Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 03, September 2016, ISSN:

dokumen-dokumen yang mirip
Pengembangan Alat Peraga Bandul Matematis untuk Melatihkan Keterampilan Proses Siswa pada Materi Gerak Harmonik Sederhana di Kelas XI SMAN 3 Tuban

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 4, No. 2, pp , May 2015

E-journal Prodi Edisi 1

Pengembangan Alat Praktikum Gelombang Stasioner untuk Melatihkan Keterampilan Proses Siswa SMA Kelas XI

Kata Kunci: mobile learning berbasis android, hasil belajar ranah kognitif, minat belajar

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 04 No. 03, September 2015, 7-11 ISSN:

TUJUAN PERCOBAAN II. DASAR TEORI

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA UJI INDEKS BIAS ZAT CAIR SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA PADA SUB MATERI PEMANTULAN DAN PEMBIASAN

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU TESIS

PENGEMBANGAN MEDIA WORKSHEET

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM

THE DEVELOPMENT OF THE STUDENT ACTIVITIES WORKSHEETS BASED ON CONSTRUCTIVISM ON THE SOLUBILITY AND CONSTANT SOLUBILITY PRODUCT

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS WEB PADA MATERI BIOLOGI SEMESTER GENAP UNTUK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BATU

FISIKA I. OSILASI Bagian-2 MODUL PERKULIAHAN. Modul ini menjelaskan osilasi pada partikel yang bergerak secara harmonik sederhana

PENGEMBANGAN PERANGKAT PENILAIAN KINERJA PRAKTIK PERAWATAN MESIN PENGGERAK UTAMA KAPAL PADA SISWA KELAS XI TKPI SMK NEGERI 3 TARAKAN ABSTRAK

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, 1-5 ISSN:

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA SISWA UNTUK MENGASES KETERAMPILAN PROSES DALAM PRAKTIKUM SENYAWA POLAR DAN NON POLAR KELAS X SMA

IPA TEMA PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR BERBASIS PEDAGOGY FOR SUSTAINABILITY

Arwinda Probowati 1, Amy Tenzer 2, dan Siti Imroatul Maslikah 3 Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang

SILABUS. Indikator Pencapaian Kompetensi

Hukum gravitasi yang ada di jagad raya ini dijelaskan oleh Newton dengan persamaan sebagai berikut :

PENGEMBANGAN E-MODULE IPA BERBASIS SERVICE LEARNING DENGAN TEMA PENCEMARAN UDARA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP KELAS VII

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA RESULTAN GAYA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MATERI POKOK KESETIMBANGAN PARTIKEL

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, SOCIETY (SETS) DALAM PEMBELAJARAN FISIKA BAB ALAT OPTIK DI SMA

IMPLEMENTASI MODUL FISIKA KELAS XI SMA PADA MATERI DINAMIKA GETARAN MENGGUNAKAN APLIKASI SPREADSHEET BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 BINAMU KAB. JENEPONTO

JURNAL PRAKTIKUM GERAK OSILASI DAN JATUH BEBAS

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KINGDOM ANIMALIA UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Oleh:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS DISCOVERY INQUIRY PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI UNTUK SISWA KELAS XI SMA

Pengembangan Alat Peraga Percepatan Benda Untuk Menunjang Pembelajaran Fisika Pada Materi Hukum Newton Tentang Gerak

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 02 No. 03 Tahun 2013,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa

Oleh: Asri Setyaningrum dan Yusman Wiyatmo, Prodi Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta,

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SISTEM KOORDINASI MANUSIA UNTUK SMA ABSTRACT

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS KELAS PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM RESPIRASI KELAS XI IPA E JURNAL

PENGEMBANGAN KIT PRAKTIKUM DAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) MATERI LAJU REAKSI UNTUK SISWA SMA

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES KALKULUS LANJUT 2 BERBASIS PEMECAHAN MASALAH. Fitrianto Eko Subekti dan Reny Amalia Widiyanti

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 03 Tahun 2014, ISSN:

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 06 No. 02, Mei 2017, 5-9 ISSN:

PENGEMBANGAN TES UNTUK MENGANALISIS KETUNTASAN HASIL BELAJAR SISWA SMA KELAS XI

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2014, Volume 6, Nomor 2

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol.4, No.3. pp , September 2015

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN E-BOOK INTERAKTIF BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

Septi Lilis Suryani dan Eko Hariyono Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya. Key Words : academic skill, guided discovery, learning output, heat

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BUKU TEKA-TEKI KIMIA UNTUK KELAS XI SMA. Development of Instructional Media Buku Teka-Teki Kimia for grade XI SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI PROBLEM SOLVING DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA KELAS XI SMA

Pengembangan Buku Ajar Fisika Dasar I Berbasis Self Regulated Learning Sebagai Upaya Memotivasi Mahasiswa untuk Belajar Mandiri

JURNAL PRAKTIKUM GERAK OSILASI DAN JATUH BEBAS

Chemistry Study Program The Faculty of Teachers Training and Education University of Riau

THE DEVELOPMENT STUDENT WORKSHEETS ON THEME ENVIRONTMENTAL (SOIL) POLLUTION" WITH THE PROJECT BASED LEARNING (PjBL) WHICH SCIENCE PROCESS SKILL

TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Pendidikan Sains. Oleh:

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) untuk Melatihkan Self-efficacy Siswa pada Materi Getaran Harmonik Sederhana di MAN 2 Kediri

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT) MATERI LISTRIK DINAMIS UNTUK SISWA SMA KELAS X

PENGEMBANGAN MEDIA POP-UP PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK SMP KELAS VII ARTIKEL SKRIPSI

Pengembangan Alat Peraga Momentum dengan Sistem Sensor

PENGEMBANGAN LKS FISIKA BERORIENTASI MODEL LEARNING CYCLE 7-E PADA MATERI ELASTISITAS SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN SMA

PENGEMBANGAN BUKU FISIKA MULTI REPRESENTASI PADA MATERI GELOMBANG DENGAN PENDEKATAN BERBASIS MASALAH

Abstrak. : Desi Hartinah, Dr. Insih Wilujeng, dan Purwanti Widhy H, M. Pd, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

Uji Kompetensi Semester 1

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK KELAS V SEKOLAH DASAR

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 06 No. 03, September 2017, ISSN:

PENGEMBANGAN INTERESTING HANDOUT BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

ISSN: X 1 PENGEMBANGAN MODUL TRIGONOMETRI BERCIRIKAN OPEN-ENDED PROBLEM

DEVELOPMENT OF ONLINE-LEARNING PLAN BASED ON LEARNING MANAGEMENT SYSTEM ON MATERIAL MOMENTUM AND IMPULSE CLASS XI SENIOR HIGH SCHOOL

PENGEMBANGAN MODUL KESETIMBANGAN KIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) UNTUK SMK

PENGARUH PENERAPAN SERVICE LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Unesa Journal of Chemistry Education Vol. 2, No. 2, pp May 2013 ISSN:

GERAK OSILASI. Penuntun Praktikum Fisika Dasar : Perc.3

Mengukur Kebenaran Konsep Momen Inersia dengan Penggelindingan Silinder pada Bidang Miring

UNESA Journal of Chemical Education Vol.6, No.3 pp , September 2017

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES LITERASI SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMA/MA

FORMULATING PROBLEM AND MAKING HYPOTHESIS SKILLS THROUGH DEVELOPMENT WORKSHEET BASED INQUIRY ON ELECTROLYTE AND NONELECTROLYTE SUBJECT MATTER

DEVELOPMENT OF PHYSICS-ORIENTED LEARNING DEVICE INQUIRY APPROACH ON THERMODYNAMIC MATERIALS OF CLASS XI SMA BASED ON CURRICULUM 2013

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

KISI-KISI SOAL. Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Bentuk Soal No. Soal

DEVELOPMENT OF MODULUS TWIST EXPERIMENT EQUIPMENT AS A MEDIA HIGH SCHOOL PHYSICS LEARNING

KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 SURABAYA PADA MATERI LAJU REAKSI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

Dinamika Rotasi 1. Dua bola bermassa m 1 = 2 kg dan m 2 = 3 kg dihubungkan dengan batang ringan tak bermassa seperti pada gambar.

STUDENT ACADEMIC SKILLS THROUGH PROJECT BASED LEARNING IN CLASS XI SENIOR HIGH SCHOOL BABUSSALAM

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Hasil Uji Validitas Buku Siswa Berbasis Inkuiri pada Pembelajaran IPA untuk Siswa Kelas VIII SMP

PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN BERBANTUAN WINDOWS MOVIE MAKER

PENGEMBANGAN E-MODULE PEMBELAJARAN IPA BERBASIS LECTORA SEBAGAI BAHAN BELAJAR MANDIRI SISWA SMP KELAS VII ARTIKEL SKRIPSI

Khoirun Nisa Retno Ning Tiyas * Muhardjito ** Kadim Masjkur *** Jalan Semarang 5 Malang 65145

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM FISIKA DASAR I

Kata-kata kunci: LKPD berbasis visual, metode demonstrasi, minat membaca, hasil belajar peserta didik.

RPP 1 (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, ISSN:

menganalisis suatu gerak periodik tertentu

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN REMEDI MATERI SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 04 No. 03, September 2015, ISSN:

PENGEMBANGAN SET PRAKTIKUM PEMBIASAN CAHAYA UNTUK PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LAJU REAKSI DAN KESETIMBANGAN KIMIA

PENGEMBANGAN HANDOUT BERBASIS GAMBAR PADA MATERI SISTEM GERAK MANUSIA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Oleh: Yesi Wispa¹, Sudirman², Siska Nerita¹

RPP 2 (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

Transkripsi:

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA REL OSILASI KELERENG UNTUK MENENTUKAN PERCEPATAN GRAVITASI DALAM MENUNJANG PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI GETARAN HARMONIS Dessy Elfira Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya Email : elfiradessy@gmail.com Abstrak Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kelayakan alat peraga rel osilasi kelereng dalam pembelajaran fisika pada materi getaran harmonis, mengetahui keterlaksanaan pembelajaran, hasil belajar serta respon siswa setelah pembelajaran berlangsung. Desain penelitian menggunakan one shoot case study dengan model 4D meliputi tahap pendefinisian (define), perencanaan (design), pengembangan (develop), dan penyebaran (dessiminate). Penelitian ini dibatasi sampai tahap pengembangan (develop) dengan dilakukan uji coba pada kelas XI SMA sebanyak 3 kelas. Metode analisa data meliputi hasil validasi kelayakan alat peraga rel osilasi, hasil belajar siswa yang terdiri dari penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan, serta analisa respon siswa. Hasil penelitian menunjukkan validasi oleh dosen ahli terhadap alat peraga rel osilasi kelereng memperoleh 87,5% dengan kategori sangat layak digunakan, pembelajaran terlaksana sangat baik dengan persentase 95,33%, hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan alat peraga sebesar 76 dengan kategori baik, sedangkan hasil respon siswa adalah 82,21% yang termasuk dalam kategori sangat positif. Kata Kunci: Rel Osilasi, Getaran Harmonis, Percepatan Gravitasi Abstract The aim of this research is describe feasibility of rail marble oscillation on physic leraning for harmonic oscillation, learning implementation, study result, and student response after learning with rail marble oscillation. Design of research was one shoot case study with 4D model consist of define, design, develop, and dessiminate. This research had been trough the development phase only with experiment in 3 class of XI senior high school. Technic analitycal data is the result of validity feasibility of rail marble oscillation, analitycal study result consist of kognitif, affective, psychomotor and student responses. Feasibility based on the result of the validation is 87,5% show very feasiblity, learning implementation is 95,33% show very good category, the study result showed 76 give good category, and student responses showed 82,21% give very possitive responses. Keyword : Rail Oscilation, Harmonic Oscilation, Gravitation Acceleration PENDAHULUAN Fisika sebagai bagian dari ilmu sains yang membahas fenomena alam tentunya dekat dengan kehidupan. Fisika mempelajari gejala alam secara keseluruhan yang mempelajari materi, energi, dan fenomena atau kejadian alam, baik bersifat mikroskopis maupun mikroskopis yang berkaitan dengan perubahan zat atau energi (Sumarsono, 2009: 2). Fisika adalah ilmu yang memiliki peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan. Fisika menjadi dasar berbagai pengembangan ilmu dan teknologi. Kaitan antara fisika dan disiplin ilmu lain membentuk disiplin ilmu yang baru, misalnya dengan ilmu astronomi membentuk ilmu astrofisika, dengan biologi membentuk biofisika, dengan ilmu kesehatan membentuk fisika medis, dengan ilmu bahan membentuk fisika material, dengan geologi membentuk geofisika, dan lain-lain. Dengan belajar fisika dapat melatih kemampuan berpikir, bekerja, dan bersikap ilmiah serta berkomunikasi sebagai salah satu aspek penting kecakapan hidup di era globalisasi ini. Sistem pendidikan di Indonesia terus berkembang yang diikuti dengan perubahan kurikulum beberapa kali yang menuntut kegiatan pembelajaran selalu berinovasi. Perubahan tersebut tidak menyebabakan struktur keilmuan, pola pikir, dan hakekat fisika berubah kecuali ilmu fisika tumbuh dan berkembang. Fisika sebagai ilmu yang bersifat empirik, Dessy Elfira 64

sehingga pembelajaran fisika sebaiknya melibatkan penagamatan gejala atau fenomena yang berkaitan dengan materi pemeblajaran fisika yang akan diajarkan (Sutrisno, 2015:2) Dalam dunia pendidikan, fisika menjadi salah satu mata pelajaran di SMA yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menguasai konsep, menganalisis gejala fisis, serta untuk menumbuhkan sikap ilmiah siswa (Depdiknas 2003, dalam Syahra dkk). Dari tujuan tersebut dapat diuraikan bahwa pembelajaran fisika berisi tentang pengetahuan ilmu fisika yang bersifat abstrak, kegiatan pengamatan untuk menganalisa gejala fisis terkait fenomena dikehidupan nyata serta kegiatan percobaan untuk menumbuhkan sikap ilmiah. Tujuan tersebut dapat tercapai apabila proses pembelajaran di kelas berlangsung dengan melibatkan peran aktif guru dan siswa. Guru sebagai tenaga pengajar diharapkan mampu memberikan kegiatan pembelajaran yang bermakna dan inovatif dengan menerapkan metode pembelajaran yang menarik minat siswa untuk belajar.. Alat peraga berfungsi sebagai upaya melengkapi peralatan yang dibutuhkan dalam pembelajaran. Kebutuhanan alat-alat peraga disebabkan tidak terpenuhinya oleh alat-alat yang sudah ada apalagi bila serba tiada. maka pengembang pembelajaran fisika perlu mengembangkan alat peraga untuk pembelajaran fisika sesuai dengan perencanaannya sendiri. Pengembangan alat peraga untuk pembelajaran fisika disini adalah cipta, rasa dan karsa guru untuk menghasilkan alat peraga yang dibutuhkan di dalam pembelajaran yang dikembangkan dan akan dilakukannya. Kegiatan pengembangan alat fisika diantaranya adalah duplikasi, modifikasi dan pembuatan (Sutrisno, 2015:6) Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada siswa kelas XI IPA SMAN 1 Porong diketahui bahwa para siswa hanya mengetahui fenomena getaran harmonis berupa bandul sederhana dan tidak mengetahui contoh lainnya. Percobaan bandul sederhana yang dilakukan sebatas untuk mencari hubungan panjang tali dan periode, padahal percobaan tersebut dapat dikembangkan untuk mencari percepatan gravitasi. Untuk menambah wawasan siswa terkait fenomena lain benda yang mengalami getaran harmonis dan menambah pengalaman siswa dalam melakukan percobaan, maka penulis mengusulkan pengembangan alat peraga terkait getaran harmonis dan melakukan penelitian berjudul Pengembangan Alat Peraga Rel Osilasi Kelereng untuk Menentukan Percepatan Gravitasi dalam Menunjang Kegiatan Pembelajaran Fisika pada Materi Getaran Harmonis Penelitian ini bertujuan mengetahui kelayakan alat peraga rel osilasi, mengetahui keterlaksanaan pembelajaran, hasil belajara dan respon siswa setelah pembelajaran menggunakan alat peraga rel osilasi. Proses pembelajaran fisika menekankan dengan memberikan pengalaman langsung untuk menjelajahi, memahami dan mengembangkan pengetahuan alam sekitar secara ilmiah untuk dapat memahami konsep dasar dari suatu materi fisika. Sehingga pada proses kegiatannya diperlukan media pembelajaran yang dapat berupa alat peraga untuk mengarahkan siswa pada pemahaman suatu materi. Model osilasi kelereng dapat digunakan untuk menentukan nilai percepatan gravitasi (g). Kita misalkan suatu bola pejal (kelereng) dilepas pada lintasan lengkung akan mengalami gerak osilasi bolak balik. Misalnya kelereng dengan diameter r diletakkan pada rel melengkung dengan jari-jari R. a Gambar 1 Rumus periode pendulum sederhana L = R-r Dengan R = jari-jari rel osilasi dan r = jari-jari kelereng. Kecepatan kelereng adalah dari kecepatan gerak bolak balik pendulum. Waktu kelereng akan menjadi waktu untuk bandul sederhana. L R... (1) Keterangan : g = percepatan gravitasi (m/s 2 ) R = jari-jari lintasan rel (m) r = jari-jari kelereng (m) T = periode (s) = 3,14 dari Dessy Elfira 65

METODE Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan desain penelitian one shoot case study dan model 4D meliputi Define (pendefinisan), Design (Perencanaan), Develop (Pengembangan), namun tahap Disseminate (penyebaran) tidak dilakukan karena keterbatasan waktu dan biaya penelitian. pada tahap Define dilakukan analisis tentang kebutuhan alat peraga dan keterkaitan dengan komponen pembelajaran, tahap Design adalah membuat desain awal alat peraga dan perangkat pembelajaran, sedangkan pada tahap Develop dilakukan validasi alat peraga dan perangkat pembelajaran yang telah dibuat oleh dua dosen ahli. Selanjutnya dilakukan uji coba pada kelas XI SMAN 1 Porong sebanyak 3 kelas. Teknik analisis data yang dilakukan meliputi hasil validasi kelayakan alat peraga, analisa hasil belajar siswa yang terdiri dari penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan, serta analisa respon siswa berupa setelah menggunakan alat peraga rel osilasi dalam pembelajaran. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian yang diperoleh antara lain alat peraga rel osilasi yang dikembangkan pada gambar 1 di bawah ini. Gambar 2. Alat Peraga Rel Osilasi. Alat peraga rel osialsi terbuat dari sepasang kawat yang dilengkungkan setengah lingkaran sebagai lintasannya dengan ukuran jari-jari 17x10-2 m, 20 x10-2 m, dan 40 x10-2 m, rangka kayu untuk menggantungkan rel kawat, gambar busur derajat sebagai pentunjuk sudut simpangan, serta kelereng berdiameter 26 x10-3 m. Prinsip kerja alat peraga rel osilasi adalah dengan menempatkan kelereng pada lintasan dengan simpangan sudut 15 0 kemudian menghitung waktu yang dibutuhkan kelereng untuk berayun 5 kali, dari waktu yang diperoleh dapat diketahui periode osilasinya. Alat ini mengalami beberapa revisi dalam pembuatannya, setelah perbaikan dan penyempuranaan desain maka alat peraga rel osilasi divalidasi oleh dua dosen ahli. Hasil validasi diuraikan pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil Validasi Alat Peraga Rel Osilasi Aspek Penilaian Skor Kriteria Kesesuaian dengan konsep yang diajarkan 75 % Kesesuaian dengan 100 % Sangat perkembangan intelektual peserta didik Kemudahan perawatan alat 100 % Sangat Ketahanan komponen pada 75 % dudukannya Kemudahan pengoperasian alat 100 % Sangat Keamanan penggunaan alat 100 % Sangat Nilai estetika (warna dan bentuk) 75 % Kemudahan mencari, 75 % mengambil, dan menyimpan alat Rata-rata 87,5 % Sangat baik Berdasarkan Tabel 1 diperoleh kelayakan alat peraga sebesar 87,5% dengan kategori sangat layak digunakan. terlebih dahulu dilakukan uji coba sebelum digunakan dalam pembelajaran. Pada uji coba diperoleh data periode osilasi untuk kemudian diguanakan untuk mengetahui percepatan gravitasi. Nilai Percepatan gravitasi diperoleh menggunakan rumus, dengan jari-jari lintasan (R), jari-jari kelereng (r) dan periode ayunan (T). Alat peraga rel osilasi menghasilkan nilai percepatan gravitasi yang mendekati teori dengan jari-jari lintasan yang kecil yaitu ukuran 17x10-2 m dengan nilai percepatan gravitasi 8,13 ± 0,50 m/s 2 dan ukuran 20 x10-2 m dengan percepatan gravitasi 8,1 ± 0,43 m/s 2 sehingga penggunaan jari-jari lintasan kecil lebih disarankan karena gesekan antara kelereng dan lintasan cenderung lebih kecil sehingga gaya pemulih tidak berkurang terlalu besar serta kelengkungan yang tidak terlalu besar membuat posisi lintasan sedikit bergoyang. Sedangkan pada jari-jari besar yaitu 40 x10-2 m nilai percepatan gravitasi yang diperoleh sebesar 6,31 ± 0,13 m/s 2 memiliki perbedaan yang lebih jauh dengan teori sehingga penggunaan jari-jari lintasan yang besar tidak disarankan untuk digunakan pada alat Dessy Elfira 66

peraga rel osilasi karena data yang dihasilkan kurang akurat. Perolehan nilai percepatan yang berbeda dengan teori sebesar 9,8 m/s 2 disebabkan oleh beberapa faktor yaitu gesekan antara kelereng dan lintasan yang mempengaruhi gaya pemulih osilasi kelereng. Semakin panjang jari-jari lintasan maka gaya gesekan yang timbul semakin besar sehingga berpengaruh pada osilasi kelereng yang mengalami osilasi teredam. Persamaan yang digunakan untuk menentukan percepatan gravitasi dengan mengganggap bahwa kelereng bergerak menggelinding sedangkan pada kenyataannya kelereng bergerak menggelinding dan menggelincir sehingga data yang diperoleh tidak sesuai dengan teori. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran yang telah direncanakan dapat diketahui dengan lembar observasi keterlaksanaan yang diisi oleh pengamat selama proses pembelajaran berlangsung. Keterlaksanaan pembelajaran diperoleh 95,33% termasuk dalam kategori sangat baik, sehingga pengajar dianggap mampu melakukan pembelajaran menggunakan lat peraga rel osilasi. Setelah dilakukan kegiatan pembelajaran materi getaran harmonis pada kelas XI SMA sebanyak 3 kelas diperoleh hasil belajar dari 3 aspek penilaian yaitu penilaian pengetahuan berupa tes soal pilihan ganda sebanyak 15 soal, penilaian sikap berupa rubrik sikap yang diisi oleh siswa dan guru, serta penilaian keterampilan berupa rubrik kegiatan siswa saat percobaan. 80 60 40 20 0 Grafik Hasil 75,01 75,22 77,77 Belajar kelas A kelas B kelas C Gambar 3. Grafik Hasil Belajar Siswa hasil belajar Berdasarkan Gambar 3.Grafik diperoleh hasil belajar dari 3 kelas rata-rata sebesar 76 dengan kategori baik. Sedangkan respon siswa setelah menggunakan alat peraga rel osilasi diperoleh hasil sebesar 82,21 % dengan kategori sangat positif, rinciannya dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil Respon Siswa Aspek yang dinilai Skor Kriteria Siswa pernah menggunakan alat peraga rel osilasi kelereng sebelumnya kelereng yang telah dikembangkan membantu siswa untuk lebih memahami konsep getaran harmonis kelereng dapat menambah wawasan siswa tentang fenomena getaran harmonis selain dari bandul dan pegas Siswa tertarik untuk menggunakan alat peraga rel osilasi kelereng Penggunaan alat peraga rel osilasi kelereng dalam proses pembelajaran dapat membuat siswa termotivasi dalam belajar fisika Tampilan alat peraga rel osilasi kelereng menarik Selama melakukan kegiatan demonstrasi, alat peraga rel osilasi kelereng dapat berfungsi dengan baik Siswa merasa senang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan alat peraga pengukur rel osilasi kelereng kelereng ini aman untuk digunakan 0% Sangat Negatif 97,77% Sangat 95,55% Sangat 97,77% Sangat 75,55% 75,55% 86,66% Sangat 95,55% Sangat 100 % Sangat Selama melakukan 97,77% Sangat kegiatan demonstrasi, alat peraga rel osilasi kelereng mudah digunakan? Rata-rata 82,21% Sangat Dessy Elfira 67

PENUTUP Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan data hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa alat peraga rel osilasi kelereng yang dikembangkan layak digunakan karena pemebelajaran terlaksana dengan sangat baik dan hasil belajar dan respon siswa menunjukkan hasil positif. Hasil validasi oleh ahli terhadap alat peraga rel osilasi kelereng memperoleh 87,5% dengan kategori sangat layak digunakan. Pembelajaran terlaksana sangat baik dengan persentase 95,33%, Hasil belajar siswa sebesar 76 dengan kategori baik, sedangkan hasil respon siswa setelah menggunakan alat peraga rel osilasi adalah 82,21% yang termasuk dalam kategori sangat positif Saran dapat dikembangkan atau diperbaiki lagi untuk mengatasi kekurangan dan kelemahannya seperti penggunaan diameter kawat yang lebih besar atau material berbentuk lempengan lengkung dapat menjadi solusi alternatif sebagai pengganti lintasan rel kawat. dengan ukuran jari-jari lintasan yang besar tidak disarankan untuk digunakan karena data yang dihasilkan kurang akurat. lebih sesuai untuk materi pengayaan karena terdapat penerapan dari beberapa konsep fisika dalam perumusan percepatan gravitasi yang digunakan seperti momen inersia dan energi DAFTAR PUSTAKA Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas. 2011. Pedoman Pembuatan Alat Peraga Fisika Untuk SMA. Jakarta:Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Gumilar, Eko Bayu. 2012. Penentuan Percepatan Gravitasi Melalui Pendekatan Osilasi Bola Pada Permukaan Melengkung Menggunakan Logger Pro. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan Halliday David, dkk. 2010. Fisika Dasar Edisi 7 Jilid 1. Jakarta:Erlangga Sumarsono, Joko. 2009. Fisika Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Sutrisno, 2015. Pengembangan Alat Peraga Untuk Pembelajaran Fisika. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia Thiagarajan, S dkk. 1974. Instructional Development for Training Teachers of Exceptional Children. Minnesota: Leadership Training Institute/Special Education, University Of Minnesota Dessy Elfira 68