksi Iklan Audio _ Visual

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. dengan dilakukannya proses pembelajaran manusia akan mampu berkembang.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Tema dan Karya Alasan Pemilihan Tema

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembelajaran merupakan suatu proses belajar seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN. Film Dokumenter tidak seperti halnya film fiksi (cerita) merupakan sebuah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Prilaku Audien & Strategi Program TV

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Dasar- dasar Jurnalistik TV. Modul ke: 13FIKOM MENULIS BERITA TELEVISI. Fakultas. Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom. Program Studi BROAD CASTING

BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. yang populer lewat sistem operasi Android dan Apple, aplikasi dekstop. Multimedia sendiri berada didalam lingkungan komputer dan

I. PENDAHULUAN. nasionalisme, menumbuh kembangkan kecintaan kepada Bahasa Indonesia

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Obyek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang memiliki kemampuan berbahasa.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. pada bab-bab terdahulu, terdapat tiga kesimpulan pokok yang dapat diungkapkan

Referensi DOKUMENTER. dari Ide sampai ProduksI. Gerzon R. Ayawaila 2008 FFTV IKJ PRESS

Riset Data Analisis Program TV

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)

BAB III TEKNIK PRODUKSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan struktural (objektif). Metode dan pendekatan ini dianggap

2015 ANALISA PENGISIAN AWAL WADUK (IMPOUNDING) PADA BENDUNGAN JATIGEDE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Jenis Burung Pemangsa di Indonesia

BAB IX PENGEMBANGAN SISTEM MULTIMEDIA

Dasar-dasar Fotografi dan Kamera TV

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS ISI PESAN DALAM KARIKATUR DI INTERNET SEBAGAI KRITIK SOSIAL


BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisai ini, media merupakan suatu alat yang tidak pernah lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. video dan audio video (film). Selama ini kebanyakan orang tidak menyadari hal itu

Naskah Program Audio Visual

BAB I PENDAHULUAN. yang terikat, terarah untuk mencapai tujuan yang diharapkan Sardiman

BAB II LANDASAN TEORI. Almahendra serta film 99 Cahaya di Langit Eropa arahan sutradara Guntur

CREATIVE THINKING. Mencari dan Menemukan Ide Cerita. Drs. Moh. Hafizni, M.I.Kom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Penyiaran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menonton film merupakan kegemaran hampir semua orang dari berbagai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini beranjak untuk memahami kontruksi nasionalisme dalam film,

ABSTRAK. kawasan/tempat, kuliner, dan tradisi yang ada di kota Semarang dan sekitarnya.

Transkripsi:

Structure (Sequence & Scene Modul ke: Fakultas 04FIKOM Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting

Structure Structure Proposal

Proposal Proposal adalah diibaratkan dengan kekuatan seperti pepohonan. Maka produser harus bekerja keras melakukan riset untuk mendapatkan informasi tentang penggambaran cerita yang ingin diuraikan. Selama dalam proses memproduksi dokumenter, produser akan berpatokan pada proposal. Dengan kokohnya proposal maka struktur cerita suatu program dokumenter akan memiliki alur cerita yang alami. Kekuatan proposal program dokumenter akan menjadi landasan structure = sequence dan scene.

Structure = Sequence dan Scene Structure adalah struktur cerita yang memiliki sistematika terstruktur dalam suatu program dokumenter yang terdiri dari Sequence dan Scene. Sequence adalah induk cerita yang memiliki beberapa scene sehingga saling terkait menjadi alur cerita yang mengalir secara alami dan mudah dimengerti oleh audien. Scene adalah cerita-cerita yang terdiri dari beberapa susunan gambar-gambar dengan narasi pendukung yang sinkron untuk memudahkan alur cerita sehingga dapat dimengerti oleh audien.

Structure = Sequence dan Scene Film dokumenter adalah sebuah film/cerita yang mendokumentasikan kenyataan/realitas, yaitu menceritakan kembali tentang suatu kejadian menggunakan fakta yang real atau asli tidak ada rekayasa. Salah satunya membangun kedekatan dengan menggunakan wawancara yang berstruktur, mengumpulkan fakta dan elemen konflik, setting, situasi dan mencari kewajaran. Agar alur cerita dapat dimengerti oleh audien.

Struktur Penuturan Cerita Dokumenter TV Kronologis, peristiwa dituturkan secara berurutan dari awal hingga akhir. Dengan struktur ini, waktu menentukan konstruksi, atau konstruksi alur kisah sesuai perjalanan waktu. Tematis, cerita dipecah ke dalam beberapa kelompok tema, yang menempatkan sejumlah sebab dan akibat ke dalam setiap sekuen. Contoh tema pencemaran air sungai dari limbah industri, ada sekuen masalah yang dihadapi warga di tepian sungai, sekuen masalah nelayan yang menangkap ikan di sungai, sekuen dampak banjir pada waktu musim hujan datang. Dialektis, Struktur ini lebih memiliki kekuatan dramatik dibandingkan dua yang lainnya, karena struktur dialektik menyuguhkan suatu masalah yang langsung diberi jawabannya. Apabila ada aksi langsung diikuti reaksi.

Structure = Sequence dan Scene Jalur Kolom Jalur Kolom Sekuen Scene

Structure = Sequence dan Scene Menuliskan treatment/outline sekuen dan scene pada kartu tempel di-white board. Dengan tersusunnya outline pada kartu akan terlihat alur atau pacing dari cerita. Tuliskan keterangan singkat pada setiap scene dikartu, lalu susunlah berdasarkan urutannya. Setelah itu amati kembali scene yang tersusun tadi, cerita berjalan mulus atau tersendat? Adakah breathing space yang cukup pada cerita tersebut. Sistem kartu ditempel ini sangat memudahkan untuk merubah-rubah susunan sekuen dan scene sesuai dengan keinginan kita yang merencanakan untuk membuat treatment yang terbaik.

Structure = Sequence dan Scene Semakin kritis dan banyaknya koreksi yang dilakukan oleh kru produksi, maka sequence dan scene akan menjadi lebih baik atau mendekati kesempurnaan dari cerita yang diharapkan. Dokumenter televisi adalah program realita kejadian atau keindahan sesuatu yang menarik untuk disajikan kepada audien untuk memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada audien. Oleh sebab itu pengambaran cerita yang ingin sajikan harus dikemukan sebanyak-banyaknya untuk selanjutnya disusun secara terstruktur dengan baik agar semaksimal mungkin mendapatkan kecermatan alur cerita sesuai dengan harapan agar mudah dimengerti audien televisi.

Terima Kasih Andi Fachrudin, MSi.