DIALOG PRESIDEN RI DENGAN WARTAWAN DI PT. PUPUK KUJANG, CIKAMPEK, JAWA BARAT, Selasa, 10 Pebruari 2009

dokumen-dokumen yang mirip
Sambutan Pengantar Presiden RI pada Rapat Terbatas Kabinet, Jakarta, 4 April 2012 Rabu, 04 April 2012

ACARA PRESENTASI DARI MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL MIKRO DAN MENENGAH, DI KANTOR KUKM Senin, 03 Maret 2008

Konferensi Pers Presiden RI Setelah Ratas ttg Pangan, tgl 29 Okt 2013, di Sumbar Selasa, 29 Oktober 2013

I. PENDAHULUAN. produktivitas dan kualitas hasil pertanian antara lain adalah pupuk.

PRESENTASI DARI MENTERI PERTAHANAN RI DI GEDUNG DEPARTEMEN PERTAHANAN Senin, 04 Pebruari 2008

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 93/MPP/Kep/3/2001

Sambutan Presiden RI Pd Peninjauan Pengungsi Korban Banjir Karawang, di Jabar, tgl 21 Jan 2014 Selasa, 21 Januari 2014

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, 12 April 2011 Selasa, 12 April 2011

IV. GAMBARAN UMUM. Badak, dan kilang Tangguh. Ketiga kilang tersebut tersebar di berbagai pulau

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, 29 Juli 2010 Kamis, 29 Juli 2010

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Terbatas Penyelenggaraan Ibadah Haji, 13 Juli 2010 Selasa, 13 Juli 2010

KENAIKAN HARGA GULA DAN PENGELOLAAN STOK PUPUK NASIONAL Kamis, 03 September 2009

Sambutan Presiden RI pada Rapat Kerja Menteri dengan Para Gubernur Seluruh Indonesia, 2 Feb 2010 Selasa, 02 Pebruari 2010

Pengantar Presiden RI pada Rapat Koordinasi Bid. Pertahanan, Jakarta, 9 Agustus 2012 Kamis, 09 Agustus 2012

I. PENDAHULUAN. alam. Meskipun minyak bumi dan gas alam merupakan sumber daya alam

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Terbatas Bidang Perekonomian, Jakarta, 8 Agustus 2011 Senin, 08 Agustus 2011

ACARA TRADE EXPO 2008, DI KEMAYORAN, JAKARTA, 21 OKTOBER 2008 Selasa, 21 Oktober 2008

Presiden Jokowi Ungkap Kunci Sukses Kembangkan Pertanian Nasional Kamis, 05 Januari 2017

Konferensi Pers Presiden RI pada Kunjungan Kerja ke DIY, Yogyakarta, 25 Mei 2012 Jumat, 25 Mei 2012

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG REVITALISASI INDUSTRI PUPUK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Produktivitas (Qu/Ha)

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA KUNJUNGAN KERJA KE BONTANG, KALIMANTAN TIMUR 12 JUNI 2015

Menteri Perindustrian Republik Indonesia PENGARAHAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA FORUM DIALOG DENGAN PIMPINAN REDAKSI JAKARTA, 30 JUNI 2015

DIALOG PRESIDEN DENGAN PARA PETANI DAN PENGRAJIN DI JOMBANG, JATIM, 11 SEPTEMBER 2008 Kamis, 11 September 2008

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Ini 9 Arahan Presiden Jokowi Terkait Desain Belanja 2018 Selasa, 04 April 2017

RAPAT EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM KERJA DEPARTEMEN PENDIDIKAN Rabu, 06 Pebruari 2008

Sambutan Presiden RI pada Sidang Paripurna I Dewan Energi Nasional, Jakarta, 7 Maret 2012 Rabu, 07 Maret 2012

KETERANGAN PERS PRESIDEN RI SETELAH SIDANG KABINET TERBATAS DI KANTOR KEPRESIDENAN, Senin, 12 Januari 2009

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Terbatas, Jakarta, 7 April 2011 Kamis, 07 April 2011

BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SETJEN DPR RI

LAPORAN SINGKAT KOMISI VI DPR RI B I D A N G PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UKM, BUMN, INVESTASI, BSN DAN KPPU

PERHITUNGAN SUBSIDI PUPUK 2004 BERDASARKAN ALTERNATIF PERHITUNGAN SUBSIDI ATAS BIAYA DISTRIBUSI

Kebijakan PSO/Subsidi Pupuk dan Sistem Distribusi. I. Pendahuluan

BAB V. Kesimpulan dan Saran. 1. Guncangan harga minyak berpengaruh positif terhadap produk domestik

SUBSIDI PUPUK DALAM RAPBN-P 2014

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 17/M-DAG/PER/6/2011 TENTANG PENGADAAN DAN PENYALURAN PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 17/M-DAG/PER/6/2011 TENTANG PENGADAAN DAN PENYALURAN PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN

I. PENDAHULUAN. manusia, sehingga kecukupan pangan bagi tiap orang setiap keputusan tentang

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna Bidang Kesra, 18 Feb 2010 di Kantor Kepresidenan Kamis, 18 Pebruari 2010

Laporan Pokok-pokok Pengantar PResiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, Jakarta, 4 April 2013 Kamis, 04 April 2013

Pengarahan Presiden RI pada Sidang Kabinet Terbatas, Jakarta, 2 Februari 2012 Kamis, 02 Pebruari 2012

PENGANTAR. Muhrizal Sarwani

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Faktor Minyak & APBN 2008

PROGRAM KERJA DIREKTORAT INDUSTRI KIMIA HULU TAHUN ANGGARAN 2018

WAJIBKAN INDUSTRI MEMRODUKSI MOBIL BER-BBG: Sebuah Alternatif Solusi Membengkaknya Subsidi BBM. Oleh: Nirwan Ristiyanto*)

ANALISIS ATAS HASIL AUDIT BPK SUBSIDI PUPUK DAN BENIH : BUKAN SEKADAR MASALAH ADMINISTRASI TAPI KELEMAHAN DALAM KEBIJAKAN

Sambutan Presiden RI Pd Peresmian Bandara Internasional Kualanamu, tgl 27 Mar 2014, di Sumut Kamis, 27 Maret 2014

BAB V PENUTUP. Universitas Indonesia. Diplomasi energi..., Muhammad Ali Busthomi, FISIP UI, 2010.

CUPLIKAN RUMUSAN HASIL KONFERENSI DEWAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2010

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Dialog dengan LSM Pegiat Anti Korupsi, Jakarta, 25 Januari 2012 Rabu, 25 Januari 2012

Hilirisasi Pembangunan Industri Berbasis Migas dan Batubara. Direktorat Industri Kimia Hulu Ditjen Industri Kimia, Tekstil dan Aneka 17 Februari 2016

Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Kongres Kepala Desa dan Perangkat Desa Seluruh Indonesia, Senin, 08 Juni 2009

Keterangan Pers Presiden Ri pada Pembubaran BP Migas, Jakarta, 14 November 2012 Rabu, 14 November 2012

Keterangan Pers Bersama, Presiden RI dan Ketua DPR RI, Pertemuan Konsul.., Jakarta, 22 Februari 2016 Senin, 22 Pebruari 2016

Sambutan Presiden RI pada Peresmian Proyek-Proyek Pertamina, Jakarta, 6 Desember 2012 Kamis, 06 Desember 2012

Keterangan Pers Presiden RI Sebelum Berangkat ke London, Jakarta, 30 Oktober 2012 Selasa, 30 Oktober 2012

SUBSIDI BBM : PROBLEMATIKA DAN ALTERNATIF KEBIJAKAN

Sambutan Presiden RI - Peresmian PLTMG Arun, Lhokseumawe, 2 Juni 2016 Kamis, 02 Juni 2016

Pengantar Presiden RI pada Rapat Terbatas Bidang Perekonomian, di Jakarta, Tgl. 30 Juni 2014 Senin, 30 Juni 2014

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

Konferensi Pers Presiden RI Mengenai Penurunan Nilai Tukar Rupiah, Tgl. 21 Agt 2013, di Jakarta Rabu, 21 Agustus 2013

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN

I. PENDAHULUAN. pengekspor jagung (net exporter), namun situasi ini secara drastis berubah setelah

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 505/Kpts/SR.130/12/2005 TENTANG

PENGANTAR PRESIDEN RI PADA SIDKAB TERBATAS BID. PEREKONOMIAN DI NUSA DUA, BALI, 28 MARET 2013 Kamis, 28 Maret 2013

Buka Rapat Kerja Kementerian Perdagangan, Presiden Jokowi: Perubahan Itu Dimulai dari Kita Selasa, 21 Pebruari 2017

Sambutan Presiden RI pada Pelantikan Sekretaris Kabinet dan Wakil-wakil Menteri KIB II, 6 Jan 2010 Rabu, 06 Januari 2010

2 Di samping itu, terdapat pula sejumlah permasalahan yang dihadapi sektor Energi antara lain : 1. penggunaan Energi belum efisien; 2. subsidi Energi

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Arahan Presiden RI pd Peninjauan Korban Gunung Sinabung, Tgl 23 Jan 2014, di Sumut Kamis, 23 Januari 2014

IV. GAMBARAN UMUM. Sumber : WTRG Economics

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS

Keterangan Pers Presiden RI Setelah Rapat Kabinet Terbatas, di Kantor Presiden,Tgl. 7 Feb 2014 Jumat, 07 Pebruari 2014

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Permasalahannya adalah, dengan tingkat konsumsi. masyarakat yang tinggi, bahan bakar tersebut lambat laun akan

STUDI KASUS PERMASALAHAN KOMODITAS KEDELAI DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

2 Koordinator Bidang Perekonomian, perlu dilakukan perubahan terhadap Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 18 Tahun 2013 tentang Har

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Kementerian ESDM. Alokasi. Pemanfaatan. Gas Bumi.

KETERANGAN PERS PRESIDEN RI PADA ACARA PEMAPARAN EVALUASI KREDIT USAHA RAKYAT, 5 DESEMBER 2008 Jumat, 05 Desember 2008

Percepatan Kebijakan Satu Peta pada Skala 1:50.000

Sambutan Presiden RI pd Peresmian Fasilitas Produksi Lapangan Banyu Urip, di Jatim tgl. 7 Okt 2014 Selasa, 07 Oktober 2014

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, Jakarta, 14 Februari 2013 Kamis, 14 Pebruari 2013

USULAN TINGKAT SUBSIDI DAN HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) YANG RELEVAN SERTA PERBAIKAN POLA PENDISTRIBUSIAN PUPUK DI INDONESIA

I. PENDAHULUAN. perkebunan kelapa sawit adalah rata rata sebesar 750 kg/ha/tahun. Berarti

Sambutan Presiden RI - Pembangunan 6 Mobile Power Plant di Sumatera, Bangka Belitung, 1 Juni 2016 Rabu, 01 Juni 2016

NERACA BAHAN BAKAR BATUBARA SAMPAI DENGAN TAHUN 2040

Pengarahan Presiden RI pada Penyerahan DIPA TA 2012, Jakarta, 20 Desember 2011 Selasa, 20 Desember 2011

SAMBUTAN PRESIDEN RI PADA KUNJUNGAN KENEGARAAN PRESIDEN REP. KOREA. 6 MARET 2009 Jumat, 06 Maret 2009

SOLUSI KEBIJAKAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN GAS DOMESTIK

Sambutan Presiden RI pd Pelepasan Guru Garis Depan, di Jakarta, tgl 25 Mei 2015 Senin, 25 Mei 2015

ANALISIS KELAYAKAN PENGALIHAN SUBSIDI PUPUK MENJADI PENJAMINAN HARGA GABAH : Subsidi Input vs Output *

EVALUASI PELAKSANAAN KEBIJAKAN SUBSIDI PUPUK TAHUN 2004 DAN PROSPEK TAHUN 2005

Tabel I.1. Kapasitas produksi pabrik PT. Pupuk Kaltim dalam ton per tahun [PT.Pupuk Kalimantan Timur, 2006]

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI BATUBARA DI INDONESIA

Pengantar Presiden RI pada Ratas Ttg Pangan, tgl. 29 Okt. 2013, di Bukit Tinggi, Sumbar Selasa, 29 Oktober 2013

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Pembahasan Ekonomi untuk 10 tahun Mendatang, 30 Desember 2010 Kamis, 30 Desember 2010

Pengantar Presiden RI pada acara Laporan Hasil Pemeriksaan LKPP, Jakarta, 12 Juni 2013 Rabu, 12 Juni 2013

Press Release Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian: Paket Deregulasi VIII

DEWAN ENERGI NASIONAL RANCANGAN RENCANA UMUM ENERGI NASIONAL

Transkripsi:

DIALOG PRESIDEN RI DENGAN WARTAWAN DI PT. PUPUK KUJANG, CIKAMPEK, JAWA BARAT, 10-02-2009 Selasa, 10 Pebruari 2009 KETERANGAN PERS DAN DIALOG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIAÂ DENGAN WARTAWAN SESUDAH RAPAT KABINET TERBATAS BERTEMPAT DI PT. PUPUK KUJANG, CIKAMPEK, JAWA BARAT PADA TANGGAL 10 FEBRUARI 2009 Bismillaahirrahmaanirrahiim, Saudara-saudara, Hari ini, saya dengan didampingi oleh para menteri berkunjung ke PT. Pupuk Kujang, di tempat ini, untuk membahas langkah-langkah pemerintah mengatasi permasalahan pupuk dewasa ini. Di samping Direktur Utama PT. Pupuk Kujang yang sebagai tuan rumah, juga hadir pimpinan BUMN yang bergerak di bidang pupuk yang lain, yaitu Direktur Utama PT. PUSRI, PIM yang di Aceh, Petrokimia, Gresik, juga Kaltim di Bontang. Yang kita bahas adalah upaya jangka pendek, utamanya tahun 2009 dan 2010 untuk mengelola permasalahan pupuk ini dan juga upaya jangka menengah, jangka panjang, langkah-langkah yang lebih strategis untuk pembangunan termasuk revitalisasi industri pupuk di tanah air. Sebagaimana Saudara ketahui, permintaan akan pupuk meningkat tajam pada tahun-tahun terakhir ini. Mengapa? Karena memang pertanian kita berkembang dengan signifikan dan juga industri yang berkaitan dengan usaha pupuk ini juga berkembang. Di sini, berkaitan supply dengan demand, produksi dan konsumsi. Oleh karena itu, inti permasalahan yang kita bahas hari ini adalah memastikan bahwa tahun 2009 dan tahun 2010 mendatang supply atau produksi pupuk ini diharapkan cukup. Menyadari bahwa meningkatnya kebutuhan pupuk dikaitkan dengan kapasitas industri pupuk di dalam negeri yang memiliki keterbatasan oleh faktor-faktor di luar pabrik itu misalnya ketersediaan gas sebagai supply utama, lantas juga usia dari pabrik yang sudah tua sehingga efisiensinya berkurang, maka kita pastikan di samping produksi dalam negeri untuk stok, untuk cadangan, kita mengadakan pupuk dengan cara pembelian dari luar negeri, utamanya urea. Oleh karena itu, 2009, 2010, kita melakukan upaya untuk memenuhi dari segi supply, dari segi produksi. Itu yang pertama. Yang kedua, kita mengidentifikasi berapa perkiraan kebutuhan akan pupuk ini, baik yang urea maupun nonurea dan tentunya jangka menengah, jangka panjang harus kita seimbangkan pula antara pupuk organik dan pupuk nonorganik. Diketahui bahwa sekitar 7 juta ton pupuk diperlukan untuk tahun 2009 dan 2010 mendatang dengan tentu jumlah yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Oleh karena itulah, kita juga melihat sisi permintaan ini agar betul-betul pada tingkat pengguna dilakukan optimasi yang benar, efisien, dengan demikian, yang diperlukan oleh pertanian, oleh para petani kita memang jumlah itu pula yang betul-betul digunakan untuk kepentingan pertaniannya. Jangan sampai

ada gap antara berapa jumlah yang tepat dari pupuk ini. Sekali lagi, di sini menyangkut segi optimasi dan efisiensi. Nah, setelah kita rumuskan itu, Saudara-saudara, sebagaimana yang menjadi isu di hampir semua daerah berkaitan pula dengan distribusi. Distribusi ini kita sudah punya sistemnya, sudah punya mekanisme dan prosedurnya, namun disana-sini masih dijumpai permasalahan. Berbagai upaya dari tahun ke tahun kita lakukan, sebagian bisa kita atasi, sebagian ada perbaikan-perbaikan, namun sebagian masih ada memang masalah-masalah di daerah-daerah tertentu. Oleh karena itu, tanpa harus memperbaharui sistem yang ada karena sistem ini sudah teruji sebenarnya, di waktu yang lalu, maka yang kita lakukan tahun ini dan tahun ke depan adalah memastikan bahwa hambatan-hambatan dalam distribusi dapat kita atasi. Saya sudah menginstruksikan tadi kepada menteri-menteri terkait untuk mengajak semua, baik PT-PT pupuk, pemerintah daerah, dan departemen terkait, untuk sekali lagi duduk bersama merumuskan cara-cara yang lebih efektif, lebih efisien, dalam arti yang cepat, mudah, murah begitu, dalam penyaluran pupuk ini. Kalau subsidi betul-betul sampai kepada sasarannya, demikian juga yang non subsidi sesuai dengan untuk apa pupuk non subsidi itu. Distribusi ini memiliki peran yang penting. Oleh karena itu, menjadi agenda rapat kita hari ini untuk memastikan bahwa distribusi juga terlaksana dengan baik. Yang keempat, setelah tadi produksi, konsumsi, dan distribusi, kita membahas tentang anggaran. Penganggaran, Saudara tahu bahwa anggaran yang kita perlukan, misalkan untuk subsidi pupuk bagi petani ini tidak sedikit, Rp 16-17 trilyun jumlahnya untuk tahun ini. Kita akan pastikan bahwa anggaran itu tersedia dalam APBN kita ditambah dengan dana lain yang kita perlukan agar, sekali lagi, pupuk untuk tahun 2009 dan tahun 2010 ini dalam keadaan yang lebih aman. Inilah hal-hal penting yang kami rumuskan di dalam rapat hari ini dan saya juga memberikan instruksi kepada para menteri terkait untuk menyusun master plan bagaimana pengembangan industri pupuk di Indonesia 2010-2020 karena memiliki dimensi waktu yang cukup panjang agar kita benar-benar bisa melakukan revitalisasi industri pupuk, peremajaan pabrik-pabrik pupuk, penambahan pabrik pupuk, misalkan di mulut-mulut gas di Tangguh atau di Donggi Senoro di Sulawesi Tengah, ataupun di tempat-tempat yang lain agar secara nasional kapasitas produksi kita cukup. Kalau kita mendirikan pabrik seperti itu maka harus ada sustainabilityâ dari pasokan gas, supply gas jangka panjang, tentu harus ada kepastian. Di sini juga akan menjadi bagian dari master plan, dari mana saja gas itu akan disumbang terhadap pabrik-pabrik itu. Pabrik-pabrik yang telah kita lakukan revitalisasi agar kapasitas produksinya bertambah. Dalam master plan, juga kita pastikan bahwa proses gasifikasi dari batu bara ke gas itu juga berjalan, di tempat-tempat yang sudah kita tetapkan. Lantas tentunya memerlukan anggaran, dana, ya ini tentu bisa sebagian bagian dari APBN, sebagian dari bagian usaha pupuk itu dengan para investor yang akhirnya, apa yang kita rencanakan betul-betul bisa dibangun. Semua itu dalam suatu master plan, sekaligus berangkat dari perkiraan berapa kebutuhan pupuk 2015, 2020, dan seterusnya. Tetapi itu, kemudian, yang penting adalah apa yang kita lakukan 2009 dan 2010 ini. Itulah Saudara-saudara, yang lebih teknis, operasional, akan dibahas pada tingkat menteri, pada tingkat BUMN yang bersangkutan. Demikian penjelasan saya, apakah ada pertanyaan? Dialog Bapak Presiden dengan wartawan: Wartawan 1: Terkait dengan rencana impor pupuk, kapan akan mulai dilaksanakan pada tahun ini dan berapa jumlahnya, Pak?

Ya, sudah kita tetapkan 500 ribu yang akan ditugaskan kepada Petrokimia Gresik dan juga Pupuk Kujang, masingmasing 250 ribu, diadakan tahun ini juga. Para Direktur Utama sudah memiliki planning kapan diadakan tapi yang jelas harus pas betul dengan kapan kebutuhan pupuk itu diperlukan. Dan itu, untuk diketahui, sebagai cadangan, sebagai stok, karena kita berharap produksi urea, terutama di tahun ini, betul-betul bisa mencukupi apa yang diperlukan di tingkat lapangan. Wartawan 2: Terima kasih, Pak. Saya Oktojaya dari KBR 68 H. Dari masyarakat petani organik, Pak, tadi Bapak singgung soal pupuk organik, mereka meminta agar promosi lebih besar lagi dari pemerintah untuk mempromosikan soal pupuk organik. Kemudian, ada juga desakan dari mereka agar pabrik-pabrik pupuk seperti PUSRI, Kujang, dan yang lain-lainnya juga turut mengembangkan soal pengembangan pupuk organik. Terima kasih, apakah bisa ditanggapi? Ya, upaya untuk mengembangkan pupuk organik kita lakukan terus, Menteri Pertanian tadi juga melaporkan rencana ke depan bagaimana ada paduan yang baik, imbangan yang baik, antara pupuk organik dan non organik agar juga lingkungan hidup bisa kita pelihara lebih baik lagi. Saya, terhadap saran dari para petani itu menyambut baik dan saya meminta kepada Menteri Pertanian untuk betul-betul ditingkatkan lagi promosi, sosialisasi, penjelasan, dan bahkan tadi Menteri Pertanian punya konsep yang tentu pada saatnya akan dituangkan dalam kebijakan tentang bagaimana harga pupuk organik itu supaya ada insentif dan kemudian bisa berkembang lebih bagus lagi. Aspek itu juga kita lihat nanti, dengan tujuan sekali lagi, supaya lebih berimbang penggunaan pupuk organik dan pupuk non organik. Tapi kembali pada pertanyaan Saudara, saya kira yang disampaikan oleh para petani itu benar dan saya berharap departemen terkait untuk betul-betul bisa mengenalkan kepada masyarakat kita, promosi dalam arti yang luas. Ada satu lagi mungkin? Yang mana? Direktur Utama PT. Pupuk Kujang: Memulai mengembangkan pupuk organik, pabrik. Ya, ini para Direktur Utama sudah menjawab, sudah mulai. Ya, saya kira semangatnya ke situ dan terima kasih diingatkan, lebih cepat, lebih bagus, lebih besar, lebih bagus karena kebutuhan memang meningkat terus. Terima kasih. Wartawan 3: Terima kasih. Nama saya Novi dari Investor Daily. Bapak, terkait dengan pasokan pupuk di dalam negeri dan kita ketahui bersama bahwa pupuk itu erat kaitannya dengan pasokan gas. Sejauh ini, Pak, bagaimana pasokan gas kepada industri di dalam negeri dan tadi Pak, menyinggung mengenai impor pupuk yang sudah Bapak instruksikan kepada dua

BUMN tadi, itu impor kita dari mana saja Pak? Terima kasih. Baik. Untuk gas ya, di sini ada Menteri Energi. Tetapi policy yang kita lakukan memang kita gunakan semaksimal mungkin gas yang kita produksi dari dalam negeri. Kalau misalkan salah satu industri seperti PIM, tidak mungkin lagi digunakan gas lokal maka kita bisa gunakan gas yang berasal dari tempat lain, misalnya dari Bontang, dari Kaltim. Kemudian, untuk dari negara mana itu dibeli, saya kira yang lebih tepat nanti Menteri Perdagangan dan para Direktur Utama. Saya berikan kesempatan dulu Pak Purnomo, untuk menjelaskan tentang gas policy, tentang kalau ada tambahan dari yang saya jelaskan baru saja. Kemudian, silakan nanti Menteri Perdagangan atau para Dirut, dari mana saja kita beli. Ya, silakan. Menteri ESDM: Terima kasih, Bapak Presiden. Jadi kebijakan gas kita, itu yang pertama memang kita prioritaskan untuk gas domestik. Tetapi kita juga menyadari bahwa ada kontrak-kontrak kita yang tetap kita akan penuhi sampai dengan akhir kontrak. Nah, untuk gas, tadi telah dilaporkan oleh Direktur Utama Pabrik Pupuk PUSRI bahwa yang mengalami defisit itu hanya PIM dan PIM ini memang untuk tahun ini memerlukan sembilan kargo, satu kargo sudah kita penuhi, itu dilakukan dengan sistem swap. Seperti tadi telah disampaikan oleh Bapak Presiden, yaitu untuk produksi gas di Arun itu kita kirimkan kepada PIM, kemudian untuk memenuhi konsumen kita yang ada kontraknya, kontrak luar negeri, itu kita kirim dari Bontang. Nah, untuk sementara kita lakukan itu, sementara kita nanti mengembangkan lapangan-lapangan gas lain seperti di Blok A, itu akan bisa memproduksikan untuk PIM dari tahun 2010, 2009. Terima kasih, Pak Purnomo. Silakan, Menteri Perdagangan. Menteri Perdagangan: Untuk sumber pupuk impor dari mana saja? Ini sedang dijajaki, tentunya mau resource, tidak hanya harus dari satu negara. Kita cari tentunya yang paling cost effective, antara lain dari Ukraina, dari Timur Tengah, dari China, itu beberapa sumber yang telah dijajaki. Terima kasih. Terima kasih, Saudara-saudara. Wassalaamuâ alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.