BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun variabel tersebut. 1. atau bidang tertentu secara faktual dan cermat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif, dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dengan format deskriptif adalah bertujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. angka-angka dari hasil penelitian setelah di peroleh dari jawaban kuisioner

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yang bersifat kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun alokasi waktu pengumpulan data penelitian ini telah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Deskriptif yaitu hanya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis respon pedagang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah deskriptif, dalam

BAB III METODOLOGI. secara objektif mengenai keadaan yang sebenarnya dari objek yang diteliti 40. Penelitian deskritif bertujuan untuk 42 :

BAB III METODE PENELITIAN. pemirsa, penulis menggunakan penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang hanya

BAB III METODELOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis dan mengadakan analisa secara logis rasional.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam membahas efektivitas komunikasi XL Twitter, peneliti

29 Dalam hal ini, peneliti memaparkan secara detail dan mendalam mengenai tingkat kesadaran merek KOPITIAM versi Abdul Alex. Sedangkan untuk analisany

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian yang bersifat deskriptif

III. METODE PENELITIAN. M. Nazir (1999:51) mengartikan metode penelitian adalah:

III.METODE PENELITIAN. atau menjelaskan hubungan, perbedaan, atau pengaruh satu variabel dengan

BAB III PENYAJIAN DATA. Sinembah Kabupaten Rokan Hilir terhadap Acara Sinetron Tukang Bubur Naik

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang banyak dituntut

BAB III. Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. organisasi pramuka di lingkungan SMP Kartika II-2 dalam menumbuhkan sikap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan suatu penelitian yang analisisnya secara umum memakai analisis statistik.

BAB IV HASIL PENELITIAN. 4.1 Gambaran Tayangan Berita Liputan 6 Siang di SCTV

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. 36 Penelitian


III. METODE PENELITIAN. masalah yang dihadapi, karena selain menjelaskan garis-garis yang cermat juga

BAB III METODOLOGI. gejala atau fenomena. Hasil dari penelitian ini biasanya berupa tipologi atau pola-pola

metode riset yang menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data.

Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. secara purposive sampling. Dalam analisa data ini peneliti menggunakan label


BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan data, klasifikasi data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan sifat penelitian deskriptif kuantitatif.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan dari penelitian, maka jenis

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research), yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif yang berusaha menjelaskan persepsi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. diterapkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penulisan ini adalah penelitian Deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

III. METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian Yang Digunakan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara dua atau lebih konsep (variabel) yang akan diteliti. 48

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. secara univariant. Penelitian yang bersifat deskriptif mempunyai tujuan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, dunia pertelevisian sudah mulai mendominasi dunia

BAB III METODELOGI PENELITIAN. data menggunakan kata dan baris kalimat. Muhammad Nazir mendefenisikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu penelitian ini hanya memaparkan situasi atau peristiwa

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian sebagai salah satu cara untuk memecahkan suatu masalah

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaannya dengan

BAB III METODOLOGI. 1. Paradigma

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

III. METODE PENELITIAN. untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan nyata sekarang. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory reserch), yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif karena data yang kami ambil dalam bentuk angka dan akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan tepat dibandingkan dengan pengamatan biasa 43

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. dengan ilmiah adalah menyangkut masalah cara kerja, yakni cara kerja untuk

Transkripsi:

47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Tipe penelitian yang digunakan oleh penulis disini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu merupakan penelitian yang hasilnya berupa laporan yang menggunakan angka. Pendekatan kuantitatif bertujuan melukiskan sacara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang secara faktual dan cermat. Proses penelitian kuantitatif mengikuti proses deduktif-deduktif. Penelitian kuantitatif dimulai dari umum kemudian kekhusus kemudian kekhusus lagi. Responden atau objek penelitian terdiri dari banyak objek. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner. Selain itu, tujuan penelitian yaitu sebagai konfirmasi. Sedangakan sifat penelitian ini adalah deskriftif yaitu jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan objek yang diteliti. Menurut Traves, yang kutip dalam buku Pengantar Metode Penelitian karangan Consuelo, Dkk. Penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara barjalan pada saat penelitian dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. Penelitian deskriptif ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Penelitian deskriptif ditujukan untuk : 47

48 1 Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada 2 Mengidentifikasikan masalah atau memeriksa kondisi dan praktekpraktek yang berlaku 3 Membuat perbandingan atau evaluasi 4 Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang 3.2 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey yang merupakan metode penelitian dengan cara penelitian turun kelapangan dan melakukan pengamatan, pencatatan, dan observasi terhadap objek apa yang sedang diteliti guna mencari data yang dapat memperkuat isi penelitian. Dengan kata lain survey adalah cara pengumpulan data dari aspek-aspek ( N ) populasi baik secara lisa maupun tertulis dalam suatu situasi dimana penulis akan mengolah data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang telah dijawab atau diisi sendiri oleh responden. Pengertian survey dibatasi pada pengertian survey sampel dimana informasi dikumpulkan dari sebagian populasi ( sample ) untuk mewakili seluruh populasi. Penelitian survey sendiri banyak dilakukan dalam kegiatan ilmu-ilmu sosial. Misalnya untuk memperoleh gambaran yang jelas pada situasi dan kondisi. Penelitian survey merupakan suatu penelitian kuantitaf dengan menggunakan

49 pertanyaan terstruktur atau sistematis yang sama kepada banyak orang, untuk kemudian seluruh jawaban yang diperoleh peneliti dicatat, diolah, dan dianalisis. Pernyataan terstruktur atai sistem tersebut dikenal dengan istilah kuesioner. 1 Tujuan survey dapat dilakukan dengan semata-mata untuk memberikan gambaran tentang sesuatu, dan survey seperti itu disebut dengan survey deskriptif, yang memiliki ciri sebagai berikut : 1. Survey deskriptif berkaitan dengan situasi yang memerlukan teknik pengumpulan data dan informasi melalui wawancara, pengisian angket atau kuesioner dan melakukan observasi secara langsung. 2. Populasi penelitian harus terpilih dan selektif, definisinya secara jelas, benar dan mampu menetapkan parameternya yang secara tepat agar tidak terjadi bias ( penyimpangan ) 3. Data survey deskriptif tersebut mudah mengalami distrosi sebagai akibat terjadinya bias dalam rancangan suatu penelitian. 4. Walaupun metode riset survey berdasarkan pada teknik pengumpulan data dan data tersebut harus disusun dan dapat disajikan secara sistematik, sehingga dapat menarik kesimpulan secara akurat dan benar untuk menghindari penelitian yang bias. 5. Tujuan lain dari survey adalah melakukan analisis yang disebut metode survey analitycal. Biasanya data dalam survey analitik ini merupakan data kuantitatif dengan pengujian statistik. 2 1 Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2007 hal: 143

50 Kata survey, dikutip dari Soehartono, yaitu menurut P.D Leedy dalam bukunya Practical Research : Planning and Design, yang terdiri dari dua suku kata. Arti Sur merupakan turunan kata super ( Latin ), yang berarti diatas atau melampaui sedangkan kata vey berarti dari kata kerja ( latin ) Videre yang berarti melihat. Pengertian secara umum survey adalah melihat diatas atau melampaui. Jadi survey adalah pengamatan atau penyelidikan secara kritis untuk mendapatkan keterangan yang tepat terhdap suatu persoalan dan objek tertentu, didaerah kelompok dan atau lokasi tertentu yang telah ditelaah. Langkah langkah yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan survey ialah sebagai berikut 3 : a. Merumuskan masalah penelitian dan menentukan tujuan survey b. Menentukan konsep c. Pengambilan sampel d. Pembuatan kuesioner e. Pengolahan data f. pelaporan 3.3 Populasi Penelitian Populasi adalah himpunan (yang lengkap dan sempurna) dari semua unit observasi yang menjadi sasaran dalam suatu penelitian. Istilah yang lengkap dan 2 Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung : PT Remaja Rosda Karya 2007. Hal : 25 3 Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, Metode Penelitian Survey, Jakarta: 1989. Hal :12

51 sempurna mempunyai pengertian bahwa definisi populasi suatu studi harus dinyatakan sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan salah pengertian. 4 Populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah anak anak usia sekolah, peneliti mangambil populasi anak anak sekolah ini adalah karena melihat minat menonton anak anak sekolah khususnya siswa siswi SMP Negeri 267 Jakarta sebanyak 812 siswa, terhadap program tayangan yang ditayangkan oleh SCTV setiap hari ini. Populasi siswa siswi SMP Negeri 267 dibagi dalam tiga tingkatan yaitu sebagai berikut : 1. Kelas 7 masuk siang berjumlah 7 kelas yang masing masing kelas berisi 39 siswa dengan jumlah keseluruhan 272 siswa. 2. Kelas 8 dibagi dalam 2 kelas ada yang masuk pagi dan ada yang masuk siang, berjumlah 7 kelas yang masing masing kelas berisi 38 siswa dengan jumlah keseluruhan 270 siswa. 3. Kelas 9 masuk pagi berjumlah 7 kelas yang masing masing kelas berisi 38 siswa dengan jumlah keseluruhan 270 siswa. 5 3.4 Sampel Penelitian Sampel adalah sebagai unit observasi yang memberikan keterangan atau data yang diperlukan oleh studi. Dengan sendirinya sampel bagian dari populasi. 4 Bambang Setiawan, Metode Penelitian Komunikasi,Universitas Terbuka, Jakarta :1995. Hal :181 5 Data kesiswaan SMP Negeri 267 Jakarta

52 Dan sampel selalu mempunyai ukuran kecil atau sangat kecil jika dibandingkan dengan ukuran populasi yang bersangkutan. Jadi sampel ialah bagian dari populasi yang mewakili karakteristik serupa dengan populasi. Sampel merupakan sebagian yang diambil dari keseluruhan populasi yang diteliti. Yang dianggap mewakili terhadap seluruh populasi. Dalam penelitian ini penulis berencana mengambil sampel populasi siswa siswi SMP Negeri 267 Jakarta yang jumlahnya 812. Dalam penarikan sampel terdapat dua jenis teknik penerikan sampel, yaitu teknik penarikan sampel probabilita dan sampel nonprobabilita. Teknik penarikan sampel probalita adalah suatu teknik penarikan sampel yang mendasarkan diri bahwa setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Dengan kesempatan yang sama ini, hasil dari suatu penelitian dapat digunakan untuk memprediksi populasi. Sementara itu, teknik penarikan sampel nonprobalita adalah suatu teknik penarikan sampel yang mendasarkan pada setiap anggota populasi tidak memiliki kesempatan yang sama anggota yang satu memiliki kesempatan lebih besar dibandingkan dengan anggota yang lain sehingga hasil dari suatu penelitian yang menggunakan teknik ini tidak dapat digunakan untuk memprediksi populasi. Dalam penarikan sampel kali ini peneliti mengambil teknik penarikan sampel Purposive Sampling yaitu memilih orang-orang tertentu karena dianggap berdasarkan penelitian tertentu mewakili statistik atau tingkat signifikasi penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini di dasarkan pada pendapat Suharsimi Arikunto. Teknik ini mencakup orang-orang yang diseleksi atas dasar

53 kriteria-kriteria tertentu yang dibuat periset berdasarkan tujuan riset. Sedangkan orang-orang dalam populasi yang tidak sesuai dengan kriteria tersebut tidak dijadikan sampel. 6 Hal ini dikarenakan populasi bersifat homogen, yaitu siswa siswi SMP Negeri 267 Jakarta. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini berdasarkan pada pendapat Suharsimi Arikunto : Sekedar ancar ancar, maka apabila subjeknya kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10% hingga 15%, atau 20% hingga 40% atau lebih tergantung setidak tidaknya dari : 1. Kemampuan peneliti dari waktu, tenaga, dan dana. 2. Sempit luasnya wilayah pengamat dari setiap subjek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data. 3. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk peneliti yang resikonya besar tentu saja jika sampelnya besar, hasilnya akan lebih baik. 7 Siswa kelas 7 272 x 10 = 27.2 100 Tetapi peneliti hanya mengambil sampel dari kelas 7 sebanyak 26 siswa 6 Rachmat Kriyantono, Riset Komunikasi, Kencana Prenada Media Group, Jakarta 2009 Hal: 156 7 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta Hal : 112

54 Siswa kelas 8 270 x 10 = 27 100 Siswa kelas 9 270 x 10 = 27 100 Kita akan menarik sampel sebanyak 80 orang dari suatu populasi siswa, tetapi dikarenakan ada 3 siswa yang tidak menonton tayangan maka sampel penelitian ditarik sebanyak 77 siswa dengan karakteristik : Tabel 3.1 Sampel SMPN 267 Jakarta Jenis Kelamin Laki laki 47 Perempuan 30 3.5 Definisi Konsep dan Operasionalisasi Konsep 3.5.1 Definisi Konsep Untuk pelaksanaan penelitian ini sebagai konsep dasar dari istilah, perlu diperjelas definisi konsepnya, antara lain yaitu :

55 1. Dampak Dampak artinya sebagai semua jenis perubahan yang terjadi didalam diri seseorang setelah menerima pesan komunikasi dari narasumber. Perubahan yang dimaksud dapat meliputi perubahan pengetahuan dan sikap Dampak dalam komunikasi massa terbagi menjadi dua, yaitu : A. Dampak kognitif Dampak kognitif ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan, keterampilan, kepercayaan dan informasi. B. Dampak afektif Dampak afektif berkaitan dengan proses pembentukan dan perubahan citra, dari suka menjadi tidak suka atau sebaliknya. 2. Sinetron Sinetron merupakan drama yang menyajikan cerita dari berbagai tokoh secara bersamaan. Masing-masing tokoh memiliki alur cerita sendirisendiri tanpa harus dirangkum menjadi suatu kesimpulan. Akhir cerita cenderung selalu terbuka dan sering kali tanpa penyelesaian ( open-ended ). Cerita cenderung dibuat berpanjang-panjang selama masih ada audience yang menyukai. Penayangan biasanya terbagi dalam beberapa episode. 3. Khalayak Khalayak adalah sejumlah orang yang berminat dan merasa tertarik terhadap suatu masalah. Khalayak disini dikhususkan pada usia remaja

56 yang aktif menonton televisi. Khalayak yang di ambil ialah siswa siswi SMP Negeri 267 Jakarta. 3.5.2 Operasionalisasi Konsep Operasionalisasi Konsep adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variable. Penulis mencoba mengoperasionalisasikan variabel variabel penelitian sebagi berikut : Tabel 3.2 Operasionalisasi Konsep Dampak Tayangan Sinetron Pada Bulan Februari 2011 Di SCTV Terhadap Siswa Siswi SMP Negeri 267 Jakarta Variabel Dimensi Indikator Skala Terpaan Frekuensi Sering a. Nonton setiap acara media massa menonton tayangan b. Kadang-kadang ( 2-4 kali seminggu ) c. Tidak pernah Durasi Berapa jam waktu menonton tayangan a. 2 jam b. 1 jam c. < ½ jam

57 Kedalaman Seberapa dalam a. Fokus menonton menonton tayangan b. Kurang fokus c. Tidak fokus Dampak Tema Pengetahuan a. Tahu Kognitif responden terhadap b. Ragu-ragu program c. Tidak tahu Pengetahuan a. Tahu responden terhadap program disajikan jenis yang b. Ragu-ragu c. Tidak tahu

58 Pengetahuan responden terhadap stasiun TV yang a. Tahu b. Ragu-ragu c. Tidak tahu menayangkan Pengetahuan responden terhadap soundtrack a. Tahu b. Ragu-ragu c. Tidak tahu Pengetahuan responden terhadap penyanyi soundtrack di a. Tahu b. Ragu-ragu c. Tidak tahu

59 Isi Cerita Pemahaman a. Sangat Mengetahui responden terhadap masalah yang b. Mengatahui c. Tidak Mengetahui ada dalam setiap tayangan Pemain Pengetahuan a. Sangat Mengetahui responden terhadap pemain para di b. Mengetahui c. Tidak mengetahui Pengetahuan responden terhadap pemain protagonis di a. Sangat Mengetahui b. Mengetahui c. Tidak mengetahui Pengetahuan a. Sangat Mengetahui responden

60 terhadap pemain b. Mengetahui antagonis di c. Tidak mengetahui Dampak Afektif Isi Cerita Mendidik a. Setuju b. Ragu - ragu c. Tidak Setuju Menghibur a. Setuju b. Ragu - ragu c. Tidak Setuju Memiliki Positif Nilai a. Setuju b. Ragu - ragu c. Tidak Setuju Memiliki Negatif Nilai a. Setuju b. Ragu - ragu c. Tidak Setuju Membangkitkan a. Setuju empati sosial

61 b. Ragu - ragu c. Tidak Setuju Kontrol emosi a. Setuju b. Ragu - ragu c. Tidak Setuju Mamiliki moral nilai a. Setuju b. Ragu - ragu c. Tidak Setuju Mamiliki a. Setuju norma-norma kehidupan b. Ragu-ragu c. Tidak Setuju Tabel 3.2 adalah tabel operasionalisasi konsep pengukuran nilai mengenai dampak kognitif dan afektif yang ditimbulkan. Dengan klasifikasi nilai sebagai berikut : 1. Dampak kognitif Seberapa tinggi pengetahuan khalayak terhadap tayangan dapat diukur berdasarkan spesifikasi nilai sebagai berikut : a) 3 = telah mengetahui 100%

62 b) 2 = telah mengetahui sampai dengan 50% c) 1 = bila sama sekali belum tahu 0% 2. Dampak afektif Begitupun dengan dampak afektif yakni seberapa suka khalayak terhadap tayangan dapat dikukur berdasarkan spesifikasi sebagai berikut : a) 3 = tingkat kesukaan 100% b) 2 = tingkat kesukaan sampai dengan 50% c) 1 = bila sama sekali tidak suka 0% 3.6 Teknik Pengumpulan Data Pada penelitian ini, teknik pengumpulan data terbagi menjadi dua bagian yaitu data primer dan data sekunder. 3.6.1 Data Primer Data primer adalah data yang langsung diambil dari sumber data pertama dilokasi penelitian atau objek penelitian. 8 pengumpulan data primer dalam penelitian akan dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner atau daftar pertanyaan kepada responden. Kuesioner pada dasarnya merupakan media bagi peneliti untuk mendapatkan jawaban dari responden dalam suatu proses interaksi untuk pengumpulan data. 8 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta, 2006 hal 122.

63 3.6.2 Data Sekunder Data sekunder adalah sumber data yang diperoleh dari sumber ke dua dari data yang kita butuhkan. Teknik pengumpulan data dalam memperoleh data sekunder adalah dengan melakukan studi kepustakaan yang dapat digunakan sebagai referensi, untuk memperjelas dan menunjang penelitian. Studi kepustakaan ini dilakukan dengan cara membaca serta mempelajari buku buku literatur komunikasi, efek tayangan televisi serta buku referensi baru yang berhubungan dengan objek penelitian. 3.7 Teknik Analisis Data Teknik analisis data kuantitatif dilakukan dengan cara dikelompokan serta dijumlahkan sehingga menghasilkan angka angka yang mencerminkan jumlah responden secara keseluruhan sebagai hasil analisis yang akan ditarik suatu kesimpulan. 3.7.1 Analisis Data Yang dimaksud dengan analisis data adalah pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan rumus - rumus atau aturan aturan yang ada sesuai dengan pendekatan penelitian atau desain yang diambil. Terkait dengan hal itu maka diperlukan adanya teknik analisis data. Pada penelitian kali ini peneliti memakai teknik analisis deskriptif yaitu dengan perolehan persentase karena penelitian ini bersifat deskriptif dan

64 mendeskripsikan tentang variabel bebas dan variabel terikat. Menurut Nurkancana ( 1992 : 22 ) langkah langkah yang digunakan adalah : berikut : Menentukan interval, dengan menggunakan rumus interval hitung sebagai Interval = ( NT x P ) ( NR x P ) Skala Ket : NT : Nilai Tertinggi NR : Nilai Terendah P : Pertanyaan Kognitif (pengetahuan) Jika dioperasikan menjadi : ( 3 x 9 ) ( 1 x 9) = 3 27 9 = 3 18 = 6 3

65 Tabel 3.3 Kognitif Kelompok Interval Mengetahui 22-27 Ragu-ragu 15 21 Tidak tahu 9-14 Afektif ( 3 x 8 ) ( 1 x 8 ) = 3 24-8 = 3 16 = 5.33 3 Dibulatkan menjadi 5 Tabel 3.4 Afektif Kelompok Interval Setuju 19-24 Ragu-ragu 13-18 Tidak setuju 8-12

66 Akumulasi ( 3 x 17 ) ( 1 x 17 ) = 51 17 = 11.33 3 3 Dibulatkan menjadi 11 Maka dapat disimpulkan bahwa analisis data pada dampak kognitif sebesar 6, analisis data pada dampak afektif sebesar 5, dan dampak dari keseluruhan baik terpaan media, kognitif, afektif sebesar 11.