BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
contoh soal akuntansi perusahaan dagang

BAB II LANDASAN TEORI

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA OLEH: THERESIA OKTA PRADITASARI PENDIDIKAN AKUNTANSI 2009

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL 10 AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

BAB II BAHAN RUJUKAN

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) II 2016

BAB I. 1. Ruang Lingkup Akuntansi

STRUKTUR DASAR AKUNTANSI BAB 2

PENGERTIAN DASAR AKUNTANSI. Akuntansi dapat didefinisikan berdasarkan dua aspek penting yaitu :

JURNAL KHUSUS DAN BUKU TAMBAHAN. Armini Ningsih Politeknik Negeri Samarinda 2017

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (GANJIL) 2016

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (GANJIL) 2016

Kendala Penyajian Laporan Keuangan Pada Perusahaan CV.FATUHA

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) 2015

BAB II LANDASAN TEORI

Materi: 5 AKUN & MANFAATNYA

Pertemuan 1. Ruang Lingkup Akuntansi

SOAL : TEORI LKS TINGKAT NASIONAL KE-XVIII JAKARTA 2010

Ill. SIKLUS AKUNTANSI

Menurut Rudianto (2010:9), tujuan koperasi adalah untuk memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi para anggotanya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BANK SOAL DASAR KOMPETENSI KEJURUAN (DKK) KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari

MODUL PRAKTIKUM PENGANTAR AKUNTANSI

EKONOMI/AKUNTANSI KELAS X IIS TAHUN AJARAN 2016/2017 PERUSAHAAN JASA DAN JURNAL UMUM Oleh: Melania Lintang Kenisah, S.E.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut ini adalah pengertian sistem menurut beberapa ahli :

Penyajian Laporan Keuangan Koperasi RRKR Berdasarkan SAK ETAP

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORITIS

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) II 2016

BAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan.

Bab XII Proses Transaksi Akuntansi

PERTEMUAN 14 BUKU BESAR DAN PELAPORAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan

Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Pengelolaan Usaha UKM Mitra Binaan PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Bali. I Nyoman Darmayasa, Ak., BKP., CPMA.

Kegiatan Pembelajaran 16: Akuntansi Perusahaan Jasa dan Dagang

BAB II LAPORAN ARUS KAS

Laporan Keuangan: Neraca

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas (kesatuan)

BAB II LANDASAN TEORI

MODUL 4 JURNAL DAN POSTING

Mengoperasikan bisnis butuh uang Own property = Assets Fixed Assets = lebih dari satu tahun (gedung, tanah, dll) Akuntansi keuangan = ekuitas = nilai

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. keuangan dari beberapa ahli, antara lain sebagaiberikut:

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI. tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Definisi ini mengandung dua pengertian, yakni:

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. saling berintegritas satu sama lain.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB 4. AKTIVITAS KETIGA

Pencatatan dan Bukti Transaksi

REKAP SOAL UN SMK AKUNTANSI 2008/ /2010

Standar Kompetensi : Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa. Kompetensi Dasar : Kemampuan menerapkan tahap siklus akuntansi perusahaan

BAB 1 KAS DAN INVESTASI PADA EFEK TERTENTU

TINJAUAN PROSES BISNIS

KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN (FINANCIAL STATEMENT)

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Akuntansi Kas. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu

BAB I AKUNTANSI SEBAGAI SISTEM INFORMASI

SIKLUS AKUNTANSI (Accounting Cycle)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tiga fungsi dasar yang dilaksanakan oleh Sistem Informasi Akuntansi (SIA).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

» Proses Akuntansi» Siklus Akuntansi» Jurnal Umum» Posting» Neraca Saldo HAL : 1

Contoh Soal. Referensi SK-KD

BAB II LANDASAN TEORI

SOAL DASAR-DASAR AKUNTANSI

BAB II MENGANALISIS TRANSAKSI. Pengant. Akt - Nurul - STIE PENA

Gambar 1. Siklus Akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan, karena pendapatan akan dapat menentukan maju-mundurnya suatu

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu

Bab II Elemen dan Prosedur SIA

ekonomi Sesi LAPORAN KEUANGAN A. PENGERTIAN DAN TUJUAN LAPORAN KEUANGAN B. LAPORAN LABA/RUGI a. Unsur Laporan Laba/Rugi

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II DASAR TEORI. diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak

AKUNTANSI HOTEL RMK SAP 3 (Ruang Lingkup Akuntansi Perhotelan dan Menerapkan Akuntansi Perhotelan)

Penyesuaian & Penyelesaian Siklus Akuntansi

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

Secara umum jurnal terdiri dari jurnal umum dan jurnal khusus. Pada semester ini kita akan membahas jurnal umum saja. Bentuk jurnal umum adalah :

2. Akuntan yang bekerja di perushaan perusahaan swasta, seperti di bank, perusahaan industri, perdagangan dan lain-lain disebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Pencatatan Transaksi ke dalam Jurnal Khusus

PERTEMUAN III: LAPORAN KEUANGAN DAN SIKLUS AKUNTANSI. Tujuan Pembelajaran:

Materi 2: INTERNAL CONTROL & CASH. Dosen: Afifudin, SE., M.SA., Ak.

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

URAIAN MATERI. Modul Akuntansi PPG Dalam Jabatan 2018 Page 2

Materi: 4 PERSAMAAN AKUNTANSI

AKUNTANSI BAB II SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Akuntansi Pengertian Akuntansi (Accounting) menurut Hasiholan (2014:1) : Akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mencatat dan mengkomunikasikan kejadian-kejadian ekonomi sebuah organisasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan, kejadian-kejadian ekoonomi tersebut akan disajikan dalam bentuk laporan keuangan. Sedangkan pengertian Akuntansi (Accounting) menurut Walter T. Harrison Jr. (2015:3) : Akuntansi (Accounting) merupakan suatu sistem informasi, yang mengukur aktivitas bisnis, memroses data menjadi laporan, dan mengomunikasikan hasilnya kepada pengambil keputusan yang akan membuat keputusan yang dapat mempengaruhi aktivitas bisnis. Sedangkan menurut Catur sasongko (2016:10) pembukuan adalah bagian mekanis dari akuntansi, sama seperti aritmatika merupakan bagian dari matematika. Ada dua jenis akuntansi yaitu : Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen, yang akan penulis bahas di dalam laporan Tugas Akhir ini adalah Akuntansi Keuangan. 10

2.2. Definisi Akuntansi Keuangan Menurut Walter T. Harrison Jr. (2015:4) pengertian Akuntansi Keuangan (financial accounting) adalah sebagai berikut : Akuntansi keuangan adalah menyediakan informasi bagi pengambil keputusan diluar entitas, seperti investor, kreditor, agen pemerintahan, dan publik. 2.3. Definisi Laporan Keuangan Menurut Walter T. Harrison Jr. (2015:8) menyatakan bahwa : Tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan suatu entitas yang bermanfaat bagi banyak pemakai ketika membuat keputusan ekonomi. 2.3.1. Asumsi Laporan Keuangan Menurut Walter T. Harrison Jr. (2015:11) : IFRS Framework menyatakan bahwa untuk memenuhi tujuan pelaporan keuangan, kita harus membuat suatu asumsi. Pertama, kita harus membuat laporan keuangan atas dasar akrual (accrual basis). Singkatnya, ini berarti bahwa transaksi dan peristiwa lainnya diakui pada saat hal itu terjadi dan bukan ketika kas diterima atau dibayarkan. 2.3.2. Unsur-unsur Laporan Keuangan Menurut Walter T. Harrison Jr. (2015:11) Unsur-unsur laporan keuangan tersebut terletak : 1. Aset (asset) adalah sumber daya ekonomi yang dikendalikan oleh entitas yang diharapkan akan menghasilkan manfaat ekonomi dimasa mendatang bagi entitas. Contoh aktiva/asset 11

meliputi kas, persediaan, piutang usaha (uang yang terutang kepada entitas oleh debiturnya), mesin peralatan, dan properti. 2. Kewajiban (liabilities) adalah kewajiban saat ini entitas yang diharapkan akan menghasilkan arus keluar menfaat ekonomi dari entitas. Contoh kewajiban meliputi pinjaman bank, utang usaha (orang yang terutang oleh entitas kepada kreditornya), dan kewajiban lainnya. 3. Ekuitas (equity) adalah kepentinngan residu dalam asset entitas setelah dikurangi kewajiban entitas dan mrepresentasikan klaim residu pemegang saham atas asset entitas. Ada dua subbagiam utama dibagian ekuitas : modal saham (share capital) dan laba ditahan (retained earning). Modal saham adalah jumlah yang telah diinvestasikan oleh para pemegang saham dalam entitas (biasanya dalam bentuk saham), Laba Ditahan adalah jumlah yang dihasilkan oleh aktivitas menghasilkan laba dan disimpan untuk digunakan dalam bisnis. 4. Laba (income) adalah kenaikan menfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi (misalnya, kenaikan asset atau penurunan kewajiban) yang menghasilkan peningkatan ekuitas, selain yang menyangkut transaksi dengan pemegang saham. Lebih lanjut IFRS Framework akan memisahkan Laba menjadi pendapatan (revenue) dan keuntungan (gains). Pendapatan berasal dari aktivitas bisnis yang biasa (seperti pendapatan 12

penjualan), sementara keuntungan atau mungkin bukan berasal dari aktivitas bisnis yang biasa (seperti keuntungan atas pelepasan perusahaan anak). 5. Beban (expenses) adalh penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi (misalnya, penurunan asset atau peningkatan kewajiban) yang diakibatkan oleh penurunan ekuitas, selain yang menyangkut transaksi dengan pemegang saham. Demikian juga, beban dapat terjadi dalam aktivitas bisnis yang biasa (seperti gaji dan upah beban sewa), sementara rugi (losses) mungkin juga tidak dialami dalam aktivitas bisnis yang biasa (kerugian yang dialami karena bencana alam). 2.4. Catatan atas Laporan Keuangan keuangan yaitu : Menurut IAI (2016:1.21) pengertian catatan atas laporan pertama, menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi spesifik yang digunakan sesuai dengan paragraf 117-124; kedua, mengungkapkan informasi yang disyaratkan oleh SAK yang tidak disajikan dibagian manapun dalam laporan keuangan; dan ketiga, menyediakan informasi yang tidak disajikan dibagian manapun dalam laporan keuangan, tetapi informasi tersebut relevan untuk memahami laporan keuangan. 13

2.4.1. Struktur Pencatatan Menurut IAI (2016:1.21) struktur pencatatan menyatakan bahwa : Secara umum, entitas menyajikan catatan atas laporan keuangan dengan urutan sebagai berikut untuk membantu pengguna memahami dan membandingkan dengan laporan keuangan entitas lain : 1. Pernyataan kepatuhan terhadap SAK. 2. Ringkasan kebijakan akuntansi signifikan yang diterapkan. 3. Informasi tambahan untuk pos-pos yang disajikan dalam laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus, sesuai dengan urutan penyajian laporan dan penyajian masingmasing pos. 4. Pengungkapan lain termasuk : 1) Liabilitas kontijensi (lihat PSAK 57 Revisi, Liabilitas kontijensi dan asset kontijensi) dan komitmen kontraktual yang belum diakui. 2) Pengungkapan informasi nonkeuangan, contohnya tujuan dan kebijakan manajemen resiko keuangan. 2.4.2. Proses Pencatatan Menurut http://dickyhermawan606.blogspot.co.id/2015/06/pengertian-danproses-pencatatan.html menyatakan bahwa : Proses pencatatan akuntansi transaksi keuangan sudah merupakan keharusan bahwa setiap transaksi keuangan yang dilakukan harus 14

disertai dengan bukti. Bukti merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kerja pada atasan bahwa transaksi telah dilakukan tahapan pencatatan adalah setiap transaksi dari suatu kegiatan usaha merupakan suatu informasi awal yang harus dicatat dan diolah, sehingga terbentuk sebuah laporan keuangan. Proses yang berjalan terus dan berulang kembali mulai dari terjadinya transaksi sampai dengan penyusunan laporan keuangan. Siklus akutansi sendiri terdiri dari kegiatan-kegiatan sebagai berikut : 1. Menyiapkan bukti pencatatan Bukti transaksi adalah bukti adanya peristiwa yang berhubungan dengan keuangan. Fungsinya sebagai dasar pencatatan akuntansi, sebagai bukti tertulis bila terjadi peristiwa hukum dimasa yang akan datang, dan sebagai dasar pencatatan, penerimaan, dan pengeluaran keuangan. Sudah merupakan keharusan bahwa setiap transaksi keuangan yang dilakukan harus disertai dengan bukti. Bukti merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kerja pada atasan bahwa transaksi telah dilakukan. Untuk dapat mencatat bukti transaksi kedalam buku jurnal maka bukti-bukti ini harus dianalisis sehingga dapat diketahui debet atau kredit perlakuan yang tepat untuk akun yang terkait dengan bukti transaksi tersebut. 15

Bukti transaksi dibagi menjadi 2 bagian, yaitu transaksi internal dan eksternal. Berikut adalah macam-macam bukti transaksi perlu di catat : a. Bukti Transaksi Internal 1) Memo antar bagian Dibuat oleh bagian bagian yang terdapat dalam perusahaan untuk kepentingan perusahaan itu sendiri. Biasanya digunakan sebagai dasar pencatatan selanjutnya. 2) Memorial Post Merupakan bukti yang menunjukkan adanya keputusan, misalnya dari bagian penanggung jawab perlengkapan mengenai penggunaan perlengkapan perusahaan. b. Bukti Transaksi Eksternal 1) Faktur Faktur adalah bukti penjualan barang yang dilakukan secara kredit yang dibuat oleh pihak penjual dan diberikan kepada pihak pembeli. 2) Kuitansi Merupakan bukti transaksi bahwa yang bersangkutan telah menerima uang atau telah membayar uang secara tunai. 3) Nota Kredit Bukti transaksi penerimaan kembali barang yang telah dijual secara kredit (retur penjualan), atau pengurangan 16

harga faktur karena barang sebagian rusak atau kualitas yang tidak sesuai dengan pesanan. Dalam hal demikian nota kredit dibuat oleh pihak penjual dan dikirimkan kepada pihak pembeli. 4) Nota Debit Bukti transaksi pengiriman kembali barang yang dibeli karena sebagian barang yang dibeli ada yang rusak atau tidak sesuai pesanan. Maka, nota debet dibuat oleh pembeli untuk dikirimkan kepada penjual. 5) C e k Cek adalah surat perintah yang dibuat oleh pihak yang mempunyai rekening di Bank, agar Bank membayar sejumlah uang kepada pihak yang nemanya tercantum dalam cek tersebut. Pihak-pihak yang berhubungan dalam pengeluaran cek tersebut adalah : a) Pihak penarik, yaitu pihak yang mengeluarkan dan menandatangani cek tersebut. b) Pihak penerima, yaitu pihak yang menerima pembayaran cek tersebut. 2. Pencatatan transaksi dalam buku harian jurnal Bukti transaksi adalah bukti adanya peristiwa yang berhubungan dengan keuangan, buku untuk mencatat transaksi keuangan secara 17

kronologis dan sistematis dengan menuliskan akun yang harus di debit dan di kredit. Fungsinya sebagai dasar pencatatan akuntansi, sebagai bukti tertulis bila terjadi peristiwa hukum dimasa yang akan datang, dan sebagai dasar pencatatan, penerimaan, dan pengeluaran keuangan. Untuk dapat mencatat bukti transaksi kedalam buku jurnal maka bukti-bukti ini harus dianalisis sehingga dapat diketahui debet atau kredit perlakuan yang tepat untuk akun yang terkait dengan bukti transaksi tersebut. Jadi fungsi Analisis Bukti Transaksi yaitu untuk menentukan apakah perkiraan harus di debet atau di kredit. Jurnal merupakan catatan yang tersusun secara sistematis dan berdasarkan kronologis dari transaksi-transaksi finansial yang jumlah dan keterangannya ringkas. Diantaranya waktu kejadian, keterangan transaksi serta debet dan kredit. Dari pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa : a. Sumber pencatatan ke dalam jurnal adalah bukti /dokumen transaksi keuangan. b. Pencatatan transaksi di lakukan secara berurutan [kronologis] menurut tanggal kejadiannya. c. Sistematis artinya pencatatan dilakukan dengan mengikuti kepada aturan mendebit dan mengkredit akun. d. Setiap transaksi dicatat secara berpasangan ke dalam debit dan kredit[double entry accounting]. 18

e. Jumlah debit dan jumlah kredit harus sama atau seimbang. Beberapa fungsi jurnal sebagai catatan sistematis dalam pencatatan bukti transaksi: a. Fungsi pencatatan, artinya semua transaksi yang terjadi berdasarkan bukti dokumen yang ada harus dicatat seluruhnya. b. Fungsi historis artinya transaksi dicatat sesuai kejadian waktunya. c. Fungsi analisis artinya setiap transaksi yang dicatat dalam jurnal harus merupakan analisis dari bukti-bukti transaksi. d. Fungsi instruktif artinya pencatatan dalam jurnal merupakan instruksi atau perintah untuk melakukan posting debet atau kredit ke dalam buku besar. e. Fungsi informatif artinya jurnal dapat memberikan informasi transaksi yang terjadi. Dalam pembagiannya, Jurnal terbagi menjadi 2 yaitu : a. Jurnal Umum merupakan jurnal yg mencatat seluruh transaksi dalam satu kesatuan (berdasarkan urutan waktu). Bentuk dari jurnal umum sebagai berikut : 1) Terdapat kolom tanggal digunakan untuk mencatat tanggal, bulan, dan tahun terjadinya transaksi. 19

2) Kolom akun atau keterangan digunakan untuk mencatat transaksi yang didebet dan dikredit, disertai keterangan singkat tentang transaksi tersebut. 3) Kolom ref. (referensi) digunakan untuk mencatat kode akun ketika ayat jurnal dipindahkan ke buku besar. Sebelum dipindahkan, kolom ref. tetap dalam keadaan kosong. 4) Kolom debet digunakan untuk mencatat nilai transaksi. 5) Kolom kredit digunakan untuk mencatat nilai transaksi. 6) Halaman digunakan sebagai referensi pada buku besar. b. Jurnal Khusus dipergunakan untuk mencatat transaksitransaksi secara spesifik berdasarkan jenis, sesuai kebutuhan perusahaan. Jenis jurnal khusus yang sering dipergunakan adalah: 1) Jurnal penjualan (Sales Journal) Berfungsi sebagai tempat mencatat transaksi penjualan barang dagangan yang dilakukan secara kredit. 2) Jurnal penerimaan kas (Cash Receives Journal) Berfungsi sebagai tempat mencatat semua transaksi penerimaan kas. 3) Jurnal pengeluaran kas (Cash Payments Journal) Berfungsi sebagai tempat mencatat semua transaksi pengeluaran kas. 20

4) Jurnal Pembelian (Purchases Journal) Jumal pembelian berfungsi sebagai tempat mencatat transaksi pembelian barang yang dilakukan secara kredit. 3. Melakukan posting kedalam buku besar Merupakan kumpulan akun-akun yang digunakan untuk meringkas transaksi yang telah dicatat dalam jurnal. Buku besar juga dapat diartikan sebagai tahapan catatan terakhir dalam akuntansi yang menampung ringkasan data yang sudah dikelompokan atau diklasifikasikan yang berasal dari jurnal. Urutan yg harus di ikuti dalam menganalisis setiap transaksi adalah sebagai berikut : a. Tentukan jenis akun yg di pengaruhi oleh transaksi (akun aktiva, kewajiban, modal, pendapatan, atau beban). b. Tentukan akibat transaksi terhadap akun (bertambah atau berkurang). c. Tentukan debit atau kredit atas akun yg di pengaruhi oleh transaksi. d. Catatan debit atas kredit dalam jurnal umum. Cara melakukan posting dari jurnal ke buku besar. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut : a. Pindahkan tanggal kejadian yang ada dalam jurnal ke lajur perkiraan yang bersangkutan yang ada pada buku besar. 21

b. Pindahkan jumlah debet atau kredit yang ada dalam jurnal ke lajur debet atau kredit perkiraan buku besar. c. Catat nomor kode akun ke dalam kolom referensi jurnal sebagai tanda jumlah jurnal telah dipindahkan ke buku besar. d. Catat nomor halaman jurnal ke dalam kolom referensi buku besar setiap pemindah-bukuan. 4. Tahap pelaporan Sebagai hasil akhir dan tujuan akutansi adalah menghasilkan informasi ekonomi, untuk mengambil keputusan bagi pihak yang memerlukannya. Laporan keuangan dibuat pada akhir periode kutansi misal setiap 3 bulan, persemester atau setahun sekali dan sebagainya. Laporan keuangan terdiri dari : a. Neraca. b. Laporan rugi/laba. c. Laporan perubahan modal. d. Laporan perubahan posisi keuangan. e. Catatan atas laporan keuangan. f. Laporan atau informasi lain sebagai pelengkap. Neraca saldo (neraca sisa atau daftar saldo atau daftar sisa ) adalah suatu alat yang digunakan untuk mengumpulkan saldosaldo akhir yang terdapat dalam masing-masing buku besar. Neraca saldo berfungsi untuk menguji kebenaran pencatatan transaksi yang terjadi pada periode tertentu ke dalam jurnal dan 22

ke buku besar dengan cara menjumlahkan saldo debetnya dan seluruh saldo kreditnya. Apabila jumlah debet sama dengan jumlah kredit berarti ada kemungkinan pencatatan telah benar, tetapi jika tidak sama berarti pencatatannya salah. 2.5. Rekening Bank Sebagai Alat Pengendalian Menurut Walter T. Harrison Jr. (2013:241) menyatakan bahwa : Kas adalah asset yang paling likuid karena merupakan alat tukar. Kas mudah disembunyikan dan relatif lebih mudah dicuri. Akibatnya, sebagian besar perusahaan menciptakan pengendalian khusus untuk kas. Menempatkan kas dalam rekening bank dapat membantu mengendalikan kas karena bank telah menerapkan praktik pengamanan uang nasabah. Dokumen yang digunakan untuk mengendalikan rekening bank meluputi berikut ini : a. Kartu Tanda Tangan Bank mengharuskan setiap orang yang berwewenang untuk menandatangani suatu rekening ketika akan memberikan sebuah kartu tanda tangan (signature card). Hal ini akan membantu mencegah pemalsuan. b. Slip Deposito Benk menyediakan formulir standard seperti slip deposito. Pelanggan akan mengisi suatu jumlah pada setiap deposito. Sebagai bukti transaksi, pelanggan harus menyimpan bukti deposit receipt. 23

c. Cek Untuk membayar kas, deposan dapat menuliskan sebuah cek yang meminta bank untuk membayar pihak yang dituju sejumlah tertentu. Terdapat tiga pihak yang terlibat pada cek : 1) Pembuat atau penarik yang menandatangani cek. 2) Penerima atau payee kepada siapa cek dibayarkan. 3) Bank dimana cek akan ditarik. d. Laporan bank Bank mengirimkan laporan bulanan kepada nasabah. Laporan bank (bank statement) melaporkan apa yang telah dilakukan bank dengan kas nasabah. Laporan tersebut menunjukkan saldo rekening awal dan akhir, penerimaan kas, dan pembayaran kas. e. Rekonsiliasi Bank Terdapat dua catatan yang menyangkut kas perusahaan : 1) Laporan bank, yang menunjukkan penerimaan dan pembayaran kas melalui bank. 2) Akun kas dalam buku besar perusahaan. Untuk memastikan keakuratan catatan kas, harus memperbaharui catatan kas baik secara online maupun setelah menerima laporan bank. Rekonsiliasi bank menjelaskan semua perbedaan antara catatan kas dan saldo bank. Orang yang membuat rekonsiliasi bank tidak boleh memiliki tanggung jawab kas lain. Jika tidak, dia dapat 24

mencuri kas dan memanipulasi rekonsiliasi untuk menutupi pencurian tersebut. 25